Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Pendidikan Bahasa No.1 Vol.9, Februari 2020.

e-ISSN: 2502-4183

NOVEL KUTUKAN TANAH BUTON KARYA SAFARUDIN


(ANALISIS STRUKTURAL GENETIK)
1Sunaryo, 2Sumiman Udu, 3La Ode Sahidin
1
Pascasarjana Universitas Halu Oleo
2,3
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Halu Oleo

Email: sunaryo.binongko@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini merupakan spirit untuk menggali nilai-nilai historis dan budaya
Buton Utara yang tercermin dalam Kutukan Tanah Buton karya Safarudin. Kemunculan
novel ini dilatar belakangi oleh kondisi suram multi dimensi di Buton Utara pada sekitar
tahun 1960-an dan orang tua sang pengarang ikut mengalami langsung peristiwa fakta
tersebut. Selain itu, pengarang menyaksikan sebuah kondisi sosial pada masyarakat
Buton Utara yang telah meninggalkan nilai-nilai budaya daerah. Dengan latar belakang
fakta sosial, penelitian ini terkonsentrasi kepada ilmu sosiologi sastra yang mengadopsi
teori Strukturalisme Genetik yang dikembangkan oleh Lucien Goldmann. Dengan teori
ini sekaligus dapat dilakukan analisis terhadap empat dunia sastra, yaitu Pertama, Fakta
kemanusiaan. Kedua, subjek kolektif. Ketiga, analisis strukturasi. Keempat pandangan
dunia.

Kata Kunci: Nilai Budaya; Novel; Struktural Genetik

Pendahuluan senior dan junior menarik untuk diteliti.


Dalam studi sosiologi sastra Di samping itu, faktor sosial budaya dan
disebutkan bahwa karya sastra latar belakang (struktural genetik) yang
merupakan cermin dari kondisi membuat pengarang menulis novel ini
kehidupan masyarakat dan sebagai perlu diketahui. Hal ini perlu karena
produk sosial. Teks sastra merupakan pengarang pasti mempunyai alasan yang
rekaman dari peristiwa yang telah nyata kuat dan argumen dalam kapasitasnya
terjadi di tengah-tengah masyarakat atau sebagai salah satu individu kolektif yang
rekaman dari kisah diri yang hidup merasakan dan mengetahui masalah-
dalam komunitas masyarakat. Hanya masalah sosial budaya dalam masyarakat
saja, kenyataan yang telah tertulis dalam dalam novel Kutukan Tanah Buton.
karya sastra itu tidak lagi sebuah Penelitian ini merupakan spirit
kenyataan obejktif melainkan kenyataan untuk menggali nilai-nilai historis dan
yang sudah diinterpretasikan (Muhyidin budaya Buton Utara yang tercermin
dalam Maisur, 2015: 8). dalam Kutukan Tanah Buton karya
Novel Kutukan Tanah Buton Safarudin. Kemunculan novel ini dilatar
karya Safarudin merupakan salah satu belakangi oleh kondisi suram multi
contoh cerminan dari kondisi kehidupan dimensi di Buton Utara pada sekitar
masyarakat atau rekaman peristiwa tahun 1960-an dan orang tua sang
kehidupan sosial masyarakat. Fakta- pengarang ikut mengalami langsung
fakta tentang peristiwa dan pikiran tokoh peristiwa fakta tersebut. Dengan latar
tentang seni, adat, pendidikan, sejarah belakang fakta sosial, penelitian ini
daerah, percintaan, perjodohan dan terkonsentrasi kepada ilmu sosiologi
perkawinan, keagamaan serta hubungan sastra yang mengadopsi teori

22 | P a g e
Tersedia Online: http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPB
Jurnal Pendidikan Bahasa No.1 Vol.9, Februari 2020. e-ISSN: 2502-4183

Strukturalisme Genetik yang kecenderungan untuk berprilaku alami


dikembangkan oleh Lucien Goldmann. karena harus menyesuaikan dengan alam
Dengan teori ini sekaligus dapat semesta dan lingkungannya.
dilakukan analisis terhadap tiga dunia Fakta Kemanusiaan
sastra, yaitu Pertama, Fakta Fakta kemanusiaan merupakan
kemanusiaan. Kedua, subjek kolektif. landasan ontologis dari strukturalisme-
Ketiga, analisis strukturasi. Keempat genetik. Adapun yang dimaksudkan
pandangan dunia. dengan fakta tersebut adalah segala hasil
aktivitas atau perilaku manusia baik
Kajian Pustaka yang verbal maupun yang fisik, yang
Struktural Genetik berusaha dipahami oleh ilmu
Strukturalisme genetik (genetic pengetahuan. Fakta itu berwujud
structuralism) adalah cabang penelitian aktivitas sosial tertentu, seperti
sastra secara struktural yang tidak murni. sumbangan bencana alam, aktivitas
Ini merupakan bentuk penggabungan politik tertentu seperti pemilu, maupun
antara struktural dengan metode kreasi kultural seperti filsafat, seni rupa,
penelitian sebelumnya. Konvergensi seni musik, seni patung, dan seni sastra
penelitian struktural dengan penelitian (Faruk, 2017: 57).
yang memperhatikan aspek-aspek Subjek Kolektif
eksternal karya sastra, dimungkinkan Subjek kolektif adalah subjek
lebih demokrat. Paling tidak, yang berparadigma dengan subjek fakta
kelengkapan makna teks sastra akan sosial (historis). Subjek ini juga disebut
semakin utuh (Endraswara, 2013: 55). subjek trans individual. Goldmann
Semula, peletak dasar mengatakan (Faruk, 2017: 63) revolusi
strukturalisme genetik adalah Taine. sosial, politik, ekonomi, dan karya-karya
Pandangannya lalu dikembangkan kultural yang besar, merupakan fakta
melalui studi sastra secara sosiologis. sosial (historis). Individu dengan
Bagi dia, karya sastra tidak sekadar fakta dorongan libidonya tidak akan mampu
imajinatif dan pribadi, melainkan dapat menciptakannya. Yang dapat
merupakan cerminan atau rekaman menciptakannya hanya subjek
budaya, suatu perwujudan pikiran transindividual. Subjek transindividual
tertentu pada saat karya dilahirkan adalah subjek yang mengatasi individu,
(Endraswara, 2013: 55). Secara definitif yang didalamnya individu hanyalah
strukturalisme genetik adalah analisis merupakan bagian. Subjek trans
struktur dengan memberikan perhatian individual adalah kumpulan individu-
terhadap asal ususl karya (Ratna, 2015: individu yang tidak berdiri sendiri-
123). Dari pandangan ini, tampaknya sendiri, merupakan satu kesatuan, satu
Goldman adalah satu-satunya tokoh kolektivitas.
yang ikut mengembangkan Analisis Strukturasi
strukturalisme genetik. Dalam Karya sastra yang besar
pandangan dia, fakta kemanusiaan merupakan produk strukturasi dari
merupakan struktur yang bermakna. subjek kolektif seperti yang
Semua aktivitas manusia merupakan dikemukakan di atas. Oleh karena itu,
respon dari subjek kolektif atau individu karya sastra mempunyai struktur yang
dalam situasi tertentu yang merupakan koheren dan terpadu. Dalam konteks
kreasi untuk memodifikasi situasi yang strukturalisme genetik, seperti yang
ada agar cocok dengan aspirasinya. terlihat dari konsep-konsep kategorial di
Dalam hal ini manusia memiliki atas, konsep struktur karya sastra

23 | P a g e
Tersedia Online: http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPB
Jurnal Pendidikan Bahasa No.1 Vol.9, Februari 2020. e-ISSN: 2502-4183

berbeda dari konsep struktur yang umum lain. Goldmann (Endraswara, 2013: 57)
dikenal. berpendapat, karya sastra sebagai
Di dalam esainya yang berjudul struktur bermakna itu akan mewakili
“The epistemology of Sociology” (1981: pandangan dunia (vision du monde)
55-74) Goldmann mengemukakan dua penulis, tidak sebagai individu
pendapat mengenai karya sastra pada melainkan sebagai anggota masyarakat.
umumnya. Pertama bahwa karya sastra Dengan demikian, dapat dinyatakan
merupakan ekspresi pandangan dunia bahwa strukturalisme genetik
secara imajiner. Kedua, bahwa dalam merupakan penelitian sastra yang
usahanya mengekspresikan pandangan menghubungkan antara struktur sastra
dunia itu, pengarang menciptakan dengan struktur masyarakat melalui
semesta tokoh-tokoh, objek-objek, dan pandangan dunia atau ideologi yang
relasi secara imajiner. Dengan diekspresikannya. Oleh karena itu, karya
mengemukakan dua hal tersebut sastra tidak akan dapat dipahami secara
Goldmann dapat membedakan karya utuh jika totalitas kehidupan masyarakat
sastra dari filsafat dan sosiologi. yang telah melahirkan teks sastra
Menurutnya, filsafat mengekspresikan diabaikan begitu saja. Pengabaian unsur
pandangan dunia secara konseptual, masyarakat berarti penelitian sastra
sedangkan sosiologi mengacu pada menjadi pincang.
empiris. Dari kedua pendapatnya itu, Metode Penelitian
jelas bahwa Goldmann mempunyai Metode yang digunakan dalam
konsep struktur yang bersifat tematik. penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Yang menjadi pusat perhatiannya adalah Hal ini didasari oleh data dalam
relasi antara tokoh dengan tokoh dan penelitian ini berupa kata, frase, dan
tokoh dengan objek yang ada di kalimat di dalam novel Kutukan Tanah
sekitarnya. Buton yang tersaji dalam alur novel
Pandangan Dunia tersebut sebagai data struktur
Adapun yang dimaksud dengan genetiknya. Data lainnya adalah
pandangan dunia itu sendiri (Goldman, informasi yang diperoleh melalui hasil
dalam Faruk 2017: 65), tidak lain wawancara dengan tokoh adat,
daripada kompleks menyeluruh dari masyararakat dan pengarang novel.
gagasan-gagasan, aspirasi-aspirasi, dan Sedangkan sumber data dalam penelitan
perasaan-perasaan, yang ini yakni novel berjudul Kutukan Tanah
menghubungkan secara bersama-sama Buton karya Safarudin, pengarang novel
anggota-anggota suatu kelompok sosial tersebut yakni bapak Safarudin, tokoh
tertentu dan yang mempertentangkannya adat dan masyarakat sebagai informan.
dengan kelompok-kelompok sosial yang Data dikumpulkan dengan menggunakan
lain. Dengan demikian pandangan dunia, metode pustaka melalui teknik baca catat
bagi strukturalisme genetik, tidak hanya dan penelitian lapangan melalui
seperangkat gagasan abstrak dari suatu observasi dan wawancara. Setelah data
kelas mengenai kehidupan manusia dan terkumpul, diidentifikasi dan dianalisis.
dunia tempat manusia itu berada, Hasil dan Pembahasan
melainkan juga merupakan semacam Penelitian ini menghasilkan temuan
cara atau gaya hidup yang dapat adanya analisis terhadap empat dunia
mempersatukan anggota satu kelas sastra, yaitu Pertama, Fakta
dengan anggota yang lain dalam kelas kemanusiaan. Kedua, subjek kolektif.
yang sama dan membedakannya dari Ketiga, analisis strukturasi. Keempat
anggota-anggota dari kelas sosial yang pandangan dunia.

24 | P a g e
Tersedia Online: http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPB
Jurnal Pendidikan Bahasa No.1 Vol.9, Februari 2020. e-ISSN: 2502-4183

1. Fakta Kemanusiaan 1.2 Fakta Kemanusiaan tentang


1.1 Fakta Kemanusiaan tentang Seni Pendidikan
Seni sudah merupakan salah satu Pendidikan merupakan faktor utama
bagian dalam kehidupan manusia dari dalam menentukan kemajuan bangsa.
zaman ke zaman, dari masa prasejarah Dengan tingginya taraf pendidikan,
hingga sekarang, keberadaan seni sangat maka akan semakin baik sumber daya
melekat dalam setiap sendi kehidupan manusia yang ada dan akhirnya semakin
dan jiwa manusia sehingga tidak dapat tinggi daya kreatifitas pemuda Indonesia
dipisahkan sampai saat ini. Menurut Ki untuk mengisi pembangunan bangsa.
Hajar Dewantara seni adalah hasil Namun faktanya pendidikan yang baik
keindahan sehingga dapat dan berkualitas seperti yang diharapkan
menggerakkan perasaan indah orang belum terwujud.
yang melihatnya, oleh karena itu Dalam teks novel Kutukan Tanah
perbuatan manusia yang dapat Buton menunjukkan fakta kemanusiaan
mempengaruhi, dapat menimbulkan tentang pendidikan di daerah Buton
perasaan indah itulah seni. Utara.
Berikut adalah fakta “Gedung sekolah itu hanya satu
kemanusiaan tentang seni dalam teks dengan beratap seng yang dicat
novel Kutukan Tanah Buton karya warna merah, temboknya memiliki
Safarudin. dua warna, dibagian bawah
“La An tak lagi sabar berwarna merah dan di bagian atas
menyaksikan penampilan berwarna putih, memiliki lima
kabhanti lapambai yang ruangan. Ruangan pertama dipetak
dilaksanakan di Kambowa. La menjadi dua, ruangan kelas satu
An dan Putri tak ingin dan ruangan kelas dua serta untuk
melewatkan penampilan yang kelas tiga. Ruangan kedua untuk
dilakukan sekali setahun dalam kelas empat, ruangan ketiga untuk
perayaan pesta rakyat di kelas lima, ruangan keempat untuk
Kambowa” (Safarudin, 2018: kelas enam, ruangan kelima untuk
74). kantor dan perpustakaan”
Fakta kemanusiaan yang (Safarudin, 2018: 62).
menggambarkan adanya peristiwa seni Penggalan tersebut memuat fakta
dalam teks novel Kutukan Tanah Buton kemanusiaan mengenai potret
tercermin dalam penulisan kata “kabanti pendidikan di desa Soro, Buton Utara.
lapambai yang dilaksanakan di Sekolah yang kurang memadai sarana
Kambowa” dan juga syair yang dan fasilitasnya yang tentu akan
diperdengarkan oleh si orang tua. mempengaruhi proses belajar mengajar.
Peristiwa yang terjadi antara Putri dan La Digambarkan bahwa sebuah gedung
An tersebut merupakan salah satu bentuk sekolah dasar dengan lima ruangan
fakta kemanusiaan dalam wujud dipaksakan memenuhi enam kelompok
tindakan dan merupakan fakta sosial. belajar ditambah kantor dan
Peristiwa tersebut memenuhi indikator perpustakaan. Hal tersebut dapat
berkaitan dengan ilmu pengetahuan. dikategorikan fakta kemanusiaan karena
Peristiwa perayaan pesta rakyat yang berkaitan dengan fakta sosial.
dilakukan sekali dalam setahun 1.3 Fakta kemanusiaan tentang
merupakan gambaran fakta Sejarah Daerah
kemanusiaan, yakni terdapat seni Salah satu hal yang tidak luput dari
kabhanti lapambai di Kambowa. kehidupan manusia adalah sejarah.

25 | P a g e
Tersedia Online: http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPB
Jurnal Pendidikan Bahasa No.1 Vol.9, Februari 2020. e-ISSN: 2502-4183

Sejarah merupakan peristiwa masa Di usia yang lebih tua dan jenjang
lampau dalam kaitannya dengan pendidikan yang lebih tinggi, memang
manusia. Dalam novel Kutukan Tanah kesibukan juga makin banyak. Namun
Buton terdapat fakta kemanusiaan kesibukkan di kampus tidak menjadikan
tentang sejarah. Berikut adalah deskripsi penghalang bagi seseorang untuk
tentang sejarah pada teks novel Kutukan mendapatkan teman dekat, bahkan
Tanah Buton karya Safarudin. terkadang kesibukkan yang menjadi
media pertemuan dengan seseorang yang
“Letak batu penyu itu berada di menjadi pacar. Berikut merupakan fakta
dalam lubang batu besar yang kemanusiaan tentang kehidupan kampus
mencorong ke pantai, sehingga dan percintaan.
apabila hujan batu itu tidak “Sungguh negeriku adalah
basah. Diceritakan pantai itu negeri terindah di dunia ini”
tempat para penyu bertelur, telur batinya. Tiba-tiba dia dikagetkan
penyu sangat banyak, apabila dengan seorang gadis yang tiba-
telah musim bertelurnya tiba menarik id cardnya. Dia
masyarakat akan berlomba- kaget bercampur bingung, tapi
lomba datang mengambilnya, anehnya gadis itu tampak
tetapi dikisahkan saat masa kegirangan seolah sedang
Gorombola pantai ini dibasahi menang undian berhadiah.
oleh darah manusia yang Karena postur tubuh La An yang
dibunuh oleh para pemberontak. tinggi gadis itu agak kesulitan
Pantai yang begitu bersih dan berbicara dengannya, ia
jauh dari kotoran telah berubah mendongakkan kepalanya dan
dengan kekejaman Gorombola. menatap La An seolah-olah tidak
Konon saat itu penyu menangis bermasalah sedikitpun”
melihat penyembelihan manusia (Safarudin, 2018: 124-125).
yang terjad di pantai itu dengan
tidak memiliki perikemanusiaan Kutipan novel tersebut
dan rasa kasihan sedikitpun. menjelaskan fakta kemanusiaan yang
Sehingga pantai ini disebut berupa kehidupan kampus dan
pantai Gorahaponu yang artinya percintaan. Pertemuan antara Aulia dan
penyu yang menangis”. La An yang tidak terduga disela-sela
(Safarudin, 2018: 203) kesibukan mengikuti rangkaian
Penggalan teks dalam novel pengenalan kehidupan kampus,
Kutukan Tanah Buton di atas memuat pertemuan yang kemudian membawa
fakta kemanusiaan mengenai tragedi hubungan pada perasaan kasih sayang
pembantaian di Buton Utara pantai yang kuat.
Gorahaponu. Peristiwa tersebut 1.5 Fakta Kemanusiaan tentang Adat
mengakibatkan banyak korban Gagasan-gagasan kebudayaan
meninggal maupun meninggalkan dalam novel Kutukan Tanah Buton yang
daerah tempat tinggalnya. Hal tersebut merupakan fakta kemanusiaan tentang
dapat dikategorikan fakta kemanusiaan adat dalam masyarakat Buton tergambar
karena berkaitan dengan indikator dalam kutipan teks di bawah ini.
sejarah dan termasuk dalam konflik
sosial. “Kita mulai haroa mensyukuri
1.4 Fakta Kemanusiaan tentang nikmat yang Tuhan berikan,
Percintaan semoga kita panjang umur dan

26 | P a g e
Tersedia Online: http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPB
Jurnal Pendidikan Bahasa No.1 Vol.9, Februari 2020. e-ISSN: 2502-4183

dilapangkan reski oleh Tuhan” kemanusiaan tentang


“kata ayahnya mengawali perkawinan, berikut kutipan
haroa” teksnya.
“Ia dan ibunya menganggukkan
kepala pertanda mengiyakan “Pernikahan itu adalah
atau mengamininya. Di depan kewajiban setiap manusia,
ayahnya telah disediakan bara bagian dari sunah. Begitupun
api yang disimpan di tempurung dirimu. Sebentar lagi kau akan
dan honoli yang telah menunaikankewajiban itu, aku
dihaluskan. Diambillah honoli harap kau menjadi kepala kepala
yang telah dihaluskan lalu keluarga yang dapat menuntun
disimpan di atas bara api yang istri dan anakmu dengan baik
terletak dalam tempurung maka agar dapat selamat dunia
menimbulkan asap yang berbau akhirat” kata La Ode Tombi”
harum. Barulah ayahnya (Safarudin, 2018:2).
memulai berdo’a. Setelah selesai Penggalan teks di atas
berdo’a, saling berjabat tangan, merupakan fakta kemanusiaan dalam
lalu disantaplah isi talang yang novel Kutukan Tanah Buton.
telah disediakan” (Safarudin, Perkawinan merupakan ikatan sosial
2018: 4). atau perjanjian hukum antar pribadi yang
Teks di atas merupakan fakta membentuk hubungan kekerabatan dan
kemanusiaan tentang adat masyarakat yang merupakan suatu pranata dalam
Buton Utara sesuai latar yang budaya setempat yang meresmikan
digambarkan dalam teks “kita mulai hubungan antar pribadi yang biasanya
haroa mensyukuri nikmat yang Tuhan intim. Menikah merupakan suatu
berikan”. Peristiwa ini dilakukan oleh kebahagiaan yang dinanti-nantikan bagi
keluarga La Ode Tombi, sebuah setiap insan, karena setiap manusia
kebiasaan yang lazim dilakukan oleh mempunyai naluri untuk melanjutkan
masyarakat Buton pada umumnya dan keturunan. Harapan tokoh La Ode Tombi
Buton Utara pada khususnya, yang sebagai orang tua La Kalila.
berkembang dan dimiliki bersama dan 1.7 Fakta Kemanusiaan tentang
telah diwariskan dari generasi ke Keagamaan
generasi. Aktivitas tersebut merupakan Agama adalah sebuah koleksi
salah satu fakta kemanusiaan dalam terorganisir dari kepercayaan, sistem
wujud tindakan dan merupakan fakta budaya dan pandangan dunia yang
sosial. Peristiwa tersebut memenuhi menghubungkan manusia dengan
indikator berkaitan dengan ilmu tatanan atau perintah dari kehidupan.
pengetahuan. Dalam novel Kutukan Tanah Buton
1.6 Fakta Kemanusiaan tentang terdapat teks tentang keagamaan.
Perjodohan, Janji, Penghianatan Berikut kutipan teks yang menunjukkan
dan Perkawinan tentang keagamaan di dalam novel
Perkawinan adalah bagian dari Kutukan Tanah Buton karya Safarudin.
sunatullah, hal yang sakral guna “setelah mandi La An pergi ke
mendapatkan ketenteraman dan dapur untuk makan, sementara
keturunan yang didambakan oleh ibu guru sibuk di depan
setiap manusia yang normal. komputernya, entah apa yang
Dalam novel Kutukan Tanah diketiknya. Setelah makan di
Buton terdapat fakta amerebahkan badannya di atas

27 | P a g e
Tersedia Online: http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPB
Jurnal Pendidikan Bahasa No.1 Vol.9, Februari 2020. e-ISSN: 2502-4183

tempat tidur. Satu jam lebih dia dilihatnya tadi”. (Safarudin,


tertidur, dia terbangun karena 2018: 52).
mendengar suara azan sholat Dalam penggalan teks di atas La
isya” (Safarudin, 2018: 106). An mengingat kembali masa-masa
Teks di atas menggambarkan kondisi ketika dia masih berumur tiga tahun,
La An pada awal tiba di Kendari dan ketika orang-orang di kampung
masih numpang tinggal di rumah ibu berkumpul di rumahnya pada siang itu
gurunya. La An menjalankan baik laki-laki ataupun perempuan.
peranannya sebagai seorang yang Mereka datang melayat, mengucapkan
beragama Islam dengan melaksanakan turut berduka sekaligus menghibur dan
sholat Isya, sikap ini merupakan fakta memberi penguatan terhadap ibu La An.
kemanusiaan tentang keagamaan. Fakta ini merupakan wujud aktivitas
1.8 Fakta Kemanusiaan tentang sosial.
Kematian 1.9 Fakta Kemanusiaan tentang
Kematian sesungguhnya merupakan Hubungan Senior dan Junior
hakikat yang menakutkan, akan Fakta kemanusiaan tentang
menghampiri semua manusia, tidak ada senior dan junior adalah merupakan
yang mampu menolaknya dan tidak ada hubungan sosial yakni hubungan timbal
seorang kawanpun yang mampu balik antara individu yang satu dengan
menahannya. Kematian akan datang yang lainnya, yang saling mempengaruhi
menjemput setiap orang, orang tua, dan didasarkan pada kesadaran guna
anak-anak, orang kaya maupun orang untuk saling tolong-menolong. Dalam
miskin, orang kuat maupun orang lemah. novel Kutukan Tanah Buton terdapat
Dalam novel Kutukan Tanah Buton fakta kemanusiaan tentang senior dan
terdapat fakta kemanusiaan tentang junior yang ditemukan dalam kutipan
kematian sebagaimana digambarkan teks di bawah ini..
dalam teks di bawah ini. “La An sempat risau karena ibu
guru kimia telah tak lagi di
“Masih tersimpan di memori Kendari. Mereka sekeluarga
ingatannya, diumurnya yang kembali ke rumah orang tuanya
baru memasuki usia tiga tahun, di Muna karena ibu guru telah
suasana di siang hari yang dekat waktunya untuk
mendung, dia melihat wajah- meahirkan. Ketika itu La An
wajah baru di rumahnya dengan bingung harus tinggal di mana
ekspres wajah yang sedih, untuk sementara waktu di
sehingga membuat bola mata Kendari sebelum diasramakan.
mereka merah dan Meskipun ibu guru berada di
mengeluarkan air mata, Kendari dia tidak ingin
sementara dipandangi di sebelah merepotkan ibu guru kimianya
kirinya didapatinya ibu-ibu yang dengan timggal beberapa bbulan
biasa dipanggil dengan sebutan di rumahnya. Akhirnya La An
pokainaha di kampung dan bertemu dengan seorang
bapak-bapak yang biasa seniornya seaktu sekolah
kupanggil pokamaha, hadir juga kejuruan dulu. Seniornya itu
dalam keramaian di rumah siang sangat baik kepadanya.
itu, ekspresi wajah mereka sama Seniornya itu mengambil jurusan
dengan wajah asing yang ilmu kelautan. Seniornya itulah
yang telah menjadi malaikat

28 | P a g e
Tersedia Online: http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPB
Jurnal Pendidikan Bahasa No.1 Vol.9, Februari 2020. e-ISSN: 2502-4183

penolongnya ketika dirinhya waktu sholat para mahasiswa


belum di asramakan. La An dipersilakan untuk
sangat senang saat itu ketika sholat.............” (Safarudin,
seniornya mengajaknya tinggal 2018: 128).
bersama di kosnya selama tiga Dalam penggalan teks di atas
bulan (Safarudin, 2018: 113). merupakan subjek kolektif yang
Fakta kemanusiaan di atas dirasakan oleh tokoh La An ketika
menggambarkan hubungan emosional menjalani dan merasakan masa-masa
antara La An dengan seniornya di awal memasuki kampus, perasaan yang
kampus yang dulu juga seniornya di mengesankan ketika berkenalan dengan
sekolah kejuruan di Buton Utara. mentor, pemateri dan mahasiswa. Tentu
Bermula dari keresahan La An sebagai para tokoh akan mendapatkan perlakuan,
mahasiswa baru yang sejak awal tinggal waktu, ataupun materi yang sama
bersama ibu guru kimianya yang kini tentang kehidupan kampus.
sedang pulang ke kampung halaman 3. Analisis Strukturasi
orang tuanya di Muna berhubung makin 3.1 Analisis Strukturasi Fakta
dekat waktu beliau melahirkan. La An Kemanusiaan tentang Seni
pun harus mencari tempat tinggal baru Dari hasil kajian strukturasi
selama kurun waktu tiga bulan sebelum keseluruhan peristiwa dalam teks diatas
dia tinggal di asrama bidikmisi. memiliki kesejajaran dengan fakta di
Keresahan itu terjawab ketika bertemu luar teks, sebab faktanya masyarakat
dengan seniornya yang mau berbaik hati Buton Utara tepatnya di Kecamatan
menampung La An selama waktu tiga Kambowa memiliki kebiasaan yang
bulan tersebut. Data ini merupakan fakta sudah turun temurun melaksanakan
kemanusiaan yang terjadi di kampus pesta adat yang perayaannya
UHO. dilaksanakan setahun sekali.
2. Subjek Kolektif perayaannya biasanya dilaksanakan pada
Subjek kolektif juga merupakan sekitar bulan November atau Desember.
sebuah realitas dimana semua tokoh Masyarakat Buton Utara khususnya
memiliki perasaan atau pandangan Kecamatan Kambowa memiliki
yang sama terhadap sebuah subjek. pekerjaan sebagai pekebun seperti padi,
Juga dapat dikatakan sebagai fakta- jambu mete dan kelapa. Pesta adat
fakta kemanusiaan yang mirip atau merupakan wujud rasa syukur
memiliki keseragaman. Berikut masyarakat terhadap rezeky yang
diungkapkan penggalan-penggalan diberikan oleh Tuhan yang Maha Kuasa
teks dalam novel Kutukan Tanah Buton atas hasil perkebunan mereka dalam
yang menceritakan tentang subjek setahun.
kolektif. Sementara kabhanti lapambai
merupakan salah satu syair yang
“Kegiatan itu terlaksana selama dinyanyikan pada saat akan menanam
tiga hari kedepan, hari pertama dan memanen padi. Syair ini
bagian dari awal perkenalan dinyanyikan oleh orang tua atau ketua
mentor, pemateri dan para adat yang dipercayakan dalam struktur
mahasiswa, hari kedua masyarakat Kambowa. Kabhanti
pengenalan kehidupan kampus Lapambai merupakan sebuah syarat
yang dibawakan oleh pemateri, yang harus dipenuhi agar hasil tanam dan
hari ketiga pemberian materi hasil panen melimpah dan dijauhkan dari
dan penutupan. Setiap memasuki gangguan bianatang pemakan tanaman.

29 | P a g e
Tersedia Online: http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPB
Jurnal Pendidikan Bahasa No.1 Vol.9, Februari 2020. e-ISSN: 2502-4183

3.2 Analisis Strukturasi Fakta kelompok kita, maka mereka wajib


Kemanusiaan tentang Pendidikan dibunuh”, jadi mereka melakukan
Berdasarkan wawancara dan pembunuhan atas nama agama.
pengamatan di luar teks dalam hal ini di Gorombola memiliki ciri khas dengan
Buton Utara Kecamatan Kambowa desa mengenakan kain berwarna merah yang
Konde didapatkan data bahwa diikat pada leher.
pengarang merupakan seorang yatim Namun doktrin di atas akan berbeda
sejak kecil. Pengarang bersama teman- penerapannya jika diperhadapkan
temannya juga sudah bekerja membantu dengan masyarakat atau orang yang
orang tua dengan bekerja memikul kayu pandai mengaji dan sholat. Orang yang
hasil olahan dari hutan ke pinggir jalan pandai mengaji dan sholat tetap akan
raya yang memudahkan kayu tersebut dibunuh jika tidak menuruti keinginan
dimuat menggunakan mobil atau kerbau. mereka, misalnya keinginan berupa
Di desa Konde terdapat SD yang pada kebun masyarakat yang telah siap panen
awal didirikan hanya terdapat lima harus menjadi milik bersama. Jika
ruangan yang merupakan tempat masyarakat yang mempunyai kebun
pengarang bersekolah. Tiga kilometer tersebut tidak menurutinya maka orang
dari desa Konde terdapat SMK Negeri 1 tersebut segera dieksekusi mati.
Kambowa tempat anak-anak desa Konde 3.4 Fakta Kemanusiaan tentang
dan sekitarnya bersekolah. Pengarang Percintaan
juga melanjutkan pendidikan di Data-data tentang percintaan dan
Universitas Halu Oleo sebagai kehidupan kampus merupakan
mahasiswa penerima beasiswa representasi dari peristiwa yang dialami
bidikmisi. oleh para mahasiswa. Bertemu dalam
Dari hasil analisis strukturasi sebuah kegiatan lalu berkenalan,
dapat disimpulkan fakta di dalam teks berkirim surat atau berkirim pesan
dan fakta di luar terjadi kesejajaran. melalui telepon genggam lalu
3.3 Fakta kemanusiaan tentang mengungkapkan isi, melewati dan
Sejarah Daerah menikmati kebersamaan selama masa
Berdasarkan hasil wawancara dalam kuliah. Dari analisa tersebut maka dapat
rangka mengetahui apakah ada disimpulkan terjadi kesejajaran antara
kesejajaran antara teks dalam novel fakta di dalam teks dan fakta di luar teks.
dengan teks di luar novel, maka 3.5 Fakta Kemanusiaan tentang Adat
ditemukan data tentang sejarah daerah Berdasarkan hasil wawancara
yaitu pada sekitar tahun 1960-an di dengan tokoh adat dan masyarakat desa
Buton Utara tepatnya Kecamatan Kambowa, dijelaskan bahwa budaya
kambowa terjadi sebuah peristiwa haroa merupakan do’a sebagai wujud
pembunuhan yang oleh masyarakat kesyukuran dan atau permintaan masing-
dikenal dengan sebutan Gorombola. masing orang atau sekelompok orang
Sesungguhnya Gorombola adalah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang
masyarakat setempat yang telah telah menjadi tradisi turun temurun yang
termakan hasutan atau doktrin dari dilaksanakan di rumah-rumah atau di
sebuah kelompok yang datang secara masjid. Beberapa syarat dalam haroa
sembunyi-sembunyi ke Buton Utara lalu yakni harus ada damar, api dan kain
melakukan doktrin terhadap masyarakat. putih yang melambangkan kesucian.
Gorombola mencetuskan sebuah doktrin Bentuk-bentuk haroa diantaranya haroa
bahwa yang tidak tahu mengaji dan tidak pada awal puasa, haroa malam lailatul
melaksanakan sholat adalah “bukan qadar, haroa dalam rangka mengikuti tes

30 | P a g e
Tersedia Online: http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPB
Jurnal Pendidikan Bahasa No.1 Vol.9, Februari 2020. e-ISSN: 2502-4183

penerimaan TNI, haroa setelah lulus Pada masyarakat Buton


seleksi PNS. umumnya dan masyarakat Kambowa
Dijelaskan juga bahwa budaya pada khususnya memiliki keyakinan
berobat atau meminta petunjuk di dukun bahwa Pulau Buton adalah tempat yang
masih sangat kental terjadi pada “barakati”, artinya Pulau Buton adalah
masyarakat Buton Utara khususnya di tempat yang diberkati. Pada masyarakat
Kecamatan Kambowa. Intinya Haroa Kambowa tempat yang diberkati
dan perdukunan merupakan dua hal yang tersebut seperti Benteng Bori-bori,
masih sangat melekat dalam kehidupan Benteng Gantara dan batu kakapala.
masyarakat Buton pada umumnya, Maka oleh karena itu siapapun yang
bukan hanya di Buton Utara. Maka berada di Pulau Buton terlebih lagi di
berdasarkan analisis strukturasi tempat-tempat tertentu, semua orang
disimpulkan terjadi kesejajaran antara diharapkan harus menjaga sikap dan
fakta di dalam teks novel dan fakta di tingkah laku demi menjaga kebaikan
luar novel. bersama.
3.6 Fakta Kemanusiaan tentang Berdasarkan analisis di atas
Perjodohan, Janji, Penghianatan maka dapat disimpulkan bahwa terjadi
dan Perkawinan kesejajaran antara teks di dalam novel
Analisis strukturasi fakta dan teks di luar novel.
kemanusiaan tentang perjodohan, janji, 3.7 Fakta Kemanusiaan tentang
penghianatan dan perkawinan, Keagamaan
berdasarkan fakta di lapangan, yakni Data-data dalam teks novel Kutukan
masyarakat Buton Utara khususnya di Tanah Buton di atas merupakan
Kecamatan Kambowa mengenal istilah representase mahasiswa dalam
“noperape norapenokau” artinya bahwa hubungannya dengan keagamaan.
pohon yang telah berjauhan dibuat Peristiwa di atas mewakili keberadaan
berdekatan kembali. Ini mengandung mahasiswa UHO saat ini. Indikatornya
maksud bahwa hubungan kekeluargaan mahasiswa UHO banyak yang mencintai
atau persahabatan yang telah jauh masjid terutama mahasiswa bidikmisi,
kembali direkatkan dengan melakukan maka dapat disimpulkan dalam hal ini
perjodohan terhadap anak mereka. terjadi kesejajaran antara fakta di dalam
Biasanya perjodohan ini akan berjalan teks novel dan fakta di luar teks.
mulus karena di dalam hati masyarakat 3.8 Fakta Kemanusiaan tentang
Kambowa telah tertanam sebuah Kematian
persepsi bahwa perjodohan merupakan Data yang menggambarkan
sebuah jalan menuju ridho orang tua. masalah kematian tergambar dalam teks
Pada masyarakat Kambowa, novel Kutukan Tanah Buton di bawah
perjanjian adalah sebuah hal yang sakral ini.
apalagi tentang perjodohan. Jika
misalnya terjadi penghianatan di “Meninggal itu urusan Tuhan.
kemudian hari maka masing-masing Janganlah takut, makhluk halus juga
pihak yang berhianat harus membayar memiliki dunianya sendiri begitupun kita
atau mengganti dua kali lipat dari apa manusia. Cobalah panggilkan aku modi
yang pernah diperikatkan. Misalnya jika untuk melihat kondisiku” (Safarudin,
pihak perempuan yang berhianat maka 2018: 41).
dia harus mengganti cincin yang telah
diberikan kepadanya dengan dua cincin. Teks di atas menceritakan
pandangan tokoh La Ode Tombi tentang

31 | P a g e
Tersedia Online: http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPB
Jurnal Pendidikan Bahasa No.1 Vol.9, Februari 2020. e-ISSN: 2502-4183

kematian. Menurutnya kematian adalah fakta di dalam teks novel dan fakta di
urusan Tuhan, bukan urusan makhluk luar novel.
halus. Hal ini merupakan fakta 4. Pandangan Dunia
kemanusiaan berupa pikiran atau Gambaran umum dari novel Kutukan
keyakinan tokoh tentang kematian, Tanah Buton merepresentasikan
keyakinan bahwa tidak ada kemampuan kehidupan masyarakat Buton khususnya
untuk menghindari kematian, tidak ada Buton Utara yang memiliki khasanah
kekuatan, tidak ada pertolongan dari kesenian daerah, tempat wisata yang
orang lain, tidak ada penolakan, tidak mesti dipelihara dan dikembangkan
ada penundaaan. Kematian datang dari sehingga menjadi kekayaan daerah yang
pemilik kekuatan yang paling tinggi. berguna. Dalam pandangan berikutnya
Dalam kehidupan di luar teks hal ini juga penulis menggambarkan kehidupan
diyakini sebagai sebuah kebenaran masyarakat Buton pada umumnya yang
sehingga dapat disimpulkan terjadi mempunyai budaya khas yang disebut
kesejajaran antara fakta di dalam teks haroa, yaitu budaya berdo’a kepada
dan fakta diluar teks. Tuhan dengan pada hari-hari tertentu
3.9 Fakta Kemanusiaan tentang dengan membakar dupa. Kebiasaan lain
Hubungan Senior dan Junior yang masih melekat sampai saat ini
Data di bawah ini juga adalah budaya perdukunan, yaitu
menggambarkan hubungan antara senior kegiatan bertanya kepada dukun baik
dan junior. tentang penyakit, kehilangan barang atau
“Tiga bulan telah berlalu, juga berobat.
saatnya La An di asramakan Kegagalan cinta yang dialami
mulailah dikemasinya barang- oleh La An dan Aulia Nur Maharani,
barangnya lalu disimpan di sesungguhnya merupakan buah dari
depan motor seniornya, pohon yang ditanam Lakalila.
seniornya telah siap Perjodohan yang telah disepakati oleh La
mengantarnya di asramanya” Ode Tombi dan Pallawaruka dalam
(Safarudin, 2018: 148). rangka mempererat kembali hubungan
persahabatan mereka yang telah terpisah
Penggalan teks di atas oleh laut Buton dan Makassar dihianati
mengisahkan kepindahan La An ke oleh Lakalila. Janji yang diucapkan di
asrama bidikmisi setelah tiga bulan hutan Lambusango, Tanah Buton
tinggal bersama di kost seniornya. sebagai Tanah Barakati oleh Lakalila
Dengan penuh tanggungjawab sang dan Tenri Ajeng tidak lagi dihiraukan
senior mengantar juniornya ke asrama oleh Lakalila yang silau dengan
bdidikmisi. Data di atas merupakan fakta kecantikan Fadilah Husein. Ditambah
kemanusiaan dalam teks novel Kutukan lagi kekecewaan orang tua Lakalila yang
Tanah Buton. mengucapkan “batata” yang sakral,
Data-data di atas merupakan akumulasi dari janji yang diucapkan di
sesuatu peristiwa yang lumrah terjadi. Tanah barakati lalu dihianati dan
Seorang senior di kampus sudah wajib “batata” orang tua menjadikan “batata”
hukumnya memperhatikan juniornya, atau kutukan benar-benar terjadi
apalagi berasal dari kampung yang sama. menimpa Lakalila dan keturunannya.
Senior akan memberikan perlakuan yang Simpulan
terbaik semampunya terhadap junior. 1. Novel Kutukan Tanah Buton
Maka dengan demikian dapat memuat fakta kemanusiaan terhadap
disimpulkan terjadi kesejajaran antara masalah seni, pendidikan, sejarah

32 | P a g e
Tersedia Online: http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPB
Jurnal Pendidikan Bahasa No.1 Vol.9, Februari 2020. e-ISSN: 2502-4183

daerah, percintaan, adat, Faruk. (2017). Pengantar Sosiologi


perkawinan, keagamaan, kematian, sastra. YogyakartaPustaka
serta hubungan senior dan junior Pelajar.
dalam menjalin kehidupan dalam Nurgiyantoro, B. (2013). Teori
hubungannya dengan lingkungan, Pengkajian Fiksi.
manusia dan Tuhan YogyakartaGajah Mada
2. Dalam novel Kutukan Tanah Buton University Press.
terungkap bahwa novel Kutukan Safarudin. (2018). Kutukan Tanah
Tanah Buton mewakili pikiran- Buton. KendariOceania Press.
pikiran tokoh sebagai subjek yang Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
hidup di Buton Utara. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
3. Dalam novel Kutukan Tanah Buton bandungCV Alfabeta.
terungkap terjadi kesejajaran antara Wellek, R. &. (2014). Teori
fakta kemanusiaan di dalam teks Kesusastraan. Jakarta PT.
novel dan fakta kemanusiaan di luar Gramedia Pustaka Utama.
teks novel pada analisis strukturasi.
4. Dalam novel Kutukan Tanah Buton
mengungkap pandangan pengarang
sebagai anggota masyarakat suku
Buton terhadap pentingnya
menghargai nilai-nilai historis dan
hasil budaya sebagai suatu kearifan
lokal
Saran
1. Hendaknya masyarakat Buton
secara umum, khususnya pecinta
sastra dapat membaca dengan
seksama novel Kutukan Tanah
Buton karena di dalamnya terdapat
banyak informasi tentang tradisi,
adat serta tempat-tempat bersejarah
yang dapat dijadikan destinasi
wisata.
2. Kepada pemerintah Buton Utara
hendaknya membedah novel ini dan
dimasukan dalam salah satu materi
pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia di jenjang pendidikan
SLP dan SLA.

Daftar Pustaka
Endraswara. (2013). Metodologi
Penelitian Sastra; epistemologi,
Model, Teori, dan Aplikasi.
YogyakartaCAPS (center for
Academic Publishing Service).

33 | P a g e
Tersedia Online: http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPB

Anda mungkin juga menyukai