Anda di halaman 1dari 16

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL

MEMPERSEMBAHKAN CAHAYA KARYA KEHN ISKAN:


KAJIAN SOSIOLOGI
CHARACTER EDUCATION VALUES IN NOVEL
PRESENTING LIGHT OF KEHNISKAN'S WORK:
SOCIOLOGICAL STUDIES

Basri

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Puangrimaggalatung Sengkang

Muhbasri222@gmail.com

Abstract
BASRI. 2020. Character Education Values in Novel Mempersembahkan
Cahaya by Kehn Iskan's Work: Sociological Studies (supervised by Ambo
Upe Abbas and NurRahmi)
This study aims to describe the values of character education
contained in the novel Mempersembahkan Cahaya by Kehn Iskan using
sociological studies. This research is a qualitative research processed using
descriptive methods. The research data source is sourced from the novel
Mempersembahkan Cahaya karya Kehn Iskan. The focus of this research is
to describe the value of character education contained in the novel
Mempersembahkan Cahaya karya Kehn Iskan. The data were analyzed
using hermeneutic techniques. The results of this study indicate that of the
18 types of character education values according to the Ministry of National
Education, the researcher only found 8 types of character education values
contained in the novel Mempersembahkan Cahaya, namely; 1. Religious
values, 2. Honesty, 3. Tolerance, 4. Curiosity, 5. Respect for achievement, 6.
Communicative, 7. Peaceful love, 8. Social care.
Keywords: Character Education, Novel Mempersembahkan Cahaya.

Abstrak
BASRI. 2020. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel
Mempersembahkan Cahaya Karya Kehn Iskan: Kajian Sosiologi (dibimbing
oleh Ambo Upe Abbas dan Nur Rahmi)
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Nilai-nilai
pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Mempersembahkan Cahaya
karya Kehn Iskan dengan menggunakan kajian sosiologi. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif yang diolah dengan menggunakan metode
deskriptif. Sumber data penelitian ialah bersumber dari novel
Mempersembahkan Cahaya karya Kehn Iskan. Fokus penelitian ini ialah
untuk mendeskripsikan nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel
Mempersembahkan Cahaya karya Kehn Iskan. Data dianalisis menggunakan
teknik hermeneutika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 18 jenis
nilai pendidikan karakter menurut Depdiknas peneliti hanya menemukan 8
jenis nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel
Mempersembahkan Cahayayaitu;1. Nilaireligius, 2. Jujur, 3. Toleransi, 4.
Rasa ingintahu, 5. Menghargai prestasi, 6. Komunikatif, 7. Cinta damai, 8.
Peduli sosial.
Kata Kunci: Pendidikan karakter, novel Mempersembahkan Cahaya.

PENDAHULUAN dianggap sebagai suatu karya kreatif


Pada masa sekarang ini, yang dimanfaatkan sebagai konsumsi
kesastraan di Indonesia mulai intelektual.Selain itu, juga dimanfaatkan
berkembang pesat sejalan dengan sebagai konsumsi emosi. Karya sastra
perkembangan ilmu pengetahuan, juga dapat menggambarkan perilaku dan
teknologi, dan seni (Ipteks). Sebagian kebiasaan seseorang seperti peduli
karya sastra lahir berdasarkan realitas terhadap sesama, saling mengajarkan
kehidupan sosial yang dihadapi oleh hal-hal baik, dan tidak mudah menyerah
pengarangnya. Sekarang ini, banyak dalam menghadapi berbagai persoalan
dijumpai pengarang menghasilkan karya kehidupan.
sastra yang berlatar pada kehidupan Karya sastra sebagai karya kreatif
sosial suatu masyarakat tertentu bahkan imajinatif menampilkan berbagai
latar belakang kehidupannya sendiri. fenomena kehidupan termasuk muatan
Karya sastra merupakan salah kearifan lokal. Fenomena ini merupakan
satu cabang kesenian yang selalu ada peristiwa yang terjadi pada masyarakat
dalam peradaban semenjak ribuan tahun atau kejadian dari kehidupan nyata.
yang lalu. Kehadiran sastra di tengah Pengarang mengambil material ceritanya
peradaban manusia tidak dapat ditolak, dari peristiwa-peristiwa yang terjadi
bahkan kehadiran tersebut diterima dalam kehidupan melalui proses melihat,
sebagai salah satu realitas sosial budaya. mendengar, membaca, bahkan
Hingga saat ini, sastra tidak saja dinilai mengalaminya sendiri. Peristiwa tersebut
sebagai sebuah karya seni yang memiliki diolah, dibumbui, dan dipoles dengan
budi, imajinasi, dan emosi, tetapi telah berbagai imajinasi, sehingga
terbentuklah sebuah cerita.Pengolahan Dalam penelitian ini peneliti memilih
inilah yang menghasilkan cerita sebagai novel sebagai objek penelitian. Novel
dunia baru dan untuk memahaminya merupakan karangan prosa panjang yang
diperlukan interpretasi. mengandung rangkaian cerita kehidupan
Karya sastra yang baik ialah seseorang dengan orang yang berada di
karya sastra yang di dalamnya berisi hal- sekelilingnya dan menonjolkan watak
hal yang bisa diteladani oleh dan sifat setiap pelaku.
pembacanya. Amalia (2012:1) Sebuah novel biasanya
mengungkapkan bahwa karya sastra menceritakan tentang kehidupan
yang diciptakan oleh sastrawan manusia dengan bermacam-macam
merupakan ungkapan pikirannya, di masalah dalam interaksinya dengan
dalamnya ada yang ingin disampaikan lingkungan dan sesamanya.Seorang
kepada pembacanya.Berdasarkan hal pengarang berusaha semaksimal
tersebut karya sastra ditulis atau mungkin mengarahkan pembaca kepada
diciptakan oleh sastrawan bukan ditulis gambaran-gambaran realita kehidupan
sembarangan dan untuk dibaca sendiri, lewat cerita yang ada pada novel
melainkan ada ide, gagasan, tersebut. Novel sebagai manifestasi
pengalaman, dan amanat yang ingin perasaan, pikiran, dan pengalaman
disampaikan kepada pembaca. Dengan pengarang tentang kehidupan akan
harapan apa yang disampaikan itu memberikan pelajaran yang sangat
bermanfaat sehingga pembaca dapat berharga bagi pembaca.
mengambil kesimpulan dan Jika melihat kenyataan yang ada
menginterpretasikannya sebagai sesuatu dalam kehidupan sekarang, kasus-kasus
yang dapat dimanfaatkan bagi yang menunjukkan bahwa moral bangsa
perkembangan hidupnya. kita ini telah menurun. Seharusnya
Karya sastra memiliki beberapa dengan keadaan sosial budaya dan
jenis yaitu prosa, puisi, dan kekayaan bangsa kita yang melimpah
drama.Dalam karya sastra jenis prosa ruah ini rakyat Indonesia dapat hidup
dibedakan menjadi tiga jenis yaitu cerita makmur tanpa harus ada kasus-kasus
pendek (cerpen), novel, dan roman. seperti kejahatan, kolusi, korupsi, dan
nepotisme. Hinnga tawuran anatara mendeskripsikan nilai pendidikan
pelajar, sikap anak jaman sekarang yang karakter dalam novel
cederung kurang menghormati orang Mempersembahkan Cahaya karya Kehn
tua, dan banyak kasus yang tidak Iskan.
seharusnya dilakukan oleh siswa-siswa LANDASAN TEORI
sekolah. A. Hakikat Sosiologi
Dengan menyadari bahwa Sosiologi sastra berasal dari kata
karakter adalah sesuatu yang sangat sulit sosiologi dan sastra. Sosiologi berasal
diubah, oleh karena itu tidak ada pilihan dari kata sosio (yunani) (socius yang
lain bagi orang tua kecuali membentuk berarti bersama-sama, bersatu, kawan,
karakter anak sejak usia dini. Orang tua teman) dan logi (logos berarti sabda,
akan menjadi pihak pertama yang perkataan, perumpamaan).
kecewa jika karakter yang dibentuk oleh Perkembangan berikutnya
orang lain itu ternyata adalah karakter mengalami perubahan makna,
buruk. Sementara, mengubahnya setelah sosio/socius berarti masyarakat.
karakter terbentuk merupakan suatu Logi/logos berarti ilmu. Jadi sosiologi
pekerjaan yang tidak ringan. Salah satu berarti ilmu mengenai asal-usul dan
contoh produk budaya yang dapat pertumbuhan (evolusi) masyarakat, ilmu
digunakan untuk menanamkan nilai pengetahuan yang mempelajari
kemanusiaan atau yang kita sebut keseluruhan jaringan hubungan antara
pendidikan karakter adalah karya sastra manusia dalam masyarakat, sifatnya
yang berupa novel. umum, rasional, dan emperis. Sastra dari
Berdasarkan latar belakang, kata sas (sansekerta) berarti
adapun fokus penelitian ini yaitu nilai mengarahkan, mengajar, memberi
pendidikan karakter dalam novel petunjuk dan instruksi. Akhiran tra
Mempersembahkan Cahaya karya Kehn berarti alat, sarana. Jadi sastra berarti
Iskan. kumpulan alat untuk mengajar, buku
Berdasrkan fokus penelitian yang petunjuk atau buku pengajaran yang
telah dikemukakan sebelumnya, oleh baik. (Ratna 2003:1)
Karena itu tujuan penelitian ini yaitu
Pengertian secara luasnya, ilmu yang terjadi secara berangsur-angsur
sosiologi tidak hanya sebagai ilmu yang maupun revolusioner, dengan akibat-
mempelajari sekitar kehidupan manusia akibat yang ditimbulkan oleh perubahan
tetapi juga mempelajari yang berkaitan tersebut.
dengan kepentingan, hubungan dan Hal yang sama diungkapkan oleh
budaya.Dalam mempelajari bagian Damono (1978:6) yang menyatakan
objeknya (masyarakat), yakni bahwa sosiologi merupakan ilmu
memfokuskan pada beberapa hal. Dari mengenai telaah yang objektif dan
objek untuk memfokuskan pembahasan ilmiah tentang manusia dalam
tersebut seperti, hubungan antara masyarakat, lembaga dan proses sosial.
individu dengan kelompok, hubungan Sosiologi mencoba mencari tahu
antara kelompok dengan kelompok.Serta bagaimana masyarakat dimungkinkan,
dari hubungan timbal balik yang terjadi bagaimana ia berlangsung, bagaimana ia
pada sesama manusia dengan manusia tetap ada. Dengan mempelajari lembaga-
lainnya. lembaga yang ada dengan segala
Defenisi sosiologi menurut masalah perekonomian, keagamaan,
Faruk(1994:1) adalah studi ilmiah yang politik dan lain-lain yang semuanya itu
objektif mengenai manusia dalam merupakan struktur sosial dan
lingkungan masyarakat, studi mengenai mendapatkan gambaran tentang cara-
lembaga-lembaga dan proses-proses cara manusia menyesuaikan diri dengan
sosial. Sosiologi juga berusaha lingkungannya, dengan mekanisme
memperoleh gambaran mengenai cara- sosiologi, proses perkembangan yang
cara manusia menyesuaikan diri dengan menempatkan masyarakat di tempatnya
masyarakat, gambaran mengenai masing-masing.
mekanisme sosialisasi, proses belajar Pendapat lain diungkapakan
secara koltural. Juga diungkapkan Soekanto (2001:40) menyatakan bahwa
mengenai aspek-aspek sosiologi yang sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
berhubungan dengan konsep stabilitas struktur sosial dan proses sosial,
sosial, sosiologi juga berurusan dengan termasuk perubahan-perubahan. Yang
proses perubahan-perubahan sosial baik dimaksud struktur sosial ialah kaidah
atau norma sosial. Dengan demikian Berdasarkan pendapat para ahli
sosiologi mempelajari kondisi dapat disimpulkan bahwa sosiologi
masyarakat yang sangat kompleks. adalah ilmu yang mempelajari tentang
Hubungan antara manusia, lembaga perilaku sosial antara individu dengan
sosial, gejala-gejala sosial yang timbul, individu, individu dengan kelompok, dan
konflik sosial dan interaksi sosial kelompok dengan kelompok.Manusia
lainnya. sebagai makhluk sosial tidak pernah jauh
Menurut Kurniawan (2012:4) dengan yang namanya hubungan sosial,
Sosiologi adalah analisis sistematis karena bagaimanapun hubungan tersebut
tentang struktur tingkah laku sosial. memengaruhi perilaku orang-orang.
Dalam defenisi ini, terdapat empat B. Hakikat Nilai Pendidikan
eleman penting yang menjadi fokus Karakter
sosiologi ialah : (1) tingkah laku yang 1. Pengertian nilai
dikaji adalah karakter sosial, bukan Darmodiharjo (2010:233)
individual, tingkah laku yang mengatakan bahwa nilai adalah sifat atau
ditunjukkan untuk orang lain (bukan kualitas dari sesuatu yang bermanfaat
untuk diri sendiri); (2) tingkah laku bagi kehidupan manusia, baik lahir
sosial yang dipelajari sosiologi adalah maupun batin. Bagi manusia nilai
struktur, yaitu pola atau regulusi tertentu dijadikan landasan atau motivasi dalam
yang berusaha untuk memahami elemen- bersikap dan bertingkah laku, baik
elemen tingkah laku manusia sosial; (3) didasari atau tidak.
penjelasan sosial bersifat analitis, yaitu Menurut Lubis (2008:17), nilai
menjelaskan tingkah laku manusia adalah sesuatu yang bersifat abstrak dan
berdasarkan prinsip-prinsip metodologi ideal, nilai buku berupa konkret, bukan
penelitian tertentu bukan berdasarkan fakta tidak sekadar penghayatan yang
pada konsensus-konsensus khusus; dan dikehendaki, yang disenangi atau yang
(4) sosiologi bersifat sistematis, yaitu tidak disenangi, akan tetapi nilai itu
memahami tingkah laku sosial yang terletak antara hubungan subjek penilai
menempatkan dirinya sebagai disiplin dengan objek. Hal ini mengandung
ilmu. pengertian bahwa adanya sebuah nilai
dikarenakan hubungan antara subjek berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan,
penilai dengan objek yang dinilainya, budi pakerti, kepribadian dan akhlak.
Lubis (2008:18) mengatakan Dalam bahasa inggris, diterjemahkan
bahwa nilai merupakan esensi yang menjadi character berarti tabiat, budi
melekat pada sesuatu yang sangat berarti pakerti, watak. Sedangkan dalam bahasa
dalam kehidupan manusia. Keberadaan Arab, karakter diartikan ‘khuluq,
nilai akan menjadi tampak, seiring sajiyyah, tha’u’ (budi pakerti, tabiat,
dengan kebutuhan yang diperlukan atau watak). Kadang juga diartikan
terhadap sesuatu tersebut. Nilai dapat syakhsiyyah yang artinya lebih dekat
dikatakan sebagai sesuatu yang berguna dengan kepribadian. Hal tersebut sejalan
bagi kehidupan manusia. dengan pendapat Wibowo (2013:10)
Berdasarkan pendapat para ahli mengemukakan bahwa karakter adalah
dapat disimpulkan bahwa nilai adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian
rujukan dan keyakinan, dalam seseorang yang terbentuk dari hasil
menentukan pilihan yang berharga, internalisasi berbagai kebajikan, yang
bermutu, menunjukkan kualitas, dan diyakini dan digunakan sebagai landasan
berguna bagi manusia. Nilai dapat untuk cara pandang, berpikir, bersikap,
dipahami sebagai sesuatu yang abstrak, dan bertindak.
ideal dan menyangkut persoalan Syafaruddin (2012:181)
keyakinan terhadap yang dikehendaki menyatakan bahwa pendidikan karakter
dan memberikan corak pada pola merupakan proses menanamkan karakter
pikiran, perasaan dan perilaku. Dengan tertentu sekaligus menanamkan benih
demikian untuk melacak sebuah nilai agar peserta didik mampu
harus melalui pemaknaan terhadap menumbuhkan karakter khasnya pada
kenyataan lain berupa tindakan, tingkah saat menjalankan kehidupannya, dengan
laku, pola pikir dan sikap seseorang atau kata lain peserta didik tidak hanya
sekelompok orang. memahami nilai pendidikan sebagai
2. Nilai Pendidikan Karakter bentuk pengetahuan, namun juga
Secara etimologi, istilah karakter menjadikannya sebagai bagian dari
berasal dari bahasa latin character, yang
hidup dan secara sadar hidup 2. Jujur
berdasarkan nilai tersebut. Perilaku yang didasarkan pada
Pendidikan karakter adalah upaya menjadikan dirinya
pendidikan yang menanamkan dan sebagai orang yang selalu dapat
mengembangkan karakter-karakter luhur dipercaya dalam perkataan,
kepada peserta didik, sehingga mereka tindakan dan pekerjaan.
memiliki karakter yang luhur itu, 3. Toleransi
menerapkan dan mempratikkan dalam Sikap dan tindakan yang
kehidupannya baik dalam keluarga, menghargai perbedaan agama,
sebagai anggota masyarakat dan warga suku, etnis, pendapat, sikap dan
negara (Wibowo, 2013:13). Pendidikan tindakan orang lain yang
karakter menurut Gunawan (2012:23) berbeda dari dirinya.
adalah pendidikan untuk membentuk 4. Disiplin
kepribadian seseorang melalui Tindakan yang menunjukkan
pendidikan budi pakerti, yang hasilnya perilaku tertib dan patuh pada
terlihat dalam tindakan nyata seseorang, berbagai ketentuan dan
yaitu tingkah laku yang baik, jujur, peraturan.
bertanggung jawab, menghormati hak 5. Kerja keras
orang lain, kerja keras dan sebagainya. Tindakan yang menunjukkan
Menurut Depdiknas (2010) Ada perilaku tidak mudah menyerah
18 nilai pendidikan karakter yang telah dan selalu berjuang sekuat
dibuat dan dirancang oleh Depdiknas, tenaga dalam menyelesaikan
antara lain; sesuatu.
1. Relegius 6. Kreatif
Sikap dan perilaku yang patuh Berpikir dan melakukan sesuatu
dalam melaksanakan ajaran untuk menghasilkan cara atau
agama yang dianutnya, dan hasil baru dari sesuatu yang
hidup rukun dengan pemeluk telah dimiliki.
agama lain.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak 12. Menghargai prestasi
mudah tergantung pada orang Sikap dan tindakan yang
lain dalam menyelesaikan mendorong dirinya untuk
tugas-tugas. menghasilkan sesuatu yang
8. Demokratis berguna bagi masyarakat dan
Cara berpikir, bersikap dan mengakui serta menghormati
bertindak yang menilai sama keberhasilan orang lain.
hak dan kewajiban dirinya dan 13. Komunikatif
orang lain. Komunikatif merupakan bahasa
9. Rasa ingin tahu yang mampu dikomunikasikan.
Sikap dan tindakan yang selalu Dikomunikasikan disini bukan
berupaya untuk mengetahui hanya mampu diucapkan oleh si
lebih mendalam dan meluas pembicara namun dapat
dari sesuatu yang dipelajarinya, dimengerti juga oleh para
dilihat dan didengar. pendengar. Intinya bahasa
10. Semangat kebangsaan komunikatif adalah bahasa yang
Cara berpikir, bertindak dan harus mampu menyampaikan
berwawasan yang pesan dari seseorang ke orang
menempatkan kepentingan lainnya.
bangsa dan Negara di atas 14. Cinta damai
kepentingan diri dan Cinta damai adalah sikap,
kelompoknya. perkataan, dan tindakan yang
11. Cinta tanah air menyebabkan orang lain merasa
Cara berpikir, bertindak dan senang dan aman atas kehadiran
berwawasan yang dirinya. Sikap damai membuat
menempatkan kepentingan hidup menjadi tenteram atas
bangsa dan Negara di atas kehadiran individual yang cinta
kepentingan diri dan damai. Setiap individu yang
kelompoknya. cinta damai pasti memiliki
kehidupan yang baik di dunia itu dibedakan menjadi empat kategori,
dan di akhirat. yaitu sebagai berikut.
15. Gemar membaca a. Hubungan antara manusia
Kebiasaan menyediakan waktu dengan Tuhan
untuk membaca berbagai Hal ini dapat digambarkan
bacaan yang memberikan dengan kelemahan manusia,
kebajikan bagi dirinya. manusia yang lemah
16. Peduli lingkungan memerlukan pelindung dan
Sikap dan tindakan yang selalu tempat mengadu segala
berupaya mencegah kerusakan permasalahan.Terkadang
pada lingkungan alam di memang permasalahan yang
sekitarnya dan dan mudah dapat diselesaikan oleh
mengembangkan upaya-upaya manusia sendiri. Namun, tak
untuk memperbaiki kerusakan jarang persoalan himpitan
alam yang sudah terjadi. hidup, rasa putus asa, hilangnya
17. Peduli sosial harapan dan sebagainya tak
Sikap dan tindakan yang selalu mungkin diselesaikan sendiri.
ingin memberikan bantuan pada Oleh karena ia membutuhkan
orang lain dan masyarakat yang sesuatu yang sempurna, yaitu
membutuhkan. Tuhan. Tempat mengadu segala
18. Tanggung jawab persoalan hidup. Tanpa-Nya,
Sikap dan perilaku seseorang manusia bisa jadi kehilangan
untuk melaksanakan tugas dan arah dan tujuan hidup.
kewajibannya, yang seharusnya b. Hubungan antara manusia
dia lakukan, terhadap diri dengan dirinya sendiri
sendiri, masyarakat dan Hal ini lebih menggambarkan
lingkungan. kondisi manusia dengan dirinya
Nurgiyantoro (2010:323-324) sendiri atau perasaannya.
menyatakan bahwa secara garis besar Bagaimana cara kita dapat
persoalan hidup dan kehidupan manusia menjaga, menghormati, dan
menghargai diri kita sendiri, tergantung oleh manusia yang
dengan segala prinsip atau menempati dan
aturan yang telah kita buat menggunakannya.
sendiri. Kondosi ini diupayakan Berdasarkan pendapat para pakar
agar manusia dapat menjaga dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
dirinya sendiri dari segala karakter adalah hal positif
macam godaan yang kapan saja yangdilakukan oleh pendidik untuk
dapat menerpa. membentuk kualitas serta kekuatan
c. Hubungan antara manusia mental, moral, akhlak dan budi pakerti
dengan masyarakat individu yang merupakan kepribadian
Hubungan manusia dengan khusus yang membedakannya dengan
manusia lainnya atau individu lain. Seseorang dapat dikatakan
masyarakat perlu dijaga, karena berkarakter, jika telah berhasil menyerap
hubungan ini juga turut nilai dan keyakinan yang dikehendaki
berperan dalam menentukan masyarakat, serta digunakan sebagai
pola hidup manusia itu sendiri. moral dalam hidupnya.
Hal ini dikarenakan manusia METODE PENELITIAN
merupakan makhluk sosial yang Penelitian ini ialah penelitian
saling membutuhkan satu sama kualitatif yang diolah dengan
lain. menggunakan metode deskriptif. Oleh
d. Hubungan antara manusia karena itu, jenis penelitian ini dapat
dengan lingkungan disebut penelitan kualitatif deskriptif.
Hal ini digambarkan dengan serta tempat dan waktutidak terikat
lingkungan yang ditempati seperti penelitian lainnya. Hal tersebut
maupun fasilitas yang ada di dikarenakan penelitian ini beriorientasi
sekitarnya yang digunakan oleh pada kepustakaan.
manusia itu sendiri. Seperti Penelitian ini bersumber dari
halnya rumah, mesjid, dan lain- novel Mempersembahkan Cahaya karya
lain. Baik dan buruknya Kehn Iskan, terbit tahun 2017.
lingkungan yang ditempati Diterbitkan oleh BUGINESE ART
dengan tebal 312 halaman. Adapun data dengan cara. Pertama, koleksi, data yang
yang diteliti dalam penelitian ini ialah telah dikumpulkan ditata kembali dan
semua kutipan yang berupa pernyataan, dikumpulkan serta dipilah sesuai fokus
kalimat, frasa, dan kata yang terdapat penelitian. Kedua, seleksi, data yang
pada novel Mempersembahkan Cahaya telah dikoleksi atau ditata selanjutnya
karya Kehn Iskan. dilakukan proses seleksi. Seleksi
Teknik pengumpulan data pada dilakukan untuk memilih secara detail
penelitian ini dilakukan dengan cara sesuai fokus peniltian. Ketiga,
baca-cermat. Teknik baca-cermat pengorganisasian, setelah data diseleksi
dilakukan dengan cara sebagai berikut. selanjutnya dilakukan proses
1. Membaca secara cermat pengorganisasian dengan cara
keseluruhan isi novel yang dipilih melakukan pengelompokkan terhadap
sebagai fokus penelitian . bagian terkecil yang terdapat pada fokus.
2. Penandaan bagia-bagian tertentu Teknik analisis data yang
yang merupakan nilai pendidikan digunakan dalam penelitian ini ialah
karakter. teknik analisis hermeneutika.
3. Menginterpretasikan nila-nilai Hermeneutika adalah salah satu ilmu
pendidikan karakter pada novel yang mempelajari tentang interpretasi
Mempersembahkan Cahaya karya makna yang bertujuan menafsirkan dan
Kehn Iskan. memberi pemahaman terhadap teks
4. Mendeskripsikan semua data yang sastra. Dalam kaitannya dengan
telah diperoleh dari langkah-langkah penelitian ini, data-data yang
tersebut. dikumpulkan dan diolah diinterpretasi,
5. Pencatatan hasil deskripsi dan ditafsirkan, dan dideskripsikan.
mencatat kutipan-kutipan data pada Teknik pengecekan keabsahan
novel Mempersembahkan Cahaya dilakukan untuk menguatkan penelitian,
karya Kehn Iskan yang berupa unit mulai dari tahap perancangan ide,
kalimat. penentuan fokus, pemilihan teori,
Teknik pengolahan data yang penggunaan metode, proses penelitian,
dilakukan dalam penelitian ini dilakukan sampai penyusunan laporan. Adapuan
teknik pengecekan keabsahan yang menghargai prestasi, komunikatif, cinta
dilakukan, yaitu trianggulasi, diskusi damai dan peduli sosial. Semua nilai
sejawat dan pembinbingan intensif, dan pendidikan karakter yang terdapat dalam
audit internal/eksternal. novel Mempersembahkan Cahayakarya
Pertama, trianggulasi dilakukan Kehn Iskan mencerminkan hubungan
dengan cara melakukan pengamatan antara manusia dengan manusia lain atau
mendalam terhadap data penelitian, teori masyarakat.
yang dipilih, dan metode yang Nilai pendidikan karakter dalam
digunakan. Kedua, diskusi sejawat dan novel Mempersembahkan Cahaya karya
pembimbingan intensif dilakukan Kehn Iskan dianalisis dengan
dengan cara peneliti melakukan diskusi menggunakan kajian sosiologi yakni
dengan teman yang dianggap kompeten dengan memperhatikan segala tingkah
melalui forum seperti FGD (Focus laku sosial yang terdapat dalam novel
Group Discusstion), sedangkan tersebut. Hal ini sejalan dengan teori
pembimbingan intensif ialah peneliti yang dikemukakan oleh kurniawan
melakukan bimbingan secara sungguh- (2012:4) bahwa sosiologi adalah analisis
sungguh kepada pembimbing. Ketiga, sistematis tentang struktur tingkah laku
audit internal/eksternal, yaitu peneliti sosial.Tingkah laku sosial tersebut
melakukan konsultasi kepada pakar berupa karakter sosial yang dimiliki
sastra, baik pakar program studi maupun semua tokoh dalam novel
pakar di luar program studi/universitas. Mempersembahkan Cahaya karya Kehn
PEMBAHASAN Iskan. Hal ini yang membuat penulis
Penelitian ini bertujuan untuk dapat menganalisis nilai pendidikan
mendeskripsikan nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel
karakter yang terdapat dalam novel Mempersembahkan Cahaya dengan
Mempersembahkan Cahaya karya Kehn menggunakan kajian sosiologi.
Iskan. Berdasarkan hasil analisis Novel Mempersembahkan
ditemukan 8 jenis nilai pendidikan Cahaya karya Kehn Iskan dapat
karakter yakni mencakup nilai religius, digunakan sebagai bahan pembelajaran
jujur, toleransi, rasa ingin tahu, sastra, karena didalamnya terdapat
kalimat-kalimat yang memunculkan bidang sastra karena mengandung
situasi baru yang menarik bagi peserta nilai pendidikan karakter.
didik, karena novel tersebut merupakan 2. Untuk Peserta Didik, Penggunaan
bacaan yang memilik berbagai jenis nilai novel Mempersembahkan Cahaya
pendidikan karakter sehingga dapat karya Kehn Iskan dalam proses
digunakan sebagai bacaan wajib bagi pembelajaran apresiasi sastra
peserta didik. diharapkan dapat memacu minat dan
PENUTUP motivasi siswa untuk lebih mencintai
A. Simpulan sastra khususnya novel. Siswa
Berdasarkan hasil penelitian dan diharapkan membaca dan memahami
analisis data yang dilakukan oleh novel Mempersembahkan Cahaya
peneliti, diperoleh hasil bahwa nilai-nilai sehingga mampu mengambil manfaat
pendidikan karakter yang dideskripsikan dari novel Mempersembahkan
dalam novel Mempersembahkan Cahaya Cahaya karya Kehn Iskan, dan
karya Kehn Iskan mencerminkan menerapkan nilai- nilai pendidikan
hubungan antara manusia dengan karakter yang terdapat dalam novel
masyarakat, yaitu nilai pendidikan untuk diaplikasikan ke dalam
karakter religius yang berupa pendidikan kehidupan sehari-hari.
agama yang diajarkan kepada orang lain, 3. Untuk pembaca, novel ini merupakan
jujur untuk kepentingan orang lain, sebuah novel yang berkualitas.
toleransi, rasa ingin tahu sesuatu dari Pecinta sastra dan masyarakat pada
orang lain, menghargai prestasi, umunya disarankan membaca novel
kominikatif, cinta damai dan peduli Mempersembahkan Cahaya karya
sosial. kehn Iskan karena memiliki nilai
B. Saran pendidikan karakter yang dapat
1. Untuk Pendidik, Novel diterapkan di dakam keluarga.
Mempersembahkan Cahaya karya
Kehn Iskan sangat baik digunakan
sebagai media atau bahan ajar dalam
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Dian. 2012. Nilai-nilai Pendidikan dalam Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata:
pembacaan heuristic dan Hermeneutik serta pencarian Matriks, model, dan
varian-varian. Tesis (Online). Pelembang: Magister FKIP Universitas Sriwijaya.
Arji, Darmodiharjo. 2010. Pokok-Pokok Filsafa tHukum. Jakarta: Gramedia Umum.
Basir, Muhammad, dkk. Muhsyanur (ed). 2019. Panduan Penulisan dan Penilaian
Skripsi (edisi revisi). Sengkang: Cendikia Global Mandiri.
Damono, S. D. 1978. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
Dipdiknas.2007. Buku Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Faruk. 1994. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung:


Alfabeta.
Lubis, Mawardi. 2008. Evaluasi Nilai Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mujaemah, Siti. 2016. Nilai Kearifan Lokal dalam Novel Pesantren Undercover Karya
Has Chamidi dan Skenario Pembelajaran di Kelas Xii SMA.Skripsi (Online).
Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Ratna, N. K. (2003). Paradigma sosiologi sastra. Yogyakarta: Pustakan Pelajar.
Setyawati, Desi Tri. 2014. Konflik Sosial dalam Novel Sirah Karya A.Y Suharyono
(sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra).Skripsi (Online). Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Soekanto, Soerjono. 2001. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sumardiono. 2008. Pendidikan Karakter Bangsa, http://rumahinspirasi.com/18-nilai-
dalam-pendidikan-karakter-bangsa/. Diunduh pada 3 Desember 2019.
Syafaruddin. 2012. Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Medan. Medan: Perdana
Publishing.
Wibowo, Agus. 2013. Manajemen Pendidikan karakter di sekolah.Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Wildan. 2013. Kearifan lokal dalam novel Seulusoh karya D. Kemalawati. Jurnal Bahasa
dan Seni, 41 (2), 30-39.
Yudiono.1986. Telaah Kritik Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai