bachtiyaralwi22@gmail.com
كأن األدب كلما يزيد العام يزيد. نشأة والتطور األدب سريعا حول اإلجتماع في هذا العصر:امللخص
اقم,,ذي يتف,,ر الل,ات نظ,ال أو وجه,,رح عن األدب في اي ح,, حتي يسبب يخرج النظريات اللذي يش.مجاله
اتب,, , الك,يلوجيا,, ,ة فس,, , و النظري,يكولوجيا,, ,ة سس,, , و النظري,اس األدب,, , إحسس,ة, , من النظري.عن األدب
ة من,, ات" محاول,, دة الكائن,, وع "مكي,, ات تحت املوض,, بيق الى الرواي,, يلوجيا للتط,, ة فس,, ار عن النظري,, يخت
.يكولوجيا,ة س,,ات نظري,ا بوجه,ية فيه,, الشحصية الرئيس,فيرسا بيساري و يحاول عن تقديم الصراعات
بيق,,ات و التط,ية في الرواي,ية الرئيس,, الشحص,راعات,,رح عن الص,ديم و اللش,,و للتق,,هدف هذا البحث ه
ية,راعات الشحص, عن الص,ات,د املعلوم,,رف و أخ, والحاصل نحن نع.وجهات نظرية األدب سيكولوجيا
.الرئيسية
Pendahuluan
Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang bersifat indah dan
dapat menimbulkankesan yang indah pada jiwa pembaca. Imaji adalah daya pikir
untuk membayangkan ataumenciptakan gambar-gambar kejadian berdasarkan
kenyataan atau pengalaman seseorang (Nurgiyantoro, 2005:2).
Menurut jenisnya, karya sastra dibagi menjadi tiga yaitu : prosa (fiksi),
puisi, dan juga drama. Dan di sini penulis akan mengkaji tentang salah satu karya
sastra prosa yaitu novel dan mengkaji tentang konflik tokoh utama berdasarkan
psikologi sastra.
Adapun novel adalah sebuah karya fiksi yang menawarkan sebuah dunia
yang berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif yang dibangun
melalui berbagai unsur intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh dan penokohan,
latar, dan suddut pandang yang kesemuanya bersifat imajinatif, walaupun semua
yang direalisasikan pengarang sengaja dianalogilan dengan dunia nyata tampak
seperti sungguh ada dan benar terjadi, hal ini terlihat sistem koherensinya sendiri
(Nurgiyantoro, 2005:4).
Di dalam suatu novel tidak lepas dari unsur-unsur yang membangun novel
tersebut ada kala unsur itu bisa berupa unsur-unsur instrinsik dan ada kala juga
yang berupa unsur-unsur ekstrinsik. Dan penulis di sini mencoba menjelaskan
tentang konflik tokoh utama novel Fiersa Besari yang berjudul “Konspirasi Alam
Semesta”.
Pembahasan
Kedua, di samping tokoh dan watak, perlu dikaji pula masalah tema
karya. Analisis tokoh seharusnya ditekankan pada nalar perilaku tokoh.
Tokoh yang disoroti tak hanya fokus pada tokoh utama, baik prontagonis
maupun antagonis. Tokoh-tokoh bawahan yang dianggap tak penting pun
harus diungkap. Yang lebih penting, peneliti harus memiliki alasan yang
masuk akal tentang watak tokoh, mengapa oleh pengarang diberi
perwatakan demikian (Endraswara, 2003:104).
Ketiga, konflik perwatakan tokoh perlu dikaitkan dengan alur cerita.
Misalkan saja, ada tokoh yang phobi, neurosis, halunisasi, gila, dan
sebagianya harus dihubungkan dengan jalan cerita secara struktural. Itulah
sebabnya, struktur karya harus tetap menjadi pegangan dari awal sampai
akhir penelitian. Hal ini untuk menghindari agar peneliti tidak terjebak
hanya pada penggunaan teori psikologi. Jika yang terakhir ini sampai
terjadi, berarti ini menjadi wilayah penelitian psikologi,bukan penelitian
psikologi sastra (Endraswara, 2003:104).
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Ratna, N.K. (2012). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.