Anda di halaman 1dari 17

Disusun oleh:

Nama: Fatah AmirulKautsar

No. Induk:8932

Kelas: 9.3

SMPN 199 Jakarta Timur


BAB I

PENDAHULUAN

A.pendahuluan

Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi seorang


pengarang sekitarnya.Karya sastra diciptakan pengarangnya untuk menyampaikan
sesuatu kepada penikmat karyanya.Sesuatu yang ingin disampaikan pengarang
adalah amanat

Salah satu bentuk karya sastra yang membicarakan manusia dengan segala
perilaku dan kepribadiannya dalam kehidupan adalah novel. Membaca karya berupa
novel berarti kita menikmati cerita, menghibur diri untuk memperoleh kepuasaan batin,
memberikan kesadaran perasaan yang dirasakan saat bersentuhan dengan
kehidupan sekitarnya.mengenai gambaran kehidupan dan belajar untuk menghadapi
masalah yang mungkin akan kita mengenai gambaran kehidupan dan belajar untuk
menghadapi masalah yang mungkin akan kita alami.
Sebagai karya sastra, novel merupakan hasil ungkapan, ide-ide, gagasan
dan pengalaman pengarang terhadap lingkungan dan kehidupan. Sebagai karya
imajiner, novel menawarkan berbagai permasalahan tersebut dengan penuh
kesungguhan dan kemudian diungkapkan kembali melalui sarana sastra dengan
pandangannya. dan dengan adanya pembahasan unsur intrinsik ini, pembaca akan
jadi lebih mengerti dan memahami Unsur Intrinsik yang ada pada buku tersebut. Unsur
Intrinsik akan mengacu terhadap sebuah cerita. Ketika sebuah cerita tidak didukung
oleh Unsur Intrinsik yang tepat, maka cerita tersebut tidak akan mudah dipahami oleh
para pembaca.

B. Indentifikasi masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Novel?
2. Apa itu analisis?
3. Apa yang dimaksud dengan unsur intristik?
4. Siapa saja tokoh yang berperan dalam “layar terkembang”?
C. Perumusan masalah
Apa saja unsur-unsur intristik yang terdapat dalam novel layar

D. Tujuan penulisan
Tujuan pembuatan karya tulis ilmiah adalah untuk mendapatkan nilai Bahasa
Indonesia, memenuhi syarat ujian praktik Bahasa Indonesia dan memberi pembaca
informasi tentang novel ……

E. Sistematika Penulisan

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penulisan
E. Sistematika Penulisan

Bab II Kajian Teori

Bab III Isi

Bab IV Penutup

A. Simpulan
B. Saran

Daftar Pustaka

Lampiran
BAB 2
KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN NOVEL

Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita


kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan
sifat setiap pelaku. Penulis novel disebut novelis.
Genre novel digambarkan memiliki "sejarah yang berkelanjutan dan komprehensif
selama sekitar dua ribu tahun".[1] Pandangan ini melihat novel berawal dari Yunani
dan Romawi Klasik, abad pertengahan, awal roman modern, dan tradisi novella.
Novella adalah suatu istilah dalam bahasa Italia untuk menggambarkan cerita singkat,
yang dijadikan istilah dalam bahasa Inggris saat ini sejak abad ke-18. Ian Watt,
sejarawan sastra Inggris, menuliskan dalam bukunya The Rise of The Novel (1957)
bahwa novel pertama muncul pada awal abad ke-18.
Miguel de Cervantes, penulis Don Quixote, sering disebut sebagai novelis Eropa
terkemuka pertama di era modern. Bagian pertama dari Don Quixote diterbitkan tahun

1. Menurut Abrams “Via Nurgiyantoro, 2009:9”


Istilah novel berasal dari bahasa Itali novella yang mengandung makna harfiah sebuah
barang baru yang kecil, yang kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk
prosa.

2. Menurut Nurgiyantoro, “2009:10”


Menambahkan bahwa dewasa ini novel dideskripsikan sebagai sebuah karya prosa
fiksi yang cukup panjang tidak terlalu panjang namun tidak terlalu pendek.

3. Menurut Scholes “Via Junus, 1984:121”


Novel ialah sebuah cerita yang berkaitan dengan peristiwa nyata atau fiksional yang
dibayangkan pengarang melalui pengamatannya terhadap realitas.

4. Menurut Aristoteles “Via Hartoko, 1984:17”


Mengemukakan bahwa sastra bukanlah jiplakan dari kenyataan, melainkan sebuah
ungkapan atau perwujudan mengenai universalia atau konsep-konsep umum.
5. Menurut Esten, “1984:9”
Dalam proses penciptaan karya sastra, seorang pengarang berhadapan dengan
kenyataan yang ditemukan dalam masyarakat “realitas objektif” dalam bentuk
peristiwa-peristiwa, norma-norma atau tata nilai, pandangan hidup dan aspek lain
dalam masyarakat.

6. Menurut Wellek & Warren, “1993:140”


Unsur karya sastra dapat diklasifikasikan menjadi unsur bentuk dan unsur isi. Unsur
bentuk ialah semua elemen linguis yang digunakan untuk menuangkan isi ke dalam
unsur fakta cerita, sarana cerita, tema sastra, sedangkan unsur isi ialah ide dan emosi
yang dituangkan ke dalam karya sastra.

7. Menurut Sayuti, “2000:10”


Novel seringkali dipertentangkan dengan cerpen, perbedaannya ialah bahwa cerpen
menitikberatkan pada intensitas, sementara novel cenderung bersifat meluas
“expands”. Novel yang baik cenderung menitikberatkan pada kemunculan complexity,
yaitu kemampuan menyampaikan permasalahn yang kompleks secara penuh,
mengkreasikan sebuah dunia yang “jadi”, berbeda dengan cerpen yang bersifat
implisit yaitu menceritakan masalah secara singkat.

8. Menurut Dr. Nurhadi & Dr. Dawud


Novel ialah suatu bentuk karya sastra yang nilai-nilai budaya, sosial, moral dan
pendidikan.

9. Menurut Drs. Rostamaji, M.Pd


Novel ialah suatu karya sastra yang memiliki dua unsur yaitu intrinsik dan eksrinsik
keduanya saling terkait sebagai pengaruh timbal balik dalam literatur.

10. Menurut Dra. Abdul Roni, M. Pd


Novel ialah bentuk karya sastra yang nilai-nilai budaya, sosial, pendidikan dan moral.

11. Menurut Paulus Tukam, S.pd


Novel ialah karya sastra dalam bentuk prosa dan memiliki unsur-unsur intrinsik di
dalamnya.

12. Menurut Agus Priantoro, S.Pd


Novel ialah karya sastra yang memiliki dua unsur, yaitu intrinsik dan ekstrinsik
keduanya saling terkait sebagai pengaruh timbal balik dalam literatur.

13. Menurut Drs. Jakob Sumardjo


Novel ialah bentuk sastra yang sangat populer di dunia, bentuk sastra salah satu yang
paling banyak beredar dan dicetak, karena masyarakat dalam yang sangat luas.
14. Menurut Drs. Yuni Pratiwi, M.Pd
Novel ialah sebuah bentuk sastra yang nilai-nilai budaya, sosial, pendidikan dan
moral.

15. Menurut Wikipedia


Novel ialah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis dalam narasi, biasanya dalam bentuk
cerita.

16. Menurut KBBI


Novel karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan
seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap
pelaku.

17. Drs. Jakob Sumardjo


Novel adalah suatu bentuk sastra yang sangat populer di dunia, Bentuk sastra yang
satu ini paling banyak beredar dan dicetak karena daya komunitasnya yang sangat
luas di dalam masyarakat.

18. Dr. Nurhadi


Novel adalah suatu bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya,
sosial, pendidikan, dan moral.

19. Drs, Rostamaji, M.Pd


Novel adalah sebuah karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu unsur intrinsik
dan unsur ekstrinsik yang mana keduanya saling berkaitan dengan karena saling
berpengaruh dalam sebuah karya sastra.

20. Paulus Tukam, S.Pd


Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa dan memiliki unsur-unsur intrinsik di
dalamnya.
B. PENGERTIAN ANALISIS

Dalam linguistik, analisis atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap
sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam.
Sedangkan pada kegiatan laboratorium, kata analisis atau analisis dapat juga
berarti kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu
zat dalam cuplikan. Namun, dalam perkembangannya, penggunaan kata analisis
atau analisis mendapat sorotan dari kalangan akademisis, terutama kalangan ahli
bahasa. Penggunaan yang seharusnya adalah kata analisis. hal ini dikarenakan
kata analisis merupakan kata serapan dari bahasa asing (inggris) yaitu analisys.
Dari akhiran -isys bila diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi -isis. Jadi sudah
seharusnya bagi kita untuk meluruskan penggunaan setiap bahasa agar tercipta
praktik kebahasaan yang baik dan benar demi tatanan bangsa Indonesia yang
semakin baik.

1. MENURUT WIRADI

Analisis merupakan sebuah aktivitas yang memuat kegiatan memilah,


mengurai, membedakan sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan menurut
kriteria tertentu lalu dicari ditaksir maknan dan kaitannya.

2. MENURUT KOMARUDDIN

Analisis merupakan suatu kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu


keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen,
hubungan satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang
terpadu.

3. MENURUT DWI PRASTOWO DARMINTO

Analisis diartikan sebagai penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya


dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

4. KAMUS AKUNTANSI

Analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari ayat-ayat yang


berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan tentang
perbedaan yang muncul.

5. ANNE GREGORY

Analisis adalah langkah pertama dari proses perencanaan.


6. SYAHRUL

Analisis berarti melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-
ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan
tentang perbedaan yang muncul.

1. RIFKA JULIANTY

Analisis adalah sebuah penguraian pada pokok atas bagiannya dan


penelaahan itu sendiri, serta hubungan antara bagian untuk mendapatkan pengertian
yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

2. MOHAMMAD AFDI NIZAR

Analisis merupkan sebuah evaluasi tentang kondisi dari ayat-ayat yang


berkaitan dengan akuntansi dan alasan yang memungkinkan suatu perbedaan yang
muncul.

Adapun pengertian analisa menurut para ahli di dunia seperti berikut.

3. EFFREY LIKER

Analisa merupakan waktu untuk mengumpulkan bukti, untuk menemukan


sumber suatu masalah, yaitu akarnya.

4. HANIF AL FATTA

Analisa adalah tahap awal dalam pengembangan sistem yang tahap


fundamental yang sangat menentukan kualitas sistem informasi yang dikembangkan.

5. HUSEIN UMAR

Analisa adalah suatu proses kerja dari rentetan tahapan pekerjaan sebelum
riset di dokumentasikan melalui tahapan penulisan laporan.

6. MINTO RAHAYU

Analisa merupakan suatu cara membagi suatu subjek ke dalam komponen-


komponen; artinya melepaskan, menanggalkan, menguraikan sesuatu yang terikat
padu.

7. ROBERT J. SCHREITER, 1991

Analisa merupakan “membaca” teks, yang melikalisasikan tanda-tanda yang


menempatkan tanda-tanda itu dalam interaksi yang dinamis, dan pesan-pesan yang
disampaikan. http://www.gurupendidikan.co.id

Secara umum, Pengertian analisis adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan


suatu pokok menjadi bagian-bagian atau komponen sehingga dapat diketahui ciri atau
tanda tiap bagian, kemudian hubungannya satu sama lain serta fungsi masing-masing
dari setiap bagian.

Analisa berasal dari kata Yunani Kuno “analusis” yang berarti melepaskan.
Analusis terbentuk dari dua suku kata yaitu “ana” yang berarti kembali dan “luein” yang
berarti melepas. Sehingga pengertian analisa yaitu suatu usaha dalam mengamati
secara detail pada suatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-
komponen pembentuknya atau menyusun komponen tersebut untuk dikaji lebih lanjut.

Analisis adalah kegiatan merangkum sejumlah data besar yang masih mentah
kemudian mengelompokan atau memisahkan komponen-komponen serta bagian-
bagian yang relevan untuk kemudian mengkaitkan data yang dihimpun untuk
menjawab permasalah. Analisis merupakan usaha untuk menggambarkan pola-pola
secara konsisten dalam data sehingga hasil analisis dapat dipelajari dan
diterjemahkan dan memiliki arti

Selain pengertian analisis diatas, terdapat beberapa gagasan yang


disampaikan oleh para ahli ataupun lembaga terkait dalam memberikan arah bagi
setiap orang untuk berada dalam koridor analisis tersebut. Adapun pengertian analisis
adalah sebagai berikut..

1. Pengertian Analisis Menurut KBBI (2002:43)

Pengertian analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya


dan penelaahan bagian itu sendiri serta hbuungan antar bagian untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

2. Pengertian Analisis Menurut Komaruddin (2001:53)

Menurut Komaruddin bahwa pengertian analisis adalah kegiatan berpikir untuk


menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehinga dapat mengenal tanda-
tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu
keseluruhan yang terpadu.

3. Pengertian Analisis Menurut Kamus Akuntansi (2000:48)

Menurut kamus akutansi, bahwa pengertian analisis adalah melakukan


evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan
akuntansi dan alasan yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul.

4. Pengertian Analisis Menurut Harahap (2004:189)

Menurut Harahap bahwa pengertian analisis adalah memecahkan atau


menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil.

5. Pengertian Analisis Menurut Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan


Bahasa (1996:779)
Dalam hal ini, analisis diartikan sebagai penyelidikan terhadap suatu peristiwa
(karangan, atau perbuatan) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab
musabab, duduk perkaranya).

6. Pengertian Analisis Menurut Komarrudin

Pengertian analisis menurut Komarrudin mengatakan bahwa analisis


merupakan suatu kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi
komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda dari setiap komponen, hubungan
satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam suatu keseluruhan yang terpadu.

7. Pengertian Analisis Menurut Peter Salim dan Yenni Salim

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer karangan Peter Salim dan


Yenni Salim (2002)4 menjabarkan pengertian analisis sebagai berikut:

 Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan


dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal usul, sebab,
penyebab sebenarnya, dan sebagainya).
 Analisis adalah penguraian pokok persoalan atas bagian-bagian, penelaahan
bagian-bagian tersebut dan hubungan antar bagian untuk mendapatkan
pengertian yang tepat dengan pemahaman secara
 keseluruhan.
 Analisis adalah penjabaran (pembentangan) sesuatu hal, dan sebagainya
setelah ditelaah secara seksama.
 Analisis adalah proses pemecahan masalah yang dimulai dengan hipotesis
(dugaan, dan sebagainya) sampai terbukti kebenarannya melalui beberapa
kepastian (pengamatan, percobaan, dan sebagainya).
 Analisis adalah proses pemecahan masalah (melalui akal) ke dalam bagian-
bagiannya berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai pengertian
tentang prinsip-prinsip dasarnya.

8. Pengertian Analisis Menurut Gorys Keraf

Menurut Gorys Keraf, analisa adalah sebuah proses untuk memecahkan


sesuatu ke dalam bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama
lainnya. http://www.artikelsiana.com

Dari beberapa pengertian analisa diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa


analisa merupakan sekumpulan kegiatan, aktivitas dan proses yang saling berkaitan
untuk memecahkan masalah atau memecahkan komponen menjadi lebih detail dan
digabungkan kembali lalu ditarik kesimpulan. Bentuk dari kegiatan analisa salah
satunya yaitu merangkum data mentah menjadi sebuah informasi yang bisa
disampaikan ke khalayak. Segala macam bentuk analisis menggambarkan pola-pola
yang konsisten di dalam data, sehingga hasil analisa dapat dipelajari dan
diterjemahkan dengan singkat dan penuh makna. Analisa juga dapat diartikan sebagai
sebuah penyelidikan terhadap suatu peristiwa dengan tujuan mengetahui keadaan
yang sebenarnya terjadi.

Belajar dari Para ahli yang telah mendefinisikan pengertian analisa maka
sebuah analisis data, proses dan hasil dari analisa biasanya dilakukan meliputi
kegiatan seperti mengorganisasikan data, mengelompokkan data, mengklasifikasi
data, memaparkan data dan menarik kesimpulan dari keseluruhan data tersebut.
Mengorganisasikan data yaitu berarti mengatur data-data yang telah diperoleh peneliti
selama kegiatan penelitian sedang berlangsung, sedangkan pengelompokan data
yaitu mengelompokkan data mana yang hendak dipakai dan data mana yang tidak
dipakai. Mengklasifikasi data juga mengelas-ngelaskan data sesuai kebutuhan.
Memaparkan data yaitu menyampaikan hasil proses analisis data dan menarik
kesimpulan atas informasi dari data yang telah disampaikan.
https://www.pengertiandefinisi.com

C. APA YANG DIMAKSUD DENGAN UNSUR INTRINSIK?

Cerita rekaan merupakan sebuah totalitas yang bersifat artistik. Sebagai


sebuah totalitas, cerita rekaan merupakan bagian-bagian, unsur-unsur yang saling
berkaitan satu dengan yang lainnya secara erat. Unsur pembangun karya fiksi
tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Pembagian
yang dimaksud adalah unsur intrinsik yang terdiri dari yang meliputi tema, alur, setting,
penokohan, dan sudut pandang. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang
berada diluar tubuh karya sastra yang meliputi adat istiadat, agama, politik, situasi
zaman, dan tata nilai yang dianut masyarakat. Dalam pembahasan kali ini hanya
dibicarakan unsur intrinsik karya fiksi.
Unsur intrinsik prosafiksi terdiri dari tema dan amanat, alur, tokoh, latar,
sudut pandang, serta bahasa yang dipergunakan pengarang untuk mengekspresikan
gagasannya.

1. Tema
Unsur intrinsik cerpen yang pertama adalah tema. Dalam sebuah cerpen tema
merupakan ruh atau nyawa dari setiap karya cerpen. Dengan kata lain tema merupakan
ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada dari cerpen.
Tema memiliki sifat umum dan general yang dapat diambil dari lingkungan
sekitar, permasalahan yang ada di masyarakat, kisah pribadi pengarang sendiri,
pendidikan, sejarah, perjuangan romansa, persahabatan dan lain-lain.

2. Tokoh dan Penokohan


Unsur intrinsik cerpen yang kedua adalah tokoh. Tokoh atau penokohan adalah
salah satu bagian yang wajib ada dalam sebuah cerpen.
Advertisement

Namun, yang perlu diketahui adalah tokoh dan penokohan merupakan dua hal
yang berbeda dalam sebuah penulisan cerpen.
Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut.
Sedangkan penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang ada di dalam
cerita. Watak yang diberikan dapat digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan
pandangan dalam melihat suatu masalah.

Ada 4 jenis tokoh yang digambarkan dalam cerpen, antara lain:


Protagonis: Tokoh yang yang menjadi aktor atau pemeran utama dan mempunyai sifat
yang baik.
Antagonis: Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan daripada tokoh
protagonis. Tokoh antagonis memiliki watak yang negatif seperti: iri, dengki, sombong,
angkuh, congkak dan lain-lain.
Tritagonis: Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan antara antagonis.
Tokoh ini biasanya memiliki sifat yang arif dan bijaksana.
Figuran: Tokoh ini merupakan tokoh pendukung yang memberikan tambahan warna
dalam cerita.

Penokohan watak dari 4 tokoh diatas akan disampaikan dengan 2 metode,


diantaranya:
Analitik, yaitu sebuah metode penyampaian oleh penulis mengenai sifat atau
watak tokoh dengan cara memaparkan secara langsung. Seperti : keras kepala,
penakut, pemberani, pemalu dan lain sebagainya.
Dramatik, yaitu sebuah metode penyampaian sifat tokoh secara tersirat.
Biasanya disampaikan melalui tingkah laku si tokoh dalam cerita.

3. Alur (Plot)
Unsur intrinsik yang ketiga adalah alur. Alur adalah urutan jalan cerita dalam
cerpen yang disampaikan oleh penulis. Dalam menyampaikan cerita, ada tahapan-
tahapan alur yang disampaikan oleh sang penulis. Diantaranya:

Tahap perkenalan
Tahap penanjakan
Tahap klimaks
Anti klimaks
Tahap penyelesaian

Tahap-tahap alur tersebut harus ada di dalam sebuah cerita. Hal ini bertujuan
agar cerita tidak membingungkan orang yang membacanya. Ada 2 macam alur yang
kerapkali digunakan oleh para penulis, yakni:

Alur maju. Alur ini menggambarkan jalan cerita yang urut dari awal perkenalan
tokoh, situasi lalu menimbulkan konflik hingga puncak konflik dan terakhir penyelesaian
konflik. Intinya adalah, pada alur maju ditemukan jalan cerita yang runtut sesuai dengan
tahapan-tahapannya.
Alur mundur. Di alur ini, penulis menggambarkan jalan cerita secara tidak urut.
Bisa saja penulis menceritakan konflik terlebih dahulu, setelah itu menengok kembali
peristiwa yang menjadi sebab konflik itu terjadi.

4. Setting (Latar)
Setting atau latar mengacu pada waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita
tersebut. Latar akan memberikan persepsi konkret pada sebuah cerita pendek. Ada 3
jenis latar dalam sebuah cerpen yakni latar tempat, waktu dan suasana.

5. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan strategi yang digunakan oleh pengarang cerpen
untuk menyampaikan ceritanya. Baik itu sebagai orang pertama, kedua, ketiga. Bahkan
acapkali para penulis menggunakan sudut pandang orang yang berada di luar cerita.

6. Gaya bahasa
Gaya bahasa merupakan ciri khas sang penulis dalam menyampaikan tulisannya
kepada publik. Baik itu penggunaan majasnya, diksi dan pemilihan kalimat yang tepat di
dalam cerpennya.

7. Amanat
Amanat (Moral value) adalah pesan moral atau pelajaran yang dapat kita
petik dari cerita pendek tersebut. Di dalam suatu cerpen, moral biasanya tidak ditulis
secara langsung, melainkan tersirat dan akan bergantung sesuai pemahaman
pembaca akan cerita pendek tersebut.

4. SIAPA SAJA TOKOH YANG BERPERAN DALAM LAYAR TERKEMBANG?

No. Nama tokoh Pemeranan Perwatakan Tokoh


1 Maria Utama Mudah kagum, mudah memuji dan memuja,
mudah tersenyum, ucapannya sesuai dengan
perasaanya yang bergelora, sangat girang dan
ceria dan pancaran perasaannya tiada
terhambat-hambat.
2 Tuti Utama Tidak mudah kagum, sangat menjunjung
tinggi hargadiri, pamdai cakap, jarang
memuji, selalu memiliki pertimbangan yang
masak, tetap pada pendirian, berjuang untuk
bangsanya dan orang yang teliti
3 Yusuf Utama Sangat mencintai Maria sepenuh hati, idealis,
orang yang penuh cita-cita terhadap bangsa
dan tanah air, berpikir kritis, bertanggung
jawab dan sopan
4 Raden Pendamping Belum bisa mengkaji dan memahami jalan
Wiraatmaja pikiran anak-anaknya terutama Tuiti

5 Ketiga anak laki- Sampingan Girang tak pernah diam


laki di sekitar
aquarium
6 Teman sekolah Sampingan Sangat riuh saat berkumpul, dan suka
Maria meledek Maria
7 Mang Parta Pendamping Selalu menginginkan anaknya untuk hidup
(Patadiharja) bahagia tetapi baginya bahagia adalah hidup
senang dengan kemewahan
8 Saleh Pendamping Hendak mencari pekerjaan yang bebas, dan
menurutkan desakan hatinya untuk hidup
bahagia, sesorang yang gembira, tajam
pikirannya dan hidup hatinya
9 Juhro Sampingan Selalu menyediakan makanan dan minuman
setiap ada tamu yang datang ke rumah Pak
Raden Wiraatmaja
10 Ratna Pendamping Pekerja keras dan bersungguh-sungguh
dalam melakukan pekerjaanya serta selalu
ada disamping suaminya saat ia sedih
ataupun susah
11 Sukamti Pendamping Menyinarkan tenaga dan kepercayaan yang
tak terhingga.
12 Dahlan Sampingan Sering menemani Yusuf berjalan-jalan saat
Yusuf berada di rumah kedua orang tuanya
13 Ibu Yusuf Sampingan Sangat menyayangi Yusuf
14 Ayah Yusuf Sampingan Tenang, selalu mengikuti kehendak Yusuf,
tak banyak bicara dan percaya kepada Yusuf.
15 Sukarto Sampingan Idealis, orang yang penuh cita-cita terhadap
bangsa dan tanah air
16 Kedua tukang Sampingan Sangat mengetahui cerita tua tentang
kayu lingkungannnya, bersahaja, dan tangkas
17 Rukamah Pendamping Selalu menemani Maria saat di Bandung,
suka mengganggu Maria dan menyesali
akibat buruk yang disebabkan oleh
perbuatannya yang suka mengganggu
18 Istri Parta Pendamping Baik dan sangat menyayangi anaknya, Maria,
sertaTuti.
19 Iskandar dan Sampingan Girang dan ceria
Ningsih
20 Rukmini Sampingan Tidak ingin jauh dari bundanya
21 Supomo Pendamping Baik hati, lemah lembut dan sopan dalam
pergaulan.
22 Perawat Maria Pendamping Selalu menghibur Maria, selalu menemani
Maria saat kesepian dengan bermain dan
selalu menyemangatinya
23 Dokter Maria Sampingan Menjalankan tugasnya dengan baik dan
berusaha semaksimal mungkin untuk
merawat Maria
BAB 3

ISI

A. SINOPSIS

Tuti adalah putri sulung Raden Wiriatmadja. Dia dikenal sebagai seorang gadis
yang pendiam teguh dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Watak
Tuti yang selalu serius dan cenderung pendiam sangat berbeda dengan adiknya
Maria. Ia seorang gadis yang lincah dan periang.
Suatu hari, keduanya pergi ke pasar ikan. Ketika sedang asyik melihat-lihat
akuarium, mereka bertemu dengan seorang pemuda. Pertemuan itu berlanjut
dengan perkenalan. Pemuda itu bernama Yusuf, seorang Mahasiswa Sekolah
Tinggi Kedokteran di Jakarta. Ayahnya adalah Demang Munaf, tinggap di
Martapura, Sumatra Selatan.
Perkenalan yang tiba-tiba itu menjadi semakin akrab dengan diantarnya Tuti dan
Maria pulang. Bagi yusuf, perteman itu ternyata berkesan cukup mendalam. Ia
selal teringat kepada kedua gadis itu, dan terutama Maria. Kepada gadis lincah
inilah perhatian Yusuf lebih banyak tertumpah. Menurutnya wajah Maria yang
cerah dan berseri-seri serta bibirnya yang selalu tersenyum itu, memancarkan
semangat hidup yang dinamis.
Esok harinya, ketika Yusuf pergi ke sekolah, tanpa disangka-sangka ia bertemu
lagi dengan Tuti dan Maria di depan Hotel Des Indes. Yusuf pun kemudian dengan
senang hati menemani keduanya berjalan-jalan. Cukup hangat mereka bercakap-
cakap mengenai berbagai hal.
Sejak itu, pertemuan antara Yusuf dan Maria berlangsung lebih kerap. Sementara
itu Tuti dan ayahnya melihat hubungan kedua remaja itu tampak sudah bukan lagi
hubungan persahabatan biasa.
Tuti sendiri terus disibuki oleh berbagai kegiatannya. Dalam kongres Putri Sedar
yang berlangsung di Jakarta, ia sempat berpidato yang isinya membicarakan
emansipasi wanita. Suatu petunjuk yang memperlihatkan cita-cita Tuti untuk
memajukan kaumnya.
Pada masa liburan, Yusuf pulang ke rumah orang tuanya di Martapura.
Sesungguhnya ia bermaksud menghabiskan masa liburannya bersama keindahan
tanah leluhurnya, namun ternyata ia tak dapat menghilangkan rasa rindunya
kepada Maria. Dalam keadaan demikian, datang pula kartu pos dari Maria yang
justru membuatnya makin diserbu rindu. Berikutnya, surat Maria datang lagi. Kali
ini mengabarkan perihal perjalannya bersama Rukamah, saudara sepupunya yang
tinggal di Bandung. Setelah membaca surat itu, Yusuf memutuskan untuk kembali
ke Jakarta, kemudian menyusul sang kekasih ke Bandung. Setelah mendapat
restu ibunya, pemuda itu pun segera meninggalkan Martapura.
Kedatangan Yusuf tentu saja disambut hangat oleh Maria dan Tuti. Kedua sejoli
itu pun melepas rindu masing-masing dengan berjalan-jalan di sekitar air terjun di
Dago. Dalam kesempatan itulah, Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria.
Sementara hari-hari Maria penuh dengan kehangatan bersama Yusuf, Tuti sendiri
lebih banyak menghabiskan waktunya dengan membaca buku. Sesungguhpun
demikian pikiran Tuti tidak urung diganggu oleh keinginannya untuk merasakan
kemesraan cinta. Ingat pula ia pada teman sejawatnya, Supomo. Lelaki itu pernah
mengirimkan surat cintanya kepada Tuti.
Ketika Maria mendadak terkena demam malaria, Tuti menjaganya dengan sabar.
Saat itulah tiba adik Supomo yang ternyata disuruh Supomo untuk meminta
jawaban Tuti perihal keinginandsnya untuk menjalin cinta dengannya.
Sesungguhpun gadis itu sebenarnya sedang merindukan cinta kasih seorang,
Supomo dipandangnya sebagai bukan lelaki idamannya. Maka segera ia menulis
surat penolakannya.
Sementara itu, keadaan Maria makin bertambah parah. Kemudian diputuskan
untuk merawatnya di rumah sakit. Ternyata menurut keterangan dokter, Maria
mengidap penyakit TBC. Dokter yang merawatnya menyarankan agar Maria
dibawa ke rumah sakit TBC di Pacet, Sindanglaya Jawa Barat.
Perawatan terhadap Maria sudah berjalan sebulan lebih lamanya. Namun
keadaannya tidak juga mengalami perubahan. Lebih daripada itu, Maria mulai
merasakan kondisi kesehatan yang makin lemah. Tampaknya ia sudah pasrah
menerima kenyataan.
Pada suatu kesempatan, disaat Tuti dan Yusuf berlibur di rumah Ratna dan Saleh
di Sindanglaya, disitulah mata Tuti mulai terbuka dalam memandang kehidupan di
pedesaan. Kehidupan suami istri yang melewati hari-harinya dengan bercocok
tanam itu, ternyata juga mampu membimbing masyarakat sekitarnya menjadi
sadar akan pentingnya pendidikan. Keadaan tersebut benar-benar telah
menggugah alam pikiran Tuti. Ia menyadari bahwa kehidupan mulia, mengabdi
kepada masyarakat tidak hanya dapat dilakukan di kota atau dalam kegiatan-
kegiatan organisasi, sebagaimana yang selama ini ia lakukan, tetapi juga di desa
atau di masyarakat mana pun, pengabdian itu dapat dilakukan.
Sejalan dengan keadaan hubungan Yusuf dan Tuti yang belakangan ini tampak
makin akrab, kondisi kesehatan Maria sendiri justru kian mengkhawatirkan. Dokter
yang merawatnya pun rupanya sudah tak dapat berbuat lebih banyak lagi.
Kemudian setelah Maria sempat berpesan kepada Tuti dan Yusuf agar keduanya
tetap bersatu dan menjalin hubungan rumah tangga, Maria mengjhembuskan
napasnya yang terakhir. “Alangkah bahagianya saya di akhirat nanti, kalau saya
tahu, bahwa kakandaku berdua hidup rukun dan berkasih-kasihan seperti
kelihatan kepada saya dalam beberapa hari ini. Inilah permintaan saya yang
penghabisan dan saya, saya tidak rela selama-lamanya kalau kakandaku masing-
masing mencari peruntungan pada orang lain”. Demikianlah pesan terakhir
almarhum Maria. Lalu sesuai dengan pesan tersebut Yusuf dan Tuti akhirnya tidak
dapat berbuat lain, kecuali melangsungkan perkawinan karena cinta keduanya
memang sudah tumbuh bersemi.

Anda mungkin juga menyukai