Anda di halaman 1dari 6

Volume 3, Nomor 1, Januari 2020

ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)


Info Artikel
Diterima :
Disetujui :
Dipublikasikan :

ANALISIS KELAS SOSIAL DALAM NOVEL PUZZLE MIMPI KARYA


ANNA FARIDA TEORI MAX WEBER: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA

Enggar Prayoga, Muhammad Cholilurrahman


Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang
Posel: enggarprayoga16@gmail.com, mhmmdholil9@gmail.com

Abstract : Sociology is a systematic study of human social interactions. The focus of


attention lies in the relationship and the pattern of interaction, namely how the
pattern grows, how it is maintained, and also how it changes. The purpose of this
study is to describe and find differences in social class in the novel Puzzle Mimpi.
This study uses a qualitative method. The research results obtained from Anna
Farida's novel Puzzle Mimpi show differences in social class in friendship and
family.

Keywords: Novel, Analysis, Social Class, Sociology of Literature, Literary Works

Abstrak : Sosiologi adalah studi sistematis tentang interaksi sosial manusia. Fokus perhatian
terletak pada hubungan dan pola interaksinya, yaitu bagaimana pola tersebut
tumbuh, bagaimana dipertahankan , dan juga bagaimana perubahannya. Tujuan
dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan menemukan perbedaan kelas
sosial dalam novel Puzzle Mimpi . Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Hasil penelitian yang didapat dari novel Puzzle Mimpi karya Anna Farida
terdapat bentuk perbedaan kelas sosial di dalam pertemanan dan keluarga.

Kata Kunci : Novel, Analisis, Kelas Sosial, Sosiologi Sastra, Karya Sastra

Pendahuluan mencerminkan perasaan dan pengalaman


Sastra merupakan seni tulis yang penulis, diungkapkan melalui imajinasi yang
memukau, yang menciptakan keindahan kaya dalam karya sastra tersebut..
dalam bahasa dan menggambarkan perasaan Sastra berperan sebagai alat, terutama
dan pikiran yang menggetarkan jiwa melalui untuk mengajarkan anak-anak. Belajar
kata-kata tertulis. Menurut Lianawati melibatkan etika, nilai-nilai mulia, dan
(2019:11) menemukan bahwa “Sastra budaya suatu masyarakat yang biasanya
adalah kata serapan dari bahasa teks disampaikan melalui cerita secara lisan oleh
sansekerta yang berisi petunjuk atau orang dewasa atau orang lain. Menurut
pedoman". Ada dua bentuk sastra, yaitu Lukens dalam Burhan Nurgiyantoro
sastra lisan dan sastra tulis. Individu yang (2010:3), sastra memberikan manfaat utama
tidak menguasai huruf tidak memiliki akses berupa kesenangan dan pemahaman.
ke sastra tertulis, tetapi hanya Sosiologi adalah studi sistematis
mengandalkan tradisi lisan. Sastra tulis tentang interaksi sosial manusia. Pentingnya

1
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 3, Nomor 1, Januari 2020
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
perhatian terpusat pada koneksi dan Ia juga menawarkan studi sosiologi yang
dinamika interaksi, termasuk bagaimana lebih fenomenologis yang sasarannya adalah
pola-pola tersebut berkembang, level “makna” dari karya sastra.
dipertahankan, dan berubah (Brinkerhoft Aniswanti dan Sri Wahyuningtyas
dan White, dalam Damsar 2015: 8). (2016:99) menyatakan “Karya sastra dibuat
Sosiologi sastra memiliki kemampuan untuk karena keinginan pengarang untuk
mempelajari sastra dari tiga sudut pandang mengungkapkan keberadaannya sebagai
yang berbeda. Pertama, dari perspektif teks manusia dengan gagasan, dan pesan yang
sastra, peneliti menganalisis sastra sebagai diilhami oleh realitas sosial dan budaya juga
refleksi kehidupan masyarakat dan menggunakan medium bahasa sebagai
sebaliknya. Biasanya, teks tersebut medium pengakhiran.” Sebuah karya sastra
dipotong-potong, diklasifikasikan, dan tidak dapat dipisahkan dari pola pikir,
makna sosiologisnya dijelaskan. Kedua, dari gagasan, dan prinsip pengarangnya. Karya
perspektif biografi, peneliti menganalisis sastra selalu bawah pengaruh pengarangnya.
penulisnya. Pendekatan ini berhubungan Selain mengungkapkan dan menyajikan
dengan sejarah hidup penulis dan latar permasalahan hidup yang terjadi, penulis
belakang sosialnya. Ketiga, dari perspektif juga mengajak para pembaca berpikir untuk
reseptif, peneliti menganalisis bagaimana memecahkan masalah hidup.
masyarakat menerima teks sastra tersebut. Peneliti memilih novel berjudul
Terdapat dua aspek dalam penelitian mengaitkan kembali dengan adanya
sosiologi sastra, yaitu: pertama, hubungan keterkaitan isi cerita dengan kehidupan yang
antara penelitian sastra dengan keberadaan peneliti alami. Isi cerita dalam novel ini
teks sastra dan pembacaannya. Kedua, teks tidak jauh berbeda dengan kejadian yang
sastra dapat relevan dengan minat ilmu ada di sekitar lingkungan mahasiswa seperti
sosial lainnya, seperti sejarah sosial. masalah percintaan, masalah kegalauan
Karya sastra berperan dalam mahasiswa tingkat akhir hingga interaksi
menyampaikan ide atau gagasan yang sosial antarmanusia. Demikian pula yang
diungkapkan oleh seorang penulis melalui membuat novel ini diteliti dengan cara
puisi, prosa, dan drama. Ide-ide yang analisis sosiologi sastra. Seperti yang
dikemukakan oleh penulis dapat berupa diketahui sosiologi sastra merupakan ilmu
kritik terhadap aspek sosial, politik, budaya, yang membahas tentang interaksi sosial
serta isu-isu yang terkait dengan pertahanan manusia.
dan keamanan yang ada di sekitar mereka. Interaksi yang akan dibahas adalah
Menurut Sitorus (2021:62) mengemukakan interaksi antar tokoh dalam novel berjudul
bahwa “Sastra karya itu termasuk dalam Puzzle Mimpi. Berdasarkan uraian di atas
imajinatif adalah karya sastra yang sedang dapat diketahui bagaimana hubungan antar
dalam proses penciptaan penekanan pada karya sastra khususnya cerita fiksi dalam
hal-hal yang menjadi fakta atau unsur-unsur bentuk novel dengan sosiologi. Menurut
fakta memang menjadi titik penekanan (Aisyah, Wahyuni, & Siliwangi, 2019)
utama. analisis sosiologis harus memperhatikan
Dalam pandangan Wolff (Faruk, aspek sosial masyarakat dalam karya sastra
1994:3) sosiologi sastra merupakan disiplin karena hakikat karya sastra dipengaruhi
yang tanpa bentuk, tidak terdefinisikan bukan ditentukan oleh kondisi sosial.
dengan baik, terdiri dari sejumlah studi- Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
studi empiris dan berbagai percobaan pada mendeskripsikan dan menemukan
teori yang agak lebih general, yang masing- perbedaan kelas sosial dalam novel Puzzle
masingnya hanya mempunyai kesamaan Mimpi. Untuk memperoleh gambaran yang
dalam hal bahwa semuanya berurusan lebih jelas mengenai masalah yang ada,
dengan hubungan sastra dengan masyarakat. maka penulis akan melakukan penelitian

2
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 3, Nomor 1, Januari 2020
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
mengenai perbedaan kelas sosial pada novel diteliti. Dimana objek penelitian tersebut
Puzzle Mimpi dengan kajian Sosiologi terkandung masalah yang akan dijadikan bahan
Sastra. penelitian untuk dicari pemecahannya.
Manfaat penelitian ini yaitu untuk
mengidentifikasi perbedaan kelas sosial Hasil dan Pembahasan
yang terjadi di dalam novel Puzzle Mimpi Novel ini menceritakan kisah
karya Anna Farida yang mencerminkan perjalanan hidup seseorang yang bernama
realita sosisal dan memberi pengaruh Indari , dari kecil sampai sekarang hidupnya
terhadap masyarakat. Dapat dijadikan tak luput dari kisah-kisah pahit. Terlahir
sebagai bahan referensi belajar maupun sebagai anak orang kaya raya hanya
penelitian yang akan dilakukan dikemudian dijalaninya sampai Indari sekolah di Taman
hari dan penulis berharap penelitian ini kanak. Ada pesan di dalam Novel Puzzle
berguna dan bermanfaat bagi orang laindan Mimpi yaitu , apa yang kita inginkan suatu
tidak hanya bermanafaat bagi penulis saja. saat nanti akan terwujud dengan usaha yang
Penelitian ini menggunakan teori kita lakukan. Walau bukan sekarang ,
sosiologi Max Weber. Weber melihat percayalah suatu saat nanti. Berikut
sosiologi sebagai studi tentang tindakan perbedaan Kelas Sosial Tokoh di dalam
sosial antar hubungan sosial dan itulah yang Novel Puzzle Mimpi karya Anna Farida.
dimaksudkan dengan pengertian paradigma A. Berdasarkan Kehidupan Sosial
definisi atau ilmu sosial (Ritzer, 1975). Status sosial diartikan sebagai tempat
Tindakan sosial menurut Max Weber adalah seseorang secara umum dalam
suatu tindakan individu sepanjang tindakan masyarakatnya sehubungan dengan orang-
itu mempunyai makna atau arti subjektif orang lain. Dalam arti lingkungan
bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan pergaulannya, prestisenya, dan hak-hak
orang lain. Sejatinya teori sosiologi Weber serta kewajiban-kewajibannya. Ada dua
terarah pada satu perhatian terhadap cara unsur yang terkandung dalam status sosial,
individu-individu mendefinisikan situasi yaitu hak dan kewajiban.
sosial mereka dan efek dari definisi itu Kutipan 1 :
terhadap tindakan yang mengikutinya. “Begitu angkot berlalu,
Weber berargumen bahwa sosiolog harus tangannya pun berhenti
memiliki variasi rasional ketimbang melambai. Rumahnya masih
memahami tindakan yang didominasi oleh beberapa meter dari tempatnya
perasaan atau tradisi. turun angkot. Dia sengaja turun
jauh-jauh dari sana karena tak
Metode Penelitian ingin teman-temannya tahu
Penelitian ini menggunakan metode rumahnya. Dia malu."Rumahku tak
kualitatif. Metode kualitatif memberikan sebagus rumah teman-temanku. Aku
perhatian terhadap data alamiah, data dalam malu. Keluhan yang telah dia
hubungannya dengan konteks pendam sendiri, bertahun-tahun,
keberadaannya. Cara-cara inilah yang sejak dia masih di bangku
mendorong metode kualitatif dianggap sekolah dasar.” (Hal. 1).
sebagai multimetode sebab penelitian pada Kesimpulan yang dapat diambil dari
gilirannya melibatkan sejumlah besar gejala kutipan di atas adalah bahwa penulis dengan
sosial yang relevan (Ratna, 2013: 46-47). jelas menggambarkan gengsi yang masih
Objek dalam penelitian ini adalah menjadi citra klasik dalam masyarakat.
perbedaan kelas sosial dalam novel Puzzle
Walaupun gambaran tentang angkot
Mimpi karya Anna Farida. Dalam melakukan
sebenarnya menggambarkan kelas sosial
sebuah penelitian yang pertama kali
diperhatikan adalah objek penelitian yang akan menengah ke bawah, penulis seakan-akan

3
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 3, Nomor 1, Januari 2020
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
ingin menunjukkan betapa bangganya dengan ritme tumbuh kembang
masyarakat terhadap realitas kehidupan anak-anakku. Dengan fleksibilitas
yang sebenarnya. Persaingan dan seleksi yang lebih lentur, jadwal tetap ku
patuhi. Aku punya waktu khusus
dalam pergaulan juga diperlihatkan dengan
untuk menulis, untuk promosi buku,
kuat, dengan rasa takut seolah-olah untuk menghubungi klien, dan
menggerogoti sifat saya yang menunjukkan menyelesaikan berbagai urusan
identitas sejati. onlinedan offline.” (Hal. 6)
Kutipan di atas mencerminkan
Kutipan 2: bahwa sebagai seorang pengurus rumah
“Ayahnya adalah seorang tangga, seseorang memiliki tanggung jawab
pengacara yang cerdas, dengan untuk menyelesaikan semua tugas
klien yang tak sedikit, dan prestasi domestik, menjaga keluarga, suami, anak-
yang diperhitungkan. Jika dia mau, anak, dan pekerjaan rumah tangga lainnya.
peluang untuk memperoleh uang Selain itu, dengan tumpukan pekerjaan di
dalam jumlah fantastis berkali-kali kantor yang menuntut, seseorang harus
singgah di hadapannya. Tapi lelaki memiliki kemampuan untuk membagi
bersahaja itu memilih jalur yang waktu dengan bijaksana. Terlihat bahwa
sangat lurus. Karenanya, di suami Indari memberikan kebebasan
kalangan para advokat, namanya kepadanya untuk mengejar karir selama dia
dikenal bersih. Kejujuran tetap konsisten dalam mengurus rumah
membuatnya menolak banyak kasus tangga.
yang berbalut sogokan dari pihak
manapun. Darinya Indari kecil
belajar mencintai ilmu, melahap B. Berdasarkan Status Ekonomi
berbagai jenis buku, dan berpihak Status dan kondisi ekonomi yang
untuk kebaikan.” (Hal. 2) memadai memberikan dukungan terhadap
Kutipan tersebut mencerminkan penampilan individu. Selain itu, memiliki
bagaimana status sosial dalam kondisi keuangan yang baik akan
masyarakat dipengaruhi oleh perbedaan memberikan posisi yang lebih tinggi dalam
penghargaan terhadap jenis pekerjaan masyarakat. Gambaran khusus tentang
yang mereka lakukan. Semakin tinggi kondisi keuangan digambarkan dalam novel
jabatan seseorang, semakin penting Puzzle Mimpi ini terkait dengan pekerjaan
status sosialnya dalam kehidupan setiap orang. Seseorang yang memiliki
bersosial. Pekerjaan ayah tokoh saya jabatan tinggi pastinya akan berdampak
sebagai seorang pengacara terkenal positif terhadap perekonomian yang
menjadikan banyak orang semakin membaik. Faktor lain yang
mengasumsikan bahwa ia harus mempengaruhi stabilitas ekonomi adalah
memiliki kehidupan ekonomi yang kestabilan dalam bekerja.
mencerminkan statusnya sebagai orang Kutipan 4:
kaya. Namun, hal ini bertentangan “Rumah mereka bagus-bagus,
dengan tokoh ayah dalam novel Puzzle mobil mereka keren, dan
Mimpi, di mana kejujuran adalah prinsip penampilan mereka mentereng.
yang dijunjung tinggi. Anak-anak mereka juga selalu
tampil gaya. Aku selalu mengeluh
mengapa rumahku tidak ebagus
Kutipan 3 : mereka? Mengapa keluargaku tak
“Sekarang aku sudah jadi ibu. bisa hidup senyaman mereka?”
Kegiatanku tentu ku sesuaikan (Hal.2)

4
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 3, Nomor 1, Januari 2020
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
Perbedaan sosial yang disebutkan dalam novel Puzzle Mimpi yang ditulis oleh
sebelumnya dalam kutipan di atas Anna Farida. Penelitian ini didasarkan pada
disebabkan oleh konsekuensi dan prinsip- teori sosiologi Max Weber.
prinsip kehidupan. Masalah ekonomi antara Berdasarkan temuan penelitian,
kaya dan miskin tidak dapat dengan jelas novel Puzzle Mimpi karya Anna Farida
ditentukan karena ayah saya memiliki mengandung makna yang sangat kompleks.
pekerjaan yang sama dengan teman- Makna dalam novel ini sangat luas, namun
temannya. Mereka memiliki rumah yang penelitian mengenai perbedaan kelas sosial
mewah, terlihat bergaya, dan selalu tampil dan konteks pengarang masih perlu
fashionable. Situasi yang dijelaskan dengan diperbaiki. Melalui pendekatan sosiologi
jelas dalam kondisi di atas menggambarkan sastra, penelitian ini menemukan bahwa
keadaan masyarakat yang bekerja dengan novel Puzzle Mimpi karya Anna Farida
jujur, meskipun seorang pejabat masih memberikan kontribusi dalam memahami
menghadapi berbagai keterbatasan perbedaan kelas sosial tokoh cerita dan latar
keuangan. belakang sosial pengarang yang tergambar
dalam novel ini.

Kutipan 5 : Daftar Pustaka


“Sejak kecil, nyaris setiap hari aku Aisyah, T., Wahyuni, R., & Wikanengsih, W.
melihat ibu ku marah dengan (2019). Analisis Novel Saman Karya Ayu
keadaan kami. Dia tengelamkan Utami: Tinjauan Sosiologi Sastra. Parole
dirinya dalam protes tanpa ujung (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
kepada Ayah. Dia menuntut Indonesia), 2(2), 291-298.
kehidupan yang lebih sejatera, dan
kondisifinancial dengan standar tak
Damsar, 2015. Pengantar Teori Sosiologi.
terjangkau.” (Hal. 3)
Jakarta: Prenadamedia Group.
Kutipan di atas menggambarkan
keinginan setiap individu untuk memiliki
kehidupan yang pantas dan layak, terutama Farida, A. (2012). Puzzle Mimpi. Klaten: Caesar
jika mereka memiliki posisi yang istimewa. Books Publisher.
Dari kutipan tersebut, dapat dilihat bahwa
tekanan ekonomi dapat menciptakan Faruk. 2010. Pengantar Sosiologi Sastra: dari
kekacauan dan konflik dalam hubungan Strukturalisme-Genetik Sampai Post
pernikahan. Tuntutan istri untuk Modernisme. Yogyakarta: Pustaka
memperoleh kekayaan dan stabilitas Pelajar.
finansial adalah hal yang umum dalam
masyarakat. Ada paradoks dalam diri istri Faruk. 1994. Metode Penelitian Kualitatif.
yang merupakan seorang pengacara Yogyakarta: gajah Mada UniversityPress.
terkenal, namun ia menyesali keadaan yang Jacky, M. (2015). Sosiologi Konsep, Teori, Dan
harus dihadapinya; harus menahan Metode. Jakarta: Mitra Wacana Media.
kegelisahan hati dan hidup dengan
keterbatasan finansial sebagai seorang istri Moleong, L. J. (2014). Metode Penelitian
pengacara.. Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Simpulan Nadira, D., & Leila, K. (2012). Pendekatan


Penelitian ini menerapkan
sosiologi sastra dan nilai pendidikan
pendekatan kualitatif yang memfokuskan
dalam kumpulan cerpen 9 dari nadira
pada data alami dan kontekstual. Fokus
karya leila s. chudori tesis.
penelitian ini adalah perbedaan kelas sosial

5
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
Volume 3, Nomor 1, Januari 2020
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
Sonya, I. (2017). Revered Back.Jakarta
Pusat:PT Gramedia.

Weber, M. (2009). Sosiologi. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar Yudi.

6
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra

Anda mungkin juga menyukai