PENDAHULUAN
hal yang sedang terjadi dan mengandung unsur keindahan. Karya sastra sendiri
penulis terhadap realitas, imajinasi murni penulis yang tidak terkait dengan
realitas hidup atau keinginan intuitif penulis, dan juga bisa menjadi campuran
keduanya. Karya sastra sebagai potret kehidupan orang dapat dipahami, dan
digunakan oleh masyarakat. Sebuah karya sastra diciptakan sebagai hasil dari
pengalaman batin penulis dalam bentuk peristiwa atau masalah yang menarik,
2017) mengungkapkan bahwa sastra adalah bagian dari masyarakat, fakta ini
berada dan mencoba memecahkan masalah yang ada di masyarakat dan berjuang
1
2
Sastra sendiri dibagi menjadi dua, yaitu puisi dan prosa. Pradopo, 1995
berbagai pengalaman manusia yang penting, disusun dalam bentuk yang paling
disebut fiksi atau cerita fiksi. Prosa fiksi adalah cerita atau cerita yang
dikembangkan oleh aktor dalam cerita, tahap dan seri cerita yang menyimpang
prosa dikenal di dunia sastra sebagai genre sastra selain genre lainnya. Untuk
lain, misalnya dengan puisi, meskipun kontradiksi itu sendiri hanya teoritis. Salah
satu bentuk sastra prosa adalah novel. Novel ini menyajikan cerita fiksi yang
dimanifestasikan melalui bahasa estetika. Kisah dalam novel ini memiliki konflik
yang sangat beragam. Berbagai konflik dalam novel ini dapat membuat pembaca
lebih penasaran dan terpesona menikmati karya sastra ini. Dunia imajinasi dalam
novel ini dibangun melalui elemen intrinsik dan ekstinsik seperti tema, karakter,
pengaturan, plot, sudut pandang, gaya bahasa, nilai-nilai yang disatukan, dan
sebagainya. Faktor yang paling penting dalam novel adalah tokoh. Tokoh adalah
pelaku yang memerankan karakter dalam sebuah cerita. Penulis harus mampu
3
bagi pembaca. Penulis dalam membuat cerita, menampilkan karakter baik karakter
utama dan karakter pendukung. Karakter yang ditampilkan dalam fiksi memiliki
karakter dan perilaku yang terkait dengan psikologi dan pengalaman psikologis
memiliki berbagai jenis konflik, biasanya konflik yang terjadi paling dialami oleh
karakter utama. Itu adalah konflik yang timbul dalam karakter yang membuat
karya sastra lebih hidup. Karakter dalam cerita juga memiliki cara mereka sendiri
kepribadian karakter. Dalam psikologi, konflik adalah salah satu studi psikologi
Fauziyah 2020).
berasal dari kata Yunani psyche, yang berarti jiwa, dan logos yang berarti ilmu
pengetahuan. Jadi psikologi berarti jiwa atau ilmu yang menyelidiki dan
mempelajari perilaku manusia. Psikologi sastra adalah studi tentang karya sastra
suatu karya psikologis harus dipahami sejauh mana keterlibatan psikologis penulis
4
dan kemampuan penulis untuk menyajikan karakter fiksi yang terlibat dengan
penelitian, karena menurut Wellek dan Warren, 1993 (dalam wahdaniyah, 2021)
dengan istilah khusus, yaitu psikoanalisis dalam pengamatan psikologi sastra yang
perkembangan psikologi manusia. Studi ini adalah bagian dari psikologi yang
sejauh ini telah memberikan kontribusi besar untuk psikologi manusia. Dalam
teori psikoanalisis, struktur kepribadian terdiri dari tiga aspek atau sistem, yaitu
Id, Ego, dan Superego. Aspek id adalah elemen kepribadian yang ada sejak lahir.
Cara id bekerja terkait dengan prinsip kesenangan, yaitu selalu menghindari hal-
hal yang tidak nyaman untuk mencari kepuasan. Aspek ego adalah elemen
kepribadian yang berada di alam sadar dan bawah sadar yang menghubungkan id
dan superego. Ego bertindak sebagai cabang eksekutif kepribadian atau sebagai
pembuat keputusan antara id dan superego. Aspek superego adalah elemen moral
kepribadian yang terkait dengan baik dan buruk, benar dan salah dalam standar
atau norma sosial. Superego memainkan peran dalam memblokir impuls id.
5
Aspekkepribadian tokoh utama dalam novel Bibi Gill karya Tere Liye
Penelitian ini adalah Apa aspek kepribadian tokoh utama dalam novel bibi gill
Penelitian yang baik harus memiliki tujuan yang baik dan jelas. Adapun arah
dan tujuan yang terdapat dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan aspek
kepribadian tokoh utama dalam novel bibi gill Karya Tere Liye: Kajian
Psikologi Sastra
berikut.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
➢ Mengenal aspek kepribadian tokoh utama dalam novel Bibi Gill karya
Tere Liye.
➢ Keindahan Novel Bibi Gill, dan tokoh utama yang diceritakan dalam
Novel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berikut:
Kepribadian Dara dalam Novel Brizzle: Cinta Sang Hafizah oleh Ario
bahwa kepribadian yang menonjol dalam karakter Dara didasarkan pada tiga
struktur keperibadian dasar yang diusulkan oleh Freud yang terdiri dari aspek
penting, yaitu id, ego dan superego. Persamaan penelitian ini dengan
karakter utama dalam novel dan menggunakan pendekatan yang sama, yaitu
dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah dalam hal objek yang
Penelitian yang hampir mirip dengan penelitian ini adalah penelitian berjudul
“Tipe kepribadian dalam karakter utama dalam novel Tere Liye’s Fallen
Leaves Never Hates the Wind and Their Implications for Literary Learning in
High School” yang dipelajari oleh Maulana pada tahun 2015. Hasilnya
8
introvert, keras kepala, setia, teguh, sensitif, hati nurani, perfeksionis, keras,
adalah seorang pengamat. Sifat tak sabar karakter utama milik kepribadian
memiliki kualitas sosial dan meyakinkan. Selain itu, hasil penelitian juga
membahas implikasi untuk belajar Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas XII
Objek penelitian juga berbeda dari penelitian ini, serta teori yang digunakan.
kepribadian karakter yang dialami oleh karakter dalam novel Rindu oleh Tere
mencakup id, ego, dan superego dalam hal bahasa, psikologi, dan psikologi.
latar belakang budaya. Penelitian tentang kepribadian tokoh utama juga pada
9
tahun 2016 oleh Supriyanto T dan Ayu Deviya Setiari dengan judul
hubungan antara struktur keperibadian dan struktur emosi karakter utama dan
faktor-faktor dari kedua struktur tersebut. Penelitian ini hampir sama dengan
penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan, yaitu menganalisis
menurut Sigmund Freud. Namun, objek penelitian berbeda. Selain itu, studi
ini menganalisis kepribadian semua karakter dalam novel, sementara studi ini
Menurut Wellek and Warren, 1995 (dalam Al-Ma’ruf serta Farida, 2017),
sastra adalah seni yang mengandung nilai estetik terlahir dari individu yang
kreatif. Sebagai salah satu nilai budaya, sastra juga bagian dari perwujudan
kehidupan melalui pengamatan dari seorang sastrawan baik yang di dapat dari
lingkungan sekitar atau sesuatu yang langsung di alami. Hal itu sesuai dengan
pendapat Esten, 1991 (dalam Al-Ma’ruf serta Farida, 2017) bahwa karya
10
sastra bersifat evidensi objektif yang ditemukan oleh indera sastrawan dan
menghasilkan nilai seni dan budaya yang lebih tinggi. Dengan kata lain, sastra
Rampan, 1984 (dalam Al-Ma’ruf serta Farida, 2017) mengatakan bahwa sastra
berasal dari kata dasar “sastra” yang mendapat awalan “su” yang bermakna
indah atau baik. Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa sastra ialah
suatu karangan yang dihasilkan dengan nilai-nilai keindahan dan budaya untuk
yang dihasilkan dan memiliki bobot literer harus mencakup dua kriteria utama,
(1) relevansi nilai-nilai keberadaan manusia yang dibentuk oleh seni, melalui
harmonis dan koheren dalam mencapai tujuan tertentu (integritas, harmoni dan
kesatuan) dan (2) kekuatan ekspresif, lebar dan pesona yang ditawarkan oleh
bentuk (tekstur) serta tata letak elemen linguistik dan struktur lisan mereka (as
dua unsur inti, yaitu a) Isi, berisikan poko pikiran, pengalaman, perasaan, serta
karena itu karya sastra dijuluki sebagai jendela jiwa. Karya sastra yang
kehidupan.
Edgar Allan Poe (dalam AlMa’ruf serta Farida, 2017) “peran sastra ialah
seseorang. Dengan kata lain, sastra berguna untuk menghibur secara rohani
Ma’ruf serta Farida, 2017) menambahkan suatu hal dalam sastra dapat
Berlandaskan peran sastra di atas, banyak manfaat yang dapat diberikan dalam
Pada mata pelajaran bahasa Indonesia sastra merupakan bidang studi yang
12
konvensional.
Selain ilmu seni dalam menghibur sastra juga memiliki manfaat dalam
pada kehidupan rohani dan jasmani. Sastra tercipta sejalan dengan bahasa
kebudayaan antar suku dan Negara yang diciptakan melalui karya seorang
W.M., Taufik Ismail, Ahmad Tohari, , Putu Wijaya, Mochtar Lubis, Iwan
bukan hanya untuk memenuhi dokumen sejarah atau laporan kisah hidup,
pandangan moral, ilmu filsafat, dan kerohanian. Sastra adalah kaki tangan
13
2.5. Novel
mengubah nasib dan sikap seseorang di dalamnya. Novel dikatakan sebagai cerita
fiksi yang terdapat gambaran hidup para tokohnya. Dalam arti luas, novel adalah
bentuk prosa besar yang memiliki cakupan luas dengan alur yang kompleks,
berbagai karakter tokoh, dan suasana kreatif yang sangat berbeda. Novel juga
harus memiliki cakupan tema yang kompleks. Pada novel ukuran area tidak
mutlak, karena area hanya bagian fisik seperti subjek, fitur, dan lingkungan.
Sumardjo serta Saini, 1997 (dalam Firwan, 2017) ”Novel merupakan karya prosa
yang cakupannya lebih luas dan terdapat plot yang kompleks, tema, tokoh yang
banyak, suasana yang beragam, serta latar yang berbeda-beda, Arti cakupan luas
disini juga tidaklah mutlak, mungkin hanya salah satu unsur fisiknya saja yang
Farida, 2017) mengungkapkan bahwa novel adalah karya sastra yang dapat
dijadikan pengalaman hidup yang nyata dan dapat mendidik pengalaman batinnya
atau pun sekedar imajinasi dan juga yang terjadi dalam lingkungan hidup yang
pikiran, dan keinginan yang direfleksikan melalui kata-kata yang indah sehingga
Bila dibandingkan dengan sastra yang lain, novel memiliki ciri yang berbeda baik
dari jumlah kalimat yang digunakan. Dalam novel terdapat banyak kata dan
a. Novel ialah karya sastra yang berbentuk narasi. Selain mengandung banyak
panjang. Selain berbentuk narasi, ada juga novel yang berbentuk esai deskriptif
atau dapat disebut sebagai karangan deskripsi. Karangan jenis ini biasanya
tokohnya, dan sebagainya. Karangan jenis deskriptif ini juga biasanya lebih
panjang ceritanya.
c. Novel adalah karangan atau karya sastra yang dibuat berdasarkan tanggapan
a. unsur Intrinsik
1 Tema
Tema merupakan dasar dasar yang menopang karya sastra dan yang
adalah gagasan abstrak utama yang terdapat dalam sebuah karya sastra atau
dapat dilihat, tema ini adalah gagasan akal sehat yang menggabungkan
filsafat sastra dan abstrak yang muncul secara bertahap, baik secara formal
16
maupun informal.
orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh
seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam
adalah orang yang menjadi pelaku dalam cerita fiksi atau drama, dan
tindakannya.
pesan atau perasaan, seseorang harus mencari tokoh dengan karakter dan
Fiksi adalah disiplin yang terampil dan artistik. Maka dari itu, kita harus
seperti tema, latar, plot, sudut pandang, lingua franca, dan kompas moral.
saling mempengaruhi dan menggantungkan satu lain. Plot adalah apa yang
dilakukan oleh tokoh dan apa yang menimpanya. Kejadian demi kejadian,
realistis atau fiktif. Penulis akan memilih karakter yang tepat untuk
Nurgiyantoro (dalam Fauziah 2022). Selain hubungan yang jelas antara satu
tipikal.
Tokoh utama adalah tokoh yang sering dimunculkan dalam cerita, tokoh
tambahan atau tokoh periferal yang dimunkulkan hanya beberapa kali. Jika
antagonisme.
benar-salah dan lain-lain Ini akan meningkatkan minat pada sebuah cerita.
18
sifat, sikap, dan perilaku yang rata, monoton dan hanya mencerminkan satu
halnya dengan karakter sederhana, karakter bulat atau kompleks lebih sulit
perubahan lingkungan, memiliki sikap dan karakter yang relatif tetap, dan
tidak berkembang dari awal sampai akhir cerita, sedangkan karakter yang
cerita dapat dibedakan menjadi karakter khas dan karakter netral. Altenberg
19
bereksistensi dalam dunia fiksi. Saya berbicara tentang cerita, cerita dan
3 Latar
pengaturan cerita yang terjadi. Menurut Parkamin dan Bari, 1973 (dalam
seperti pengaturan karakter (Wellek dan Warren, 1992 (di Al-Ma'ruf dan
Farida, 2017). Setting menjadi satu unit dalam cerita karakter dalam
tertentu, yang untuk Chatman, 1978 (dalam Al-Ma'ruf dan Farida, 2017)
belakang dalam karya sastra dalam tiga bagian, yaitu tempat, waktu dan
geografis; waktu terkait dengan waktu; dan latar belakang sosial terkait
latar adalah salah satu bagian yang juga membangun karya sastra dari
dalam. Latar adalah unsur yang terpenting dalam suatu karya sastra
Dalam karya sastra latar terbagi menjadi tiga bagian, yaitu latar tempat,
4 Amanat
Menurut Siswanto, 2008 (dalam Rizky, 2019) amanat ialah pesan yang
Amanat menurut Esten, 2013 (dalam Aulia, dkk, 2018) sebagai pemecah
dalam suatu tema pada karya sastra. Esten juga menambahkan, dalam
amanat yang bersifat tersurat dalam karya sastra. Dalam karya sastra kita
22
bias mendapat pelajaran moral, misalnya pada novel, drama, teater, puisi
moral dalam sebuah karya sastra. Untuk dapat memaknai karya sastra,
bahwa amanat ialah suatu gagasan atau pesan moral yang disampaikan
adalah cerita yang berisikan suatu urutan kejadian, namun pada setiap
6 Sudut Pandang
pengarang sebagai alat untuk menyajiakan cerita pada karya fiksi kepada
lebih banyak daripada , narrator tahu sama seperti aktor dan narator
7 Gaya Bahasa
bahasa secara khusus yang ditandai oleh penulis, aliran, periode, dan
genre. Secara lebih khusus lagi wujud bahasa itu ditandai oleh diksi,
24
dan genre.
8 Pesan Moral
sikap, tingkah laku, dan sopan santun dalam pergaulan. Moral sendiri
lewat sikap dan tingkah laku para tokoh yang terdapat dalam cerita. Jika
terdapat tingkah laku yang tidak terpuji baik itu yang ditampilkan tokoh
b. Unsur Ekstrinsik
Dalam karya sastra juga terdapat unsur yang membangun suatu karya
dari luar yang disebut sebagai unsur ekstrinsik. Unsur ini secara tidak
kata Yunani psyche, yang berarti jiwa, serta logos yang berarti ilmu. Jadi dapat
diartikan jiwa atau ilmu yang menyelidiki serta mempelajari perilaku manusia.
Psikologi sastra ialah studi tentang karya sastra yang diyakini mencerminkan
menghadirkan para tokoh fiksi yang berhubungan pada masalah mental. Karya
penelitian, karena menurut Wellek serta Warren, 1993 (dalam Setyorini, 2017)
tersentuh. Psikologi sastra itu muncul secara fenomena melalui para tokoh
cerita.
ialah ilmu yang mempelajari karya sastra yang diyakini mencerminkan proses
memahami aspek tingkah laku yang terdapat pada sebuah karya sastra. Setujuan
yang mengkaji sikap tokoh yang dihadirkan sastrawan sehingga membuat para
pembaca seakan terbebani pada setiap persoalan dan merasa terlibat langsung
dalam cerita.
John Keble (2018) mengatakan bahwa ikatan antara karya sastra dan
psikologi sastra dapat dilihat dari suatu karya yang telah dihasilakan melalui
ekspresi dan motif konflik yang terjadi kemudian ditampilkan dalam karakter
menekankan perasaan.
tindakan manusia untuk mencapai hasrat yang diinginkan. Dalam bentuk yang
lain kita dapat memahami jiwa seseorang melalui psikologi karya sastra. Sebab
itu, psikologi sastra merupakan unsur pusat yang tidak dapat dipisahkan dari
ilmu kejiwaan yang berhubungan dengan manusia sebagai tokoh fiktif dalam
27
karya sastra. Dengan demikian, psikologi sastra ialah ilmu yang menelaah
dalam diri manusia dalam hal ini jiwa yang direfleksikan melalui perilaku dan
dialog para tokoh dalam novel tersebut. Kita bisa memahami jiwa seseorang
melalui sastra serta kita pula bisa memahami psikologi melalui sastra. Oleh
karena itu, sastra tidak dapat dipisahkan dari konteks psikologi serta sebaliknya,
2.9. Kepribadian
Kepribadian terbentuk dari kelahiran yang diubah oleh budaya dan pengalaman
kepribadian menyangkut pada identitas diri seseorang. Kata pribadi diambil dari
bahasa latin persona yaitu topeng yang dipakai oleh para actor. Dalam
a) Dalam menjalin hubungan dengan orang lain adanya totalitas karakter yang
prilaku, pikiran, perasaan, segala aktivitas manusia yang rasional dan sistematis.
Teori psikologi kepribadian mengkaji siapa dia, apa yang dia miliki, serta
apa yang dia lakukan. Menganalisis suatu individu dalam kelompok, bangsa,
hewan, atau mesin yang memandang mereka sebagai individu, bukan sebaliknya
kepribadian berarti juga memahami diri sendiri dan orang lain secara utuh.
kepribadian terlihat sangat percaya pada setiap paradigma yang berbeda baik
dalam beberapa ahli kepribadian menyatakan secara terus terang mengenai para
digma yang disamarkan dan diakui oleh para model analisis. Untuk
akan dihasilkan teori yang berbeda pula, bahkan tidak berhubungan. (Alwisol,
2018).
a) Karakter ialah bagaiamana kita dapat mematuhi sikap etis atau konsisten
c) Sikap ialah bersifat positif dan negative atau bertentangan yang muncul
e) Tanggung jawab adalah kemauan untuk menerima risiko dari tindakan atau
persahabatan.
gagasan psikologi sastra. Dia lahir di Australia pada tahun 1856 dan meninggal
bahwa dari berbagai tokoh psikologis, seperti Brill, Jung, Freud, dan Adler
bawah sadar yang kemudian disublimasi dalam bentuk penciptaan karya seni
tentang proses menciptakan seni. Istilah khusus dalam psikologi sastra observasi
yang ditemukan oleh Frued sekitar tahun 1890-an dikenal sebagai psikoanalisis.
adalah bagian dari psikologi yang telah berkontribusi besar untuk psikologi
psikologi sastra perlu didorong dan dikembangkan lebih serius karena dalam
karya sastra ada banyak aspek psikiatri. Endraswara, 2008 (dalam Wahdaniyah,
2021) mengatakan bahwa psikoanalisis adalah salah satu bidang ilmu sosial
yang memiliki peran penting dalam pengembangan teori sastra modern, ini
dikatakan dalam pengantar terjemahan buku Max Milner, Freud dan interpretasi
sastra. Ide di balik psikoanalisis adalah bahwa orang hampir dikendalikan oleh
pikiran mereka. Sastra sebagai ekspresi pikiran manusia. Jadi, memahami sastra
aspek. Tiga aspek kepribadian adalah ID, ego, dan superego yang bekerja sama
adalah istilah khusus dalam mengamati psikologi sastra yang ditemukan oleh
terkait dengan peran psikologi manusia. Studi ini adalah bagian dari psikologi
Freud, kepribadian dibagi menjadi tiga bagian. Tiga aspek kepribadian adalah
ID, ego, dan superego yang bekerja sama untuk menciptakan perilaku manusia.
konflik dan rekonsiliasi tiga sistem atau aspek kepribadian. Faktor-faktor yang
modern atau saat ini, analogi faktor bawaan dan faktor lingkungan dalam
Struktur kepribadian Freud terdiri dari tiga aspek penting, yaitu ID, Ego,
dan Superego. Menurut Freud (dalam Minderop 2016: 21) ID sebagai raja atau
ratu, ego sebagai perdana menteri, dan superego sebagai imam tinggi. ID
imam atau sarjana yang selalu menghormati dan mempraktikkan nilai-nilai baik
1 Id
berada di bawah sadar, tidak ada kontak dengan realitas. Cara kerja Id terkait
2012 (di Fauziyah, 2020) Id mengambil dua cara (proses), untuk mengurangi
adalah reaksi otomatis yang merupakan sifat bawaan manusia, seperti: bersin
dan berkedip.
ialah reaksi psikologis yang lebih kompleks. Proses utama bertujuan untuk
kegiatan yang akan meringankan apa yang akan terjadi pada manusia.
Misalnya: ketika kita sedang haus, kita membayangkan minuman yang segar.
33
2 Ego
Ego merupakan aspek psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang
terletak pada alam sadar dan alam bawah sadar. Dalam ego terdapat prinsip
tindakan seseorang dalam memenuhi tuntutan id. Ego terbentuk dari dunia
yang mengambil suatu keputusan. Proses yang dilakukan dalam ego adalah
Pada diri seseorang ego dibatasi dengan kenyataan dalam kehidupan. Karena
setiap individu memiliki dua kekuatan yang berlawanan, dijaga dan dipatuhi
seksual yang tinggi pada seseorang, keinginan tersebut tentunya tidak akan
terpuaskan tanpa adanya pengawasan. Oleh karena itu, kehadiran ego dalam
diri manusia sangatlah penting untuk dapat merenungkan apa yang bias
hal ini, ego adalah tombak utama dalam kepribadian setiap individu. Seperti
3 Superego
Hati nurani seseorang yang dapat mengetahui nilai baik buruknya seseorang
disebut sebagai Superego. Sama halnya dengan id, sama sekali tidak
kecuali jika keinginan seksual dan agresi yang tinggi dapat terpuaskan
seks secara teratur tanpa adanya ikatan pernikahan, lalu id orang tersebut
perilaku tersebut salah baik secara budaya ataupun agama (Minderop, 2016).
baik buruk benar salahnya suatu tindakan. Seorang individu telah memahami
tentang perilaku yang baik dan buruk melalui pengalaman dari usia anak-
yang menuntut individu tersebut berjalan sesuai pada norma dan ketentuan
yang berlaku.
masyarakat;
sistem penting, yaitu Id, Ego, dan Superego. Jadi, Id sebagai raja atau ratu,
misalnya, seperti seorang imam atau sarjana yang selalu menghormati dan
Lahir di tempat dimana matahari hanya mengenal dua puluh empat jam
masa. Ketika dia melepaskan teknik beku ini, bahkan cero, tanpa mahkota,
kehilangan dan kesedihan. Ini adalah kisah Bibi Gill, yang sejak kecil
jawaban yang selama ini dia cari? Hei, jika kamu melihat orang yang
online. Jangan terlalu cepat menilai, sesederhana itu. Mungkin dia adalah
Buku ini merupakan buku ke-12 dalam seri BUMI. Buku ini tidak
mengakhiri kisah latar belakang kehidupan Tante Gill. Bibi Gill adalah
salah satu guru di Akademi Bayangan Tinggi (ABTT) yang mengajar mata
pelajaran Malam dan Teka-Teki. Bibi Gill adalah salah satu petarung hebat
dan pengintai terbaik. Namun, ada cerita berbeda di balik kehebatan Bibi
37
Gill yang dramatis sekaligus tragis. Seluruh latar belakang Bibi Gill
terungkap dalam buku itu. Seri/versi lain:1. Bumi (2014) 2. Bulan (2015)
10. Si Putih (2021) 11. Lumpu (2021) 12. Bibi Gili (2022) 13. Sagaras
(2022)
Bagan ini menggambarkan hal-hal yang dilakukan peneliti sebagai dasar untuk
peneliti untuk menentukan data dan informasi dalam pengamatan ini untuk
BAB III
METODE PENELITIAN
utama dalam novel Bibi Gill Karya Tere Liye pada kajian psikologi
sastra. Menurut Denzin serta Lincoln (dalam Albi Anggito serta Johan
ada.
2019).
itu, desain harus fleksibel dan terbuka. Data deskriptif yaitu data dalam
bentuk gejala yang dikategorikan atau dalam bentuk lain seperti foto,
40
dalam novel Bibi Gill oleh Tere Liye: Kajian Psikologi Sastra.
Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data dalam bentuk karya sastra
yaitu novel. Peran yang sangat penting sebagai bahan yang memiliki
informasi terkait dengan apa yang akan diteliti. Peneliti dan pengarang
novel memiliki fungsi yang sama. Oleh karena itu, hasil karangan novel
tere liye ini dapat memberikan jawaban untuk semua hal yang akan
dalam penelitian ini adalah karya sastra Novel Bibi Gill Karya Tere Liye
dapat tergantung pada ada atau tidak kunci jawaban dari informant, Dari
populasi.
populasi.
Seperti yang telah disebutkan bahwa pemilihan informan pertama merupakan hal yang
sangat utama sehingga harus dilakukan secara cermat, karena penelitian ini
menganalisis Aspek Kepribadian tokoh utama dalam novel Bibi Gill karya Tere Liye
Pada Kajian Psikologi Sastra. maka peneliti memutuskan informan penelitian ini adalah
Karya Sastra novel Bibi Gill karya Tere Liye yang jumlah halamnnya 358
halaman.
dari tokoh utama dalam novel Bibi Gill karya Tere Liye. Untuk mencapai
pengamatan.
utama.
2013: 162).
biasanya disebut dengan data asli atau data baru yang mempunyai
sifat up to date.
sumber yang sudah ada, dalam artian peneliti sebagai tangan kedua. Data
kepribadian tokoh utama pada novel Bibi Gill Karya Tere Liye kajian
43
instrument atau alat penelitian yang utama, yang berarti bahwa peneliti
harus dapat menemukan aspek kepribadian tokoh utama dalam novel Bibi
selesai.
ditemukan dalam novel Bibi Gill oleh Tere Liye. Tahap berikutnya
analisis yang dapat memberikan hasil yang baik dan dapat dihitung.
1. Pembuatan Proposal
2. Bimbingan Proposal
4 Membaca keseluruhan
pengamatan.
utama Novel.
menggunakan Kajian
Psikologi sastra.
4. Menyimpulkan hsail
5. Mengklasifikasikan teks
dengan kondisi
(hasil penelitian)
6. Pelaporan Penelitian
46
DAFTAR PUSTAKA
Al-ma’ruf, Ali Imron dan Farida. (2017). Pengkajian Sastra Teori dan Aplikasi.
Sukabumi: CV Jejak.
Yogyakarta: Garudawaca.
Firwan, Muhammad. (2017). Nilai Moral Dalam Novel Sang Pencerah Karya
H.B. Sutopo, Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian,
UNNESA, Semarang.
Nurdin, Ismail dan Sri Hartati. (2019). Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya:
University Press.
Rizky, Aulia. (2019). Analisis Unsur Intrinsik Dalam Novel Pulang Karya Tere
Setyorini, Ririn. (2017). Deskriminasi Gender Dalam Novel Entrok Karya Okky
Pearson.