FITRIA WULANDARI
1888201070
e-mail : fitri.wulandari2712@gmail.com
Abstrak
Psikologi sastra adalah suatu kajian yang bersifat tekstual terhadap aspek psikologis,
psikologis sang tokoh dalam karya sastra. Salah satu karya yaitu cerpen, cerpen berarti
mengisahkan unsur-unsur fiksi dengan bahasa yang singkat. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan tentang masalah psikologi yang terdapat dalam cerpen “Jembatan Tak
Kembali” karya Mardi Luhung. Jenis penelitian ini berupa satuan peristiwa yaitu paragraph dan
wacana yang terdapat pada cerpen. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara
membaca keseluruhan isi cerpen.
KESIMPULAN
Konflik merupakan bagian dari alur. Konflik ditandai dengan adanya masalah. Masalah yang
pertama dari kutipan cerpen tersebut adalah hancurnya kehangatan keluarga yang utuh.
Sementara masalh yang kedua adalah dengan hancurnya sebuah keluarga membuat seorang
anak menjadi lebih mengurungkan diri dan tidak dapat terbuka (bercerita) kepada sahabat
ataupun orang disekelilingnya. Pertentangan antara masalah pertama dan kedua ini disebut
dengan adanya konflik.
DAFTAR PUSTAKA
Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajia Fiksi. Yogyakarta : Gajah Mada University
Press
Rokhmansyah, Alfian. 2013. Studi dan Pengkajian Sastra. Malang : Graha Ilmu
ANALISIS SOSIOLOGI CERPEN TENTANG ”TERBUKALAH”
FITRIA WULANDARI
e-mail : fitri.wulandari2712@gmail.com
ABATRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang masalah sosiologi yang terdapat
dalam cerpen “TERBUKALAH” Dewi Ria Utari. Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa satuan peristiwa yaitu paragraf atau
wacana yang terdapat dapat cerpen. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan
dengan cara membaca keseluruhan isi cerpen
Karya sastra adalah suatu bentuk dan karya sastra, baik penulis, fakta sastra dalam
hasil pekerjaan seni yang menggunakan relasi dialektika dengan kondisi masyarakat
manusia dengan objeknya dan bahasa yang menghidupi penulis, dan masyrakat
sebagai mediumnya. Kaya sastra merupakan yang digambarkan. Kedua, dengan relasi
bentuk kreativitas dalam bahasa yang indah dialektif ini, memahami hubungan sastra
serta berisi pengalaman batin dan imajinasi dengan masyarakat, pengarang dengan
pengrangya yang bersumber dari masyarakat baik secara pemaknaan,
penghayatan realitas sosial. Didalm karya pengaruh, dan keadaan masyarakat yang
sastra kita dapat melihat unsur-unsur sosial digambar atau mepengaruhi keadaan
atau sosiologi yang penulis gambarkan di substansi sosiologi yang dijelaskan. Ketiga,
dalam cerpen. analisis sosiologi sastra berkaitan dengan
analisis sosial terhadap karya sastra, baik
A.Teeuw (dalam Ratna,2013 : 8)
sosial pengarang, pandangan dunia
menjelaskan sosiologi sastra adalah analisis
pengarang, pengaruh strukturisasi masyrakat
yang berdasarkan aspek-aspek sosial
terhadap karya sastra atau sebaliknya.
masyarakat dan otonomi sosial masyarakat
didalam karya. Darmono (1979 : 2) Adapun cerita pendek adalah cerita
menjelaskan kecenderungan telaah sosiologi yang dikisahkan dalam salah satu momen
dalam sastra adalah pendekatan yang dalam kehidupan manusia. Cerpen atau
berdasarkan pada anggapan bahwa sastra cerita pendek merupakan karya sastra yang
merupakan cermin proses sosial ekonomis bersifat fiksi. Berbeda dengan novel yang
belaka. Dengan demikian, sosiologi sastra juga merupakan karya sastra bersifat fiksi,
menurut Darmono (1979) mempertimbankan ceritanya lebih padat alam penyampaian
karya sastra dalam kaitannya dengan ceritanya. Sedangkan cerpen waktu
masyrakat, karena itu Darmono menerapkan penceritaannya pendek; jumlah baris
model analisis yang dapat meliputi tiga (halamannya) pendek; dapat dibaca dalam “a
aspek sebagai berikut. single setting”. Abrams (dalam Siswantoro,
2013 : 53) menjelaskan struktur karya sastra
Pertama, ilmu sastra digunakan
menyarankan pada hubungan antar unsur;
untuk memahami gejala sosial di dalam
baik secara interinsik atau ekstrinsik. Secara etimologis sosiologi berasal
Analisis struktur dapat berupa plot, tokoh dari kata socious dan logos. Socious berarti
dan penokohan, latar sustpandang, dan lain- teman dalam bahasa latin sedangkan logos
lain. Dalam analisis ini menggunakan dari Yunani yang artinya kata, perkataan,
pendekatan struktur pada alur, tokoh dan atau pembicaran (Faruk, 2010 : 13).
penokohan, dan latar. Damono (2010 : 6) menyatakan bahwa
sosiologi sastra adala telaah yang objek dan
Alur menampilkan kejadian-kejadian
ilmiah tentang manusia dalam masyarakat,
yang mengandung konflik yang menarik
telaah tentang lembaga dan proses sosial.
dengan cara sedikir demi sedikit; tidak
Menurut Pradopo (1995 : 11), cerita pendek
secara langsung (Nurgiyantoto, 2013 : 165).
merupakan salah satu genre prosa yang
Secara garis besar alur dibagi menjadin tiga,
digemari masyarakat karena jalan ceritanya
yaitu awal, tengah, dan akhir (Nurgiyantoro,
jauh lebih pendek dibandingkan dengan
2013 : 166). Aminuddin (dalam
novel.
Hidayatullah 2012 : 20) mendefinisikan
tokoh sebagai pelaku yang mengemban Ciri-ciri Cerita Pendek
peristiwa dalam cerita fiksi sehingga
Sebagai suatu karya sastra yang
peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita.
sangat pendek dan selesai dibaca dalam
Nurgiyantoro (2012 :176) membedakan
waktu setengah jam, cerita pendek memiliki
tokoh dalam cerita fiksinya menjadi dua,
karakteristik tersendiri. Waluyo (2008 ; 36)
yaitu tokoh utama ( toko sentral) dan tokoh
mengemukakan bahwa cerita pendek
tambahan (tokoh peripheral). (Nurgiyantoro,
memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Pertama,
2012 : 172) menyebutkan penokohan
singkat, padu dan intensif. Kedua, memiliki
merupakan cara pengarang menampilkan
unsur utama berupa adengan, tokoh, dan
tokoh atau pelaku. Latar adalah lingkungan
gerak. Ketiga, bahasanya tajam, sugstif, dan
yang melengkapi sebuah peristiwa dalam
menarik perhatian. Keempat, mengandung
cerita; semesta yang berinteraksi dengan
impress pengarang tentng konsepsi
peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung
kehidupan. Kelima, menimbulkan efek
( Stanton, 2012 : 35).
tunggal dalam pemikiran pembaca. Keenam,
Kajian Pustaka memiliki pelaku utama yang menonjol
dalam cerita. Ketujuh, memiliki kebulatan
Pendekatan Sosiologi Sastra
efek dan kesatuan emosi. Lubis (1983 : 8) B. harus dapat menimbulkan suatu
menjelaskan ciri-ciri cerita pendek, yaitu: hempasan pada pikiran para penikmanya.
Konflik merupakan bagian dari alur. Konflik ditandai dengan adanya masalah. Masalah yang
pertama dari kutipan cerpen tersebut adalah hancurnya kehangatan keluarga yang utuh.
Sementara masalh yang kedua adalah dengan hancurnya sebuah keluarga membuat seorang
anak menjadi lebih mengurungkan diri dan tidak dapat terbuka (bercerita) kepada sahabat
ataupun orang disekelilingnya. Pertentangan antara masalah pertama dan kedua ini disebut
dengan adanya konflik.
DAFTAR PUSTAKA
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Pradopo, Rachmad. 1995. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan Penerapannya. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Waluyo, Herman. 2008. Pengkajian Cerita Fiksi. Surakarta : Sebelas Maret University