Anda di halaman 1dari 2

PERTEMUAN 8

PENDEKATAN EKSPRESIF

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan:
1.1. Mengerti dan mampu menjelaskan kembali pendekatan ekspresif

URAIAN MATERI

IDE, PIKIRAN, PERASAAN,


PENGALAMAN, RIWAYAT

PENGARANG KARYA SASTRA

Menurut Abrams hampir semua aliran romantik di Inggris, mengungkapkan definisi


yang menunjukan persamaan atau kesajajaran antara karya dan penyair. Puisi adalah luapan,
ungkapan, atau sorotan dari pikiran dan perasaan penyair. Puisi merupakan proses imajinasi
yang diubah dan dikumpulkan dari gambaran, pikiran dan perasaan penyair. Dengan kata
lain, menurut Abrams di dalam teori ekspresif seniman menjadikan dirinya sendiri sebagai
elemen terpenting. “This way of thinking, in which the artist himself become the major
element generating both the artistic product and the criteria by whic it is to be judge, I shall
call the expressive theory of art”. Pada zaman romantik, pendekatan ekspresif merupakan
pendekatan yang dominan dilakukan untuk menganalisis satu karya.
Dalam mengkaji sebuah karya sastra dengan pendekatan ekspresif diperlukan data-data
yang berhubungan dengan sastrawan yang membuat karya sastra tersebut, seperti dimana dia
tinggal, dimana dia dilahirkan, kapan dia hidup, bagaimana latar belakang pendidikan,
keluarga, sosial, budaya, agama, psikologi dan lain sebagainya.
Dengan adanya data tersebut, akan lebih mudah dalam mengkaji karya sastra tersebut,
seperti pengaruh waktu pengarang hidup dengan isi karya sastra yang dibuatnya. Dengan
gambaran waktu yang sama antara waktu pengarang hidup dengan waktu yang terdapat
dalam karya sastra tersebut membuat hasil karya sastra tersebut menjadi lebih hidup
dibandingkan dengan karya sastra dimana waktu dalam karya sastra tersebut berbeda dengan
waktu si pengarang hidup.

Kelemahan dari pendekatan ekspresif adalah kecenderungan untuk selalu menyamakan


realitas dalam karya sastra tersebut dengan realitas yang dialami oleh sastrawan. Padahal
dalam kenyataannya tidak semua karya sastra merupakan cerminan realitas si pengarang.

Perkembangan selanjutnya dari pedekatan ekspresif ialah lahirnya pendekatan psikologi


sastra atau psikoanalisis.

LATIHAN/TUGAS
1. Menurut kalian bagaimana pendapat yang mengemukakan bahwa karya sastra
merupakan ungkapan pikiran dan perasaan pengarangnya? Apakah semua karya sastra
seperti itu? Jelaskanlah!
2. Bagaimana pendekatan ekspresif ini kemudian berkembang menjadi pendekatan
psikologi sastra atau psikoanalisis?

Anda mungkin juga menyukai