Anda di halaman 1dari 16

Keadaan Sosial Masyarakat Dalam Novel Laskar Pelangi

Kajian Sosiologi Sastra

Sari Dwiandi Pratiwi.a,*, Bramasta b,*.

,
*a,* Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Sastra, Universitas
Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145 Jawa Timur, Indonesia Telepon +62
341-330-1130,
Pos-el: prtw5506@gmail.com

 *b,* Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Sastra, Universitas
Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145 Jawa Timur, Indonesia Telepon +62
341-330-1130,
Pos-el: bramastabramm@gmail.com

 
Abstrak: Penelitian ini berjudul “Keadaan Sosial Masyarakat dalam Novel Laskar
Pelangi Kajian Sosiologi Sastra”. Permasalahan yang kami teliti adalah kondisi sosial
masyarakat yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dengan
menggunakan kajian sosiologi sastra. Jenis penelitian ini   adalah penelitian
kepustakaan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan utama
menggunakan kajian sosiologi sastra dibantu pendekatan hegemoni gramschi. Data
dalam penelitian ini berupa data tertulis dalam bentuk kata-kata atau kalimat yang
bersumber dari jurnal-jurnal online dan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan kondisi sosial yang dialami
masyarakat berupa kesenjangan sosial dan diskrimaniasi yang diterima oleh
masyarakat kalangan bawah akibat hegemoni PN Timah yang terlalu berpihak pada
satu kalangan saja.
 
Kata kunci: sosiologi sastra, hegemoni, novel laskar Pelangi
 
Abstract: This research is entitled "The Social Situation of Society in Laskar Pelangi
Literary Sociology Study". The problem we are examining is the social conditions of
the people contained in the novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata using the
sociology of literature. This type of research is literature research using a qualitative
descriptive method with the main approach using the sociological study of literature
assisted by the gramschi hegemony approach. The data in this study were written
data in the form of words or sentences which came from online journals and Andrea
Hirata's Laskar Pelangi novel. The results of this study indicate that there are
differences in social conditions experienced by the community in the form of social
inequality and discrimination received by the lower class as a result of PN Timah's
hegemony which is too pro-one-sided.
Key words: sociology of literature, hegemony, novel Laskar Pelang i
 
 
 
  
 
1. Pendahuluan dengan situasi sosial tempat
         Sastra merupakan suatu dilahirkannya.
bentuk kegiatan kreatif dan
produktif dalam menghasilkan          Diperlukannya pemahaman
sebuah karya yang memiliki bersifat mengenai masyarakat dalam karya
estetis serta mencerminkan realitas sastra yang diciptakan pengarang
sosial kemasyarakatan. Istilah sastra maka dalam penelitian ini kami
dipakai untuk menyebut gejala menggunakan metode sosiologi
budaya yang dapat dijumpai pada sastra. Sosiologi Sastra adalah
semua masyarakat meskipun secara pemahaman terhadap karya sastra
sosial, ekonomi, dan keagamaan dengan mempertimbangkan aspek
keberadaanya tidak merupakan kemasayaratannya (Ratna, 2003: 3).
gejala yang universal (Chamamah Sosiologi Sastra diterapkan dalam
dalam Jabrohim, 2003: 9). penelitian ini karena tujuan dari
sosiologi sastra adalah
         Menurut Pradopo (2001: 61) meningkatkan pemahaman terhadap
karya sastra lahir di tengah-tengah sastra dalam kaitannya dengan
masyarakat sebagai hasil imajinasi masyarakat. Dalam hal ini karya
pengarang serta refleksinya sastra dikonstruksikan secara
terhadap gejala-gejala sosial yang imajinatif, tetapi kerangka
ada di sekitarnya. Tetapi karya imajinatifnya tidak bisa dipahami di
sastra tidak hadir dalam kekosongan luar kerangka empirisnya dan karya
budaya. Herder (dalam Atmazaki, sastra bukan semata-mata
1990: 44) menjelaskan bahwa karya merupakan gejala individual tetapi
sastra dipengaruhi oleh gejala sosial (Ratna, 2003: 11).
lingkungannya maka karya sastra Dalam penelitian kami menggunakan
merupakan ekspresi zamannya cabang sosiologi sastra, yaitu
sendiri sehingga ada hubungan sosiologi karya sastra. Sosiologi
sebab akibat antara karya sastra karya sastra adalah kajian sosiologi
dengan situasi sosial tempat sastra yang mengkaji karya sastra
dilahirkannya. yang berhubungan dengan masalah-
masalah sosial yang ada dalam
         Jadi, dapat disimpulkan bahwa masyarakat. Sosiologi karya sastra
karya sastra lahir karena keinginan mengkaji karya sastra sebagai
manusia untuk membuktikan cerminan kehidupan masyarakat.
eksistensi hidupnya yang
diungkapkan dalam bahasa yang Keberadaan karya sastra
menarik, indah, dan penuh makna. dalam masyarakat sering dianggap
Karena penciptaan karya sastra memiliki kekuatan untuk
dipengaruhi oleh lingkungan memengaruhi, bahkan mengubah
pengarang maka, karya sastra suatu masyarakat. karena hal
merupakan ekspresi zamannya tersebut, maka tidak aneh jika
sendiri. Sehingga, terdapat hubungan terdapat karya sastra yang di cekal
sebab akibat antara karya sastra penerbitannya. Keberadaan sastra
yang seerti ini yang memungkinkan
untuk mendasarkannya pada teori bercerita tentang kehidupan 10
hegebomin Gramsci. Hegemoni anak dari keluarga miskin yang
sendiri merupakan dominasi suatu bersekolah di sekolah Muhamadiyah
ide atau ideologi yang terjadi dalam (SD dan SMP) Belitung yang penuh
satu tempat. Menurut Faruk dengan ketebatasan. Keterbatasan
(2013:142) mendefinisikan tersebut bukanlah alasan untuk
hegemoni sebagai sesuatu yang membuat mereka putus asa, tetapi
kompleks, yang sekaligus bersifat dijadika pacuan untuk dapat
ekonomik dan etis-politis. Dalam memperoleh ilmu yang lebih baik.
penelitian ini kami focus Laskar Pelangi merupakan novel
menggunakan teori hegemoni pertama dari  Tetralogi Laskar
Gramsci. Teori hegemoni Pelangi. Novel ini tercatat sebagai
dikemukakan oleh Antonio Gramsci buku sastra terlaris sepanjang
(pemikir Marxis dari Italy). Teori sejarah.
tersebut sering kali disebut juga
sebagai teori kultural atau ideologis          Novel ini merupakan kisah
general dan digunakan untuk nyata penulis dalam menghadapi
memahami bentuk-bentuk politis, masa anak-anak dan remajanya di
kultural, serta ideologi yang Pulau Belitung. Di dalam novel
dianggap memiliki kekuatan untuk dibahas mengenai kesenjangan sosial
memformasi masyarakat. antara warga biasa dengan staf PN
         Novel merupakan salah satu Timah. Hal tersebut terlihat jelas
jenis karya sastra yang bergenre dengan adanya sekolah khusus yang
prosa dan memiliki unsur-unsur dibentengi dengan tembok tinggi
paling lengkap serta menyajikan bagi karyawan PN Timah yang
masalah yang rumit dan kompleks. menyediakan sarana prasarana
Menurut KBBI, novel merupakan pendidikan memadai, fasilitas yang
karangan prosa yang panjang lengkap, dan kehidupan yang layak
mengandung rangkaian  cerita sedangkan SD Muhammadiyah
kehidupan seseorang dengan orang tempat masyarakat yang beraada di
yang disekelilingnya dengan luar tembok tinggi tempat staf PN
menonjolkan watak dan sifat setiap Timah tinggal, tidak mempunyai
pelaku. Diantara beberapa genre semua fasilitas yang dimiliki oleh
karya sastra, prosa adalah genre sekolah PN Timah. Namun dengan
yang paling banyak membahas semua kesenjangan tersebut tidak
masalah sosial, khususnya novel membuat siswa SD Muhammadiyah
yang dianggap paling dominan berkecil hati. Mereka malah lebih
mengemukkan unsur-unsur sosial. semangat belajar dalam keadaan
Oleh karena itulah, dikatakan bahwa yang serba kekurangan.
novel merupakan genre yang paling
sosiologis dan responsif sebab Keadaaan sosial masyarakat
sangat peka terhadap fluktuasi sosio Belitung yang tertulis dalam novel
historis (Ratna, 2006: 335-336). Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
berupa kesenjangan sosial yang
         Laskar Pelangi karya  Andrea dapat dilihat dari perbedaan kondisi
Hirata merupakan novel best seller serta fasilitas yang dimiliki SD
yang diterbitkan oleh Bentang Muhammadiyah dengan SD PN
Pustaka pada tahun 2005. Novel ini Timah. Hal itu, merupakan salah satu
bentuk kesenjangan sosial yang Penejelasan singkat mengenai
dialami oleh masyarakat Belitung kondisi sosial masyarakat Belitung
dalam novel Laskar Pelangi karya dalam novel Laskar Pelangi,
Andrea Hirata. Kondisi sosial membuat kita bisa mengambil
masyarakat yang beragam menarik gambaran bahwa, masyarakat
minat kami untuk mengetahui lebih Belitung mengalami kesenjangan
dalam mengenai kondisi sosial sosial yang sangat jauh. Si kaya
masyarakat dan kesenjangan yang yang sangat kaya dan si miskin yang
terjadi dalam novel Laskar Pelangi sangat miskin. Kondisi seperti inilah
karya Andrea Hirata ini. yang akan kami teliti dalam
penelitian kali ini.
Selain itu, kesenjangan sosial
juga terjadi dalam kehidupan Berdasarkan latar belakang
bermasyarakat. Dalam novel Laskar tersebut, maka rumusan masalah
Pelangi ini terdapat kesenjangan dalam penelitian ini yaitu: (1)
sosial yang besar antar anggota Bagaimana kondisi sosial masyarakat
masyarakat. Antara para buruh PN yang terdapat dalam novel Laskar
Timah dengan staf PN Timah Pelangi karya Andrea Hirata? (2) Apa
terdapat kesenjangan yang sangat pengaruh PN Timah terhadap
terlihat jelas. Para staf tinggal di area perekonomian masyarakat yang
eksklusif yang diberi nama Gedong terdapat dalam novel Laskar Pelangi
dan disekelilingnya dibangun karya Andrea Hirata? (3) Bagaimana
tembok tinggi untuk mencegah orang kondisi sosial tokoh utama novel
yang tidak berkenpentingan masuk Laskar Pelangi karya Andrea Hirata?.
ke dalam area tersebut. Area itu di
penuhi dengan bangunan-bangunan 2. Metode Penelitian
peninggalan Belanda yang masih
tertata apik dan mewah. Fasilitas          Metode yang digunakan dalam
didalamnya juga lengkap, yang penelitian ini adalah metode
menjadi fokus utama adalah SD PN deskriptif kualitatif. Artinya data
Timah yang benar-benar memiliki yang dianalisis dan hasil penelitian
fasilitas yang bermutu berbeda berbentuk deskripsi dan bukan
dengan sekolah-sekolah lain yang angka-angka. Data yang digunakan
berada di luar area Gedong. SD PN dalam penelitian ini adalah data
Timah memiliki kelas dengan LCD tertulis berbentuk kata-kata atau
dan peralatan elektronik lain yang kalimat yang terdapat dalam novel
benar-benar menunjang yang berhubungan dengan kondisi
pembelajaran siswanya. Hal itu jelas sosial masyarakatnya. Sumber data
berbeda dengan sekolah di luar dalam penelitian ini adalah data
tembok tinggi Gedong. SD tertulis dalam novel Laskar Pelangi
Muhammadiyah misalnya, SD karya Andrea Hirata yang
tersebut memiliki bangunan yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka.
hampir roboh, dengan fasilitas yang
tidak mendukung kegiatan          Teknik pengumpulan data
pembelajaran. Namun, para siswa dalam penelitian ini yaitu, teknik
tetap bersemangat menimba ilmu di baca yang digunakan penulis untuk
SD tersebut. memahami isi novel dan untuk
mendapatkan gambaran
permasalahan yang menjadi objek Kesenjangan Sosial
penelitian. Selain teknik baca, kami
juga menggunakan teknik catat dan Dalam novel Laskar Pelangi
analisis untuk mempermudah dalam karya Andrea Hirata, pengarang
pengumpulan data. Teknik menceritakan mengenai keadaan
pengumpulan data dilakukan melalui masyarakat  Belitung. Masyarakat
langkah-langkah berikut: (1) Belitung pada saat itu, dalam
Membaca novel Laskar Pelangi karya pandangan pengarang merupakan
Andrea Hirata, (2) Mencari rujukan masyarakat yang sebagian besar
melalui jurnal-jurnal, (3) penduduknya mengabdikan
Menganalisis rujukan yang terkait hidupnya, untuk menjadi buruh atau
dengan pokok pembahasan kami. staff di PN Timah dan masyarakat
umum bekerja sebagai pedagang
         Teknik analisis data dalam toko kelontong, nelayan dan pergi
penelitian ini menggunakan teori berkebun.
Sosiologi Sastra sebagai  fokus
penelitian pada sosiologi karya Kesenjangan sosial yang
sastra. Fokus perhatian sosiologi sangat terlihat adalah tempat tinggal
karya sastra adalah pada isi karya masyarakat Belitung itu sendiri. Bagi
sastra, tujuan, serta hal-hal lain yang karyawan dan staf PN Timah yang
tersirat dalam karya sastra itu berpangkat tinggi akan tinggal di
sendiri dan yang berkaitan dengan dalam lingkungan Gedong yang
masalah sosial (Wellek dan Warren, dianggap elit dan masyarakat biasa
1994). Serta menggunakan teori yang tinggal di luar tembok Gedong,
hegemoni Gramschi sebagai mereka merupakan kaum Melayu
tambahan wawasan dalam mengkaji dan Tionghoa yang bekerja sebagai
masalah sosial yang terdapat dalam buruh di PN Timah atau sebagai
novel Laskar Pelangi Karya Andrea pedagang maupun nelayan sampai
Hirata. Titik awal konsep Gramsci bekerja di kebun. Dari perspektif
tentang hegemoni adalah bahwa pekerjaan dapat disimpulkan bahwa
suatu kelas dan anggotanya kondisi sosial masyarakat dalam
menjalankan kekuasaan terhadap novel ini  sangat beragam. Namun,
kelas-kelas dibawahnya. jika dilihat lebih jeli, terdapat
perbedaan yang sangat kontras.
Langkah-langkah yang ditempuh Perbedaan itu terlihat dari
dalam penelitian ini yaitu, penghasilan yang dihasilkan oleh
menjabarkan keadaan sosial masing-masing pekerja. Bagi orang
masyarakat dan tokoh utama yang yang bekerja di PN Timah tentu saja
terdapat dalam novel dengan mendapatkan gaji yang besar,
menggunakan teori Sosiologi Karya berbanding dengan para buruh yang
Sastra dan menjabarkan pengaruh bergaji minim. Dari hal inilah
PN Timah terhadap kehidupan terbentuk kesenjangan sosial dalam
masyarakat dalam novel masyrakat Belitung. Sebuah
menggunakan teori Hegemoni. kesenjangan sosial yang sangat besar
Menyimpulkan hasil penelitian. antara si kaya dan si miskin dan
  bagaimana yang kaya semakin kaya
3. Pembahasan dan yang miskin semakin miskin.
Selain itu, fasilitas yang Gedong perbandingannya bagaikan
terdapat di area Gedong dengan area bumi dan langit. Hal ini menurut
yang berada di luar lingkupnya narator cerita dapat dilihat melalui
sangatlah berbeda. Kita bisa fasilitas dan bentuk bangunan
melihatnya dari gedung-gedung sekolah, kesenjangan yang terjadi
sekolah PN Timah dengan sekolah dapat dibuktikan, seperti kutipan
swasta yang terdapat di luar area berikut.
Gedong PN Timah. Misalnya pada SD
Muhammadiyah yang menjadi “Baginya, penggaris
tempat para tokoh utama mencari kayu satu meter, vas bunga
ilmu, keadaan sekolahnya sudah tanah liat hasil prakarya anak
tidak layak dan bahkan hampir kelas enam di atas meja Bu
rubuh, jika dibandingkan dengan SD Mus, papan tulis lusuh, dan
PN Timah tentu berbeda jauh. kapur tumpul yang berserakan
di atas lantai kelas yang
Teori sosiologi sastra sebagian telah menjadi tanah,
berkaitan pada keadaan sosial yang adalah benda-benda yang
diceritakan pengarang dalam novel menakjubkan”. (halaman, 18-
Laskar Pelangi. Dalam perspektif 19)
sosiologi karya sastra, sebuah karya
sastra tidak lagi dipandang sebagai Kutipan halaman 18-19
sesuatu yang otonom. Fokus dari tersebut menjelaskan bagiamana
penelitian dengan kajian sosiolgi kondisi bangunan SD
karya sastra adalah pada isi karya Muhammadiyah yang sudah tua dan
sastra, tujuan, serta hal-hal lain yang lusuh. Dengan fasilitas yang kurang
tersirat dalam karya sastraitu sendii memadai dan jauh dari kata
dan berkaitan dengan maslah sosial sempurna. Kutipan ini membuktikan
(Wellek dan Warren, 1994). Teori bentuk kesenjangan yang terjadi, lalu
tersebut berkaitan dengan kondisi coba kita bandingkan dengan
kesenjangan sosial yang terdapat kutipan mengenai bangunan SD PN
dalam novel Laskar Pelangi karya Timah, seperti pada kutipan berikut.
Andrea Hirata ini.

Selain itu, keberadaan karya “Gedung-gedung


sastra memiliki hubungan dengan sekolah PN didesain dengan
masyarakat sebab pencipta karya arsitektur yang tak kalah
sastra merupakan bagian dari indahnya dengan rumah
masyarakat itu sendiri. Fenomena bergaya Victoria di sekitarnya.
kesenjangan sosial yang Ruangan kelasnya dicat
digambarkan oleh pengarang sangat warna-warni dengan
terlihat dalam bentuk-bentuk tempelangambar kartun yang
sekolah PN Timah. edukatif, poster operasi dasar
matematika, tabel pemetaan
Sekolah PN Timah merupakan unsur kimia, peta dunia, jam
sekolah yang memiliki fasilitas yang dinding, termometer, fotopara
lengkap dan jika dibandingkan ilmuwan dan penjelajah yang
dengan sekolah negeri maupun memberi inspirasi, dan ada
swasta yang berada di luar lingkup kapstok topi”. (halaman, 46)
Pada kasus lain, orang tua
Dari kutipan halaman 46, mereka enggan untuk
dapat disimpulkan bahwa SD PN menyekolahkan anak-anaknya,
Timah memiliki bangunan dan karena lebih baik untuk dibiarkan
fasilitas yang lebih baik dari pada SD bekerja daripada sekolah yang
Muhammadiyah. Dengan kelas-kelas menurut para orang tua
yang bersih dan fasilitas belajar- menghabiskan uang saja. Kemiskinan
mengajar yang lengkap dan modern. merupakan fenomena biasa yang
dialami oleh masyarakat Belitung
Dapat disimpulkan dari kedua pada masa itu, anak-anak lebih
kutipan tersebut, secara garis besar memilih untuk bekerja daripada
keadaan sosial masyarakat dalam sekolah, karena bekerja lebih
novel, jika dibaca secara seksama, menghasilkan banyak uang. Kondisi
kesenjangan sangat tampak terlihat sosial ini dialami oleh pengarang
pada kedua paragraf yang pada masa kecilnya, karena novel ini
menunjukkan perbedaan besar dibuat berdasarkan pengalaman
antara SD Muhammadiyah dan SD PN masa kecil pengarang.
Timah serta menunjukkan
bagaimana kesenjangan ekonomi Dalam teori sosiologi sastra
yang terjadi pada masyarakat dijelaskan bahwa pengarang
Belitung dalam novel Laskar Pelangi merupakan pencipta karya sastra
karya Andrea Hirata ini. Bagi dan merupakan bagian dari
masyarakat yang memiliki pekerjaan masyarakat. focus perhatian dari
yang baik di PN Timah seperti, teori sosilogi karya sastra salah
menjadi staf maka, anak-anaknya satunya adalah kaitan antara karya
kan dapat bersekolah di SD PN sastra dengan maslah sosial.
Timah yang penuh dengan fasilitas Pengarang merupakan pros=duk dari
yang mumpuni. Sedangkan, untuk masyarakt tempat pencipta karya
warga biasa, terlebih masyarakat sastra berasal. Dalam novel ini
miskin mereka tidak punya pilihan Andrea Hirata membahas masa
selain menyekolahkan anaknya di SD kecilnya yang penuh dengan masalah
Muhammadiyah yang memiliki sosial, yaitu kemiskinan yang
fasilitas yang kurang memadai, menjadi fenomena sosial di
namun masih mau menampung anak- lungkungan tempatnya tumbuh.
anak mereka dengan bayaran beras.
Fenomena ini dapat dilihat
Kesenjangan sosial yang melalui kondisi sosial para tokoh
terjadi pada masyarakat Belitung utama dalam novel dalam menjalani
dalam novel Laskar Pelangi ini, juga masa SD dan SMP mereka di SD-SMP
mempengaruhi kehidupan anak-anak Muhammadiyah yang di penuhi
para buruh pabrik maupun dengan keterbatasan, namun
masyarakat umum yang hidup di luar semangat mereka dalam mencari
liingku Gedong PN Timah. Mereka ilmu tidak pernah luntur dan
kesulitan untuk mendapat sekolah semakin membara. Ikal, Lintang,
yang cocok dengan kondisi keuangan Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan,
keluarga mereka. Kucai, Borek, Trapani, dan Harun.
Mereka merupakan 10 siswa terakhir
SD-SMP Muhammadiyah sebelum
akhirnya ditutup oleh pemerintah sebagai seorang
pusat. Kemiskinan dan keterbatasan Tionghoa kebun, strata
yang dialami tokoh utama dapat ekonomi terendah
diketahui melalui bukti, seperti dalam kelas sosial
kutipan berikut. orang-orang Tionghoa
di Belitung. Namun,
sampai waktu akan
Trapani, Kucai, Syahdan, berakhir a Kiong masih
dan Ikal tetap saja tersenyum.
Bu Mus membujuknya
Trapani misalnya, yang lagi”. (Halaman, 27-28)
duduk di pangkuan ibunya,
atau Kucai yang duduk di Kondisi sosial tokoh A Kiong
samping ayahnya, atau digambarkan dengan kondisi kaum
syahdan yang tak diantar miskin dari orang Tionghoa yang
siapa-siapa. Kami ada di Belitong, terbukti dari
bertentangga dan kami potongan kalimat diatas
adalah orang-orang Melayu ”........seorang Tionghoa kebun, strata
belitong dari sebuah ekonomi terendah dalam kelas
komunitas yang paing miskin sosial orang-orang Tionghoa di
di pulau itu”. (Halaman, 12) Belitong”.

Kondisi sosial dari empat Ikal


tokoh yaitu, Trapani, Kucai,
Syahdan, dan Ikal ditunjukkan dari “Ayahku, contohnya,
potongan kalimat diatas “....kami hanya pegawai rendahan di
adalah orang-orang Melayu belitong PN Timah. Beliau bekerja
dari sebuah komunitas yang paling selama 25 tahun mencedok
miskin di pulau....” potongan kalimat tailing, yaitu material
tersebut menunjukkan bahwa buangan dalam instalasi
kondisi sosial keempat tokoh pencuci timah yang disebut
tersebut tak lepas dari kemiskinan. wasserij. Selain bergaji
rendah, beliau juga
rentanpada risiko
kontaminasi radio aktif dari
A Kiong monazite dan senotim”.
(Halaman, 53)
“Ayolah anakku,
kuatkan hatimu,
sebutkan namamu!
Paling tidak sebutakan Kondisi sosial tokoh Ikal
nama bapakmu ini, digambarkan dengan kondisi sosial
sekali saja! Jangan yang tak jauh dari kemiskinan
bikin malu orang dilingkungan Belitong, terbukti dari
Hokian!” Bapak potongan kalimas di atas ” Ayahku,
Tionghoa berwajah contohnya, hanya pegawai rendahan
ramah ini dikenal di PN Timah”. Pegawai rendahan di
PN Timah itu menunjukkan kondisi kelapa disebuah toko
sosial dari Ikal yang jauh dari sayur milik seorang
masyarakat mewah. Tionghoa miskin”.
(Halaman, 101)

Lintang Kondisi sosial tokoh Mahar


digambarkan sama seperti sembilan
“Dapat dikatakan tak temannya di sekolah yaitu tak jauh
jarang Lintang dari kaum miskin yang ada di
mempertaruhkan nyawa demi Belitung, terbukti dari potongan
menempuh pendidikan, kalimat di atas ”....... bekerja
namun tak sehari pun ia sampingan sebagai pesuruh tukang
pernah bolos. Delapan puluh parut kelapa disebuah toko sayur
kilometer pulang pergi milik seorang Tionghoa miskin”.
ditempuhnya dengan sepeda
setiap hari”. (Halaman, 71-72)

Trapani, Kucai, Syahdan,Lintang


dan Ikal
Kondisi sosial tokoh Lintang
digambarkan dengan kondisi “Aku merangkak
lingkungan yang kurang berada di berlindung di balik pilar agar tak
Belitong, terbukti dari potongan ketahuan Wak Haji yang sedang
kalimat di atas “keluarga laki-laki membuka jendela-jendela masjid.
cemara angin itu rak mampu Sempat kulihat Lintang, trapani,
terangkat dari endemik kemiskinan mahar, syahdan, dan harun terbirit-
komunitas Melayu yang menjadi birit menyerbu tembat wudu”.
nelayan”. Potongan kalimat (Halaman,212)
tersebutlah yang menunjukkan
kondisi lingkungan dan sosial “Malam minggu ini kami
Lintang termasuk orang yang menginap di masjid al-hikmah
kurang berada di Belitong. Namun, karena setelah shalat subuh nanti
Lintang mempunyai pendahulu yang kami punya acara seru, yaitu naik
sangat kaya raya seperti pada gunung!”. (Halaman 213)
potongan kalimat di atas “Anak
cucunya tidak diwarisi kekuasaan
dan kekayaan tapi kebijakan, syariat
Islam, dan kecendekiawanan”. Kondisi sosial dari lima tokoh
yaitu Trapani, Kucai, Syahdan,
Lintang dan Ikal digambarkan dari
potongan kalimat di atas ” Malam
Mahar minggu ini kami menginap di masjid
al-hikmah.......”, potongan kalimat
“Sejak kelas dua SD tersebut menggambarkan kondisi
Mahar bekerja sosial kelima tokoh tersebut berada
samppingan sebagai dilingkungan islami dengan adanya
pesuruh tukang parut masjid.
dan memiliki pengaruh yang besar.
Bukti perjuangan mereka dapat
Kutipan-kutipan tersebut dilihat melalui kutipan berikut.
merupakan kondisi social berupa
kemiskinan dan nilai religious yang
masih dipegang,oleh tokoh utama
dalam novel Laskar Pelangi Laskar Teori hegemoni dikemukakan
Pelangi karya Andrea Hirata. oleh Antonio Gramsci (pemikir
Kutipan-kutipan tersebut Marxis dari Italy). Titik awal konsep
membuktikan bahwa semangat Gramcsi tentang hegemoni adalah
untuk menuntut ilmu dan bahwa suatu kelas dan anggotanya
beribadah, meski dengan keadaan menjalankan kekuasaan terhadap
yang serba kekurangan anak-anak kelas-kelas di bawahnya dengan
Belitung tetap menerima keadaan cara kekerasan dan persuasi (Simon,
dan menjadikan keterbatasan dan 2001:19). Teori tersebut sering kali
kekurangan yang mereka miliki, disebut juga sebagai teori kultural
sebagai penyemangat dalam ideologis general dan digunakan
menuntut ilmu. untuk memahami bentuk-bentuk
politis, kultural, dan ideologi yang
Pengaruh Kekuasaan dianggap memiliki kekuatan untuk
mereformasi masyarakat (Faruk,
1988:61). Dalam novel ini teori
Pada novel Laskar Pelangi hegemoni dikaitkan dengan
karya Andrea Hirata ini pengaruh kepenguasaan PN Timah atau bia
PN Timah sangat  terasa dalam disebut sebagai pengaruh PN Timah
kehidupan masyarakat, masyarakat terhadap kehidupan masyarakat
yang tinggal di luar Gedong Melayu dalam novel.
(lingkungan dimana staff PN Timah
tinggal) akan bangun pagi karena
terdapat bel besar yang kan
berbunyi setiap pagi sebagai Bukti dapat diambil melalui
pertanda buruh untuk segera cerita narator, yang menjelaskan
merapat ke pos masing-masing, dan aktivitas sehari-hari masyarakat
kemudian pukul 7 tepat pekerjaan yang terdapat dalam novel Laskar
sebagai pegawai PN Timah resmi Pelangi, seperti kutipan berikut.
dimulai. Saat para buruh sudah
berangkat bekerja kondisi
lingkungan menjadi sangat sepi, “Belitong dalam batas
pasar-pasar dan rumah-rumah kuasa eksklusif PN Timah
kosong, karena Sebagian besar adalah kota praja
warga bekerja sebagai di PN Timah Konstantinopel yang makmur.
dan menyisakan perempuan, anak- PN adalah penguasa tunggal
anak yang belum sekolah dan para Pulau Belitung yang
pensiunan. Dari contoh ini dapat termasyhur di seluruh negeri
digambarkan bahwa dalam novel sebagai Pulau timah”.
Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata (halaman, 34)
bahwa PN Timah merupakan
sumber penghidupan masyarakat
Kutipan pada halaman 34
menjelaskan bahwa PN Timah
memiliki kekuasaan ekslusif di Kutipan tersebut Kembali
Belitung, dan merupakan penguasa menegaskan pengaruh kekuasaan PN
tunggal pulau tersebut. Jadi tidak Timah terhadap masyarakat
heran kalua para staf PN Timah Belitung. Dan para petinggi PN
selalu mendapat perlakuan khusus Timah menjadi penguasa utama atas
dan fasilitas terbaik. wilayah Belitung serta
mengeksploitasi hasil alamnya untuk
diri mereka sendiri.
“Ia menyerap hampir
seluruh angkatan kerja di
Belitong dan menghasilkan Dari ketiga kutipan tersebut
devisa jutaan dolar. Lahan dapat dilihat bahwa PN Timah
eksploiotasinya tak terbatas. memiliki hegemoni kekuasaan yang
Lahan itu disebut kuasa memilki pengaruh besar terhadap
penambangan dan secara kegiatan dan ekonomi masyarakat
ketat dimonopoli. Legitimasi Belitung karena PN Timah menjadi
ini diperoleh melalui sumber penghidupan masyarakat.
pembayaran royalti—lebih pas Baik masyarakat kelas atas maupun
disebut upeti—miliaran rupiah bawah. Hegemoni PN Timah ini
kepada pemerintah”. mengakobatkan kndisi masyarakat
(halaman, 35) Belitung mengalami kesenjangan
yang jaraknya sangat jauh.
Kutipan tersebut menjelaskan Kesenjangan membuat masyarakat
hegemoni politik PN TImah kalangan menengah miskin
menguasai kehidupan ekonomi mengalami penderitaan dan
masyarakat Belitung. Karena PN memberikan kalangan atas angin
Timah merupakan penyedia segar.
lapangan pekerjaan terbesar di
Bleitung saat itu. Kutipan tersebut 4. Kesimpulan
juga menjelaskan bahwa PN Timah
merupakan penghasilan utama Dalam novel Laskar Pelangi
warga Bleitung, sehingga mempunyai karya Andrea Hirata menunjukkan
pengaruh penting dalam hidup pada kita bagaimana kesenjangan
masyarakat Belitung. dan diskriminasi yang terjadi
dalam novel Laskar Pelangi.
Kesenjangan sosial yang
“Kekuatan ekonomi diakibatkan oleh diskrimasi
Belitong dipimpin oleh orang penguasa (PN Timah) telah
staf PN dan para cukong menimbulkan banyak
swasta yang mengerjakan kesengsaraan bagi masyrakat
setiap konsesi eksploitasi Belitung. Anak-anak juga
timah. Mereka menempati menerima dampak dari
strata tertinggi dalam lapisan kesenjangan sosial tersebut.
yang sangat tipis”. (halaman, Hasil dari penelitian ini ialah
45) kondisi sosial masyarakat
Belitung dalam novel Laskar
Pelangi dapat dilihat melalui dalam novel Laskar Pelangi karya
kesenjangan sosia yang Adrea Hirata ini.
diakibatkan oleh penguasa (PN
Timah) yang mendiskriminasi
masyarakat Belitung dengan
menggolongkannya atas dua Referensi
golongan yaitu staf PN Timah yang
diberi kehidupan mewah dengan
gaji besar dan buruh PN Timah
yang berpenghasilan rendah serta Atmazaki. 1990. Ilmu Sastra: Teori
masyarakat biasa. Diskriminasi dan Terapan. Padang: Angkasa
tersebut mengakibatkan Raya Padang
kesenjangan masyrakat dan
mengakibatkan fenomena sosial
berupa keimiskinan yang dialami
oleh warga Belitung dalam novel Faruk. 1994. Pengantar Sosiologi
Laskar Pelangi. Sastra: dari Strukturalisme
Genetik sampai
Jadi dapat di simpulkan Postmodernisme. Yogyakarta
bahwa, kondisi sosial masyarakat :Pustaka Pelajar.
dipengaruhi oleh kesenjangan
sosial yang ada sehingga banyak
masyarakat yang berada dalam Hakim, M. R., & Arifin, Z. (2019). Nilai
batas garis kemiskinan. Meskipun Sosial Dalam Novel Ayah Karya
begitu, masih ada masyarakat Andrea Hirata Tinjauan Sosiologi
yang memiliki penghidupan yang Sastra Dan Implementasinya
lebih dari cukup dan tinggal di sebagai Bahan Sastra Di SMA
Gedong, karena Gedong Muhyammadiyah 1
merupakan area staf PN Timah Klaten (Doctoral dissertation,
tinggal, dan merupakan wilayah Universitas Muhammadiyah
elit di Belitung. Kondisi soisial Surakarta).
tokoh utama juga berada pada
tahap kemiskinan, namun
semangat mereka untuk terus
belajar tidak pernah berhenti

PN Timah memiliki pengaruh Jabrohim. 2003. Metodologi


besar terhadap kehidupan Penelitian Sastra. Yogyakarta:
masyarakat Belitung, karena Hanindita Graha
sebagian besar masyarakat
menumpukan hidupnya untuk Widya.
bekerja di PN Timah. Meskipun
terdapat diskriminasi namun, para
pekerja tetap melakukan
pekerjaan mereka, karena seperti Ratna, Nyoman Kutha. 2003.
penejelasan di atas PN Timah ParadigmaSosiologi Sastra.
merupakan sumber penghidupan Yogyakarta: PustakaPelaja
warga Belitung yang dijelaskan
Panduan Penulis dapat diunduh "di
sini"
Ratna, Nyoman Kutha. 2006.
Paradigma Sosiologi Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Artikel belum pernah dipublikasikan
oleh media lain maupun dalam
proses dipublikasikan di media atau
Pradopo, Rahmat Djoko. jurnal lain; itu tidak boleh
2001.Metodologi Penelitian mengandung plagiarisme.
Sastra,Yogyakarta:Hinindita
Penulis tidak diperbolehkan
mengirim artikel yang sama ke
Sarnil, S., Burhan, F., & Mustika, M. media lain selama proses tersebut,
(2019). PEREMPUAN PADA LATAR kecuali penulis telah menarik artikel
KOLONIALISME DALAM NOVEL tersebut dan telah diberikan
SANG MAHARANI KARYA AGNES pemberitahuan tertulis dari editor.
JESSICA TINJAUAN FEMINISME
POSKOLONIAL. Cakrawala Listra: Artikel ditulis dalam bentuk
Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan penelitian (studi lapangan atau
Budaya Indonesia, 2(1), 21-33. pustaka)

Pengetikan dokumen menggunakan


Waluyo, S. (2012). Noktah Hitam Microsoft Words (doc / docx)
Agama Dalam Cerpen Madam dengan format sebagai berikut:
Baptiste (Suatu Tinjauan Sosiologi cambria, font advanced scale 100,
Sastra). HUMANIKA, 15(9). spasi kental 0,3 pt, dan posisi
normal pada kertas A4 dengan spasi
kiri 3cm, kanan 3 cm, 2,5 cm atas,
Wellek, Rene and Austin Warren. dan bawah 3 cm, spasi tunggal.
1994. Teori Kesusastraan.
Diterjemahkan dalam Bahasa Total halaman 12-16 termasuk
referensi dan tabel.
Indonesia oleh Melani Budianta.
Jakarta: Gramedia. Judul, abstrak, dan kata kunci ditulis
dalam satu kolom, sedangkan kolom
lainnya ditulis dalam dua kolom.
Catatan: Body text abstrak diformat dalam
dua kolom dengan ketentuan lebar
Jurnal ini ditulis dengan mengikuti masing-masing kolom 7 cm dan
panduan penulisan jurnal jarak tiap kolom 1 cm.
AVATISME. Berikut panduan
penulisannya Judul, abstrak, dan kata kunci ditulis
dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris.

Panduan Penulis Artikel ditulis dalam bahasa


Indonesia atau bahasa Inggris.
Abstrak bahasa Inggris harus
ditempatkan di bawah abstrak
bahasa Indonesia. Abstrak: (bahasa Inggris)
mempertahankan esensi artikel,
Sistematika artikel disusun dengan terdiri dari 100-150 kata, dan ditulis
urutan sebagai berikut: dalam paragraf tanpa referensi atau
kutipan;
Judul Bahasa Indonesia atau Bahasa
Inggris: lengkap, tepat, dan pendek,
judul tidak lebih dari 20 kata
termasuk spasi. Judul artikel, judul Kata Kunci: Kata kunci ditempatkan
bab, dan subbab dicetak tebal. di bawah abstrak yang terdiri tidak
lebih dari lima kata atau frase tanpa
tanda titik. Kata kunci harus
menyajikan konsep utama artikel.
Judul Bahasa Inggris atau Bahasa
Indonesia: (tergantung judul
pertama; jika judul pertama dalam
bahasa Indonesia, judul kedua PENDAHULUAN (tidak perlu
dalam bahasa Inggris. subbab): Pendahuluan memuat latar
belakang penelitian, menjelaskan
fenomena sebenarnya dari masalah
yang diteliti dalam artikel, didukung
Nama dan Alamat Penulis: nama oleh referensi dan penelitian
lengkap adalah suatu keharusan, sebelumnya yang telah dilakukan
tanpa menyebutkan gelar secara individu maupun kelompok.
universitas atau posisi pekerjaan, di Ini harus menggambarkan
bawah judul. Tepat di bawah nama perbandingan antara artikel dan
penulis, harus ditulis alamat studi sebelumnya. Pendahuluan
institusi, nomor telepon, dan alamat berisi masalah (satu fokus masalah
e-mail penulis; lebih baik), tujuan penelitian,
signifikansi penelitian, dan teori
yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah. Setiap
Abstrak: (Bahasa Indonesia) sumber yang digunakan dalam
mempertahankan esensi artikel, artikel semuanya harus dikutip
terdiri 100-150 kata, dan ditulis dalam daftar referensi.
dalam paragraf tanpa referensi dan
kutipan;

METODE: terdiri dari keragaman


karakteristik penelitian, sumber
Kata Kunci: kata kunci ditempatkan data, data, teknik pengumpulan
di bawah abstrak yang terdiri tidak data, instrumen pengumpulan data,
lebih dari lima kata atau frase tanpa prosedur pengumpulan data, dan
titik. Kata kunci harus menyebutkan metode analisis;
konsep utama artikel;
TEMUAN DAN PEMBAHASAN: penelitian, gagasan, dan teori atau
disajikan dalam bentuk sub bab konsep yang dipublikasikan di
tidak lebih dari tiga tingkatan tanpa jurnal elektronik atau terbitan
menggunakan penomoran. makalah. Referensi harus berumur
Menunjukkan dan menjelaskan maksimal sepuluh tahun, kecuali
analisis utama secara langsung referensi klasik sebagai data
untuk menjawab masalah penelitian historis.
dan tujuan penelitian;

Gaya referensi adalah APA, penulis


Tabel, grafik, gambar, dan / atau dapat mengunjungi
foto (jika ada) semuanya harus ( http://www.apastyle.org ) untuk
diberi nomor, judul, dan melihat contoh gaya referensi.
dicantumkan bersama dengan
referensi teks. Tabel dan gambar Kegagalan untuk mematuhi
harus menyajikan hasil penelitian. pedoman penulis akan
Tabel dan gambar harus disajikan mengakibatkan penolakan;
tidak lebih dari satu halaman. Tabel pengiriman ulang artikel
dan gambar harus terbaca dan dimungkinkan jika pedoman telah
dicetak dengan baik karena artikel cukup diikuti.
akan dimuat dalam warna putih dan
hitam (untuk penulis yang meminta Artikel akan diserahkan kepada
publikasi cetak). Parafrase kutipan, editor untuk ditinjau lebih lanjut
gambar, tabel, dan lain-lain hanya jika pedomannya cukup
menggunakan penomoran, misalnya: diikuti.
“Struktur judul berita di Koran
Kompas disajikan pada tabel 4”. Penulis harus merevisi artikel kapan
Gambar, tabel, grafik, dan gambar pun diperlukan dalam waktu yang
harus diletakkan sedekat mungkin dialokasikan oleh editor.
dengan teks yang berhubungan.
Tabel harus horizontal atau Editor memiliki hak istimewa untuk
meminimalkan penggunaan garis mengedit artikel, terkait bahasanya,
vertikal. Setiap kolom tabel harus tanpa mengubah esensi penelitian.
menyertakan judul.
Penulis yang menuntut artikel cetak
akan mendapat dua eksemplar,
tetapi hanya untuk penulis pertama
KESIMPULAN: Kesimpulan harus (jika penulis lebih dari satu).
menjawab masalah dan tujuan
penelitian. Kesimpulan bukan
berupa ringkasan dan bukan
pengulangan temuan dan diskusi.

REFERENSI: Referensi harus


berasal dari 80% kajian asli, hasil

Anda mungkin juga menyukai