Nim : 19714251004
1. Ekokritik sastra
a. Afry Adi Chandra. EKOKRITIK DALAM CERPEN INDONESIA
MUTAKHIR. Jurnal Pena Indonesia, Vol. 3, No. 2 – Oktober 2017
b. Safrudin Atfalusoleh. KAJIAN EKOKRITIK SASTRA CERPEN
HARIMAU BELANG KARYA GUNTUR ALAM DALAM
KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 “KARMA TANAH &
CERITA LAINNYA”. PROSIDING SEMNAS KBSP V
c. Juanda Juanda. Eksplorasi Nilai Pendidikan Lingkungan Cerpen
Daring Republika: Kajian Ekokritik. Jurnal Sosial Humaniora (JSH)
2018, Volume 11, Ed. 2 ISSN Online: 2443-3527 ISSN Print: 1979-
5521
d. Novita Dewi. MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM CERPEN
INDONESIA KONTEMPORER: ANALISIS EKOKRITIK CERPEN
PILIHAN KOMPAS. LITERA, Volume14, Nomor 2, Oktober 2015
e. Nurul Asyifa', Vera Soraya Putri. KAJIAN EKOLOGI SASTRA
(EKOKRITIK) DALAM ANTOLOGI PUISI MERUPA TANAH DI
UJUNG TIMUR JAWA. PS PBSI FKIP Universitas Jember 2018 |
Seminar Nasional #4
f. YUNITA ANDRI ANGGRAINI. Rusake Alam Sajrone Geguritan
Sastra Jawa Modern: Tintingan Ekokritik.
2. Antropologi sastra lisan
a. Bisarul Ihsan 1) Sisfiyah Zuliyanti 2). KAJIAN ANTROPOLOGI
SASTRA DALAM NOVEL RANGGALAWE: MENDUNG DI
LANGIT MAJAPAHIT KARYA GESTA BAYUADHY. PENTAS:
Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4, No. (1)
Mei 2018.
b. Risnawati. BENTUK MITOS JAWA DALAM NOVEL SIMPLE
MIRACLE: DOA DAN ARWAH KARYA AYU UTAMI SEBAGAI
PIRANTI PENDIDIKAN KARAKTER (KAJIAN ANTROPOLOGI
SASTRA). (Seminar Nasional Bahasa dan Sastra) Edisi 1 Tahun 2017
Halaman 341-351, E-ISSN 2599-0519
c. IKA DWI ASTUTIK. BUDAYA JAWA DALAM NOVEL TIRAI
MENURUN KARYA NH. DINI (Kajian Antropologi Sastra). Jurnal.
Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 – 216
d. Lutfi Irawan Rahmat. KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA DALAM
CERITA RAKYAT KABUPATEN BANYUWANGI PADA
MASYARAKAT USING. Jurnal Kredo Vol. 3 No. 1 Oktober 2019.
e. I Wayan Rasna. SASTRA LISAN DALAM IMPLEMENTASI
PENGOBATAN TRADISIONAL BALI OLEH PARA DUKUN DI
KABUPATEN JEMBRANA: SEBUAH KAJIAN ANTROPOLOGI
SASTRA – ETNO MEDIS. Prosiding seminar internasional
PERTEMUAN ILMIAH BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
(PIBSI) XXXVI Yogyakarta, 11-12 Oktober 2014 Membangun Citra
Indonesia di Mata Internasional melalui Bahasa dan Sastra Indonesia
3. Zoologi sastra
a. V. Vimala 1 and V. Pulla Reddy 2. OBSOLESCENCE OF
LITERATURE IN ZOOLOGY. Malaysian Journal of Library &
Information Science, Vol.1, no.2, July 1997:
b. ANDREW J. HAMILTON, ROBERT M. MAY & EDWARD K.
WATERS. Here be dragons. NATURE | VOL 520 | 2 APRIL 2015
c. Robert R. Jackson & Simon D. Pollard. Intraspecific interactions and
the function of courtship in mygalomorph spiders: a study of
Porrhothele antipodiana (Araneae: Hexathelidae) and a literature
review.
4.
Manusia dan Alam Dalam Geguritan Argha Iki Karya Siswidiadi Ngesti N:
SUATU KAJIAN EKOKRITIK GREG GARRARD
Ego Prasetya
Nim. 19714251004
abstrak
Salah satu ilmu yang dapat dikaitkan untuk mengkaji maupun mengkritisi
karya sastra yang menonjolkan tentang fenomena-fenomena alam yaitu ekologi.
Dalam perkembanganya ekokiritik atau kritik ekologi bersumber dari pergerakan
lingkungan modern sekitar tahun 1960an di eropa untuk menyikapi perubahan
populasi, dalam hal itu telaaah ekologi dikaitkan dengan ilmu sastra sehingga
menghasilkan kajian ekologi sastra, ekokritik sastra, atau sastra ekologis (bahardur
dan suryo: 2017). Alam dan lingkungan dalam sebuah karya sastra bukan hanya
sebagai latar seting yang hanya dimanfaatkan sebagai pembangun dalam sebuah
karya sastra, melainkan sebuah aspek yang tanpa banyak disadari adalah sebuah
keindahan dalam karya sastra. Alam dan lingkungan merupakan sebuah ranah
dalam kajian ilmu sastra khususnya menggunakan ekokritik sastra.
Ekologi
Ekokritik
Metodelogi Penelitian
Pembahasan
Geguritan
ARGA IKI
Mataun-taun
Sira ngrusak geger lan awakku
Makaping-kaping
Landhepe bendho lan pacul
Yoh
Entenana
Yen tekan titi mangsa
Arga iki nagih prasetya…
(Siswidiadi Ngesti N)
Kesimpulan
Representasi pengrusakan alam oleh manusia dalam geguritan arga iki karya
Siswidiadi Ngesti N digambarkan dengan sangat jelas. Dalam geguritan tersebut,
alam tidak hanya menjadi sebah latar setting tempat tetapi juga menjadi tema dalam
geguritan dengan maksud menjelaskan pengrusakan-pengrusakan manusia
terhadap alam yang telah terjadi. Keseluruhan bait dalam geguritan berkaitan
dengan alam, dengan penggambaran pengrusakan-pengrusakan alam menggunakan
diksi pemajasan oleh pengarang guna dapat memberikan kualitas pada karyanya.
Representasi pengrusakan alam dalam geguritan tersebut tergambar melalui
pengrusakan-pengrusakan alam yang dilakukan oleh manusia.
Pustaka
Iswadi Bahardur dan Suro Ediyono. 2017. “Unsur-unsur ekologi dalam sastra
lisan mantra pengobatan sakit gigi masyarakat kelurahan kuranji”. Jurnal
basindo: jurnal kajian bahasa, sastra indonesia, dan pembelajaranya.
Nurul Asyifa', Vera Soraya Putri. “Kajian Ekologi Sastra (Ekokritik) Dalam
Antologi Puisi Merupa Tanah Di Ujung Timur Jawa”. PS PBSI FKIP Universitas
Jember 2018 | Seminar Nasional #4.
Widianti, Ande Wina. 2017. “Kajian Ekologi Sastra dalam Kumpulan Cerpen
Pilihan Kompas 2014 Di Tubuh Tarra dalam Rahim Pohon”. Jurnal Diksastrasia.
Ciamis: Universitas Galuh Volume 1 Nomor 2.
Sumber Web