Anda di halaman 1dari 5

ISSN 2541-3252 BAHTERA INDONESIA:

Vol. 3, No.1, Mar. 2018 Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

KAJIAN PSIKOLOGI SIGMUND FREUD DALAM NOVEL SETETES EMBUN


CINTA NIYALA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

Pipik Asteka

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Universitas Majalengka

e-mail: pipikasteka86@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang konflik batin tokoh utama
berdasarkan aspek psikologi sastra yang terdapat dalam novel Setetes Embun Cinta Niyala
karya Habiburrahman El Shirazy. Data penelitian ini dianalisis dengan metode penelitian
deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah kajian psikologi sastra oleh Sigmund
Freudian dengan meninjau aspek-aspek id, ego, dan superego. Subjek penelitian ini adalah
novel Setetes Embun Cinta Niyala karya Habiburrahman El Shirazy. Hasil penelitian
berbicara tentang aspek id, ego, dan superego tokoh utama Niyala dalam novel terjadi konflik
batin. Konflik batin mereka terjadi mencerminkan kejadian yang terjadi. Dalam sosok Niyala
terjadi keseimbangan antara aspek id, ego, dan superego.pada novel tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa terjadi aspek id, Niyala lebih memilih dirinya mati daripada harus
memenuhi isi surat itu, namun nuraninya sebagai seorang anak yang shaleh dan berbakti
membuat kacau pikirannya, aspek ego, tokoh Niyala adalah seorang anak yang berbakti dan
shalehah. Ia tidak sanggup menolak permintaan dari ayahnya itu mengenai perjodohan yang
dihadapkan padanya. Ia berusaha mencari jalan keluar dari permasalahan yang sedang ia
alami saat ini tanpa ada yang harus ia korbankan dan aspek superego, Faiq berperan sebagai
superego yang menjadi penyeimbang dan penyelesai konflik batin yang dialami Niyala dari
dorongan aspek id dan ego yang mempengaruhinya.

Kata Kunci: id, ego, superego, tokoh utama, konflik batin.

PENDAHULUAN Salah satu bentuk karya sastra adalah


Sebuah karya sastra pada hakikatnya novel. Nurgiyantoro (1995:11)
merupakan suatu pengungkapan kehidupan mengemukakan bahwa novel dapat
melalui bentuk bahasa. Karya sastra menggambarkan sesuatu secara bebas,
merupakan pengungkapan baku dari apa menyatakan sesuatu yang lebih banyak, lebih
yang telah disaksikan, diilhami, dan rinci, lebih detail, dan lebih banyak
dirasakan seseorang mengenai segi-segi melibatkan berbagai permasalahan yang
kehidupan yang menarik minat secara lebih kompleks. Menurut Muhardi dan
langsung dan kuat, pada hakikatnya suatu Hasanuddin (1992:6) mengemukakan bahwa
pengungkapan kehidupan manusia melalui novel adalah sebuah cerita yang memuat
bentuk bahasa (Hardjana,1981:10). beberapa kesatuan persoalan disertai dengan
Karya sastra berusaha faktor penyebab dan akibatnya. Persoalan
menggambarkan kehidupan manusia, tidak kehidupan yang diangkat seperti kesedihan,
hanya dalam hubungan dengan manusia lain, kegembiraan, pengkhianatan, kejujuran, dan
tetapi juga hubungannya dengan dirinya permasalahan kehidupan lainnya.
sendiri melalui hubungan peristiwa batin. Menurut Semi (1988:35), novel
sebagai salah satu karya sastra secara garis

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


8
BAHTERA INDONESIA: ISSN 2541-3252
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 3, No. 1, Mar. 2018

besar dibagi atas dua bagian (1) struktur luar pengarang sebagai penciptanya, dan (4)
(ekstrinsik) dan (2) struktur dalam pendekatan pragmatis merupakan
(intrinsik). Struktur luar atau ekstrinsik pendekatan yang memandang penting
adalah segala macam unsur yang berada di menghubungkan temuan dalam sastra itu
luar suatu karya sastra yang ikut dengan pembaca sebagai penikmat.
mempengaruhi kehadiran karya sastra Berdasarkan uraian di atas, maka
tersebut, misalnya faktor sosial ekonomi, dalam hal ini penulis akan mengkaji tentang
faktor kebudayaan, faktor sosio-politik, konflik batin tokoh utama. Novel yang
keagamaan, dan tata nilai yang dianut dipilih dalam penelitian ini adalah novel
masyarakat. Struktur dalam atau intrinsik Setetes Embun Cinta Niyala karya
adalah unsur-unsur yang membentuk karya Habiburrahman El Shirazy terdapat banyak
sastra, terdiri atas: (1) penokohan atau konflik batin di dalammya dan layak untuk
perwatakan, yaitu menyangkut siapa tokoh dikaji. pengarang lebih memusatkan pikiran
dan bagaimana perwatakan tokoh dalam pembaca pada permasalahan keluarga.
cerita; (2) tema, merupakan pokok Setetes Embun cinta Niyala bertemakan cinta
pembicaraan yang ingin disampaikan oleh yang tak terduga sebagai inti pemasalahanya.
pengarang; (3) alur (plot), merupakan Bercerita tentang seorang akhwat lulusan
rentetan peristiwa yang merupakan rangkaian fakultas kedokteran di salah satu universitas
pola, tindak tanduk tokoh dalam negeri di Jakarta. Akhwat tersebut adalah
memecahkan konflik yang terdapat dalam seorang gadis solehah bernama Niyala.
novel;(4) latar, merupakan lingkungan atau Kenyataan akan masa depannya tak sesuai
tempat peristiwa itu diamati, termasuk di dengan apa yang ia bayangkan.
dalamnya waktu, hari, tahun, musim, dan Berdasarkan latar belakang masalah
periode sejarah; (5) gaya penceritaan, yaitu mengenai kajian psikologi sastra dalam
tingkah gaya bahasa pengarang dalam novel Setetes Embun Cinta Niyala, maka
menyampaikan cerita; (6) pusat pengisahan, dapat dirumuskan permasalahannya, yaitu
yaitu posisi atau penempatan pengarang Bagaimana konflik batin tokoh utama
dalam bercerita, apakah pengarang sebagai berdasarkan aspek psikologi sastra yang
tokoh utama dalam cerita, tokoh sampingan, terdapat dalam novel Setetes Embun Cinta
sebagai orang ketiga (pengamat) atau sebagai Niyala karya Habiburrahman El Shirazy.
pemain (narator).
Dalam meneliti sebuah karya sastra, KAJIAN TEORI
langkah utama yang cukup penting adalah Teori Psikologi Sigmund Freud
memilih pendekatan terlebih dahulu. Abrams Teori ini menganalisis kehidupan
(dalam Muhardi dan Hasanuddin, 199: 43- jiwa manusia sampai pada alam bawah sadar,
44) menyimpulkan empat karakteristik karena sebagai makhluk individu, seorang
pendekatan analisis sastra, yakni, (1) manusia selalu mengalami konflik batin
pendekatan objektif merupakan suatu dalam keresahan dan ketekanan jiwa.
pendekatan yang hanya menyelidiki karya Psikologi merupakan ilmu yang
sastra itu tahap menghubungkan dengan hal- mempelajari perilaku dan aspek kejiwaan
hal yang di luar karya sastra, (2) pendekatan manusia. Terdapat beberapa kajian psikologi
mimesis merupakan pendekatan yang setelah dan yang berkaitan dengan penelitian adalah
menyelidiki karya sastra sebagai suatu psikologi kepribadian. Hal itu mengingat
otonom, masih merasa perlu bahwa penelitian ini menganalisis tentang
menghubungkan hasil temuan itu dengan tingkah laku manusia (tokoh) guna
realita objektif. (3) pendekatan ekspresif memperoleh tipologi kepribadian tertentu
merupakan pendekatan yang setelah karya berdasarkan karakter tokoh tersebut.
sastra sebagai suatu otonom, masih merasa Teori psikologi Sigmund Freud
perlu mencari hubungannya dengan (dalam Albertine Minderop, 2010: 10-11)

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


9
ISSN 2541-3252 BAHTERA INDONESIA:
Vol. 3, No.1, Mar. 2018 Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

membandingkan jiwa manusia dengan METODOLOGI PENELITIAN


gunung es yaitu bagian yang lebih kecil yang Metode yang digunakan dalam
timbul di permukaan air menggambarkan penelitian ini adalah metode kualitatif
daerah ketidaksadaran. Sigmund Freud deskriptif dengan menggunakan data dari
(dalam Albertine Minderop, 2010: 20-21) novel Setetes Embun Cinta Niyala Karya
membagi susunan kepribadian manusia Habibburahman El-Shirazy yang diterbitkan
menjadi tiga system, yaitu: oleh Republika penerbit pada tahun 2005
1. Das Es atau Id, merupakan aspek setebal 58 halaman. Teknik pengumpulan
biologis dan sebagai lapisan kejiwaan yang data pada novel dengan teknik baca dan
paling dasar. Id berisiskan hal-hal yang catat. Teknik ini digunakan untuk
dibawa sejak lahir, yaitu naluri-naluri mendeskripsikan tokoh utam dalam novel
bawaan (seksual dan agresif), termasuk dilakukan dengan cara mendeskripsikan teks-
keinginan-keinginan yang direpresi. Id teks yang menyangkut tokoh dalam novel.
berfungsi untuk mencapai kepuasan bagi Adapun Prosedur analisis data pada
keinginan nalurinya sesuai prinsip penelitian adalah sebagai berikut.
kesenangan. Oleh karenanya Id tidak 1. Membaca teks sastra (dalam hal ini
mengenal hukum akal dan Id tidak memiliki adalah novel Setetes Embun Cinta
nilai estetika atau akhlak. Hanya ada dua Niyala Karya Habibburahman El-
kemungkinan bagi proses Id, yaitu berusaha Shirazy).
memuaskan keinginan atau menyerahkan 2. Menentukan ujaran yang
kepada pengaruh ego. mengandung karakter tokoh secara
2. Das Ich atau Ego, merupakan aspek tersurat maupun tersirat.
psikologi dari kepribadian yang timbul 3. Mencari, menentukan, dan
karena kebutuhan untuk berhubungan dengan menganalisis karakter tokoh yang ada
dunia kenyataan (realita). Ego dalam novel, berdasarkan teknik
mempergunakan energi psikis yang dikuasai psikoanalisis Sigmund Freud.
untuk mengintegrasikan ketiga aspek 4. Menyimpulkan karakter tokoh
kepribadian, agar timbul keselarasan batin berdasarkan temuan pada point 3
sehingga hubungan antara pribadi dengan
dunia luar dapat mempergunakan energi HASIL DAN PEMBAHASAN
psikis secara baik maka akan timbul konflik Tokoh Aku dan Niyala adalah dua
internal atau konflik batin yang tokoh utama pada novel Setetes Embun Cinta
diekspresikan dalam bentuk tingkah laku Niyala Karya Habibburahman El-Shirazy.
yang pathlogis dan abnormal. Posisi tokoh utama itu ditetapkan
3. Das Ueber Ich atau The Superego, berdasarkan penelusuran terhadap tokoh-
merupakan aspek psikologi kepribadian yang tokoh yang ada dalam novel Setetes Embun
fungsi pokoknya menentukan benar salahnya Cinta Niyala Karya Habibburahman El-
atau susila tidaknya sesuatu. Dengan Shirazy. Tokoh Aku merupakan tokoh yang
demikian, pribadi dapat bertindak sesuai banyak diceritakan dalam novel tersebut.
dengan moral masyarakat. Yang merupakan Tokoh Aku sering terlibat dengan tokoh lain,
system kepribadian yang berisikan nilai-nilai baik secara langsung maupun tidak langsung.
dan aturan-aturan yang sifatnya evaluative Selain itu, tokoh yang selalu muncul dalam
(menyangkut baik-buruk) yang diajarkan cerita dan mengalami berbagai konflik batin
dengan perintah dan larangan yang dilakukan adalah Tokoh utama dan Niyala.
dengan norma-norma agama. Superego Dalam pembahasan ini dapat
cenderung menentang baik Id maupun Ego, dianalisis berdasarkan data yang dilakukan
dan membuat dunia menurut konsepsi yang terhadap novel Setetes Embun Cinta Niyala
ideal. Karya Habibburahman El-Shirazy dengan
menggunakan kajian psikologi sastra dengan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


10
BAHTERA INDONESIA: ISSN 2541-3252
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 3, No. 1, Mar. 2018

mencari peran serta perwatakannya dapat dengan cara menolak mentah-mentah


membantu menemukan konflik batin yang permintaan itu. Namun nurani terdalam
terjadi pada tokoh utama dan dianalisis sebagai seorang anak yang mencintai
dengan menggunakan teori Psikologi ayahnya tidak sampai melakukan itu.
Sigmund Freud yaitu aspek id, ego, dan “....andai ia punya delapan puluh juta tentu
superego. semuanya akan mudah baginya. Tapi dari
mana ia bisa mendapatkan uang sebanyak
1. Aspek Id Tokoh Niyala itu.” (Shiarazy, 2005:59)
Aspek id tokoh Niyala muncul pada Dapat disimpulkan bahwa tokoh Niyala
saat ia menerima surat yang dikirim ayahnya adalah seorang anak yang berbakti dan
dari Sidempuan perihal perjodohan dirinya shalehah. Ia tidak sanggup menolak
dengan Roger. Niyala tidak menginginkan permintaan dari ayahnya itu mengenai
perjodohan itu. Dorongan aspek id dari perjodohan yang dihadapkan padanya. Ia
dalam dirinya membuat ia kebingungan berusaha mencari jalan keluar dari
untuk berhadapan dengan masalah tersebut. permasalahan yang sedang ia alami saat ini
Berikut kutipannya. tanpa ada yang harus ia korbankan.
(1)”Oh, haruskah aku gadaikan hidupku ini?
Pasrah tercampak tanpa mimpi mulia seperti 3. Aspek Superego Tokoh Niyala
pelacur hina yang kalah oleh nafsunya. Aspek superego pada diri Niyala
Hampa, pahit dan getir tanpa cinta. Oh! muncul pada saat Faiq kakak angkatnya itu
Bukankah lebih baik aku mati saja jika aku menyatakan keseriusan dirinya yang ingin
menyerahkan mahkota kehormatan tanpa menikahi Niyala. Berikut kutipannya.
cinta. Menerima pasangan hidup dengan hati ”Kenapa tiba-tiba kau ragu adikku? Apa kau
perih tersiksa. Merentas hidup baru hanya masih menyasingkan kebulatan niat kakak
untuk mereguk nestapa selamanya. Melayani untuk membahagiakanmu?”
suami tanpa cinta. Terpaksa dan tersiksa. Mata Niyala berkaca-kaca, “Apakah ini
Melahirkan anak tanpa rasa bangga. Hidup sungguhan ataukah Cuma sandiwara?
selamanya di atas derita batin tiada tara.” Ataukah hanya mimpi?” tanyanya dengan
(Shirazy, 2005:49) terisak. “Ini sungguh dan serius. Kita akan
Dapat disimpulkan bahwa, Niyala lebih menikah secepatnya. Dan kita akan tetap
memilih dirinya mati daripada harus tinggal bersama di rumah mungil ini dengan
memenuhi isi surat itu, namun nuraninya penuh cinta. Kita akan mereda masa depan
sebagai seorang anak yang shaleh dan bersama. Dan akan membesarkan anak-anak
berbakti membuat kacau pikirannya. kita nanti bersama. Apakah kau tidak mau
mewujudkan impian ini?” (Shirazy,
2. Aspek Ego Tokoh Niyala 2005:95).
Pada tokoh Niyala aspek ego Dapat disimpulkan, Faiq berperan sebagai
dipertahankan untuk mencapai kepuasan dan superego yang menjadi penyeimbang dan
terpenuhi aspek idnya. Niyala berusaha penyelesai konflik batin yang dialami Niyala
mencari jalan terbaik agar ia tidak menjadi dari dorongan aspek id dan ego yang
istri Roger dan tidak mengorbankan ayahnya mempengaruhinya.
untuk permasalahan hutang piutang yang
sedang dialaminya. Berikut kutipannya. SIMPULAN
(4)”Ia masih berpikir keras berhari-hari. Berdasarkan analisis dalam bab-bab
Mencari-cari jalan keluar terbaik yang sebelumnya, penelitian ini diakhiri dengan
melepaskan dirinya dan ayahnya dari simpulan sebagai berikut. Konflik batin
keadaan yang menyesakkan dada itu. Namun tokoh utama dalam novel Setetes Embun
tidak juga ia temukan. Ia harus berkorban, Cinta Niyala Karya Habibburahman El-
atau ayahnya yang harus ia korbankan Shirazy, pada novel tersebut dapat ditarik

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


11
ISSN 2541-3252 BAHTERA INDONESIA:
Vol. 3, No.1, Mar. 2018 Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

kesimpulan bahwa terjadi keseimbangan 3. Dapat disimpulkan bahwa aspek


antara aspek id, ego, dan superego yang superego, Faiq berperan sebagai
dialami Niyala. Pendorong id disaring dan superego yang menjadi penyeimbang dan
dipuaskan dengan ego. Ego menyaring penyelesai konflik batin yang dialami
dorongan yang ingin dipuaskan oleh aspek Niyala dari dorongan aspek id dan ego
id. Aspek id Niyala menonjol sejak yang mempengaruhinya.
kedatangan surat yang dikirim ayahnya dari
Sidempuan. Superego menjadi pengendali DAFTAR PUSTAKA
dan penyelesai dari permasalahan yang Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi
muncul.Data dari penelitian ini dapat Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.
disimpulkan bahwa cerita tentang novel Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Setetes Embun Cinta Niyala karya
Habiburrahman El Shirazysebagai berikut. Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori
1. Dapat disimpulkan bahwaaspek id, Pengakajian Fiksi. Yogyakarta:
Niyala lebih memilih dirinya mati Gajah Mada University Press.
daripada harus memenuhi isi surat itu,
namun nuraninya sebagai seorang anak Minderop, Albertine. 2010.Psikologi Sastra.
yang shaleh dan berbakti membuat kacau Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
pikirannya. Indonesia.
2. Dapat disimpulkan bahwa aspek ego,
tokoh Niyala adalah seorang anak yang Shirazy, Habiburrahman El. 2005. Pudarnya
berbakti dan shalehah. Ia tidak sanggup Pesona Cleopatra. Jakarta:
menolak permintaan dari ayahnya itu Republika.
mengenai perjodohan yang dihadapkan
padanya. Ia berusaha mencari jalan Sujanto, Agus, dkk. 2009. Psikologi
keluar dari permasalahan yang sedang ia Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara.
alami saat ini tanpa ada yang harus ia
korbankan.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


12

Anda mungkin juga menyukai