Vol. 3, No.2, Sep. 2018 Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Eny Tarsinih
e-mail: enytarsinih18@gmail.com
ABSTRAK
Banyak remaja yang berperilaku tidak sesuai dengan nilai sosial yang ada di
masyarakat, guru dan siswa belum secara optimal mengambil pelajaran dari nilai sosial yang
terkandung dalam karya sastra, bahan ajar sastra di SMA sangat kurang, karena guru
biasanya hanya mengajarkan apa yang disajikan dalam buku paket siswa saja, dan media
yang digunakan masih monoton.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut. (1) Bagaimana struktur cerpen yang terdapat dalam kumpulan cerpen
―Rumah Malam di Mata Ibu‖ Karya Alex R. Nainggolan? (2) Bagaimana nilai-nilai sosial
yang terdapat dalam kumpulan cerpen ―Rumah Malam di Mata Ibu‖ Karya Alex R.
Nainggolan (3) Apakah semua cerpen dalam kumpulan cerpen ―Rumah Malam di Mata Ibu‖
Karya Alex R. Nainggolan dapat dijadikan sebagai bahan ajar? Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode deskriptif
kualitatif. Metode tersebut digunakan untuk mendeskripsikan sosiologi sastra, struktur
cerpen, nilai sosial, dan bahan ajar.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: (1) Cerpen-cerpen yang
terdapat pada kumpulan cerpen ―Rumah Malam di Mata Ibu‖ Karya Alex R. Nainggolan
memuat tema antara lain Asmara, kurangnya kasih sayang dalam keluarga, dan sulitnya
perekonomian keluarga; menggunakan alur maju menggunakan sudut pandang pesona
pertama dan ketiga, mengandung amanat antara lain kesabaran dan keikhlasan menjalani
hidup, dan menghargai orang lain, (2) nilai sosial yang terdapat dalam cerpen Rumah Malam
di Mata Ibu Karya Alex R. Nainggolan, antara lain persahabatan, hormat pada orang tua, dan
rela berkorban; (3) cerpen tersebut menggunakan bahasa sehari-hari, terdapat pembelajaran
yang dapat mereka pelajari di usia remaja seperti hormat kepada orang tua dan rela berkorban
demi orang lain; (4) model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif
karena karya sastra khususnya cerpen terdapat persoalan yang harus dipecahkan dan
dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa, sehingga dengan model tersebut siswa menganalisis
dan mempelajari bagaimana hubungan karya sastra dengan kehidupan.
Kata kunci: kumpulan cerpen, perilaku di lingkungan sosial, nilai sosial, dan bahan
ajar.
9. Memiliki alur cerita tunggal dan pra-KBM dapat dilakukan dengan memberi
lurus. salinan atau kopi teks sastra, diberi tugas
10. Penokohan pada cerpen sangatlah membaca, menghafalkan, meringkas atau
sederhana, tidak mendalam serta mencatat dan menemukan arti kata-kata
singkat. sukar yang terdapat dalam teks sastra. KBM
d) Unsur Intrinsik Cerpen di kelas dapat dilakukan dengan memberi
Unsur intrinsik merupakan unsur tugas membaca sajak, membaca cerita,
pembangunan karya sastra yang berasal dari berdeklamasi atau mendongeng di depan
dalam karya itu sendiri, menurut Nurgiantoro kelas, Setelah itu baru diadakan tanya jawab,
(2009: 23). Pada cerpen unsur instrinsik itu menuliskan pendapat, dan berdiskusi
berupa: tema, alur/Plot, setting, tokoh, bersama merumuskan isi, tema, dan amanat.
penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, dan Sebelum melaksanakan pemilihan bahan
amanat. ajar, terlebih dahulu perlu diketahui kriteria
pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok
e) Unsur Ekstrinsik Cerpen pemilihan bahan ajar atau materi
Unsur ekstrinsik cerpen merupakan pembelajaran adalah standar kompetensi dan
sebuah unsur yang membentuk cerpen dari kompetensi dasar. Hal ini berarti bahwa
luar, berbeda dengan unsur intrinsik cerpen materi pembelajaran yang dipilih untuk
yang membentuk cerpen dari dalam. Unsur diajarkan pada siswa hendaknya berisi materi
ekstrinsik cerpen tidak terlepas dari keadaan atau bahan ajar yang benar-benar menunjang
masyarakat saat dimana cerpen tersebut tercapainya standar kompetensi dan
dibuat oleh pengarang. Unsur ini sangat kompetensi dasar. Dengan kata lain,
memiliki banyak sekali pengaruh terhadap pemilihan bahan ajar haruslah mengacu atau
penyajian amanat ataupun latar belakang dari merujuk pada standar kompetensi.
cerpen tersebut. Nurgiantoro (2009: 23).
Sedangkan menurut Wellek & Werren g) Teori Sosiologi Sastra
(1956), unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur Sosiologi berasal dari akar kata
yang berada di luar karya sastra, tetapi secara Yunani sosio (socius berarti bersama sama,
tidak langsung memengaruhi bangunan atau bersatu, kawan, teman) dan logi (logos
sistem organisme karya sastra. Unsur berarti sabda, perkataan, perumpamaan).
ekstrinsik berperan sebagai unsur yang Sosiologi berarti ilmu mengenai asal usul
memengaruhi bangunan cerita. Sebagimana dan pertumbuhan (evolusi) masyarakat, ilmu
halnya unsur instrinsik, unsur ekstrinsik pengetahuan yang mempelajari keseluruhan
terdiri atas beberapa unsur sebagai berikut. jaringan hubungan antarmanusia dalam
(1) Keadaan subjektivitas individu masyarakat, sifatnya umum, rasional, dan
pengarang misalnya: keyakinan, dan empiris. Sastra bersifat lebih spesifik
pandangan hidup. (2) Keadaan psikologis, sesudah terbentuk menjadi kata jadian, yaitu
pengarang, pembaca, atau penerapan prinsip kesusastraan, artinya kumpulan hasil yang
psikologis dalam karya. (3) Keadaan baik. karya sastra yang jelas bersifat
lingkungan pengarang, seperti ekonomi, evaluatif, subjektif, dan imajinatif.
sosial, dan politik. (4) Pandangan hidup Perbedaaan antara sastra dan sosiologi
suatu bangsa, berbagai karya seni, agama, merupakan perbedaan hakikat, sebagai
dan sebagainya. perbedaan ciri-ciri, sebagaimana ditujukan
melalui perbedaan antara rekaan dan
f) Kriteria Bahan Ajar kenyataan, fiksi dan fakta Ratna (2013: 1).
Pelaksanaan pembelajaran apresiasi
sastra anak di sekolah dasar dapat dimulai METODE PENELITIAN
dari kegiatan pra-KBM (Kegiatan Belajar Metode yang digunakan dalam
Mengajar) hingga KBM di kelas. Kegiatan penelitian ini adalah metode kualitatif.
Penulis memilih metode tersebut karena Sumber data primer dalam penelitian ini
analisis data dilakukan pada kondisi objek berupa teks kumpulan cerpen Rumah Malam
yang alamiah. Menurut Sugiyono (2014: 1), di Mata Ibu karya Alex R.Nainggolan, judul
metode penelitian kualitatif/naturalistik cerpen ―Aku Akan Pergi ke Suatu Tempat‖,
adalah metode penelitian yang digunakan ―Angin Mati‖, ― dijalan Teuku Umar Saya
untuk meneliti pada kondisi objek yang Gemetar‖ dan ―Tahun Baru‖
alamiah, peneliti adalah sebagai instrumen b. Data Sekunder
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan Data sekunder adalah data yang
secara triangulasi (gabungan) yakni diperoleh secara tidak langsung atau lewat
pengumpulan data dengan menggunakan perantara, tetapi tetap bersandar kepada
berbagai sumber dan berbagai teknik kategori atau parameter yang menjadi
pengumpulan data secara simultan untuk rujukan (Siswantoro, 2010: 71). Data yang
mendapatkan data yang pasti, analisis data diambil dari berbagai literature yang relevan
bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta dengan objek penelitian seperti majalah,
yang ditemukan yang kemudian dapat website, dan blog di internet.
dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori, c. Data Penelitian
dan hasil penelitiannya lebih menekankan Data dalam penelitian ini mencakup
makna yaitu data yang sebenarnya atau data tema, alur, tokoh/penokohan, sudut pandang,
yang pasti yang merupakan suatu nilai di amanat, dan nilai-nilai sosial dalan kumpulan
balik data yang tampak. cerpen Rumah Malam di Mata Ibu karya
Demikian pula pendapat yang Alex R.Nainggolan, kesesuaian bahan ajar
dikemukakan oleh Ratna (2015: 47), dan gambaran model pembelajaran. Data
menjelaskan bahwa metode penelitian dalam penelitian ini berupa uraian cerita,
kualitatif memberikan perhatian terhadap ungkapan, pernyataan, kata-kata tertulis,
data alamiah, data dalam hubungannya melainkan menggunakan angka-angka
dengan konteks keberadaannya. Cara dengan cara mengumpulkan data-data
tersebut mendorong metode kualitatif tersebut.
dianggap sebagai multimetode, sebab d. Teknik Penelitian
penelitian pada gilirannya melibatkan Selain metode penelitian, dalam suatu
sejumlah besar gejala sosial yang relevan. penelitian diperlukan teknik khusus untuk
Melalui metode penelitian deskriptif memudahkan penelitian dalam memperoleh
kualitatif peneliti akan menganalisis unsur- data penelitiannya yang akurat. Sugiyono
unsur instrinsik dan ekstrinsik berupa nilai- (2012: 224) menjelaskan bahwa teknik
nilai sosial yang terdapat dalam kumpulan pengumpulan data merupakan langkah yang
cerpen Rumah Malam di Mata Ibu karya paling strategis dalam penelitian, karena
Alex R. Nainggolan. Kemudian hasil analisis tujuan utama dari penelitian adalah
tersebut akan dikaitkan dengan kriteria mendapatkan data.
pemilihan bahan pembelajaran sastra di Langkah-langkah yang akan dipakai
Sekolah Menengah Atas. dalam penelitian ini sebagai berikut.
Sumber data penelitian yaitu sumber 1. Studi pustaka, yaitu peneliti mencari dan
subjek dari tempat mana data bisa memahami teori-teori yang berkaitan
didapatkan. Sumber data dalam penelitian ini dengan masalah ini penulis mengambil
menggunakan data primer dan data sekunder, dari buku-buku sumber untuk dijadikan
sumber data tersebut adalah sebagai berikut. acuan.
a. Data Primer 2. Teknik baca catat, yaitu peneliti
Data primer adalah sumber utama membaca berulang-ulang kumpulan
dari penelitian ini, yaitu data yang diseleksi cerpen Rumah Malam di Mata Ibu karya
atau diperoleh langsung dari sumbernya Alex R. Nainggolan.
tanpa perantara (Siswantoro, 2010: 71).
3. Teknik analisis, yaitu penelitian peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti
menganalisis dan mengkaji kumpulan sebagai instrumen juga harus ―divalidasi‖
cerpen Rumah Malam di Mata Ibu karya seberapa jauh peneliti kualitatif siap
Alex R. Nainggolan berdasarkan kajian melakukan penelitian yang selanjutnya terjun
nilai-nilai sosial serta bahan ajar dan ke lapangan. Oleh karena itu, dalam
model pembelajaran di SMA. penelitian kualitatif ―the researcher is the
e. Teknik Pengolahan Data key instrumen.” Jadi peneliti adalah
Langkah-langkah yang peneliti instrumen kunci dalam penelitian kualitatif.
lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai Ditegaskan lebih lanjut oleh
berikut: Nasution (Sugiyono, 2009: 60) bahwa:
1. Peneliti membaca kumpulan dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan
cerpen Rumah Malam di Mata lain daripada menjadikan manusia sebagai
Ibu karya Alex R. Nainggolan. instrumen penelitian utama. Alasannya ialah
2. Peneliti melakukan analisis bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai
struktur yang meliputi analisis bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian,
tema, tokoh, alur, latar dan sudut prosedur penelitian hipotesis yang
pandang pada kumpulan cerpen digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu
Rumah Malam di Mata Ibu karya semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti
Alex R. Nainggolan. dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih
3. Berdasarkan analisis struktur perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu.
peneliti mencari nilai-nilai sosial
yang terdapat di dalam cerpen. PEMBAHASAN
4. Peneliti melakukan analisis layak 1. Analisis Cerpen “Aku Akan Pergi ke
tidaknya kumpulan cerpen Rumah Suatu Tempat”
Malam di Mata Ibu karya Alex R. Nilai sosial merupakan sebuah
Nainggolan, sebagai alternatif konsep abstrak dalam diri manusia mengenai
bahan ajar di SMA. apa yang dianggap buruk, indah, atau tidak
5. Peneliti melakukan analisis indah. Nilai sosial yang berada dilingkungan
mengenai model pembelajaran masyarakat dapat melihat baik buruknya
yang tepat pada kumpulan cerpen penemuan yang berada ditengah-tengah
Rumah Malam di Mata Ibu karya masyarakat, berbeda-beda sifat, status sosial
Alex R. Nainggolan: dan dan pekerjaan yang pastinya ada sisi negatif
6. Peneliti menyimpukan dan positif yang dipandang oleh masyarakat.
berdasarkan data yang akan Saat ini di masyarakat lebih cepat merasakan
digunakan untuk sebagai putus asa sebelum berusaha semaksimal
instrumen analisis nilai-nilai mungkin. Seperti pada kutipan berikut ini.
sosial kumpulan cerpen Rumah Aku akan pergi ke suatu tempat, lebih
Malam di Mata Ibu karya Alex R. baik begitu. Aku tak mau semuanya
Nainggolan. tinggal angan-angan. Begitu kepingin
f. Instrumen Analisis bersama denganmu, menanti apa saja
Instrumen penelitian adalah alat yang masih mungkin dinanti. Seperti
untuk memperoleh data (Sudjana, 2001: 58). helai-helai daun yang menanti untuk
Terdapat dua hal utama yang memengaruhi gugur di sebuah tempat. Dan, aku
kualitas data hasil penelitian, yaitu, kualitas meminta dengan hormat, jangan
instrumen penelitian dan kualitas pernah kepikiran tentang diriku!
pengumpulan data (Sugiyono, 2009: 59). (Nainggolan, 2013: 20)
Lebih lanjut, dijelaskan oleh Sugiyono 2. Analisis Cerpen “Angin Mati”
bahwa dalam penelitian kualitatif, yang Nilai sosial merupakan sebuah konsep
menjadi instrumen atau alat penelitian adalah abstrak dalam diri manusia mengenai apa
yang dianggap buruk, indah, atau tidak 4. Analisis Cerpen “Tahun Baru”
indah. Nilai sosial yang berada dilingkungan Nilai sosial merupakan sebuah
masyarakat dapat melihat baik buruknya konsep abstrak dalam diri manusia mengenai
penemuan yang berada ditengah-tengah apa yang dianggap buruk, indah, atau tidak
masyarakat, berbeda-beda sifat, status sosial indah. Nilai sosial yang berada dilingkungan
dan pekerjaan yang pastinya ada sisi negatif masyarakat dapat melihat baik buruknya
dan positif yang dipandang oleh masyarakat. penemuan yang berada ditengah-tengah
Manusia diciptakan berpasang-pasangan dan masyarakat, berbeda-beda sifat, status sosial
saling membutuhkan satu sama lain. Seperti dan pekerjaan yang pastinya ada sisi negatif
pada kutipan berikut ini. dan positif yang dipandang oleh masyarakat.
aku akan selalu membaca Jangan mewariskan adat yang kurang baik
kesemuanya sekuat tenaga. kepada generasi penerus bangsa. Seperti
Melayarkan sampan yang berkayu ke pada kutipan berikut ini.
dalam hatimu. Menancapkan Aku mengingat, tahun baru
keinginan yang sama, seperti hikayat sebelumnya. Di mana cahaya warna-
dulu si Juliet kecil yang terpesona warni menghiasi langit hitam. Jeritan
pada Romeo. Aku ingin melesapkan yang menandakan sepotong
kegemetaran ini, dimana ku selalu kegembiraan baru. Sorak-sorai yang
takjub di beningnya matamu. Ada begitu menyengat, membuka
kegemetaran yang beda di sana. keramaian. Orang-orang yang
(Nainggolan, 2013: 38) menghabiskan waktu, untuk sebuah
tanggal.
3. Analisis Cerpen “di Jalan Teuku Umar, (Nainggolan, 2013: 99)
Saya Gemetar”
Nilai sosial merupakan sebuah Pembelajaran apresiasi sastra di
konsep abstrak dalam diri manusia mengenai sekolah masih cenderung kurang mendapat
apa yang dianggap buruk, indah, atau tidak perhatian dari kalangan sekolah pada umum
indah. Nilai sosial yang berada dilingkungan nya. Hal ini kerena mata pelajaran sastra
masyarakat dapat melihat baik buruknya masih kurang penting atau meskipun ada,
penemuan yang berada ditengah-tengah masih banyak yang beranggapan bahw
masyarakat, berbeda-beda sifat, status sosial aspresiasi sastra itu susah. Pembelajaran
dan pekerjaan yang pastinya ada sisi negatif sastra di maksudkan untuk meningkatkan
dan positif yang dipandang oleh masyarakat. kemampuan siswa mengepriasi karya sastra.
Jangan pernah menyianyiakan kasih sayang Kegiatan mengapresiasi sastra berkaitan erat
orang yang sangat mencintai kita. Seperti dengan latihan mempertajam perasaan,
pada kutipan berikut ini. penalaran, dan daya khayal, serta kepekaan
Saya memang masih mencintainya. terhadap masyarakat, budaya, dan
Setidaknya cinta yang abstrak, tak mampu lingkungan. Salah satu prinsip penting
saya jelaskan. Cinta yang terasa aneh, dalam pembelajaran sastra adalah pemilihan
sebab ketika bertemu maunya ribut bahan pembelajaran yang akan disampaikan
melulu, tetapi setelah tidak bertemu, saya pada siswa. Penulis mencoba untuk mencari
senantiasa dihajar rasa rindu yang naik kesesuaian cerpen Rumah Malam di mata
sampai ke ubun-ubun. Membuat saya Ibu karya Alex R nainggolan sebagai
sering merasa limbung, di kepala saya alternatif bahan pembelajaran sastra di SMA.
yang berdenyut itu, ingatan tua itu Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan
terbuka. oleh guru dalam memilih bahan
(Nainggolan, 2013: 71) pembelajaran serta sebagai berikut.
dari aspek psikologis, karena siswa dengan materi yang akan diajarkan
SMA berada pada usia remaja yang akan kepada siswa dengan memerhatikan
antusias jika diajak pada pembicaraan aspek penting dalam memilih metode
masalah percintaan dan terdapat pembelajaran agar siswa lebih aktif
pembelajaran yang dapat mereka dan tidak merasa jenuh dalam
pembelajari di usia remaja seperti mengapresiasi sastra.
hormat kepada orang tua dan rela 4. Siswa difasilitasi dalam belajar dan
berkorban demi orang lain, contohnya diarahkan apa saja hal yang perlu
dalam cerpen ―Angin Mati‖, dan ―di dilakukan dalam mengapresiasi sastra
jalan Teuku Umar Saya Gemetar‖. karena pada kurikulum 2013 revisi
Faktor pertimbangan selanjutnya adalah 2016 siswa yang dituntut untuk
aspek latar budaya, karena cerpen menemukan dan merumuskan sendiri
tersebut dapat memberi pengetahuan apa yang ditemukannya.
kepada siswa bagaimana situasi desa dan
norma masyarakat timur, seperti dalam DAFTAR PUSTAKA
cerpen ―Tahun Baru‖ dan ―Aku Akan
Pergi ke Suatu Tempat‖. Al- ma‘ruf, 2009. Apresiasi karya sastra
Yogyakarta: Pustaka Penerbit Pinus.
2. Saran
Berdasarkan hasil analisis cerpen- Al- Ma‘ruf, 2010. Apresiasi karya sastra
cerpen yang terdapat dalam kumpulan cerpen Yogyakarta: Pustaka Penerbit Pinus.
Rumah Malam di Mata Ibu karya Alex R.
Nainggolan, peneliti mengajukan saran-saran Aminuddin. 2013. Pengantar Apresiasi
berikut. Karya Sastra. Bandung. Sinar Baru
1. Nilai Sosial dan hal positif yang Algesindo.
terdapat dalam kumpulan cerpen
Rumah Malam di Mata Ibu karya Aksan, Hermawan. 2015. Proses Kreatif
Alex R. Nainggolan, sebaiknya dapat Menulis Cerpen Bandung: Nuansa
menjadi pelajaran dan dapat Cendekia.
diteladani siswa agar menjadi pribadi
yang lebih baik. Arzia, 2011 Analisis Sosiologis Cerpen Si
2. Guru Bahasa Indonesia dapat Padang Karya Ardini Pangastuti B.N.‖
membaca, mempelajari, memahami, Jurnal Humaniora Vol. 23 (3). Hal.
mempertimbangkan dan menjadikan 245-255.
kumpulan cerpen Rumah Malam di
Mata Ibu karya Alex R. Nainggolan Damono, 1978. Pengkajian Sosiologi Sastra.
sebagai salah satu alternatif bahan Bandung: Nuansa Cendekia.
ajar di SMA dengan melibatkan siswa Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi
secara langsung dalam kegiatan Penelitian Sastra: Epistemologi,
membaca, menikmati, dan Model, Teori, Dan Aplikasi. CAPS-
mengapresiasi karya sastra. Center For Academic Publishing
3. Guru selalu meningkatkan Service: Yogyakarta.
pengetahuan dan kemampuan sebagai
bekal dalam melaksanakan proses Faruk. 2016. Pengantar Sosiologi Sastra
belajar mengajar. Guru hendaknya Dari Strukturalisme Genetik Sampai
tidak berhenti untuk berkreativitas Post- Modernisme. Yogyakarta:
untuk meningkatkan mutu hasil Pustaka Pelajar.
belajar, serta mampu memilih metode
pembelajaran yang tepat dan sesuai
Ratna, Nyoman Kutha. 2015. Teori, Metode Teeuw A, 2015. Sastra dan ilmu sastra
dan Teknik Penelitian Sastra. bandung PT. Dunia Pustaka Jaya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tim penyusun. 2012. Kamus besar bahasa
Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Paradigma indonesia jakarta : pustaka phoenik.
Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Waluyo, J. Herman. 2002. Apresiasi dan
Pengajaran Sastra. Surakarta:
UNS Press.
Yassin, HB. 1991. Tifa Penyair dan Daerahnya. Jakarta: Haji Masagung.