Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan sosial yang digambarkan melalui karya sastra. Pada
penelitian kali ini karya sastra yang dipilih adalah novel Pertemuan Jodoh karya Abdoel Moeis dengan
menggunakan pendekatan mimetik.Pendekatan mimetik dipilih karena peneliti beranggapan bahwa Abdoel Moeis
melalui novel Pertemuan Jodoh menggambarkan permasalahan sosial masyarakat Indonesia, seperti jeratan
perekonomian, percintaan, perbedaan strata sosial, dan penyimpangan sosial. Penelitian ini memanfaatkan dua
sumber data, yakni data primer dan data sekunder. Data primer pada penelitian ini berupa hasil telaah dokumen
dari novel Pertemuan Jodoh karya Abdoel Moeis yang kemudian melewati proses reduksi data dengan memilih
beberapa bagian naskah yang layak dijadikan data primer, dan sesuai dengan rumusan masalah penelitian yakni
melibatkan tentang konsep mimetik sastra yang dikemukakan oleh Abrams ketika memandang sosiologi dalam
sebuah dimensi sastra, kemudian mengemukakan apa bentuk keterkaitannya dengan novel tersebut. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
pustaka, simak, catat, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik dialektika. Alur yang digunakan
adalah alur maju progresif. Dengan demikian, penelitian ini menunjukan bahwa teori Mimetik Abrams
mengungkap latar belakang karya sastra yang merupakan sebuah refleksi realitas hidup masyarakatsosial.
ABSTRACT
This study aims to analyze social problems described through literary works. In this research, the selected
literary work is the novel Pertemuan Jodoh by Abdoel Moeis using a mimetic approach. The mimetic approach
was chosen because the researcher believes that Abdoel Moeis through the novel Pertemuan Jodoh describes the
social problems of Indonesian society, such as economic bondage, romance, differences in social strata, and
social deviance. This study utilizes two data sources, namely primary data and secondary data. The primary data
in this study are the results of a document review from the novel Pertemuan Jodoh by Abdoel Moeis which then
goes through a data reduction process by selecting several parts of the manuscript that are suitable as primary
data, and in accordance with the formulation of the research problem which involves the concept of literary
mimetics put forward by Abrams when views sociology in a literary dimension, then suggests what forms of its
relation to the novel. The research method used is descriptive qualitative method. Data collection techniques
using library techniques, observe, record, and interview. The data analysis technique uses dialectical techniques.
The groove used is progressive forward groove. Thus, this study shows that Abrams' Mimetic theory reveals the
background of literary works which is a reflection of the realities of social life.
Keywords: Abrams Mimetic, novel, reality of social life
12
Aksarabaca
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
13
Aksarabaca
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
Mukti Widayanti dan Yohanes Sugiyanto pada Sastra di SMA (Tinjauan Sosiologi Sastra)
tahun 2019. Penelitian tersebut bertujuan yang disusun oleh Anggi Novita dan Rina
untuk menjabarkan nilai-nilai yang ada dalam Hayati Maulidiah pada tahun 2023. Tujuan
novel Ayah karya Andrea Hirata yakni penelitian tersebut adalah untuk mengetahui
kepedulian antar sesama. Metode penelitian nilai-nilai kehidupan pada novel Kado Terbaik
yang dipilih dalam penelitian tersebut adalah karya J.S. Khairen dan relevansinya dengan
metode kualitatif deskriptif. Tujuan pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Atas
menggunakan penelitian kualitatif ini adalah melalui kajian sosiologi sastra. Metode
untuk memahami kondisi suatu konteks dengan penelitian yang dipilih pada penelitian tersebut
mengarahkan pada mendeskripsikan secara adalah deskriptif kualitatif. Pada penelitian
rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tersebut terdapat 2 sumber data, yakni sumber
dalam suatu konteks yang alami. Pengumpulan data primer adalah nobel Kado Terbaik J.S
data dengan teknik baca kritis, teknik Khairen dan sumber data sekunder adalah
pemeriksaan keabsahan daya juga digunakan jurnal buku pengkajian prosa fiksi. Teknik
dengan menggunakan teknik triangulasi yang digunakan untuk mengumpulkan data
sumber. Hasil penelitian tersebut dijabarkan yang digunakan adalah teknik baca dan catat.
bahwa nilai-nilai yang ada dalam novel Hasil penelitian yang disimpulkan dari
“Ayah” karya Andrea Hirata adalah penelitiantersebut adalah isi dalam novel Kado
kepedulian antar sahabat, kepedulian antar Terbaik karya J.S. Khairen dengan analisis
sesama, dan kepedulian antar guru dengan sosiologi sastra diketahui banyak terdapat
murid. Hubungan kasih sayang antarsesama nilai-nilai kehidupan seperti nilai sosial, nilai
meliputi; hubungan kasih sayang antara kakak moral, dan nilai agama. Novel tersebut
dengan adiknya, hubungan kasih sayang antara menceritakan tentang aspek kehidupan remaja
anak dengan ayahnya, hubungan kasih sayang umumnya, tentang kasih sayang dan
anak dengan kedua orang tuanya, hubungan persahabatan. Novel Kado Terbaik karya
kasih sayang antara suami dan istri, hubungan J.S. Khairen sangat tepat dan relevan dengan
kasih sayang antara ayah dengan anaknya, dan pembelajaran sastra di SMA. Dalam
hubungan anak dengan ibunya. Kurikulum Merdeka pelajaran Bahasa
Kebersamaan meliputi; Indonesia pada tingkat SMA, terdapat materi
kebersamaan antarsesama, kebersamaan teks novel dengan menyebutkan nilai-nilai
antarsahabat, dan kebersamaan ayah dan anak. yang terdapat dalam novel. Sebuah karya
Menghormati meliputi; menghormati dan sastra selain sebagai pengungkapan estetika, di
sopan santun kepada orang tua dan sisi lain juga berusaha memberikan nilai-nilai
menghormati dalam hal kompetisi atau yang bermanfaat bagi kehidupan manusia
pertandingan. Tolong-menolong meliputi; melalui pembelajaran apresiasi sastra. Novel
tolong-menolong antara orang tua dengan Kado Terbaik karya J.S. Khairen tersebut
anaknya, tolong-menolong antarsesama, dan mengandung nilai-nilai kehidupan yang dapat
tolong-menolong antarteman. Toleransi membentuk dan mengembangkan karakter
meliputi; toleransi antara anak dan ayah dan yang sesuai dengan perkembangan peserta
toleransi antarsesama. (Rosianti, et al., 2019). didik dan dapat di dijadikan sebagai bahan ajar
Penelitian ketiga adalah artikel untuk kompetensi dasar yang berkaitan dengan
bertajuk “Analisis Nilai Kehidupan PadaNovel penilaian sikap dan penerapannya dalam
Kado Terbaik karya J. S. Khairen dan kehidupan sehari-hari, khususnya
Relevansinya dengan pembelajaran
14
Aksarabaca
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
pembelajaran novel di SMA. (Novita dan moral, struktur pembangunan novel serta
Maulidiah, 2023). relevansinya terhadap pembelajaran sastra di
Penelitian keempat adalah artikel SMA. Metode penelitian yang digunakanadalah
yang bertajuk “Nilai-Nilai Pendidikan dalam metode deskriptif kualitatif. Teknik
Novel Dhadhung Kepuntir karya Tulus S.” pengumpulan data menggunakan teknik (1)
yang ditulis oleh Octo Dendy Andriyanto, pustaka, (2) simak, (3) catat, dan (4)
Haris Supratno, dan Tengsoe Tjahjono pada wawancara. Teknik analisis data menggunakan
tahun 2020. Penelitian tersebut bertujuan teknik dialektika. Alur yang digunakan adalah
untuk menggali refleksi sosial dan nilai-nilai alur maju progresif. Hasil penelitian tersebut
pendidikan dalam novel Dhadhung Kepuntir menunjukkan bahwa (1) analisis struktural
karya Tulus S. Metode penelitian yang menghasilkan tema novel ini berisi tentang
digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif sabar, tabah dan pantang menyerah. (2) aspek
kualitatif melalui pendekatan sosiologi sastra moral dalam novel objek meliputi tanggung
Swingewood. Penelitian menggunakan teknik jawab, moral realistik, nilai-nilai otentik dan
pengumpulan data dengan teknik baca dan kejujuran.
catat serta studi pustaka. Hasil daripenelitian ini (3) penelitian ini memiliki relevansi
adalah bahwa novel tersebut merupakan terhadap pembelajaran sastra di SMA yang
cerminan masyarakat Jawa pada zaman ditunjukan dari nilai moral tentang pendidikan
sekarang. Hal tersebut bisa terlihat dari karakter yang harus dipelajari oleh siswa
penggambaran; bahasa yang digunakan, suku (Nillawijaya dan Awalludin, 2021).
atau adat yang masih kental, tempat, latar Teori Mimetik Abrams
sosiokultural dalam novel itu seperti mengemukakan bahwa karya sastra adalah
penggambaran dalam mencari pekerjaan. imitasi (tiruan) dari realitas hidup masyarakat
Selain itu, terdapat nilai-nilai pendidikan yang di luar karya itu sendiri. Abrams
tercitra pada novel Dhadhung Kepuntir karya mengemukakan sebuah model teori yang
Tulus S., meliputi: nilai kegigihan (sabar, bertumpu pada posisi karya sastra secara
pantang menyerah, bekerja keras), nilai menyeluruh. Model kerangka sederhana yang
kepedulian (kekeluargaan, rukun, rasa telah Abrams kemukakan:
hormat), nilai religius (bersyukur, berbudi
luhur, ikhlas). Nilai-nilai yang dapat diambil Universe (Semesta)
dalam novel Dhadhung Kepuntir karya Tulus
S. Dapat dijadikan pedoman atau acuan bagi
manusia untuk bersikap arif dalam
menghadapi segala problematika kehidupan. Work (Karya)
Dominasi nilai kepedulian, kegigihan, dan
religius sangat relevan untuk anak muda atau
pelajar yang baru lulus sekolah dalam meniti Artist (Pencipta) Audience (Pembaca)
karir dari nol (Andriyanto, et al., 2020).
Penelitian kelima adalah artikel Model kerangka tersebut memiliki
bertajuk “Tinjauan Sosiologi Sastra dalam pendekatan kritis utama pada penelitian ini.
Novel Hafalan Shalat Delisa Karya Tere Liye Penelitian ini mengacu kepada pendekatan
dan Relevansinya Terhadap Pembelajaran mimetik. Sebagaimana mestinya pendekatan
Sastra di SMA”. Penelitian tersebut bertujuan mimetik, pendekatan ini adalah pendekatan
mendeskripsikan aspel yang memiliki hubungan karya sastra dengan
fenomena nyata realitas. Dalam pendekatan
mimetik, banyak aspek kehidupan yang dapat
dinilai,
15
Aksarabaca
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
di antaranya ada aspek sosial, aspek ekonomi, diperoleh dari hasil telaah dokumen naskah
aspek agama, dan sebagainya. Pada penelitian drama yang telah dipilih.
ini, aspek yang akan dianalisis yaitu aspek Penelitian ini menggunakan
sosial yang terjadi dalam novel Pertemuan instrumen yang disusun secara pribadi oleh
Jodoh karya Abdoel Moeis (Winarti, 2019). peneliti. Instrumen penelitian ini secara sentral
Metode Penelitian bertujuan untuk mengamati,
Penelitian ini dilakukan dengan menginterpretasikan, mendeskripsikan,
metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan mengategorikan, dan memberikan simpulan
kontekstual penelitian yang mengacu pada berdasarkan keseluruhan data yang diperoleh
analisis, maka yang dimaksud dengan (Rahmawati, Diarta, & Laksmi, 2022, hal. 16).
deskriptif pada penelitian ini adalah Berikut ini adalah tabel instrumen penelitian
pendeskripsian atas tujuan dan rumusan berdasarkan datayang telah terkumpul.
masalah yang berfokus pada konsep Tabel 1. Bentuk Instrumen Penelitian
Mimetik Abrams, yakni karya sastra adalah
imitasi (tiruan) dari realitas hidup Urutan Sumber Keterangan
masyarakat di luar karya itu sendiri. Kajian Nomor Kutipan Data
mimetik adalah kajian yang melihat Data Dialog
keterkaitan karya sastra dengan kenyataan. Data (1) (Moeis, 1937, Perekonomian
Menurut Abrams, jenis mimetik ini hal. 65).
memandang karya sastra sebagai cerminan Data (5) (Moeis, 1937, Percintaan
hal. 18)
dunia kehidupan. Sasaran yang diteliti adalah
Data (10) (Moeis, 1937, Perbedaan
bagaimana karya sastra mengekspresikan hal. 7) Strata Sosial
dunia nyata. Keterkaitan antara kenyataan Data (16) (Moeis, 1937, Penyimpangan
dan rekaan tergambar hal. 176-177) Sosial
dalam mimesis dan kreasi. Semua ersoalan Penelitian ini memanfaatkan dua
sosial dalam kehidupan dapat dijadikan objek sumber data, yakni data primer dan data
sastra. Objek tersebutdiperoleh pengarang sekunder. Data primer pada penelitian ini
dengan observasi terhadap gejala sosial berupa hasil telaah dokumen dari novel
maupun pengalamannya. Simpulannya, karya Pertemuan Jodoh karya Abdoel Moeis yang
sastra merupakan cerminan kehidupan manusia kemudian melewati proses reduksi data
sebagai hasil pemikiran pengarang terhadap dengan memilih beberapa bagian naskah yang
kenyataan hidup (Rahmawati, et al., 2022). layak dijadikan data primer, dan sesuai dengan
Prosedur kualitatif deskriptif harus didukung rumusan masalah penelitian yakni melibatkan
dengan berbagai sumber datayang jelas, mudah tentang konsep mimetik sastra yang
dipahami, dan mereduksi data sehingga matang dikemukakan oleh Abrams ketika memandang
ketika dijadikan landasan dalam pembahasan. sosiologi dalam sebuah dimensi sastra,
Bogdan dan Taylor (dalam Muhammad, 2014: kemudian mengemukakan apa bentuk
30) mendefinisikan bahwa metode penelitian keterkaitannya dengan novel tersebut. Kajian
kualitatif berfungsi sebagai prosedur penelitian mimetik mempunyai langkah-langkah untuk
yang menghasilkan data deskriptif, yakni sebuah analisis karya sastra. Penelitian ini
berupa kata tertulis atau lisan dari orang- menggunakan analisis mimetik seperti yang
orang dan perilaku yang dapat diamati. dijelaskan oleh Mahayana (dalam Rismawati,
Berdasarkan dari pandangan tersebut, peneliti Hidayati, dan Puspita, 2022, hal. 1712) untuk
memanfaatkan data yang melakukan langkah-
16
Aksarabaca
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
langkah pendekatan mimetik adalah: (1) perbandingan hasil penelitian dengan rencana
membaca secara keseluruhan karya sastra yang penelitian ini.
akan dianalisis. Hal ini memudahkan Sebagaimana dikemukakan oleh
peneliti untuk Moleong (dalam Muhammad, 2014: 33)
menemukan aspek yang dicari, dan terdapat tiga teknik pengumpulan data yang
difungsikan untuk memisahkan data; (2) diterapkan dalam penelitian kualitatif, yaitu: (1)
memberikan tanda pada karya sastra. pengamatan; (2) wawancara; (3) dan telaah
Pemberian tanda ini dapat dilakukan dengan dokumen. Pada penelitian ini digunakan teknik
memberi nomor urut data, atau ditandai pengumpulan data hanya dengan telaah
dengan alat tulis seperti spidol/highlighter; (3) dokumen menggunakan objek material yang
memahami karya sastra yang akan dianalisis. sudah dipilih, yakni novel Pertemuan Jodoh
Sebelum melakukan penelitian, peneliti perlu karya Abdoel Moeis. Selanjutnya, teknik
memahami karya sastra yang akan dianalisis, analisis data pada penelitian ini ialah analisis
membahas tentang apakah karya sastra data secara induktif, di mana teknik ini
tersebut, atau aspek apa yang diangkat dalam cenderung digunakan pada penelitian kualitatif,
karya sastra tersebut. Hal ini berkaitan dengan terutama pada penelitian bahasa dan sastra.
poin (1), yakni membaca karya sastra terlebih Peneliti memilih teknik analisis data secara
dahulu; (4) melakukan analisis karya sastra induktif dikemukakan oleh Moleong (dalam
dengan menggunakan pendekatan mimetik Muhammad, 2014: 35) yang berpendapat
yang berfokus pada pembahasan permasalahan bahwa metode analisis data induktif mampu
sosial tentang realitas hidup yang diangkat menemukan realitas yang majemuk berdasarkan
menjadi karya sastra. Keempat langkah ini data yang ada, kemudian peneliti pun tak jauh
menjadi pedoman untuk menganalisis nilai hubungannya dengan hasil telaah dokumen.
sosial pada sebuah karya sastra menggunakan Maka dengan itu, data penelitian dapat
pendekatan mimetik. dipertanggungjawabkan.
Untuk mendapatkan pemahaman dan
Tabel 2. Identitas Data Primer penarikan kesimpulan, data yang sudah
No. Identitas Keterangan terkumpul melalui hasil telaah perlu dianalisis
1 Judul Buku Pertemuan Jodoh dengan mereduksi data, dan memilih hal-hal
2 Pengarang Abdoel Moeis yang pokok untuk dituangkan ke dalam
3 Penerbit Balai Pustaka simpulan.
4 Tahun Terbit 1937
5 Jenis Karya Novel Hasil dan Pembahasan
Mimetik berasal dari bahasa Yunani
Sedangkan data sekunder dalam yaitu mimesis yang berarti “meniru” atau
penelitian ini memanfaatkan referensi yang “tiruan”. Secara umum mimetik juga diartikan
relevan dengan penelitian. Adapun data sebagai suatu pendekatan yang memandang
sekunder tersebut berupa buku pengkajian sebuah karya sastra sebagai tiruan atau
fiksi, buku metode penelitian sastra, dan bayangan dari kehidupan dunia nyata.
artikel dalam jurnal yang berfungsi sebagai Beberapa ahli mengemukakan pandangannya
penelitian terdahulu untuk dilakukannya terhadap teori mimetik, seperti Plato yang
mengungkapkan bahwa sastra atau seni hanya
merupakan peniruan (mimesis) atau
pencerminan dari kenyataan. Selanjutnya,
Aristotelesberpendapat bahwa mimesis bukan
hanya
17
Aksarabaca
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
sekedar tiruan, bukan sekedar potret dan Paksaan nikah untuk tokoh
realitas, melainkan telah melalui kesadaran Ratna sebagai penggadai utang
personal batin pengarangnya. Abrams Memperalat orang lain untuk
mengungkapkan pendekatan mimetik adalah kepentingan pribadi
pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan
kajiannya terhadap hubungan karya sastra
Penelitian ini menitikberatkan
dengan kenyataan di luar karya sastra
kajiannya pada pandangan mimetik Abrams,
(Rahmawan, Ramadhan, & Saproji, 2022).
dengan mencakupi pembahasan sebagaimana
Dengan demikian, penelitian ini berfokus pada
hasil pada tabel 1.
kajian mimetikmenurut Abrams.
Berdasarkan hasil analisis data pada
1. Perekonomian
novel Pertemuan Jodoh karya Abdoel Moeis, Perusahaan orang tua tokoh Ratna
telah ditemukan beberapa data yang berkaitan bangkrut terlilit hutang
dengan realitas kehidupan pada teori Mimetik Data (1):
Abrams. Abrams mengemukakan bahwa karya “Petang itu Ratna baru
sastra merupakan bentuk tiruan dari kenyataan kembali dari Tagogapu, dilepas
hidup (realitas kehidupan), dan identik terjadi dengan air mata oleh ibu- bapaknya.
di sekitar masyarakat yang menyangkut aspek
sosial. Adapun hasil dan pembahasannya Sebenarnya pada tahun itu,
mencakup permasalahan perekonomian, pembakaran kapur Atmaja telah
percintaan, perbedaan strata sosial, dan sangat mundur. Harga kapur makin
penyimpangan sosial yang terbagi menjadi turun, yang membeli makin kurang,
beberapa peristiwa. sedang piutang tidak pula diterima.
Ongkos membakar hampir tetap
Tabel 3. Realitas Kehidupan pada Novel seperti biasa.
Perrtemuan Jodoh Karya Abdoel Moeis
Di kota-kota besar harga
Aspek Realitas Contoh Masalah dalam penjualan kapur sedang bersaing mati-
Kehidupan Novel matian. Jika hendak kekal
Perekonomian Perusahaan orang tua tokoh berlangganan, janganlah takut
Ratna bangkrut terlilit hutang
merugi, karena pembakaran yang lain-
Tokoh Ratna berhenti sekolah
dan terpaksa bekerja lain sama merebut dan bujuk-
Percintaan Penolakan rencana menikah membujuk langganan itu, menawarkan
muda oleh tokoh Ratna kepada kapurnya di bawah harga biasa,
Suparta kadang-kadang di bawah pokok.
Hubungan tokoh Suparta dan
Ratna tidak direstui orang tua Asal kapur dapat dijual
Perbedaan Perbedaan kedudukan keluarga dengan kontan, atau uang penjualan
Strata Sosial antara tokoh Suparta dan Ratna yang dipiutangkan dapat masuk pada
Perjodohan antarbangsawan waktunya, maka pembakaran itu dapat
Pendatang asing yang berkuasa jua memutar uang, sehingga kerugian
pada pribumi yang sedikit tidaklah akan
Perbedaan jenjang pendidikan menyusahkan.” (Moeis, 1937, hal.
tokoh Suparta dan tokoh Ratna 65).
Penyimpanga Tuduhan pencurian oleh tokoh
n Sosial Ratna
Penyalahgunaan narkoba
Ketimpangan keadilan hukum
18
Aksarabaca
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
19
Aksarabaca
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
bekerja menjadi penjaga toko dari pagi Ya… dengan terus terang
sampai malam. aku berkata, sungguh luar biasa
perbuatanmu itu, susah aku akan
Data (4): menyebutnya, herankah aku,
Dari Stasiun Bandung amarahkah aku? Kata engkau, engkau
teruslah ia ke sekolah belum kenal padaku, aku belum pula
Fröbelkweekschool, datang kenal pada engkau, tapi sementara itu,
menemui Nyonya Direktris. di dalam kita berbalas-balasan surat,
dapat jua aku mengira-ngira, betapa
"Ratna?" tanya Direktris rupa gambarmu dari dalam.
dengan heran, "sudah keluar dua
bulan sebelum pakansi yang baru lalu Pendeknya, permintaanmuitu
ini!" belum dapat aku terima, tapi belum
pula aku tolak. Sebaik- baiknya
"Sudah keluar?" tanyaSuparta jangan kita paut-memaut dahulu
dengan terperanjat. "Sebabapa?" antara kita kedua belah pihak, dengan
sesuatu perjanjian. Masih banyak
"Atas permintaan sendiri.
waktu buat sama menguji emas
Orang tuanya mendapat celaka, tak
tambangnyabertimbal-balik.
kuasa lagi memberi belanja
sekolahnya. Ratna terpaksa mencari Dalam pergaulan kita
pekerjaan, kasihan!" mudah benar buat nikah, terlebih
mudah pula buat bercerai. Dengan
"Di mana? Menjadi apa?" kata sepatah dari pihak laki-laki,
"Entahlah, lakunya bagai sesuatu rumah tangga boleh hancur.
batu jatuh ke lubuk. Saya berpesan, Apalagi jika anak sudah
jika ia mendapat susah, rumah saya banyak. Adakah engkau memikirkan
masih terbuka untuknya. Murid yang sampai ke sana?
terpandai, sopan, tertib. Kasihan!"
(Moeis, 1937, hal. 111). Pada hematku, hal
bersuami-istri itu sekali-kali tidak
Pada data (4) menjelaskan boleh dipandang enteng. Baik laki-
realitas kehidupan, di mana Suparta laki maupun perempuan harusnya
terkejut mengetahui bahwa Ratna insaf benar bahwa ia, atas
sudah putus sekolah sejak dua bulan kehendaknya sendiri, sudah
lalu. Nyonya Direktaris memberi tahu menyarungkan suatu kongkongan ke
mengapa Ratna putus sekolah. lehernya, ya tak dapat dilepas-
Meskipun demikian, Nyonya lepaskan lagi seumur hidupnya
Direktaris akan selalu menerima Ratna (Moeis, 1937, hal. 18).
jika ia ingin ke rumahnya karena
beliau tahu bahwa Ratna adalah murid Pada data (5) menjelaskan
yang pandai. aspek realitas hidup tentangpercintaan,
di mana pada data ini diangkat
2. Percintaan permasalahan antara tokohSuparta dan
Penolakan rencana menikah muda Ratna. Saat itu tokoh
oleh tokoh Ratna kepada Suparta Data
(5):
Suparta!
20
Aksarabaca
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
Suparta memberikan pilihan menikah dan Ratna. Selain alasan Ratna untuk
muda kepada kekasihnya, Ratna. berdamai dengan diri sendiri sebelum
Namun, Ratna memilih untuk menikah, ia juga mengungkapkan
menolak rencana bahwa
pernikahannya dengan Suparta karena menyatukan antara dua keluarga tidak
ingin fokus dengan dirinya sendiri mudah. Kondisi tokoh Ratna dan
terlebih dahulu sampai ia siap untuk Suparta dihalangi oleh perbedaan
diperistri. Hal ini berkaitan dengan kasta, yang mana sangat ditentang oleh
kenyataan di ranah sosial bahwa keluarga Suparta. Hal ini sering
terburu-buru menikah dengan alasan ditemukan di kehidupan nyata, di
sudah saling cinta bukanlah pilihan mana setiap kedudukan keluarga
yang tepat, ada banyak hal yang perlu dituntut harus setara, entah dari sisi
dipertimbangkan terlebih dahulu. pendidikanmaupun ekonomi.
Contohnya seperti berdamai dengan
diri sendiri, menyelesaikan Hubungan tokoh Suparta dan Ratna
pendidikan, dan mencari rezeki yang tidak direstui orang tua
cukup untuk kehidupan selanjutnya Data (7):
setelah memutuskan untuk menikah. Ratna termenung
membaca surat itu.
Data (6):
Gambar ibu Suparta
Suparta! terbayanglah dengan nyata di
Makin lama aku pikirkan, hadapannya: menak baheula, yang
makin tetaplah aku pada kehendakku memandang rendah akan segala orang
yang sudah kutuliskan dahulu. yang tidak berketurunan bangsawan!
Permintaanmu supaya kita menjadi Orang tua nyinyir, yang benci kepada
suami-istri, hendaklah kita letakkan perempuan anak orang kebanyakan,
dahulu, sementara kita sama berpikir- yang masuk kaum terpelajar, yang
pikir jua. mengganti adat lembaga orang Sunda
Satu perkara jangan tidak dengan adat kebaratan.
engkau pikirkan. Engkau turunan Lama benar Ratna terpekur.
bangsawan, aku anak orang Dengan tidak disengaja- sengaja ia
kebanyakan. Kata peribahasa orang pun sudah menyadari untung dan
sunda, “Piit ngeundeuk- ngeundeuk memikirkan nasibnya yang malang,
pasir, cecendet mande kiara”, adakah seakan orang yang baru kehilangan
engkau ingat sampai ke sana? laba. Berkali-kali saputangannya
Jangan hatimu saja yang menyapu sudut mata, menahan air
hendak engkau tanyai, perlu jua mata yang hendak jatuh berderai….
engkau menanyai hati ibunya (Moeis, (Moeis, 1937, hal. 24-25).
1937, hal. 30). Pada data (7) menjelaskan
Pada data (6) menjelaskan realitas kehidupan tentang suatu
aspek realitas hidup tentangpercintaan, hubungan yang tidak direstui dengan
di mana pada data ini diangkat orang tua. Dalam surat tersebut,
permasalahan yang sama seperti data menggambarkan bahwa Ibu Suparta
(5), yakni rencana pernikahan antara memandang rendah
tokoh Suparta
21
Aksarabaca
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
22
Aksarabaca
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
23
Aksarabaca
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
24
Aksarabaca
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
hatinya. Maka berkatalah ia, sambil badan semampai, tapi jika ia bukan
mendehem sekali dua kali dan berlaku menak, hanya cacah, maka sari menak
secara orang yang sedang itu tak mungkin akan diperolehnya.
berhadapan dengan hakim, "Suparta Bagi yang arif bijaksana, kata mereka
nama saya, umur dua puluh dua itu, tidaklah susah buat membedakan
tahun, dilahirkan di Sumedang, murid menak dari cacah (Moeis, 1937, hal.
STOVIA, sebentar lagi hendak 29).
menempuh ujian dokter. Maksud saya Pada data (15)
hendak mencari hawa Bandung buat di menjelaskan perbandingan antara
hari penghabisan pakansi. Di keturunan bangsawan dengan orang
Sumedang saya tinggal dengan ibu kebanyakan. Perbandingan fisik dan
saya. Dari Bandung saya hendak pakaian yang sangat jomplang dilihat.
kembali ke Jakarta, bersedia-sedia Perbedaan tersebut menjadi sebuah
hendak menempuh ujian. Cukup?" ketimpangan yang sangat tidak lazim
(Moeis, 1937, hal. 6-7). yang tidak seharusnya. Apalagi dalam
Pada data (14) pribumi yang seharusnya memang
menjelaskan dua tokoh utama, yaitu berpenampilan seperti biasanya
Ratna dan Suparta yang sedang menjadi seperti babu atau sesuatu yang
berkenalan. Mereka memang tidak menjijikan di dekat keturunan
sederajat, tapi perkenalan ini menjadi bangsawan itu.
salah satu perkenalan yang bermakna 4. Penyimpangan Sosial
bagi keduanya. Perkenalan yang Tuduhan pencurian Data
menjadi awal sebuah cerita pilu biru (16):
dan penuh sejarah bagi Ratna ataupun Amat menjadi resah.
Suparta. Ratna yang baru saja hendak Matanya memandang sekeliling, tapi
naik kelas 2 sekolah menengah, jauh tak ada seorang yang tampak hendak
sekali dengan perbandingan dengan berkawan dengan dia. Maka dengan
Suparta yang sudah hendak menundukkan mata berkatalah ia,
menempuh ujian kedokterannya. "Saye simpen dalam sumur di gedong
Data (15): Tuan Kornel, dibungkus ame timah
Di tempat Ratna bersekolah bekas bungkus te."
memang banyak turunan bangsawan, "Bagus! Barang itu disuruh
tapi tidak kurang pula anak-anak cari hari ini. Kalau engkau tidak
orang kebanyakan. Maka keadaan bohong, tentu ia masih ada.
pergaulan di sekolah itu adalah bagai Persidangan kita tutup hari ini. Esok
campuran minyak dengan air. diteruskan."
Acap kali benar panas daun Persidangan pada esok
telinga Ratna, jika ia sudah harinya dibuka pula. Liontin danpeniti
mendengar beberapa Enden itu telah dapat dikeluarkan dari sumur
memegah-megahkan keturunan dan terletak bersama-sama dengan
bangsawannya. Pada pendapatan gelang dan cincin markis sebagai
mereka itu, secantik semolek paras barang-barang bukti di atas meja
seorang perempuan, kulit kuning, hijau.
Presiden lalu berkata, "Jene,
apakah sebab maka engkau sampai
berlaku sekeji itu. Tidakkah
25
Aksarabaca
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
26
Aksarabaca
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
27
Aksarabaca
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
28
Aksarabaca
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya P.ISSN 2745-4657 Vol. 1 No. 1 Oktober 2019
29