1. Latar Belakang
Sastra merupakan sebuah karya yang indah penuh dengan kesan imajinasi
yang baik dari seorang sastrawan, ditulis dengan menggunakan bahasa yang dirangkai
karena manusia adalah pelaku utama terbentuknya karya sastra. Karya sastra
masyarakat.
Karya sastra tidak lepas dari berbagai problematika yang dialami manusia baik
secara pribadi maupun kolektif. Menurut Endaswara (2013:3) karya sastra adalah
karya yang unik, ia juga fenomena. Didalamnya penuh serangkaian makna dan fungsi.
sastra adalah bentuk komunikasi khas berupa bahasa yang diabadikan pada fungsi
estetik, gambaran atau cerminan masyarakat, bahkan merupakan cerminan jiwa dan
Selain sebagai media atau sarana yang tepat bagi pengarang untuk
bermasyarakat, karya sastra juga bisa menjadi mata pencarian bagi sastrawan yang
menciptakan karya sastra terbaik (best seller). Berkenaan dengan kreativitas yang
secara praktis.
kemungkinan ia telah banyak membaca karya sastra lain sebelumnya. Hasil dari
bacaannya dapat dijadikan acuan atau pedoman untuk menciptakan karya sastra hasil
dari pemikirannya sendiri. Disadari atau tidak karya sastra menjadi model bagi
dialami tokoh dalam cerita akan menimbulkan perenunggan atau refleksi bagi
pembaca dalam menentukan sikap atau prilakunya untuk masa yang akan datang
bermasyarakat. Penelitian sosiologi sangat berperan bagi karya sastra, karena dalam
karya sastra seperti drama, prosa maupun puisi, pasti berisi tentang masyarakat. Oleh
karena itu, karya sastra sebagai salah satu struktur dari suatu budaya menjadi sangat
perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk
Syarbaini dan Rusdiyanta (2009:1) sosiologi adalah cabang ilmu sosial yang
beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu sosiologi adalah ilmu yang
tersebut.
Dalam karya sastra, ilmu yang mempelajari tentang masyarakat disebut
sosiologi sastra. Sosiologi sastra merupakan salah satu jenis pendekatan yang terfokus
antara karya sastra dengan masyarakat karena sastra menyajikan “kehidupan yang
sebagian besar terdiri atas kenyataan sosial, dunia subjektif manusia dan tiruan alam
(Faruk, 2015:12).
tentang kehidupan seseorang, dari kejadian itu terbentuklah suatu problematika yang
membuat cerita dalam karya sastra semakin menarik. Novel terbentuk melalui
penghayatan yang mendalam dengan imajinasi yang baik, yang dilakukan dengan
kesadaran dan ketelitian untuk menghasilkan karya sastra yang menarik. Menurut
Nurgianto (2012:10), novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang menarik
untuk dikaji. Pengkajian ini selain dimaksudkan untuk mengungkapkan nilai estetis
dari jalinan keterkaitan antar unsur pembangun karya sastra tersebut juga diharapkan
(1994:161) novel adalah hasil kesusastraan yang berbentuk prosa yang menceritakan
suatu kejadian yang luar biasa dan dari kejadian itu lahirlah satu konflik suatu
pertikaian yang merubah nasib mereka, novel lebih luas dari cerpen dan lebih singkat
dari roman.
pendekatan sosiologi sastra pada novel seorang laki-laki yang keluar dari rumah
karya Puthut E.A. Karena dalam prosa yaitu novel umumnya menceritakan berbagai
hal atau kejadian yang terjadi dalam kehidupan masyarakat sehingga sudah tentu
terdapat interaksi sosial, dimana setiap tokoh saling berkaitan satu sama lain yang
Novel seorang laki-laki yang keluar dari rumah karya Puthut E.A. Novel ini
ditulis dengan sangat kreatif, terdapat dua plot (alur) dalam satu novel,
rumah. Novel ini juga sangat bernilai positif untuk dibaca, karena banyak
pemerintaha Era 98-2017 pemerintahan presiden Jokowi dibahas dalam novel ini.
2. Rumusan Masalah
dalam novel seorang laki-laki yang keluar dari rumah karya Puthut E.A.
3. Tujuan Penelitian
sosiologi sastra dalam novel seorang laki-laki yang keluar dari rumah karya Puthut
E.A.
4. Manfaat penelitian
1) Bagi pengajaran sastra, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam
dalam novel seorang laki-laki yang keluar dari rumah karya Puthut E.A.
3) Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai pedoman dan masukan dalam
2. Kajian Literatur
2.1 Novel
Novel merupakan suatu cerita prosa fiksi yang melukiskan para tokoh, gerak
serta adegan kehidupan nyata yang presentatif dalam satu alur atau dalam suatu
adalah suatu cerita yang bermain dalam manusia dan benda yang ada disekitar kita,
tidak mendalam, lebih banyak melukiskan satu saat kehidupan seseorang, dan lebih
prosa yang agak pendek atau sederhana, yang menceritakan suatu kejadian kehidupan
merupakan cerita prosa fiksi yang agak pendek atau sederhana yang menceritakan
watak para tokoh, gerak, serta adegan suatu kejadian kehidupan seseorang yang
Dalam karya sastra disiplin ilmu yang membahas tentang masyarakat pada
adalah ilmu tentang kehidupan masyarakat yang objek kajiannya mencakup fakta
sosial, definisi sosial, dan perilaku soaial yang menunjukkan hubungan masyarakat.
dengan kelompok baik formal maupun material, baik statis maupun dinamis. Pendapat
lain dikemukakan oleh Chaer dan Agustina (2010:2), sosiologi adalah kajian yang
pendapat diatas dapat disimpulkan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur
Menurut Semi (1989:52), “sosiologi sastra adalah bagian mutlak dari kritik
sastra. Kajiam ini mengkhususkan diri dalam menelaah karya sastra dengan
Endaswara, 2009:77) sosiologi sastra merupakan disiplin yang tanpa bentuk, tidak
terdefinisikan dengan baik, terdiri dari sejumlah studi-studi empiris dan berbagai
percobaan pada teori yang agak lebih general, yang masing-masing hanya mempunyai
kesamaan dalam hal bahwa semuanya berurusan dengan hubungan sastra dengan
masyarakat.
adalah suatu cabang penelitian sastra yang terfokus pada masyarakat sebagai objek
karya sastra, kaitanya dengan pengaruh sosial-budaya yang ikut mempengaruhi cerita
dalam suatu karya sastra yang dituliskan oleh pencipta sastra itu sendiri sesuai dengan
sosiologi sastra adalah untuk mendapatkan gambaran yang lengkap, utuh dan
menyeluruh tentang hubungan timbal balik antara sastrawan, karya sastra, dan
masyarakat.
dapat diperincikan dalam beberapa bidang pokok,yakni (1) konteks sosial pengarang,
(2) sastra sebagai cerminan masyarakat dan (3) fungsi sosial sastra. Adapun
Pendapat diatas menunjukan bahwa sasaran sosiologi sastra terdiri dari tiga
bidang pokok, yakni: konteks sosial pengarang, sastra sebagai cerminan masyarakat,
dan fungsi sosial sastra. Dalam sebuah karya sastra termasuk juga novel, dapat dilihat
sebagai pesan yang disampaikan pengarang melalui karyanya yang dapat dianggap
kehidupan yang pengarang sendiri ikut berada didalamnya. Karya sastra menerima
masyarakat.
proses pengaruh timbal balik antara berbagai bidang kehidupan. Menurut Ratna
(2011:123) “Proses sosial adalah proses sosialisasi yang mencapai klimaks pada saat
pengalaman orang lain. Adapun menurut Hasan Alwi (2011:106) ,”Proses sosial
orang dengan orang, orang dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
Pendapat lain dikemukakan oleh Soekanto (2012:55), bahwa proses sosial hanya
Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat itu sendiri,
karena di dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia yang satu dengan
yang lain. Proses hubungan itu berupa interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari secara terus menerus baik hubungan interaksi dengan individu, individu
Adapun hal yang berkaitan denganproses sosial, berikut ini akan dikemukakan
konsep-konsep dasar tentang proses interaksi sosial dan bentuk bentuk interaksi
sosial.
Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan
yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan didalam
adalah hubungan antara dua individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu
sebaliknya.
Proses interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis
2012:55). Sedangkan menurut Ahmadi (2007:93) proses interaksi sosial terjadi secara
fundamental antara individu dengan individu didalam dan dengan seluruh pola
kebudayaan yang ada disekitar individu-individu, baik materil maupun non materil,
baik individual maupun sosial. Manusia itu dilahirkan dalam masyarakat mempunyai
tata hidup dan penghidupan serta pola tingkah laku yang kompleks.
sosial adalah hubungan sosial yang terjadi dalam lingkungan sosial masyarakat yang
dipengaruhi oleh kebudayaan dan tingkah laku masyarakat itu sendiri, sehingga
empat faktor, yaitu imitasi, sugesti, identifikasi, simpati adapun penjelasanya sebagai
berikut.
2.4.1.1 Imitasi
Imitasi adalah suatu tindakan meniru orang lain yang dilakukan dalam
bermacam-macam bentuk, seperti gaya bicara, tingkah laku, adat dan kebiasaan, pola
pikir serta apa saja yang dimiliki atau dilakukan seseorang (Rusdiyanta 2009:27).
Sementara itu menurut Basrowi (2005:144), ”Imitasi adalah suatu proses belajar
2.4.1.2 Sugesti
“Sugesti adalah cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang
kepada orang lain dengan car tertentu sehingga orang tersebut dapat mengikuti
sugesti berlangsung apabila seseorang memberi pandangan atau suatu siakp tang
pengaruh atau dorongan yang dapat menggerakkan hati orang, yang menerima suatu
2.4.1.3 Identifikasi
pihak lain, sifatnya lebih mendalam dari imitasi karena membentuk kepribadian
seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih
mendalam dari imitasi karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses
keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain”.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa identifikasi adalah
kecendrungan atau keinginan dalam diri untuk menjadisama dengan orang lain yang
2.4.1.4 Simpati
seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Didalam proses ini, perasaan memegang
peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah
keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya”.
seseorang ketika merasa tertarik kepada pihak lain”. Selain itu, menurut Baswori
(2005:144), “Simpati adalah perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang dan
seseorang merasa tertarik dengan kehidupan pribadi orang lain, sehingga penilaian itu
terjadi berdasarkan perasaan simpati terhadap orang lain timbul dengan sendirinya.