Anda di halaman 1dari 12

Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal

STRUKTURALISME GENETIK DALAM NOVEL ANAK GEMBALA YANG TERTIDUR


PANJANG DI AKHIR ZAMAN KARYA A. MUSTAFA

Devy Qurrotu Ainy


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoneisa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
devyainy988@gmail.com

Tengsoe Tjahjono
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoneisa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
tengsoetjahjono@unesa.ac.id

Abstrak
Penelitian ini menganalisis salah satu karya sastra yakni novel yang berjudul Anak Gembala yang Tertidur
Panjang di Akhir Zaman karya A. Mustafa. Secara garis besar, novel tersebut berisi gambaran kelompok
masyarakat serta berbagai permasalahan yang disajikan. Novel yang juga menjadi pemenang kedua dalam
DKJ tahun 2018 tersebut akan dianalisis menggunakan salah satu teori sastra yakni Srukturalisme Genetik
Lucien Goldmann. Goldmann percaya bahwa karya sastra ialah sebuah struktur. Namun struktur bukan
merupakan hal statis, melainkan produk dari proses sejarah yang berlangsung terus menerus. Secara lebih
jelas, Lucien Goldmann merumuskan beberapa konsep dasar untuk membangun teori yang dicetusnya
tersebut. Terdapat fakta kemanusiaan, subjek kolektif, pandangan dunia, struktur karya sastra, serta
dialektika pemahaman-penjelasan. Kelima konsep dasar tersebut ditemukan dalam novel yang kemudian
dideskripsikan serta diuraikan secara jelas.
Kata Kunci: Strukturalisme Genetik, Novel, aktivitas sosial

Abstract
This research analyzes one of the literary works, namely a novel entitled Children of the Shepherd Who
Long asleep in the End Times by A. Mustafa. Broadly speaking, the novel contains a description of
community groups and various problems presented. The novel which is also the second winner in the 2018
DKJ will be analyzed using one literary theory namely Genetic Structuralism Lucien Goldmann.
Goldmann believes that literary works are a structure. But the structure is not a static thing, but a product of
a continuous historical process. More clearly, Lucien Goldmann formulated some basic concepts to build
the theory he invented. There are facts of humanity, collective subjects, worldviews, structure of literary
works, and dialectics of understanding-explanation. The five basic concepts are found in related novels
which are then described and clearly explained.
Keywords: Genetic Structuralism, Novels, social activities

gagasan, dan kedalaman pesan (Najid, 2013: 7). Karya


PENDAHULUAN sastra tentu mengandung pesan tertentu dari pengarang
Setiap peristiwa yang terjadi di dalam lingkungan yang akan diungkapan kepada pembaca sebagai penikmat
masyarakat merupakan hasil dari interaksi yang karya sastra. Secara jelas, menurut Najid mengungkapkan
dihasilkan antarmasyarakat terkait. Manusia sebagai karya sastra menurut jenisnya terdiri atas tiga macam,
makhluk sosial berperan besar dalam adanya interaksi yaitu puisi, prosa fiksi, dan drama. Seperti penelitian
masyarakat. Hal ini menjadikan peristiwa yang ada yang akan dikaji ini. Novel yang berjudul Anak Gembala
menjadi beraneka ragam. Didasarkan dengan hal itu, Yang Tertidur Panjang Di Akhir Zaman karya A.
penulis yang menjadi bagian dari masyarakat menjadikan Mustafa ini merupakan karya sastra yang merupakan
peristiwa yang diamati bahkan dialami sendiri menjadi representasi terhadap apa yang penulis rasakan, yang
suatu penemuan yang kemudian dijadikan ide dalam kemudian menjadi sebuah novel. Tentu dengan kreasi
karya sastra. Sebuah karya sastra lahir atau muncul serta imajinasi penulis yang akhirnya lahir karya sastra
dikarenakan keadaan serta kondisi yang ada di terkait. Novel dipilih karena novel dapat dikaji dari
masyarakat pula. Karya sastra diciptakan sebagai bentuk beberapa faktor. Selain itu, novel merupakan karya sastra
implementasi pikiran dan perasaan yang diungkapkan yang kompleks. Menurut Nurgiyantoro, novel lebih
penulis. Hal tersebut sejalan dengan sastra yang mengacu pada realitas yang lebih tinggi dan psikologi
merupakan bentuk seni yang diungkapkan oleh pikiran lebih mendalam.
dan perasaan manusia dengan keindahan bahasa, keaslian

1
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

Novel tersebut menceritakan waria yang tersingkirkan Goldmannlah yang paling kuat karena ia mempunyai
dari masyarakat. Meskipun begitu, mereka memiliki dasar teori yang jelas dan tetap memberikan tekanan
komunitas yang tentu waria-waria tersebut merasa kepada nilai literer yang dianalisis. Sehingga dalan
nyaman karena memiliki kumpulan yang tidak berbeda penelitian ini, akan dibahas mengenai novel yang berjudul
dengannya dan sejalan dengan kegiatan serta tujuan yang Anak Gembala Yang Tertidur Panjang Di Akhir Zaman
dimiliki. Dengan terjadinya kehidupan yang mereka karya A. Mustafa akan dikupas dengan strukturalisme
alami selama bertahun-tahun, sebenarnya banyak dampak genetik Lucien Goldmann. Penelitian strukturalisme
buruk yang diterima. Tidak jarang pelanggan genetik meliputi beberapa hal yakni fakta kemanusiaan,
memperlakukan para waria tidak selayaknya manusia. subjek kolektif, struktuasi, pandangan dunia, pemahaman
Meskipun sadar mereka tetap menjalankan pekerjaan dan penjelasan (Faruk, 2014: 56).
yang dipandang sebelah mata, terpinggirkan, dan selalu Fakta kemanusiaan merupakan landasan ontologis dari
mendapatkan perlakuan semena-mena. Kehidupan itulah strukturalisme genetik. Fakta tersebut adalah segala hasil
yang akhirnya membuat tokoh utama dalam novel aktivitas atau perilaku manusia baik yang verbal maupun
bernama Mbok Wilis merasa jenuh, bosan, lelah, dan yang fisik, yang berusaha dipahami oleh ilmu
putus asa dengan kehidupan yang dijalani. Kemudian pengetahuan. Fakta itu dapat berwujud aktivitas sosial
suatu saat Mbok Wilis menemukan jalan yang tertentu seperti bencana alam. Sedangkan aktivitas politik
dianggapnya benar dan akhirnya dilakukan hingga saat seperti pemilu, maupun kreasi kultural seperti filsafat, seni
ini. Novel tersebut merupakan novel yang diangkat dari rupa, seni musik, seni patung, dan seni sastra (Faruk,
kisah nyata berdasarkan pengamatan yang dilakukan. 2014: 57). Fakta kemanusiaan hakikatnya dibedakan
Novel karya A. Mustafa ini akan dikaji menggunakan menjadi dua macam, yaitu fakta individual dan fakta
kajian Strukturalisme Genetik Lucien Goldmann. sosial. Fakta sosial memiliki peran penting dalam sejarah,
Strukturalisme Genetik dipilih karena konsep sedangkan fakta individu tidak memiliki hal tersebut.
strukturalisme genetik Lucien Goldmann terdapat di Fakta individual merupakan hasil dari perilaku libidinal
dalam novel tersebut. Terdapat beberapa ahli yang seperti mimpi, tingkah laku orang gila. Kemudian fakta
berpendapat mengenai strukturalisme genetik, namun sosial memiliki dampak dalam hubungan sosial, ekonomi,
menurut Umar Junus dalam Jabrohim pendekatan maupun politik antar anggota masyarakat. Goldmann
strukturalisme Genetik Goldmannlah yang paling kuat dalam Faruk (2014: 58) tujuan dari arti atau fakta-fakta
karena ia mempunyai dasar teori yang jelas dan tetap kemanusiaan tumbuh sebagai respons dari subjek kolektif
memberikan tekanan kepada nilai literer yang dianalisis. ataupun individual terhadap situasi dan kondisi yang ada
Strukturalisme genetik muncul setelah adanya dalam diri dan sekitarnya. Fakta-fakta kemanusiaan
berbagai pertentangan mengenai strukturalisme murni. merupakan hasil usaha untuk mencapai keseimbangan
Karena strukturalisme murni hanya berfokus terhadap yang lebih baik dalam hubungannya dengan dunia
karya sastra yang ada sebagai karya yang otonom. sekitarnya.
Sehingga tidak dikaitkan dengan hal lain di luar karya Fakta kemanusiaan muncul karena terdapat hasil
sastra tersebut. Pengertian strukturalisme genetik menurut aktivitas manusia sebagai subjeknya. Kemudian dapat
Endraswara adalah cabang ilmu penelitian sastra secara dibedakan terdapat subjek individual dan subjek kolektif.
struktural yang tak murni. Sejalan dengan pendapat Subjek kolektif merupakan subjek fakta sosial (historis)
tersebut, Ratna mengungkapkan strukturalisme genetik (Faruk, 2014: 62). Subjek kolektivitas atau trans-
adalah analisis struktur dengan memberikan perhatian individual merupakan konsep yang masih sangat kabur.
terhadap asal-usul karya. Strukturalisme genetik menurut Subjek kolektif dapat berupa kelompok kekerabatan,
Jabrohim adalah sebuah pendekatan di dalam karya sastra kelompok sekerja, kelompok territorial, dan sebagainya.
penelitian sastra yang lahir sebagai reaksi dari pendekatan Konsep strukturalisme Levi’Strauss berpusat pada
strukturalisme murni yang antihistoris dan kausal. Dengan konsep oposisi biner atau oposisi berpasangan. Bangunan
berbagai pendapat dari para ahli tersebut, dapat dikatakan dunia sosial dan kultural manusia sebagai sesuatu yang
bahwa strukturalisme genetik merupakan salah satu distrukturkan atas dasar prinsip binarisme, terbangun dari
cabang penelitian sastra yang tidak hanya menilik karya seperangkat satuan yang saling beroposisi satu sama lain
sastra itu sendiri namun juga menilik karya sastra dari (Faruk, 2012: 164). Menurut Goldmann konsep struktur
unsur ekstrinsiknya pula. yang bersifat tematik diperoleh dari dua pandangan
Keberadaan sastra sangat berkaitan erat dengan nilai- mengenai karya sastra pada umumnya. Pertama, bahwa
nilai sosial. Biasanya dengan mudah didekati dengan karya sastra merupakan ekspresi pandangan dunia secara
sosiologis Goldmann, Zima, Swingerwood, Duvignaud, imajiner. Kedua, bahwa dalam usahanya mengeskpresikan
dan lain-lain. Namun demikian, menurut Umar Junus pandangan dunia itu pengarang menciptakan semesta
dalam Jabrohim pendekatan strukturalisme Genetik
Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal

tokoh-tokoh, objek-objek, dan relasi-relasi secara imajiner terkandung dalam Novel berjudul Anak Gembala Yang
(Faruk, 2012: 71-72). Tertidur Panjang Di Akhir Zaman karya A. Mustafa.
Pandangan dunia merupakan skema ideologis yang Bersamaan dilakukannya penelitian, ditemukan
menentukan struktur atau menstrukturasikan bangunan penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian ini.
dunia yang mengeskspresikannya. Oleh karena itu, Sebab dengan adanya penelitian yang relevan yang
menurut Faruk pandangan dunia model struktur bagi dicantumkan di dalam penelitian yang akan digarap, tentu
pemahaman terhadap struktur karya sastra atau karya membuat sebuah penelitian lebih valid dan meminimalisir
filsafat yang diteliti melainkan juga menjadi mediator. adanya kesamaan sumber data maupun teori kajian yang
Sekelompok manusia mempunyai latar belakang yang digunakan. Sama halnya dengan penelitian ini, juga
sama, anggota-anggota dari suatu kelas sosial mempunyai ditemukan beberapa penelitian yang dianggap sebagai
pengalaman dan cara pemahaman yang sama mengenai penelitian yang relevan yang dipandang dari sumber data
lingkungan dan sekaligus cara-cara pembangunan penelitian ataupun karya sastra yang digunakan dalam
keseimbangan dalam hubungan dengan lingkungan itu. penganalisisan penelitian tersebut.
Cara pemahaman dan pengalaman yang sama itu, pada Penelitian pertama berasal dari skripsi yang digarap
gilirannya menjadi pengikat yang mempersatukan para oleh Anggraeni Ida Purwanti pada tahun 2017 dengan
anggota menjadi satu kelas yang sama dan sekaligus yang judul Novel Kalamata Karya Ni Made Purnama Sari
membedakan mereka dari kelas yang lain. cara Kajian Strukturalisme-Genetik Lucien Goldmann. Novel
pemahaman dan pengalaman yang demikian oleh tersebut menceritakan realita masyarakat Bali yang masih
strukturalisme genetik, disebut sebagai pandangan dunia dipegang teguh oleh masyarakat sekitar. Dalam cerita,
(Faruk, 2012: 162). disuguhkan realitas sosial seorang anak muda yang
Goldmann dalam Endraswara menjelaskan bertekad melakukan sebuah perlawanan yang bertujuan
membayangkan dalam karya sastra agung, adalah melepas ikatan tradisi yang disandingnya. Dengan adanya
abstraksi (bukan empiris yang memiliki eksistensi seorang dalang perempuan yang melakukan perlawanan
objektif). Abstraksi itu akan mencapai bentuknya yang terhadap segala tuntutan tradisi yang terjadi dalam
konkret dalam sastra. Oleh karena itu, pandangan dunia hidupnya. Tentu Ni Made Purnama Sari sebagai penulis
merupakan suatu bentuk kesadaran kolektif yang novel menyajikan pandangan dunia yang
mewakili kelas sosialnya. Pandangan ini yang direpresentasikan ke dalam novel melalui tokoh yang ada.
menentukan struktur suatu karya sastra. Karya sastra Kemudian telah tersurat pada judul, kajian yang
dapat dipahami asalnya dan terjadinya (unsur genetiknya) digunakan sama-sama menggunakan kajian strukturalisme
dari latar belakang sosial tertentu. Keterikatan pandangan Genetik Lucien Goldmann serta menggunakan sumber
dunia penulis dengan ruang dan waktu tertentu, bagi data berupa novel yang berbeda. Penelitian tersebut
Goldmann merupakan hubungan genetik. Dengan konsep merupakan jenis penelitian kualitatif.
pandangan dunia, pandangan penulis dapat diketahui. Penelitian kedua ditemukan dalam skripsi berjudul
Pandangan penulis tidak hanya dianggap sebagai “Kumpulan Puisi Tidak Ada New York Hari Ini (Kajian
pandangan pribadi tetapi perwujudan dalam Strukturalisme Genetik).” Penelitian tersebut digarap oleh
memperjuangkan kelas sosial yang dimiliki dari kelas Dian Rosanti pada tahun 2019. Penelitian tersebut
sosialnya. mengkaji mengenai kumpulan puisi yang berjudul Tidak
Konsep yang langsung berhubungan dengan karya ada New York Hari ini karya M. Aan Mansyur. Kemudian
sastra ialah struktur yang memiliki arti. Sebab karya sastra dengan ditemukannya antologi puisi itu dikaji dengan
memiliki struktur, maka cenderung koheren. Metode menggunakan kajian strukturalisme genetik Lucien
dialektik dikembangkan Goldmann dengan memerhatikan Goldmann. Sehingga penelitian yang dilakukan oleh Dian
persoalan koherensi struktural. Prinsip dasar metode Rosanti dengan diteliti terdapat kesamaan yakni dalam hal
dialektik yang mengakibatkan berhubungan dengan kajian, yakni sama-sama menggunakan strukturalisme
koherensi sebelumnya ialah pengetahuan mengenai fakta- genetik Lucien Goldmann. Di dalam antologi puisi
fakta kemanusiaan yang tetap abstrak apabila tidak dibuat tersebut berisi puisi-puisi yang sebenarnya M. Aan
konkret dengan mengintegrasikannya ke dalam Mansyur mendapatkan ide dari film Ada Apa Dengan
keseluruhan. Sehingga Goldmann mencetuskan metode Cinta? yang kemudian dalam film Ada Apa Dengan Cinta
dialektik yang mengembangkan dua pasangan konsep, 2. Kumpulan puisi tersebut menceritakan kehidupan
yaitu “keseluruhan-bagian” dan “pemahaman-penjelasan.” seseorang yang meninggalkan Negara asalnya. Yakni
Tujuan penelitian ini ialah mengetahui fakta keluarga dan meninggalkan orang-orang yang
kemanusiaan, subjek kolektif, struktuasi, pandangan disayanginya sehingga ia merasa sepi dan sendiri dan
dunia, serta dialektika pemahaman dan penjelasan yang merasa tidak berdaya hidup di negeri yang bukan Negara
kelahirannya. Kemudian pendekatan yang digunakan

3
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

dalam penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis, kajian teori yang digunakan, akan tetapi juga mempunyai
karena pendekatan tersebut berhubugan antara karya perbedaan dari pengambilan sumber data.
sastra dengan masyarakat. Dengan begitu, dari kelima penelitian yang ditemukan
Penelitian ketiga ialah pada skripsi yang berjudul terdapat perbedaan jenis sumber data yang digunakan
Novel Bandar Karya Zaky Yamani: Kajian dalam proses penelitian. Penelitian pertama menggunakan
Strukturalisme-Genetik Lucien Goldmann yang dilakukan sumber data novel. Penelitian kedua menggunakan
oleh Siti Ummu Kulsum pada tahun 2015. Penelitian sumber data berupa antologi puisi, sedangkan penelitian
tersebut memiliki perbedaan dengan penelitian yang akan ketiga menggunakan sumber data yang sama seperti
dilakukan yaitu sumber data. Penelitian terdahulu penelitian pertama yakni novel. Kemudian penelitian
memiliki objek kajian yaitu novel. Sedangkan penelitian keempat menggunakan roman sebagai sumber data.
yang akan dilakukan menggunakan antologi puisi. Namun Selanjutnya berasal dari tesis dan menggunakan sumber
memiliki kesamaan, yakni sama-sama menggunakan data yang sama yakni novel. Meskipun menggunakan
kajian strukturalisme genetik Lucien Goldmann. Novel jenis sumber data yang berbeda, namun kelima penelitian
tersebut novel tersebut menyajikan realitas masyarakat terdahulu yang relevan tersebut menggunakan teori yang
yang melakukan perjuangan supaya dapat bertahan hidup. sama. Kelima penelitian menggunakan teori
Juga berisi cerminan masyarakat Bandung yang menjadi Strukturalisme Genetik Lucien Goldmann.
potret batin pengarang yang diinterpretasikan pengarang
melalui tokoh di dalam novel tersebut. Selanjutnya novel METODE
ini, menggunakan pendekatan penelitian sosiologis. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis.
Menggunakan pendekatan tersebut karena sesuai dengan Dalam kajian subdisiplin sosiologi sastra yang tepat
fakta, kondisi, maupun situasi yang ada di dalam Novel dalam penelitian ini adalah teori strukturalisme genetik.
Bandar karya Zaky Yamani. Pendekatan sosiologis digunakan di dalam penelitian
Penelitian keempat ditemukan pada skripsi mahasiswa karena pendekatan tersebut sesuai dengan fakta, situasi,
UNY. Skripsi tersebut berjudul Analisis Strukturalisme serta kondisi yang ada di dalam Novel karya A. Mustafa
Genetik Dalam Roman Die Verwandlung karya Franz ini. Setiap karya sastra yang muncul tentu memiliki aspek
Kafka. Diteliti oleh Linda Dwi Mastuti pada tahun 2015. sosial tertentu yang dapat diungkapkan dengan model
Penelitian tersebut menjelaskan roman die verwandlung pemahaman sosial. Berdasarkan keterangan sebelumnya,
menganai latar sosial yang menggambarkan kondisi sosial maka penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis
tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Yahudi, melainkan subdisiplin teori strukturalisme genetik Lucien
sesama masyarakat Yahudi yang memiliki hubungan Goldmann.
kekerabatan atau keluarga. Selanjutnya latar kehidupan Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif
sosial dan budaya pengarang yang memengaruhi karena hasil penelitian yang ditemukan yang
pandangan dunia dalam penciptaan roman. Sedangkan menunjukkan adanya fakta sosial yang tertera dalam
pandangan dunia pengarang yang juga menjadi dasar novel. Novel tersebut dipilih karena dapat dikaji
penciptaan roman, yang memiliki tujuan mengangkat menggunakan teori strukturalisme genetik Lucien
derajat manusia. Sehingga penelitian ini mempunyai Goldmann. Kisah yang ada di dalam novel merupakan
kesamaan teori yang digunakan untuk mengkaji karya kisah nyata yang ada di kehidupan yang dipandang
sastra. Juga memiliki perbedaan yakni objek kajian, sebelah mata masyarakat. Sehingga dalam novel
penelitian tersebut menggunakan sebuah roman. mengisahkan apa yang sebenarnya terjadi serta
Penelitian kelima yang relevan juga ditemukan dalam menceritakan secara logis dan menurut kronologis sesuai
Tesis Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Penelitian dengan yang dialami para tokoh dalam novel. Sehingga
tersebut berjudul Strukturalisme Genetik Asmaraloka. dapat diteliti berdasarkan cerita yang khusus serta unik
Diteliti oleh Gustaf Sitepu pada tahun 2009. Memiliki yang belum tentu dapat dijumpai pada karya sastra
kesamaan teori sastra yang digunakan yakni sama-sama lainnya. Sehingga dalam kekompleksitas novel tersebut
menggunakan teori kajian strukturalisme genetik dan sesuai serta relevan dengan teori sastra yang akan
sumber data juga menggunakan novel. Hasil penelitian digunakan dalam mengkaji novel terkait. Data penelitian
tersebut ditemukan masalah dalam novel, latar kehidupan yang ditemukan yaitu pemaparan bahasa berupa kata,
sosial, latar belakang lahirnya novel, pandangan dunia frasa, maupun kalimat yang menjelaskan mengenai fakta
pengarang. Pendangan dunia pengarang berusaha kemanusiaan, subjek kolektif, pandangan dunia,
memperjuangkan nilai sosial yang dianut. Nilai yang struktuasi, serta pemahaman-penjelasan yang ditemukan
diperjuangkan seperti nilai hidup sabra, pasrah, serta dalam novel.
membuat kesejahteraan semesta. Memiliki kesamaan Pengumpulan data yang dilakukan ialah dengan
metode pustaka serta metode dokumen. Sebagaimana
Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal

yang tertulis oleh para ahli, metode pustaka ialah metode Sebagaimana yang tertera sebelumnya bahwa fakta
penelitian yang menggunakan pustaka sebagai pedoman kemanusiaan dalam konteks Strukturalisme Genetik
dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan saat Lucien Goldmann merupakan seluruh aktivitas yang
mencari kemudian mengumpulkan data penelitian yang manusia, baik itu perilaku ataupun ucapan yang berusaha
berasal dari data yang tertulis, seperti buku, majalah atau dapat dipahami oleh ilmu pengetahuan. Sebenarnya
ilmiah, transkrip, maupun berasal dari dokumen begitu banyak wujud dari fakta kemanusiaan, akan tetapi
(Sugiyono, 2005:83). Teknik pengumpulan data, pada hakikatnya dapat dibagi menjadi dua macam yakni fakta
dasarnya cara atau teknik dalam perpenjangan dari indera individual dan fakta sosial. Berikut data yang ditemukan
manusia karena tujuan dari pengumpulan data yakni dalam novel.
pengumpulan fakta empirik yang berkaitan dengan a. Fakta Individual
masalah penelitian (Faruk, 2012: 24). Langkah Ditemukan beberapa fakta individual di antaranya
pengumpulan data dilakukan sebagai berikut. 1) sebagai berikut.
Membaca dan mengumpulkan kata, frasa, kalimat yang Ia merasa sudah sewajarnya berpenampilan pantas di
ada di dalam Novel Anak Gembala Yang Tertidur hadapan orang suci; berdandan, memakai wangi-
Panjang Di Akhir Zaman. 2) Mencermati kata, frasa, wangian, berpakaian rapi, dan mengenakan sepatu
kalimat serta bait yag ada di dalam novel Anak Gembala terbaiknya. Sepatu itu bagus sekali, berwarna merah
dan tinggi haknya 10 senti. Sepatu yang bisa bikin
Yang Tertidur Panjang Di Akhir Zaman. 3) Mencatat kaki gemuk berjemari bantat Mbok Wilis terlihat
kata, frasa, kalimat serta bait yang ada di dalam novel lebih ramping dan feminin; satu dari sedikit harta
Anak Gembala Yang Tertidur Panjang Di Akhir Zaman. berharganya yang masih disimpan dan dijaga sebab ia
4) Memasukkan data dalam Tabel Klasifikasi data. sangat menyayangi sepatu tersebut (Anak Gembala
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan Yang Tertidur Panjang Di Akhir Zaman: 1).
metode Hermeneutika. Metode Hermeneutika menurut Data tersebut menjelaskan tentang perilaku Mbok Wilis
Ratna (2013:45) adalah metode untuk memahami agama, yang seperti orang tidak punya akal dan pikiran. Sebab ia
maka metode ini tepat untuk memahami karya sastra sangat sadar dengan kodratnya sebagai laki-laki yang
dengan pertimbangan bahwa diantara karya sastra tulis, seharusnya tidak berpenampilan seperti yang diceritakan.
yang paling dekat dengan agama adalah karya sastra. Sudah selayaknya ia berpenampilan layaknya takdir yang
Metode Hermeneutika tidak mencari makna yang benar diamanatkan terhadapnya. Selain itu, dia merasa dirinya
melainkan makna yang optimal. Hermeneutika cocok akan bertemu dengan seorang nabi. Hal tersebut
untuk membaca karya sastra yang berkaitan dengan merupakan hal yang sangat mustahil. Sebab zaman
aktivitas interpretasi. sekarang ini tidak mungkin ada nabi. Bahkan nabi
terakhiryang diciptakan Tuhan sudah lama meninggal
HASIL DAN PEMBAHASAN dunia. Sehingga Mbok Wilis hanyalah berimajinasi
Karya sastra yang ada di masyarakat merupakan semata untuk dapat bertemu dengan orang yang suci
cerminan atau representasi dari masyarakat itu sendiri. yakni nabi. Data tersebut dapat dikategorikan sebagai
Penulis sebagai pembuat karya sastra dapat dikatakan fakta individual sebab hal tersebut merupakan hasil
sebagai keterwakilan yang menjadi bagian dalam aktivitas ataupun perilaku seseorang sebatas perilaku
masyarakat sesuai dengan kondisi terkait. Maksud mimpi atau hanyalah halusinasi. Selain itu, peristiwa
lainnya ialah penulis juga merasakan secara langsung apa tersebut juga tidak memiliki peranan dalam sejarah.
yang sedang terjadi dalam masyarakat yang akhirnya Pada malam sebelumnya, ia sampaikan tekad tersebut
salah satu bagian dari masyarakat menuangkan ide kepada Allah lewat doa di salatnya dalam keadaan
duduk di atas kasur. Ia ungkapkan bahwa dirinya
maupun pemikirannya melalui karya sastra yang
ingin sekali bertemu dengan sang nabi, sehingga
dihasilkan. Sesuai dengan teori yang digunakan dalam memohon supaya diberikan kesembuhan. Ajaib!
penelitian ini, Strukturalisme Genetik Lucien Goldmann. Doanya dijawab! Sakit-sakit pada tulang, sendi, dan
Goldmann dalam Faruk menyatakan, sekurang- otot-ototnya seperti diangkat begitu saja; sampai-
kurangnya ada lima teori yang membangun teori sampai pagi itu ia sanggup bangun, bersolek, lalu
Strukturalisme Genetik yakni Fakta kemanusiaan, subjek berjalanlah ia dari rumahnya menuju tempat sang
kolektif, struktuasi, pandangan dunia, pemahaman dan nabi berada. Pusing sekaligus lemah di badan masih
tersisa, makanya jalannya masih suka terhuyung-
penjelasan. Berikut hasil dan pembahasan yang
huyung. Biarlah, tak apa, toh ia merasa cukup kuat
ditemukan di dalam Novel Anak Gembala Yang Tertidur untuk menempuh jarak tiga kilometer saja (Anak
Panjang Di Akhir Zaman menggunakan Strukturalisme Gembala Yang Tertidur Panjang Di Akhir Zaman: 2)
Genetik. Ditemukan data yang menjelaskan tentang imajinasi
Mbok Wilis yang sangat ingin bertemu dengan nabi
1. Fakta Kemanusiaan Allah. Secara logika, tidaklah mungkin hal itu terjadi,

5
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

sebab saat ini tidak ada nabi yang masih hidup. Semua sosial memiliki peranan dalam sejarah yang mempunyai
nabi sudah meninggal, tidak ada yang tersisa. Dengan dampak dalam relasi atau hubungan ekonomi, sosial,
begitu data tersebut secara eksplisit menerangkan bahwa maupun politik antar anggota masyarakat. Berikut
Mbok wilis berimajinasi bahkan bertingkah seperti orang ditemukan beberapa data terkait fakta sosial di dalam
yang tidak punya akal pikiran karena ingin bertemu novel.
dengan nabi Allah yang merupakan hal yang mustahil Si anak kaget setengah mati. Orang berambut panjang
terjadi. Tindakan tersebut dilakukan oleh Mbok Wilis yang dikiranya perempuan itu justru memiliki suara
semata-mata ingin sembuh dari penyakitnya setelah laki-laki. Tambah lagi, orang yang baru datang.
Tambah lagi, orang yang baru datang itu
bertemu dengan nabi. Bertemu dengan nabi hanya
mengeluarkan peci lipat darikantung celana, sebelum
berharap akan terbebas dari penyakitnya. Padahal duduk bersimpuh di saf paling belakang. Semakin
penyakit yang diderita oleh Mbok Wilis merupakan gagaplah si anak; sebenarnya yang dilihatnya itu laki-
akibat ulahnya sendiri. Belum tentu pula, setelah Mbok laki atau perempuan? Malang betul, ia kebingungan
Wilis sembuh dari penyakitnya, ia tidak akan melakukan begitu. Si anak buru-buru lari ke saf terdepan, duduk
pekerjaan menyimpang yang juga akan menimbulkan di sana, sesekali menoleh-noleh ke belakang, ke arah
penyakitnya kembali. Akan tetapi dalam kutipan tersebut Mbok Wilis, dengan binar rasa penasaran yang masih
menggantung di matanya.
dijelaskan bahwa ketika Mbok Wilis memohon
Mbok Wilis jadi rikuh. Apalagi orang-orang dewasa
kesembuhan kepada Allah. Anehnya tiba-tiba penyakit di sekitar juga mulai memandang heran ke arahnya. Ia
pada tulang dan bagian tubuh lainnya tiba-tiba sembuh. ingin bersikap acuh tak acuh tetapi masih susah juga.
Sehingga hal tersebut dapat dikategorikan sebagai fakta Untung mereka Cuma memandangi, tidak membentak
individual karena hal itu merupakan aktivitas yang tidak atau mengusir, sehingga ia merasa lega sekali.
memberikan pengaruh pada sejarah maupun tidak Mereka membiarkannya duduk damai dengan segala
berpengaruh terhadap hubungan sosial ataupun hubungan kesentrikan penampilannya (Anak Gembala Yang
Tertidur Panjang Di Akhir Zaman: 4-5).
ekonomi.
Data tersebut dapat dikategorikan ke dalam fakta sosial
Jika dipikir-pikir dan ditilik-tilik secara saksama, ada
karena Mbok Wilis berperilaku nyentrik bahkan
satu hal yang membuat Haris begitu istimewa di mata
Mbok Wilis. Ada nostalgia yang ia temukan pada diri membuat kaget anak kecil. Anak tersebut menyangka
laki-laki itu, yakni kemiripan fisik Haris dengan bahwa Mbok Wilis ialah seorang perempuan. Memang
Danang, cinta pertamanya dulu. Mengenang Danang tidaklah salah, karena penampilan Mbok Wilis saat
selalu membuat Mbok Wilis kalut, diliputi perasaan berada di masjid sangat menyerupai seorang perempuan.
gembira sekaligus sedih pada saat yang bersamaan. Kemudian saat anak kecil tersebut mengetahui suara
Hanya kenang-kenangan indah yang ada di kepala Mbok Wilis, ia lari ketakutan dan sesekali menengok ke
Mbok Wilis bila membicarakan Danang, tetapi di
arah Mbok Wilis. Hal yang dilakukan Mbok Wilis tentu
sana pula letak kesedihannya: Danang tak lebih dari
sekadar kenangan masa lalu yang telah lama hilang memiliki dampak bagi hubungan sosial masyarakat.
(Anak Gembala Yang Tertidur Panjang Di Akhir Karena dengan penampilan yang ditunjukkan
Zaman: 79). mengisyaratkan bahwa dia perempuan, akan tetapi
Berdasarkan data tersebut, hal yang dilakukan oleh Mbok nyatanya ialah sebaliknya. Tak hanya seorang anak kecil
Wilis merupakan hal yang tidak semata-mata muncul yang menengok ke arahnya bahkan orang-orang di
begitu saja. Akan tetapi merupakan hasil aktivitas sekitarnya sesekali juga melihat ke arah Mbok Wilis.
manusia sebagai subjeknya. Apa yang dilakukan oleh Tidak hanya itu, fakta sosial dalam novel juga ditemukan
Mbok Wilis seperti data yang ditemukan di atas dalam kutipan berikut.
merupakan hasil dari perilaku libidinal karena Mbok Dulu, sebelum PAWATRI berdiri, kondisi dunia
Wilis sangat mencintai Danang. Yakni seorang teman perwariaan di Simpang Lima jauh lebih keras dan
ketika sama-sama duduk di bangku SD. Bukan hanya kacau. Para PSK—baik perempuan, laki-laki, maupun
memiliki sifat dan perilaku yang naik di mata Rara Kecil, waria yang berada di antaranya – selalu jadi bulan-
bulanan para preman, Satpol PP, sampai orang-orang
akan tetapi Danang juga merupakan cinta pertamanya
Dinas Sosial. Mbok Wilis sudah puas merasakan
yang biasanya sangat sulit untuk dilupakan. Sehingga pahitnya hidup melacurkan diri di jalanan: dibikin
ketika bercinta dengan Haris, Mbok Wilis selalu babak belur oleh preman, diburu Satpol PP, dibawa ke
memikirkan bayangan Danang cinta pertamanya. Dinsos untuk didata tapi kemudian tidak dibina,
b. Fakta Sosial melainkan dibawa lagi ke jalanan lalu dibuang ke area
Tidak hanya fakta individual yang ditemukan di dalam perkuburan, jauh di luar kota. Terus saja begitu,
novel terkait. Fakta sosial sebagai bagian dari fakta selalau diinjak-injak, jadi korban aniaya, tak berdaya
untuk bangkit seolah-olah diri tak punya harganya,
kemanusiaan pun ditemukan pula. Sangat berbeda dengan hidup tak punya haknya, martabat tiada harkatnya
fakta individual yang telah dipaparkan sebelumnya. Fakta
Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal

(Anak Gembala Yang Tertidur Panjang Di Akhir sebab kutipan menunjukkan aktivitas sosial yang juga
Zaman: 46). berpengaruh terhadap bidang sosial juga ekonomi.
Dalam kutipan dipaparkan menjelaskan bahwa Mbok
Wilis serta rekan waria lainnya yang menjajakan diri 2. Subjek Kolektif
seringkali mendapatkan perlakuan semena-mena dari Adanya fakta kemanusiaan tidaklah sesuatu yang tiba-
aparat pemerintah. Aparat pemerintah yang dimaksud tiba muncul. Karena fakta kemanusiaan merupakan hasil
ialah Satpol PP yang memang bertugas untuk aktivitas-aktivitas manusia sebagai subjeknya. Subjek
mengamankan keadaan jalanan. Di mana jalanan ialah individual dan subjek kolektif memiliki pengertian yang
tempat para waria untuk melacurkan diri mereka. berbeda. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi fakta
Sebenarnya tidak hanya anggota Satpol PP yang sering kemanusiaan. Untuk subjek individual yakni libidinal,
kali memperlakukan waria seenaknya. Akan tetapi, sedangkan subjek kolektif yakni subjek fakta sosial.
preman-preman yang merasa terusik akan kehadiran Subjek kolektif atau subjek trans-individual bukanlah
waria juga melancarkan aksi mereka dengan memberikan sebuah individu-individu yang dapat berdiri sendiri, akan
pukulan atau penganiayaan terhadap waria. Di dalam tetapi merupakan sebuah satu kesatuan atau satu
kutipan juga menjelaskan bahwa waria-waria tersebut kolektivitas. Dapat dikatakan sebagai anggota kelas sosial
sering kali ditangkap kemudian dianiaya serta didata. tertentu dalam masyarakat. Ditemukan data subjek
Sertelah mereka didata lalu dibuang jauh di luar kota dan kolektif di dalam novel di antaranya sebagai berikut.
peristiwa tersebut terus menerus dilakukan oleh aparat Mbok Ti pernah menyuruh Rara kecil untuk masuk
pemerintah itu. Tidak ada binaan atau bentuk kamar, tidur, atau sebagainya, supaya anak asuhannya
pertanggungjawaban mereka sebagai aparat pemerintah itu tidak terpapar pengaruh buruk. Ia tak pernah
yang mengayomi masyarakatnya. Hal itu terus terjadi terlihat peduli ataupun merasa bersalah bila
sehingga mereka merasa tidak punya hak hidup serta melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji di hadapan
Rara kecil. Ia justru bersikap masa bodoh. Misalnya
martabat tiada harkatnya. Dikaitkan dengan fakta sosial,
saja, ketika ia melihat Rara kecil marah-marah sambil
maka kutipan tersebut memang aktivitas ataupun menyumpah serapah, menyebutkan nama alat kelamin
kejadian yang terjadi dalam novel yang juga berpengaruh atau nama-nama binatang, ia malah tertawa ,
dan memiliki relasi terhadap dampak ekonomi, politik, menganggap tingkah Rara itu lucu bukan main. Ia
dan bidang sosial masyarakat. jugalah yang mengjarkan Rara kecil merokok dan
Mbok Wilis muak dengan keadaan demikian, berjudi. (ia memang tidak mengajari Rara kecil untuk
sehingga ia kumpulkan rekan-rekannya untuk minum-minuman keras, tetapi pernah mengizinkan
mendirikan PAWATRI, organisasi waria dan LGBT Rara untuk mencicipi bir kaleng yang dibelinya.
pertama di kota Semarang. Setelahnya, mereka Waktu itu, Rara kecil tidak suka dengan rasanya,
sambangi para pemimpin preman untuk bernegosiasi. sehingga ia baru mencoba untuk minum lagi ketika
Mereka sepakat memberikan uang keamanan tiap sudah agak dewasa).
bulannya asalkan para preman maujadi penjaga Tatkala Pak Tedjo dan Bu Sri sadar bahwa keputusan
keamanan para waria dan tidak menggangu mereka mereka membiarkan Mbok Ti mengasuh Rara kecil
lagi. Para anggota PAWATRI membayar iuran untuk merupakan kesalahan besar, semuanya sudah
setoran keamanan, juga untuk keperluan lainnya, terlambat. Rara kecil bukannya jadi anak yang baik
semisal mengadakan kegiatan sosial, lomba, malah semakin parah kelakuan dan temperamennya.
menjenguk rekan mereka yang sakit, dan masih Pernah, Rara kecil memukuli teman perempuan di
banyak lagi (Anak Gembala Yang Tertidur Panjang kelasnya akibat tersinggung oleh kata-kata temannya
Di Akhir Zaman: 47). itu. Sehabis itu, ia bentak pula sang guru dengan kata-
Dalam kutipan tersebut menguraikan bahwa para waria kata kotor sampai guru malang berhati lembut
terutama Mbok Wilis sudah bosan dan muak dengan apa tersebut jatuh pingsan (Anak Gembala Yang Tertidur
Panjang Di Akhir Zaman: 100).
yang sering diterimanya. Hingga pada suatu saat Mbok
Berdasarkan data yang ditemukan, terdapat fakta
Wilis mengumpulkan rekan waria untuk mendirikan
kemanusiaan yang tidak dapat berdiri sendiri melainkan
sebuah organisasi waria dan LGBT dan organisasi
sebuah satu kesatuan atau koletivitas. Data tersebut
tersebut merupkan organisasu pertama di Semarang.
menjelaskan Rara kecil atau Mbok Wilis semasa kecil
Tujuannya ialah untuk melakukan negosiasi kepada
yang semata-mata menjadi bagian dari lingkungannya. Di
preman-preman supaya tidak mengganggu waria saat
mana Rara kecil dirawat oleh ibu asuhnya yang bernama
bekerja dan juga untuk menjaga keamanan waria dari
Mbok Ti dan bukan dirawat atau diasuh oleh kedua
segala hal yang menyebabkan keberadaan waria
orangtuanya. Tanpa disadari orang tua Rara Kecil,
terancam. Tidak hanya melakukan negosiasi semata,
ternyata lingkungan sekitar serta pola hidup Mbok Ti
mereka bersepakat untuk membayar iuran untuk
begitu buruk. Apalagi terhadap anak kecil yang harus
keamanan dan untuk hal lainnya. Hal itulah yang
selalu dibimbing, dinasihati, atau diarahkan terhadap hal-
membuat kutipan tersebut termasuk dalam fakta kolektif,

7
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

hal yang baik, akan tetapi yang terjadi ialah sebaliknya. suatu produk dari aktivitas struktuasi yang sama pula.
Akhirnya Rara mengenal lingkungan yang buruk dan Sebagaimana sejarah sastra yang sudah ada di dunia,
menjadikannya Rara yang terjerumus karena lingkungan. bahwa sebagian karya sastra yang bukan realistik. Akan
Dengan begitu, berkaitan dengan subjek kolektif dengan tetapi, bersifat imajinatif bahkan fantastik. Sehingga
data yang ditemukan di atas ialah adanya fakta-fakta seakan-akan sesuatu yang ada di kehidupan nyata ialah
kemanusiaan atau aktivitas aktivitas kemanusiaan yang berbeda bahkan tidak ada di dalam struktur kehidupan
terjadi pada Rara kecil karena dia terbentuk dari karya sastra yang terkandung. Kemudian hal yang tidak
lingkungan yang seperti itu. Lingkungan yang buruk kalah penting ialah meskipun isi sebuah karya sastra itu
apalagi untuk usia anak-anak. Rara kecil sebagai individu berbeda dengan yang ada dalam kehidupan, akan tetapi
yang ada di lingkungannya merupakan suatu bagian. memiliki struktur yang sama.
Bagian yang dimaksud secara spesifik karena Rara sudah Mereka juga temui orang-orang Dinsos serta Pemkot
menjadi bagian dari lingkungan sekitarnya. Ditemukan untuk meminta perlakuan yang lebih manusiawi
juga data yang termasuk ke dalam subjek kolektif yakni terhadap para PSK. Bila memang harus ada
sebagai berikut. pembinaan maka semestinya benar-benar ada
pembinaan. Dinsos serta Pemkot sepakat memenuhi
Mereka datang dengan pakain meriah berwarna- permintaan-permintaan PAWATRI. Namun, karena
warni. Crop top kuning dengan over all mini jeans, pada dasarnya mereka adalah birokrat serta politikus,
blues berbantalan bahu dipadu legging hijau, tank top omongan mereka tidak benar-benar bisa dipegang,
merah jambon serasi bersama rok mini. Pakaian- terkadang amanah, dan sering kali khianat. Para
pakain ketat juga pendek memang merupakan favorit preman di jalanan selama setoran lancar malah jauh
para bidadari karena mampu menampilkan lebih bermartabat ketimbang mereka yang duduk di
kesensualan lekuk tubuh mereka. Lekuk-lekuk yang kursi perkantoran-perkantoran pemerintahan.
sekilas enak dipandang mata, walau tidak selalu nyata Meski begitu, sedikit banyak, kondisi berubah jadi
adanya. Bisa saja buah dada mereka merupakan hasil lebih baik. PAWATRI menjadi rumah yang aman
sempalan busa belaka. Atau, malah ada lekuk-lekuk bagi para waria dan pekerja seks komersial lainnya.
tambahan yang tidak semestinya berada di sana, pada Organisasi serupa, yang memayungi hak-hak kaum
pangkal tungkai kaki yang tercetak di rok misalnya. LGBT, turut bermunculan, semisal he or she serta
(Anak Gembala Yang Tertidur Panjang Di Akhir Himwas (Himpunan Waria Semarang), Organisasi
Zaman: 43). Waria Indonesia pertama yang berbadan hukum. Di
Data tersebut menjelaskan penampilan Mbok Wilis kedua tempat itu Mbok Wilis juga aktif sebagai
sebagai salah satu waria di kalangannya berpenampilan. pengurus. LSM serta aktivis-aktivis kemanusiaan
Mulai dari mengubah fisik mereka, memperbaiki cara mendadak jadi banyak bermunculan, datang di tempat
berpakaian, bahkan gerak gerik asli mereka. Bahkan sekretariat PAWATRI seperti jin-jin yang dipanggil
sering kali melebih-lebihkan gaya berpakaian serta oleh jampi-jampi ampuh dukun andal, padahal
penampilan mereka agar lebih menarik pelanggan. sebelumnya entah mereka bersembunyi di mana
(Anak Gembala Yang Tertidur Panjang Di Akhir
Kemudian dapat dikatakan sebagai subjek kolektif karena
Zaman: 47).
sebuah aktivitas individu muncul dikarenakan adanya Data tersebut menjelaskan adanya awal mula para waria
aktivitas tertentu dari suatu masyarakat tertentu pula. yang sering mendapatkan perlakuan semena-mena dari
Subjek kolektivitas tidak dapat berdiri sendiri, karena preman, atau bahkan dari aparatur negara yakni Satpol PP
merupakan suatu kolektivitas atau gabungan. yang sering diperlakukan tidak manusiawi. Kemudian
Dihubungkan dengan kutipan, maka Mbok Wilis sebagai tidak tahan karena perlakuan yang didapatkan oleh
salah satu waria dan juga tokoh dalam novel merupakan mereka para waria, akhirnya mereka bersepakat untuk
sampel dari suatu kesatuan tersebut. Mbok Wilis tidak menempuh jalan tengah yakni membicarakan hal tersebut
dapat berdiri sendiri atau hidup sendiri karena ia juga kepada preman serta aparat Negara. Para waria merasa
bekerja seperti lingkungan warianya. Mbok Wilis juga bahwa ada pihak yang lebih tinggi secara tingkatan
sudah tergabung menjadi waria-waria yang bekerja daripada mereka. Dalam arti lainnya ialah preman yang
menjual diri di jalanan. Sehingga dapat dikatakan bahwa tentu memiliki tubuh kuat dan kekar yang dapat melawan
ia merupakan anggota dari kelas sosial tertentu yang juga siapapun yang menyalahi mereka. Kemudian juga aparat
dapat dibedakan dengan anggota kelas sosial yang lain. Negara yang tetunya juga mempunyai tingkatan yang
lebih tinggi daripada para PSK waria tersebut. Mereka
3. Pandangan Dunia merasa berada di tingkatan di bawah mereka, akhirnya
Pandangan dunia dalam konsep Goldmann yakni para wariapun mengajak pihak-pihak tersebut untuk
meyakini bahwa homologi atau kesamaan antara struktur bekerja sama untuk saling menguntungkan. Kerja sama
karya sastra dengan struktur yang ada di kehidupan yang ditawarkan yakni para waria akan membayar uang
masyarakat. Alasannya ialah antara struktur dalam karya iuran yang telah disepakati agar para waria bebas untuk
sastra dengan struktur yang ada di masyarakat sama-sama
Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal

melacur dan bekerja di tempat yang disepakati. Tak ditemukan merupakan produk aktivitas struktuasi yang
hanya itu, para waria juga meminta untuk dilindungi dari sama dalam kehidupan masyarakat pula. Akan tetapi
hal-hal yag tidak diinginkan apabila terjadi sesuatu yang sebagian karya sastra tidaklah realistik namun imajinatif
tidak diinginkan saat mereka menjajakan diri. Tidak bahkan fantastik menjadikan kutipan yang ditemukan
hanya preman, para waria juga mengajak aparat Negara tersebut bukanlah sesuatu yang memang terjadi dalam
untuk tidak memperlakukan waria semena-mena, masyarakat. Hal tersebut merupakan sebuah imajinasi
sehingga memperlakukan mereka layaknya manusia pengarang yakni dalam meramaikan atau menyukseskan
jikalau mereka ada yang bersalah. Apabila kesepakatan acara pentas malam yang diadakan di tengah masyarakat
tersebut tidak disetujui, maka para wariapun akan umum diterima oleh masyarakat umum pula. Padahal
mengajukan adanya sebuah semacam pelatihan agar secara nyata dilihat dari kehidupan, hal itu kemungkinan
terhindar dari penganiayaan yang sering mereka dapatkan terjadi karena tentu masyarakat memandang sebelah mata
selama ini. Apabila dikaitkan dengan pandangan dunia dengan waria. Karena hal itu kutipan yang ditemukan
dalam konsep Goldmann, maka data tersebut terdapat termasuk dalam pandangan dunia karena memiliki
perbedaan kelas sosial. Tingkatan tersebut terlihat bahwa struktur karya sastra yang sama tetapi berbeda dengan
Satpol PP juga merupakan aparat Negara yang dimohon kehidupan pada umumnya.
oleh para waria. Waria dalam konteks tersebut dapat
dikatakan orang-orang yang sering membuat resah 4. Struktur Karya Sastra
masyarakat dan tidak sama sekali bekerja untuk Negara. Karya sastra memiliki struktur yang koheren serta
Selain itu aparat Negara juga merupakan bagian untuk padu. Akan tetapi perlu diingat kembali bahwa struktur
keamanan Negara. Sehingga adanya perbedaan tingkatan yang dimiliki karya sastra berbeda dengan struktur dalam
juga terlihat. Tidak hanya itu, pandangan dunia yang kehidupan nyata. Struktur dalam kehidupan nyata bersifat
ditemukan di dalam novel juga mempunyai struktur cerita realistik sedangkan struktur dalam karya sastra bersifat
atau karya sastra yang sama dengan struktur kehidupan di imajinatif dan juga fantastik. Lebih jelasnya, menurut
dunia nyata atau masyarakat. Kemudian ditemukan data Goldmann struktur yang dimaksud ialah konsep struktur
sebagai berikut. yang tematik. Hal tersebut dapat tercermin pada relasi
Sudah sejak berbulan-bulan yang lalu ia berencana antara tokoh dengan tokoh dan tokoh dengan objek yang
menggelar panggung malam dan pesta rakyat untuk ada di sekitarnya. Dengan begitu berikut data yang
merayakan HUT RI ke-43 bersama PAWATRI di ditemukan dalam novel.
kampungnya, karang tempel. Ia bersikeras untuk
“Ketek kowe asuuu!” maki Yuli ke arah jip yang
menyukseskan acara tersebut, sebab acara sejenis
berbelok ke Simpang Lima.
merupakan momen langka di mana para waria Mbok Wilis kaget, heran, sekaligus resah. Yuli
sekaligus komunitas homoseksual bisa berbaur
menangis, duduk begitu saja di depan pagar STM,
bersama masyarakat umum untuk bergembira sudah tidak peduli lagi dengan gerimis.
bersama. Bagusnya, masyarakat kampung juga “Kenapa, Yul?” Tanya Mbok Wilis, agak iba juga
senang-senang saja ada panggung malam seperti itu.
memandangi Yuli. Dengan penuh emosi, campuran
Lumayan sebagai gelaran hiburan. (Anak Gembala
kemarahan dan lara, Yuli menceritakan nasib
Yang Tertidur Panjang Di Akhir Zaman: 65).
buruknya: karena terkena cipratan genangan air dari
Data tersebut menguraikan mengenai Mbok Wilis dan
mbol jip barusan, padahal ia sedang mejeng dengan
semua rekan waria yang sejak lama mengurusi serta damai, menanti pelanggan. Ia lantas mengomel
menyiapkan segala hal tentang pesta yang diadakan pada tentang baju mahalnya yang rusak, wignya yang
malam hari untuk merayakan kemerdekaan Indonesia ke- rusak, riasannya yang rusak, merutuki orang-orang
43. Mbok Wilis utamanya, sangat bersemangat dan kaya bermobil yang sukanya semena-mena, sehingga
antusias menyiapkan segala hal untuk mendukung ia pun marah dan melempari jip itu dengan batu
(Anak Gembala Yang Tertidur Panjang Di Akhir
tercapainya kesuksesan acara tersebut. Karena momen
Zaman: 48-49).
yang akan dilakukan baginya ialah momen langka di Berdasarkan data yang ditemukan bahwa adanya relasi
mana semua kalangan masyarakat yang ada di sekitar tokoh dengan tokoh lain atau dengan objek yang ada di
mereka dapat bergabung bersama merayakan pesta kecil sekitar. Tokoh yang bernama Yuli tersebut merasa
namun meriah tersebut. Adanya acara pesta tersebut juga terasing atau tersingkirkan dengan objek lainnya. Objek
membuat warga kampong merasa senang karena tersebut memang berada di luar diri tokoh bahkan dapat
dianggapnya sebagai hiburan. Kemudian jika dikaitkan dikatakan bermusuhan dengannya. Meskipun begitu,
dengan pandangan dunia dalam novel. Meskipun sesuatu tokoh Yuli seakan-akan tidak bisa terlepas dari hal objek-
yang terkandung di dalam karya sastra tersebut berbeda objek tersebut. Objek yang dimaksud bahkan tidak dapat
dengan yang ada dalam kehidupan nyata, tetapi keduanya terlepas dari diri tokoh. Yang kemudian hanya bisa
masih memiliki struktur yang sama. Kutipan yang mengungkapkannya dengan cara memaki bahkan hanya

9
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

dalam hati. Apabila dikaitkan dengan dengan data yang Konsep-konsep yang paling berhubungan dengan
ditemukan, maka tokoh yang bernama Yuli sebagai PSK karya sastra ialah konsep struktur yang memiliki arti.
waria juga bersama lainnya. Ketika bekerja selalu Karena karya sastra juga berkaitan dengan individu-
menempati jalan-jalan yang biasa ia tempati untuk individu untuk memecahkan permasalahan yang ada
mejeng atau mangkal. Hal tersebut pastilah di pinggiran dalam kehidupan nyata. Berikut data yang ditemukan di
jalan yang sepi bahkan remang-remang. Di situlah Yuli dalam novel.
atau bahkan waria yang lainnya sering mengalami “Semua karena salah bapak ibuku,” Jawab Mbok
kejadian serupa. Hal tersebut tidak bisa atau sulit untuk Wilis, mencari posisi yang nyaman di atas tempat
dihidari karena aktivitas mereka untuk bertemu dan tawar tidur Haris karena ia akan bercerita agak panjang.
“Kok bisa? Bagaimana kisahnya?”
menawar dengan pelanggan yakni di pinggir jalan
“Ibuku pernah cerita, waktu dia mengandung aku, dia
tersebut. Selanjutnya juga ditemukan data serupa sebagai dan bapak pernah menertawakan dua pengamen waria
berikut. di pasar. Kena karma mereka. Makanya sekarang aku
Mbok Wilis dan yang lainnya mengangkat tangan jadi begini.”
tanda menyerah. Mereka digiring di pinggir jalan “Walah, bisa ya?”
yang gelap lagi becek. Di sana, mereka disuruh “Iya, bisa. Kamu tahu istilah monyok bakal mondok,
berbaris. Mbok Wilis memperhatikan, setidaknya ada toh? Makanya, jangan suka menghina orang kalau
dua belas polisi pamong praja, termasuk si baplang. tidak ingin dihinakan.”
Jumlah yang banyak, mustahil jika ia dan kawan- Gara-gara itu, Pak Tedjo dan Bu Sri merasa bersalah
kawannya melawan. Sebenarnya, bukan cuma perkara sekali, sehingga tidak pernah melarang-larang anak
perbedaan jumlah, melainkan juga ketiadaan nyali mereka untuk bertingkah feminin. Lebih-lebih Rara
untuk menentang. Tapi, melawan juga tidak Wilis kecil gampang sekali marah. Sensitif hatinya,
membuahkan keuntungan apa-apa. Malahan, keadaan sehingga mudah tersinggung. Kalau dilarang-larang
bisa saja bertambah runyam, tak hanya untuk malam atau diwanti-wanti tetapi ia tidak suka, bisa naik
itu saja melainkan juga untuk malam-malam pitam dia; keluarlah kata-kata kotor dari mulutnya,
berikutnya. Apes betul nasib mereka malam itu. juga mengamuklah ia sambil melempar-lempar benda
Mbok Wilis merasa marah dan terhina. Ia dan kawan- apa saja (Anak Gembala Yang Tertidur Panjang Di
kawannya sudah seperti budak atau tahanan saja, Akhir Zaman: 98).
padahal mereka manusia-manusia bebas. Rasanya Berdasarkan data yang ditemukan menjelaskan alasan
memuakkan sekali melihat polisi-polisi pamong praja Rara kecil yang akhirnya menajadi waria di saat usia
itu bertingkah seperti punya kuasa atas harkat hidup dewasa. Bagian tersebut merupakan bagian dari
orang lain (Anak Gembala Yang Tertidur Panjang Di
keseluruhan. Dalam artian juga karena hal itulah Mbok
Akhir Zaman: 53).
Kutipan tersebut menguraikan kejadian yang dialami oleh Wilis menjadi waria. Faruk juga menjalskan bahwa
Mbok Wilis dan rekan waria yang sedang bekerja namun keseluruhan tidak dapat dipahami tanpa bagian dan
pada akhirnya tertangkap oleh polisi pamong praja. Tidak bagian juga tidak dapat dimengerti tanpa keseluhan.
hanya malam itu, bahkan setiap saat razia pun mereka Sehingga data yang ditemukan tersebut merupakan
selalu menjadi langganan sasaran. Sering kali polisi bagian-bagian dari keseluruhan dalam konteks karya
pamong praja tersebut memperlakukan waria seperti sastra. Sebab karya sastra yang koheren atau padu
bukan terhadap manusia. Seakan-akan merekalah yang merupakan bagian-bagian yang dibangun. Bagian-bagian
memiliki kuasa atas hidup waria-waria tersebut. Mbok yang dibangun tersebut berasal dari bagian-bagian yang
Wilis dan lainnya sadar apabila mereka melawan, maka kecil. Maka dari itu, bagain tersebut merupakan
akan mendapatkan perlakuan yang bahkan lebih kasar keseluruhan bagian. Di mana apabila dikaitkan dengan
dari malam itu. Apalagi para polisi pamong praja tersebut karya sastra atau data tersebut, bagian-bagian itulah yang
memiliki jumlah lebih banyak daripada waria menjadikan juga membangun struktur cerita karya sastra yang
mereka pasrah akan keadaan yang dialami. Dengan bermakna dalam novel yang menjadi bagian dari
begitu Mbok Wilis sebagai tokoh dalam novel merasa keseluruhan karya sastra. Selanjutnya juga ditemukan
terasingkan oleh objek yang ada di lingkungannya. Objek data serupa sebagai berikut.
yang dimaksudkan ialah para polisi pamong praja. Objek Rara memuja Danang, bahkan di dalam mimpi.
Danang cinta pertamanya, Danang jugalah mimpi
tersebut tidak memiliki hubungan atau kaitan dengan
basah pertamanya. Ia harapkan cintanya terhadap
Mbok Wilis karena itu terdapat di luar diri tokoh. Danang akan langgeng selamanya. Saat kelas 6,
Meskipun begitu, selalu melekat bahkan tidak dapat mereka duduk sekelas lagi, dan begitu naik ke SMP,
ditolaknya. Ia hanya dapat melakukan sebuah makian dan mereka tetap satu sekolah. Mereka tak terpisahkan.
itu pun dapat dilakukan dalam hati saja. Keduanya bahkan sudah berencana masuk SMA yang
sama. Rara juga sudah putuskan untuk
5. Dialektika Penjelasan-Pemahaman mengungkapkan perasaannya kepada Danang, bila
mereka sudah SMA nanti. Apa daya, rencana
Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal

tinggallah rencana, sewaktu kenaikan kelas 2 SMP, struktur di masyarakat memiliki struktuasi yang
Danang terpaksa meninggalkan Rara untuk ikut tidak berbeda. Kondisi struktural masyarakat
pamannya untuk pindah ke luar kota (Anak Gembala dapat membuat suatu kelas yang ada dan
Yang Tertidur Panjang Di Akhir Zaman: 111).
masyarakat membuahkan dan mengembangkan
Kutipan tersebut menjelaskan Rara kecil atau Mbok Wilis
pandnagan dunia yang khas yan dapat dibedakan
saat kecil yang sejak Sekolah Dasar sudah mengagumi
dengan anggota lainnya.
teman lelakinya sendiri di kelas yang bernama Danang.
4. Struktur karya sastra dalam novel Anak Gembala
Hal tersebut sudah membuktikan bahwa Rara kecil sudah
Yang Tertidur Panjang Di Akhir Zaman. Karya
memiliki kebiasaan yang menyimpang. Di mana
sastra memiliki struktur yang padu. struktur
seharusnya Rara sebagai anak lelaki menyukai anak
dalam karya sastra bersifat tematik. Seperti relasi
perempuan. Dengan begitu, peristiwa atau aktivitas yang
tokoh dengan tokoh yang lainnya atau bahkan
dilakukan oleh Rara termasuk bagian yang sangat
antara tokoh dengan objek yang ada di
mendukung cerita. Sebab keseluruhan tidak akan dapat
sekitarnya. Di mana manusia merasa asing
dipahami tanpa adanya bagian-bagian dan sebaliknya,
dengan objek yang ada di lingkungannya bahkan
adaya bagian tidak akan dipahami tanpa adanya
dapat bermusuhan dengannya. Tetapi tokohtidak
keseluruhan. Sehingga kedua hal tersebut saling berkaitan
bisa jauh dari objek atau tokoh yang dimaksud
dan berputar terus menerus. Karena di dalam suatu karya
karena memang berada di lingkungannya. Tidak
sastra yang koheren atau padu ialah satuan yang
hanya itu, tokoh tidak bisa menghindar atau
dibangun dari hal atau bagian yang lebih kecil dalam
menolak hanya dapat memaki atau bahkan dalam
sebuah cerita.
hati.
5. Dialektika pemahaman-penjelasan dalam novel
PENUTUP
Anak Gembala Yang Tertidur Panjang Di Akhir
Simpulan
Zaman. Pada bagian ini, sebuah keseluruhan
Berdasarkan pemaparan penelitian maka didapatkan
tidak dapat dipahami tanpa adanya bagian. Begitu
beberapa simpulan sebagai berikut.
juga sebaliknya, bagian-bagian juga tidak dapat
1. Fakta kemanusiaan dalam novel Anak Gembala
dipahami tanpa adanya keseluruhan. Seperti
Yang Tertidur Panjang Di Akhir Zaman.
gerakan yang melingkar secara terus menerus.
Sebenarnya menurut Lucien Goldmann bentuk
Pemahaman untuk mengetahui bagian-bagian,
atau wujud dari aktivitas sosial ialah bermacam-
sedangkan penjelasan untuk memahami bagian
macam, akan tetapi hakikatnya dapat dibedakan
itu dengan menempatkan dalam keseluruhan
menjadi dua yakni fakta individual serta fakta
yang kompleks.
sosial. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya,
ditemukan fakta individual serta fakta sosial.
Saran
Fakta individual tidak memiliki peranan dalam
Berdasarkan uraian hasil penelitian yang berjudul
sejarah, wujudnya seperti perilaku libidinal
Struktralisme Genetik dalam Anak Gembala Yang
seperti mimpi, perilaku orang gila, dan lain
Tertidur Panjang Di Akhir Zaman. Adapun beberapa
sebagainya. Kemudian untuk fakta sosial yakni
saran yang akan dijabarkan sebagai berikut.
memiliki peranan dalam sejarah yang, fakta
1. Bagi Pembaca
sosial berdampak pada hubungan sosial,
Penelitian ini juga diharapkan memiliki manfaat bagi
hubungan ekonomi serta hubungan lainnya.
pembaca. Pembaca yang sedang membaca penelitian ini,
2. Subjek kolektif dalam novel Anak Gembala Yang
akhirnya mendapatkan pengetahuan baik yang berasal
Tertidur Panjang Di Akhir Zaman. Fakta-fakta
dari karya sastra maupun dari teori analisis sebagai pisau
yang ada tidaklah muncul begitu saja, melainkan
analisis karya sastra.
adanya aktivitas individu sebagai subjeknya.
2. Bagi Mahasiswa
Seorang individu merupakan bagian anggota dari
Tidak hanya bagi guru, penelitian ini juga diharapkan
kelompok atau kelas sosial tersebut. Individu
memiliki manfaat bagi mahasiswa. Selain dapat
tidak dapat berdiri sendiri melainkan merupakan
menambah wawasan, juga diharapkan dapat memberikan
suatu kesatuan secara koletivitas.
pengetahuan secara mendalam mengenai analisis sebuah
3. Pandangan dunia dalam novel Anak Gembala
puisi dengan menggunakan strukturalisme genetik konsep
Yang Tertidur Panjang Di Akhir Zaman.
Lucien Goldmann.
Goldmann percaya adanya homologi antara
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
struktur karya sastra dengan struktur di
Penelitian ini juga diharapkan memiliki manfaat yang
masyarakat. Karena struktur karya sastra dnegan
besar untuk peneliti selanjutnya yakni sebagai bahan

11
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

pembanding antara penelitian yang digarap dengan Rosanti, Dian. 2019. Kumpulan Puisi Tidak Ada New
penelitian ini. Tidak menutup kemungkinan bahwa York Hari Ini (Kajian Strukturalisme Genetik).
penelitian setelahnya juga mencantumkan penelitian yang Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: JBSI FBS Unesa.
relevan. Sehingga penelitian ini dapat menjadi referensi Sitepu, Gustaf. 2009. Strukturalisme Genetik
serta pengetahuan mengenai analisis novel Anak Asmaraloka. repository.usu.ac.id. diakses pada 11
Gembala Yang Tertidur Panjang Di Akhir Zaman Karya Maret 2020.
A. Mustafa yang akan dikaji dengan menggunakan Sultoni Achmad, Suyitno dan Ani Rakhmawati. 2017.
Kajian Strukturalisme Genetik Lucien Goldman. Selain Kajian Strukturalisme Genetik dan Nilai Pendidikan
itu, diharapkan dapat menjadi acuan penelitian bagi Karakter Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari/
peneliti agar dapat melakukan penelitian jauh lebih baik. A Study of the Genetic Strukturalism and Character
Values in the Novel Pasung Jiwa by Okky Madasari.
Aksara, Vol 2, No 2. Aksara.online. Diakses pada 25
DAFTAR PUSTAKA April 2020.
Sugianto, Iwan dan Nuril Huda. 2017. Strukturalisme
Ahmadi, Anas. 2019. Metode Penelitian Sastra Genetik dalam Cerpen Slum Karya Hanif Nasrullah.
Perspektif Monodisipliner dan Interdisipliner. Gresik: ejournal.unitomo.ac.id. diakses pada 25 April 2020.
Graniti.
Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Kritik Sastra. Sugiyarti, Ika. 2008. Analisis Strukturalisme Genetik
Yogyakarta: Ombak. Dalam Novel Sintren Karya Dianing Widya
Yudhistira. Skripsi Tidak diterbitkan.
Faruk. 2014. Pengantar Sosiologi Sastra dari eprints.ums.ac.id. diakses pada 25 April 2020.
Strukturalisme Genetik sampai Postmodernisme.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: AlfabetaCV.
Faruk. 2015. Metode Penelitian Sastra Sebuah
Penjajahan Awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wellek, Rere dan Warren Austin. 2016. Teori
Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hndoko, Andi Dwi. 2010. Novel Orang-orang Proyek
dan Kaitannya Dengan Trilogi Novel Ronggeng Wigawati, Novi Mening dan Widowati. 2017. Analisis
Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari (Analisis Struktural Genetik Novel Akulah Istri Teroris Karya
Strukturalisme Gennetik). Skripsi tidak diterbitkan. Abidah El Khalieqy. Caraka, Vol 4, Nomor 1, Edisi
Surakarta: JPBS FKIP UNS. Desember 2017. htpps://jurnal.ustjogja.ac.id. diakses
pada 24 April 2020.
Jabrohim. 2012. Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Wijayanto, Agung. 2010. Analisis Strukturalisme Genetik
Dalam Roman Germinal Karya Emile Zola.
Kulsum, Siti Ummu. 2015. Novel Bandar Karya Zaky lib.unnes.ac.id. diakses pada 25 April 2020.
Yamani: Kajian Strukturalisme Genetik Lucien
Goldmann. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: JBSI Yollanda. 2015. Kajian Strukturalisme Genetik dalam
FBS Unesa. Novel Salah Asuhan Karya Abdoel Moeis. Salingka,
Vol 12 Nomor 1 Edisi Juni 2015 (65-74).
Mastuti, Linda Dwi. 2015. Analisis Strukturalisme salingka.kemdikbud.go.id. Diakses pada 25 April
Genetik Dalam Roman Die Verwandlung karya Franz 2020.
Kafka. Page 20. 6. 2. Eprints.uny.ac.id . 11 Maret
2020. Yulianto, Agus. 2017. Strukturalisme Genetik Cerpen
Hitam Putih Kotaku Karya Rismiyana. Mlangun
Mustafa, A. 2019. Anak Gembala Yang Tertidur Panjang Jurnal Ilmiah Kebahasaan & Kesastraan. Vol 14
Di Akhir Zaman. Yogyakarta: Shira Media. Nomor, Desember. https://jurnalmlangun.
Najid, Moh. 2003. Mengenal Apresiasi Prosa Fiksi. Kemdikbud.go.id. Diakses pada 25 April 2020.
Surabaya: Unesa University Press.
Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran
Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Badan
Percetakan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.
Purwanti, Anggraeni Ida. 2017. Novel Kalamata Karya
Ni Made Purnama Sari Kajian Strukturalisme-
Genetik Lucien Goldmann. Skripsi tidak diterbitkan.
Surabaya: JBSI FBS Unesa.
Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Penelitian Sastra: Teori,
Metode, dan Teknik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai