Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban
manusia semenjak ribuan tahun yang lalu. Kehadiran sastra di tengah peradaban
manusia tidak dapat ditolak,bahkan kehadiran sastra dapat diterima sebagai salah
satu realitas sosial budaya. Hingga saat ini,sastra tidak saja dinilai sebagai sebuah
karya seni yang memiliki budi,imajinasi,dan emosi.tetapi telah dianggap sebagai
suatu karya kreatif yang dimanfaatkan sebagai komsumsi intelektual di samping
konsumsi emosi.

Sastra lahir disebabkan dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan
dirinya,menaruh minat terhadap masalah manusia dan kemanusian,dan menaruh
minat terhadap dunia realitas yang berlangsung sepanjang hari dan sepanjang
zaman. Sastra yang telah dilahirkan oleh para sastrawan diharapkan dapat
memberi kepuasan estetik dan kepuasan intelek bagi khalayak pembaca.(M. Atar
Semi 2012 : 1).

2

Karya sastra merupakan salah satu unsur ilmu pengetahuan dan dapat di jadikan
sebagai sarana untuk membentuk perkembangan jiwa bagi pembaca atau
sastrawan itu sendiri,salah satu penunjang pembinaan pengajaran apresiasi sastra
indonesia adalah pengajaran apresiasi prosa. Bentuk karya sastra prosa, prosa
seperti novel, puisi, cerven dan drama memiliki ke khususan tersendiri karena
didalamnya terdapat nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman bagi pembaca agar
dapat mengambil makna yang terkandung di dalamnya.

Kelahiran suatu karya sastra bersumber dari kehidupan dan tata nilai yang ada di
masyarakat,sastra merupakan pencerminan kehidupan masyarakat. Selain itu
karya sastra juga ikut memberikan sumbangan yang amat bermakna bagi bentuk
tata nilai kehidupan. Karya sastra juga berkaitan denagn dua sisi kehidupan
manusia,yaitu baik buruk atau positif negatif disamping penuh dengan konflik
jiwa. Gejalah gejalah tersebut jelas sebagai petunjuk baqhwa karya sastra
merupakan upaya dan seperangkat nilai pembentuk watak dan inteliktual
manusia.

Masalah nilai - nilai moral pada novel RAGU SEBAB HATI BISA SALAH
Menarik di bicarakan karena dua alasan moral merupakan hal yang penting dalam
uasaha membentuk kepribadian dan watak manusia. Dua bertolak dari asumsi
bahwa karya sastra bentuk apapun mengandung nilai nilai moral. Novel sebagai
karya sastra merupakan lahan untuk menggali nilai nilai yang bersipat moral yang
3

dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. Novel sebagai hasil karya sastra
diciptakan oleh pengaramng untuk dibaca dipahami dan dinikmati
pembacanya.nilai nilai yang ada dari hasil pengkajian karya sastra atersebut
diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai wahana pendidikan bagi
pembaca.terutama untuk penbentukan kepribadian dan sikap.jadi melalui bacaan
akan mengfhasilkan manusia manusia susila yang mampu memdakan hal hal yang
baik dan buruk serta mengemban tugas tugas moral dalam melaksanakna
kemanusiaan.

Bentuk dan isi sastra harus saling mengisi,yaitu dapat menimbulkan kesan yang
mendalam dihati para pembacanya sebagai perwujudan nilai nilai karya seni.
Apabila isi tulisan cukup baik tetapi cara pengungkapan bahasanya buruk,karya
tersebut tidak dapat disebut sebagai cipta sastra, begitu juga sebaliknya.( Mustofa
Sadikin,S.s 2010 : 6)
Novel Ragu,sebab hati bisa salah menceritakan tentang kisah percintaan anak
remaja yang masih SMA. Novel ragu sebab hati bisa salah ini mengandung nilai
moral,serta kelebihan dan keunggulan yang terdapat dalam novel ragu,sebab
hati bisah salah,yaitu:
1. kelebihan novel ragu,sebab hati bisa salah adalah novel ini dapat di baca oleh
semua
2. kalangan,bahasa yang digunakan dalam novel ragu,sebab hati bisa salah
3. sangat menarik ,mudah dipahami dan di mengerti.
4

4. Nilai nilai moral dalam novel ragu,sebab hati bisa salah ini sangat menarik
untuk di bicaraka.
5. Novel ini dapat memberikan dorongan kepada pembaca karena setiap karya
sastra yang
6. Berbentuk apapun pasti mengandung nilai moral.

1.2 Fokus Penelitian
Pada penelitian ini di pokuskan pada satu masalah yaitu Analisis nilai-nilai
moral dalam novel Ragu sebab hati bisa salah karya Arlene Gea.

1.3 Pertanyaan Penelitian
Bagaimanakah nilai-nilai moral dalam novel RAGU,Sebab hati bisah
salah,Karya Arlene Gea?

1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah nilai nilai moral dalam
novel Ragu, sebab hati bisa salah karya Arlene Gea. Dan diharapkan dapat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang nilai moral dan wawasan di
bidang sastra.



5

1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
Dari hasil penelitian ini diharapkan agar dapat dipokuskan lagi pada bidang
sastra,terutama pada nilai-nilai moral dalam novel Ragu,sebab hati bisa
salah,karya Arlene Gea.

1.5.2 Manfaat Praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan agar dapat dipergunakan sebaik mungkin
sesuai dengan yang diharapkan oleh pembaca,baik dalam bersikap maupun
tingkah laku.












6



BAB II
ACUAN TEORETIK

2.1 Kajian Teoretik
2.1.1 Pengertian Novel

Novel sebagai suatu karya sastra dibangun dari sejumlah unsur dan setiap unsur
saling berhubungan dan saling mempengaruhi , unsur pembangun sebuah novel
disamping unsur formal bahasa,masih banyak lagi macamnya. Karya sastra
diciptakan dalam berbagai sastra,sastra tersebut meliputi bentuk cerpen dan
puisi,sebagai salah satu dari bentuk karya sastra,novel juga memberikan kesenangan
karena didalam sebuah novel disajikan suatu cerita yang indah dan gaya bahasa yang
menarik,serta dapat memberikan keunikan tersendiri bagi pembaca. Novel juga
memberikan manfaat karena didalamny mengandung pesan moral yang dapat diserap
oleh pembaca. Sifat yang menyenangkan dan bermanfaat yang harus dimiliki oleh
karya sastra termasuk novel.

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif,biasanya dalam bentuk
cerita.(Mustofa Sadikin.S.s 2010:42). Umumnya sebuah novel bercerita tentang toko-
toko dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari,dengan menitik beratkan pada
sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.
7

Novel adalah bentuk sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling
banyak beredar lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakop
Sumardjo Drs http://sobatbaru.blogspot.com/2008/pengertian -novel.html).
Berdasarkan beberapa pakar diatas dapat di simpulkan bahwa novel adalah karya fiksi
yang berbentuk prosa yang didalamnya mengandung masalah kehidupan manusia
yang dibangun dengan berbagai unsur dalam suatu cerita yang memberi
keindahan,kemenarikan,kesenangan bagi penikmat atau pembacanya.

2.1.2 Ciri-ciri Novel

Novel merupakan bentuk karya sasrta yang paling populer di dunia,bentuk sastra ini
paling banyak beredar,lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat.
Novel adalah salah satu karya fiksi berbentuk prosa, yang mengandung empat ciri
yaitu (1) Ditulis dengan gaya narasi,yang terkadang dicampur deskripsi untuk
menggambarkan suasana, (2) Bersifat realitas artinya merupakan tanggapan
pengarang terhadap situasi lingkungannya,(3) Bentuk lebih panjang biasanya lebih
dari 10.000 kata,(4) Alur ceritanya cukup kompleks,
(http://saidhidayat95.wordpress.com/tugas-tugas/data-data-bahasa-
indonesia/kumpulan-novel/ciri-ciri-novel/).


2.1.3 Struktur dan Unsur-Unsur Novel
Karya sastra disusun oleh dua unsur yang menyusunnya ,Dua unsur yang dimaksud
ialah unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik ialah unsur yang menyusun
8

sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur suatu karya sastra,seperti:
Tema,tokoh dan penokohan,alur dan latar,pusat pengisahan. Tema ialah persoalan
yang menduduki tempat utama dalam karya sastra,(Mustofa Sadikin,S.s 2010:9).

Amanat ialah pemecahan yang diberikan oleh pengarang bagi persoalan didalam
karya sastra,amanat biasa disebut makna.(Mustofa Sadikin,S.s 2010:9). Tokoh dan
penokohan ialah pelaku dalam karya sastra ,Dalam karya sastra biasanya
adabeberapa tokoh,namun biasanya hanya ada satu tokoh utama.(Mustofa Sadikin,S.s
2010 : 9). Alur / Plot yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat
sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh.(Mustofa Sadikin,S.s
2010:10). Latar / setting yaitu tempat atau waktu terjadinya peristiwa peristiwa
yang terjadi dalam sebuah karya sastra.(Mustofa Sadikin,S.s 2010 : 11)

Pusat Pengisahan ialah dari mana suatu cerita di kisahkan oleh pencerita. Pencerita di
sini adalah pribadi yang diciptakan pengarang untuk menyampaikan cerita. Paling
tidak ada dua pusat pengisahan yaitu pencerita sebagai orang pertama dan pencerita
sebagai orang ketiga. Sebagai orang pertama,pencerita duduk dan terlibat dalam
cerita tersebut,biasanya sebagai aku dalam cerita,sebagai orang ketiga,pencerita tidak
terlibat dalam cerita tersebut tetapi ia duduk sebagai seorang pengamat atau dalang
yang serba tahu.(Mustofa Sadikin,S.s 2010 : 11).

Dalan sebuah karya sastra tidak ada subuah karya yang tumbuh otonom,tetapi selalu
pasti berhubungan secar eksrtinsik dengan luar sastra,dengan sejumlah faktor
9

kemasyarakatan seperti tradisi sastra,kebudayaan lingkungan,pembaca sastra,serta
kejiwaan mereka,dengan demikian,dapat dinyatakan bahwa:

Unsur Ekstrinsik ialah unsur yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu
sendiri,Untuk melakukan pendekatan terhadap unsur ekstrinsik,diperlukan bantuan
ilmu-ilmu kerabat seperti sosiologi,psikologi,filsafat.(Mustofa Sadikin,S.s 2010 : 12).
Nilai-nilai yang terkandung dalam unsur ektrinsik yaitu: Nilai moral,nilai sosial dan
nilai agama

2.1.4 Nilai Dalam Karya Sastra

Karya sastra sudah ada sejak dahulu dan melalui karya sastra memungkinkan untuk
disampaikanya berbagai pesan atau ajaran nilai yang terkandung dalam karya sastra.
Nilai adalah sifat atau hal hal yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan.(KBBI,2005:783).

Nilai sebagai patokan normatif yang mempengaruhi manusia dalam menentukan
pilihanya diantara cara-cara tindakan alternatif. (Kupperman dalam Mulyana 2004:9).
Dengan demikian nilai dapat diartikan sebagai sesuatu atau hal-hal yang berguna bagi
kemanusiaan. Nilai pada umumnya mencakup tiga hal yaitu nilai intelektual(benar
salah),nilai estetika(indah-tidak indah),dan nilai etika(baik-buruk).

Karya sastra yang mengajarkan sesuatu kepada pembaca juga mengandung beberapa
nilai yang bermanfaat bagi pembaca. Menurut Shipley (Tarigan dalam skripsi
10

Nirwana 11:2009). Nilai-nilai dalam karya sastra meliputi lima macam, yaitu (1)
Nilai hedonik adalah nilai yang memberikan kesenangan secara langsung, (2) Nilai
artistikadalah nilai yang memanifestasikan keterampilan seseoarang, (3) Nilai kultural
adalah nilai yang mengandung hubungan yang mendalam dengan masyarakat dan
budaya, (4) Nilai etis moral relijius,jika didalamnya terkandung ajaran moral,etika
dan agama,(5) Nilai praktis jika dalam karya sastra terkandung hal-hal yang dapat
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.5 Nilai Moral Karya Sastra

Nilai moral yang terkandung dalam sebuah karya sastra tidak dapat lepas dari pribadi
pengarang sebagai pencipta karya sastra, hal ini dikarenakan karya sastra merupakan
media seorang pengarang untuk menyampaikan gagasan gagasannya,pandangan
hidup dan tanggapannya,atas kehidupan disekitarnya,melalui karya sastra seorang
pengarang bermaksud menyampaikan nilai-nilai moral yang dapat bermanfaat bagi
penikmat karya sastra.

Moral adalah tradisi, kepercayaan,dalam agama atau kebudayaan,tentang perilaku
baik dan buruk.(Drs.H.Burhanuddin Salam 1997:3). Dengan demikian moral
memberi manusia aturan atau petunjuk konkret tentang bagaimana ia harus
hidup,bagaimana ia harus bertindak dalam hidup ini sebagai manusia yang baik,dan
bagaimana menghindari perilaku-perilaku yang tidak baik.

11

Secara garis besar permasalahan tersebut dapat di golongkan menjadi tiga
yaitu,hubungan manusia dengan tuhan,hubungan manusia dengan manusia lain,dan
hubungan manusia dengan makhluk lain atau alam sekitar. Moral adalah kebiasaan
berbuat baik atau berakhlak baik ( Akhlak baik ) disebut perbuatan moral
(susila),sedangkan kebiasaan berbuat buruk (akhlak buruk),disebut perbuatan amoral
(asusila).(Prof.Abdulkadir Muhammad,S.H.2011:68). Moral adalah nilai atau hasil
perbuatan yang baik, ( Prof.Abdulkadir Muhammad,S.H.2011:69). Moral dalam
pengertian filsafat merupakan suatu konsep yang telah dirumuskan oleh sebuah
masyarakat bagi menentukan kebaikan atau keburukan. Oleh karena itu,moral
merupakan suatu norma tentang kehidupan yang telah diberikan kedudukan istimewa
dalam kegiatan atau kehidupan sebuah masyarakat,( M.Atar Semi 2012 : 89).

Moral adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai
manusia,sistem nilai ini terkandung dalam ajaran berbentuk petuah-
petuah,nasihat,wejangn,peraturan,perintah dan semacamnya yang diwariskan secara
turun-temurun melalui agama atau kebudayaan tertentu tentang bagaimanamanusia
harus hidup secara baik agar ia benar-benar menjadi manusia yang
baik.(Drs.H.Burhanuddin Salam 1997 : 3). Dari beberapa pengertian pakar diatas
dapat di simpulkan bahwa nilai moral merupakan nilai yang berkaitan dengan akhlak
dan budi pekerti,yang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia yang
seutuhnya yang mengenal agama dan kebudayaan yang dianutnya sesuai dengan
bagaimana kita harus hidup dengan baik sesuai dengan manusia yang baik.
12

2.1.5.1 Hakikat Nilai Moral

Hakikat adalah kata benda yang berarti kebenaran atau yang benar-benar ada.
Hakikat adalah sesuatu yang harus ada pada sesuatu yang jikalau sesuatu itu tidak ada
maka sesuatu itupun tidak wujud.

2.1.5.2 Ruang Lingkup Nilai Moral

Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang yang
bersangkutan,pandanganya tentang nilai-nilai kebenaran yang ingin disampaikan
kepada pembaca. Menurut Kenny ,(dalam Nurgiantoro,2005:321) moral dalam cerita
biasanya dimaksudkan dalam suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral
tertentu yang bersifat praktis yang dapat diambil dan ditafsirkan lewat cerita yang
bersangkutan oleh pembaca.

2.1.5.3 Ciri Ciri Nilai Moral
1. Berkaitan dengan tanggung jawab
2. Berkaitan dengan hati nurani
3. Mewajibkan
4. Bersifat formal

2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan
Dalam hasil penelitian dan pembahasan tentang nilai-nilai pendidikan moral dalam
novel Pada Sebuah Kapal karya Nh.Dini dapat ditarik kesimpulan bahwa secara garis
13

besar dalam novel Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini terdapat tiga nilai moral yaitu
sebagai berikut:
1. Nilai pendidikan moral berdasarkan hubungan manusia dengan dirinya sendiri
ditemukan 13 nilai moral antara lain,jujur,rajin,ikhlas,selalu berusaha,
memiliki cita-cita,percaya diri, sabar,menuntut ilmu,bertanggung jawab,
berani, kerombang ambingan,takut dan kesepian.
2. Nilai-nilai moral berdasarkan hubungan manusia dengan manusia lain
ditemukan 17 nilai moral antara lain: suka menasehati,tolong menolong,
dermawan, musyawarah, tepat janji, persahabatan,minta maaf,berterima
kasih,bersikap sopan,memberi pendidikan,mengajar ilmu pengetahuan,
berbakti kepada orang tua, mengalah,setia,memberi semangat,kasih sayang,
dan menghormati tamu.
3. Nilai moral berdasarkan hubungan manusia denagn lingkungan alam sekitar
ditemukan 2 nilai moral antara lain: persahabatan dengan alam dan
mendayagunakan alam.

Dari hasil penelitian yang sudah saya lakukan dalam novel Ragu,sebab hati bisa
salah,terdapat juga beberapa nilai moral yaitu:
1. Nilai moral berdasarkan hubungan manusia dengan dirinya sendiri ditemukan
12 nilai orl yaitu:jujur,raji,bertanggung jawab,sabar,ikhlas,memiliki cita-
cita,berani,menuntut ilmu,takut dan kesepian.
14

2. Nilai moral berdasarkan hubungan manusia dengan manusia ditemukan 10
nilai moral,tolong menolong,kasih sayang,persahabatan,minta maaf,berterima
kasih,sopan,berbakti kepada orang tua dan saling menghargai.
3. Nilai moral berdasarkan hubungn mnusia dengan lingkungan alam sekitar
ditemukan nilai moral persahabatan.

Dapat disimpulkan dari keenam nilai moral diatas,yang paling menonjol oleh
pengarang dalam novel Pada Sebuah Kapal karya Nh.Dini,adalah nilai moral
berdsarkan hubungan manusia dengan manusia,58 nilai moral,nilai moral yang sering
muncul yang berupa sikap ksih sayang,dan setelah saya bandingkan dengan novel
yang sudah saya teliti dalam novel Ragu,sebab hati bisa salah,karya Arlene Gea
adalah nilai moral berdasarkan hubungan manusia dengan manusia yang sering
munculyaitu kejujuran,kasih sayang dan persaingan. Dengan demikian pengarang
ingin menekankan kepada pembaca untuk membangun hubungan baik dengan sesama
manusia karena manusia adalah makhluk sosial.







15



BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Novel yang dijadikan
objek penelitian dianalisis dan diinterpretasikan dengan keadaan novel tersebut
berdasarkan teori yang ada,kemudian dideskripsikan sesuai dengan tujuan
penalitian yaitu Analisis nilai moral dalam novel Ragu,sebab hati bisa
salah,karya Arlene Gea.

3.2 Setting Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di perpustakaan STKIP PGRI Bandar Lampung.
2. Waktu

3.3 Subjek Penelitian
Sumber data atau subjek dalam penelitian ini adalah novel RAGU,Sebab Hati Bisa
Salah karya Arlene Gea yang diterbitkan oleh PT.BIP Jakarta,2014, cetakan
pertama dengan tebal 247 halaman.

16

3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini saya mengumpulkan data penelitian menggunakan teknik
pengumpulan membaca,data dokumentasi dan teknik kepustakaan. Hal ini di anggap
sesuai dengan judul penelitian yang diteliti.

3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang di gunakan dalam penalitian ini yaitu deskriptif
kualitatif.teknik ini digunakan karena data dalam penelitian ini berupa kalimat
maupun kelompok kalimat yang merupakan data kualitatif,serta memerlukan
penjelasan secara deskriptif.
Langkah langkah yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
sebagai berikut:
a) Membaca novel Ragub sebab hati bisa salah kemudian hal-hal yang penting
dicatat kedalam data berupa unsur yang menjadi pokok permasalahan yang
akan di teliti atau yang telah ditentukan.
b) Menganalisis unsur yang saling berkaitan dengan nilai-nilai moral.

Anda mungkin juga menyukai