1990
Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, ditandai
dengan banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang
menonjol pada masa tersebut yaitu Marga T. Karya sastra Indonesia pada
masa angkatan ini tersebar luas diberbagai majalah dan penerbitan
umum.
Beberapa sastrawan yang dapat mewakili angkatan dekade 1980-an ini antara lain
adalah: Remy Sylado, Yudistira Ardinugraha, Noorca Mahendra, Seno Gumira
Ajidarma, Pipiet Senja, Kurniawan Junaidi, Ahmad Fahrawie, Micky Hidayat, Arifin
Noor Hasby, Tarman Effendi Tarsyad, Noor Aini Cahya Khairani, dan Tajuddin Noor
Ganie.
Anak Bajang Menggiring Angin adalah sebuah novel fantasi pewayangan berbahasa Indonesia
karya Sindhunata (atau "R ama Sindhu") yang diterbitkan tahun 1983 oleh Gramedia Jakarta.
Novel ini merupakan novelisasi dari serial "Ramayana" yang dimuat di harian KOMPAS setiap
hari Minggu pada tahun1981. Dengan beberapa perbaikan dan tambahan oleh Sindhunata,
serial tersebut diterbitkan dalam bentuk buku ini
Buku ini telah dicetak ulang beberapa kali oleh Gramedia. Menurut catatan di akhir versi
cetakan kedelapan (2007), beberapa pengamat mengatakan bahwa kekuatan buku ini terletak
dalam bahasanya yang bergaya sastra, terutama dalam "corak liriknya yang puitis dan ritmis".
Judulnya sendiri, "Anak Bajang Menggiring Angin" (dalam bahasa Jawa, "Bajang" berarti
"kecil", "kerdil", atau "cacat"; "Anak Bajang" berarti "anak yang sengaja dibuangorang tuanya")
adalah sebuah metafor yang dapat diinterpretasi ke banyak arti oleh pembacanya. Perjalanan
buku ini telah menjadikannya sebuah karya sastra Indonesia yang klasik, dimana beberapa
potongan kisahnya telah menginspirasi lahirnya sejumlah karya seni tari dan teater di
Indonesia. Di banyakSMU di Indonesia, buku ini dipakai sebagai bahan pelajaran di bidang
sastra.
Siti Patimah