Anda di halaman 1dari 18

Analisis Psikologi Sastra Terhadap Novel Lautan dan

Dendamnya Karya Muhammad Adib Isra Mirza

Silfi Nur Amelia


Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Imu Sosial dan Humaniora, Universitas PGRI
Adibuana Surabaya
Email: silfinuramelia58@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui psikologi tokoh pada novel Lautan dan
Dendamnya Adib Isra Mirza. Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan psikologi sastra dari Signum Freud. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumenter. Saat mengumpulan hasil akan
dicatat dalam kartu data. Langkah-langkah dalam menganalisis yaitu mengidentifiikasi data,
mengklasifikasi data, menganalisis data dan menyimpulkan analisis data secara keseluruhan.
Hasil Dari penelitian ini, membahas tentang psikologi tokoh. Novel Lautan dan Dendamnya
bertemakan cinta, bencana, dan dendam. Penulis ingin menyampaikan pesan bahwa cinta tidak
selalu indah dan bahagia, tetapi juga bisa membawa penderitaan dan kesedihan.. Novel Lautan
dan Dendamnya, tokoh-tokoh yang ditampilkan beranekaragam bedasarkan tingkah laku,
karakter dan kepribadian. Bedasarkan teoro psikologi Signum Freud, keseluruhan tokoh
pada novel Lautan dan Dendamnya karya Adib Isra Mirza memiliki aspek Id, Ego, dan Super
Ego.

Kata kunci :Psikologi sastra, Novel, Lautan dan Dendamnya

ABSTRACT

This research was conducted to find out the psychology of the characters in the novel Lautan
dan Damnya Adib Isra Mirza. The research used is descriptive qualitative. The approach used is the
literary psychology approach from Signum Freud. The data collection method used in this research
is documentary. When collecting the results will be recorded in the data card. The steps in
analyzing are identifying data, classifying data, analyzing data and concluding the overall data
analysis. The results of this study discuss the psychology of characters. His Ocean and Revenge
novels have the theme of love, disaster, and revenge. The author wants to convey the message that
love is not always beautiful and happy, but it can also bring suffering and sadness. Based on the
psychological theory of Signum Freud, all the characters in the novel Lautan dan Damnya by Adib
Isra Mirza have Id, Ego, and Super Ego aspects.

Keywords : Keywords:Psychology of literature, Novel, Ocean and Revenge

1
1. PENDAHULUAN
Karya satra adalah salah satu sarana untuk mengungkapkan masalah manusia
dan kemanusiaan melalui karya sastra itu sendiri. Sastra merupakan suatu kegiatan
kreatif sebuah karya seni. Selain itu, sastra juga merupakan karya imajinatif yang
dipandang lebih luas pengertiannya daripada fiksi (Wellek dan Warren, 1993:3-11)
Karya sastra khususnya novel berisikan kejadian atau pristiwa yang disisipkan
oleh pengarang dan dihidupkan oleh tokoh-tokoh yang memegang peranan penting
dalam cerita. Setiap tokoh memiliki karakteristik yang berbeda. Melalui tokoh-tokoh
tersebut pengarang menggambarkan pristiwa atau kejadian yang terjadi pada
kehidupan manusia. Perbedaan karakter tokoh sangat mempengaruhi terjadinya
pristiwa-pristiwa yang menarik di dalam karya sastra. Pengarang selalu
menampilkan tokoh yang memiliki karakter sehingga karya sastra juga
menggambarkan kejiwaan. Dengan kenyataan tersebut, karya sastra selalu terlibat
dalam segala aspek hidup dan kehidupan, tidak terkecuali aspek kejiwaan atau
psikologi Arini, (2012 : 3).
Karya sastra merupakan dunia imajinasi yang memberikan makna tertentu kepada
pembaca. Karya sastra mampu mengajak pembaca berimajinasi sesuai dengan konteks
yang dibaca. Seorang pengarang ketika menyajikan suatu karya sastra, dia akan
memilih kata-kata yang mampu memberikan makna, baik makna secara konotatif
maupun denotatif. Karya sastra merupakan wujud permainan kata-kata pengarang yang
berisi maksud tertentu, yang akan disampaikan kepada penikmat 2 sastra. Karya sastra
sering dinilai sebagai objek yang unik dan seringkali sukar diberikan rumusan yang jelas
dan tegas. Sastra adalah objek ilmu yang tidak perlu diragukan lagi. Walaupun unik dan
sukar dirumuskan dalam suatu rumusan yang universal, karya sastra adalah sosok yang
dapat diberikan batasan dan ciri-ciri, serta dapat diuji dengan panca indra manusia
(Semi, 2012: 24). Karya sastra yang dipandang sebagai fenomena psik
Satu di antara jenis karya sastra yang dapat diteliti aspek psikologinya yaitu novel.
Menurut Nurgiyantoro (2012:4), novel sering disinonimkan dengan Fiksi. Novel sebagai
sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan
yang diidealkan, dunia imajinatif, yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsik dan
ekstrinsiknya. Novel menceritakan tentang perjalan kisah tokoh dalam novel tersebut.
Melalui peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh dapat dilihat psikologi dari tokoh tersebut.
Maka dari itu, unsur intrinsik yang sangat berkaitan dengan psikologi yaitu tokoh.
Menurut Aminuddin (2002:79), tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam
cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita, sedangkan penokohan
adalah cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku.
Pada dasarnya manusia terdiri dari jiwa dan raga. mengingat psikologi sastra
mempelajari tentang fenomena kejiwaan, sastrawan akan senantiasa membuat
pemikiran-pemikiran baru dalam membuat karya sastra. Faktor lingkungan sangan
berpengaruh terhadap karya sastra dan gejala awal sampai akhir pada sebuah cerita
akan senantiasa mewarnai karya sastra tersebut. Berdasarkan uraian di atas karya
sastra juga ada hubungannya dengan psikologi. Oleh karena itu, kajian psikologi sastra
dapat membantu peneliti dalam meninjau karya sastra agar menjajaki pola-pola yang
belum terjamah sebelumnya sehingga hasilnya merupakan kebenaran yang mempunyai
2
nilai- nilai artistik yang dapat menambah koherensi dan kompleksitas karya sastra
tersebut.
Psikologi Sastra adalah analisis teks dengan mempertimbangkan relevansi dan
peranan studi psikologis. Artinya, psikologi turut berperan penting dalam penganalisisan
sebuah karya sastra dengan bekerja dari sudut kejiwaan karya sastra tersebut baik dari
unsur pengarang, tokoh, maupun pembacanya. Dengan dipusatkannya perhatian pada
tokoh-tokoh, maka akan dapat dianalisis konflik batin yang terkandung dalam karya
sastra. Jadi, Secara umum dapat disimpulkan bahwa hubungan antara sastra dan
psikologi sangat erat hingga melebur dan melahirkan ilmu baru yang disebut dengan
“Psikologi Sastra”
Siswantoro dalam Setianingrum, (2008 : 14) mengemukakan psikologi sastra
mempelajari fenomena kejiwaan tertentu yang dialami oleh tokoh utama dalam karya
sastra ketika merespon atau bereaksi terhadap diri dan lingkunganya dengan
demikian gejala kejiwaan dapat diungkap melalui prilaku tokoh dalam sebuah karya
sastra.
Menurut Sigmund Freud mengemukakan bahwa kehidupan jiwa memiliki tiga
tingkat kesadaran, yakni sadar atau conscious, prasadar atau preconscious dan tak
sadar atau unconscious. Topografi atau peta kesadaran ini dipakai untuk mendiskripsi
unsur cermati (awareness) dalam setiap event mental seperti berfikir dan berfantasi.
Sampai dengan tahun 1920-an, teori tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan ketiga
unsur kesadaran tersebut. Baru pada tahun 1923, Freud mengenalkan tiga model
struktural yang lain, yakni id, ego serta Superego.
Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk mengkaji tentang novel Lautan dan
Dendamnya karya Adib Isra Mirza dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra
teori Sigmund Freud dengan menganalisis struktur yang terdapat dalam kejiwaan tokoh
novel, yaitu id, ego, dan superego.
Novel ini menceritakan tentang perjalanan hidup Dania Pascatsunami. Novel ini
berlatar pada Jumat, 28 September 2018, di kota Palu yang terletak di di sudut utara
zamrud khatulistiwa. Saat matahari sedang tenggelam dan azan Magrib akan
dikumandangkan, sebuah bencana dahsyat melanda kota ini dalam bentuk tsunami
yang menghancurkan segalanya. Ribuan nyawa melayang dan banyak raga yang tak
terhitung jumlahnya menghilang dalam bencana ini.
Dania, seorang pelajar SMA yang biasa-biasa saja, harus menghadapi kenyataan
pahit setelah tsunami tersebut. Ia harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah-tengah
kondisi yang penuh kegelapan dan penderitaan yang berlarut-larut. Althar, teman
sekelasnya, menjadi pendukung dan penolongnya selama masa sulit ini, namun
ternyata itu belum cukup bagi Dania. Ia merasa ada yang hilang dalam dirinya, dan ia
terus mencari jawaban atas kekuasaan Tuhan serta mencari keping hati yang telah
hilang, sehingga hidupnya terasa seperti terombang-ambing dalam gelombang cobaan
yang tiada henti.
Namun, ketika akhirnya Dania menyadari apa yang sebenarnya ia cari selama ini,
perjalanan hidupnya mulai berubah. Dalam pencarian yang tak kenal lelah, Dania
menemukan makna yang mendalam tentang keberuntungan dan perjuangan hidup.
Dalam prosesnya, ia belajar untuk menerima keadaan yang telah terjadi, menguatkan
3
diri, dan menemukan harapan baru yang mengikatnya dengan kuat pada masa
depannya.
Latar belakang penelitian ini berfokus pada analisis psikologi sastra terhadap novel
yang menggambarkan pengalaman dan perjuangan karakter utama, Dania, setelah
terjadinya tsunami yang menghancurkan kota Palu pada Jumat, 28 September 2018.
Peristiwa ini secara dramatis mengubah kehidupan Dania, yang sebelumnya hanyalah
seorang pelajar SMA biasa, menjadi seseorang yang harus berjuang untuk bertahan
hidup di tengah situasi yang penuh ketidakpastian dan kehilangan.
Novel ini mengeksplorasi pengaruh bencana alam yang mendalam pada kondisi
psikologis Dania. Tsunami yang mengerikan tersebut tidak hanya merenggut ribuan
nyawa, tetapi juga menyebabkan trauma dan kehilangan yang mendalam bagi para
korban yang selamat. Dania terjebak dalam bayang-bayang traumatis yang
mengejarinya, dan ia harus berjuang untuk memahami dan mengatasi peristiwa
traumatis yang dialaminya.
Salah satu aspek yang menjadi sorotan penelitian ini adalah konflik internal yang
dialami Dania. Kehilangan orang-orang terdekat dan perasaan takut yang konstan
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang kekuatan Tuhan dan arti hidupnya. Dania
terombang-ambing dalam pencarian akan arti hidup dan keping hati yang hilang,
mencoba memahami bagaimana tragedi tersebut bisa terjadi dan apa maknanya dalam
konteks kehidupannya.
Selain itu, penelitian ini juga mengeksplorasi hubungan sosial Dania dengan Althar,
teman sekelasnya yang menjadi penolong dan pendukungnya. Meskipun Althar
memberikan dukungan dan bantuan, Dania masih merasa kesepian dan terisolasi dalam
penderitaannya.
Dalam konteks analisis psikologi sastra, penelitian ini akan melibatkan eksplorasi
aspek-aspek psikologis yang muncul dalam narasi novel ini. Termasuk di antaranya
adalah trauma, kesedihan, perjuangan bertahan hidup, pencarian makna, perubahan
identitas, dan interaksi sosial. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman
yang lebih dalam tentang bagaimana karakter Dania merespon peristiwa traumatis
tersebut.
Pemahaman mendalam tentang trauma pasca-bencana, Penelitian ini memberikan
pemahaman yang mendalam tentang dampak psikologis bencana alam, terutama
melalui pengalaman karakter utama, Dania. Dengan pemahaman yang lebih baik
tentang trauma pasca-bencana, penelitian ini mendukung urgensi untuk
mengembangkan pendekatan penanganan yang efektif dan memastikan pemulihan yang
optimal bagi individu yang mengalami trauma serupa.
Kontribusi pada pengembangan teori psikologi, Penelitian ini memberikan kontribusi
pada pengembangan teori psikologi dengan menggabungkan perspektif sastra dan
analisis psikologi. Hal ini mendukung urgensi untuk terus memperluas pengetahuan dan
pemahaman tentang respons psikologis terhadap bencana alam, sehingga dapat
memberikan landasan bagi penelitian lebih lanjut dan pengembangan pendekatan yang
lebih efektif dalam mengatasi trauma bencana.

4
Pemahaman lintas disiplin tentang pengalaman bencana: Penelitian ini
mengintegrasikan perspektif sastra dan analisis psikologi, yang memperkaya
pemahaman lintas disiplin tentang pengalaman manusia dalam situasi krisis. Melalui
pendekatan ini, penelitian ini memberikan urgensi dalam memahami dimensi psikologis
dalam konteks bencana alam dan memastikan adanya kerja sama antara berbagai
disiplin ilmu dalam penanggulangan bencana
Peningkatan kesadaran dan empati sosial, Penelitian ini memiliki urgensi dalam
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak psikologis bencana alam dan
mempromosikan empati sosial terhadap korban bencana. Melalui pemahaman yang
lebih mendalam tentang perjalanan karakter Dania, penelitian ini mendorong urgensi
dalam mengembangkan kesadaran kolektif dan dukungan sosial yang lebih besar bagi
mereka yang terkena dampak bencana.
Penguatan literatur lokal yang bermakna, Tsunami Palu adalah peristiwa penting
dalam sejarah Indonesia, dan novel yang dijadikan objek penelitian ini merupakan
representasi pengalaman individu dalam bencana tersebut. Dengan melakukan analisis
psikologi sastra terhadap novel ini, penelitian ini mendukung urgensi dalam menghargai
dan memperkuat literatur lokal yang mencerminkan realitas sosial dan psikologis
Indonesia. Hal ini juga mendorong urgensi dalam memberikan pengakuan pada
pengaruh sastra dalam membentuk pemahaman kita tentang kondisi manusia dalam
konteks bencana.
Dengan mengintegrasikan dan mendukung urgensi-urgensi tersebut, penelitian ini
memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperdalam pemahaman kita tentang
trauma pasca-bencana, pengembangan pendekatan penanganan yang efektif,
peningkatan kesadaran sosial, dan penguatan literatur lokal yang relevan.

2. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Berdasarkan
tujuan penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Menurut Syam (2011:11), penggunaan metode deskriptif dalam penelitian sastra
disebabkan karena data yang akan diolah berupa kata-kata, kalimat-kalimat, integrasi
dari kata dan kalimat.
Bentuk penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.
Menurut Moleong (2013:6), penelitian kualitatif adalah penelitian untuk memahami
fenomena yang dialami oleh subjek penelitian dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Metode deskriptif digunakan karena sesuai dengan objek dan tujuan penelitian,
yakni mendeskripsikan Psikologi sastra tokoh dalam novel Lautan dan Dendamnya
karya Adib Isra Mirza yang meliputi aspek id, aspk ego, dan aspek super ego. tokoh
sangat beragam. Kedua, pada novel Lautan dan Dendamnya tokoh-tokoh yang
ditampilkan beranakaragam berdasarkan tingkah laku, karakter, dan kepribadian. Ketiga,
novel Lautan dan Dendamnya menarik untuk dianalisis dengan menggunakan
pendekatan psikologi sastra berpijak pada teori psikologi analisis Sigmund Freud. Oleh

5
karena itu, fokus penelitian ini mencoba untuk menganalisi secara psikologi tokoh yang
terdapat dalam novel Lautan dan Dendamnya ditinjau dari teori psikologi sastra.

Sumber data dalam penelitian ini adalah teks tertulis berbentuk novel berjudul
Lautan dan Dendamnya karya Adib Isra Mirza yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka
Utama pada tahun 2022 di Jakarta. Novel ini terdiri dari 364 halaman. Data dalam
penelitian ini berbentuk kata, ungkapan, kalimat, ataupun paragraf yang menunjukkan
peristiwa-peristiwa yang menggambarkan psikologi sastra terhadap tokoh yang ada
pada novel Lautan dan Dendam.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik tidak langsung, berupa teknik


dokumenter. Oleh karena penelitian ini menggunakan novel Lautan dan Dendamnya
sebagai sumber data, maka teknik dokumenter dilakukan dengan langkah-langkah
pengumpulan data sebagai berikut:
1. membaca novel Lautan dan Dendamnya secara intensif;
2. mengidentifikasi data
3. mengklasifikasikan data
4. menganaalisis data
5. menyimpulkan data

Teknik analisis data yang akan dilakukan terhadap data adalah


sebagai berikut:
1. peneliti membaca novel secara kritis;
2. mengidentifikasi data sesuai dengan masalah penelitian;
3. mengklasifikasikan data sesuai dengan masalah penelitian;
4. menganalisis data yang sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian
5. menyimpulkan data hasil penelitian

2. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Novel Lautan dan Dendamnya karya Adib Isra Mirza yang ditebitkan oleh Gramedia
Pustaka Utama merupakan bentuk obsesi penulis terhadap laut sejak kecil. Penulis
sangat suka memandangi ombak. Namun seiring berjalannya waktu penulis
disadarkan dengan sisi gelap apa yang diobsesikan. Dan pada akhirnya mengenal
istilah “dendam air laut”. Tepat saat tragedi 28 September 2018 terjadi, kala itu penulis
berada jauh dari Palu. Ribuan kilometer jaraknya, disebuah pesantren di daerah
bogor. Berita mengenaskan itu sampai ke telinga penulis. Asumsi-asumsi muncul
mengenai mengapa tsunami bisa terjadi. Saat itulah penulis memikirkan cara untuk
meluruskan pandangan masyarakat.
Novel "Lautan dan Dendamnya" adalah kisah yang penuh dengan perjuangan,
pencarian makna, dan kekuatan hati yang tak tergoyahkan di tengah badai kehidupan.
Dania menghadapi duka yang mendalam dan bertekad untuk mengubahnya menjadi
kekuatan yang mendorongnya maju. Novel ini mengajarkan tentang ketabahan,
keberanian, dan arti pentingnya menjaga semangat hidup, bahkan dalam kondisi paling
sulit sekalipun".

6
Berikut ini penjelasan mengenai komponen struktural tingkat kesadaran yang
dikemukakan oleh Sigmund Freud, yaitu:
1. Aspek Id
Id adalah sistem kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir. Dari id ini kemudian
akan muncul ego dan superego. Saat dilahirkan, id berisi semua aspek psikologik yang
diturunkan, seperti insting, impuls dan drives. Id berada dan beroperasi dalam
daerahunansdous, mewakili subjektivitas yang tidak pemah disadari sepanjang usia.
Id berhubungan erat dengan proses fisik untuk mendapatkan energi psikis yang
digunakan untuk mengoperasikan sistem dari struktur kepribadian lainnya. Id
beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure principle), yaitu berusaha
memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit.

2. Aspek Ego
Ego berkembang dari id agar orang mampu menangani realita; sehingga ego
beroperasi mengikuti prinsip realita (reality principle); usaha memperoleh kepuasan
yang dituntut Id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau menunda kenikmatan
sampai ditemukan objek yang nyata-nyata dapat memuaskan kebutuhan. Prinsip
realita itu dikerjakan melalui proses sekunder (secondary process), yakni berfikir
realistik menyusun rencana dan menguji apakah rencana itu menghasilkan objek
yang dimaksud. Proses pengujian itu disebut uji realita (reality test) melaksanakan
tindakan sesuai dengan rencana yang telah difikirkan secara realistik. Dari cara
kerjanya dapat difahami sebagian besar daerah operasi ego berada di kesadaran,
namun ada sebagian kecil ego beroperasi di daerah prasadar dan daerah tak sadar
.Ego adalah eksekutif (pelaksana) dari kepribadian, yang memiliki dua tugas utama;
pertama, memilih stimuli mana yang hendak direspon dan atau insting mana yang akan
dipuaskan sesuai dengan prioritas kebutuhan.

3. Aspek super ego


Superego adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian, yang beroperasi memakai
prinsip idealistik (idealisticprinciple) sebagai lawan dari prinsip kepuasan Id dan prinsip
realistik dari Ego. Superego berkembang dari ego, dan seperti ego dia tidak
mempunyai energi sendiri. Sama dengan ego, superego beroperasi di tiga daerah
kesadaran. Namun berbeda dengan ego, dia tidak mempunyai kontak dengan dunia
luar (sama dengan Id) sehingga realistik dalam memperjuangkan kenikmatan).

Psikologi Tokoh dalam novel Lautan dan Dendamnya.


1. Psikologi tokoh Dania
Aspek id
"Mulai detik ini muncul sebuah rasa yang berbeda di dalam hati dania. Ia yang dari dulu
tidak pernah tertarik dengan althar, seketika dibuat jatuh cinta. Perlakuan manis,
kesabaran, dan kesolehan pria itu membuat dania jatuh cinta."
Pada kutipan ini termasuk aspek id karena munculnya "rasa yang berbeda di dalam
hati Dania" dapat mencerminkan perubahan atau dorongan tak sadar yang muncul dari
aspek id. Perubahan tiba-tiba dan dorongan emosional yang kuat menunjukkan adanya
keinginan atau hasrat yang muncul dari luar pemikiran sadar Dania.

7
Penjabaran bahwa Dania yang sebelumnya tidak pernah tertarik dengan Althar tiba-
tiba jatuh cinta menunjukkan adanya dorongan tak sadar yang kuat. Ini berhubungan
dengan aspek id, di mana dorongan-dorongan naluri dan hasrat yang tak terkontrol
muncul tanpa disadari.
Aspek ego
“Pagi itu rasa sakit di dalam hati dania masih belum terobati sedikitpun. melupakan
kepergian seseorang yang ia cintai bukanlah suatu hal yang mudah. Terutama sahabat
dan ibunya sendiri”.
Pada kuti[pan tersebut perasaan sakit yang masih dirasakan oleh Dania
mencerminkan pemahaman emosional yang melibatkan aspek ego. Aspek ego dalam
psikologi mengacu pada pemikiran rasional, pengambilan keputusan, dan pemahaman
diri. Dalam hal ini, Dania menyadari bahwa melupakan kepergian seseorang yang ia
cintai bukanlah hal yang mudah, terutama ketika itu melibatkan sahabat dan ibunya
sendiri.
Pemikiran Dania tentang kesulitan melupakan orang yang dicintai menunjukkan
pemikiran rasional yang melibatkan pertimbangan tentang kenyataan, hubungan
personal, dan perasaan yang kompleks. Hal ini mencerminkan peran aspek ego dalam
menghadapi dan memahami emosi serta perubahan dalam kehidupan.
Aspek super ego
"AAAAAAAAAAAAA!" Dania tiba-tiba berteriak. Teriakannya sangat amat kencang,
menusuk ricuhnya suara bising orang-orang sore itu.

“Orang-orang sontak menoleh ke arah Dania. Menatap kaget sekaligus sedih karena
suasana memilukan sore itu. Dania tak berhenti berteriak, ia merasa sama sekali tak
peduli dengan hirauan orang-orang saat itu.”

“Tubuh gadis cantik itu perlahan menyusut, tersungkur di atas tanah tandus di bawah.
Tangannya reflek mencakar-cakar tanah yang ada di sekitarnya. Dania sungguh tak
menyangka dengan kabar yang ia dapatkan barusan. Tuhan ternyata tidak mengabulkan
doa yang ia panjatkan tadi siang. Tuhan tidak memberikan kesempatan kepada gadis itu
untuk bertemu dengan Sarah lagi. Bahkan untuk melihat jasad Sarah sekali-pun.”

“Dania telah kehilangan ketiga anggota keluarganya. Juga kehilang seorang sahabat
yang telah menemaninnya sejak kecil. Tangisan keras Dania membuat suasana di
tempat pemakaman massal itu semakin terasa mencekam.”
Pada kutipan tersebut, teriakan dan reaksi Dania terhadap kabar yang diterimanya
menggambarkan perasaan kesedihan, keputusasaan, dan kehilangan yang dalam. ada
indikasi langsung bahwa reaksi Dania terkait dengan aspek super ego. Dia merasa
Tuhan tidak mengabulkan doa’nya, tidak memberi kesempatan untuk melihat ibunya
terakhir kali.

2, Psikologi Tokoh Sarah


Aspek id
Nak, kamu kalau udah besar jangan jadi kaya ibu ya! Jangan jadi kaya ayahmu sama
abangmu juga. Belajar baik-baik ya, Nak! Banggain ibumu ini."

8
Pada kutipan tersebut mencerminkan aspek ID, yaitu dorongan atau keinginan
individu untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan mendapatkan kepuasan atau
kenikmatan. Dalam kutipan tersebut, terdapat dorongan dari sarah untuk dania agar
tidak mengikuti pola hidup yang sama seperti ibu, ayah, dan abangnya yang mungkin
mengalami kesulitan finansial atau kegagalan dalam hidup. Sarah ingin dania belajar
dengan baik dan mencapai kesuksesan agar dapat membanggakan ibunya. Dorongan
untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan sukses.
Aspek ego
"Sarah menabung begitu banyak uang untuk menguliahkan abang Dania di sebuah
universitas negeri setelah lulus SMA. Dan pada akhirnya uang yang telah ia tabung
tersebut berujung hangus begitu saja.
“Tak ada angin, tak ada hujan. Entah apa yang terjadi. Setelah sarah membayarkan
uang berjuta-juta hasil tabungannya untuk membayar uang masuk, tiba-tiba saja Abang
Dania tak mau untuk berkuliah.”
“Sarah benar-benar sangat murka dan marah kepada abang Dania. Ia memarahi abang
Dania habis-habisan. Namun abang Dania justru melawan. Menimbulkan kericuhan
parah di dalam rumah.”
Pada kutipan tersebut Sarah menunjukkan rasa marah yang besar dan kekecewaan
yang timbul karena uang yang telah ia tabung dengan susah payah untuk menguliahkan
Abang Dania berakhir sia-sia. Tindakan ini menunjukkan bahwa Sarah sangat kecewa
karena abang Dania tidak menghargai jerih payah-nya untuk menabung uang itu.
Ketika Sarah memarahi Abang Dania, hal itu menunjukkan reaksi emosional yang
melibatkan ego. Sarah merasa bahwa Abang Dania telah menghancurkan keinginannya
untuk mensekolahkan anaknya sampai tingkat universitas.
Aspek super ego
“Sarah melampiaskan seluruh kekesalan yang ia rasakan kepada anak gadisnya yang
cantik dan pintar itu. Ya, Dania!.”
“Sarah sama sekali tidak pernah senang dengan prestasi apapun yang Dania dapatkan.
Semua itu disebabkan oleh masalah yang terjadi pada keluarganya,”
Pada kutipan tersebut mencerminkan adanya pengaruh aspek superego dalam
tindakan Sarah. Superego adalah bagian dari kepribadian yang mencerminkan aturan
moral dan nilai-nilai yang diinternalisasi dari lingkungan sosial.
Dalam kutipan tersebut, terlihat bahwa Sarah melampiaskan kekesalannya kepada
anak gadisnya, Dania, dan tidak pernah senang dengan prestasi Dania. Hal ini mungkin
disebabkan oleh masalah yang terjadi dalam keluarganya, yang dapat mempengaruhi
persepsi dan respons Sarah terhadap anaknya. Ini menunjukkan adanya pertentangan
atau konflik dalam pikiran Sarah antara keinginan untuk mencintai dan mendukung
anaknya dengan tekanan emosional yang dihasilkan dari masalah keluarga
.
4. Psikologi tokoh Abang Dania
Aspek id

9
Pria itu memang anak laki-laki yang sangat keras kepala. Padahal ia sendiri yang
meminta Sarah untuk kuliahkan. Namun ia sendiri juga yang menolantuk kuliah setelah
itu.
Pada kutipan tersebut beberapa perilaku yang ditunjukkan dapat dikaitkan dengan
aspek id dalam teori kepribadian Freud. Id adalah bagian dari kepribadian yang berfokus
pada keinginan dan naluri dasar yang tidak terkendali. Dalam kutipan tersebut, pria
tersebut meminta Sarah untuk membiayai kuliahnya, tetapi kemudian menolak untuk
kuliah sendiri. Tindakan ini menunjukkan keinginan yang kuat untuk memperoleh
manfaat (dalam hal ini, pendidikan) tanpa mempertimbangkan konsekuensi atau
tanggung jawab pribadi.
Aspek ego
Abang Dania berujung menjadi seorang pengangguran yang menghambur-hamburkan
penghasilan Sarah. Ia tak segan mengambil uang Sarah diam-diam. Dan uang itu akan
ia gunakan untuk bersenang-senang bersama seorang gadis yang dijadikannya sebagai
seorang pacar.
Beberapa perilaku yang ditunjukkan oleh Abang Dania dapat dikaitkan dengan
aspek ego dalam teori kepribadian Freud. Pada kutipan tersebut, tindakan Abang Dania
yang mengambil uang Sarah secara diam-diam dan menggunakannya untuk
kesenangan pribadi dengan pacarnya mencerminkan kepentingan dan keinginan ego
yang mencoba memenuhi kebutuhan pribadi. Ego berusaha mencari cara untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan tanpa menghadapi konsekuensi moral atau konflik
internal.
Aspek super ego
Abang dania membuat perekonomian keluarga mereka menjadi tidak stabil. uang
penghasilan sarah sering sering kali diambil oleh anak laki-laki dan suaminya itu
Pada kutipan tersebut perilaku Abang Dania yang mengambil uang Sarah secara
terus-menerus dan membuat perekonomian keluarga tidak stabil mencerminkan
pertimbangan moral atau aturan yang ditanamkan oleh super ego. Tindakan tersebut
lebih menggambarkan perilaku super ego dan kurangnya rasa tanggung jawab terhadap
kestabilan ekonomi keluarga.

5. Psikologi tokoh ayah dania


Aspek id
“Ayahmu mulai berubah semenjak dihipnotis sama preman jalanan itu. Ibu sampe nggak
nyangka dia sering pulang malem sambil mabuk. Ibu dulu ngenal ayahmu itu laki-laki
kuat. Laki-laku yang sholeh. Sampe pada hari itu Ibu jadi yang nguatin Ayah. Tapi, ini
bukan karena disengaja ayahmu itu kayanya punya masalah sama mentalnya. Setelah
itu Ibu mulai wajarin dia jadi kaya gitu. Sejak ayahmu nggak kerja lagi, Ibu mutusin buat.
nambah pekerjaan lagi. Kamu sama abangmu juga udah mulai besar. Akhirnya Ibu
dapet pekerjaan jadi pencuci baju di 2 rumah. Tapi semenjak kamu sama Abang harus

10
sekolah, Ibu akhirnya nambah pekerjaan lagi jadi pencuci di empat rumah. Kaya
sekarang ini.”
Pada kutipan tersebut ada beberapa aspek id dalam cerita tersebut. Aspek id adalah
bagian dari kepribadian yang mengandung dorongan-dorongan primitif dan naluri
manusia, yang berkaitan dengan kebutuhan dasar seperti kelangsungan hidup,
makanan, dan reproduksi. Dalam kutipan tersebut, terdapat penekanan pada perubahan
perilaku Ayah Dania setelah dihipnotis oleh preman jalanan, termasuk perilaku pulang
larut malam dan mabuk. Hal ini mencerminkan dorongan-dorongan primitif dan naluri
manusia yang terlibat dalam perilaku konsumsi dan kebutuhan dasar yang mungkin tidak
terpenuhi.
Selain itu, kutipan juga menggambarkan upaya Ibu untuk memenuhi kebutuhan
keluarga dan kelangsungan hidup melalui peningkatan pekerjaan sebagai pencuci baju
di beberapa rumah. Ini juga mencerminkan aspek id dalam mencari cara untuk
memenuhi kebutuhan dasar keluarga, seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan.
Aspek ego
"Dan akhirnya bikin dia jadi stress dan depresi. Setelah itu ayahmu nggak mau pergi
kerja jadi pengirim surat lagi. Dia cuman diem di rumah, kadang bantuin nelayan di
depan rumah kayak sekarang.”
Pada Kutipan tersebut menggambarkan perubahan dalam perilaku ayah dan dampak
yang dialaminya setelah kejadian di hipnotis preman jalanan. Pada kutipan ini termasuk
aspek ego karena melihat bahwa ayah Dania mengalami perubahan dalam cara dia
mengatur dan memoderasi keinginan serta kebutuhannya dalam konteks realitas.
Perubahan dalam perilaku ayah dapat mencerminkan kemampuannya untuk
menyesuaikan diri dengan situasi baru dan mengatur kebutuhan serta keinginannya
berdasarkan realitas yang dihadapi.
Ayah sebelumnya bekerja sebagai pengirim surat, namun setelah kejadian tersebut,
dia tidak lagi ingin pergi bekerja sebagai pengirim surat dan lebih memilih untuk tinggal
di rumah. Hal ini mungkin menunjukkan bahwa ayah mengambil keputusan untuk
mengatur ulang prioritas hidupnya dan mencari alternatif lain dalam memenuhi
kebutuhan ekonomi, seperti membantu nelayan di depan rumah.

5. Psikologi tokoh Althar


Aspek id
“Sosok laki-laki itu bernama Althar. Ia merupakan mantan anak pesantren yang asalnya
dari Jakarta. Hafalan Al-qur'an Pria itu sudah sangat banyak. Sekitar 25 juz. Begitupun
dengan banyaknya ilmu agama yang ia pahami. Althar bisa dikatakan seorang pria yang
cukup soleh.”
“Selain paham banyak mengenai ilmu agama, Althar juga seorang pria yang sangat
tampan. Badannya lumayan tinggi, hidungnya mancung. alisnya tajam, dan kulitnya putih
bersih. Pria itu adalah seorang keturunan Arab.”

11
Althar sangat banyak memiliki penggemar di SMA itu. Banyak sekali murid perempuan
yang menaksir dengannya. Mulai dari teman sekelas, teman satu angkatan, adik kelas,
bahkan kakak kelas yang sudah menjadi alumni.
Namun Althar adalah seorang pria yang soleh. Ia sama sekali tidak pernah merespon
dan menanggapi para penggemarnya di SMA itu. Ia sangat sering mendapatkan hadiah
dari berbagai murid perempuan. Namun Althar hanya menanggapi dengan ucapan
"terima kasih". Tak lebih dari itu.
Althar bahkan sudah beberapa kali diajak berpacaran oleh murid perempuan. Sudah
puluhan siswi yang mengungkapkan rasa cinta mereka kepada Pria itu. Namun Althar
selalu menolak. Pria itu berusaha menjaga dirinya dari perbuatan zina. Termasuk
berpacaran.
Pada Kutipan ini mencerminkan aspek id dalam beberapa hal. Aspek id adalah
bagian dari kepribadian yang mengandung dorongan-dorongan primitif dan naluri
manusia, yang berkaitan dengan kebutuhan dasar seperti kelangsungan hidup,
makanan, dan reproduksi. Dalam kutipan tersebut, terdapat beberapa indikasi dari aspek
id:
Pada kutipan tersesbut terdapat deskripsi fisik dan penampilan Althar yang tampan
menggambarkan daya tarik seksual. Penekanan pada kecerdasan, pengetahuan agama,
dan kesolehan Althar juga dapat dikaitkan dengan kebutuhan untuk pemenuhan spiritual
dan nilai-nilai keagamaan. Dan penolakan Althar terhadap tawaran berpacaran dan
menjaga dirinya dari perbuatan zina mencerminkan upaya untuk mempertahankan
kesucian dan kepatuhan terhadap nilai-nilai moral dan norma yang mungkin dianggap
sebagai dorongan dari aspek id.
“ Ada aku, Dania, kamu ngga perlu khawatir...” althar terus berusaha menguatkan
berbisik lembut. Dania bukan seorang perempuan yang yermasuk mahram bagi althar.
Mereka tak diperbolehkan untuk berpelukan, bahkan hana bersentuhan sekali pun.”
“Udah mau gelap, Dania, kita harus pergi dari sini” althar mencoba menari cara sebuah
alasan yang dapat membua dania melepaskan pelukannya.”
“Sabar, Dan, kita nggak boleh sedih terus.”
Pada kutipan tersebut, Althar mencoba menguatkan Dania dan mencari cara untuk
memindahkan Dania dari situasi yang sedang mereka hadapi. Althar juga menunjukkan
empati dan prihatin terhadap Dania. Kutipan tersebut menggambarkan aspek ID, kutipan
tersebut mencerminkan upaya Althar untuk menjaga ketenangan dan kebahagiaan
Dania dalam konteks aturan sosial atau norma yang membatasi hubungan fisik antara
mereka.
Aspek ego
"Kamu jangan gila, Dania! Pernikahan itu nggak semudah itu. Nggak semudah
membalikkan telapak tangan! Ga sesimpel ucapan yang keluar dari mulut! Lagian kita
juga masih muda. Jangan mentingin cinta-cintaan-lah!" Jantung Althar berdebar
kencang. Sungguh perkataan Dania itu membuat hatinya terasa guncang..

12
Pada kutipan tersebut, Althar mengingatkan Dania tentang realitas pernikahan dan
mengajaknya untuk mempertimbangkan dengan bijak sebelum membuat keputusan
besar seperti itu. Althar menunjukkan kecermatan dalam berpikir dan memahami bahwa
pernikahan bukanlah sesuatu yang mudah dan sederhana. Dia mengingatkan Dania
untuk tidak terlalu fokus pada asmara atau cinta semata, tetapi juga memperhatikan
faktor-faktor lain seperti kedewasaan dan kesiapan. Dengan demikian, Althar dalam
kutipan tersebut menunjukkan aspek ego yang menghadirkan pengaturan realitas dan
pemikiran rasional dalam menghadapi situasi yang kompleks seperti pernikahan.
Aspek Super ego
"Tetap jadi Althar yang aku kenal! Tetap jadi laki-laki yang soleh, Thar. Jangan pernah
berubah. Jadi laki-laki yang selalu jaga diri dari perempuan. Aku nggak mau kamu kotor
karena perempuan kayak aku. Maaf." Dania berkata lembut.
Althar perlahan melepas genggamannya. Langsung beristighfar. Khilaf."
Pada kutipan tersebut mencakup aspek super ego dalam cerita tersebut. Aspek
super ego adalah bagian dari kepribadian yang berhubungan dengan nilai-nilai moral,
norma, dan ideal yang dipelajari dari lingkungan sekitar. Dalam kutipan tersebut, Dania
menekankan kepada Althar untuk tetap menjadi laki-laki yang soleh, menjaga diri dari
perempuan, dan tidak berubah. Dia juga meminta maaf dan mengungkapkan
harapannya agar Althar tidak terpengaruh olehnya.
Reaksi Althar yang melepas genggamannya dan langsung beristighfar menunjukkan
bahwa dia merespons dengan kesadaran akan kesalahannya dan upaya untuk
memperbaiki diri, yang juga mencerminkan aspek super ego dalam mematuhi nilai-nilai
moral dan melakukan penyesuaian diri setelah melakukan kesalahan (khilaf). Dalam
kutipan ini, terdapat peran penting dari aspek super ego dalam membentuk perilaku dan
moralitas karakter-karakter dalam cerita.

7. Psikologi tokoh bunda


Aspek id
"Kamu jangan sedih lagi ya sayang, sekarang Tante yang akan jadi ibumu. Mulai
sekarang, kamu jangan manggil 'Tante' lagi, ya? Panggil aja 'Bunda'! InsyaAllah mulai
sekarang Bunda bakalan gantiin posisi Ibu kamu. Bunda janji, Bunda bakal merawat
kamu seperti anak Bunda sendiri." Air mata terus mengalir dari mata kedua perempuan
hebat."
Pada kutipan tersebut terdapat aspek id karena, Bunda Althar menunjukkan rasa
empati, kepedulian, dan kasih sayang terhadap Dania. Dia menawarkan diri untuk
mengambil peran sebagai ibu Dania dan merawatnya dengan baik, menggantikan posisi
ibu kandungnya.
Aspek ego
"Kamu masih punya Bunda, Sayang. Kamu masih punya Althar. Bunda sayang sama
kamu, Nak..." Bunda terus menguatkan.

13
"Kamu mau kan ikut Bunda ke Jakarta?" Bunda melepas pelukannya."
Pada kutipan tersebut termasuk dalam aspek ego. Aspek ego adalah bagian dari
kepribadian yang berhubungan dengan realitas, penyesuaian, dan pengaturan diri dalam
lingkungan. Dalam kutipan tersebut, Bunda Althar menggunakan kata-kata untuk
menguatkan Dania dan memberikan dukungan emosional. Dia menyampaikan bahwa
Dania masih memiliki Bunda dan Althar sebagai keluarga yang peduli dan menyayangi.
Tawaran untuk ikut Bunda ke Jakarta juga mencerminkan upaya Bunda dalam mengatur
situasi dan mencari solusi yang sesuai untuk Dania.
Aspek ego melibatkan kemampuan untuk menghadapi realitas dan mengatasi
tantangan serta kebutuhan kehidupan sehari-hari. Dalam kutipan tersebut, Bunda Althar
menunjukkan aspek ego dengan memberikan dukungan dan mencari solusi untuk
membantu Dania dalam situasi yang sulit"
Aspek super ego
"Hari itu Bunda dan Althar berusaha keras untuk mencairkan dan menormalisasikan
suasana. Juga membuat Dania tidak bersedih. Bunda selalu menghibur Dania ketika
tengah termenung atau melamun. Begitu pun dengan Althar. Pria tampan itu sering
memberikan gurauannya agar membuat Dania tersenyum.”
“Tiga tiket pesawat menuju Jakarta akhirnya terbeli. Bunda membeli tiga tiket pesawat itu
untuk dirinya, Althar, dan juga Dania secara online menggunakan sebuah aplikasi.”
“Keputusan sudah sangat bulat. Mereka akan berangkat ke Jakarta nanti sore"
Pada Kutipan ini termasuk dalam aspek super ego. Aspek super ego adalah bagian
dari kepribadian yang berhubungan dengan nilai-nilai moral, norma, dan ideal yang
dipelajari dari lingkungan sekitar. Dalam kutipan tersebut, Bunda dan Althar berusaha
keras untuk mencairkan suasana dan membuat Dania tidak bersedih. Mereka berusaha
menghibur Dania dan memberikan dukungan emosional.
Keputusan untuk berangkat ke Jakarta juga mencerminkan aspek super ego. Dalam
mengambil keputusan tersebut, Bunda dan Althar berfokus pada kebaikan dan
kesejahteraan Dania. Mereka berusaha untuk menormalisasi situasi dan mencari solusi
yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan kebutuhan keluarga.
Dalam kutipan tersebut, terlihat adanya peran penting dari aspek super ego dalam
membentuk perilaku dan nilai-nilai moral karakter-karakter dalam cerita, serta
bagaimana mereka bertindak berdasarkan nilai-nilai tersebut.

8. Psiklogi tokoh veni


Aspek id
“Veni terkagum. Menatap terpesona rupa Althar di hadapannya. Gadis itu terbengong.
Matanya terbelalak. Althar seketika merasa bingung. Ia tak tahu mengapa Veni tak
menjawab pertanyaannya.”
"Aduuhhh, Althar... lu ganteng banget siii!" Pekik Veni terkagum.”

14
Pada kutipan tersebut mencerminkan aspek id dalam konteks reaksi dan ekspresi
emosional Veni terhadap penampilan Althar. Dalam kutipan tersebut, Veni terkagum dan
terpesona oleh penampilan Althar. Ekspresi emosionalnya, seperti terbengong dan
matanya terbelalak, mencerminkan reaksi yang spontan dan tidak disensor dari aspek id.
Pekikan Veni yang menggambarkan kekagumannya terhadap ketampanan Althar juga
mengindikasikan perasaan yang muncul dari dorongan aspek id.
Aspek ego
Tapi setelah terbangun, mimpi itu terlupa begitu saja. Sampai akhirnya kupaksa Dania
untuk datang menemui Ryo sore harinya, dan mimpi itu kembali teringat di pikiranku
tepat saat kaki memasuki Pantai Pelangi. Hatiku terasa sesak seketika. Kemudian
kuminta izin untuk meninggalkan kalian pergi ke toilet"
Dalam kutipan tersebut mencerminkan aspek ego dalam konteks tindakan dan
pemikiran veni. karakter tersebut berusaha mengatasi perasaan. Tindakan ini
menunjukkan keinginan untuk menghadapi situasi atau mengatasi masalah yang
muncul. Selain itu, pemikiran karakter tentang kembalinya ingatan mimpi saat memasuki
Pantai Pelangi dan perasaan sesak hati merupakan refleksi dari peristiwa yang
dialaminya.
Aspek super ego
"Aku yakin, sih, besok kita pasti menang! Siapa sih yang mau ngalahin murid pinter kaya
kita bertiga?" Cetus Veni. Menyombongkan diri sambil memelaskan wajah.”
"Hahahahaha," Dania dan Veni tertawa."
Pada kutipan tersebut mencerminkan aspek super ego. Aspek super ego adalah
bagian dari kepribadian yang berhubungan dengan nilai-nilai moral, norma, dan ideal
yang dipelajari dari lingkungan sekitar. Dalam kutipan tersebut, Veni menyombongkan
diri dengan mengatakan bahwa mereka bertiga (Dania, Veni, dan Althar) adalah murid
yang pintar dan yakin akan memenangkan lomba cerdas cermat. Ungkapan ini
mencerminkan keyakinan diri yang tinggi dan kebanggaan akan kemampuan intelektual
mereka.

6. SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini, dapat
disimpulkan sebagai berikut: Pada dasarnya manusia terdiri dari jiwa dan raga.
mengingat psikologi sastra mempelajari tentang fenomena kejiwaan, sastrawan akan
senantiasa membuat pemikiran-pemikiran baru dalam membuat karya sastra. Faktor
lingkungan sangan berpengaruh terhadap karya sastra dan gejala awal sampai akhir
pada sebuah cerita akan senantiasa mewarnai karya sastra tersebut. Berdasarkan
uraian di atas karya sastra juga ada hubungannya dengan psikologi. Oleh karena itu,
kajian psikologi sastra dapat membantu peneliti dalam meninjau karya sastra agar
menjajaki pola-pola yang belum terjamah sebelumnya sehingga hasilnya merupakan

15
kebenaran yang mempunyai nilai- nilai artistik yang dapat menambah koherensi dan
kompleksitas karya sastra tersebut.
Novel Lautan dan Dendamnya mengembangkan fenomena yang diambil dan
terjadi pada tahun 2018 yaitu dahsyatnya tsunami yang terjadi di Palu. Dalam penelitian
ini ditemukan aspek id, ego dan super ego pada masing-masing tokoh. Tokoh utama
adalah Dania, seorang pelajar SMA yang biasa-biasa saja, harus menghadapi
kenyataan pahit setelah tsunami tersebut. Ia harus berjuang untuk bertahan hidup di
tengah-tengah kondisi yang penuh kegelapan dan penderitaan yang berlarut-larut.
Althar, teman sekelasnya, menjadi pendukung dan penolongnya selama masa sulit ini,
namun ternyata itu belum cukup bagi Dania. Ia merasa ada yang hilang dalam dirinya,
dan ia terus mencari jawaban atas kekuasaan Tuhan serta mencari keping hati yang
telah hilang, sehingga hidupnya terasa seperti terombang-ambing dalam gelombang
cobaan yang tiada henti.
Dalam novel Lautan dan Dendamnya juga terdapat beberapa tokoh diantara lain,
yaitu Veni sahabat Dania. Tokoh veni juga terlibat dalam kisah antara Dania dan althar.
Bunda merupakan Bunda Althar yang mempunyai sifat yang lemah lembut, dan suka
menolong.Sri yang merupakan pembantu di rumah Bunda termasuk orang yang terlibat
dalam kisah cinta Dania dan Althar.
Saran
Bedasarkan analisis data, maka saran yang disampaikan adalah sebagai berikut:
1) Secara umum, bagi peneliti sastra, peneliti ini dapat dijadika sebagai pembandinng
untuk melakukan penelitian agar dapat memecahkan masalah-masalah baru yang
ditemukan dalam karya sastra, khususnya pada Novel Lautan dan Dendamnya, 2) Untuk
penelit berikutnya yang ingin mengkaji objek yang sama atau teori yang sama dengan
penelitian ini, agar dapat mengembangkan sebaik mungkin karena penelitian ini masih
banyak terdapat kekurangan. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi motivasi dan
referensi tambahan bagi peneliti selanjutnya.

7. DAFTAR PUSTAKA
[1] Adib Isra Mirza. 2022. Lautan dan Dendamnya. Jakarta. PT Gramedia Pustaka
Utama

[2] Akbar, Amal dan Harifin H. (2018). Representasi Generasi Pada Novel Taman
Sunyi Sekala Karya Aida Vyasa. Retrieved Juli 19, 2019, from
http://osf.io/inarXiv/yq523?/’

[3] Bastamanography. (2017, Desember 14). Teori Perkembangan (Psikoanalisis)


Sigmund Freud. Diambil 22 April 2019, dari bastamanography website:
https://www.bastamanography.id/teori-perkembangan-psikoanalisis-sigmund-
freud. Dikutip pada Selasa, 22 April 2019 Pukul 08:45:57 PM

16
[4] Destinawati, Arina. 2012. “Konflik Psikologis Tokoh Utama Perempuandalam Novel
Sebuah Cinta yang Menangis Karya Herlinatiens”. Yogyakarta. Fakultas Bahasa dan
Seni.

[5] Setianengrum, Rani, 2008. “Analisis Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel
Suvernova Episode Karya Dewi Lestari.” Sekripsi. Surakrta. Fakultas Sastra. Unmuh.
[6] Endraswara, Suwandi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta : Media
Pressindo
[7] Hell, Calvin S. 2019. Psikologi Freud.Yogyakarta : IRCiSoD Nurgiyantoro,
Burhan. 2010. TeoriPengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

17
18

Anda mungkin juga menyukai