Disusun dan dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Kajian Sastra
Islam Nusantara”
Disusun Oleh :
COVER..........................................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN
D. KESIMPULAN .................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum wr.wb
Makalah ini penulis susun dengan maksimal untuk memenuhi tugas mata
kuliah”Kajian Sastra Islam Nusaantara” oleh karena itu penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang turut berpartisipasi dalam
penyusunan makalah ini.Sebelumnya penulis meminta maaf yang sebesar-
besarnya kepada para pembaca jika dalam penulisan terdapat kata atau kalimat
yang kurang berkenan, maaka dari itu kami sebagai penyusun dengan tangan
terbuka menerima kritik dan saran dari para pembaca, semoga makalah ini dapat
memberi manfaat bagi para pembaca
Wassaalamualaikum wr.wb....
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karya sastra merupakan wadah seni menampilkan keindahan lewat
penggunaan bahasa yang menarik, bervariasai, dan penuh imajinasi. Tidak hanya
ini, karya sastra juga memberikan pengetahuan tentang berbagai hal yang
mungkin saja belum diketahuo pemmbaca. Sastra merupakan sarana yang
digunakan pengarang yang berisi ide dan gagasan terhadap karya seni. Sesuai
dengan hakekat dulce, yang artinya “indah dan berguna,” watt berpendapat bahwa
karya satra yang baik memberikan fungsi, sebagai :(1) pleasing atau kenikmatan
hiburan, yang artinya karya sastra dipandang sebagai pengatur irama hidup dan
penyeimbangan rasa. (2) intruksting atau memberikan ajaran tertentu, yang
menggunakan semangat hidup. Artinya, karya sastra diharapkan mencerminkan
aspek didaktif selain memberikan hiburan dan pendidikan, karya sastra juga dapat
mempengaruhi pembaca lewat isi dan maknanya. Karya sastra memberikan
pengaruh dari masyarakat dan sekalikgus mampu memberi pengaruh sosial
terhadap madyarakat
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah biografi Abdul Hadi W.M?
2. Bagaimana pemikiran Abdul Hadi W.M ?
3. Bagaimanakah analisis karya W.M?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahuai bagaimanakah biografi Abdul Hadi W.M
2. Untuk mengetahui bagaimana pemikiran Abdul Hadi W.M
3. Untuk mengetahui bagaimanakah analisis karya W.M
BAB II
PEMBAHASAN
1
Abdul Hadi W.M., Semesta Maulana Rumi, (Yogyakarta: Diva Press, 2016), hlm. 274
2
Achmad Sulaiman, Sosok dan Karya Abdu Hadi W.M. https://.nusantaranews.co/sosok -dan-
karya-Abdul-Hadi-w-m-pelopor-sastra-sufi-di-Indonesia/ diakses pada Minggu, 2 Mei 2021
Selama bersekolah di Sumenep, Abdul Hadi sudah menyukai puisi- puisi
sufi. Awal mulanya ia menyukai puisi-puisi Amir Hamzah dan Chairil Anwar.
Secara isi ia lebih menyukai karya Amir Hamzah, namun secara gaya penulisan ia
lebih menyukai karya Chairil Anwar. Artinya, dari remaja, Abdul Hadi telah
condong menyukai puisi sufi dibanding puisi bergenre lain. Setelah merantau dan
berkuliah di UGM, Abdul hadi mulai mendapat referensi lain tentang karya sufi,
yaitu karya Rumi dan murid Rumi yaitu Iqbal. Dari sana penulis karya sufi yang
dikagumi menjadi bertambah.
Perjalanan karier Abdul Hadi di mulai dari tahun 1968-1990, ketika itu
secara berturut-turut ia menjadi redaktur tabloid Gema Mahasiswa (UGM) dan
Mahasiswa Indonesia (Bandung).5 Abdul Hadi W.M juga pernah menjadi editor
mingguan Mahasiswa Indonesia di Bandung, lalu redaksi Majalah Dagang dan
Industri, Staf Ahli Bagian Pernaskahan P.N. Balai Pustaka, dan Ketua dewan
Kesenian Jakarta. Antara tahun 1979-1990, ia mengasuh lembaran kebudayaan
“Dialog” Harian Berita Buana. Selain itu, ia juga menjadi dosen mata kuliah
3
Achmad Sulaiman, Sosok dan Karya Abdu Hadi W.M. https://.nusantaranews.co/sosok -dan-
karya-Abdul-Hadi-w-m-pelopor-sastra-sufi-di-Indonesia/ diakses pada Minggu, 2 Mei 2021
4
Abdul Hadi W.M., Semesta Maulana Rumi, (Yogyakarta: Diva Press, 2016), hlm. 274
5
Abdul Hadi W.M, Masnawi Senandung Cinta Abadi (Yogyakarta:Ircisod, 2017), hlm. 326
penulisan kreatif, di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan Institut Kesenian
Jakarta. Pada tahun 1991 ia mendapat tawaran menjadi penulis tamu juga dosen di
university Sains Malaysia. Selama 6 tahun ia tinggal di Malasia antara tahun
1991-1997.6
Sebagai penyair dan penulis esai terkemuka, Abdul Hadi W.M. telah
memperolah berbagai penghargaan antara lain:8 Pada tahun 1969, Abdul Hadi
W.M memperoleh hadiah puisi terbaik II majalah sastra Horison, 1978 Hadiah
Buku Puisi Terbaik Dewan Kesenian Jakarta, 1979 Anugerah Seni dari
Pemerintah Republik Indonesia, dan 1985 Sea Write Award di Bangkok Tailand,
2003 Anugerah Mastera (Majelis Sastra Asia Tenggara), dan 2010 penghargaan
Styalancana Kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia.9 Penghargaan dari
Universitas Internasional Al- Mustafa, Qum Iran, 2011; Meraih Penghargaan
Tertinggi untuk Kebudayaan (Satya Lencana Kebudayaan) dari Presiden RI
2011.10 Banyak pertemuan penyair dan sastra yang ia hadiri di antaranya di
Indonesia, Malaysia, Filipina, Jepang, Thailand, Korea Selatan, Rotterdam,
London, Amerika Serikat, dan lain-lain. Puisi-puisinya telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris, Prancis, Belanda, Jepang, Jerman, Cina, Thailand, Arab,
Bengali, Urdu, Korea, dan Spanyol.11
Kini, Abdul Hadi W.M. adalah dosen tetap Universitas Paramadina Mulya,
dan mengajar di Fakultas Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta dan
6
Abdul Hadi W.M., Semesta Maulana Rumi, (Yogyakarta: Diva Press, 2016), hlm. 274-275
7
Abdul Hadi W.M., Semesta Maulana Rumi, (Yogyakarta: Diva Press, 2016), hlm. 326
8
Abdul Hadi W.M., Semesta Maulana Rumi, (Yogyakarta: Diva Press, 2016), hlm. 327
9
Abdul Hadi W.M., Semesta Maulana Rumi, (Yogyakarta: Diva Press, 2016), hlm. 276
10
Abdul Hadi W.M., Semesta Maulana Rumi, (Yogyakarta: Diva Press, 2016), hlm. 327
11
Abdul Hadi W.M., Semesta Maulana Rumi, (Yogyakarta: Diva Press, 2016), hlm. 275
Fakultas sastra Universitas Indonesia, di samping menjadi anggota Dewan
Kurator Bayt Alquran dan Museum Istiqlal, Anggota Lembaga Sensor Film, dan
dosen tamu/penulis modul mata kuliah karya-karya yang terpilih Kesusastraan
Asia di Pusat Pendidikan Jarak Jauh, Universiti Sains Malaysia.12
Bagi Abdul Hadi, menulis puisi sufi merupakan jalan ibadah bagi para
penyair sufi. Jalan ibadah ini adalah tata cara untuk menempuh keridaan Allah. Ia
12
Abdul Hadi W.M., Semesta Maulana Rumi, (Yogyakarta: Diva Press, 2016), hlm. 276
13
Puji Santoso. “Sosok Penyair Sufistik Abdul Hadi WM”. Artikel dari
https://www.researchgate.net/publication/326518018_SOSOK_PENYAIR_SUFISTIK_ABDUL_
HADI_WM diakses pada Senin 2 Mei 2021
14
Puji Santoso. “Sosok Penyair Sufistik Abdul Hadi WM”. Artikel dari
https://www.researchgate.net/publication/326518018_SOSOK_PENYAIR_SUFISTIK_ABDUL_
HADI_WM diakses pada Senin 2 Mei 2021
menepis anggapan orang-orang yang menganggap bahwa penyair atau penulis
puisi adalah seorang sihir seperti yang pernah diucapkan dalam Alquran (Q.S
Asy-Syuara) menurutnya, Alquran harus dilihat dari konteksnya karena pada
zaman Nabi Musa para penyihir menggunakan puisi (mantra) sebagai penghubung
anata manusia dengan jinnya atau ilmu hitamnya. Namun, penyair sufi
menggunakan puisi sebagai zikir dan untuk mengagumkan kekuasaan Tuhan,
dianggapnya sebagai ibadah kepada Allah Swt.15 Orientasi kepenyairan Abdul
Hadi mengarah pada ragam sajak – sajak sufistik. Dalam sajak sufistiknya itu ia
mengekspresikan pengalaman religiusnya berdasarkan paham tasawuf yang
berakar pada dunia keislaman.16
(1) Tuhan
(2) Kita begitu dekat
(3) Sebagai api dengan panas
(4) Aku panas dalam apimu
(5) Tuhan
(6) Kita begitu dekat
15
Abdul Hadi W.M, Cakrawala Budaya Islam, (Yogyakarta: Ircisod), 2016. hlm. 17
16
Puji Santoso. “Sosok Penyair Sufistik Abdul Hadi WM”. Artikel dari
https://www.researchgate.net/publication/326518018_SOSOK_PENYAIR_SUFISTIK_ABDUL_
HADI_WM diakses pada Senin 2 Mei 2021
(7) Seperti kain dengan kapas
(8) Aku kapas dalam kainmu
(9) Tuhan
(10) Kita begitu dekat
(11) Seperti angin dan arahnya
Pada bait kelima sampai dengan kedelapan memiliki simbol index yang
berbeda dengan menggunakan objek kain dan kapas. Seperti yang terdapat dalam
larik berikut Seperti kain dengan kapas Aku kapas dalam kainmu. Index yang
digunakan adalah index kain dan kapas. Seperti yang telah diketahui jika kain
berasal dari serat halus kapas yang dibuat menjadi pintalan-pintalan benang, dari
pintalan-pintalan benang itulah akan dibuat menjadi sehelai kain dan kain inilah
yang diibaratkan sebagai hamba atau makhluk.
tuhan akan menyorotkan cahayanya agar kita mengikuti hidayah yang telah
diberikannya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Abdul Hadi W.M. atau nama lengkapnya Abdul Hadi Wiji Muthari
adalah sastrawan, budayawan, dan ahli filsafat Indonesia. Ia dikenal
melalui karya-karyanya yang bernafaskan sufistik, penelitian-
penelitiannya dalam bidang kesusastraan Melayu Nusantara, serta
pandangan-pandangannya tentang Islam prulalisme.17 Abdul Hadi telahir
dari ibu bernama RA Sumartiyah seorang putri bangsawan dari Keraton
Surakarta, sedangkan ayahnya adalah seorang saudagar dan seorang guru.
Abdul Hadi terlahir dari keluarga yang taat beragama yang juga memiliki
pesantren bernama “Pesantren An-Naba”.Ia dilahirkan tepatnya di
Sumenep, Madura, pada hari Senin tanggal 24 Juni 1946.
Abdul Hadi sangat terkenal dengan puisi-puisinya yang menguak
hakikat kehidupan dan ketuhannan. Sebelum sampai ke titik itu, ia telah
melalui beberapa tahap agar bisa mencspsi pemikiran yang hebat itu.
Dalam permulaan penulisan sajak ia masih mencari-cari bentuk
pengucapan yang sesuai untuk kepribadiannya. Mula-mula ia berorientasi
pada alam sebagai objek estetisnya sehingga ia layak disebut penyair alam.
Kemudian Abdul Hadi beralih ke penyair imajis. Apa yang diekspresikan
melalui sajak-sajaknya membayangkan gambaran makna kehidupan yang
konkret
17
Abdul Hadi W.M., Semesta Maulana Rumi, (Yogyakarta: Diva Press, 2016), hlm. 274
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hadi W.M., Semesta Maulana Rumi, (Yogyakarta: Diva Press, 2016)
Achmad Sulaiman, Sosok dan Karya Abdu Hadi W.M.
https://.nusantaranews.co/sosok -dan- karya-Abdul-Hadi-w-m-pelopor-
sastra-sufi-di-Indonesia/ diakses pada Minggu, 2 Mei 2021
Puji Santoso. “Sosok Penyair Sufistik Abdul Hadi WM”. Artikel dari
https://www.researchgate.net/publication/326518018_SOSOK_PENYAIR
_SUFISTIK_ABDUL_ HADI_WM diakses pada Senin 2 Mei 2021
Yuli Yulianti Nurjannah dkk. 2018. Analisis Makna Puisi “Tuhan Begitu Dekat”
Karya Abdul Hadi W.M Dengan Menggunakan Semiotik. Jurnal
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia. Vol 1,No. 4