Anda di halaman 1dari 18

Eros dan Thanatos Dalam Novel Koella (Bersamamu dan Terluka)

Karya Herlinatiens

Makalah ini
dibuat untuk memenuhi
Tugas Akhir Psikologi Sastra

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Karya sastra merupakan suatu karya yang artistik, karena karya
sastra terbentuk dari proses imajinatif dan proses realitas objektif.
Karakteristik karya sastra akan menimbulkan berbagai macam pemikiran
dan kesimpulan dari pembaca atau penikmat terhadap sebuah karya sastra.
Berhadapan dengan karya sastra, berhadapan pula dengan beragam
persoalan kehidupan, berbagai masalah yang dapat membawa manusia
kepada pemikiran yang lebih matang.
Dalam sebuah karya sastra tersurat sikap, tingkah laku, pemikiran,
pengetahuan, dan tanggapan, perasaan, imajinasi, serta spekulasi mengenai
manusia itu sendiri.
Pada novel Koella (Bersamamu dan terluka) karya Helinatiens,
menceritakan kisah Koella (Makula Kecil), anak dari seorang yang di PKIkan, dan dia mencintai seorang taruna Akademi Militer Esta, Smesta
Mahatvavirya. Karena latar belakang keluarga Koella, yang dianggap
sebagai PKI, jadi sulit bagi Koella untuk menjadi bagian hidup Esta.
Perjalanan kisah cinta Koella dan Esta dan segala hambatannya
terkait dengan latar belakang keluarga dan latar belakang sosial, dikemas
begitu apik dan runtut, sehingga menjadi daya tatrik tersendiri dalam novel
Koella (Bersamamu dan terluka ini).
Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti ingin menganalisis novel
Koella (Bersamamu dan terluka) dengan mengacu pada psikoanalisis
terkait teori Eros dan Thanatos. Sehingga judul penelitian ini adalahEros

dan Thanatos dalam Novel Koella (Bersamamu dan Terluka) Karya


Herlinatiens.
2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud psikologi?
2. Apakah yang dimaksud psikologi sastra?
3. Apakah yang dimaksud novel?
4. Apakah yang dimaksud dengan Eros dan Thanatos?
5. Bagaimanakah eros dan thanatos dalam novel Koella (Bersamamu dan
terluka) ?

3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hakikat psikologi
2. Untuk mengetahui hakikat psikologi sastra
3. Untuk mengetahui hakikat novel
4. Untuk mengetahui hakikat Eros dan Thanatos
5. Untuk mengetahui Eros dan Thanatos dalam novel Koella (Bersamamu
dan terluka)

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hakikat Psikologi
Psikologi dalam istilah lama disebut ilmu jiwa, berasal dari kata
bahasa Inggris Psychology. Kata Psychology merupakan dua akar kata
yang bersumber dari bahasa Yunani, yaitu: Psyche yang berarti jiwa, roh,
atau sukma, sedangkan logos berarti ilmu. Jadi, psikologi, secara
harfiah berarti ilmu jiwa atau ilmu yang objek kajiannya adalah jiwa.
Dulu ketika psikologi masih berada atau merupakan bagian dari ilmu

filsafat, definisi bahwa psikologi adalah ilmu yang mengkaji jiwa masih
bisa dipertahankan. Dalam kepustakaan kita pada tahun lima puluhan pun
ilmu jiwa lazim digunakan sebagai padanan kata psikologi. Namun, kini
istilah ilmu jiwa tidak digunakan lagi karena bidang ilmu ini memang
tidak meneliti jiwa atau roh atau sukma sehingga istilah itu kurang tepat.
Psikologi mulai timbul sebagai ilmu pengetahuan pada
pertengahan abad XIX di Jerman, yang dijadikan objek adalah kesadaran
normal, dewasa dan beradab. Tugas pikologi adalah menganalisis
kesadaran itu, kesadaran digambarkan terdiri dari unsure-unsur structural
yang sangat erat hubungannya dengan proses-proses dalam panca indera.
Psikologi berusaha mencari unsur-unsur dasar dari pada kesadaran itu dan
menentukan bagaimana unsur-unsur iru bergabung.
Freud menganggap bahwa kesadaran hanya merupakan sebagian
kecil saja dari pada seluruh kehidupan psikis; Freud memisalkan Psyche
itu sebagai gunung es ditengah lautan, yang ada di atas permukaan air laut
itu menggambarkan kesadaran, sedangkan dibawah permukaan air laut
yang merupakan bagian terbesar menggambarkan ketidaksadaran. Dalam
ketidaksadaran itulah terdapat kekuatan-kekuatan dasar yang mendorong
pribadi. Selama lebih dari 40 tahun Freud menjelajah ketidaksadaran itu
dengan metode asoiasi bebas dan berhasil mengembangkan teori
kepribadian yang kemudian besar sekali pengaruhnya dalam lapangan
psikologi.
Freud berpendapat bahwa konflik-konflik seksual merupakan
sebab daripada hysteria, sedangkan Breuer dalam hal ini berpandangan
lain. Sejak perpisahan Breuer itu Freud, menempuh jalannya sendiri dan

mengemukakan gagasan-gagasannya yang akhirnya merupakan dasar


daripada teori Psikoanalisis dan memuncak dengan terbitnya karya
utamanya

yang

pertama:

Traumdeutung

Interpretation Of Dream, 1900)


Menurut Muhibbin Syah

(2001),

(Takbir

Mimpi,

The

psikologi

adalah

ilmu

pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada


manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya
dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang
bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan
dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir,
berkeyakinan, berperasaan, dan lain sebagainya.
Dr. Singgih Dirgagunasa berpendapat, psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia.
Menurut Kenneth Clark dan George Millter, psikologi biasanya
didefinisikan sebagai studi ilmiah mengenai perilaku. Lingkungan
mencakup berbagai proses perilaku yang dapat diamati, seperti gerak
tangan; cara berbicara dan perubahan kejiwaan dan proses yang hanya
dapat diartikan sebagai pikiran dan mimpi.
Menurut Bruno, psikologi dibagi dalam tiga bagian, yaitu studi
(penyelididkan) mengenai ruh, ilmu pengetahuan mengenai kehidupan
mental dan ketiga ilmu pengetahuan mengenai tingkah laku organism.
Psikologi menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia, psikologi
adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang
dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara
langsung.

Menurut Richard Mayer, psikologi merupakan analisis mengenai


proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.
John Broadus Watson Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku lahiriah dengan menggunakan metode observasi yang objektif
terhadap rangsangan.
Wilhem Wundt berpendapat, psikologi adalah ilmu yang
mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul pada diri manusia,
seperti perasaan panca indera, pikiran, feeling, dan kehendak.
Knight and Knight, psikologi adalah ilmu yang mempelajari secara
sistematis tentang pengalaman dan tingkah laku manusia dan hewan,
normal dan abnormal, individu atau sosial
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah
laku manusia, baik sebagai individu maupun hubungannya dengan
lingkungan. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak
maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak
disadari.
B. Hakikat Psikologi Sastra
Psikologi kesusteraan adalah imaji atau gambaran atau cerita
estetik yang dibuat dan dipahami oleh kesadaran imajinatif yang
memposisikan citra atau gambarann estetik sebagai karya sastra (Hanum,
2005:13).
Tiga cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi hubungan antara
psikologi dengan sastra adalah sebagai berikut:
1. Memahami unsur kejiwaan pengarang sebagai penulis
2. Memiliki unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksoinalis dalam karya
sastra.
3. Memahami unsur kejiwaan pembaca.

Psikologi sastra adalah ilmu yang memberikan perhatian pada


masalah kedua yaitu pembicaraan pada kaitannya dengan unsur-unsur
keiwaan tokoh-tokoh fiksionalis yang terkandung dalam suatu karya
(Ratna, 2006:343).
Psikologi sastra adalah suatu interdisiplin sastra dan psikologi
(Endraswara, 2008:107).
Dalam hubungannya dengan kejiwaan, dikenal suatu istilah yang
disebut psikoanalisis. Istilah ini diciptakan oleh Freud pada tahun 1896.
Psikoanalisis merupakan suatu pandangan baru tentang manusia dimana
ketidaksadaran memainkan perananan sentral (Bertens, 2006:3).
Pikiran dasar penelitian psikologi adalah bahwa karya sastra
merupakan suatu produk dari suatu keadaan kejiwaan dan pemikiran,
pengarang yang berada dalam keadaan bawah sadar, dan setelah mendapat
bentuk yang jelas dituangkan kedalam bentuk karya sastra.
Novel atau roman yang menggambarkan alam jiwa, perilaku, dan
perjuangan tokoh-tokoh cerita berdasarkan tinjauan psikologi atau jia
disebut novel psikologi (Zulfahnur dkk, 1966:70).
C. Hakikat Novel
Pengertian novel menurut Sumardjo (1998: 29) adalah cerita
berbentuk prosa dalam ukuran yang luas.
Semi (1993:32) mengatakan bahwa novel mengungkapkan suatu
konsentrasi kehidupan pada suatu saat yang tegang dan pemutusan
kehidupan yang tegas.

Novel merupakan karya fiksi yang mengungkapkan aspek-aspek


kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:969),
novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita
kehidupan seseorang dengan orang disekelilingnya dengan menonjolkan
watak dan sikap setiap pelaku.
Novel terdiri dari sejumlah unsur dan setiap unsure saling
berhuungan yang menyebabkan novel tersebut menjadi sebuah karya yang
bermakna. Secara garis besar untuk pembangun novel adalah unsur
intrinsik dan ekstrinsik.
Cerita dalam novel banyak mengungkapkan kehidupan manusia
dengan segala problemnya seperti yang diungkapkan olek Wellek
(1993:282) novel adalah gambaran dari kehidupan dan perilaku yang nyata
dari zaman pada saat novel ditulis.
Unsur inrinsik novel adalah unsur yang secara langsung turut serta
membangun cerita keterkaitan antara berbagai unsure inilah yang
membuat sebuah novel terwujud. Unsure yang dimaksud adalah peristiwa,
cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang, bahasa atau gaya
bahasa.
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra,
tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau system
organism karya satra. Unsur ekstrinsik antara lain keadaan subjektivitas
individu, pengarang yang memiliki sikap, keyakinan dan pandangan
hidup.
D. Teori Eros dan Thanatos

Penelitian Sigmund Freud dalam bukunya Beyond the Pleasure


Principle (1920) mengungkapkan bahwa daya kehidupan dan daya
kematian terletak didalam kejiwaan manusia itu sendiri.
Eros adalah gagasan mengenai daya yang mengikat elemen-elemen
keberadaan manusiasecara fisik melalui seks, secara emosional melalui
cinta dan secara mental melalui imajinasi--. Eros berupa naluri kehidupan
yang mengikat semua bentuk kehidupan bersama. Naluriah ini membentuk
substansi hidup kedalam kesatuan-kesatuan yang lebih besar lagi sehingga
kehidupan bisa lebih lama dan diarahkan ke peringkat yang lebih tangguh.
Dengan demikian, tampaknya, naluri ini bertujuan untuk memperumit
kehidupan dan sekaligus tentu saja bertujuan mempertahankan kehidupan.
Sigmund Freud mengamati Eros dan Thanatos memiliki aneka
hubungan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Dia beranggapan
melibatkan dua naluri ini, satu penghancuran objek yang dimakan dan
lainnya bertujuan kegiatan mempertahankan hidup.
Dalalm psikoanalisis kontemporer satu pandangan yang cukup
menyakinkan dengan memahami naluri kehidupan dan naluri
kematian sebagai dua kekuatan yang menentukan dalam jiwa manusia
Selanjutnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa gagasan tentang Eros
tampak jelas keterkaitannya dengan naluri seksual, cinta dan imajinasi.
Salah satu cara untuk melihat apakah objek berupa disisi Eros berupa
naluri kehidupan atau Thanatos berupa naluri kematian melalui observasi
mendalam mengacu kearah naluri yang manakah perkembangannya.
Apakah terjadi disuatu pemahaman empiric, misalnya naluri mengarah
kepada pemikiran lebih lanjut atau terhenti begitu saja. dalam cinta,

apakah individu ingin mengetahui lebih banyak tentang individu yang


dicintainya, atau apakah hubungan mereka berakhir, apabila salah satu
individu yang dicintai keluar dari gambaran yang telah dipahami dalam
hubungan seksual, apakah ada kedekatan lebih lanjut diantara mereka, atau
mungkinkah tidak ada minat atau perhatian lagi.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Sinopsis Novel
Koella, tokoh utama dalam novel, dengan nama sebenarnya
Makula. seorang perempuan dari Lembah Tidar, anak dari seorang
guru yang dituduh PKI. Esta, Smesta Mahatvavirya, adalah cinta
pertama Koella. Sejak kecil, Koella telah jatuh hati padanya. Esta anak
dari seorang polisi, dan Esta merupakan seorang taruna yang pada
akhirnya lulus menjadi tentara. Penghalang terbesar Koella karena Ia
anak seorang guru biasa yang di-PKI-kan. Koella, sejak kecil
mencintai Esta namun hanya dapat memandang Esta dari jauh, dimana
saat dewasa ternyata Esta membalas cintanya, cinta yang terlarang.
Koella, karena sejatinya ia perempuan setia melangkahi aturan demi
cintanya bahkan melakukan segalanya. Mencintai cintanya sendiri
melebihi Tuhannya. Koella yang mencintai Esta dengan hidupnya,
hidup hanya dengan memikirkan Esta, seorang cerdas dan jenius
dimatanya. Cinta yang didasarkan dusta karena ia takut kehilangan.
Karena PKI dan segala hal yang menyangkut tentangnya bahkan lebih
menjijikkan dari pelacur kala itu.
Pada akhirnya Koella menikah dengan kakak tertua Esta,
karena jika menikah dengan Esta sama saja menghancurkan karier
Esta. Namun pernikahan tersebut didasari dusta, hanya sebuah
kamuflase dan untuk menutupi aibnya, karena tanpa suaminya tahu,
Koella dan Esta masih saling mencintai, bahkan bayi dikandungan
Koella merupakan benih dari Esta.

B. Analisis novel
1. Analisis Eros
1.1 Eros dalam emosi
a. Cinta Ideal
Apapun mimpi burukmu tadi, itu tak akan pernah
terjadi karena aku ada disampingmu, Sayang. (Koella:
22)
(Esta menyakinkaan Koella bahwa semuanya akan baikbaik saja, selama dia berada disampingnya)
Aku juga. Hei bukankah kita akan buat hari-hari yang
indah-indah? (Koella: 134)
(Esta merindukan Koella sebagaimana dengan Koella yang
merindukannya. Esta menyatakan ingin membuat hari
semakin indah dengan berada disamping Koella)
Aku mencintaimu, dan selesai, tak ada kalimat lain,
aku mencintaimu, mencintaimu, mencintaimu (Koella:
158)
(sebelum terkatakan penjelasan dari Koella, bahwasanya ia
anak

seorang

dari

orang

yang

di-PKI-kan,

Esta

mengungkapkan bahwa ia mencintai Koella)


b. Cinta Kompleks
Kinilah aku anak seorang laki-laki yang di-PKI-kan,
tengah mencintai seorang laki-laki yang haram untuk
dimiliki. Karena aku sedemikian abang dan tak pantas.
Sudah tak apa. Cintakata orangmemang mesti
diperjuangkan.(Koella: 10)

(Koella anak seorang guru yang di PKI kan jatuh cinta pada
Esta yang merupakan anggota TNI, Koella merasa tak
pantas mencintai Esta karena latar belakang keluarganya)
Suatu saat dulu, aku sudah sangat sadar kalau aku tidak
pernah boleh berharap dan bermimpi bisa berdekatan
dengannya, berkhayal pun tidak.(Koella:12)
(Koella sadar bahwasanya dirinya tidak boleh terlalu
berharap pada Esta, karena Esta merupakan anggota TNI
sementara dirinya adalah seorang anak dari bapak yang di
PKI-kan)
Meski sejak awal, Ibu sudah mengingatkan, Akan sulit
bagimu menikah dengannya. Jangan, lebih baik
menikah dengan pengusaha atau maksud Ibu ya, orang
kebanyakan saja. Tidak perlu repot ini dan itu.
(Koella: 20)
(sejak awal Ibu Koella sudah mengingatkan agar jangan
terlalu berharap dengan Esta, karena dirinya akan sulit
menikah dengan Esta. Ibu menyarankan agar Koella lebih
baik menikah dengan pengusaha atau orang biasa yang tak
mempermasalahkan

latar

belakang

keluarganya)

Kesalahan terbesarku hanyalah membiarkan diriku


jatuh cinta pada seseorang yang berhitung sekian kali
untuk dapat hidup bersamaku. (Koella: 37)

(Koella merasa melakukan kesalahan besar karena telah


jatuh cinta pada Esta)
Akan tetapi, mungkinkah semua hal bisa bertahan
dalam diam? Tidakkah sesungguhnya aku begitu butuh
penjelasan dan bicara pada Esta? Terlalu salahkah?
Terlalu bodohkah? Apakah cinta tidak terlalu berbahaya
untuk anak seorang PKI dan TNI?
(Koella berpikir apakah jatuh cinta dan mencintai Esta tidak
terlalu berbahaya baginya, anak seorang yang tertuduh PKI.
Ia berpikiran untuk meminta penjelasan dan bicara pada
Esta.
c. Cinta Sederhana
Melihatnya dari jauh itu juga cukup. Dia tak melarang
saat aku mencuri bayangannya itu juga lebih dari
cukup. (Koella: 12)
(dengan hanya melihat Esta dari kejauhan sudah cukup bagi
Koella, daripada harus berharap yang nantinya akan
menyakiti dirinya sendiri)
Aku tak pernah hampir lupa dimana dia tinggal. Aku
tak pernah benar-benar lupa nama-nama gadis yang
menginginkannya. Aku bahkan masih dengan kuat
mengingat cara dia menyisir rambut. Cara dia
melangkahkan kaki dan bagaimana cara tangannya
berayun saat berjalan. (Koella: 15)
(Koella yang menyukai Esta sejak kecil hingga kini masih
mengingat dengan jelas hal-hal yang berkaitan dengan
Esta)

Ada getar aneh menjalar saat nama Esta tersentuh bibir


lain. (Koella: 30)
(hanya dengan mendengar nama Esta yang diucapkan orang
lain, lantas hati Koella merasakan getaran aneh)
tidak perlu dimaknai. Akan panjang daftar kerinduan
yang kuceritakan. (Koella: 31)
(dengan memaknai nama lengkap

Esta:

Smesta

Mahatvavirya, membuat Koella semakin rindu. Karena


namanya mewakili rasa rindunya)
Terjamah mimpi dan resah yang terjangkiti rindu. Aku
menunggumu, ditempat yang sama. Berharap kau
secepatnya

muncul

dari

pintu

itu.

Aku

butuh

memelukmu. Aku ingin bergelayut padamu. ( Koella:


152)
(koella merindukan Esta, Ia senantiasa menunggu dihariharinya)
Apakah dia menyadari keindahannya sebanyak aku
mengagumi hatinya? Esta seluruhnya? (Koella: 234)
(Koella sangat mengagumi seluruh dari diri Esta)

2. Thanatos
Seribu Sembilan ratus dua puluh tujuh yang panas,
dalam pemberontakan-pemberontakan yang limbung
dan gagal, untuk pertama kalinya sesuatu yang dinamai
komunisme di Indonesia mengundang darah lebih

banyak lagi. Pengasingan-pengasingan. Gantung dan


human. Banyak yang mengakhiri hidupnya sebagai
pecundang. (Koella: 37)
(masuknya komunis di Indonesia menimbulkan efek yang luar
biasa, pada masa itu yang terlibat dalam komunisme diasingkan
dan dihukum)
Kematian tanpa senyum telah membunuh bapakku. (Koella:
38)
(bapak Koella ikut menjadi daftar merah operasi PKI, dan
akhirya dibunuh pada kejadian tersebut)
Malam hari terasa lebih gampang menjanjikan rasa dingin
dan kekejian. Darah murah dibeli. Mayat-mayat ditemukan
di sepanjang jalan Madiun-Ngawi. Dada si mati berlubang,
lima ruas dalam iga, selebar tiga senti yang seolah dibuat
dengan gerakan memutar. (Koella: 39)
(orang-orang dibunuh pada malam hari, dan mayatnya
ditemukan disepanjang jalan Madiun-Ngawi. Pembunuh
membunuh

mereka

dengan

menusuk

dada

mereka)

Teman-teman sepermainan bapakku juga mati dengan


kisah yang sama nyinyirnya. Mereka ditembak mati
bersama Pak Soeryo, badan mereka diseret sekian kilo
dari jalan raya, menjauh menuju sungai yang penuh
cadas dan warna tahi. (Koella: 42)

(teman-teman bapak Koella juga dibunuh pada operasi itu.


Mereka dibunuh dengan ditembak kemudian diseret menuju
sungai)
Aku tak berkeinginan membela Soekarno ataupun
Soeharto. Aku membela bapakku, lelaki ampuan yang
melayang nyawanya karena perseteruan sekelompok
manusia untuk sebuah kehormatan dan penghormatan.
(Koella: 101)
(Koella ingin membela bapaknya, ingin mengembalikan
nama baiknya)

BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan analisis terhadap hasil penelitian dan pembahasan
diatas, dapat diketahui bahwa eros adalah naluri kehidupan. Sedangkan
thanatos adalah teori kematian. Dalam novel Koella (Bersamamu dan
Terluka), diketahui Koella sebagai tokoh utama sangat mencintai Esta.
Namun cintanya itu terhalang oleh statusnya sebagai anak dari seorang
yang tertuduh PKI.
Dalam novel Koella (Bersamamu dan Terluka) lebih dominan
terdapat naluri kehidupan (Eros) tokoh utama, yang menceritakan

kisahnya dengan Esta. Juga sebagian terdapat Thanatos yang menceritakan


tentang PKI dan pembunuhan bapaknya.
Unsur yang lebih dominan dalam novel Koella (Bersamamu dan
Terluka) adalah unsur konflik, yang tokoh utamanya banyak sekali
mengalami konflik batin karena perasaan cintanya pada Esta.
B. Saran
Semoga penelitian saya dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
mengetahui eros dan thanatos yang terdapat dalam novel, sehingga mampu
mendapatkan gambaran seperti apa Eros dan Thanatos.

Daftar Pustaka

Hanum, Zulfa. 2012. Psikologi Kesusastraan. Tanggerang: Pustaka


Mandiri.
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai