Anda di halaman 1dari 10

Dani Sukma Agus Setiawan1, Aknes Nababan2, Putri Delima Jayantari Saragih3 Jurnal Basataka (JBT)

Kiftian Hady Prasetya 4 Universitas Balikpapan

NILAI SOSIAL DALAM NOVEL “KAMI LINTANG”


KARYA YUNITA R. SARAGI SEBAGAI REFERENSI
PENDIDIKAN INKLUSIF DI SEKOLAH

Dani Sukma Agus Setiawan1, Aknes Nababan2, Putri Delima Jayantari Saragih3,
Kiftian Hady Prasetya4
Universitas Prima Indonesia1, Universitas Prima Indonesia2, Universitas Prima Indonesia3,
Universitas Balikpapan4
Pos-el: danisukmaagussetiawan@unprimdn.ac.id1, agnesnababan05@gmail.com2,
putridelimasrg@gmail.com3, kiftian@uniba-bpn.ac.id4

ABSTRAK

Penelitian ini berfokus pada nilai sosial dalam novel kami lintang karya yunita r. saragi
sebagai referensi pendidikan inklusif di sekolah. Makna sosial merujuk pada makna yang
dikaitkan dengan suatu objek karena seseorang memiliki perasaan atau emosi terhadap objek
tersebut. Novel "Kami Lintang" mengisahkan kehidupan Lintang Kemuning, seorang wanita 25
tahun yang menderita Dissociative Identity Disorder (DID). Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kualitatif dengan pengumpulan informasi dari buku yang berupa data-data dan
memiliki hubungan dengan nilai-nilai sosial. Data yang diperoleh meliputi tulisan, kata-kata,
frasa, klausa atau kalimat yang menjelaskan struktur novel. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai sosial yang terkandung dalam novel "Kami Lintang" adalah kekeluargaan, tolong
menolong, empati, kerja sama, toleransi dan tanggung jawab yang dapat diterapkan melalui
pembelajaran dalam ruang lingkup pendidikan inklusif di sekolah.

Kata Kunci: Nilai Sosial, Novel, Pendidikan Inklusif.

ABSTRACT

This research is focused to social values in the novel kami lintang by yunita r. saragi as
a reference for inclusive education in schools. Social value refers to the meaning associated
with an object because someone has feelings or emotions towards the object. The novel "Kami
Lintang" tells the life of Lintang Kemuning, a 25 years old woman who suffers from
Dissociative Identity Disorder (DID). The research method used is a qualitative method by
collecting information from books in the form of data and having a relationship with social
values. The data obtained includes writing, words, phrases, clauses or sentences that explain
the structure of the novel. The results of the study show that the social values contained in the
novel "Kami Lintang" are the values of kinship, mutual help, empathy, cooperation, tolerance
and responsibility which can be implemented through learning within the scope of inclusive
education in schools.

Keywords: Social Values, Novels, Inclusive Education.

1. PENDAHULUAN norma yang dipakai di tengah-tengah


Salah satu landasan sosial yang masyarakat. Contohnya, sastra dapat
memakai bahasa untuk media berfungsi sebagai teknik yang efektif
komunikasi ialah sastra. Kesusastraan untuk menggambarkan kehidupan
diibaratkan sebagai lambang kehidupan masyarakat. Orang dapat
sehari-hari karena mengandung norma- mengekspresikan gagasan, perasaan, dan

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 9


Dani Sukma Agus Setiawan1, Aknes Nababan2, Putri Delima Jayantari Saragih3 Jurnal Basataka (JBT)
Kiftian Hady Prasetya 4 Universitas Balikpapan

pikiran mereka dengan menuliskannya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari


melalui karya sastra. Maka dapat orang biasa atau sekelompok tokoh yang
dikatakan bahwa sastra adalah bagian- dipilih. Dalam kisah sebuah novel
bagian yang penting dari kehidupan digambarkan dengan secara menyeluruh.
manusia. Kisah dipaparkan dari akar
Karya Sastra merupakan ekspresi permasalahan hingga solusi
kreatif seseorang dalam upaya untuk permasalahan. Konflik novel bukan
memahami realitas kehidupan sehari- hanya satu masalah atau satu konflik dan
hari. Sastra adalah bentuk pemikiran ketika masalah itu diselesaikan, cerita
artistik yang dihasilkan melalui proses pun berakhir. Namun, permasalahan
pemikiran yang bersifat ilustratif dan dalam cerita novel tersebut adalah
objektif sebagai hasil dari pemikiran permasalahan yang saling berhubungan
individu. Karya Sastra memiliki ajaran masalah satu dengan yang lain.
yang sangat jelas untuk diinformasikan Novel sebagai karya sastra yang
kepada masyarakat dan kemudian dapat bercerita tentang suatu masalah
diterapkan pada kehidupan sosial walaupun fiktif memiliki kesamaan
sebagai pedoman untuk kelangsungan sesuai dengan realita kehidupan. Isi
hidup. cerita dalam novel adalah gambaran
Selain berfungsi sebagai alat untuk dalam kehidupan nyata dan memiliki
pendidikan, pengendalian sosial dan nilai yang berbeda dan menjadi
realitas kehidupan sehari-hari, karya pembelajaran hidup bagi para pembaca.
sastra juga memiliki fungsi untuk Nilai sosial merupakan salah satu nilai
peringatan kepada masyarakat tentang yang terkandung dalam novel.
masalah apa pun yang timbul untuk Green (dalam Dhohiri, 2007:30)
memungkinkan penulis dalam memiliki menyatakan bahwa kesadaran yang
gagasan yang jelas tentang apa yang saling berhubungan dan meliputi
harus dilakukan ketika menangani perasaan tentang suatu hal merupakan
ketidaksetujuan dengan apa yang nilai sosial. Nilai sosial didefinisikan
terkandung dalam karya sastra tertentu. sebagai hubungan yang ditetapkan
Prosa dibagi menjadi dua kategori: prosa karena perasaan dan perilaku seseorang
lama dan prosa baru. Novel adalah salah terhadap objek tertentu. Perilaku
satu bentuk dari prosa baru. Novel terhadap suatu objek menyebabkan
sebagai salah satu dari beberapa jenis prasangka terhadap objek tersebut. Dari
karya sastra yang menggambarkan hasil pengamatan relatif, timbul bahwa
contoh tertentu dari perilaku masyarakat kualitas masing-masing orang berbeda
yang berfungsi sebagai potret kehidupan satu sama lain. Supardi (2013:3)
sehari-hari. Dengan cara ini, karya sastra menyebutkan bahwa nilai sosial adalah
berfungsi untuk menampilkan gaya sesuatu yang dibutuhkan dan dihargai
hidup masyarakat umum. oleh masyarakat ketika berinteraksi
Jenis tulisan yang secara konsisten dengan orang lain. Dalam melakukan ini,
menarik perhatian sekelompok orang mereka harus dapat menempatkan diri
ialah novel. Aziez dan Hasim (2010:7) mereka sendiri dan menyajikan ide-ide
menyebutkan novel adalah jenis karya atau informasi yang dapat disetujui oleh
sastra yang wujud utamanya adalah masyarakat.
prosa, yang bisa mengisi satu atau dua Keberadaan nilai ini disebabkan
bagian yang kecil dan menggambarkan oleh interaksi manusia di lingkungannya.
kehidupan sehari-hari yang kompleks. Nilai sosial merupakan sesuatu yang
Menurut Kosasih (2012:60), novel baik dan berguna sehingga setiap
merupakan karya fiksi yang kelompok orang dalam masyarakat dapat
mengeksplorasi semua isu yang menginginkan dan mengikutinya.

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 10


Dani Sukma Agus Setiawan1, Aknes Nababan2, Putri Delima Jayantari Saragih3 Jurnal Basataka (JBT)
Kiftian Hady Prasetya 4 Universitas Balikpapan

Sebagai makhluk sosial, sudah masyarakat. Mengapa? Karena selain


selayaknya kita menyadari aturan dan menderita DID (masyarakat sering
peraturan yang berlaku dalam menganggapnya tidak waras) Lintang
masyarakat. Nilai kesesuaian sehingga Kemuning juga dapat melihat hal hal
terbentuk sikap selaras dalam yang berkaitan dengan hantu terutama
masyarakat. Nilai sosial adalah nilai Mayoru si hantu Jepang. Hal inilah yang
yang berharga dan digunakan sebagai akan menjadi permasalahan yang
pedoman untuk saling berhubungan dihadapi oleh Lintang dan alter-alternya.
dalam masyarakat. Di dalam novel juga diceritakan tentang
Dalam pembelajaran di sekolah kehidupan keluarga, percintaan dan
terdapat RPP yang membahas mengenai penyebab Lintang menderita DID yang
Analisis isi dan kebahasaan novel yaitu ternyata berasal dari masa lalunya yaitu
Kompetensi Dasar (KD) 3.9 nenek dari pihak ibunya tidak
Mengidentifikasi unsur kebahasaan menyetujui pernikahan kedua
novel dan Kompetensi Dasar (KD) 4.9 orangtuanya dan bagaimana Oma nya
Merancang novel dengan menghasut mama Lintang untuk
memperhatikan isi dan kebahasaan baik membenci ayahnya hingga jiwa sang ibu
secara lisan maupun tulisan. terguncang dan mengalami depresi. Hal
Nilai sosial dalam novel "Kami yang mengakibatkan Oma Lintang tidak
Lintang" oleh Yunita R. Saragi dapat di menyukai Lintang hingga memukul dan
analisis dan digunakan sebagai referensi menyiksanya hanya karena kesalahan-
pendidikan inklusif di sekolah. kesalahan kecil karena Lintang
Pendidikan Inklusif merupakan teknik mengingatkan sang Oma pada papa yang
pengelolaan pendidikan yang dibenci oleh Oma dan menjadi penyebab
memberikan dorongan kepada setiap Lintang menderita DID.
siswa yang memiliki keterampilan, Sastra adalah pencapaian kreatif
potensi, kemauan dan bakat istimewa yang objeknya adalah manusia dengan
yang diperlukan untuk berpartisipasi cara hidupnya dapat memanfaatkan
dalam pendidikan formal atau bahasa sebagai media. Suatu bentuk
pembelajaran informal dalam satu budaya yang melibatkan kajian atau
lingkungan belajar bersama peserta didik refleksi dari suatu aktivitas kehidupan
lainnya seperti pada umumnya. Garnida sehari-hari adalah sastra. Penulis tertarik
(2015:8) mendefinisikan pendidikan untuk meneliti sebuah karya sastra
inklusif sebagai sistem khusus berupa Novel. Penelitian yang dimaksud
penyampaian pendidikan kepada siswa ini adalah Novel yang berjudul “Kami
dengan keterbatasan tertentu sama Lintang” karya Yunita R. Saragi. Pilihan
dengan peserta didik lainnya yang untuk menjadikan dan membahas Novel
disusun tanpa mempertimbangkan Kami Lintang ialah karena belum ada
keterbatasannya. yang meneliti Novel Kami Lintang karya
Novel Kami Lintang bercerita Yunita R. Saragi sebagai referensi dalam
tentang kehidupan seorang gadis Pendidikan inklusif.
berumur 25 tahun yang bernama Lintang
Kemuning. Dimana diceritakan bahwa 2. METODE PENELITIAN
dia menderita Dissociative Identity Metode penelitian kualitatif
Disorder alias DID atau Gangguan merupakan metode yang digunakan
Disosiasi Identitas dengan 8 karakter dalam penelitian ini yaitu
berbeda dan memiliki peran masing- mengumpulkan kajian berbasis teori
masing. Mungkin Multiple Personality berupa data dari buku-buku yang
adalah istilah yang lebih terkenal. berkaitan dengan penelitian dan
Lintang sulit diterima dalam kehidupan memperhatikan nilai-nilai sosial yang

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 11


Dani Sukma Agus Setiawan1, Aknes Nababan2, Putri Delima Jayantari Saragih3 Jurnal Basataka (JBT)
Kiftian Hady Prasetya 4 Universitas Balikpapan

termuat pada novel Kami Lintang. Pembahasan


Peneliti menjabarkan secara deskriptif Hasil dari penelitian ini berupa
realitas peristiwa atau kejadian dalam nilai-nilai sosial yang terdapat di dalam
rangkaian cerita dengan menguraikan novel "Kami Lintang" karya Yunita R.
nilai sosial yang terkandung dalam novel Saragi.
Kami Lintang. Pendekatan sosial
merupakan pendekatan yang digunakan Nilai Sosial
peneliti dalam melakukan penelitian ini. Zubaedi (2010) mengungkapkan
Alasannya karena melalui pendekatan bahwa nilai sosial secara umum yang
ini, peneliti dapat mengungkapkan nilai akan di analisis yakni nilai kekeluargaan,
sosial yang terkandung dalam novel tolong menolong, empati, kerja sama,
Kami Lintang Karya Yunita R. Saragi. toleransi dan tanggung jawab.
Tulisan, kata-kata, frasa, klausa
atau kalimat yang mengarah pada a. Nilai Kekeluargaan
struktur novel dan nilai-nilai sosial yang Nilai Kekeluargaan ialah perilaku
menggambarkan kehidupan tokoh utama yang berhubungan serta berkaitan antara
Lintang Kemuning dalam novel Kami individu dengan orang lain.
Lintang Karya Yunita R. Saragi Kekeluargaan merupakan suatu perasaan
merupakan data dalam penelitian ini. yang terbentuk untuk memperkuat
Adapun sumber data yang hubungan supaya muncul rasa kasih
digunakan dalam kajian ini ialah novel sayang, perhatian dan persaudaraan
"Kami Lintang" Karya Yunita R. Saragi. dalam suatu keluarga sehingga dapat
FGD (Focus Group Discussion) menjaga hubungan kekeluargaan supaya
merupakan teknik pengumpulan data selalu rukun dan saling memahami satu
yang digunakan dalam penelitian ini. sama lain dalam suatu keluarga. Nilai
Dalam penelitian ini, teknik analisis data kekeluargaan dapat dilihat pada kutipan
dimulai dengan meninjau data yang telah berikut:
tersedia dari berbagai sumber berupa
FGD dengan membuat transkrip dari “Ini Lintang, kan? Sapa wanita itu
hasil FGD. sambil menjulurkan tangan
padaku begitu kami sampai di
3. HASIL DAN PEMBAHASAN depan pintu. Aku menangkap
Hasil Penelitian tangannya. “Iya, Bu.” “Saya Nisa.
Berdasarkan hasil penelitian ini Panggil aja Mbak. Ini Charity.
ditemukan bahwa didalam Novel "Kami Salam, Nak.” Charity menyalami
Lintang" Karya Yunita R. Saragi dan mencium tanganku. Anak itu
memiliki nilai-nilai sosial seperti nilai kemudian menghambur dan
kekeluargaan, tolong menolong, empati, memeluk Papa. Agak kaget juga
kerja sama, toleransi dan tanggung aku melihat keakraban mereka.”
jawab. Setelah peneliti memaparkan nilai (hal 90)
sosial yang kemudian nilai sosial
tersebut dapat diimplementasikan Nilai Kekeluargaan ditunjukkan
melalui pembelajaran dalam ruang oleh Mbak Nisa dan Charity kepada
lingkup pendidikan inklusif di sekolah. Lintang, walau mereka baru bertemu
Nilai kekeluargaan dapat tetapi Mbak Nisa dan Charity tidak
diimplementasikan di sekolah dengan segan-segan untuk berkenalan,
guru mengajarkan supaya siswa reguler menyalami dan mencium tangan Lintang
menunjukkan sikap peduli terhadap sebagai bentuk perkenalan awal Mbak
siswa berkebutuhan khusus. Nisa dan Charity kepada Lintang.

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 12


Dani Sukma Agus Setiawan1, Aknes Nababan2, Putri Delima Jayantari Saragih3 Jurnal Basataka (JBT)
Kiftian Hady Prasetya 4 Universitas Balikpapan

“Iya, aku juga ada disana. saling menjaga nama baik sekolah
Kenalin, aku Sastra,” Dia dengan saling menghormati antara
mengulurkan tangan. “Lintang,” peserta didik reguler dengan peserta
jawabku sambil menjabat didik yang berkebutuhan khusus tanpa
tangannya dengan gugup. Aku membeda-bedakan satu dengan yang lain
kaku seperti pengin pingsan.” (hal dan juga para bapak ibu guru.
142).
2) Nilai Kepedulian
Nilai Kekeluargaan ditunjukkan Nilai Kepedulian adalah perilaku
oleh Sastra adik laki-laki Mbak Nisa mengamati, memedulikan dan menaungi
kepada Lintang, walaupun mereka baru orang lain. Kepedulian merupakan suatu
saja bertemu di Tea Pot Cafe tetapi perilaku dan tindakan keberpihakan
Sastra tidak segan-segan untuk untuk melibatkan diri dalam masalah dan
berkenalan dengan mengulurkan tangan keadaan orang lain yang terjadi di sekitar
sebagai bentuk perkenalan awal Sastra lingkungan. Nilai kepedulian dapat
kepada Lintang. dilihat pada kutipan berikut:
Nilai ini dapat diimplementasikan “Pada saat itu, Papa meletakkan
di sekolah dengan guru mengajarkan tangan di kepalaku dan mengelusnya.
para siswa reguler untuk tidak memilih- Aku menoleh padanya. Matanya berair.
milih teman, saling berkenalan meskipun Tiba-tiba suasana jadi emosional. Nggak
baru bertemu terhadap siswa tahu kenapa aku juga pengin nangis.
berkebutuhan khusus. Kemudian, guru Papa menjulurkan badannya untuk
dapat mengajarkan kepada siswa reguler memelukku.” (hal 33) Nilai Kepedulian
untuk saling menghargai, saling ditunjukkan oleh Ayah terhadap anaknya
menghormati walaupun berbeda latar yang bernama Lintang dengan
belakang seperti pendidikan, fisik dan menjulurkan badannya lalu memeluk
psikis terhadap siswa berkebutuhan Lintang. “Lapar, Lin?” Tanpa
khusus. Dengan demikian, dalam nilai menungguku menjawab, Papa berkata
kekeluargaan dapat menunjukkan sikap lagi, “Kita singgah makan di Bandar
persaudaraan sebagai makhluk sosial. Baru saja, ya.” Aku ikut saja walaupun
belum terlalu lapar.” (hal 35) Nilai
1) Nilai Kesetiaan Kepedulian yang ditunjukkan oleh Ayah
Nilai Kesetiaan merupakan Lintang kepada Lintang anak perempuan
perilaku tidak menyimpang terhadap hal- dengan memperlihatkan kepedulian
hal yang baru. Kesetiaan yaitu pola terhadap anaknya yang menanyakan
pemikiran yang mendorong persahabatan apakah Lintang lapar.
berkelanjutan, suatu ketulusan untuk “Lin, kamu nggak apa-apa, Nak?”
selalu berjuang bersama-sama, tidak Saya memberinya senyuman dan
berpaling pada orang lain, selalu anggukan hormat. Dia pasti papanya
menjaga janji bersama, mampu Lintang. Saya selalu kikuk jika
memperkuat ikatan dan berpartisipasi berhadapan dengan orang yang belum
dalam kegiatan bersama. Nilai Kesetiaan dikenal seperti ini, apalagi jika dia
yang terdapat pada novel ini terlihat seorang pria.” (hal 36) Nilai Kepedulian
hampir dari awal sampai akhir cerita. yang ditunjukkan oleh Ayah Lintang
Ayah Lintang menunjukkan kepada kepada alter Lintang yang bernama
anaknya bernama Lintang yang setia Retno seorang wanita berusia sekitar
menjaga dan memastikan Lintang baik- lima puluh empat tahun dengan
baik saja. Jenis nilai sosial ini dapat memperlihatkan kepeduliannya
diimplementasikan di sekolah dengan walaupun mereka baru saja saling kenal.
guru mengajarkan kepada siswa untuk “Papa mengangguk, Ya, udah. Kau

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 13


Dani Sukma Agus Setiawan1, Aknes Nababan2, Putri Delima Jayantari Saragih3 Jurnal Basataka (JBT)
Kiftian Hady Prasetya 4 Universitas Balikpapan

istirahat dulu. Biar Papa buatkan b. Nilai Tolong Menolong


makanan di depan. Mau teh atau kopi?” Nilai Tolong Menolong adalah
“Teh aja, Pa.” Papa berbalik dan keluar perilaku berkenan mengulurkan tangan
pondok. “Paa...,” panggilku serak. untuk membantu anggota masyarakat
“Ya,” jawabnya sambil menoleh. yang sedang mengalami kesulitan.
“Bukan teh pahit ya, Pa. Pakai gula Tolong menolong merupakan sikap
dikit. “Sebenarnya bukan ini yang saling membantu yang bertujuan untuk
hendak aku katakan. Aku hanya terlalu mempermudah beban orang lain yang
malu.” (hal 50) Nilai Kepedulian sedang mengalami kesusahan atau
ditunjukkan oleh Ayah Lintang kepada penderitaan dengan melakukan hal-hal
Lintang dengan mengarahkan anaknya baik berupa materi, pemikiran dan
untuk beristirahat dan membuatkan bantuan tenaga. Kata tolong mempunyai
minuman kepada Lintang. “Kau kenapa, makna yakni saling menolong orang lain
Lin?” tembak Papa cemas sedetik dengan tujuan untuk mempermudah
setelah pintu kugeser membuka. “Tidak beban. Nilai tolong menolong dapat
apa-apa, Pa. Lintang ketiduran.” Aku dilihat pada kutipan berikut: “Tante Lea
lekas berbalik dan duduk di sofa. mengoleskan minyak herbal ke wajah
Tubuhku masih lemas. Capek banget lebamnya.” (hal 13)
bolak-balik Rumah Pohon dan Pondok Nilai Tolong Menolong yang
Mawar. “Papa kira kenapa-napa. Di- dilakukan oleh adik perempuan terhadap
WA enggak di-read. Di telepon, enggak kakak perempuan yang wajahnya dalam
diangkat. Lain kali, kalau ngunci pintu keadaan lebam akibat dikeroyok dan
dari dalam, kuncinya dilepas. Kalau ada dipukuli lawan politiknya. Nilai ini dapat
apa-apa, Papa bisa buka pakai kunci diimplementasikan di sekolah dengan
serep dari luar,” cecar Papa panik.” guru mengajarkan kepada siswa perilaku
(hal 122) tolong-menolong, contohnya seperti jika
Nilai Kepedulian yang ditunjukkan siswa reguler melihat siswa
seorang Papa terhadap anaknya, Papa berkebutuhan khusus sedang mengalami
Lintang dalam keadaan panik melihat ketakutan atau kecemasan dikarenakan
Lintang dengan tubuhnya yang masih dia mendapatkan perilaku yang buruk,
lemas dan capek serta memberikan dihina, diejek atau pun korban dari pada
nasihat kepada Lintang kalau mengunci bullying secara fisik dan psikisnya.
pintu dari dalam, kuncinya dilepas untuk Dengan demikian, guru dapat
memastikan Lintang baik-baik saja. Jenis mengajarkan siswa reguler harus
nilai sosial ini dapat diimplementasikan menolong siswa berkebutuhan khusus
di sekolah dengan guru mengajarkan dengan menghargai keadaannya.
kepada siswa saling peduli seperti saat
siswa reguler melihat siswa c. Nilai Empati
berkebutuhan khusus sedang merasakan Nilai Empati adalah suatu
kelelahan, kehausan dan kelaparan maka perbuatan dengan menunjukkan sikap
dengan sikap kepedulian siswa reguler emosi kejiwaan yang menumbuhkan
saat dia memiliki minuman dan makanan kepedulian kepada orang lain. Empati
dapat berbagi dengan memberikan merupakan suatu kesanggupan seseorang
kepada siswa berkebutuhan khusus. untuk dapat merasakan belas kasihan
Serta mengajarkan kepada siswa reguler terhadap orang lain dan dapat
saling mengasihi dan menjenguk ketika menempatkan diri dalam posisi orang
ada yang sakit terhadap siswa lain kemudian secara langsung saling
berkebutuhan khusus. bertukar pikiran untuk menyatakan
kesedihan yang dirasakan melalui situasi
pada orang lain. Empati merupakan

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 14


Dani Sukma Agus Setiawan1, Aknes Nababan2, Putri Delima Jayantari Saragih3 Jurnal Basataka (JBT)
Kiftian Hady Prasetya 4 Universitas Balikpapan

perbuatan dan kemampuan seseorang makasih sudah mau menerimaku


untuk saling berbagi rasa kesedihan yang kembali. Dan, aku akan membantu
dilandasi oleh rasa perhatian antara sistem ini semampuku.” (hal 148) Nilai
sesama. Nilai empati dapat dilihat pada Empati ditunjukkan oleh alter Felixia
kutipan berikut: “Papa mengurai dan Adrik kepada alter Meredith yang
pelukan, menggenggam kedua bahuku mempunyai cara untuk meminta maaf
sebentar, dan menghapus basah di dengan menyiapkan makanan dan
matanya. “Kau sudah lebih tenang?” minuman. Lalu Felixia mengucapkan
tanyanya bersungguh-sungguh. Aku terimakasih kepada Meredith karena
mengangguk, “Lanjut jalan saja, Pa.” sudah mau menerimanya kembali di
(hal 34) sistem dan Felixia mengatakan dia akan
Nilai Empati ditunjukkan oleh membantu sistem ini dengan
ayah kepada anaknya bernama Lintang. semampunya serta Meredith berterima
Ayah Lintang mempunyai cara untuk kasih kepada Felixia karena sudah mau
menenangkan Lintang dengan kembali dan menolong sistem rumah
menguraikan pelukan, menggenggam pohon. Jenis nilai sosial ini dapat
kedua bahu dan menghapus basah di diimplementasikan di sekolah dengan
matanya Lintang sehingga Lintang dapat guru mengarahkan siswa reguler dapat
kembali dengan keadaan lebih tenang. mengerti perbedaan dirinya terhadap
“Semakin lama jalur kami lewati anak yang berkebutuhan khusus,
semakin menanjak. Hawa dingin termasuk dalam memahami keterbatasan
berembus. Aku menaikkan setengah kaca yang dialami siswa berkebutuhan
jendela. “Dingin, Lin?” “Ya, Pa.” khusus.
“Bawa jaket, kan?” Aku mengangguk.
“Pakai kalau dingin,” sarannya. Aku d. Nilai Kerja Sama
mengangguk lagi. Nanti saja kupakai. Nilai Kerja Sama merupakan suatu
Sejuk ini masih bisa diatasi. Setidaknya strategi dan usaha yang dilakukan oleh
aku ingin mencoba menikmatinya kelompok atau beberapa orang untuk
sebentar. Udara seperti ini jarang memperoleh tujuan bersama dan kerja
dirasakan di Medan. (hal 42) Nilai sama dilakukan dengan berinteraksi
Empati ditunjukkan oleh Ayah Lintang dengan sesama. Kerja sama merupakan
kepada Lintang, dia sangat perhatian suatu usaha dan tindakan sekelompok
terhadap Lintang dengan membagikan orang untuk memperoleh tujuan baik
jaket supaya Lintang tidak akan yang dilakukan bersama-sama. Nilai
merasakan kedinginan. “Civa kerja sama dapat dilihat pada kutipan
meninggikan suara tangisnya. Bunda Ret berikut: “Bunda Ret segera menutup
langsung mengelus kepala anak itu pintu. Gue juga berlari menutupi
untuk menenangkannya. Dia benar- jendela. Mee dengan cekatan menuju
benar ketakutan bahkan hanya jendela lainnya. Ada banyak jendela di
mendengar namanya saja.” (hal 61) Rumah Pohon Utama ini. Semuanya
Nilai Empati ditunjukkan oleh alter bergerak otomatis ke arah jendela yang
Bunda Ret kepada alter Civa, Bunda Ret belum tertutup.” (hal 217)
menenangkan Civa yang masih terlihat Nilai Kerja Sama ditunjukkan oleh
ketakutan hanya mendengarkan namanya alter Bunda Retno, Jaka dan Meredith
saja yaitu Mayoru si hantu Jepang. ketika mereka kaget mendengar petir di
“Felixia dan Adrik yang menyiapkan langit Rumah Pohon dan turun hujan
makanan dan minuman ini sebagai deras dengan cepat air masuk melalui
permintaan maaf,” kataku akhirnya. Aku jendela, mereka bahu-membahu saling
tidak tahan dengan kecanggungan itu. membantu untuk segera menutup pintu
“Ya.” Felixia menyahut. “Jadi... mmm... dan jendela di dalam Rumah Pohon.

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 15


Dani Sukma Agus Setiawan1, Aknes Nababan2, Putri Delima Jayantari Saragih3 Jurnal Basataka (JBT)
Kiftian Hady Prasetya 4 Universitas Balikpapan

“Lebih baik kita menggunakan waktu Civa yang telah melakukan kesalahan
sedikit lebih lama untuk membuat rakit karena mengatakan hanya dia yang bisa
sederhana, dari pada di perjalanan bertahan menghadapi Mayoru atau
nanti kita menemukan masalah lebih makhluk sejenis Mayoru. Dan Civa tidak
besar yang mungkin akan membuang mau kalau Meredith melakukan
waktu kita lebih banyak lagi.” (hal 233) kesalahan dengan cara lain untuk
Nilai Kerja Sama kembali ditunjukkan menghadapi Mayoru si hantu Jepang.
oleh alter Jaka, Paman Weirdo, Adrik “Maafkan aku.” Lintang menangis. Gue
dan Felixia ketika mereka bersama-sama menyentuh bahunya. Gue bukan Jaka
membuat rakit sederhana dikarenakan yang tukang nge-judge. Siapa minta
Rumah Pohon terkena banjir dari curah maaf, pasti gue maafin. Dia pasti punya
hujan deras untuk mencari Lintang. Jenis alasan kenapa ngelakuin ini. Dan alasan
nilai sosial ini dapat diimplementasikan itu yang belum gue dengar. Mungkin
di sekolah dengan guru mengarahkan kalau gue tahu, gue bisa paham. (hal
kepada siswa yang reguler dan siswa 262) Nilai Toleransi diberikan alter Bang
yang berkebutuhan khusus untuk saling Jaka sebagai pemimpin dan pelindung
bekerja sama membersihkan ruangan utama sistem Rumah Pohon kepada
kelas dengan membuat kelompok piket, Lintang yang telah melakukan kesalahan
saling bekerja sama dalam mengerjakan untuk penasaran masuk ke hutan
tugas kelompok tanpa membeda- larangan yang berbahaya bagi Lintang.
bedakan antara yang reguler dan yang Nilai sosial ini dapat diimplementasikan
berkebutuhan khusus. di sekolah dengan guru mengajarkan
kepada siswa reguler untuk bersikap
e. Nilai Toleransi baik, tidak membeda-bedakan agama,
Nilai Toleransi merupakan ras dan budaya. Serta tidak
perilaku untuk saling menghormati dan membicarakan keburukan atau
menghargai antara sesama di tengah- kekurangan dari siswa berkebutuhan
tengah kehidupan masyarakat. Toleransi khusus.
adalah perbuatan untuk saling
menghormati perbedaan agama, suku, f. Nilai Tanggung Jawab
budaya, pendapat, sikap dan perbuatan Nilai Tanggung Jawab adalah
orang lain yang berbeda dari dirinya perilaku seseorang untuk berani
sendiri. Toleransi mempunyai arti yaitu memikul segala perbuatan sebagai
perilaku untuk saling menghormati, konsekuensi dari apa yang telah
mempersilahkan, mengizinkan, dari dilakukan. Tanggung jawab merupakan
pandangan yang berbeda atau perilaku individu yang secara sadar
berdampak dengan keyakinan seseorang. dapat menjalankan kewajiban terhadap
Nilai toleransi dapat dilihat pada kutipan perbuatan yang sudah dibuat. Rasa
berikut: “Maafkan Papa,” “Lintang tanggung jawab dapat muncul dan
nggak apa-apa,” kataku udah nggak berkembang karena adanya rasa
seemosional tadi. (hal 34) perhatian dan merasa dirinya harus
Nilai Toleransi diberikan Ayah terlibat dalam menyelesaikan persoalan
kepada Lintang yang telah merasakan orang lain.
ataupun membuat kesalahan kepada Qamariah (2015, hal.172)
Lintang. “Mer langsung beranjak menyatakan bahwa nilai tanggung jawab
menghampiri Civa dan duduk adalah kebutuhan untuk memiliki
memeluknya. “Maaf. Maafkan aku, pemikiran terbuka tentang suatu masalah
Civa. Tapi kita tidak punya cara lain, yang telah dilakukan dan kondisi
Sweetheart.” (hal 63) Nilai Toleransi seseorang untuk wajib menanggung
diberikan alter Meredith kepada alter segala hal yang terjadi. Jadi, tanggung

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 16


Dani Sukma Agus Setiawan1, Aknes Nababan2, Putri Delima Jayantari Saragih3 Jurnal Basataka (JBT)
Kiftian Hady Prasetya 4 Universitas Balikpapan

jawab merupakan perilaku individu Nilai empati dapat


secara nyata, berani, sadar dan mau diimplementasikan di sekolah dengan
mangakui kesalahan yang sudah guru mengarahkan siswa yang reguler
dilakukan dan berani menanggung dapat mengerti perbedaan dirinya
apapun akibatnya. Nilai tanggung jawab terhadap siswa berkebutuhan khusus,
dapat dilihat pada kutipan berikut: “Aku termasuk mengerti keterbatasan yang
akan berusaha mengatasinya sendiri,” dialami siswa berkebutuhan khusus.
jelasku. “Jadi, kuminta kalian jangan Nilai kerja sama dapat
ada yang keluar dulu sampai semuanya diimplementasikan di sekolah dengan
jelas.” (hal 61) Nilai Tanggung Jawab guru mengarahkan saling membantu
ditunjukkan oleh alter Bang Jaka. Ia dalam regu atau kelompok dengan tidak
tidak keberatan dengan bertanggung membedakan antara siswa yang reguler
jawab menjalankan tugasnya sebagai dan siswa yang berkebutuhan khusus.
pelindung utama sistem rumah pohon Nilai toleransi dapat diimplementasikan
dan berusaha mengatasi Mayoru si hantu di sekolah dengan guru mengajarkan
Jepang dengan sendiriannya. Nilai sosial kepada siswa reguler untuk bersikap
ini dapat diimplementasikan di sekolah baik, tidak membeda-bedakan agama,
dengan guru mengajarkan kepada siswa ras dan budaya. Serta tidak
untuk saling menghormati satu dengan membicarakan keburukan atau
yang lain antara siswa yang reguler kekurangan dari siswa berkebutuhan
dengan siswa yang berkebutuhan khusus, khusus. Nilai tanggung jawab dapat
mengarahkan siswa yang reguler dan diimplementasikan di sekolah dengan
siswa yang berkebutuhan khusus untuk guru mengajarkan kepada siswa yang
saling menjaga kebersihan sekolah reguler untuk menghormati siswa yang
dengan melaksanakan jadwal piket memiliki kebutuhan khusus.
bersama-sama tanpa melihat perbedaan Adapun hasil penelitian yang
yang ada. sudah dilakukan, peneliti memberikan
masukan atau saran kepada pembaca
4. SIMPULAN bahwasannya tujuan dari nilai sosial
Dalam penelitian ini dapat adalah sebagai pedoman untuk
disimpulkan bahwa Novel "Kami berperilaku. Dengan adanya nilai sosial
Lintang" Karya Yunita R. Saragi maka individu dapat menentukan
memiliki nilai-nilai sosial seperti nilai perilaku yang positif dan negatif.
kekeluargaan, tolong menolong, empati, Analisis nilai sosial yang dihasilkan dari
kerja sama, toleransi dan tanggung Novel “Kami Lintang” Karya Yunita R.
jawab. Setelah peneliti memaparkan nilai Saragi dapat diimplementasikan melalui
sosial yang kemudian nilai sosial pembelajaran dalam ruang lingkup
tersebut dapat diimplementasikan pendidikan inklusif di sekolah.
melalui pembelajaran dalam ruang
lingkup pendidikan inklusif di sekolah. 5. DAFTAR PUSTAKA
Nilai kekeluargaan dapat Aziez, Furqonul dan Hasim Abdul.
diimplementasikan di sekolah dengan 2010. Menganalisis Fiksi. Bandung:
guru mengajarkan supaya siswa reguler Ghalia Indonesia.
menunjukkan sikap peduli terhadap Dhohiri, T.R. 2007. Sosiologi, Suatu
siswa berkebutuhan khusus. Nilai Kejadian Kehidupan Masyarakat.
tolong-menolong dapat diiplementasikan Jakarta: Yudistira.
di sekolah dengan guru mengajarkan Garnida, Dadang dan Sumayyah Dinah.
kepada siswa reguler harus menolong 2015. Pengantar Pendidikan
siswa berkebutuhan khusus dengan Inklusif. Palangka Raya: Refika
menghargai keadaannya. Aditama.

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 17


Dani Sukma Agus Setiawan1, Aknes Nababan2, Putri Delima Jayantari Saragih3 Jurnal Basataka (JBT)
Kiftian Hady Prasetya 4 Universitas Balikpapan

Indriawati, P., Prasetya, K. H., Tinggi SDN 024 Samarinda Utara.


Sinambela, S. M., & Taufan, I. S. Jurnal Basataka (JBT), 4 (1), 46-53.
(2022). Peran Guru dalam Subakti, H., & Prasetya, K. H. (2022).
Mengembangkan Kompetensi Permasalahan dalam Pembelajaran
Sosial pada Anak Usia Dini di TK Bahasa Indonesia Masa Pandemi
Cempaka Balikpapan. Edu Covid-19 Siswa Sekolah Dasar di
Cendikia: Jurnal Ilmiah Kota Samarinda. Jurnal Basicedu, 6
Kependidikan, 2 (03), 521-527. (6), 10067-10078.
Indriawati, P., Prasetya, K. H., Susilo, Supardi. 2013. "Filsafat,Ilmu dan Ilmu
G., Sari, I. Y., & Hayuni, S. (2023). Sosial". Scribd, 26 April 2013,
Pengembangan Profesionalisme dilihat 5 Desember 2022.
Guru Dalam Pembelajaran Pada https://id.scribd.com/doc/13806944
Kurikulum Merdeka di SMK Negeri 9/SupardiDiktat-Dasar-Dasar-Ilmu-
3 Balikpapan. Jurnal koulutus, 6 Sosial.
(1). Qamariah, S. 2015. "Tanggung Jawab
Indrawati, P., Prasetya, K. H., Ristivani, Keluarga dalam Menanamkan Nilai-
I., & Restiawanawati, N. M. (2022). Nilai Karakter Pada Anak". E-
Peran Guru dalam Penggunaan Jurnal.
Media Pembelajaran berbasis Zubaedi. 2010. Pendidikan Berbasis
Teknologi Informasi dan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka
Komunikasi (TIK). Jurnal Pelajar.
Penelitian, Pendidikan dan
Pengajaran: JPPP, 3 (3), 225-234.
Kosasih. 2012. Dasar-Dasar
Keterampilan Bersastra. Bandung:
Yrama Widya.
Nurcahyani, D., Maulida, N., &
Prasetya, K. H. (2018). Analisis
nilai-nilai pendidikan karakter tokoh
utama guru honorer dalam komik
pak guru inyong berbasis webtoon
karya Anggoro Ihank. Jurnal
Basataka (JBT), 1 (2), 35-40.
Prasetya, K. H., Subakti, H., &
Musdolifah, A. (2022). Pelanggaran
Prinsip Kesantunan Berbahasa
Peserta Didik terhadap Guru
Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6
(1), 1019-1027.
Saragi, Yunita R. 2019. Kami Lintang.
Jakarta Selatan: Loka Media.
Septika, H. D., & Prasetya, K. H. (2020).
Local Wisdom Folklore for Literary
Learning in Elementary School.
Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Dasar, 5 (1), 13-24.
Subakti, H., & Prasetya, K. H. (2021).
Analisis Pembelajaran Daring
Bahasa Indonesia Melalui
Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas

Vol. 6, No. 1, Juni 2023 18

Anda mungkin juga menyukai