PENDAHULUAN
Sekarang ini, banyak sekali pelajar yang tidak bisa membedakan antara unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik. Mereka hanya sekedar membaca tanpa memahami unsur
pembangun karya sastra ini. Bahkan diantara mereka menganggap unsur ektrinsik maupun
intrinsik itu sama saja. Dalam pembahasan kali ini penulis ingin menguraikan tentang
unsur intrinsik sebuah novel. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya
sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya
sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra.
Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang (secara langsung) turut serta
membangun cerita (Nurgiyantoro, 1995:23).[1]
Cara mengetahui unsur intrinsik adalah dengan cara membaca sebuah karya
sastra. Permasalahannya adalah kita harus mengetahui adalah apa-apa saja yang termasuk
ke dalam unsur-unsur intrinsik dalam karya sastra, jangan sampai tertukar dengan unsur-
unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik itu diantaranya adalah tema, alur, penokohan, sudut
pandang, amanat, gaya bahasa dan latar atau setting.
Tujuannya adalah agar pembaca mengetahui apa itu unsur intrinsik, apa-apa saja yang
termasuk ke dalam unsur-unsur intrinsik.
1. Bagi siswa, diharapkan semakin memahami unsur-unsur intrinsik karya sastra dan
menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalam film untuk diterapkan dalam
kehidupannya.
2. Bagi guru, diharapkan agar memberikan inspirasi dalam memilih materi yang
berguna untuk peningkatan kualitas pengajaran.
3. Bagi para pembaca, diharapkan dapat membantu memahami dan mengapresiasi
film” Laskar pelangi” sehingga pembaca dapat menemukan pesan-pesan yang
terkandung di dalamnya dan pesan- pesan itu memberikan motivasi untuk
perkembangan kehidupan pembaca.
4. Bagi perkembangan dunia sastra, diharapkan dapat memperkaya pemahaman
terhadap unsur-unsur intrinsik karya sastra khususnya melalui film” Laskar Pelangi”.
5. Bagi dunia pendidikan, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah
satu alternatif bahan pembelajaran menyimak sehingga pembelajaran menjadi lebih
menarik dan pelajaran sastra dapat diterima dengan baik oleh pembelajar.
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Komaruddin
Analisis menurut Komaruddin adalah aktivitas berpikir untuk menguraikan
suatu keseluruhan menjadi komponen-komponen kecil sehingga dapat mengenal
tanda-tanda komponen, hubungan masing-masing komponen, dan fungsi setiap
komponen dalam satu keseluruhan terpadu.
Menurut Wiradi
Analisis menurut Wiradi adalah aktivitas yang terdiri atas memilah, mengurai,
membedakan sesuatu yang kemudian digolongkan dan dikelompokkan menurut
kriteria tertentu lalu dicari makna dan kaitannya masing-masing.
Menurut Dwi Prastowo Darminto
Analisis menurut Dwi Prastowo Darminto adalah penguraian suatu pokok atas
berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan
antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti
keseluruhan.
Menurut Syahrul
Analisis dalam akuntansi menurut Syahrul adalah kegiatan melakukan evaluasi
terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi
dan alasan-alasan yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul.
Menurut Robert J Schreiter
Analisis menurut Robert J Schreiter adalah membaca teks yang melokalisasikan
berbagai tanda dan menempatkan tanda-tanda tersebut dalam interaksi yang
dinamis dan pesan-pesan yang disampaikan.
Menurut Minto Rahayu
Analisis menurut Minto Rahayu adalah sebuah cara dalam membagi suatu
subjek ke dalam komponen-komponen, meliputi melepaskan, menanggalkan,
atau menguraikan sesuatu yang terikat terpadu.
Menurut Husein Umar
Analisis menurut Husein Umar adalah suatu proses kerja dari rangkaian tahapan
pekerjaan sebelum riset, yang didokumentasikan dengan tahapan pembuatan
laporan.