http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi
Realitas Sosial dalam Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori : Analisis
Strukturalisme Genetik
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Info Artikel Abstrak
________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Realitas sosial tidak hanya terjadi di dunia nyata, tetapi juga tergambar dalam karya sastra.
Diterima November 2018 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui realitas sosial dalam novel Laut Bercerita karya Leila S.
Disetujui Mei 2019 Chudori dan mengetahui pandangan dunia pengarang dalam novel mengenai realitas sosial yang
Dipublikasikan Juli 2019 dikaji melalui analisis strukturalisme genetik. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan
________________ kualitatif dengan metode dialektik dari Lucien Goldmann. Dari hasil penelitian, ditemukan
Kata kunci: realitas sosial dalam novel melalui hubungan antartokoh dalam novel serta hubungan tokoh
realitas; sosial; dengan objek yang ada di sekitarnya. Selain itu, terdapat fakta yang berkait dengan realitas sosial
strukturalme genetik; dalam novel. Pandangan dunia yang ditemukan dalam novel tersebut yaitu, pengarang menentang
Laut Bercerita. keotoriteran rezim Orde Baru yang sewenang-wenang, mengecam penghilangan paksa dan
mendukung HAM, serta mengkritik pemerintah yang lambat dalam menyelesaikan kasus
hilangnya aktivis.
Keywords:
reality; social; genetic Abstract
structuralism; Laut ___________________________________________________________________________________
Bercerita. Social reality does not only occur in the real world, but also illustrated in literature. This study
____________________ aims to determine the social reality in the novel Laut Bercerita by Leila S. Chudori and find out the
world view of the author in the novel regarding the social reality studied through analysis of
genetic structuralism. This study uses a qualitative approach with the dialectical method of Lucien
Goldmann. From the results of the study, found social reality in the novel through interpersonal
relationships in the novel and the relationship of characters to the objects around them. In
addition, there are facts that relate to social reality in the novel. The world view found in the novel,
namely, the author opposed the arbitrary authorization of the New Order regime, condemned
enforced disappearances and supported human rights, and criticized the government which was
slow in resolving cases of activist disappearances.
Alamat korespondensi: P-ISSN 2252-6315
Gedung B1 Lantai 1 FBS Unnes
E-ISSN 2685-9599
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: emazuliyanis@gmail.com
129
Ema Zuliyani Sembada / Jurnal Sastra Indonesia 8 (2) (2019)
Jenis data dalam penelitian ini, yaitu data tokoh sentral Biru Laut. Bagian kedua bercerita
primer dan sekunder. Data primer dalam tentang orang-orang yang kehilangan dengan
penelitian ini adalah bagian-bagain teks yang tokoh sentral Asmara Jati. Selain dua tokoh
berupa kata, kalimat, dan paragraf yang utama tersebut, terdapat juga tokoh-tokoh
menggambarkan realitas sosial. Data yang kedua sampingan yaitu para, yakni Kasih Kinanti, Sang
yakni sekunder merupakan data yang diperoleh Penyair atau Gala Pranaya, Arifin Bramantyo,
dari sumber data yang sudah ada yang berkaitan Para tentara yang disebut Biru Laut dengan
dengan penelitian. Sumber data primer dalam berbagai julukan seperti, Si Mata Merah,
penelitian ini, adalah novel Laut Bercerita karya Manusia pohon, dan si Raksasa.
Leila S. Chudori. Sumber data sekunder
diperoleh dari buku-buku sejarah, artikel di Biru Laut dan Teman Aktivis
internet, serta blog penulis yang dianggap relevan
dengan penelitian ini. Biru Laut merupakan tokoh utama dalam
Teknik analisis yang dilakukan adalah: (1) novel. Dia adalah seorang mahasiswa Sastra
menyebutkan bagian-bagian struktur novel yang Inggris di Universitas Gajah Mada. Biru Laut
menggambarkan realitas sosial, (2) menyebutkan juga seorang aktivis Winatra. Realitas sosial
fakta yang terjadi di dunia nyata yang tergambar tergambar melalui hubungan antara tokoh Biru
dalam novel, (3) menganalisis adanya homologi Laut dan teman aktivis, salah satunya bersama
antara struktur karya sastra dengan struktur Kasih Kinanti. Hubungan antara Biru Laut dan
masyarakat untuk mengungkapkan pandangan Kinan terdapat dalam kutipan di bawah ini:
dunia pengarang. Aku mengenal Kasih Kinanti
setahun lalu di kios Mas
HASIL DAN PEMBAHASAN Yunus, Langganan kami
berbuat dosa. Di sanalah
Dalam konteks strukturalisme genetik, kawan-kawan sesama pers
konsep struktur karya sastra berbeda dari konsep mahasiswa diam-diam
struktur yang umum dikenal. Goldmann menggandakan beberapa bab
mempunyai konsep struktur yang bersifat novel Anak Semua Bangsa dan
tematik. Yang menjadi pusat perhatiannya adalah berbagai buku terlarang
relasi antara tokoh dengan tokoh dan tokoh lainnya. Seingatku, Kinan
dengan objek yang ada disekitarnya (Faruk tengah membuat fotokopi
2012:72). Realitas sosial struktur karya sastra buku-buku karya Ernesto
tergambar melalui hubungan antara tokoh Laclau dan Ralph Miliband
dengan tokoh yang lain dan tokoh dengan objek- yang akan menjadi bahan
objek yang ada disekitarnya. diskusi. Sebetulnya aku pernah
bertemu dengan Kinan sekilas
Relasi Antartokoh yang Menggambarkan di beberapa acara pers
Realitas Sosial mahasiswa di kampus, tapi aku
Realitas sosial dalam novel terdapat pada hanya mengenalnya sebagai
struktur karya sastra melalui hubungan tokoh Kasih Kinanti dan ternyata dia
dengan tokoh yang lain. Novel Laut Bercerita juga sudah mengetahui
menceritakan perjuangan para mahasiswa yang namaku dari beberapa
tergabung dalam Organisasi Winatra. Organisasi tulisanku di koran mahasiswa
ini kerap melakukan aksi yang kerap Aulagung.. (Laut Bercerita
bertentangan dengan pemerintah saat itu. Karena halaman 17)
aksinya tersebut, Organisasi Winatra ditetapkan
menjadi organisasi terlarang. Para anggota Kutipan di atas merupakan pertama kali
diculik, disiksa bahkan dibunuh oleh tentara. Biru Laut dan Kasih Kinanti mengenal. Kasih
Novel ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama Kinanti merupakan salah satu aktivis Winatra
bercerita tentang para aktivis yang hilang dengan yang lebih tua dua tahun di atas Biru Laut. Kinan
131
Ema Zuliyani Sembada / Jurnal Sastra Indonesia 8 (2) (2019)
bertemu dengan Laut saat Laut masih belum mahasiswa hijau, Kinan sudah melakukan
bergabung dengan Organisasi Winatra. Kinan sesuatu untuk Indonesia.
dan Laut bertemu di kios Mas Yunus saat Laut Biru Laut dan Para Tentara
sedang menggandakan beberapa bab novel Anak
Semua Bangsa. Mereka berdua kemudian Para tentara dalam novel ini adalah tokoh
berkenalan. Kinan yang saat itu tengah sampingan yang terlibat dengan Organisasi
menggandakan buku-buku Ernesto dan Ralph Winatra. Akibat aksi-aksinya yang kerap
Miliband untuk bahan diskusi. Kinan kemudian menentang pemerintah, anggota Winatra kerap
menawari Biru Laut agar datang ke tempat berurusan dengan para tentara. Tokoh tentara
diskusi untuk mendiskusikan pemikiran tokoh dalam merupakan wakil dari pemerintah. Seperti
tersebut. Setelah pertemuan di kios Mas Yunus, yang terdapat dalam kutipan di bawah ini:
Biru Laut dan Kinan kembali bertemu keeseokan ….Sebagai seorang mahasiswa
harinya di sebuah rumah makan Bu Retno. hijau, apa yang bisa kita
Kinan lantas bercerita saat dia masih mahasiswa lakukan untuk mengguncang
hijau dia pernah di tahan saat sedang melakukan sebuah rezim yang begitu
demonstrasi. Kejadian tersebut terdapat dalam kokoh berdiri selama puluhan
kutipan di bawah ini: tahun, dengan fondasi militer
Kinan bercerita bagaimana yang sangat kuat dan ditopang
warga Kedung Ombo dukungan kelas menengah dan
dijanjikan ganti rugi tiga ribu kelas atas yang nyaman dengan
rupiah per meter persegi dan berbagai lisensi dan
ternyata mereka akhirnya keistimewaan yang dikucurkan
hanya diberi 250 rupiah per oleh Orde Baru? (Laut Bercerita,
meter persegi. Sebagian warga halaman 25)
yang sudah putus asa Kutipan di atas merupakan pertanyaan
menerima ganti rugi, tetapi yang Kinan berikan kepada Biru Laut. Dalam
sekitar 600 keluarga bertahan pertanyaan tersebut terdapat pernyataan bahwa
dan mengalami intimidasi. tentara adalah fondasi dari rezim Orde Baru. Jika
“Kami mendampingi mereka ada yang menentang Orde Baru, maka para
yang bertahan, ikut membantu tentara siap membela. Oleh karena itu, para
membangun kelas darurat tentara dalam novel Laut Bercerita
untuk anak-anak dan rakit merepresentasikan pemerintah Orde Baru.
transportasi.” (Laut Bercerita Biru Laut pertama kali mendapatkan
halaman 25) bentuk represi dari tentara pada tahun 1993 di
Terminal Bungurasih ketika hendak pulang ke
Kutipan tersebut menjelaskan Kinan Yogya setelah aksi tanam jagung di Blangguan.
bersama teman-teman aktivis Winatra membantu Realitas sosial tergambar melalui hubungan
para warga Kedung Ombo yang tidak antara tokoh Biru Laut dan para tentara. Seperti
memperoleh haknya secara benar. Kinan yang yang terdapat dalam kutipan di bawah ini :
saat itu masih menjadi mahasiswa hijau Ketika kami tiba di terminal
mendampingi warga Kedung Ombo demonstrasi Bungurasih, terasa suasana
menuntut pemerintah menepati janji. Warga yang menekan. Kinan
Kedung Ombo yang dijanjikan mendapat ganti mencolek lenganku sambil
rugi sebesar tiga ribu rupiah tidak dibayarkan menunjuk dengan ekor mata ke
semestinya. Kinan dan teman-teman aktivis arah ruang tunggu bus. Bram
melakukan demonstrasi menuntut hak mereka berdehem memberi kode agar
dibayar dengan semestinya. Kinan menceritakan kami segera berbalik arah
kisahnya saat menjadi mahasiswa hijau kepada melihat begitu banyak lelaki
Laut untuk membuktikan bahwa biarpun masih cepak, berbaju sipil, dan jelas
membawa senjata di
132
Ema Zuliyani Sembada / Jurnal Sastra Indonesia 8 (2) (2019)
Relasi Tokoh Asmara Jati dengan Sebuah Fakta yang Berkait dengan Realitas Sosial
Payung Hitam dalam Novel Laut Bercerita
Asmara Jati adalah adik dari Biru Laut. Berdasarkan pembahasan sebelumnya,
Setelah Biru Laut dan kedua belas aktivis terdapat peristiwa di dunia nyata yang berkait
Winatra dihilangkan, para keluarga melakukan dengan realitas sosial dalam novel. Peristiwa-
aksi Kamisan di depan istana negara. Hubungan peristiwa tersebut adalah 1) penghilangan paksa
antara Asmara Jati dan sebuah payung hitam tiga belas aktivis pada tahun 1998 yang yang di
yang menggambarkan relitas sosial terdapat muat di Kompas tahun 2011 dengan judul 13
dalam kutipan di bawah ini: Tahun Mencari 13 Orang Hilang. Dalam novel Laut
…Mungkin Aksi Payung Bercerita, tokoh-tokoh yang diciptakan Leila
Hitam setiap hari Kamis bukan tidak merepresentasikan siapapun ketiga belas
sekadar sebuah gugatan, tetapi orang yang hilang tersebut namun ada tokoh
sekaligus sebuah terapi bagi Gala Pranaya atau Sang Penyair yang
kami dan warga negeri ini; merepresentasikan sosok sastrawan. 2) Tindakan
sebuah peringatan bahwa kami represi yang dilakukan tentara kepada aktivis,
tak akan membiarkan sebuah fakta tersebut terdapat di artikel majalah Tempo
tindakan kekejian dibiarkan edisi Soeharto berjudul Di Kuil Penyiksaan Orde
lewat tanpa hukuman. Payung Baru. 3) Peristiwa Tanam Jagung di Blangguan,
Hitam akan terus-menerus 4) peristiwa Terminal Bungurasih, fakta ketiga
berdiri di depan istana negara. dan keempat tersebut terdapat di artikel yang
Jika bukan presiden yang kini ditulis oleh Wenri Wanhar pada tahun 2014 dan
menjabat dan memberikan dimuat dalam redaksi historia dengan judul
perhatian, mungkin yang peristiwa Belangguan 1993. 5) Keadaan keluarga
berikutanya, atau yang korban penghilangan paksa, fakta tersebut
berikutnya… (Laut Bercerita, terdapat di artikel dengan judul 13 Tahun Mencari
halaman 373) 13 Orang Hilang yang ditulis oleh Heru Margianto
(2011). 6) Pembuangan mayat ke dasar laut, fakta
Kutipan di atas merupakan Aksi Kamisan tersebut terdapat di buku dengan judul Wiji
yang dilakukan oleh Asmara Jati. Aksi Kamisan Thukul Teka-Teki Orang Hilang dalam Seri Buku
dilakukan sebagai aksi protes kepada pemerintah Saku Tempo Prahara-Prahara Orde Baru. 7)
yang tidak mengusut kasus hilangnya para aktivis Penggusuran Waduk Kedung Ombo, fakta
secara tuntas. Aksi ini menggunakan payung tersebut terdapat di artikel berjudul Kejamnya
hitam serta pakaian serba hitam. Penggunaan Penggusuran Warga Kedung Ombo dengan Dalih
payung hitam serta warna hitam adalah sebuah Pembangunan yang ditulis oleh Petrik Matanasi
simbol orang sedang berduka. Tidak hanya pada tahun 2017. Realitas dalam novel tersebut
menggambarkan sebuah duka, payung hitam juga
lambang dari ketekadan keluarga untuk terus
134
Ema Zuliyani Sembada / Jurnal Sastra Indonesia 8 (2) (2019)