Januari, 2024
Aktrifonia
Universitas Insan Budi Utomo Malang
Jl. Simpang Arjuno No.14B, Kauman, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur
65119, (0341) 323214, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan
Humaniora, Malang
aktrifonia@gmail.com
karya sastra karena kemampuannya dalam Hubungan antara sastra dan psikologi
mengekspresikan emosi. Sehingga hasil adalah manusia mengalami perubahan
observasi tersebut dapat pikiran dalam banyak hal, salah satunya
diimplementasikan dalam bentuk karya melalui emosi. Emosi dalam psikologi
sastra yang mempunyai makna estetis, adalah pola respons kompleks
yang dapat dipelajari, dipahami, berdasarkan pengalaman, perilaku, dan
dinikmati dan dimanfaatkan oleh fisiologi yang digunakan individu untuk
pembaca. Emosi yang dirasakan tokoh- memproses masalah atau peristiwa
tokoh dalam sebuah novel dapat diselidiki penting. Otak mengandung sistem limbik
dengan menggunakan teori-teori dari yang merupakan pusat kendali emosi,
psikologi sastra. ingatan, dan perilaku seseorang. Krech
Pengalaman membaca sebuah karya (dalam Endraswara, 2008: 40)
sastra mempengaruhi pola pikir dan menjelaskan bahwa situasi emosi bisa
tekanan emosional serta psikologis membangkitkan perasaan-perasaan yang
pembacanya. Karya sastra menjadi simbol terkait dengan tindakan yang ditimbulkan
yang dapat mewadahi jiwa. Namun juga dan membangkitkan ketegangan. Dalam
sebaliknya, jiwa pun berkecamuk dalam klasifikasi emosi, ada beberapa penyebab
sastra. Artinya sastra tidak bisa antaranya yakni, konsep rasa bersalah,
dilepaskan dari fenomena psikologis. rasa bersalah yang dipendam,
Sastra sebagai gejala kejiwaan mental menghukum diri sendiri, rasa malu,
yang muncul pada diri tokoh yang kesedihan, kebencian, dan cinta.
diciptakan pengarang untuk Media massa pada umumnya
mempraktikkan sebuah cerita. Karya berfungsi sebagai perantara informasi,
sastra yang bermutu menurut pandangan pendidikan, dan hiburan. Novel juga
pendekatan psikologis adalah karya sastra dianggap sebagai media komunikasi yang
yang mampu menggambarkan kekalutan efektif dalam menyampaikan pesan.
dan kekacauan batin manusia karena Setiap novel, seperti halnya tokoh-
hakikat kehidupan manusia itu adalah tokohnya, memiliki pesan yang harus kita
perjuangan menghadapi kekalutan pahami. Huda Sudjiman (1998: 53)
bantinya sendiri (Endraswara, 2008: 8). menyatakan bahwa novel adalah suatu
Jurnal Penulisan Karya Ilmiah
Januari, 2024
karya prosa fiksi yang menggambarkan sengaja berbagai perasaan yang muncul
tokoh-tokoh serta menyajikan rangkaian dalam hati senang ataupun sedih pernah
peristiwa dan latar secara teratur. Novel kita alami. Penulis mengajak kita
adalah suatu bentuk karya sastra yang merenung bahwasanya perasaan harus
memadukan refleksi kehidupan terus diingatkan untuk bersanding dengan
masyarakat dengan imajinasi logika, agar bisa membedakan mana yang
pengarangnya. Novel Karya Yoana baik dan buruk. Novel ini dipilih karena
Dianika “Deathpologize” merupakan penggambaran psikologis tokoh
novel yang menggambarkan keadaan utamanya, yang membangkitkan beragam
mental yang disertai dengan berbagai emosi. Emosi gembira, marah, takut, dan
emosi. sedih dianggap sebagai emosi paling
Novel Deathpologize merupakan dasar (emosi primer).Situasi yang
novel hasil karya Yoana Dianika yang membangkitkan emosi ini berkaitan erat
terbit pada November 2023. Novel dengan perilaku yang diprovokasi,
Deathpologize menyajikan alur cerita sehingga menyebabkan meningkatnya
yang menarik dengan memberikan ketegangan (Krech, 1974: -471). Emosi
berbagai macam rasa ketika kita merupakan perubahan sifat pengaruh
membaca. Novel ini bercerita tentang indrawi yang terjadi baik pada lingkungan
tokoh utama, Steve, yang mengira dirinya manusia maupun pada diri kita sendiri.
sebagai penyebab kematian kekasihnya. Menurut kamus psikologi, emosi
Namun, keyakinannya terguncang ketika mengacu pada keadaan tereksitasi suatu
ia menemukan selembar kartu pos di organisme yang melibatkan perubahan
rumah tua yang tidak pernah ia kenal perilaku secara sadar dan signifikan.
sebelumnya. Kartu pos tersebut membuka Peneliti memilih novel “Deathpologize”
tabir misteri mengenai apakah benar karya Yoana Dianika sebagai subjek
dirinya yang menjadi penyebab kematian penelitian, karena novel tersebut dengan
kekasihnya. Penulis mengajak kita bahwa jelas menonjolkan berbagai emosi para
sebagai tokoh utama dalam kehidupan tokohnya, terutama ketika
masing-masing maka tak luput dari yang menggambarkan konflik-konflik yang
namanya kesalahan dan khilaf. Tanpa dialami oleh tokoh utama, sehingga
Jurnal Penulisan Karya Ilmiah
Januari, 2024