Anda di halaman 1dari 13

Analisis Nilai Moral dalam Novel Laut Bercerita

Disusun oleh:

XI IPS 2

SMA NEGERI 17 BEKASI

Jl. H. Ilyas No.1, RT.002/RW.012, Jaka Mulya, Kec. Bekasi Sel., Kota Bks, Jawa Barat 17146

2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sastra merupakan suatu seni berupa kata-kata yang menghasilkan karya yang dapat
dinikmati oleh manusia. Sastra berasal dari kata serapan dari bahasa Sansekerta yaitu
shaastra. Shaastra dalam bahasa Sansekerta memiliki arti ‘teks yang mengandung instruksi’
atau ‘pedoman’. Sastra juga dapat dipahami dan mempunyai tujuan untuk membimbing,
mengajar, memberi arah atau arahan, dan sebagai alat atau instrumen untuk memberi arahan. 
Menurut pandangan Sugihastuti (2007: 81-82) karya sastra merupakan media yang
digunakan oleh pengarang untuk menyampaikan gagasan-gagasan dan pengalamannya.
Karya sastra juga dapat merefleksikan pandangan pengarang terhadap berbagai masalah yang
diamati di lingkungannya.
Alasan penulis menganalisis novel karya Almira Bastari ini dikarenakan alur ceritanya
yang sangat menarik dan memiliki nilai-nilai moral di dalamnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana unsur-unsur instrinsik novel Resign karya Almira Bastari?
2. Bagaimana dan apa saja nilai-nilai kajian yang terkandung dalam novel Resign karya
Almira Bastari?

C. Tujuan Analisis
1. Untuk mencari tahu unsur-unsur instrinsik novel Laut Bercerita karya Leila S.
Chudori.
2. Mencari tahu nilai-nilai yang terkandung dalam novel Laut Bercerita.

D. Manfaat Analisis
Adapun manfaat analisis ini adalah sebagai berikut:
1) Manfaat Teoritis
Penulis berharap analisis ini dapat menjadi tambahan wawasan kepada para
pembaca di bidang sastra dan menerapkan nilai-nilai moral dari novel ini.
2) Manfaat Praktis
Hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penulis selanjutnya
yang ingin menganalisis karya sastra berupa novel.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kajian Teori
1. Hakikat Sastra dan Karya Sastra
1) Pengertian sastra
Sastra merupakan suatu ekspresi manusia dalam bentuk karya tulis
atau lisan berdasarkan pikiran, pendapat, pengalaman dan perasaan. Semua itu
memanifestasikan dirinya dalam bentuk imajinatif, refleksi realitas atau data
orisinal, yang dibungkus dalam paket estetika dengan bantuan bahasa. Karya
sastra adalah karya yang biasanya ditulis dengan bahasa yang indah dan
tertata. puisi, prosa, drama dan lain-lain. 
Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang mengambil
kehidupan manusia sebagai sumber inspirasinya. Menurut Ratna (2005:312),
hakikat karya sastra adalah rekaan atau yang lebih sering disebut imajinasi.
Imajinasi dalam karya sastra adalah imajinasi yang berdasarkan kenyataan.
2) Jenis-jenis Sastra
Sastra dibagi menjadi 2 jenis yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sastra Lama
Sastra lama atau kuno adalah karya sastra dalam bentuk lisan atau resitatif,
sering disebut sastra Melayu, yang prosesnya berasal dari kata-kata dan cerita
orang-orang kuno. Banyak dari kisah-kisah ini mengandung pelajaran dan
kebijaksanaan bagi mereka yang mendengarnya untuk dibawa serta.  Contoh
dari karya sastra lama adalah mitos, legenda, parabel, fabel, pantun, sage dan
hikayat. Masa sastra kuno ini menandai awal perkembangan sastra Indonesia
dan tetap menggunakan bahasa Melayu dalam karya sastranya. Sastra kuno
Indonesia muncul antara tahun 1870 dan 1942. Ciri-ciri sastra lama
diantaranya adalah sebagai berikut:
 Tidak ada nama pengarang
 Penyebarannya secara lisan
 Temanya bersifat Fantasi
 Bersifat Istanasentris
 Cerita adalah milik rakyat
2. Sastra Baru
Sastra baru adalah karya sastra yang berkembang dalam masyarakat modern.
Sastra muncul hanya setelah lenyapnya gerakan nasional dan zaman
kekaisaran. Sastra baru memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

3
 pengarang dikenal masyarakat luas
 masyarakat sentris
 lebih bersifat rasional.
Karya sastra yangtermasuk sastra baru yaitu drama, prosa, cerpen, puisi, roman
dan novel.

3) Pengertian Karya Sastra


“Karya sastra” adalah karya, selain karya audiovisual, yang dinyatakan
dalam kata-kata, angka, atau simbol atau tanda verbal atau angka lainnya,
terlepas dari sifat objek materialnya, seperti buku, majalah, manuskrip,
rekaman telepon, film, kaset, disk, atau kartu, di mana mereka diwujudkan.
Karya sastra termasuk karya tekstual nondrama dengan atau tanpa ilustrasi.
Mereka mungkin diterbitkan atau tidak diterbitkan. Program komputer dan
database juga dianggap sebagai karya sastra. Drama, drama, dan skenario
tidak termasuk dalam kategori karya sastra
2. Hakikat Novel
1) Pengertian Novel
Novel adalah karya sastra berbentuk prosa yang mengandung unsur
internal dan eksternal. Novel lebih panjang dan lebih kompleks daripada cerita
pendek. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), novel adalah
karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan
seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat
pelaku.
Menurut Nurgiyantoro (2012: 4), Novel adalah sebuah karya fiksi yang
menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang
diidealkan, dunia imajinatif, yang dibangun melalui berbagai unsur
intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh (dan penokohan), latar, sudut
pandang, dan lain-lain yang juga bersifat imajinatif
2) Unsur-unur Novel
Novel memiliki 2 unsur pembangun novel yang diantaranya adalah
unsur Intrinsik dan Ekstrinsik.
1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur pembentuk karya sastra itu sendiri,
sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur dari luar karya sastra yang ikut
mempengaruhi dalam membangun karya sastra tersebut. Unsur-unsur
terbagi menjadi tema, alur, latar, penokohan, sudut pandang, gaya bahasa,
moral, dan lainnya. Nurgiyantoro (2012 : 23) menyatakan, unsur-unsur
pembangun sebuah novel di samping unsur formal bahasa, masih banyak
lagi.
a. Tema

4
Tema adalah pokok pikiran atau pemikiran tentang sesuatu yang salah
satunya tertulis. Setiap artikel harus memiliki topik, karena saat menulis
kita harus memikirkan topik apa yang ingin kita buat. Dalam karya sastra,
subjek adalah ide dasar umum (makna) yang membawa karya sastra
sebagai struktur semantik dan bersifat abstrak, yang diambil berulang kali
oleh tema-tema utama dan sebagian besar dilaksanakan secara implisit. 
b. Alur (Plot)
Plot atau alur cerita menyangkut unsur jalan cerita berupa peristiwa
yang dialami tokoh sampai dengan proses penyelesaian konflik. Suatu
tindakan lebih tepat digambarkan sebagai rangkaian peristiwa. Ada tiga
jenis alur, alur depan, alur belakang dan juga alur campuran. Menurut
Stanton (1965), alur atau plot adalah cerita yang berisikan urutan kejadian,
yang pada setiap kejadiannya dapat dihubungkan secara sebab-akibat.
c. Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah orang yang menjadi pemeran dalam fiksi atau drama.
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan tokoh atau pelaku
dalam novel.  menurut Dewojati (2010:169 )adalah unsur karakter yang
dalam drama biasa disebut tokoh adalah bahan yang paling aktif untuk
menggerakkan alur. Lewat penokohan ini, pengarang dapat
mengungkapkan alasan logis terhadap tingkah laku tokoh. Perwatakan atau
penokohan dalam suatu cerita adalah pemberian sifat baik lahir maupun
batin pada seorang pelaku atau tokoh yang terdapat pada cerita (Hayati,
1990:119).
d. Latar
Sadikin (2011:11) menjelaskan bahwa, latar yaitu tempat atau waktu
terjadinya peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya sastra. latar
adalah bagian cerita atau landas tumpu yang mengacu pada masalah
tempat dan waktu terjadinya peristiwa, serta lingkungan sosial yang
digambarkan untuk menghidupkan peristiwa.
e. Sudut Pandang
Sudut pandang atau point of view adalah kedudukan pengarang dalam
alur ceritanya. Dalam proses produksi sebuah karya yang indah, perspektif
merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Plot cerita mungkin
berbeda tergantung pada sudut pandang penulis. 
f. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara pengarang menggambarkan cerita yang
ditulisnya, atau pengertian gaya bahasa, yaitu. cara pengarang cerita
mengungkapkan isi pikirannya dengan menggunakan bahasa yang
berbeda-beda dalam penjabaran cerita sehingga dapat menciptakan kesan
tertentu. Menurut Keraf (2010:113) gaya bahasa adalah cara

5
mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan
jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa).
g. Amanat
Amanat adalah pesan moral yang disampaikan oleh pengarang dalam
bentuk nasihat dan petunjuk. pesan yang diasumsikan. Pada saat yang
sama, pesan cerita juga dapat disampaikan melalui percakapan langsung,
ajakan atau himbauan. Menurut Sumardjo (dalam Wijaya dan
Wahyuningtyas, 2011:4) amanat adalah gagasan yang mendasari karya
sastra, pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya.

2. Unsur Ekstrinsik
Unsur Ekstrinsik merupakan hal-hal yang berasar dari luar cerita itu
sendiri. Unsur eksternal terdiri dari latar pengarang, latar masyarakat, dan
nilai-nilai yang terkandung di dalam novel. Menurut Mido (2016:76),
menjelaskan bahwa unsur ekstrinsik adalah latar belakang dan sumber
informasi yang tidak bisa diremehkan karena memiliki nilai, arti, dan
pengaruhnya.
a. Latar Belakang Masyarakat
Ada beberapa hal yang masuk ke dalam latar belakang masyarakat, di
antaranya ideologi negara, kondisi politik, kondisi sosial, dan kondisi
ekonomi.
b. Latar Belakang Penulis
Latar belakang penulis bisa mempengaruhi dan menjadi isnpirasi bagi
penulis untuk menulis novel.
c. Nilai-nilai yang Terkandung
Biasanya nilai-nilai yang sering terkandung dalam novel adalah nilai
agama, nilai sosial, nilai budaya, nilai pendidikan, nilai moral, dan juga nilai
politik.
3. Sinopsis
Sinopsis merupakan suatu rangkuman naskah atau garis besar yang
menggambarkan isi film, buku atau pertunjukan baik secara konkret maupun
abstrak. Biasanya digunakan sebagai prolog yang tujuannya adalah untuk
membantu penonton memahami secara singkat isi naskah. 
B. Hasil Analisis
1. Unsur Intrinsik
a) Tema
1. Kehidupan pekerja
”Capek gue. Tiap hari bawaannya pengin resign melulu” (R, 2018: 6).

6
“Kalau mau resign untuk seumuranmu, lebih baik tunggu dua tahun dulu,
jangan buru-buru resign. Nanti CVnya nggak bagus kalau terlalu cepet’”
(LB, 2018: 9)

2. Kekeluargaan
“Kami memang terbiasa saling curhat tentang kegilaan dan keajaiban si
bos.” (R, 2018:11)
“Saya berusaha menjaga nama baik Bapak dan saya sendiri” (R, 2018:34)

b) Alur (Campuran)
”Gue ketemu waktu lagi antre Starbucks terus jadi ngobrol deh. Sekalian dia
tanya tanya itinerary bulan madu gue soalnya Dia mau liburan berdua sama
suaminya ke Kyoto.” (R, 2018:36)
“Kemarin Tigran ke bioskop sama cewek” (R, 2018:37)
c) Tokoh dan Penokohan
1. Biru Laut
a. Pengeluh
“Aduh Pak nanti saja deh sekalian tahun depan. Kerjaan lagi
banyak banget” (R, 2018:43)

b. Bersyukur
“Aku bersyukur mendapat panggilan wawancara dengan
perusahaan telekomunikasi data terbesar di Indonesia. (R, 2018: 42)

c. Pemarah
“Lo mau gue cincang Gatau gue tusuk sampai kempes?” (R,
2021:44).

“Gila itu orang. Psikopat” (R, 2018: 45)

d. Bijaksana
“ Kita berdua tahu kalau nggak ada apa apa, tapi pikiran orang
lain belum tentu.” (R, 2018: 64).

d) Latar
1) Tempat:
a. Filipina dan Singapura
“ Mas Andre sedang business trip ke Filipina dan Mbak Karen
ke Singapura.” (R, 2018: 67)

7
b. Vancouver
“Wow di Vancouver?” (R, 2018: 75)
c. Langkawi
”Kamu Ngapain ke Langkawi?” (R, 2018:89)

2) Waktu:
“ Jam sembilan pagi”
“ Itu kan tahun 2012. Sekarang tahun 2016 pasti sudah
ditangkap dan situasi jadi lebih aman” (R, 2018:92)

3) Suasana:
a. Menyedihkan
“ Tapi uang Anda hanya bisa dikembalikan secara utuh untuk
Pembatalan sebelum 2x24Gjam.” (R, 2018: 96)

e) Sudut Pandang (Pertama)


“ Aku menaiki undakan dengan semangat” (R, 2018: 103)
“ Aku menunjuk pemandu yang sedang minum dan dua bule Laki-laki
yang sibuk memotret” (R, 2018: 105)

f) Gaya Bahasa
1. Personifikasi
“ Aku bisa melihat matanya melotot sampai seakan-akan siap lompat
Keluar” (R, 2018: 277)

2. Sinekdoke
“ Aku merasakan aura yang tidak enak” (R, 2018:277)
3. Hiperbola
“Mau minum air terjun?” (R, 2018: 106)

g) Amanat

8
Novel ini banyak mengajarkan nilai-nilai kerja keras, loyalitas dan
tanggung jawab dalam dunia kerja. Nilai moral kerja keras merupakan perilaku
yang menunjukkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi berbagai
hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Nilai moral kerja keras dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu kerja keras
atas dasar tuntutan dari atasan dan mampu menghadapi hambatan.

2. Unsur Ekstrinsik
a) Nilai-nilai yang Terkandung
1. Nilai Sosial
Tigran : “Hari ini kamu dua tahun bukan sih?” tanya Tigran.
Alranita : “Dua tahun ngapain? Kerja di sini ya? Ah, iyaaa!” Aku sendiri agak
terkejut mengingat fakta itu. “Hari ini 12 Desember ya? Ya ampun. Happy
anniversary ya, Pak, punya pegawai badung kayak saya.”
Tigran: “Lelah ya punya pegawai kayak kamu-ngelawan terus!” Tawa kami
pun pecah.
Tigran: “So, ikut saya? Kita celebrate dua tahunan kamu. Kamu pegawai saya
yang paling lama bertahan selama saya empat tahun di sini lho,” kataya
2. Nilai Moral Tanggung jawab
Tigran : “Urusan klien manufaktur sudah selesai, Ndre? Berapa hari lagi lobisa
gue kasih kerjaan yang di Kuala Lumpur?” Tanya Tigran langsung tanpa basa-
basi untuk membuka rapat.
Andre : “Minggu depan sudah bisa, tapi gue mau ke Priok,” jawab Mas Andre.
Tigran : “Itu bisa Karen saja. Sekalian lo urus perusahaan gas tuh Ren,
kemarin mereka telepon gue. They need help, bisa lo temuin nggak?”Tigran
memandang tajam Mbak Karen.
Karen : “Bisa.”
Jawaban Mbak Karen terdengar mantap, padahal aku tahu besok seharusnya
dia bertemu salah satu petinggi BUMN yang berniat menawarkan sebuah
posisi penting. Aku dan Mas Andre nyaris tertawa. Gagal lagi, gagal lagi! Aku
mengambil permen di meja dan menelannya. Mau mengundurkan diri saja kok
ujiannya banyak.
4. Nilai Moral Agama
“Kalau liburan berdua sama yang bukan muhrim itu malah dosa lho, Pak"
(R, 2018:90)
b) Latar Belakang Pengarang

9
Almira Bastari adalah salah satu dari sekian penulis yang dicap
beruntung. Bermula dari Wattpad, siapa sangka jalannya menjadi penulis kian
mulus. Buku-buku karyanya selalu laris-manis diserbu. Almira yang mengaku
selalu ingin menjadi penulis sejak kelas 3 SD ini tetap giat menggapai
keinginannya untuk melihat karyanya terpampang di toko buku. Wattpad ia
gunakan untuk melakukan tes pasar dan direct feedback. Tanpa perlu bersusah
payah, naskah Almira dengan cepat dilirik oleh penerbit Gramedia Pustaka
Utama (GPU) untuk diterbitkan.

3. Sinopsis
Kompetisi sengit terjadi di sebuah kantor konsultan di Jakarta. Pesertanya
adalah para cungpret, alias kacung kampret. Yang mereka incar bukanlah
penghargaan pegawai terbaik, jabatan tertinggi, atau bonus terbesar, melainkan
memenangkan taruhan untuk segera resign!

10
BAB 3
PENUTUP

A. Simpulan
Buku karya Almira Bastari ini sangat menghibur. Buku ini adalah sebuah novel
Teenlit yang berlatarkan dunia kerja generasi millennials. Plus dibumbui oleh kisah asmara
ala remaja. Demikian pula dialog-dialog antar tokoh, mengalir layaknya obrolan sehari-hari
Secara kesuluran, detail penulisan sangat rapi. Kehidupan di kantor di kulik dengan sangat
baik. Pergosipan antar karyawan (disebutnya cungpret) terasa sangat dekat. Bahkan
penjabaran grup WA yang dibuat mereka sangat asyik untuk diikuti.

B. Saran
Penulis sebaiknya membuat novel yang endingnya tidak terlalu cepat supaya
membuat rasa penasaran yang dalam oleh pembaca. Untuk penulisan sebaiknya lebih
diperhatikan lagi sebab masih ditemukan salah ketik dalam novel tersebut.

C. Lampiran

11
DAFTAR PUSTAKA

Bastari, Akmira, 2018. Resign. Jakarta pusat: Gramedia Pustaka Utama.


https://www.ruangresensi.com/2022/09/resensi-novel-resign-almira-bastari.html
https://www.gramedia.com/blog/perjalanan-karir-almira-bastari-penulis-buku-best-seller-dari-
wattpad/
https://www.fimela.com/fashion/read/3777944/review-novel-resign-karya-almira-bastari
https://www.kompasiana.com/lennywidiastuti6767/5b7fb343677ffb146d5c9278/resensi-
novel-resign-karya-almira-bastari
https://www.celebrities.id/read/definisi-karya-sastra-menurut-para-ahli-BSN176
https://www.artikelkami.com/2017/07/pengertian-penokohan-dan-tokoh.html
https://www.celebrities.id/read/definisi-karya-sastra-menurut-para-ahli-BSN176

12
13

Anda mungkin juga menyukai