Anda di halaman 1dari 3

Kritik Sastra

1. Tanda unsur kritik sastra “Laskar Pelangi Bab 1: Sepuluh”


Berdasarkan novel, maka terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik yang dapat dianalisis
dalam novel tersebut, yaitu:
a. Unsur intrinsik, yaitu:
1) Tema merupakan makna yang dikandung oleh sebuah cerita
2) Penokohan/perwatakan merupakan cara pandang pengarang untuk
menggambarkan karakter tokoh dalam sebuah cerita yang dapat berfungsi untuk
menyampaikan amanat, plot, serta tema yang ada dalam cerita tersebut.
3) Latar merupakan lingkungan atau tempat terjadinya suatu peristiwa dalam cerita
yang meliputi tempat, waktu, maupun sosial yang menentukan watak atau
karakter dari tokoh-tokoh yang ada di dalamnya.
4) Amanat merupakan adalah apa yang ingin pengarang sampaikan kepada
pembacanya.
5) Sudut pandang merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih
pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya, dimana terbagi menjadi
tiga, yaitu sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua dan sudut
pandang orang ketiga.
b. Unsur ekstrinsik merupakan unsur luar yang ikut membangun dan mendukung
sebuah novel seperti latar kondisi keagamaan, kebudayaan, sosial, ekonomi, dan nilai-
nilai yang dianut masyarakat.
Terakhir, pendekatan pada karya sastra “Laskar Pelangi Bab 1: Sepuluh” yang
akan dianalisis menggunakan pendekatan ekspresif pengarang yang memandang
karya sastra sebagai pernyataan dunia batin pengarang.
2. Kritik sastra
a. Ringkasan
Pada pagi hari yang merupakan hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD
Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi seorang kepala sekolah, K.A
Harfan Efendy Noor, seorang guru, N.A Muslimah Hafsari, serta 9 orang murid yang
menunggu di sekolah yang terletak di Belitong. Hal ini disebabkan jika sekolah
tesebut tidak memiliki sebanyak sepuluh siswa baru, maka sekolah akan ditutup. Hari
itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka sehingga sekolah tersebut
tidak jadi ditutup.
b. Pembahasan
Pertama, unsur instrinsik yang terdapat dalam karya sastra “Laskar Pelangi Bab 1:
Sepuluh”, di antaranya; (1) tema yang terdapat dapat dalam novel ini khususnya pada
Bab 1: Sepuluh adalah tema pendidikan, (2) penokohan yang terdapat terdiri dari:
Aku dan ayahku, dimana aku merupakan tokoh utama protagonist dan ayahku
merupakan
1) K.A Harfan Efendy Noor merupakan kepala sekolah SD Muhammadiyah.
2) N.A Muslimah Hafsari merupakan seorang guru di sekolah Muhammadiyah,
muda dan berjilbab. Karakter utama dari tokoh ini adalah rela berkorban,
sabar, disiplin serta memiliki tekad yang kuat dalam hal pendidikan.
3) Trapani, Kucai, Syahdan (ketiganya merupakan teman akrab dari tokoh “aku”
yang merupakan orang Melayu Belitong sebagai komunitas paling miskin di
pulau tersebut
4) Sahara adalah satu-satunya perempuan dalam Laskar Pelangi dimana dalam
Bab 1 ditampilkan dalam keinginan untuk masuk ke sekolah, tepatnya di SD
Muhammadiyah
5) Harun merupakan siswa yang akan masuk ek SD Muhammadiyah dengan
perawakan kurus tinggi.
Selanjutnya, (3) latar yang terdapat dapat dalam novel ini berada di Belitong,
sekolag Muhammadiyah dengan waktu pada pagi hari., (4) amanat yang terdapat
dapat novel dalam ini adalah untuk semangat dan berjuang untuk hidup dan
kehidupan, khususnya dalam pekerjaan dan pendidikan. Semangat menempuh
pendidikan di tengah minimnya fasilitas serta kemiskinan yang ada di Belitong
membuat kita paham untuk lebih bersyukur dalam kehidupan, dan (5) sudut pandang
yang terdapat dapat dalam novel ini yaitu teknik akuan yaitu pengarang sebagai orang
pertama dan menyebut pelakunya sebagai “aku”, dimana dalam novel ini merupakan
tokoh utama protagonist.
Sedangkan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam “Laskar Pelangi Bab 1: Sepuluh
adalah kemiskinan, pendidikan, pekerjaan, dan ekonomi yang saling berkaitan yang
menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat dalam setting/tempat tersebut.
Terakhir, pendekatan pada karya sastra “Laskar Pelangi Bab 1: Sepuluh”
menggunakan pendekatan ekspresif pengarang. Berdasarkan hasil refleksi pada karya
sastra tersebut, maka pendekatan ekspresif yang dimaksud mengungkapkan hubungan
adanya hubungan antara kehidupan manusia dengan kehidupan sosial ekonomi
maupun budaya dan perjuangan dalam memperoleh pendidikan. Sentuhan emosi yang
ditampilkan tokoh dalam Novel Laskar Pelangi ini menggambarkan perjuangan dan
kegigihan pencipta karya sastra itu sendiri dalam plot cerita.
c. Penilaian
Berdasarkan analisis terhadap bagian karya sastra , maka kekurangannya yaitu
terlalu banyak penokohan sehingga membuat pembaca menjadi bingung antar
penokohan. Sedangkan kelebihannya yaitu kita dapat mengetahui terhadap arti
perjuangan hidup dalam kemiskinan yang membelit dan cita-cita yang gagah berani
dalam kisah tokoh utama, khususnya dalam bagian ini dalam perjuangan terhadap
pekerjaan dan pendidikan di daerah yang mayoritas terkenal dengan kemiskinan

Anda mungkin juga menyukai