Vol. 3, No.1, Mar. 2018 Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Pipik Asteka
e-mail: pipikasteka86@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang konflik batin tokoh utama
berdasarkan aspek psikologi sastra yang terdapat dalam novel Setetes Embun Cinta Niyala
karya Habiburrahman El Shirazy. Data penelitian ini dianalisis dengan metode penelitian
deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah kajian psikologi sastra oleh Sigmund
Freudian dengan meninjau aspek-aspek id, ego, dan superego. Subjek penelitian ini adalah
novel Setetes Embun Cinta Niyala karya Habiburrahman El Shirazy. Hasil penelitian
berbicara tentang aspek id, ego, dan superego tokoh utama Niyala dalam novel terjadi konflik
batin. Konflik batin mereka terjadi mencerminkan kejadian yang terjadi. Dalam sosok Niyala
terjadi keseimbangan antara aspek id, ego, dan superego.pada novel tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa terjadi aspek id, Niyala lebih memilih dirinya mati daripada harus
memenuhi isi surat itu, namun nuraninya sebagai seorang anak yang shaleh dan berbakti
membuat kacau pikirannya, aspek ego, tokoh Niyala adalah seorang anak yang berbakti dan
shalehah. Ia tidak sanggup menolak permintaan dari ayahnya itu mengenai perjodohan yang
dihadapkan padanya. Ia berusaha mencari jalan keluar dari permasalahan yang sedang ia
alami saat ini tanpa ada yang harus ia korbankan dan aspek superego, Faiq berperan sebagai
superego yang menjadi penyeimbang dan penyelesai konflik batin yang dialami Niyala dari
dorongan aspek id dan ego yang mempengaruhinya.
besar dibagi atas dua bagian (1) struktur luar pengarang sebagai penciptanya, dan (4)
(ekstrinsik) dan (2) struktur dalam pendekatan pragmatis merupakan
(intrinsik). Struktur luar atau ekstrinsik pendekatan yang memandang penting
adalah segala macam unsur yang berada di menghubungkan temuan dalam sastra itu
luar suatu karya sastra yang ikut dengan pembaca sebagai penikmat.
mempengaruhi kehadiran karya sastra Berdasarkan uraian di atas, maka
tersebut, misalnya faktor sosial ekonomi, dalam hal ini penulis akan mengkaji tentang
faktor kebudayaan, faktor sosio-politik, konflik batin tokoh utama. Novel yang
keagamaan, dan tata nilai yang dianut dipilih dalam penelitian ini adalah novel
masyarakat. Struktur dalam atau intrinsik Setetes Embun Cinta Niyala karya
adalah unsur-unsur yang membentuk karya Habiburrahman El Shirazy terdapat banyak
sastra, terdiri atas: (1) penokohan atau konflik batin di dalammya dan layak untuk
perwatakan, yaitu menyangkut siapa tokoh dikaji. pengarang lebih memusatkan pikiran
dan bagaimana perwatakan tokoh dalam pembaca pada permasalahan keluarga.
cerita; (2) tema, merupakan pokok Setetes Embun cinta Niyala bertemakan cinta
pembicaraan yang ingin disampaikan oleh yang tak terduga sebagai inti pemasalahanya.
pengarang; (3) alur (plot), merupakan Bercerita tentang seorang akhwat lulusan
rentetan peristiwa yang merupakan rangkaian fakultas kedokteran di salah satu universitas
pola, tindak tanduk tokoh dalam negeri di Jakarta. Akhwat tersebut adalah
memecahkan konflik yang terdapat dalam seorang gadis solehah bernama Niyala.
novel;(4) latar, merupakan lingkungan atau Kenyataan akan masa depannya tak sesuai
tempat peristiwa itu diamati, termasuk di dengan apa yang ia bayangkan.
dalamnya waktu, hari, tahun, musim, dan Berdasarkan latar belakang masalah
periode sejarah; (5) gaya penceritaan, yaitu mengenai kajian psikologi sastra dalam
tingkah gaya bahasa pengarang dalam novel Setetes Embun Cinta Niyala, maka
menyampaikan cerita; (6) pusat pengisahan, dapat dirumuskan permasalahannya, yaitu
yaitu posisi atau penempatan pengarang Bagaimana konflik batin tokoh utama
dalam bercerita, apakah pengarang sebagai berdasarkan aspek psikologi sastra yang
tokoh utama dalam cerita, tokoh sampingan, terdapat dalam novel Setetes Embun Cinta
sebagai orang ketiga (pengamat) atau sebagai Niyala karya Habiburrahman El Shirazy.
pemain (narator).
Dalam meneliti sebuah karya sastra, KAJIAN TEORI
langkah utama yang cukup penting adalah Teori Psikologi Sigmund Freud
memilih pendekatan terlebih dahulu. Abrams Teori ini menganalisis kehidupan
(dalam Muhardi dan Hasanuddin, 199: 43- jiwa manusia sampai pada alam bawah sadar,
44) menyimpulkan empat karakteristik karena sebagai makhluk individu, seorang
pendekatan analisis sastra, yakni, (1) manusia selalu mengalami konflik batin
pendekatan objektif merupakan suatu dalam keresahan dan ketekanan jiwa.
pendekatan yang hanya menyelidiki karya Psikologi merupakan ilmu yang
sastra itu tahap menghubungkan dengan hal- mempelajari perilaku dan aspek kejiwaan
hal yang di luar karya sastra, (2) pendekatan manusia. Terdapat beberapa kajian psikologi
mimesis merupakan pendekatan yang setelah dan yang berkaitan dengan penelitian adalah
menyelidiki karya sastra sebagai suatu psikologi kepribadian. Hal itu mengingat
otonom, masih merasa perlu bahwa penelitian ini menganalisis tentang
menghubungkan hasil temuan itu dengan tingkah laku manusia (tokoh) guna
realita objektif. (3) pendekatan ekspresif memperoleh tipologi kepribadian tertentu
merupakan pendekatan yang setelah karya berdasarkan karakter tokoh tersebut.
sastra sebagai suatu otonom, masih merasa Teori psikologi Sigmund Freud
perlu mencari hubungannya dengan (dalam Albertine Minderop, 2010: 10-11)