Anda di halaman 1dari 6

Volume 6 Nomor 1 Tahun April 2023

Kritik Sosial Dan Pesan Moral… Aulia (32-37)

Doi : 10.26418/ekha.v6i1.59047

KRITIK SOSIAL DAN PESAN MORAL DALAM NASKAH DRAMA


AIR MATA SENJA KARYA JONI HENDRI

Anisa Aulia
Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang
Email: anisaauliaaa573@gmail.com

Abstract
This study aims to analyze the script Air Mata Senja by Joni Hendri with the study
of sociology of literature. The study of sociology of literature is carried out
because literary works are social reflections manifested by an author into a work.
The method used in this study is descriptive qualitative. Because the data obtained
from the research of this literary work is in the form of descriptions or sentences.
The results obtained from this study is a social criticism of people who often
pollute the river so that the river loses its function for humans. And, the moral
message found is to keep nature as well as possible so that humans can live in
synergy with nature.
Keywords: Air Mata Senja, Drama, Sociology of Literature.

Abstrak
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis naskah drama air mata Senja karya
Joni Hendri dengan kajian sosiologi sastra. Penelitian sosiologi sastra dilakukan
karena karya sastra merupakan refleksi sosial yang dimanifestasikan oleh seorang
pengarang ke dalam sebuah karya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif kualitatif. Karena data-data yang diperoleh dari penelitian karya
sastra ini adalah berupa deskripsi atau kalimat-kalimat. Hasil yang didapatkan dari
penelitian ini adalah kritik sosial terhadap orang-orang yang sering mencemari
sungai sehingga sungai kehilangan fungsinya bagi manusia. Dan, pesan moral
yang ditemukan adalah untuk menjaga alam sebaik mungkin agar manusia dapt
hidup bersinergi dengan alam.
Kata Kunci: Air Mata Senja, Drama, Sosiologi Sastra.

Jurnal Edukasi Khatulistiwa Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.6 No. 1 Oktober 2023 33
Kritik Sosial Dan Pesan Moral… Aulia (32-37)

PENDAHULUAN kritik sosial, dan juga untuk memperbaiki


keadaan secara persuasif melalui sesuatu
Sastra merupakan bentuk lain dari yang dituangkan dalam karyanya. Hal ini
kehidupan manusia yang nyata lalu sejalan dengan pendapat (Ratna,
dimanifestasikan oleh seorang pengarang 2003:334) yang menyatakan bahwa karya
dengan bentuk lain, baik itu berupa sastra sastra mempunyai tugas yang cukup
lisan ataupun sastra tulis. Hal ini tinggi urgensinya untuk mengangkat kritik
diperkuat juga oleh pendapat (Pradopo, sosial di masyarakat. Oleh karena
1994:254) yang mengatakan bahwa karya relevansi karya sastra dan kehidupan
sastra bukanlah sekedar kualitas otonom sosial itu sangat erat, maka dari itu
atau dokumen kebudayaan, melainkan lahirnya suatu ilmu yang dinamakan
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sosiologi sastra.
kehidupan masyarakat, karya yang
memiliki kapasitas untuk mengevokasi Sosiologi sastra adalah suatu
pluralitas energi yang stagnan. disiplin ilmu baru yang bersifat otonom
(Ratna, 2008:331). Tujuan dari sosiologi
Pada suatu karya sastra, terutama sastra ini adalah untuk mengkaji aspek-
dalam jenis sastra modern yang tidak aspek sosial yang terdapat di dalam suatu
statis dan seringkali mengangkat tema karya sastra. Konsep sosiologi sastra ini
sosial politik, di dalamnya pasti tersirat hadir karena dilatarbelakangi oleh
beragam kritik sosial yang dituliskan pendapat bahwa seorang pengarang
seorang pengarang berdasarkan sebuah mengalami esensi dalam kehidupan
realita. Sejalan dengan pendapat (Waluyo, empiris di maryarakat (Taum, 1997:48).
1994:2) yang mengatakan bahwa seorang Sosiologi merupakan studi yang
pengarang pasti selalu memunculkan mempelajari masyarakat dan
problematika sosiokultural dalam kemungkinan-kemungkinan yang ada di
karyanya. Akan tetapi, intensitas setiap masyarakat termasuk di dalamnya
pengarang dalam menyisipkan kritik lembaga-lembaga masyarakat dan
sosial itu bersifat dinamis, artinya sangat permasalahan sosial yang ada di dalam
variatif dan berbeda-beda. Ada yang masyarakat. Pengertian ini sejalan dengan
secara eksplisit dan langsung tertuju pendapat Damono dalam (Sujarwa
kepada siapa, ada pula yang secara 2019:3) bahwa sosiologi merupakan studi
implisit dan tersirat. objektif dan ilmiah tentang manusia di
Kritik sosial adalah tanggapan dalam masyarakat termasuk di dalamnya
terhadap hal-hal yang tidak beres dalam telaah terkait lembaga sosial dan proses
masyarakat yang bersifat mendidik, sosial.
mengajak, atau bahkan memaksa warga- Sosiologi dan sosiologi sastra
warga masyarakat untuk mematuhi kaidah merupakan ilmu yang saling melengkapi,
kaidah dan nilai sosial yang berlaku yang mana tendensinya sama-sama
(Solihat, 2017:33). Sedangkan, pesan mengarah kepada upaya untuk memahami
moral adalah suatu amanat yang berisi manusia di dalam masyarakat sebagai
nilai-nilai didaktis di dalam karya sastra makhluk individu, makhluk sosial, dan
yang berguna bagi kehidupan. makhluk yang berbudaya. Hanya saja,
Seorang pengarang yang produktif kehidupan manusia dalam sosiologi
dan jeli dalam melihat realita sosial yang merupakan gambaran nyata yang
dirasakannya, akan bisa memproduksi menampilkan fakta kemanusiaan,
karya sastra sebagai refleksi sosial budaya sedangkan dalam sosiologi sastra
masyarakat yang tidak memiliki fungsi kehidupan manusia telah diimajinasikan
sebagai media hiburan saja. Melainkan dan fakta kemanusiaan seringkali
juga ditujukan sebagai sarana edukasi, disembunyikan (Sujarwa, 2019:3). Salah

Jurnal Edukasi Khatulistiwa Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.6 No. 1 Oktober 2023 34
Kritik Sosial Dan Pesan Moral… Aulia (32-37)

satu yang berusaha ditelaah dalam kajian secara deskriptif. Sedangkan pendekatan
sosiologi sastra itu adalah kritik sosial. yang digunakan dalam penelitian ini
adalah psikologi sastra Alan
Salah satu naskah drama yang sarat Swingerwood.
akan kritik sosial dan pesan moral adalah
Air Mata Senja karya Joni Hendri. Drama Pengumpulan data dalam penelitian
tersebut bercerita tentang pengrusakan ini dilakukan dengan teknik pustaka, baca,
sungai yang dilakukan oleh para kapitalis. simak, dan catat. Teknik pustaka adalah
Sehingga, sungai menjadi tercemar dan pencarian sumber data dengan observasi
tidak bisa lagi dimanfaatkan oleh warga terhadap literatur yang relevan dengan
sekitaran sungai tersebut. penelitian (Hudhana dan Mulasih,
2019:79). Sumber data lalu dibaca
Karena alasan tersebut, penulis berulang kali untuk mendapatkan data
tertarik menganalisis bentuk kritik sosial yang diinginkan. Kemudian data tersebut
dan pesan moral yang ada dalam naskah disimak. Teknik simak adalah melakukan
drama Air Mata Senja karya Joni Hendri pengamatan secara cermat dan teliti
dengan pendekatan teori Alan terhadap sumber data (Sudaryanto,
Swingerwood. Swingerwood mengatakan 1993:13). Kemudian dilanjutkan dengan
dalam (Solihat, 2017:31) bahwa karya teknik catat. Teknik catat merupakan
sastra merupakan gambaran atau cerminan kelanjutan dari teknik simak (Zaim,
dari masyarakat sosial. Menurut 2014:91). Pengumpulan data dilakukan
Swingerwood, sastra memiliki korelasi dengan membaca dan menyimak naskah
dengan sosiologi. Sebab sastra tidak serta drama Air Mata Senja karya Joni Henderi
merta menggambarkan realitas dunia saja. dan literatur yang relevan secara teliti dan
Tetapi memiliki beban yang lebih besar, cermat.
yaitu berupaya menghidupkan para tokoh
rekaannya dalam suatu cerita untuk
mengungkapkan nilai-nilai dan makna
dari realitas sosial secara hidup. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan latar belakang di atas, Kritik Sosial


maka tujuan yang ingin dicapai dari Kritik sosial adalah suatu reaksi
penelitian ini adalah mendeskripsikan atau tanggapan terhadap hal-hal yang
kritik sosial dan pesan moral yang tidak sewajarnya di masyarakat. Kritik
terkandung dalam naskah drama Air Mata sosial ini bersifat edukatif dan persuasif,
Senja karya Joni Hendri dengan kajian agar masyarakat mematuhi kaidah-kaidah
sosiologi sastra. sosial. Kritik sosial yang terdapat pada
naskah drama Air Mata Senja karya Joni
Hendri adalah sebagai berikut:
METODE PENELITIAN
Metode dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif. Karena dalam “Manusia 2: Ya begitulah, air di sungai
penelitian ilmiah bahasa dan sastra data ini tidak pernah bisa melepaskan dahaga.
yang digunakan adalah berupa teks atau Karena kita tidak bisa minum di
kalimat. Sejalan dengan pendapat dalamnya.”
Azwardi (2018:34) teknik kualitatif “Manusia 3: Mengapa kita membiarkan
digunakan jika penyajian data dan sampah itu terbuang dan lalu
pembahasan hasil penelitian tidak mencurahkan minyak-minyak sawit ke
didominasi oleh angka-angka tetapi dalam sungai? Kenapa para pekerja
menekankan kepada analisis objek secara
empiris. Kemudian data akan disajikan

Jurnal Edukasi Khatulistiwa Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.6 No. 1 Oktober 2023 35
Kritik Sosial Dan Pesan Moral… Aulia (32-37)

indrustri tidak pernah menyumbang untuk “Tuan Kadi: Seperti ikan-ikan yang
kampung-kampung kita?” sudah mati. Suara-suara telah
dibungkam. Sejarah manusia dilupakan,
Kutipan di atas merupakan suatu sejarah sungai dibelakangkan. Hanya aku
bentuk kritik sosial terhadap para selalu setia menunggu di pinggir sungai
masyarakat yang tidak memedulikan bahkan membangun rumah. Sampan-
kelestarian, keasrian, dan kebersihan sampan aku sudah bocor dilantak kota.
sungai. Sungai dibiarkan kotor, penuh Tapi aku hanya menemukan orang-orang
sampah, sampai-sampai tidak bisa bermata sembab. Dan bagaimana mereka
dimanfaatkan lagi. Padahal, sungai membiarkannya. Kenapa tidak ada
merupakan aspek penting dalam kutukan?”
menopang kehidupan manusia. Tanpa
adanya sungai yang bersih, maka akan Kutipan di atas merupakan kritik
datang banyak bencana dan penyakit. sosial kepada para cukong yang rakus,
yang melakukan pembangunan besar-
Hal tersebut memiliki relevansi besaran namun tidak memedulikan
yang erat dengan kenyataan hidup kita. kelestarian sungai. Sehingga, para orang
Manusia banyak yang jorok, dan tidak yang hidup di sekitaran sungai sangat
peduli akan kelestarian sungai. Padahal mendapatkan dampak yang negatif.
sungai telah memberikan jutaan manfaat Namun, suara mereka tidak didengar
bagi kehidupan manusia. Akan tetapi, karena mereka orang bawahan.
keserakahan manusia melalui industri Sedangkan para cukong seolah kebal
seringkali mencemari sungai, membuang hukum tidak mendapatkan kutukan
limbah ke sungai, tanpa memedulikan apapun. Hal semacam ini banyak sekali
dampak negatifnya, Akhirnya air sungai terjadi dalam realitas kehidupan sosial
tidak bisa lagi dikonsumsi, menjadi wabah sehari-hari.
penyakit, populasi ikan berkurang, dan
akhirnya menambah kesusahan pada Orang Tua: Mereka bertuhan, tapi
warga yang memanfaatkan sungai sebagai mereka tidak menyadari nikmat Tuhan!
salah satu instrumen kehidupannya.
Istri Orang Tua: Siasat tumpul selalu
“Orang berkacamata 1: Ini bukan sungai melupakan pencipta.
yang mengutuk manusia, tapi manusia
sendiri yang mengutuk sungai.” Orang Tua: Begitulah! Perbuatan selalu
dibayar.
Kutipan di atas merupakan kritik
kepada manusia yang sering menyalahkan Kutipan di atas berisikan kritik
sungai ketika ada bencana atau penyakit. sosial kepada para orang serakah yang
Padahal, bukan sungai yang menyebabkan tidak memperdulikan alam dan orang lain
itu semua, melainkan hukum karma dari demi kebahagiaan sendiri. Hidupnya
perbuatan manusia itu sendiri. penuh egoisme seolah-olah orang lain itu
tidak penting. Mereka kaya dan bisa
Hal tersebut sangat relevan dengan membayar apapun sehingga lupa akan
realitas kehidupan banyak masyarakat, kodratnya sebagai manusia dan
terutama yang hidup di pesisir sungai. melupakan penciptanya sendiri.
Sungai dikotori dan tidak dirawat,
sehingga ketika sungai itu menimbulkan
suatu bencana, orang-orang sibuk
menyalahkan sungai namun lupa
intropeksi dirinya sendiri.

Jurnal Edukasi Khatulistiwa Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.6 No. 1 Oktober 2023 36
Kritik Sosial Dan Pesan Moral… Aulia (32-37)

PESAN MORAL Kutipan di atas mengandung pesan


moral bahwa kita sebagai manusia yang
Pesan moral adalah suatu amanat notabenenya adalah makhluk sosial tidak
yang berisi nilai-nilai didaktis di dalam boleh egois. Segala sesuatu yang ingin
karya sastra yang berguna bagi kehidupan. kita lakukan harus memikirkan manusia
Pesan -pesan moral yang terkandung lain demi kemaslahatan bersama. Karena,
dalam drama Air Mata Senja karya Joni banyak mereka yang tertindas akibat
Hendri adalah seperti yang diuraikan di keegoisan manusia lain.
bawah ini:
Kita juga tidak boleh menggunakan
kekuasaan secara sewenang-wenang
“Orang Berkacamata 3: Aku beriman untuk menindas mereka yang lemah.
atau tidak? Atau kesakitan ini sebuah Tidak boleh menghalalkan segala cara
iman? Atau sungai ini sebuah makhluk demi meraup keuntungan. Karena, dengan
yang mempunyai agama? Ia berzikir menghalalkan segala cara, banyak orang
saban hari meminta membunuh lain yang akan kita rugikan. Banyak orang
manusia.” lain yang akan semakin susah.

Kutipan di atas mengandung pesan


moral untuk mengingatkan manusia Tuan Kadi: Begitulah kita manusia,
bahwa bukan hanya manusia saja satu- jikalau bicara diperbanyak umpama
satunya makhluk hidup di dunia ini yang hidup untuk satu hari saja. Apalagi
hidup dan berdzikir kepada tuhan. Tetapi, masalah lingkungan yang semakin hari
sungai pun berdzikir. Ketika ia sudah semakin suram. Ini sungai, sebuah
lelah dengan perlakuan manusia, maka ia masalah besar buat kita, terutama saya
akan memberikan karma juga bagi yang memang diam di tepian sungai,
manusia. Oleh karena itu, sebagai besar oleh sungai. Sandiwara semacam
manusia yang bermoral dan beragama, ini perlu dilanjutkan terus untuk
kita sepatutnya menjaga dan berbuat baik mengingat masalah lingkungan, masalah
kepada sungai supaya sungai pun ikan-ikan mati, masalah udang-udang
memberikan karma yang baik bagi yang punah ranah, dan intinya masalah
kehidupan manusia. serakah! Serakah!
Kutipan di atas mengandung pesan
“Tuan Kadi: Perenungan terhadap moral yang sangat mendalam sekali.
harapan akan kalah dengan berdiam. Bahwa kita harus menanamkan rasa
Manusia selalu terpuruk dalam kesia- peduli terhadap sungai demi keasrian
siaan untuk menentukan hidupnya. sungai dan manusia bisa memetik manfaat
Bahkan ia sendiri suka membuat sakit dari sungai. Sehingga tercipta simbiosis
untuk kepentingan nafsu. Demi mutualisme antara manusia dan sungai.
menyelamatkan keuntungan, sedangkan Terlebih, isu mengenai lingkungan adalah
orang kecil akan menangis dan suatu masalah yang selama ini selalu tidak
bertengkar dengan keluarga karena tidak pernah dapat diselesaikan dengan baik.
bisa bersuara lantang terhadap penguasa. Maka dari itu perlu kesadaran sosial agar
Kekuasaan adalah sebuah perangkap terus menggaungkan isu tersebut dengan
iman yang lemah. Setiap kali matahari lantang, dan tidak kalah oleh undang-
muncul tidak mampu menahan cahayanya undang yang serakah.
terhadap sungai ini. Apabila ia terbenam
selalu saja membuat mata berbinar-binar
memandang sekujur tubuh sungai, seolah-
olah pasrah dan tidak bergairah.”

Jurnal Edukasi Khatulistiwa Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.6 No. 1 Oktober 2023 37
Kritik Sosial Dan Pesan Moral… Aulia (32-37)

KESIMPULAN Hudhana, W. D. & Mulasih. (2019).


Metode Penelitian Sastra: Teori
Berdasarkan hasil analisis penulis dan Aplikasi. Yogyakarta: Salma
terhadap naskah drama Air Mata Senja Idea.
karya Joni Hendra, penulis menemukan
beberapa unsur kritik sosial yang terdapat Ratna, N. K. (2003). Paradigma
dalam naskah drama tersebut. Pertama, Sosiologi Sastra. Yogyakarta:
kritik sosial terhadap orang-orang yang Pustaka Pelajar.
tidak memedulikan keasrian sungai
sehingga sungai menjadi kotor dan Ratna, N. K. (2008). Teori, Metode, dan
tercemar. Kedua, kritik terhadap orang Teknik Penelitian Sastra.
kelas atas yang bisa sesuka hatinya Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
berlaku apa saja dam seolah kebal hukum Solihat, I. (2017). Konflik, Kritik Sosial,
karena mereka memiliki harta. Ketiga, dan Pesan Moral dalam Naskah
kritik terhadap para pemimpin yang Drama Karya Nano Riantiarno.
membuat undang-undang yang serakah Jurnal Membaca. 2(1), 29-36.
dan tidak adil.
Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka
Sedangkan, pesan moral yang Teknik Analisis Bahasa
terkandung dalam naskah drama Air Mata (Pengantar. Penelitian Wahana
Senja karya Joni Hendri adalah pertama, Kebudayaan Secara Linguistis).
pesan moral untuk berlaku adil, mawas Yogyakarta: Duta Wacana
diri, dan tidak egois demi kebaikan University Press
bersama. Kedua, harus menanamkan
keperdulian untuk menjaga dan merawat Sujarwa. (2019). Model & Paradigma
alam sekitar agar kita sebagai makhluk Teori Sosiologi Sastra.
hidup yang dekat dengan alam, mampu Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
bersinergi dengan alam dan menghasilkan
Taum, Y. P. (1997). Pengantar Teori
simbiosis mutualisme.
Sastra: Ekspresivisme,
Strukturalisme,
Pascastrukturalisme, Sosiologi,
DAFTAR RUJUKAN Resepsi. Bogor: Penerbit Nusa
Damono, S, D. (1979). Sosiologi Sastra: Indah.
Sebuah Pengantar Ringkas. Waluyo, H, J. (1994). Penelitian
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pendidikan Bahasa dan Sastra.
Pengembangan Bahasa. Surakarta: UNS Press.
Darma, B. (2019). Pengantar Teori Zaim, M. (2014). Metode Penelitian
Sastra. Jakarta: Penerbit Buku Bahasa: Pendekatan Struktural.
Kompas. Padang: FBS Universitas Negeri
Padang.

Jurnal Edukasi Khatulistiwa Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.6 No. 1 Oktober 2023 38

Anda mungkin juga menyukai