Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN WAWANCARA MENGENAI

SUKU BATAK

ANGGOTA KELOMPOK:
1. ANGEL KUSUMANINGSIH L.P (03)
2. ERINA FITRI ZAFIRA (12)
3. LUVENA YOCELYN SANJAYA (15)
4. NUR LIANTI (24)
5. NATANIA APRILIANA PUTRI (21)
6. SASTA DIENIE SYEILOMITA (29)

SMK ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA


2023/2024
BAB I

A. LATAR BELAKANG
Suku Batak merupakan salah satu kelompok etnik terbesar di Indonesia.
Nama ini merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa
suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Pantai Barat dan Pantai Timur di
Provinsi Sumatra Utara.
Kelompok suku Batak memiliki ciri-ciri tertentu yaitu berambut lurus,
tulang pipi terlihat menonjol, rahang atas cukup besar. Saat ini pada umumnya
orang Batak menganut agama Kristen Protestan, Kristen Katolik, dan Islam.
Tetapi ada pula yang menganut kepercayaan tradisional, yakni ugamo Malim
dan juga kepercayaan animisme.
Suku Batak memiliki kebiasaan unik, mulai nada bicaranya yang keras
hingga kebiasaan-kebiasaannya. Masyarakat Batak pada umumnya menganut
paham perkawinan eksogami yang mengharuskan perkawinan dengan beda
marga. Perkawinan dianggap tabu apabila laki-laki menikah dengan wanita
satu marga.
Ciri-ciri khas suku Batak adalah budaya dan tradisinya, seperti rumah adat
Rumah Bolon, tradisi Partuturan dan Mangokal Joli.
B. TUJUAN KEGIATAN KUNJUNGAN

Tujuannya agar kita bisa mengetahui apa saja yang menjadi tradisi suku
Batak serta masyaratnya mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan
suku lain. Dan wawancara ini kami lakukan bertujuan untuk memberikan
manfaat positif dan pengetahuan tentang apa yang di miliki oleh suku Batak.

C. TEMPAT
Tempat pertama : Jl. Kyai Mojo no.99, Kel. Mojo, Kec. Pasar Kliwon,
Surakarta.
Tempat kedua : Jatiasih, Tambun, Bekasi

BAB II
D. RUMUSAN MASALAH
1. Apa tradisi atau ciri khas dari suku Batak?
2. Mengapa Batak selalu identik dengan marga di namanya?
3. Bagaimana ketentuan pemberian marga dalam tradisi Batak?
4. Apakah mungkin orang suku Batak bisa kehilangan marganya?
5. Apakah mungkin jika orang di luar suku Batak mendapat marga Batak?

E. TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN


1. Mengidentifikasi atau menggambarkan kegiatan analisis dan wawancara yang
telah dilakukan.
2. Mendokumentasikan rangkaian dan catatan selama kegiatan analisis dan
wawancara berlangsung.
3. Menjadi bahan penilaian untuk mempertimbangkan kegiatan yang sama di
waktu mendatang.
4. Memberikan informasi, fakta, dan kondisi seobjektif mungkin terkait kegiatan
analisis dan wawancara yang dilaksanakan.
5. Mengambil kesimpulan atas kegiatan analisis dan wawancara yang dikerjakan.

F. MANFAAT PENYUSUNAN LAPORAN


1. Sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
2. Untuk memahami perbaikan proses dan perkembangan kegiatan.
3. Sebagai data tertulis dan historis tentang kegiatan yang dilaksanakan.
BAB III

G. PEMBAHASAN
 Pertanyaan yang kami ajukan kepada 3 Narasumber:
1. Siapa nama Narasumber?
2. Asalnya dari mana?
3. Marga yang dipakai apa?
4. Sejak kapan anda tinggal di Bekasi?
5. Apa yang menyebabkan anda memilih tinggal di Bekasi?
6. Apakah selama tinggal di Bekasi anda merasa kesulitan menyesuaikan diri
dengan kebudayaan Jawa, mungkin berkaitan Bahasa, kebiasaan, dan
makanan?
7. Apakah selama tinggal di Bekasi anda masih memegang tradisi suku Batak,
jika iya jelaskan!
8. Apa yang menjadi ciri khas suku Batak ketimbang suku lain di Indonesia?
9. Apakah anda merasa bangga terlahir sebagai orang Batak?
10. Mengapa dalam tradisi Batak selalu memakai marga?
11. Bagaimana ketentuan dalam pemberian marga bagi orang Batak?
12. Apakah dimungkinkan orang Batak kehilangan marga dan apakah orang di luar
Batak bisa memiliki marga Batak?

 Berikut jawaban dari 3 Narasumber yang berbeda:


Narasumber pertama:
1. Nama Benny Manurung S.Pd
2. Dari suku Batak Banjarmasin
3. Marga Manurung
4. Sejak bekerja di perusahaan swasta saya sudah tinggal di Bekasi
5. Karena kebutuhan dan membuka hidup baru di Bekasi
6. Tinggal di Bekasi menyesuaikan di kota Bekasi baik kebudayaan, Bahasa, dan
makanan yang ada di Bekasi
7. Masih mempengaruhi tradisi suku Batak, karena walaupun tidak kelahiran di
Medan tetapi yang namanya darah tetap asal suku Batak
8. Ciri khas suku Batak adalah dari Bahasa gaya bicaranya cukup keras tetapi
memiliki hati yang lembut
9. Saya bangga terlahir sebagai suku Batak
10. Tradisi Batak memakai marga karena sudah keturunan dari nenek moyang asal
11. Ketentuan dalam pemberian marga bagi suku Batak asal leluhur budaya Batak
12. Tidak akan hilang marga Batak, bisa saja memilih dalam hidup di luar orang
Batak.

Narasumber kedua:
1. Nama Asti Boru Situmorang
2. Asal dari Sumatera Utara
3. Marga saya Boru Situmorang
4. Saya tinggal diBekasi dari tahun 2004
5. Karena ikut suami bekerja di Bekasi
6. Saya tinggal di Bekasi tidak sama sekali kesulitan dengan budaya dan makanan
karena Bekasi sudah bermacam suku dan penyesuaian itu tidak sulit. Lain suku
bisa Bahasa Indonesia.
7. Selama tinggal di Bekasi saya masih mememgang tradisi Batak karena kalau
acara Batak dari zaman dulu sampai sekarang tidak ada perubahan.
8. Ciri khas dari suku Batak dapat dilihat dari acara pesta Batak dengan suku
lain,itu yang menjadi perbedaan. Kalau suku lain pestanya bisa pulang satu-
satu duluan, tetapi kalau suku Batak menunggu acara sampai selesai walaupun
sampai malam baru dapat pulang kerumah masing-masing
9. Saya bangga terlahir sebagai suku Batak.
10. Asal usul suku Batak terlahir dari nenek moyang dahulu.
11. Jadi kalau anaknya menikah lalu nama itu jadi marga, yang dipakai oleh anak
adalah marga dari laki-laki, keturunan laki-laki ayah dari anak itu sendiri.
Itulah penjelasan dari ayah saya dulu yang merupakah bagian dari keturunan
Raja zaman dahulu.
12. Marga itu tidak mungkin hilang, dan orang luar suku Batak dapat memiliki
marga kalau dia menganggap suku Batak sahabatnya dan mau jadi marga
Batak, itu dihormati orang Batak dan sudah banyak terjadi.

Narasumber ketiga:
1. Nama saya Dameria Manurung
2. Asalnya dari Bekasi
3. Marga yang saya miliki adalah Manurung
4. Saya tinggal di Solo sejak tahun 2016 bulan Juli
5. Karena suami saya merupakan orang asli Solo
6. Tentunya ada, penyesuaian untuk makanan khususnya kurang lebih satu bulan
pertama saya tinggal di Solo.
7. Iya masih, karena kedisiplinan yang diajarkan orangtua yang bisa diterima oleh
anak-anaknya yang diterapkan orang tua dan wajib beribadah khususnya untuk
anak-anaknya tidak boleh terlewatkan
8. Cirinya suku Batak dari kain Ulosnya itu
9. Tentunya bangga
10. Iya karena memang dari silsilah keturuanan Batak pasti memiliki marga jika
menikah dengan sesama suku Batak pasti memiliki marga dalam keturunan
khususnya
11. Iya tanpa ada ketentuan jika pihak laki-laki adalah keturunan Batak pasti akan
turun kepada anak laki-laki dan perempuan, lain halnya jika menikah terjadi
pada beda suku misalnya laki-laki Solo dan perempuan Batal, maka pihak laki-
laki harus memiliki ayah angkat suku Batak yang akan memberikan suku
marga Batak baru setelah itu keturunannya akan memiliki ayang angkat suku
Batak yang akan memberikan suku marga Batak baru setelah itu keturunannya
akan memiliki marga yang sama dengan pihak orangtua laki-laki.
12. Mungkin marga akan hilang ketika menikah dengan perbedaan suku, jika salah
satu pihak yang tidak memiliki marga tidak mencari ayah angkat untuk marga
dan pihak yang suku Batak maka akan ikut kehilangan marga.
BAB IV

H. KESIMPULAN
Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa Indonesia yang terletak di Sumatera Utara.
Nama Batak merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasi beberapa suku
bangsa yang bermukim dan berasal dari Tapanuli dan Sumatra timur. Suku yang
dikategorikan ke dalam suku batak yaitu Batak Toba, Batak Pakpak, Batak Simalungun,
Batak Angkola, dan Batak Mandailing.
Suku Batak saat menikah memiliki marga, jika menikah dengan sesama suku Batak pasti
memiliki keturunan khusus. Marga yang dimiliki suku Batak bermacam macam. Ciri-ciri
yang khas dari suku Batak yang ada di Indonesia yaitu suku Batak jika mengadakan acara
pesta selesai dulu baru pulang semua ketempat tinggal. Dan suku Batak memiliki gaya
bahasa bicara yg khas yaitu cukup keras tetapi memiliki hati yang lembut. Dan mereka
memiliki kain yang khas dan cukup populer yaitu kain Ulos.
Dan jika suku Batak menikah dengan suku yang berbeda misalnya laki-laki Solo
perenpuan Batak, maka pihak laki-laki harus memiliki ayah angkat suku batak yang akan
memberikan suku marga batak baru setelah itu keturunannya akan memiliki marga yang
sama dengan pihak orang tua laki-laki
Dari wawancara tersebut kami dapat mempelajari bahwa suku Batak memiliki keunikan
tersendiri sebagai identitasnya. Dengan perbedaan yang cukup mencolok dibanding suku-
suku yang lain, pada buktinya narasumber-narasumber kami yang adalah orang Batak
justru merasa bangga dengan jati dirinya tersebut.
Ketiga narasumber memberi banyak sekali pengetahuan seputar keunikan dari suku
Batak, dan tidak hanya itu namun juga pembelajaran bahwa memang akan sulit untuk
adaptasi di tengah keberagaman yang ada di Indonesia, namun tetap harus bangga dengan
jati diri kita.
LAMPIRAN

I. DOKUMENTASI
1. Narasumber Pertama
Lokasi: Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat

2. Narasumber Kedua
Lokasi: iasih, Bekasi, Jawa Barat
3. Narasumber Ketiga
Lokasi: Surakarta

Anda mungkin juga menyukai