Anda di halaman 1dari 21

Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana ISSN 26866404

Universitas Negeri Semarang http://pps.unnes.ac.id/pps2/prodi/prosiding-pascasarjana-unnes

Pandangan Dunia dalam Tiga Novel Indonesia


Dwi Desi Fajarsari*, RM Teguh Supriyanto, Agus Nuryatin, Ida Zulaeha

Universitas Negeri Semarang, Indonesia


*Corresponding Author: desifajarsari@gmail.com

Abstrak. Karya sastra dapat dimaknai dengan utuh melalui kesadaran bahwa karya sastra tersebut mengandung pandangan
dunia pengarang yang mewakili dirinya sekaligus kelompoknya. Tujuan penelitian ini adalah menemukan padangan dunia
dalam novel SBDBS, LTLA, dan NDTR. Untuk menemukan jawaban dalam penelitian ini digunakan pendekatan sosiologi
sastra khususnya strukturalisme genetik. Sesuai dengan penelitian sastra dengan teori strukturalisme genetik metodologi
penelitian yang dipakai adalah metode dialektik Goldmann. Hasil penelitian menunjukkan novel SPDBS memiliki struktur
narasi yang terbangun atas plot yang bertemakan nasionalisme kesatuan, LTLA mengangkat cerita konflik batin anggota
laskar pemberontak, dan NDTR tentang patriotisme. Pandangan dunia yang ditemukan novel SPDBS adalah nasionalisme
untuk melawan kelompok pemberontak dan mewujudkan kehidupan yang damai, sedangkan LTLA memiliki pandangan agar
pergulatan batin tokoh pemberontakan diperhatikan supaya semua bisa merasakan keadilan, dan NDTR memiliki pandangan
dunia patriotik melalui karakter kepahlawanan Hasan saleh yang bisa memperjuangkan keotonomian provinsi Aceh.
Pandangan dunia tersebut berkaitan dengan subjek kolektif pengarang sebagai penciptanya. Struktur sosial yang berpengaruh
adalah kelas ekonomi dan tingkat pendidikan.
Kata kunci : Sosiologi sastra; strukturalisme genetik; pandangan dunia

Abstract. Literary works can be fully understood through the awareness that the literary work contains the author's world
view which represents himself as well as his group. The purpose of this study is to find world views in SBDBS, LTLA, and
NDTR novels. In order to find answers in this study, the sociology of literature approach was used, especially genetic
structuralism. In accordance with literary research with the theory of genetic structuralism, the research methodology used
is the Goldmann dialectical method. The results of the study show that the SPDBS novel has a narrative structure built on a
plot with the theme of unitary nationalism, LTLA tells the story of the inner conflict of members of the rebel army, and
NDTR talks about patriotism. The world view found in the SPDBS novel is nationalism to fight rebel groups and create a
peaceful life, while LTLA has the view that the inner struggles of rebel leaders are considered so that all can feel justice, and
NDTR has a patriotic world view through the heroic character of Hasan Saleh who can fight for provincial autonomy. aceh.
This world view is related to the collective subject of the author as its creator. The influential social structure is economic
class and education level.
Keywords: Sociology of literature; genetic structuralism; world view

How to Cite: Fajarsari, D. D., Supriyanto, R. M. T., Nuryatin, A., Zulaeha, I. (2023). Pandangan Dunia dalam Tiga Novel
Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana, 2023, 1169-1189.

PENDAHULUAN buah karya sastra tersebut mengisahkan tentang


tokoh utama pada masing-masing cerita berjuang
Masyarakat Indonesia telah mengerti bahwa (menjadi hero) menyeimbangkan hidupnya dalam
sebuah konflik akan membawa kehancuran dalam dunia yang terdegradasi dalam sebuah konflik
ikatan sosial bermasyarakat yang akibatnya sosial, peristiwa pemberontakan Darul Islam.
meninggalkan dampak traumatik terhadap Pemberontakan Darul Islam yang diangkat
masyarakat Indonesia yang majemuk. Namun, sebagai latar cerita pada ketiga novel yang
mempertahankan kedamaian antarindividu dan menjadi objek tersebut merupakan peristiwa yang
antarkelompok di Indonesia bukanlah hal yang polemis bagi bangsa Indonesia. Peristiwa
mudah. Kehidupan yang rukun di tengah pemberontakan Darul Islam dianggap topik yang
kemajemukan hanya dapat diwujudkan jika ada penting sebab kejadian tersebut meninggalkan
upaya keras oleh seluruh elemen manusia yang bekas dalam catatan sejarah Negara Indonesia.
terlibat. Topik ini selalu akan tetap menarik untuk
Struktur dunia realita seperti yang diperbincangkan, sebab faktanya ditemukan
dijabarkan di atas berhomologi dengan tiga buah dalam buku pelajaran sejarah di bangku sekolah,
karya sastra yang peneliti kenali, yakni Sekali maupun yang tersimpan di dalam arsip nasional
Peristiwa di Banten Selatan karya Pramoedya Pemerintah Indonesia bahwa kelompok ini
Ananta Toer, Lingkar Tanah Lingkar Air karya dianggap sebagai kaum pemberontak serta
Ahmad Tohari, dan Napoleon dari Tanah pengacau keamanan dan stabilitas Negara.
Rencong karya Akmal Nasery Basral. Ketiga Namun, fakta itu dianggap sebagai kebohongan

1169
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

oleh sebagian pihak, termasuk di antaranya kuno dan strukturi total yang sanggup mencipta
komunitas yang mengaku sebagai Warga Negara keseimbangan. Dari perspektif tersebut, fakta
Islam Indonesia dan para simpatisannya. manusia dipelajari berkenaan dengan aktivitas
Realita peristiwa pemberontakan Darul ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
Islam melewati perenungan oleh sastrawan dan Fakta kemanusiaan adalah segala hasil
kemudian diproduksi menjadi sebuah karya sastra aktivitas atau perilaku manusia, baik yang verbal
(Sekali Peristiwa di Banten Selatan, Lingkar maupun fisik, yang berusaha dipahami oleh ilmu
Tanah Lingkar Air, dan Napoleon dari Tanah pengetahuan (Faruk, 2013:12). Aktivitas atau
Rencong). Bangunan karya sastra yang perilaku manusia harus menyesuaikan kehidupan
merefleksikan kembali peristiwa tersebut dengan lingkungan sekitar. Individu-individu
mengandung pandangan dunia dari sastrawannya. berkumpul membentuk suatu kelompok
Pandangan dunia sastrawannya tersebut memiliki masyarakat. Dengan kelompok manusia
keterikatan dengan identitas yang melekat pada (masyarakat) dapat memenuhi kebutuhan untuk
dirinya sebagai individu dan sebagai bagian dari beradaptasi dengan lingkungan. Goldmann
kelompok tertentu. Dengan demikian, memahami (1964: 339 & 361) menyatakan bahwa fakta
karya sastra, selain mengenali bangunan teksnya, kemanusiaan terbagi menjadi dua subjek, yaitu:
berarti juga perlu mengenali realita yang subjek individual (tindakan, gejala sakit, mimpi,
melatarbelakangi penciptaan karya, pandangan penyaluran nafsu pada sesuatu yang bernilai) dan
dunianya, dan latar belakang pengarangnya, baik subjek kolektif (nilai-nilai karya sastra, budaya
sebagai individu maupun anggota kolektifnya. dan seni). Selanjutnya Goldmann (1964: 341-
Dengan kesadaran bahwa karya sastra 342) meyakini bahwa karya kultural yang besar
mengandung pandangan dunia maka pisau bedah merupakan fakta sosial yang hanya dapat
strukturalisme genetik perlu dimanfaatkan dalam diciptakan oleh subjek trans-individual, dimana ia
rangka memahami karya sastra tersebut. berasal dari suatu kelompok sosial (keluarga,
Strukturalisme genetik merupakan teori yang pekerjaan, bangsa, persahabatan, kelas sosial, dan
berada di bawah sosiologi sastra. Teori sebagainya). Hal tersebut menurut Goldmann
strukturalisme genetik lahir atas dasar (dalam Ratna, 2004: 125) disebabkan oleh trans-
ketidakpuasan pada analisis strukturalisme murni individual menampilkan pikiran-pikiran individu
tanpa memperhatikan unsur-unsur ekstrinsik dengan struktur mental kelompok. Trans-
sastra. Teori ini ditemukan oleh Lucien individual merupakan energi untuk membangun
Goldmann, seorang filsuf dan sosiolog Rumania- pandangan dunia.
Prancis. Faruk (2013: vi) menyatakan pentingnya Goldmann (1964: 346) mendefinisikan
strukturalisme genetik karena merupakan langkah bahwa pandangan dunia adalah kategori- kategori
pertama dalam sosiologi sastra yang mengarah mental yang tidak hanya terdapat pada seseorang
pada usaha memperlakukan sastra secara lebih melainkankan kelompok dalam bentuk
proporsional. Goldmann meyakini bahwa sastra kecenderungan yang menyatu. Ekspresi dari
adalah sebuah struktur, tetapi struktur itu pandangan dunia merupakan bagian dari realita
bukanlah statis namun dinamis karena produk imajiner atau konseptual yang terstrukturasi dan
dari proses sejarah tersebut terus dihayati oleh mengembangkan struktur dalam dunia global
masyarakat dimana karya itu berada (Faruk, (kesadaran kelompok diwakilkan melalui
2013:12). pandangan dunia seseorang). Menurut Goldmann
Dari sudut pandang sosiologi sastra, dalam Faruk (2013: 15- 16), untuk
strukturalisme genetik memiliki arti penting, menghubungkan struktur masyarakat dan struktur
karena menempatkan karya sastra sebagai data sastra memerlukan mediasi yang berupa
dasar penelitian, memandangnya sebagai suatu pandangan dunia (ideologi). Selanjutnya,
sistem makna (Damono,1979:42). Goldmann pandangan dunialah yang memicu subjek untuk
(1964:338) meyakini bahwa strukturalisme mengarang. Sehingga dapat dikatakan, jika
genetik berangkat dari hipotesis bahwa seluruh mengetahui pandangan dunia suatu kelompok
tingkah laku manusia adalah hasil merespon tertentu berarti mengetahui kecenderungan dan
secara siginifikan pada situasi khusus dan dari hal sistem ideologi yang mendasari perilaku sosial
tersebut tercipta keseimbangan antara subjek sehari-hari suatu masyarakat (Ratna, 2004: 125-
pelaku dan objek yang dibawa, yaitu dunia 126). Simpulannya adalah pandangan dunia
sekitar. Dengan demikian fakta manusia berfungsi untuk menunjukkan kecenderungan
merupakan representasi dari dua proses yang kolektivitas tertentu. Karena memiliki struktur,
berlawanan, yaitu: destrukturasi dari struktur karya sastra harus koheren dan mempunyai arti,

1170
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

yaitu berkaitan dengan usaha manusia pengarang. Lebih khusus, penelitian struktur
memecahkan persoalan-persoalannya dalam karya sastra dalam penelitian ini mengikut cara
kehidupan sosial yang nyata. Untuk itu, kerja semiotika dari Lotman. Lotman membagi
Goldmann (1964:353) mengembangkan metode struktur naratif menjadi tiga bagian, yaitu ruang
dialektik pemahaman penjelasan. Jadi, fakta artistik, plot, dan persona (Lotman, 1979:218 dan
kemanusiaan perlu dipahami secara menyatu. 229; Faruk, 2002:27). Menurut Lotman ruang
Selanjutnya, Goldmann (dalam Faruk, 2013: 21) artistik terbangun dari beberapa medan semantis
membedakan antara pemahaman dan penjelasan. yang berupa elemen-elemen yang berhubungan
Pemahaman adalah usaha pendeskripsian struktur satu sama lain dalam bentuk oposisi berpasangan,
objek yang dipelajari, sedangkan penjelasan baik secara vertikal maupun secara horizontal.
adalah usaha untuk menggabungkannya ke dalam Plot adalah serangkaian peristiwa yang saling
struktur yang lebih besar. Goldmann (dalam berhubungan satu sama lain dalam kerangka
Faruk, 2013:19-20) menjelaskan bahwa prinsip usaha penerobosan terhadap medan-medan
dasar dari metode dialektik yang membuatnya semantis yang membangun struktur ruang artistik
berhubungan dengan masalah koherensi di atas (Lotman 1979:323; Faruk, 2002: 27). Persona
adalah pengetahuannya mengenai fakta-fakta adalah representasi dari fungsi-fungsi abstrak,
kemanusiaan yang akan tetap abstrak apabila baik fungsi agen yang menjadi penerobos dari
tidak dibuat kongkret dengan mengintegrasikan medan-medan semantis yang ada maupun
ke dalam keseluruhan. Menurut Goldmann perintang yang mencoba mempertahankan.
(Faruk, 2013:21) metode dialektik Dalam rangka upaya memecahkan latar
mengembangkan dua konsep, yaitu belakang empiris mengenai keadaan bangsa
“pemahaman-penjelasan” dan “keseluruhan- dewasa ini yang masih kerap dilanda konflik,
bagian.” Pemahaman adalah pendeskripsian peneliti bermaksud memberdayakan karya sastra
struktur objek yang dipelajari, sedangkan yang berhomolog. Kerangka berpikirnya adalah
penjelasan adalah usaha menggabungkan ke karya sastra merupakan perenungan dari
dalam struktur yang lebih besar. pengarangnya dan mengandung pandangan dunia
Goldmann (Faruk, 2013: 12) mengatakan tentang bagaimana idealnya suatu kehidupan
bahwa sastra tidak terlepas dari proses strukturasi berlangsung. Kehidupan ideal menurut
dan destrukturasi yang hidup dan dihayati oleh pengarang tersebut tidak terlepas kaitannya
masyarakat asal karya sastra yang bersangkutan. dengan identitas pengarang sebagai individu dan
Strukturasi merupakan proses menciptakan sebagai bagian dari kelompoknya.
tokoh, objek, dan relasi secara imajiner (Faruk, Dengan latar belakang yang tersaji maka
2013:17). Sebaliknya, destrukturasi adalah peneliti merumuskan empat masalah
merombak struktur yang sudah terbentuk, agar penelitian:
jalan cerita sesuai dengan pandangan dunia (1) bagaimana struktur narasi Sekali Peristiwa di
pengarang. Berdasarkan fakta-fakta di atas, Banten Selatan, Lingkar Tanah Lingkar Air,
disimpulkan bahwa strukturalisme genetik tidak dan Napoleon dari Tanah Rencong;
hanya memiliki struktur yang lepas, akan tetapi (2) bagaimana pandangan dunia pengarang
memiliki faktor sosial dalam proses dalam Sekali Peristiwa di Banten Selatan,
penciptaannya. Strukturalisme genetik pada Lingkar Tanah Lingkar Air, dan Napoleon
prinsipnya adalah teori sastra yang berkeyakinan dari Tanah Rencong;
bahwa karya sastra tidak semata-mata merupakan (3) bagaimana struktur sosial masyarakat yang
suatu struktur yang statis dan lahir dengan melatarbelakangi penciptaan Sekali
sendirinya, namun merupakan hasil strukturasi Peristiwa di Banten Selatan, Lingkar Tanah
struktur kategoris pkiran subjek penciptanya yang Lingkar Air, dan Napoleon dari Tanah
terbangun akibat interaksi subjek itu dengan Rencong diciptakan;
situasi sosial dan ekonomi tertentu (Faruk, (4) bagaimana relasi antara pandangan dunia
2013:13). pengarang dalam karyanya dengan struktur
Struktur karya sastra penting untuk diteliti sosial masyarakat yang melatarbelakangi
terlebih dahulu dalam sebuah kajian penciptaan ketiga novel?
strukturalisme genetik. Dalam penelitian ini,
struktur karya sastra akan diteliti dengan Kajian Pustaka
menemukan oposisi biner, yaitu mencari tau apa Sekurang-kurang telah peneliti dapati dua
yang didukung dan apa yang menjadi perintang puluh penelitian relevan dengan topik yang telah
dalam cerita untuk mewujudkan ideologi dilakukan sebelumnya. Penelitian-penelitian

1171
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

tersebut, antara lain Riyadi (2016), Amalia karena masa kecil Charles Dickens yang
(2015), Putri (2016), Oktalifa (2018), Amri menyedihkan, keadaan orang-orang miskin di
(2018), Kadir (2018), Utami (2018), Huriyah Inggris yang sangat memprihatinkan, serta agama
(2020), Kamhar (2019), Sukmawati (2021), yang dianutnya. Tujuannya menciptakan novel
Srikandi (2018), Indah (2018), Faruk (2019), ini adalah untuk mengembalikan keseimbangan
Ismail (2021), Syamsudin (2020), Andrea (2006), antara dirinya dengan lingkungannya. Tujuan
Bruinessen (1992), Apipidin (2016), Fatimah dimasukkannya pandangan dunia ini dalam
(2022), dan Nugroho (2020). karyanya adalah untuk menyadarkan para kaum
Riyadi (2016) melakukan penelitian dengan atas akan pentingnya berbagi dan cinta sesama
judul “Sufistic and Transformative Pedagogic sehingga tidak ada jarak antara mereka dan
Values in Syaikh Siti Jenar Novel by Agus orang-orang miskin. Selain itu, Dickens ingin
Sunyoto Genetic Structuralism”. Penelitian mengembalikan moral manusia yang mengalami
tersebut menyatakan bahwa novel Syaikh Siti kemunduran akibat kapitalisme. Teori
Jenar merupakan konstruksi sejarah yang Strukturalisme genetik terbukti membantu
direpresentasikan oleh pengarang sebagai respon menemukan relasi antara struktur narasi yang
tentang kehidupan Syaikh Siti Jenar yang berbeda menyembunyikan pandangan dunia pengarang
dengan pandangan umum. Dalam hal ini dengan struktur sosial masyarakat saat penciptaan
representasi pengarang diwakili oleh Abdul Jalil novel tersebut. Dengan demikian, peneliti merasa
sebagai tokoh utama yang menyuarakan ajaran perlu mengikuti penelitian terdahulu ini dengan
sufi dan pembaharuannya. Syaikh Siti Jenar objek (novel) yang berbeda.
dianggap kebanyakan orang sebagai tokoh yang Penelitian ketiga yang masih berkaitan
membawa ajaran sesat karena mengabaikan dengan pandangan dunia adalah “The Shift of
syariat, maka pengarang mengonstruksi kembali Minangkabau Cultural Values in The Novel
ajaran-ajaran Syaikh Siti Jenar dengan Persiden by Wisran Hadi (A Genetic
pembaharuan sehingga menjadi relevan dan Structuralism Approach)”. Penelitian ini
berterima di masyarakat. Penelitian ini dilakukan oleh Delia (2016). Penelitiannya
menemukan adanya nilai-nilai sufistik dan bertujuan memperoleh pemahaman tentang
transformatif pedagogi. Nilai sufistik dalam novel fenomena pergeseran nilai-nilai budaya
yang ditemukannya, antara lain tentang taubat, Minangkabau yang terjadi dan terefleksi dalam
zuhud, fakir, sabar, syukur, ridha, tawakal. Persiden. Pergeseran-pergeseran itu meliputi
Sedangkan nilai transformatif pedagoginya, pergeseran mengenai hakikat manusia dengan
antara lain meliputi altruisme, egaliter, sesamanya, hakikat budaya, agama, dan karya.
pluralisme, dan eklektik. Pandangan dunia pengarang yang ditemukan
Dalam penelitian ini peneliti merasa adalah peringatan bahwa masuknya sesuatu yang
memiliki kesamaan dalam pencarian pandangan baru berpotensi menggeser nilai-nilai budaya
dunia pengarang dibalik karya novelnya. yang sudah ada pada masyarakat. Apabila
Kesamaan lainnya juga dalam segi pemanfaatan masyarakat memegang kuat nilai-nilai tersebut
teori penelitian, yakni strukturalisme genetik. maka semuanya dapat dikendalikan. Namun
Peneliti akan mencari pandangan dunia sebaliknya, nilai-nilai budaya akan hancur
pengarang dalam novel yang berbeda dari apabila masyarakat tidak memegang kuat nilai-
penelitian yang Riyadi telah lakukan ini. nilai yang sudah ada.
Penelitian berikutnya yang memiliki Penelitian relevan berikutnya yakni
relevansi adalah “Philanthropism in Charles “Genetic Structuralism and Value of Character
Dickens’s A Christmas Carol: A Genetic Education in The Monologue Matinya Toekang
Structuralism Analysis”. Penelitian tersebut Kritik by Agus Noor” oleh Oktalifa (2016). Dari
dilakukan oleh Fachriza, dkk. (2015). Artikel penelitian ini diketahui bahwa pengarang melalui
ilmiah tersebut menganalisis tentang pandangan novelnya telah melakukan kritik terhadap
dunia Charles Dickens yang terdapat dalam pimpinan yang dirasa overpower. Pengarang
karyanya yang berjudul A Christmas Carol. melalui novelnya membuat model dunia yang
Penelitian ini menggunakan teori Lucien ideal yaitu sebuah kehidupan yang demonstratif.
Goldmann, Strukturalisme Genetik. Dari Penelitian ini juga menemukan pandangan dunia
analisisnya dihasilkan kesimpulan yang pengarang yaitu humanisme sosial.
menunjukkan bahwa Charles Dickens memiliki Penelitian berikutnya yang masih terkait
pandangan dunia pilantropisme. Pandangan dunia dengan pandangan dunia adalah
yang terdapat dalam karyanya tersebut muncul “Transcendentalism Aspects in the Poem The

1172
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

Rhodora by Ralph Waldo Emerson (Genetic Penelitian tersebut menemukan bahwa:


Structuralism Analysis)”. Penelitian tersebut pandangan dunia Darman Moenir dalam cerpen
dilakukan oleh Amri (2018). Tujuan dari Pusaka Tinggi bersifat sosial humanisme, di
penelitiannya adalah menganalisis pandangan mana aspek yang disoroti adalah hubungan
dunia kolektif Ralph Waldo Emerson dalam Puisi kemanusiaan dalam suatu kelompok masyarakat.
The Rhodora. Teori strukturalisme genetik Darman Moenir melalui karyanya mengangkat
Lucien Goldmann digunakan untuk mengetahui kesulitan individu maupun kelompok dalam
hubungan antara struktur karya sastra dan struktur menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
masyarakat sebagai latar belakangnya. Hubungan materi, bahkan aturan adat terabaikan. Keluarga,
tersebut diidentifikasi ada dalam pandangan sanak- saudara juga bisa terpecah belah karena
dunia atau ideologi yang diungkapkannya materi maka Darman Moenir menghadirkan
melalui karya karena penulis adalah anggota solusi dengan sosial humanisme. Dalam masalah
masyarakat tertentu. Seluruh makna puisi dapat apapun individu dan kelompok harus memiliki
dicapai dengan mempelajari struktur puisi dan kesadaran sama-sama saling memperjuangkan
konteks genetik atau sosial-historisnya. Metode ide atau gagasannya untuk kebenaran dan
penelitian ini adalah metode dialektik antara teks penyelesaian yang terbaik.
The Rhodora, pandangan dunia Emerson, dan Penelitian berikutnya yang menguatkan
seluruh struktur sosial untuk mendapatkan bahwa praktik penggunaan teori strukturalisme
koherensi. Penelitian ini menemukan bahwa puisi genetik berhasil menemukan ideologi dibalik
The Rhodora mewakili pandangan dunia karya sastra, yakni “Honne dan Tatemae dalam
transendentalisme. Transendentalisme adalah Novel Sairensu Karya Akiyoshi Rikako”.
elemen penting dari gerakan romantis di Amerika Penelitian tersebut ditulis oleh Huriyah (2020).
sekitar abad ke-19 yang menekankan kesatuan Penelitian ini menemukan pandangan dunia
Tuhan, manusia, dan alam semesta. Puisi ini pengarang yang ditangkap melalui novelnya
menawarkan spiritualitas yang diperoleh melalui adalah tentang dukungan terhadap budaya Jepang
ikatan manusia dan alam. Transendentalisme Honne dan Tatemae. Pengarangnya
menawarkan gagasan bahwa intuisi adalah menyampaikan lewat karyanya bahwa budaya
panduan menuju kebenaran spiritual. hone dan tatemae merupakan salah satu cara
Berikutnya, penelitian dengan judul “Upaya terbaik untuk masyarakat Jepang menjaga
Ahmad Tohari Melawan Korupsi dalam Novel keharmonisan dalam kehidupan.
Orang-Orang Proyek” yang dilakukan Kadir Selanjutnya penelitian tentang
(2018). Ulasan hasil dan pembahasan penelitian strukturalisme genetik juga pernah dilakukan
tersebut menyatakan bahwa peran tokoh Kabul oleh Kamhar (2019) dengan judul “Kritik Judisial
sebagai pelaksana proyek pembangunan dalam Novel Lanang Karya Yonathan Rahardjo”.
jembatan di dalam cerita novel digambarkan oleh Penelitian ini menemukan struktur masyarakat
Ahmad Tohari sebagai perwakilan tokoh yang sosial di balik Lanang, yakni dunia masyarakat
kuat dan gigih melawan perbuatan korupsi. kedokteran, aktivis organisasi, dan sosok agamis.
Tokoh Kabul selalu berupaya menolak dan Pengarang yang memiliki latar belakang
menentang rong-rongan dari berbagai pihak yang pendidikan, keorganisasian, dan agama yang
berkeinginan untuk mem-bancak anggaran cukup menciptakan karya yang kritis yang
proyek. Tokoh Kabul berupaya amanah, mengajak pembacanya ikut melihat segala
bertanggung jawab, dan sangat disiplin dalam sesuatu, khususnya yudisial dengan lebih cermat.
menyelesaikan proyek pembangunan jembatan Penelitian berikutnya yang perlu ditinjau
sungai Cibawor. Melalui upaya tokoh Kabul adalah penelitian dengan judul “Gambaran
dapat disimpulkan bahwa hal itu merupakan Kemiskinan dalam Novel Sekali Peristiwa di
representasi ide dan pemikiran Ahmad Tohari Banten Selatan Karya Pramoedya Ananta Toer”.
yang berupaya menyampaikan kritiknya untuk Penelitian ini dibuat oleh Sukmawati (2021).
melawan korupsi sebagai masyarakat yang Gambaran kemiskinan dalam penelitian ini dikaji
dirugikan. dengan memanfaatkan teori sosiologi sastra.
Penelitian tentang pandangan dunia Penelitian tersebut memaparkan faktor
pengarang selanjutnya adalah “Genetic kemiskinan yang terjadi pada masyarakat kala itu
Structuralism Analysis in Short Story Pusaka dan tercermin dalam novel adalah disebabkan
Tinggi by Darman Moenir; Text Structure, Social oleh agennya, khususnya yakni adanya sebuah
Structure, and World View Perspective”. kelompok dari dalam yang melakukan
Penelitian tersebut dilakukan oleh Utami (2018). pemberontakan. Faktor penyebab lainnya adalah

1173
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

kekurangperhatian dari pemerintah, adanya Intertekstualitas Novel Lingkar Tanah Lingkar


kecurangan, dan masalah individu. Relevansi Air karya Ahmad Tohari dengan Senapan Tak
penelitian ini dengan penelitian yang berjalan Berpeluru Karya Joko Gesang Santoso”.
adalah kesamaan novel yang dikaji, Sekali Penelitian tersebut ditulis oleh Indah (2018).
Peristiwa di Banten Selatan. Informasi yang Penelitian ini menemukan adanya keterhubungan
bermanfaat dari penelitian ini terhadap penelitian antara teks satu dengan teks yang lainnya.
yang dilakukan adalah kesimpulannya yang Keterhubungan itu antara lain adanya kesamaan
mengatakan tokoh-tokoh dalam cerita adalah nila-nilai yang dikandung keduanya yakni nilai
perwakilan dari masyarakat ekonomi kelas sosial, nasionalisme, religiusitas, dan budaya.
bawah. Kedua novel sama-sama mengangkat kisah tokoh
Penelitian berikutnya yang relevan adalah pembela negara. Sikap tokoh utama yang ada
penelitian dengan judul “Representasi Revolusi pada kedua teks sama-sama meneladani untuk
Sosial Aceh dalam Novel Napoleon dari Tanah bersikap sabar, tolong-menolong, dan
Rencong”. Penelitian ini ditulis oleh Srikandi nasionalisme. Nilai-nilai tersebut merupakan
(2018). Penelitiannya menginformasikan kebutuhan yang diperlukan untuk mengonstruksi
kebenaran adanya peristiwa revolusi sosial di sebuah negara yang baik.
Aceh antara tahun 1920 s.d. 1960-an, Penelitian penting berikutnya yang perlu
sebagaimana yang diceritakan dalam Napoleon ditinjau adalah penelitian dengan judul
dari Tanah Rencong. Penelitian ini “Humanisme Karya-Karya Sastra Pramoedya
memanfaatkan teori New Historicism. Menurut Ananta Toer: Sebuah Pergulatan Diskursif”.
penelitinya, peristiwa-peristiwa penting berkaitan Penelitian ini dilakukan oleh Faruk (2019).
dengan sejarah sosial politik yang terjadi di Aceh Kerangka konseptual penelitian ini adalah teori
tergambar jelas di dalam novel. Peristiwa- wacana dari Laclau dan Mouffe yang
peristiwa tersebut antara lain adalah 1) digabungkan dengan konsep Bhabha, Location of
pembentukan Persatuan Ulama Seluruh Aceh Culture. Penelitian tersebut menggunakan
(PUSA) pada tanggal 5 Mei 1939 di Peusangan, metode analisis wacana yang sesuai. Penemuan
2) peristiwa kedatangan Jepang ke Aceh pada dalam penelitian ini adalah bahwa humanisme
tanggal 12 Maret 1942 yang sangat Pramoedya melampaui humanisme universal dan
mempengaruhi perjuangan rakyat Aceh pada sosialis. Dalam karya-karya sastranya terdapat
waktu itu untuk melawan Belanda, 3) peristiwa posisi humanisme yang berbeda berdasarkan
kelam dalam sejarah Aceh yaitu peristiwa Perang arena diskursif tempat humanisme itu
Cumbok yang melibatkan kubu ulama dan kubu diartikulasikan. Dengan kata lain, humanisme
Ulubalang yang terjadi pada tanggal 15 pasca kolonial Pramoedya berada dalam area
September 1945, 4) peristiwa ketika Presiden liminal sehingga terus-menerus berada dalam
Soekarno berkunjung ke Aceh dan mengucapkan kontestasi dan negosiasi. Penelitian ini juga
sumpah di depan beberapa tokoh ulama Aceh menyimpulkan bahwa karya-karya tertentu dari
untuk memberikan otonomi bagi daerah Aceh Pramoedya memperlihatkan posisi yang tidak
untuk menjalankan syariat Islam. Akan tetapi, di selalu serupa dengan posisi yang diperlihatkan
kemudian hari sumpah ini dilanggar oleh oleh karya-karyanya yang lain. Dengan kata lain,
pemerintah pusat yang mengakibatkan bagi pengarang tersebut berbagai kemungkinan
pembentukan gerakan DI/TII pada tanggal 21 kemanusiaan atau humanisme bukanlah tawaran
September 1953 oleh Teungku Daud Beureueh, yang salah satu kemungkinannya harus dipilih,
dan 5) peristiwa penyatuan kembali Aceh dengan melainkan masing-masing dapat digunakan
Republik Indonesia pada tanggal 16 Mei 1959. sesuai dengan situasi dan kondisi yang di
Peristiwa-peristiwa tersebut direpresentasikan dalamnya humanisme itu diartikulasikan.
dalam bagian yang integral dalam peristiwa yang Ketakmungkinan untuk dipilih inilah yang
dialami para tokohnya. Artinya bahwa, peristiwa membuat humanisme Pramoedya menjadi
sejarah yang berasal dari peristiwa nyata kompleks dan kompleksitas ini setidaknya
dikontekstual dalam novel yang ditulis merupakan salah satu faktor yang membuatnya
pengarang. Peneliti akan kembali mengulas menjadi karya yang besar, yang tidak bisa
bahwa peristiwa sejarah yang dikontekstualkan dipahami dan diperlakukan secara sederhana
oleh pengarang sebenarnya telah disisipi oleh (Faruk, 2019). Kesamaan dengan penelitian yang
pandangan dunia. peneliti buat adalah objek yang dikaji yaitu karya
Penelitian berikutnya yang dijadikan Pramoedya Ananta Toer tetapi peneliti
referensi adalah penelitian dengan judul “Kajian memanfaatkan teori lain untuk menjelaskan

1174
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

persoalan kemanusiaan pengarang. penelitian relevan yang telah dilakukan


Penelitian lain sebelumnya yang relevan sebelumnya. “Sejarah Darul Islam (DI) dan
adalah penelitian dengan judul “Novel Revolusi Kartoesoewiryo” merupakan judul penelitian
Kemerdekaan karya Pramoedya Ananta Toer yang dibuat oleh Poeloengan (2006). Esai ini
dalam Perspektif hegemoni Jurnalistik”. menjelaskan secara singkat bagaimana Darul
Penelitian ini dibuat oleh Ismail (2021). Islam berkembang dan hubungannya dengan
Penelitian tersebut membuktikan bahwa novel Sejarah Indonesia. Penjelasan dalam tulisan
Pramoedya Ananta Toer merupakan media tersebut dimulai dari paparan tentang karakter
kreatif untuk menggerakkan hegemoni dan kompleks Kartoesoewiryo, pendiri Darul Islam,
kesadaran mental kelas sosial yang diwakilinya dan persepsinya tentang Islam. Esai bergerak
dalam aspek intelektual dan ideologi. Penelitian untuk menjelaskan kompleks latar belakang
tersebut juga mengatakan teori jarum hipodermis sejarah yang mengarah pada kelahiran Darul
meletakkan novel revolusi Pramoedya Ananta Islam dan dampaknya bagi Indonesia modern.
Toer berfungsi menyampaikan informasi secara Penelitian tersebut akan dimanfaatkan sebagai
kreatif dengan tujuan mewujudkan kesadaran dan bahan studi pustaka dalam rangka penelusuran
seterusnya membawa kelas marginal Jawa fakta sejarah dan atau untuk membandingkan
keluar daripada kesadaran palsu yang dibina fakta sejarah Darul Islam tersebut dengan yang
oleh para elit birokrasi tradisional dan terefleksi dalam novel.
kolonialisme Belanda di Jawa. Kesamaan Penelusuran fakta sejarah juga akan peneliti
penelitian Ismail dengan penelitian ini terletak tinjau melalui penelitian lainnya yang dilakukan
pada objek kajiannya, yaitu karya sastra oleh Martin Van Bruinessen dengan judul
Pramoedya Ananta Toer. Perjuangan kelas oleh “Sectarian movements in Indonesian Islam:
pengarang sebagaimana yang ditemukan oleh Social and Cultural Background”. Penelitian ini
Ismail akan ditelusuri dengan teori yang berbeda menyatakan bahwa Darul Islam adalah gerakan
dalam penelitian ini. sempalan sebab mereka tidak dibenarkan oleh
Lingkar Tanah Lingkar Air yang menjadi lembaga-lembaga agama resmi manapun dalam
sumber data dalam penelitian ini, juga pernah arti bahwa mereka memisahkan diri dari
dijadikan sumber data dalam penelitian yang mayoritas. Gerakan Darul Islam tidak mewakili
berjudul “Pragmaticism of Lingkar Tanah badan-badan ulama yang berwibawa seperti MUI,
Lingkar Air Novel by Ahmad Tohari”. Penelitian Majelis Tarjih Muhammadiyah, dan Syuriah NU.
tersebut dibuat oleh Syamsudin (2020). Penelitian Namun tidak pernah terdengar kritik mendasar
Syamsudin ini membedah naskah dengan terhadap aqidah dan ibadah mereka. Yang
menggunakan pendekatan sastra Abrams, yaitu dianggap sesat oleh mayoritas umat adalah amal
pendekatan pragmatik. Pendekatan pragmatik politik mereka.
berorientasi pada kebermanfaatan karya sastra Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa
bagi pembaca. Hasil penelitian ini adalah sebagai gerakan sempalan Islam di Indonesia seringnya
berikut: (1) Novel LTLA menceritakan tentang tidak muncul di tengah-tengah kalangan umat,
Amid, Kiram, Jun, Jalal, dan Kang Suyud sebagai tetapi di pinggirannya. Sebagiannya mungkin
kelompok Hizbullah yang perjuangan hakikinya bisa dilihat sebagai aspek dari proses
adalah lillahi taala (karena Allah), (2) Novel pengislaman yang sudah mulai berlangsung enam
LTLA dimaknai sebagai sebuah novel tentang atau tujuh abad yang lalu dan masih terus
konflik batin-jiwa dalam mempertahankan iman berlangsung. Sebagian juga (terutama gerakan
mereka sebagai Muslim, dan kebencian mereka yang "radikal") bisa dilihat sebagai "komentar"
kepada Tentara Republik karena banyak dari terhadap ortodoksi yang telah ada, dengan usul
mereka tidak berdoa, dan (3) sebagai evaluasi koreksi terhadap hal-hal yang dianggapnya
LTLA, latar belakang cerita ini berdasarkan kurang memadai. Selama dialog antara ortodoksi
kehidupan Bangsa Indonesia sejak zaman Darul dan gerakan sempalan masih bisa berlangsung,
Islam diperintah oleh Kartoesoewiryo. fenomena ini mempunyai fungsi positif.
Kesimpulannya, novel LTLA bersifat edukatif, Terputusnya komunikasi dan semakin
yaitu: (1) mengajak untuk tetap setia kepada terasingnya gerakan sempalan tadi mengandung
negara dan rakyat Indonesia; (2) menjalankan bahaya. Kalau ortodoksi tidak responsif dan
perintah agama (Islam) secara benar dan komunikatif lagi dan hanya bereaksi dengan
memadai; dan (3) saling mencintai jiwa dan batin melarang-larang (atau dengan diam saja),
sesama manusia. ortodoksi sendiri merupakan salah satu sebab
Terkait dengan Darul Islam ditemukan penyimpangan "ekstrem" ini.

1175
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

Terlepas dari hubungan ortodoksi dengan untuk melawan pemerintah. Dalam


umat "pinggiran", aliran-aliran agama perkembangannya, Amir Fatah memutuskan
mempunyai suatu fungsi sosial yang cukup untuk masuk ke dalam organisasi Majelis Islam.
penting untuk para penganutnya, yaitu sebagai Visi misi yang sama untuk membangun Negara
pengganti ikatan keluarga dan pemberi gerakan Islam membuat Amir Fatah sepakat bergabung
sempalan di kalangan umat Islam Indonesia dan mendirikan Gerakan DI/TII Brebes.
perlindungan dan keamanan psikologis- spiritual. TNI dalam usahanya mengatasi Gerakan
Peran ini tidak dapat dimainkan oleh organisasi DI/TII Kabupaten Tegal membentuk beberapa
agama besar, justru karena yang diperlukan operasi penumpasan, di antaranya Operasi
adalah hubungan intim dalam sebuah komunitas Gerakan Banteng Negara, Operasi Banteng
yang terpisah dari masyarakat/umat yang luas. Raiders, dan Operasi Guntur. Operasi Gerakan
Informasi mengenai peristiwa Banteng Negara, dibentuk pemerintah pada 7
pemberontakan Darul Islam lainnya juga terdapat Januari 1950. Pemerintah menunjuk Letkol
dalam penelitian Apipudin (2016) berjudul Sarbini sebagai pemimpin Operasi GBN.
“Daud Beureu’eh and The Darul Islam Rebellion Wilayah operasi GBN meliputi Keresidenan
in Aceh”. Penelitian ini memberikan keterangan Pekalongan dan Keresidenan Banyumas. Pada
ilmiah tentang tokoh besar Aceh Daud Beureu’eh permulaan pembentukan GBN, Letkol Sarbini
dan perjalanannya Bersama Darul Islam di Aceh. berusaha untuk memisahkan koordinasi antara
Penelitian ini mengatakan peristiwa DI/TII Kabupaten Tegal dengan Gerakan DI/TII
pemberontakan Darul Islam di Aceh terjadi di Jawa Barat. Putusnya koordinasi antara DI/TII
karena multi faktor. Daud Beureu’eh yang Kabupaten Tegal dengan DI/TII Jawa Barat akan
memimpin PUSA (Persatuan Ulama Seluruh memberikan dampak terputusnya pemberian
Aceh) dan membawahi banyak rakyat bantuan, baik dalam bentuk makanan maupun
pendukungnya di Aceh melawan dua kubu yaitu pengiriman pasukan. Selama periode 1950-1962,
pemerintah pusat dan juga hulubalang TNI melakukan berbagai operasi penumpasan
(bangsawan Aceh). Bangsawan Aceh berkonflik dengan target pasukan DI/TII. TNI menyatakan
dengan ulama karena kepemimpinannya di Gerakan DI/TII selesai pada 1962 ketika pasukan
berbagai wilayah di Aceh terganggu dan terakhir menyerahkan diri di Losari, Brebes.
perlahan-lahan tergeser oleh para ulama. Selanjutnya , penelitian yang dijadikan
Mulanya kaum bangsawan Aceh mendukung referensi adalah penelitian berjudul “Darul Islam
pemerintah pusat untuk menjadi lawan Darul Di Surakarta: Studi Kasus Pemberontakan DI/TII
Islam yang menghendaki keotonomian Aceh. Eks-Batalion 426 dan Pengaruhnya Tahun 1951-
Namun pada perjalanannya mereka tersadar, 1952”. Penelitian ini ditulis oleh Nugroho (2020).
demi kebaikan yang lebih luas yang bisa diterima Studi ini merupakan kajian sejarah lokal yang
rakyat Aceh, kaum Ulubalang berkoalisi dengan merekonstruksi tentang pemberontakan DI/TII di
Darul Islam dan warga Aceh yang lain sama- Keresidenan Surakarta tahun 1951-1952.
sama menyuarakan keadilan, yakni pengembalian Pemberontakan ini berkaitan dengan Darul Islam
otonomi Aceh seperti yang sudah dijanjikan di Jawa Tengah yang mengincar kesatuan Divisi
Presiden. Mereka sama-sama kecewa terhadap Diponegoro dari bekas Hizbullah Surakarta yakni
pemerintahan pusat yang kacau dan berdampak Batalion 426. Penelitian ini menggunakan
pada Aceh. Kondisi Darul Islam dan rakyat Aceh metodologi sejarah melalui empat tahapan pokok
yang hampir kalah serta terbukanya dialog damai metode sejarah, yakni: (1) heuristik, (2) kritik
dari pemerintah pusat akhirnya perang berhasil sumber, (3), interpretasi, dan (4) historiografi.
direda. Pemerintah memberikan status wilayah Hasil penelitian ini menunjukkan Batalion 426
Daerah Istimewa untuk Aceh. berasal dari bekas pejuang Hizbullah Surakarta di
Penelitian relevan berikutnya dibuat oleh masa perang kemerdekaan yang bernama
Fatimah (2022). Kesimpulan kajian mereka Hizbullah Sunan Bonang. Infiltrasi DI/TII
adalah bahwa salah satu penyebab terjadinya dipimpin oleh Kapten Sofyan yang memiliki
Gerakan DI/TII Kabupaten Tegal adalah koneksi dengan Darul Islam Jawa Tengah.
kebijakan reorganisasi. Kebijakan tersebut Pemberontakan berlangsung selama lima bulan
menyebabkan Abas Abdullah selaku pemimpin sejak Desember 1951 hingga April 1952 dengan
Majelis Islam menjadi kecewa. Dia merasa Surakarta sebagai wilayah tujuan.
pemerintah tidak menghargai perjuangannya Pemberontakan dibingkai dengan propaganda
dalam melawan Belanda sehingga dia membela Islam dan anti komunis untuk
memutuskan untuk mendirikan gerakan separatis mendapatkan dukungan. Pemberontakan

1176
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

berpengaruh terhadap stabilitas keamanan, Goldmann. Lucien Goldmann (dalam Nyoman


kehadirannya dimanfaatkan oleh pengacau lokal Kutha Ratna, 2006: 122) berpendapat bahwa
untuk meningkatkan kejahatan, menimbulkan “struktur mesti disempurnakan menjadi struktur
kerugian ekonomi, terganggunya transportasi, bermakna, di mana setiap gejala memiliki arti
serta berbuah ketegangan sosial akibat apabila dikaitkan dengan struktur yang lebih luas,
penangkapan masyarakat Muslim dan pemimpin demikian seterusnya sehingga setiap unsur
Islam lokal. Informasi kesejarahan dalam menopang totalitas”. Berdasarkan pendapat
penelitian Nugroho akan peneliti manfaatkan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
untuk mengaitkannya dalam penelitian karya seni setiap unsur dalam karya sastra, baik itu unsur
(sastra). intrinsik maupun ekstrinsiknya, masing-masing
tidak dapat bekerja sendiri untuk menciptakan
Kajian Teori sebuah karya yang bernilai tinggi. Semua
Penelitian sastra dengan teori dasar unsurnya harus lebur menjadi satu untuk
strukturalisme genetik merupakan penelitian mencapai totalitas makna. Untuk mendukung
sastra yang berhubungan dengan masyarakat. teorinya, Lucien Goldmann (dalam Faruk, 1994:
Penelitian sastra yang mengaitkan antara sastra 12) membangun seperangkat kategori yang saling
dengan masyarakat tersebut digolongkan ke bertalian satu sama lain sehingga membentuk apa
dalam penelitian dengan pendekatan sosiologi yang disebutnya sebagai strukturalisme-genetik.
sastra. Kategori-kategori itu adalah (a) fakta
Sebagai pendekatan yang memahami, kemanusiaan, (b) subjek kolektif, (c) strukturasi,
menganalisis, dan menilai karya sastra dengan (d) pandangan dunia, (e) pemahaman dan
mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan penjelasan.
(sosial), maka dalam perspektif sosiologi sastra, Fakta kemanusiaan menurut Faruk adalah
karya sastra tidak lagi dipandang sebagai sesuatu seluruh hasil perilaku manusia, baik yang verbal
yang otonom, sebagaimana pandangan maupun yang fisik, yang berusaha dipahami oleh
strukturalisme. Keberadaan karya sastra, dengan ilmu pengetahuan. Fakta itu dapat berwujud
demikian selalu harus dipahami dalam aktivitas sosial tertentu, aktivitas politik tertentu,
hubungannya dengan segi-segi kemasyarakatan. maupun kreasi kultural seperti filsafat, seni rupa,
Sastra dianggap sebagai salah satu fenomena seni musik, seni patung, dan seni sastra (1994:
sosial budaya, sebagai produk masyarakat. 12). Fakta-fakta kemanusiaan merupakan respon-
Pengarang, sebagai pencipta karya sastra adalah respon dari subjek kolektif atau individual,
anggota masyarakat. Dalam menciptakan karya pembangunan suatu usaha untuk memperbaiki
sastra, tentu dia juga tidak dapat terlepas dari situasi yang ada agar selaras dengan aspirasi-
masyarakat tempatnya hidup, sehingga apa yang aspirasi subjek yang dimaksud. Dengan kata lain,
digambarkan dalam karya sastra pun sering kali fakta-fakta itu merupakan hasil usaha manusia
merupakan representasi dari realitas yang terjadi mencapai keseimbangan yang lebih baik dalam
dalam masyarakat (Adawiyah et al., 2022; hubungannya dengan dunia sekitarnya.
Almahfali & Barhoum, 2018; Dewi, 2017; Subjek kolektif (trans-individual) dapat
Turaeva, 2021; Yuwono et al., 2020) . Demikian berupa kelompok kekerabatan, kelompok sekerja,
juga sama halnya dengan pembaca yang kelompok teritorial, dan sebagainya. Terkait
menikmati karya sastra. Pembaca pun merupakan dengan teori marxisme, subjek kolektif ini
anggota masyarakat, dengan sejumlah aspek dan dispesifikasikannya sebagai kelas sosial. Subjek
latar belakang sosial budaya, politik, dan trans-individual adalah subjek yang mengatasi
psikologi ikut berpengaruh dalam memilih individu, yang didalamnya individu hanya
bacaan maupun memaknai karya yang merupakan bagian. Subjek trans-individual
dihadapkannya. Dengan demikian karya sastra merupakan subjek yang majemuk yang hidup
dengan kehidupan masyarakat selalu memiliki secara berkolektif.
keterkaitan. Karya sastra terbangun dari unsur Karya sastra yang besar merupakan produk
hiburan yang imajinatif tetapi juga mengandung strukturasi dari subjek kolektif. Strukturalisme
kebenaran sekaligus di dalamnya (Amelia, 2021; genetik melihat karya sastra sebagai struktur
Aryanto et al., 2017; Ismizakiya et al., 2021; koheren yang terpadu. Karya sastra merupakan
Matsevko, Lidiia, 2022; Sharma, 2019). ekspresi pandangan dunia secara imajiner,
Strukturalisme genetik adalah embrio dari dimana pengarang menciptakan semesta tokoh-
penelitian sastra. Strukturalisme genetik adalah tokoh, objek-objek, dan relasi-relasi secara
teori dari ilmuwan Rumania-Prancis, Lucient imajiner pula (Maryam, n.d.; Sehandi, 2022;

1177
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

Wicaksono, 2017). Hal itulah juga yang Penelusuran struktur narasi karya sastra justru
membedakan karya sastra dari filsafat dan harus dilalui terlebih dahulu. Penemuan padangan
sosiologi. Dari pernyataan di atas dapat kita dunia dengan tidak melewatkan penganalisisan
simpulkan bahwa strukturalisme genetik struktur narasi karya sastra dapat dilakukan
memfokuskan perhatiannya pada hubungan antar dengan bantuan teori semiotika Lotman. Faruk
tokoh dan antara tokoh dengan lingkungannya. (2002:25) mengatakan penggunaan teori
Pandangan dunia merupakan semiotika Lotman dapat memberikan kotribusi
kecenderungan mental kolektif yang implisit, dalam kaitannya dengan gagasan mengenai
yang tidak semua individu anggota kelas sosial struktur karya, yaitu terletak pada elaborasi
pemiliknya dapat menyadarinya. Berbagai mengenai struktur karya sebagai bangunan
pengelompokan sosial dapat mengaburkan konseptual yang berpusat pada gagasan oposisi
pemahaman individu mengenai kelompok sosial berpasangan.
dirinya yang sebenarnya (Goldmann, 1994: 162). Lotman membagi struktur naratif menjadi
Pandangan dunia ini disebut sebagai suatu tiga bagian, yaitu ruang artistik, plot, dan persona
bentuk kesadaran kelompok kolektif yang (Lotman, 1979:218 dan 229; Faruk, 2002:27).
menyatukan individu-individu menjadi suatu Menurut Lotman ruang artistik terbangun dari
kelompok yang memiliki identitas kolektif. beberapa medan semantis yang berupa elemen-
Namun demikian Karya sastra bukan refleksi dari elemen yang berhubungan satu sama lain dalam
suatu kesadaran kolektif yang nyata dan ada, bentuk oposisi berpasangan, baik secara vertikal
melainkan puncak dalam suatu level koherensi maupun secara horizontal. Plot adalah
yang amat tinggi dari kecenderungan- serangkaian peristiwa yang saling berhubungan
kecenderungan khusus bagi kelompok tertentu, satu sama lain dalam kerangka usaha
suatu kesadaran yang harus dipahami sebagai penerobosan terhadap medan-medan semantis
suatu realitas dinamik yang diarahkan ke satu yang membangun struktur ruang artistik (Lotman
bentuk keseimbangan tertentu. Pandangan dunia 1979:323; Faruk, 2002: 27). Persona adalah
bukan merupakan fakta empiris yang langsung, representasi dari fungsi-fungsi abstrak, baik
tetapi lebih merupakan struktur gagasan, aspirasi fungsi agen yang menjadi penerobos dari medan-
dan perasaan yang dapat menyatukan suatu medan semantis yang ada maupun perintang yang
kelompok sosial masyarakat. mencoba mempertahankan.
Teknik analisis yang digunakan dalam Penelitian strukturalisme genetik tidak
strukturalisme genetik adalah analisis dialektik. berhenti pada kajian terhadap tatanan bangunan
Metode dialektik mengembangkan dua macam teks sastra saja tetapi ia akan bergerak
konsep, yaitu “keseluruhan-bagian” dan memusatkan perhatian pada kesejarahan sebuah
“pemahaman-penjelasan”. Pemahaman adalah karya sastra (Baety et al., 2022; Kamhar &
pendeskripsian struktur objek yang dipelajari, Lestari, 2019; Malik & Karim, n.d.; Maryam,
sedangkan penjelasan adalah usaha n.d.; Nurmalayani, 2021; Prihantono, 2021;
menggabungkan ke dalam struktur yang lebih Sunanda, 2015; Wijaya, Ardi, 2021). Hal ini
besar. dilakukan sebab pengikut teori strukturalisme
Simpulannya penelitian strukturalisme genetik berasumsi bahwa karya sastra merupakan
genetik menganggap penting aspek dalam karya produk sejarah yang terus berlangsung. Karya
sastra dan aspek luar karya sastra untuk sastra juga diyakini merupakan proses
pemahaman karya sastra. Dari berbagai paparan strukturalisasi dan destrukturasi yang hidup dan
di atas ringkasnya adalah sekurang-kurangnya dihayati oleh masyarakat asal karya sastra yang
penelitian strukturalisme genetik meliputi tiga bersangkutan. Karya sastra bagi kaum pendukung
hal, yaitu: (1) aspek struktur teks sastra, (2) latar teori strukturalisme genetik ialah totalitas yang
belakang pencipta, (3) latar belakang sosial bermakna sebagaimana masyarakatnya. Teori
budaya serta sejarah masyarakatnya. Penelitian strukturalisme genetik juga menganggap bahwa
dengan pendekatan teori strukturalisme genetik individu adalah sebagai makhluk yang bukan
selalu mengaitkan antara karya sastra, pengarang bebas (Ahmadi & Kartiwi, 2020; Jumadil, 2021;
sebagai penghasil karya, dan masyarakat Sembada & Andalas, 2019; Sugianto, Iwan, n.d.;
pengarang yang dianggap mampu mengondisikan Supriyanto, 2011). Individu tersebut merupakan
pengarang untuk menulis novel. pendukung kelas-kelas sosial dalam
Struktur teks (narasi) karya sastra dalam masyarakatnya. Untuk itu dilakukan kajian lebih
penelitian yang menggunakan teori lanjut seperti yang telah dijelaskan dalam
strukturalisme genetik tidak dapat diabaikan. paragraf-paragraf sebelumnya di atas.

1178
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

METODE berbagai ancaman dari dalam negeri sendiri,


antara lain adalah yang dilakukan oleh kelompok
Pendekatan penelitian ini adalah sosiologi Darul Islam. Di luar teks sastra, struktur realita
sastra khususnya strukturalisme genetik. Fokus didapati kekliruan dan hendak dibenahi. Laskar
penelitian ini menjawab bagaimana struktur Darul Islam melakukan serangan melalui
narasi, pandangan dunia, struktur masyarakat tembakan. Dari laporan tiap tiga bulannya,
yang melatarbelakangi penciptaan ketiga novel, korban yang terbunuh di arena serangan itu
dan relasi di antara kesemuanya. Sumber data berjumlah ratusan orang, ribuan rumah terbakar,
yang dipakai adalah novel SPDBS, LTLA, dan ada juga korban perampokan yang jumlahnya
NDTR. Teknik pengumpulan data dilakukan ribuan juga. Brutal. Apa motif penyerangan itu?
dengan pembacaan heuristik dan hermeneutik, Suatu desa diserang karena dicurigai terlibat
kemudian uji keabsahannya melalui triangulasi konspirasi dengan tentara Republik. Atau
data. Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan alasan lain, yaitu merampok penduduk
adalah teknik dialektik. desa dengan legitimasi harta rampasan perang
atau ghanimah sebagaimana dahulu terjadi di
HASIL DAN PEMBAHASAN dunia Islam sejak zaman nabi. Maka pada saat
itulah NII atau DI menjadi ancaman yang sangat
Struktur narasi SPDBS terbangun dengan berat bagi Republik. Selain itu penduduk desa
plot yang bercerita tentang perlawanan tokoh yang ditengarai berkonspirasi dengan tentara
Ranta menentang pemberontakan dan berjuang republik, mereka diculik dan dipaksa masuk NII
menciptakan persatuan serta gotong-royong. (Asnanto, Ghofar, 2019: 59-66).
Pemberontakan sama dengan mendurhakai Teks sastra SPDBS menyiratkan
bangsa dan menimbulkan perpecahan, plot ketidaksetujuannya pada perpecahan, seperti
berjalan dengan aksi tokoh menuju tercapainya yang menjadi keinginan Darul Islam yaitu
persatuan dan nasionalisme. Pasangan-pasangan mendirikan negara sendiri. Pram ingin
oposisi yang ditemukan, antara lain Juragan- mempertahan persatuan yang sebelumnya sudah
rakyat, pendurhaka-yang setia, memisah-bersatu, ada dan membuat bangsa Indonesia berhasil
sendiri-sendiri-kerja sama, dan kacau-damai. meraih kemerdekaan. Pandangan dunia Pram
Bentuk perlawanan terhadap pertumbuhan dan adalah nasionalisme, suatu paham yang
perkembangan bibit perpecahan oleh pengarang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
dapat dilihat dari kutipan berikut. sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation)
dengan mewujudkan satu konsep identitas
“Akibat perbuatan durhaka satu orang? bersama untuk sekelompok manusia yang
Berapa orang menanggung aniaya? Berapa mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama.
orang? Termasuk si durhaka sendiri? Nasionalisme dan persatuan ini digunakan untuk
telunjuknya diamang-amangkannya pada si menyelesaikan masalah dalam SPDBS, antara
orang gaib di hadapannya dan diteruskannya lain: pertama, untuk melawan tindakan binatang
percakapannya dengan diri sendiri. buas (perlakuan kelompok pemberontak) yang
“Satu pendurhaka dapat hancurkan seluruh kejam, kedua sebagai alasan karena tidak ada
kebahagiaan tiap orang, seluruh bangsa! Tapi yang lebih baik yang bisa dipercaya selain sesama
keselamatan tiap orang, seluruh bangsa, cuma anggota masyarakat sendiri yang mau bersatu,
dapat dilaksanakan oleh semua orang. ketiga untuk menghentikan eksploitasi terhadap
Pelaksanaan ini mungkin, kalau ada rakyat yang lemah, dan yang terakhir, keempat
persatuan, kerukunan, persaudaraan. Hati- untuk menciptakan perdamaian perlu ditegakkan
hatilah! Hati-hatilah! satu orang bisa persatuan, yang menginginkan perpecahan,
hancurkan kita semua. tapi kesejahteraan kita memisah maka sebaiknya kembali bersatu atau
harus diciptakan oleh semua kita bersama- sebaliknya ditangkapi sebab mengganggu
sama. Ya. itu gotong royong, kan?”(SPDBS: pembangunan peradaban. Poin keempat
108) sebagaimana dalam cerita tokoh Juragan Musa
dan yang terlibat dalam DI akhirnya ditangkap
Kutipan tersebut di atas mengindikasikan dan pembangunan wilayah berhasil dimulai
pasangan oposisi durhaka dengan setia. Bagi setelahnya.
pengarang sikap mendurhakai bangsa merupakan Struktur narasi LTLA terbangun dengan
sikap yang keliru, membawa kehancuran banyak unsur plot yang menceritakan pergulatan batin
orang. Awal masa kemerdekaan RI diisi oleh tokoh bekas anggota Darul Islam. Pergulatan

1179
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

batin tersebut diabaikan hingga muncul menjadi puncak pembelaan tokoh yaitu ia
pemberontakan. Pengabaian kepentingan membantu pemerintah menumpas
kelompok dan individu tertentu secara masif pemberontakan kelompok lain dan mati dalam
dapat berdampak kehancuran dan mesti dibela. peristiwa itu. Kemalangan yang seharusnya tidak
Pasangan oposisi yang ditemukan dalam teksnya, terjadi pada pemuda yang berjasa untuk
antara lain desa (pemukiman)-hutan, dihormati- kemerdekaan negara.
dihina, kesenangan-kesengsaraan, dan Struktur realita yang direspon pengarang
meyakinkan-meragukan. Berikut kutipan yaitu mengenai pengabaian banyak orang
gambaran tentang kehendak pengaran terhadap situasi ketidakmapan negara pada awal
mendestrukturasi struktur realita peristiwa kemerdekaan yang berpotensi menghadirkan
pemberontakan Darul Islam. konflik bati diantara masyarakatnya. Di antara
ketidakmapanan negara Indonesia dan
“Pada bulan Desember 1949 Belanda kebingungan masyarakat muncul Kartoesoewiryo
mengakui kedaulatan Republik dan kami, yang mendirikan sebuah negara berdasarkan
anggota Hizbullah secara resmi tak punya syariat Islam. Kartoesoewiryo dikenal banyak
musuh lagi. Namun, di sinilah kemudian pihak sebagai proklamator Negara Islam
muncul masalah baru karena kami harus Indonesia, pada 7 Agustus 1949 di Jawa Barat.
memilih membubarkan diri atau menerima Kesatuan Hizbullah dan Sabilillah adalah militer
seruan Pemerintah untuk dilebur ke dalam yang dipersiapkan untuk mewujudkan cita-cita
tentara republik.” (LTLA:66) dari Kartoesoewiryo. Kesatuan militer ini
“Mereka murung ketika mendengar seruan awalnya membantu untuk berjuang merebut
Pemerintah itu. Tapi, aku tahu sebab yang kemerdekaan dan juga mempertahankan
sebenarnya. Terdengar selentingan bahwa tidak Indonesia. Akan tetapi reaksi perlawanan
semua anggota Hizbullah bisa melimpah ke muncul akibat persetujuan Renvill pada 17
dalam tentara Republik. Pelimpahan itu hanya Januari 1948. Persetujuan ini diadakan antara
berlaku bagi mereka yang punya ijazah pemerintah Indonesia dengan Belanda, yang
minimal sekolah rakyat. Sementara Kiram dan isinya pasukan Republik akan ditarik di daerah
Jun tak punya apa-apa. Sementara Kang Suyud yang resmi dikuasai oleh Belanda. Pada akhir
tak pernah tertarik untuk menjadi tentara resmi tahun 1948, pasukan ini menjelma menjadi
karena sudah terlalu tua dan terutama karena tentara yang kuat. Dari sini dapat kita pahami
tidak mau berdekat-dekat dengan anak buah bahwa Kartoesoewiryo mempunyai gerakan
Siswo Wuyung.”(LTLA:67) yang sangat kompleks, meliputi konsepsi
politik, militer, dan agama bahkan dianggap
Cerita LTLA menuntut sidang mebaca agar sebagai jalan Revolusionernya (Ridlo, 2019:
peka terhadap sesama, dan mau memahami 134-:155).
konflik batin yang kemungkinan besar dialami Sementara itu, NDTR memiliki struktur
para pelaku penyimpangan, pemberontak. narasi dengan unsur pembangun yang bercerita
Menghakimi sewenang-wenang merupakan hal tentang tokoh Hasan Saleh yang patriotis. Ia
yang harus dihindari berdasarkan amanah Tohari membela kepentingan wilayah, agama, dan
dalam isi ceritanya. Sebagian dari pelaku bangsanya dengan bijaksana. Hasan melawan
pemberontakan Darul Islam ini adalah pemuda Belanda untuk agamanya, namun dia juga
berjasa yang luput dari perhatian. Seharusnya menentang ulamanya demi kebaikan bersama,
mereka mendapatkan pembelaan dan pertolongan kebaikan rakyat Aceh, dan bangsa Indonesia
pertama anggota laskar yang senang dan pandai seluruhnya. Pasangan oposisi yang bermunculan
berperang tidak bisa bergabung karena tidak pada struktur narasinya, antara lain istimewa-
sekolah, kedua mereka dianggap sebelah mata inklusif, seseorang-rakyat, dan terlepas-
dan diterima setengah hati oleh pemerintah terhubung. Kutipan mengenai ajaran patriotisme
sebagai calon tentara, ketiga godaan datang dari yang disisipi pengarang dalam struktur naratifnya
Darul Islam yang mau menerima mereka pada adalah sebagai berikut.
masa yang serba tidak menentu dalam negara,
keempat mereka terjebak dalam situasi memusuhi “Hasan Saleh segera mengumumkan bahwa
sebangsa sendiri tetapi menyerah atau seluruh kekuasaan sipil yang berada di tangan
memberontak sama-sama mengancam Teungku Daud Beureuh diambil alih olehnya
keselamatan mereka, kelima mereka dibiarkan sebagai penguasa perang NBA-NII, karena
dalam fitnah dan hinaan, dan keenam yang sampai tanggal itu tidak ada jawaban dari PM,

1180
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

Hasan Saleh segera mengumumkan bahwa Pusat akan memberikan status istimewa untuk
seluruh kekuasaan sipil dan militer yang Aceh dan kemudian mengejewantahkannya
berada di tangan Teungku Daud Beureuh dalam Keputusan Perdana Menteri RI No.
diambil alih olehnya sebagai Penguasa 1/Missi/1959. Keputusan ini memberikan status
perang NBA-NII terhitung mulai 15 Maret istimewa kepada Aceh dalam artian dapat
1959. Hasan Saleh tak punya pilihan lain melaksanakan otonomi daerah yang seluas-
karena sejak peristiwa Rapat Cubo, luasnya terutama dalam bidang agama,
perbedaan pendapat antara wali negara dan pendidikan dan adat istiadat. Status ini
ketua majelis Syura semakin runcing. kemudian dikukuhkan dengan Undang-undang
Pendapat wali negara mencerminkan No. 18 tahun 1965. Atas nama Komandan
keinginan untuk terus melakukan Militer Aceh, Letnan Kolonel T. Hamzah dan
pemberontakan terhadap Jakarta, sedangkan Gubernur Daerah Istimewa Aceh, A. Hasjmy
pendapat Ketua Majelis Syura mencerminkan membuat pernyataan bersama sebagai
keinginan rakyat banyak di Aceh yang berikut:Seluruh aparat NBA/NII (militer/polisi)
menginginkan segera terciptanya diterima kedalam 1. pasukan yang bernama
perdamaian”.(NDTR: 484) pasukan Tgk. Cik Di Tiro sebagai bagian dari
Hasan Saleh tak mau kalah. “Sekalipun Aceh Komando Daerah Militer Aceh/Iskandar Muda
bukan Yogya, namun perjuangan rakyat Aceh sesuai dengan pernyataan misi Pemerintah
sama saja seperti Yogya. Mr. Hardi pasti ingat Pusat di Kuta Raja, 26 Mei 1959.Pemerintah
saat Yogya jatuh ke tangan Belanda, Aceh akan membantu sekuat tenaga dalam batas
yang menggantikan sebagai pusat Gerakan batas kemampuan negara untuk pembangunan
perjuangan RI, ”lanjut Hasan ”Juga Aceh semesta di Aceh, terutama dalam bidang-
yang memberi hadiah kapal terbang kepada bidang yang langsung menyentuh kepentingan
Pemerintah RI, Aceh yang menjadi tempat rakyat, jasmani dan rohani, langkah pertama
persinggahan Ketua PDRI Mr. Sjarifuddin untuk merealisir maksud pemerintah tersebut,
Prawiranegara, dan masih banyak lagi. Saya Misi Pemerintah Pusat telah membawa otoritas
tak bermaksud membanggakan Aceh, tetapi sejumlah 88,4 Juta Rupiah. Tetapi keputusan
untuk menunjukkan bahwa tuntutan kami Pemerintah Pusat tesebut tidak berhasil
sesungguhnya masuk akal.” (NDTR: 488) memuaskan kelompok radikal dan republikan
dalam DI/TII. Breue’eh memandang bahwa
Di luar teks sastra diketahui situasi sebutan istimewa bagi Aceh itu belum
perdebatan antara DI/ TII Aceh dengan Republik memiliki subtansi dan bentuk kongkret apapun.
Indonesia menganai pemberlakuan hukum Islam Oleh karena itu ia kembali masuk kedalam
di Aceh dan status otonomi berlangsung sengit. hutan bersama pengikutnya dan melakukan
Tokoh Hasan Saleh dalam cerita posisi perang gerilya (Berutu, 2016: 172). Struktur
keberpihakannya berubah-ubah. Untuk realita ini dibangun ulang dengan negosiasi
mempertahankan pemberlakuan hukum Islam di pandangan dunia patriotisme dari pengaran.
Aceh dan status otonomi Hasan berada di pihak Patriotisme tersebut merupakan respon
DI/TII Aceh tetapi untuk membuatnya sebagai untuk memperjuangkan dan mempertahankan
negara baru yang terpisah Hasan memilih jalan bangsa Indonesia dari ancaman penjajahan.
menyimpang dari DI/TII. Pandangan dunia tersebut juga dilakukan dalam
Bagi rakyat dan elite Aceh, pemberlakuan rangka mematuhi kebenaran ulama pada masa itu,
syariat Islam dengan status Aceh sebagai tidak putus asa dalam menggapai cita-cita,
daerah istimewa merupakan hal yang wajar menggunakan hati nurani dalam memimpin, dan
mengingat sejarah dan besarnya jasa mempertimbangkan kepentingan dan kebaikan
masyarakat Aceh terhadap pembentukan masyarakat luas. Patriotisme, sikap yang berani,
Negara Kesatuan Indonesia dan Kemerdekaan pantang menyerah, dan rela berkorban demi
NKRI pada tahun 1945. Pada bulan Mei bangsa dan negara perlu ada dalam menghadapi
Tahun 1959 Pemerintah Pusat mengutus Mr. berbagai peristiwa konflik dan menjadikan dunia
Hardi untuk membawa misi perdamaian untuk lebih baik.
Aceh. Mr. Hardi selanjutnya melakukan Pandangan dunia pada novel SPDBS adalah
pertemuan dengan Deleglasi Dewan Revolusi nasionalisme dan persatuan. Pramoedya Ananta
Darul Islam (DDRDI) yang dipimpin oleh Toer melalui SPDBS menginginkan persatuan
Ayah Gani Usman. Hasil penting dari antarmasyarakat terwujud dalam rangka
perundingan ini adalah bahwa Pemerintah merespon penindasan yang dilakukan kelompok

1181
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

radikal. Persatuan juga harus ada karena dalam subjek kolektif ekonomi kelas menengah dan
situasi kerusuhan dan penyusupan di mana-mana pendidikan mengah juga. Tohari adalah individu
warga satu-sama lain menjadi saling mencurigai, yang tidak menamatkan sekolahnya sampai
tidak ada yang bisa dipercaya, contohnya seperti dengan perguruan tinggi. Dengan posisinya yang
kepala lurah yang harusnya melindungi warga di tengah, ia tidak banyak berkesempatan
ternyata bersekongkol dalam tidakan penindasan memegang banyak peran. Namun, Ia dapat
antarwarganya sendiri. Persatuan juga memahami yang menjadi masalah orang-orang di
dibutuhkan untuk menghentikan eksploitasi sekitar desanya dan lewat karya seni ia
terhadap masyarakat yang tidak bersalah dalam menyuarakan nasib orang-orang desa yang kerap
kerusuhan sosial itu. Warga dipaksa memenuhi terbawa arus ektrem baik ‘kiri’ maupun ‘kanan’
logistik kelompok pemberontak jika tidak yang tidak sesuai dengan ideologi bangsanya.
keselamatannya terancam. Persatuan juga Sedangkan struktur sosial pencipta NDTR adalah
dibutuhkan untuk pembangunan bangsa secara bagian dari subjek kolektif masyarakat ekonomi
menyeluruh. SBDBS menyelesaikan cerita kelas atas dan pendidikan tinggi. Pengarangnya
dengan mengamankan orang-orang yang tidak berharap anak-anak muda bisa menjadi agen
mau bersatu (Darul Islam) agar persatuan yang perubahan bangsa dengan membekali dirinya
diinginkan bisa terwujud sebagai pangkal dari sejak dini, sebagaimana yg terwakili oleh tokoh
kehidupan yang lebih baik. LTLA memosisikan Hasan Saleh. Anak muda harus rela dan mau
tokoh utamanya sebagai pelaku pemberontakan. mengambil peran untuk kebaikan dan
Tokoh utama amid inilah yang mewakilkan kebermanfaatan yang bisa dirasakan banyak
pandangan-pandangan dunia pengarang. Amid pihak.
mengajak melalui LTLA untuk memperhatikan Relasi antara struktur narasi, pandangan
pergulatan batin yang berat yang mereka diterima dunia, dan struktur sosial penciptaan ketiga novel,
sehingga muncul pemberontakan. Setiap konflik- SPDBS, LTLA, dan NDTR terbukti saling terkait
konflik batin individu maupun kelompok satu sama lain tidak bisa dipungkiri. Hal ini
harusnya tidak diabaikan agar ke depannya berarti hasil penelitian menunjukkan dan
bangsa hidup dengan harmonis. Pergulatan batin menguatkan teori strukturalisme genetik sastra.
itu antara lain ditimbulkan dari banyaknya Genetik (asal-usul penciptaan karya sastra)
pejuang handal yang tidak sekolah, minin memiliki pengaruh terhadap struktur (struktur
pendidikan. Selain minim pendidikan hal ini juga narasi). Gagasan yang menyatu dan berkembang
membawa mereka menjadi harus ditolak oleh dalam kajian kolektif melahirkan reaksi sosial di
banyak pihak termasuk pemerintah ketika mereka masyarakat tertentu. Melalui pandangan dunia,
ingin bergabung menjadi tentara. Mereka juga 'nilai otentik' dapat direfleksikan melalui suatu
menerima pengkhianatan karena perjuangannya karya literatur yang merangkul kehidupan. Nilai
diabaikan dan menyebabkan mereka harus otentik adalah nilai yang tersirat dalam sebuah
memusuhi sesama saudara sendiri karya. Nilai yang mengatur bentuk dunia
(memberontak). Sudah kalah pun anggota DI sepenuhnya.
masih menerima hinaan. Sedangkan NDTR
membawa ide patriotisme. Ia menginginkan SIMPULAN
banyak individu-individu yang memiliki jiwa
patriotisme seperti yang terwakili oleh tokoh Relasi antara struktur narasi, pandangan
Hasan. dunia, dan struktur sosial masyarakat penciptaan
Struktur sosial masyarakat pencipta SPDBS ketiga novel, SPDBS, LTLA, dan NDTR terbukti
adalah dari subjek kolektif ekonomi kelas bawah saling terkait satu sama lain, tidak bisa
dan pendidikan rendah. Pramoedya sebagai dipungkiri. Melalui pandangan dunia, 'nilai
subjek individu adalah seorang yang tidak otentik' dapat direfleksikan melalui suatu karya
memiliki ijazah formal sekolah menengah dan literatur yang merangkul kehidupan. Nilai otentik
melalui masa kecil yang kelam dalam adalah nilai yang tersirat dalam sebuah karya,
kemiskinan. Ia lahir dan tumbuh dalam masa yang mengatur bentuk dunia sepenuhnya. Dunia
Indonesia dalam jajahan, mulai dari Belanda, yang ideal dapat didekati dengan membenahi
Jepang, sampai sesama bangsanya sendiri. nasionalisme sebagaimana yang menjadi
Novelnya merupakan bentuk ekspresi kesadaran pandangan dunia dari subjek kolektif kelas
dirinya dan untuk menyadarkan subjek kelasnya ekonomi bawah dan pendidikan rendah. Selain
agar membangun kehidupan yang lebih baik. nasionalisme, subjek kolektif kelas ekonomi dan
Struktur sosial masyarakat pencipta LTLA adalah pendidikan yang menengah memiliki pandangan

1182
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

dunia mengenai konflik internal (konflik batin) Ahmadi, Y., & Kartiwi, Y. M. 2020.”
yang tidak dapat diabaikan. Dari posisi tengahnya Strukturalisme Genetik Cerpen “Penulis
ini, diharapkan subjek kolektif ini dan juga Biografi” Karya Bode Riswandi”. Alinea:
masyarakat luas tidak terbawa dalam arus ektrim Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajaran, 9(2),
kiri maupun kanan, dalam artian menyimpang 155.
dari ideologi yang berlaku di lingkungannya. https://doi.org/10.35194/alinea.v9i2.1026
Subjek kolektif kelas ekonomi atas dan Akman Kaplan, T. 2022. “Power dynamics, social
pendidikan tinggi memiliki pandangan dunia variability, and perspectives on belief and
patriotisme, kerelaan memperjuangkan religion in the context of genetic
kepentingan bersama, masyarakat luas bukan structuralism in the trilogy of Dağın Öte
hanya kelompok kecilnya, terlebih dirinya Yüzü by Yaşar Kemal and The Spider’s
sendiri. House by Paul Bowles “.dalam RumeliDE
Penelitian ini memberikan saran yaitu Journal of Language and Literature Studies,
melalui pendekatan sosiologi sastra ternyata Juli
didapati bukti bahwa karya sastra bukan hiburan Al-Chaidar. 1999. Pemikiran Politik Proklamator
semata. Oleh karena itu, dari segi kuantitas sastra Negara Islam Indonesia S. M.
memiliki objek yang sangat bervariasi sehingga Kartosoewirjo: Fakta dan Data Sejarah Darul
menarik untuk terus diadakan penelitian. Dalam Islam . Jakarta: Darul Falah.
rangka memahami perubahan sosial dan budaya, Almahfali, Mohammed dan Rafah Barhoum. 2018.
perlu dipertimbangkan hasil penelitian sastra. “ Social Transformations in the Women’s
Hasil penelitian sastra dimungkinkan sebagai Short Stories in Egypt, 2011-2017: Studying
data masukan dalam rangka kebijakan menangani social transformations in literature” dalam
kasus sosial tertentu. Hasil penelitian Arab World English Journal Vol. 2 No. 1
membuktikan bahwa sastra dapat digunakan Aminuddin, Hazmirullah. 2016. “Reply Letter from
sebagai alat menyebarkan ideologi (pandangan the 7th Sultan Sepuh of Cirebon to Raffles:
dunia). Genetic Structuralism Approach” dalam
jurnal Metasastra Vol.9 No.2
REFERENSI Amri, Siti Hardiyanti.2018. “Transcendentalism
Aspects in the Poem The Rhodora by Ralph
Abdolahian, Somayeh, H. A. 2020.” A Structuralist Waldo Emerson (Genetic Structuralism
Analysis of Bakhtiar Ali ’ s The Last Analysis)”. dalam Official Conference
Pomegranate of the World in Terms of Proceedings The Asian Conference on Arts
Lucien Goldmann ’ s Approach”. Journal of & Humanities 2018.
Kurdish Literature, VI(1), 285–296. Annas, Hafidhun. 2021. “The Enlightening
Adawiyah, R., Nasution, I., & Norma, S. 2022. Message Of Evangelical Movement: A
“Author ’ s World View In Dwilogi Padang Genetic Structuralism Study On A Christmas
Bulan Novel By Andrea Hirata : A Lucian Carol By Charles Dickens” dalam Paradigm
Goldmann ’ s Genetic Structuralism Vol.4 No.2
Review”. Journal of Positive School Apipudin. 2016. “Daud Beureu’eh And The Darul
Psychology 6(8), 3151–3166. Islam Rebellion In Aceh” dalam Al-Turas
Adeani, Ikin Syamsudin, R. Bunga Febriani. 2018. Vol. 1
“Pragmatic Criticism of Lingkar Tanah Aryanto, A., Sudardi, B., Purwasito, A., & Wakit,
Lingkar Air Novel by Ahmad Tohari”. A. 2017. “Social Criticism in the Text
Journal of English Education and Scripture of Dharmasonya”. KOMUNITAS:
Linguistics, 1(July), 18. International Journal of Indonesian Society
https://journals.unihaz.ac.id/index.php/edu- and Culture, 9(1), 70–80.
ling https://doi.org/10.15294/komunitas.v9i1.834
Afiah, N. 2021. “Cause of Conflict Between Two 0
Indigenous Character as The Impact of Asnanto, Ghofar. 2019. “Gerakan Darul Islam:
British Imperialism In Orwell’s Burmese Catatan Kecil dari Pengalaman Sejarah”
Days”. Journal of Educational and Language dalam Jurnal Siasat. P. 59-66
Research, 1(2), 157–163. Ausop, Asep Zainal. 2009. “Demokrasi Dan
Afolayan, S. (2011). “A marxist interpretation of the Musyawarah Dalam Pandangan Darul
dystopian society in the African novel”. Arqam, Nii, Dan Hizbut Tahrir Indonesia”
dalam Jurnal Kemanusiaan, 18(2), 1–18. dalam jurnal Sosioteknologi. Vol.8 No.17

1183
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

Azca, M. N., Ikhwan, H., & Arrobi, M. Z. 2019. “A Sastra edt. Jabrohim. Jogjakarta: Hanindita
tale of two royal cities: The narratives of Graha Widya.
islamists’ intolerance in Yogyakarta and Collie, J & Slater. 1987. Literature in the Language
Solo”. Dalam jurnal Al-Jami’ah, 57(1), 25– Classroom. New York: Cambridge
50. University Press.
https://doi.org/10.14421/ajis.2019.571.25- Daemi, Faezeh dan Ahmad Kamyabimask. 2019.
50 “Sociological Study of Four Boxes by
Baety, S. N., Muhammad, D., Muchyi, Z., & Fatin, Bahram Beyzaie, Relying on the Words of
D. 2022. “Pandangan Dunia Pengarang Lucien Goldmann” dalam Honar-Ha-Ye-
Dalam Novel Rapijali 1 : Mencari Karya Ziba Vol.24 Issue 1
Dee”.dalam jurnal Literasi 12(1), 91–107. Damono, Sapardi Djoko. 1984. Sosiologi Sastra:
Bandini, G. S., & Suprihatin, C. T. 2020. “Rejection Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat
of communist ideology in Liem Khing Hoo’s Pembinann dan Pengembangan Bahasa.
Merah (1937): An Examination via Genetic Damono, Sapardi Djoko. 2005. Pegangan
Structuralism”. Pertanika Journal of Social Penelitian Sastra Bandingan. Jakrta: Pusat
Sciences and Humanities, 28(1), 161–173. Bahasa.
Basid, A., & Imaduddin, M. F. 2017. “Ideologi Damono, Sapardi Djoko. 2011. “Pengarang, Karya,
Cinta Dalam Cerpen “Dalam Perjamuan dan Pembaca” dalam jurna Lingua Vol.1
Cinta” Karya Taufik Al-Hakim Kajian No.1
Strukturalisme Genetik”. Jurnal Haluan Darma, Budi. 2004. Pengantar Teori Sastra. Jakarta:
Sastra Budaya, 1(2), 115–129. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Basid, Abdul dan Anilla Febriaty Hermanda. 2019. Nasional.
“The Meaning of Rajah and Its Impact: A Dengel, Holk Harald. 1995. Darul Islam:
Study of Indonesian Madurese Tribes’ Belief Kartosoewirjo Kompf Um Einen
in Kepping Classic Holy Book Based on Islamischen Staat Indonesien, terj. Tim
Genetic Structuralism Goldmann” dalam Pustaka Sinar Harapan, Darul islam dan
JLIC Vol1 No.1 kartosuwiryo: langkah perwujudan angan-
Besharati, M. H., Mazdayasna, G., & Anoosheh, S. angan yang gagal. Jakarta: Sinar Harapan.
M. 2017. “Orwell’s Satirical View of Dewantoro, Nugroho. 2011. Daud Beureuh:
Romantic Love in the Terrorized World of Pejuang Kemerdekaan yang berontak.
Nineteen Eighty-Four”. International Journal Jakarta: KPG
of Applied Linguistics and English Dewi, N. 2017. “Under children’s eyes: Becoming
Literature, 6(6), 78. Pious in Tayeb Salih and Pramoedya Ananta
https://doi.org/10.7575/aiac.ijalel.v.6n.6p.78 Toer short stories”. Jurnal Al-Jami’ah, 55(1),
Biopsi, Heksa. 2009. “Gerakan Darul Islam Di 27–46.
Mata Toer dan Tohari dalam Novel Sekali https://doi.org/10.14421/ajis.2017.551.27-
peristiwa Di Banten Selatan dan Lingkar 46
Tanah Lingkar Air” dalam Jurnal Kandai. Dijk, C. Van. 1983. Darul Islam: Sebuah
Kendari: Kantor Bahasa Provinsi Sul-teng. Pemberontakan (terj). Jakarta: Grafiti Pers.
Bruinessen, Martin Van. 2009. “Sufism Popular Djaelani, Abdul Qadir. 2000. Komunisme Musuh
Islam and the Encounter with Modernity” Islam. Jakarta: Yayasan Pengkajian Islam
dalam buku Islam and Modernity: Key Issues Madinah Munawwarah
and Debates. Muhammad Khalid Masud Djavari, Mohammad Hossein dan Naimeh
(ed.). Scotlandia:Edinburgh University Press Karimlou. 2019. “A Sociological Study of
Budianta, Melani, dkk. 2006. Membaca Sastra. The Plague of Albert Camus Through
Magelang: Indonesia Tera. Genetic Structuralism by Lucien Goldmann”
Budiman. 1995. “Sastra (dan) Ideologi. Sebuah dalam Recherches en Langue et Littérature
Tinjauan Teoritis” dalam BASIS No. 6, Juni. Françaises Vol. 13 Issue 23
Yogyakarta Djojosuroto, Kinayati dan Noldy Pelenkahu. 2009.
Burdah, I. 2017. “The politics of Mataram Kingdom Teori Apresiasi dan Pembelajaran Sastra.
during the reign of Sultan Agung”. Dalam Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Journal of Indonesian Islam, 11(1), 267–306. Eagleton, Terry. 1976. Marxism and Literary
https://doi.org/10.15642/JIIS.2017.11.1.267- Criticism. London: Mathuen & Co.Ltd.
306 Eka Wulandari, Jumadi, L. M. 2020. Aktivitas
Chamamah, Siti. 2002. Metodologi Penelitian Gerombolan DI / TII dan Dampaknya

1184
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

terhadap Masyarakat Sidrap 1950-1965. Disertasi Aqidah dan Filsafat UIN Sumatra
Pattingalloang, 7(2), 160–171. Utara
Ekadjati, Edi. S. 1983. Sumbangan Karya Sastra Fu, M. 2017. “The Influence of the Doctor’s Mind
Sejarah Terhadap Sejarah di Indonesia. Style in Spring and All on William Carlos
Jakarta: Depdikbud. Williams’s Poetry Creation”. International
Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Journal of Applied Linguistics and English
Sastra. Yogyakarta: FBS UNY Literature, 6(4), 81.
Escarpit, Robert. 2005. Sosiologi Sastra. Jakarta: https://doi.org/10.7575/aiac.ijalel.v.6n.4p.81
Obor Indonesia. Goldmann, Lucien. 1975. Towards A Sociology of
Fajarsari, D. D., Supriyanto, T., Nuryatin, A., & The Novel, trans. Alan Sheridan. London:
Zulaeha, I. 2020. “Darul Islam in sekali Tavistock Publications.
peristiwa di banten selatan by pramoedya Gongong, Anhar. 2006. “Sejarah Pemberontakan
ananta toer and Lingkar Tanah Lingkar air by Bersenjata di Indonesia: Sketsa Pergumulan
Ahmad Tohari”. International Journal of di dalam Era Kemerdekaan Tahun 1948-
Scientific and Technology Research, 9(1), 2006” dalam jurnal Teras Vol.2 No.3
4101–4106. Green, Keith dan Jill Le Bihan. 1996. Critical
Fananie, Zainuddin. 2001. Telaah Sastra. Surakarta: Theory and Practice: A Coursebook.
Muhamadiyah University Press. London: Routledge.
Farid, Hilmar. 2008. Pramoedya dan Histografi Hasbi, M. 2014. “The band of Abdul Qahhar
Indonesia edt. Henk Schulte. Jakarta: Mudzakkar: Biographical Sketch of
Yayasan Obor Indonesia. Rebelious Leaders of Islamic State-
Farkhodovna, A. G. 2021. “Poetic Expressions In Indonesian Islamic Army (DI/TII) of
The Novel “A Thousand One Person.” Epra Sulawesi”. Journal of Indonesian Islam, 8(2),
Journals 6(8), 189–191. 263–283.
Farshid, S., & Taleie, S. 2013. “The Fertile “Third https://doi.org/10.15642/JIIS.2014.8.2.263-
Space” in Jhumpa Lahiri’s Stories”. 283
International Journal of Comparative Hawthorn, Jeremy. 2009. Studying The Novel. New
Literature and Translation Studies, 1(3), 1–5. York: Oxford University Press.
https://doi.org/10.7575/aiac.ijclts.v.1n.3p.1 Hidayat, Muhammad Hidayat.2012. “Sejarah
Faruk. 1999. Pengantar Sosiologi Sastra: dari Sebagai Peristiwa, Kisah, dan Ilmu” Sul-sel:
Struturalisme Genetik sampai Post- Sejarah LPM Sul-sel, melalui
modernisme.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. http://www.lpmpsulsel.net/v2/attachments/2
Faruk. 2019. “Humanisme Karya-Karya Sastra 05_ARTIKEL%20SEBAGAI%20ILMU%
Pramoedya Ananta Toer” dalam jurnal 20dst%20%28Hidayat%29.pdf diunduh
Atavisme 22(1), 1–14. 22/8/2013
https://doi.org/10.24257/atavisme.v22i1.507 Horikoshi, Hiroko. 1975. “The Darul Islam
.1-14 Movement in West Java (1948-62): An
Fathurohman, Irfai, dkk. 2018. “Human Problems Experience in Historical Process”. Indonesia:
in Remy Sylado Mbeling Poetry: the Journal Cornel Modern Indonesia Project.
Analysis of Norm Srata by Ingarden” dalam Huriyah, Tina Agustin. 2020. “Honne dan Tatemae
Proceedings of the International Conference dalam Novel Sairensu Karya Akiyoshi
on Science and Education and Technology Rikako” dalam Janaru Saja vol. 9 no. 2
2018 (ISET 2018) Indah, Luluk Nur. 2018. “Kajian Intertekstualitas
Fattah, Sanusi, Ernawati, dkk. 2008. Ilmu Novel Lingkar Tanah Lingkar Air Karya
Pengetahuan Sosial 3: untuk SMP/ MTs kls Ahmad Tohari Dengan Senapan Tak
IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Berpeluru Karya Joko Gesang Santoso”
Fauzana, D., Sulastri, S. & Zurmailis, Z. 2020. dalam jurnal Matapena Vol. 1 No.1
“Forms of Discrimination on Subalternity Irmayani, sabaruddin, dan Rahma Melati Amir.
Group in Navis’s Saraswati : Si Gadis Dalam 2021. “Ideology In Charlotte Perkins
Sunyi Shortstory”. Journal Polingua: Gilman’s Short Story The Yellow Wallpaper
Scientific Journal of Linguistic Literatura By Using Genetic Structuralism Approach”
and Education, 9(2), 65–71. dalam JLe ( Journal of Literate of English)
https://doi.org/10.30630/polingua.v9i2.146 Vol.2 No.1
Firdaus. 2019. “Peran Organisasi Teungku dayah Ismail, Azman. 2021. “Pramoedya Ananta Toer's
dalam Pelaksanaan Syariat Islam di Aceh” Novels on Independence Revolution from

1185
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

the Perspective of Journalistic Hegemony” Structuralism” dalam jurnal Polingua Vol.10


dalam Malay Literature Vol. 34 No. 1 No.2
Ismizakiya, Fitriani, Y., & Yunda, A. 2021. Mahayana, Maman S. 2007. Ekstrinsikalisasi Sastra
“Attitude Of Women In The Novel Of Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Heaven Bidadaries Tere Liye ’ s Work A MaiBoy, S., Anwar, K., & Ferdinal, F. 2021.
Critical Review Of Feminism Literature”. “Author World’s View in Sabariah Novel:
Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 2275– Study of Lucien Goldmann’s Genetic
2279. Structuralism”. Journal Polingua 10(2), 49–
Jumadil, N. A. 2021. “Strukturalisme Genetik 54.
Dalam Puisi Mahmud Darwish”. Logat, 8(2), Maleki, Sepideh, Seyyed Abolghasem Hoseini, dan
97–111. Mansour Barahimi. 2020. “Explanation of
Neglected Beginning of Persian Mystical
Junus, Umar. 1985. Dari Peristiwa Ke Imajinasi Poem Stress on Lucien Goldman Genetic
Wajah Sastra dan Budaya Indonesia. Jakarta: Structuralism Approach” dalam Theology of
Gramedia Pustaka Utama. Art Vol.1397 No.13
Jupriono, D., & Supriadji, R. M. 2011.”Aplikasi Maryam, S. 2021. “Legenda Wadu Ntanda Rahi:
Teori Strukturalisme Genetik, Feminisme, Sebuah Kajian Strukturalisme Genetik”.
Sastra & Politik, Teori Hegemoni, Resepsi Jurnal Genta Bahtera 21–35.
Sastra Dalam Penelitian Mahasiswa”. Masadi, M.Anwar dan Fatimatus Zahro. 2020.
PARAFRASE: Jurnal Kajian Kebahasaan “Poverty, Mysticism, and Religiosity of
Dan Kesastraan, 11(17), 37–46. Sumatera Inland Communities in Bidadari-
K. S. Yudiono. 2003. Ahmad Tohari: Karya dan Bidadari Syurga Novel by Tere Liye:
Dunianya. Jakarta: Grasindo. Genetic Structuralism Analysis Lucian
Kadir, Herson. 2018.“Upaya Ahmad Tohari Goldman”dalam Proceedings of the 3rd
Melawan Korupsi Dalam Novel Orang- International Conference on Language,
Orang Proyek” dalam Prosiding Konferensi Literature, Culture, and Education
Internasional Kesusastraan XXVII, 2018. (ICOLLITE 2019)
Kakharova. M. 2021” Psychological Circumstances Matsevko, Lidiia, B. 2022. “Narrative Aspects of
Of Protagonists In Autobiographical the Novels by Lucy Maud Montgomery and
Works”. Filologiya Eleanor Porter”. AWEJ for Translation &
Kamhar, M. Y., & Lestari, E. 2019. Kritik Judisial Literary Studies, Vol. 6, No. 1, 53–66.
Dalam Novel Lanang Karya Yonathan Maulina, O. H., Suyitno, S., & Wardani, N. E. 2018.
Rahardjo ( Kajian Strukturalisme Genetik ). “Genetic Structuralism and Value of
Jurnal Bindo Sastra. 3(2), 83–91. Character Education in the Monologue
Kawilarang, Harry. 2008. Aceh: dari Sultan Matinya Toekang Kritik, the Death of
Iskandar Muda ke Helsinki. Banda Aceh: Criticizers By Agus Noor”. IJOLTL:
Bandar Publishing Indonesian Journal of Language Teaching
Kodirjon Nosirov. 2021. “Pedagogical Thought In and Linguistics, 3(1), 89–102.
The Stories Of Ch.Aitmatov”. EPRA https://doi.org/10.30957/ijoltl.v3i1.411
International Journal of Research and McKay, Sandra. 1987. “Literature in the ESL
Development (IJRD) 6(4), 37–39. Classroom” dalam Christopher Brumfit dan
Kuntowijoyo. 2006. Budaya dan Masyarakat. Ronald Carter Literature and Language
Yogyakarta: Tiara Wacana. Teaching. Oxford: Oxford University Press.
Latifi, Y. N., Udasmoro, W., & Juliasih. 2019. “The Morawski, C. M. 2010. “Transacting In The Arts Of
subjectivity of Nawal Al-Sa’Dawi: Critique Adolescent Novel Study: Teacher
on gender relations in religious construction Candidates Embody Charlotte Doyle”.
in Adab Am Qillah Adab Work”. Al- International Journal of Education and the
Jami’ah, 57(2), 257–286. Arts, 11(3), 1–24.
https://doi.org/10.14421/ajis.2019.572.257- Mugijatna, M. 2014. “The Representation Of
286 Mulsims In Rudyard Kipling’s Short Stories:
Lumsden, R. 2013. “Edwin Thumboo: Two A Postcolonial Perspective”. Jurnal Al-
voices”. Asiatic, 7(2), 218–229. Jami’ah, 52(1), 127–148.
M. Syafri, Khairil Anwar dan Ferdinal Ferdinal. https://doi.org/10.14421/ajis.2014.521.127-
2021. “Author World's View in Sabariah 148
Novel: Study of Lucien Goldmann's Genetic Mustofa, Muhammad. 2000. “Memahami

1186
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

Kerusuhan Sosial, Suatu Kendala Menuju the Santri: A Review of Gender Construction
Masyarakat Madani” dalam jurnal at Pondok Pesantren”. KOMUNITAS:
Kriminolog Indonesia Vol.1 Sept (10-19) International Journal of Indonesian Society
Muzakki, A. 2017. “Transmitting Islam through and Culture, 10(1), 92–100.
stories: The sociology of production and https://doi.org/10.15294/komunitas.v10i1.81
consumption of Islam in novel literature”. 42
Journal of Indonesian Islam, 11(1), 59–76. Pratiwi, D. S., Sarwono, S., & Lubis, B. 2017.
https://doi.org/10.15642/JIIS.2017.11.1.59- “Analisis Novel Perahu Kertas Karya Dewi
76 Lestari (Kajian Strukturalisme Genetik)”.
N. Fatimah, and I. Indriyanto, "Penumpasan Jurnal Ilmiah KORPUS, 1(1), 32–38.
Gerakan Darul Islam/Tentara Islam https://doi.org/10.33369/jik.v1i1.3125
Indonesia Kabupaten Tegal 1949-1962," Prihantono, K. D. 2021. “Pandangan Dunia William
Historiografi, vol. 1, no. 2, pp. 135-142, Dec. Faulkner Dalam Cerpen A Rose For Emily”.
2020. [Online] Jentera, 9(2), 149–166.
Nazemian, H., & Hosseini, A. 2018. “Reflection of Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra dengan
Protagonist’S Worldview in a Contemporary Ancangan Literasi Kritis. Jakarta: Bumi
Arabic Novel a Case Study of Latin Quarter Aksara.
(Al-Hayy Al-Latini)”. PEOPLE: Priyono. 2012. Infanteri: The Backbone Of The
International Journal of Social Sciences, Army. Yogyakarta: Mata Padi Pressindo
4(2), 990–1002. Purwantini dan Bramantio. 2018. “The Adventure
https://doi.org/10.20319/pijss.2018.42.9901 Of The Radical Islamic Group Members Of
002 The Free Aceh Movement In Seumpama
Nugroho, Agung. 2020. “Darul Islam di Surakarta: Matahari Novel: Study of Genetic-
studi Kasus Pemberontakan DI/TII Eks Structuralism” dalam Journal of Indonesian
Batalion 426 dan Pengaruhnya Tahun 1952- Islam Vol.12 No.1
1952”dalam Jurnal Al-Isnad Vol.1No.1 Purwantini, & Bramantio. 2018. “The adventure of
Nugroho, Dewanto. 2011. Kartosoewirjo: Mimpi the radical islamic group members of the free
Negara Islam. Jakarta: Kepustakaan Populer aceh movement in seumpama matahari novel
Gramedia. study of genetic-structuralism”. Journal of
Nugroho, Notosusanto. 1968. Sedjarah dan Indonesian Islam, 12(1), 85–102.
Hankam. Jakarta: Dephankam. https://doi.org/10.15642/JIIS.2018.12.1.85-
Nurgiyantoro, Burhan. 2005.Teori Pengkajian 102
Fiksi. Yogyakarta: UGM Putri, Delia. 2016. “The Shift Of Minangkabau
Nurmalayani, A. 2021. “Subjek Kolektif Novel Cultural Values In The Novel Persiden By
Tentang Kamu Karya Tere Liye Yang Wisran Hadi (A Genetic Structuralism
Mencerminkan Sejarah Pki: Kajian Approach)”. dalam jurnal Humanus Vol. XV
Strukturalisme Genetik Lucien Goldmann” No. 2, October 2016.
Jurnal Mabasan. 15(2), 201–220. Qodirova, N. S. 2021. “Problems Of Style And
Ogunyemi, C. B. 2022. “Sexuality and hierarchical Creative Individuality In Literature”.
trajectories in Global South: A de-colonial International Journal of Progressive Sciences
reading of Sefi Atta’s novel, A Bit of and Technologies (IJPSAT) vol.25, 254–
Difference in the exemplification of 260.
contemporary literature”. Heliyon, 8(8), Rakhman, F.A., dkk. 2015. “Philanthropism In
e10159. Charles Dickens’s A Christmas Carol: A
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2022.e101 Genetic Structuralism Analysis” dalam
59 Publika Budaya Volume 3 (2) Mei 2015.
Poeloengan, Andrea Hynan. 2006. “Sejarah Darul Ratna, Nyoman Kutha Ratna. 2005. Sastra dan
Islam (DI) dan Kartosuwiryo” mini tesis Cultural Studies: Representasi Fiksi dan
Memahami Terorisme di Indonesia: Jihad, Fakta. Denpasar: Pustaka Pelajar.
Darul Islam dan Jema'ah Islamiyah. Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan
Australia: Fakultas Hukum, Universitas Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Wollongong. Pustaka Pelajar.
Poerwodarminto W.J.S. 2003. Kamus Umum Rejo, Uman dan Nurul Baiti Rohmah. 2020.
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. “Author's Ideology In Short Story Of
Pramono, D. 2018. “The Authority of Kyai Toward Anthology In Sumi Dan Gambarnya By

1187
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

Ratna Indraswari Ibrahim: the Arts, 23 (2), 1–17.


Genetic'Structuralism Study” dalam ISSHE Solahudin. 2011. NII sampai JI Salafy Jihadisme di
November 2020 Indonesia. Jakarta: Komunitas Bambu.
Riadi, S., & Emzir, E. 2015. “Sufistic and Srikandi, Cut Novita. 2018.”Representasi Revolusi
Transformative Pedagogic Values in Syaikh Sosial Aceh dalam Novel Napoleon dari
Siti Jenar Novel By Agus Sunyoto Genetic Tanah Rencong” dalam Jurnal Ceudah Vol.8
Structuralism”. Ijlecr - International Journal No.1
of Language Education and Culture Review, Stanton, Robert. 2012. Teori Fiksi. Yogyakarta.
1(1), 79–86. Pustaka Pelajar.
https://doi.org/10.21009/ijlecr.011.08 Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan.
Ridlo, M. 2019. “Negara Islam Indonesia Dan Jakarta: Pustaka Jaya.
Kartosuwiryo ( Konsepsi Gerakan Politik, Sugianto, Iwan, N. H.2017. “Strukturalisme
Militer Dan Agama)”. Humanistika Vol.5, Genetik dalam Cerpen Slum Karya Hanif
13–34. Nashrullah” dalam Jurnal Ilmiah Fenoma
Saharudin. 2019. “The Symbols And Myths Of Vol. 4 No.1
Rice In Sasak’s Culture: A Portrait Of Sugihastuti. 2011. Teori Apresiasi Sastra.
Hybrid Islam In Lombok”. Al-Jami’ah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
57(2), 425–458. Sukmawati, Fitria dan Nabilatur Rohmah. 2021.
https://doi.org/10.14421/ajis.2019.572.425- “Gambaran Kemiskinan dalam Novel Sekali
458 Peristiwa di Banten Selatan Karya
Santosa, Puji. 2006. Pandangan Dunia Darmanto Pramoedya Ananta Toer” dalam Prosiding
Jatman. Jakarta : Pusat Bahasa. Seminar Nasional SasindoVol.2 No.1
Sari, Angie Permata. 2017. “Gagasan Sumardjo, Jacob dan Saini K M. 1997. Apresiasi
Nasionalisme” tugas akhir sarjana. Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Semarang: FISIP Undip Utama.
Sehandi, Y. 2022. “Feodalisme Kasta Tinggi pada Sunanda, A. 2015. “Pandangan Masyarakat
Masyarakat Ngada di Flores dalam Novel Tentang Sistem Kekuasaan Sosial Dan
Kemelut Kasta Karya Aris Woghe”. Jurnal Politik (Kajian terhadap Cerpen yang
Onoma 8(1), 232–237. Berjudul “Paman Gober” Karya Seno
Sembada, E. Z., & Andalas, Ma. I. 2019. “Realitas Gumira Ajidarma Perspektif Strukturalisme-
Sosial dalam Novel Laut Bercerita Karya genetik)”. Kajian Linguistik dan Sastra,
Leila S. Chudori: Analisis Strukturalisme 27(2), 114–125.
Genetik”. Jurnal Sastra Indonesia, 8(2), 129– Supardan, Dadang. 2008.” Menyingkap
137. https://doi.org/10.15294/jsi.v8i2.27824 Perkembangan Pendidikan Sejak Masa
Sharma, N. 2019. “Art of Characterization in Indian Kolonial Hingga Sekarang: Perspektif
English Short Stories : A Literature Review”. Pendidikan Kritis”, dalam Jurnal Generasi
IJRAR- International Journal of Research Kampus Vol. 1 No. 2
and Analytical Reviews 6(1), 461-463 Supriyanto, T. 2011. “Genetika Roman Panglipur
Sholihah, Shofia Amalia, Abdul Basid, dan Fahmi Wuyung”. dalam jurnal Atavisme Vol.14
Darusti. 2018. “The Concept of Marxism In No.1 113–124.
The Movie “The Young of Karl Marx” Supriyanto, Teguh. 2011. “Relasi dan Negosiasi
Based on The Perspective of Genetic Ideologis dalam Naga Sasra dan Sabuk Inten
Structuralism” dalam Proceedings of the Karya S.H. Mintardja”, dalam jurnal
International Seminar on Recent Language, Humaniora Vol.23 No.1
Literature, and Local Cultural Studies Supriyanto, Teguh. 2014. “Kearifan Lokal dalam
(BASA 2018) Sastra Indonesia” dalam Jurnal Jentera Vol.3
Sigalingging, H. 2020. “Analisis Strukturalisme No.2
Genetik Dalam Novel Bulan Lebam Di Supriyanto, Teguh. 2014. Kajian Stilistika dalam
Tepian Toba Karya Sihar Ramses Prosa. Yogyakarta: Elmatera Publishing.
Simatupang”. Jurnal Sintesis, 14(1), 30–46. Supriyanto, Teguh. 2015. Nagasasra Sabuk Inten
Smith, T., Sunday, K., Gray, C., & Mavroudis, N. Praktik Hegemoni Kekuasaan Jawa.
2022. “The Effect of Drama in Education Yogyakarta: Cakrawala.
Towards the Acceptance of Different Supriyanto, Teguh. 2021. Metodologi Penelitian
Religious Identities in a Intercultural School Sastra. Semarang: UNNESPRESS
Nick”. International Journal of Education & Syamsudin, Ikin dan Bunga. 2020. “Pragmatic

1188
Dwi Desi Fajarsari, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 1169-1189

Criticism of Lingkar Tanah Lingkar Air JENTERA: Jurnal Kajian Sastra, 5(1), 7.
Novel by Ahmad Tohari” dalam Journal of https://doi.org/10.26499/jentera.v5i1.346
English Education and Teaching Vol.4 No.4 Widarwati, Nunun Tri Ratih Wijayava, Giyatmi.
Teeuw, A. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: 2021. “A Review Of Disclosure Translation
Girimukti Pasak. Showing Gender Discrimination And Social
Teeuw, A. 1997. Citra Manusia Indonesia dalam Class Discrimination In Novel Girl From
Karya Sastra Pramoedya Ananta Toer. The Coast”. Education and Linguistics
Jakarta: Pustaka Jaya. Knowledge Journal (Edulink) 3(1), 1–13.
Thohir, Muhadjirin. 2006. Orang Islam Jawa Wijaya, Ardi, et all. 2021. “Pandangan Dunia
Pesisiran. Semarang: Fasindo Press. Pengarang dalam Kumpulan Cerpen Yang
Turaeva, B. 2021. “The Expression of the Bertahan Dan Binasa Perlahan Karya Okky
Spirituality of the Human and Animal in the Masasari”. Ilmu Budaya:Jurnal Bahasa,
Novels by Chingiz Aitmatov” Palarch’s Sastra, Seni, Dan Budaya, 5, 645–656.
Journal Of Archaeology Of Wulandari, Eka, dkk. 2020. “Aktivitas Gerombolan
Egypt/Egyptology Vol.18 No.5 360–364. DI/TII dan dampaknya terhadap masyarakat
Turahmat, Agus Nuryatin, Suminto A. Sayuti, T. S. Sidrap” dalam jurnal Pattingalloang Vol.7
2018. “Indonesian Absudisme in Noer’s No.2
Texts of Tetralogy Drama Entitled Orkes Yanti, Firdha. 2018.”Pandangan Sosok Ideal dalam
Madun”. dalam The Journal of Educational Menegakkan Keadilan di Film Gabbar Is
Development 6(1), 89–101. Back: Analisis Strukturalisme-Genetik
Turahmat, dkk. 2018. “Indonesian Absurdism in Lucien Goldmann” (An Ideal Figure in
Noer's Texts of Tetralogy Drama Entitled Raising Justice: A Lucien Goldmann
Orkes Madun” dalam The Journal of Genetic-Structuralism Analysis) (December
Educational Development Vol.6 No. 1 28, 2018).Available at SSRN:
Turahmat, dkk. 2018.” Surealism in Wewe Gombel https://ssrn.com/abstract=3307328 or
Drama Script by M.S. Nugroho” dalam http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.3307328
Asian Social Science Vol. 14, No. 2 Yudin, Jaki, Suyitno, M. R. 2020. “Problematic
Utami, Widya,dan Suminto A. Sayuti. 2018. Characters In Andrea Hirata’s Novel Orang-
“Genetic Structuralism Analysis in Short Orang Biasa: An Overview Of Character
Story Pusaka Tinggi by Darman Moenir Text Education Value”. EPRA International
Structure, Social Structure and World View Journal of Multidisciplinary Research
Perspective” dalam Advances in Social (IJMR)-Peer Reviewed Journal, 6(11), 316–
Science, Education and Humanities 321. https://doi.org/10.36713/epra2013
Research, volume 297 dan International Yuwono, A., Bakti Mardikantoro, H., &
Conference on Interdisciplinary Language, Supriyanto, T. 2020. “Javanese Community
Literature and Education (ICILLE 2018). Institutions at Kentrung Blora Parikan”.
Vitchek, Andre dan Rossie Indira. 2006. Saya Ijisrt.Com, 5(12), 648–650.
Terbakar Amarah Sendirian!. Jakarta: KPG https://ijisrt.com/assets/upload/files/IJISRT2
Wahab, Z., & Rashid, R. A. 2016. “Representation 0DEC347.pdf
Of Business Culture In Selected Malaysian Z. R., Sugito. “Mistifikasi Novel Sejarah” dalam
Short Stories”. International Journal of Harian Jawa Pos tanggal 18 Mei 2008
Applied Linguistics and English Literature, Zainol, N. Z. N., Majid, L. A., & Md Saad, M. F.
5(6), 147–151. 2018. “An overview on hermeneutics
https://doi.org/10.7575/aiac.ijalel.v.5n.6p.14 method application to the Quran by Muslim
7 thinkers”. International Journal of
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Engineering and Technology(UAE), 7(4),
Kesusastraan, terj. Melani Budianta. Jakarta: 167–170.
Gramedia. https://doi.org/10.14419/ijet.v7i4.9.20643
Wicaksono, A. 2017. “Kearifan pada Lingkungan Zoest, Art Van. 1980. Fiksi dan Non Fiksi dalam
Hidup dalam Novel-Novel Karya Andrea Kajian Semiotik Terj. Manoekmi Sardjoe.
Hirata (Tinjauan Strukturalisme Genetik)”. Jakarta: Intermasa.

1189

Anda mungkin juga menyukai