SKRIPSI
OLEH
HELENA DODOK
NPM 1504080125
PENDAHULUAN
Sastra adalah hasil karya manusia baik lisan dan non lisan (tulisan) yang
(keindahan bahasa) yang dominan. Sastra lisan adalah suatu karya sastra yang
masih hidup dalam masyarakat, seperti: mithe, legenda, dan dongeng. Sastra
tulisan adalah suatu hasil karya sastra yang sudah di cetak atau didokumentasikan
seperti, puisi, pantun, novel, dan cerpen. Sastra adalah seni bahasa. Maksudnya
adalah lahirnya sebuah karya sastra untuk dapat di nikmati oleh pembaca, supaya
dengan tepat. Karya sastra bukanlah ilmu. Karya sastra adalah seni, banyak unsur
pengertian sastra. Pertama, sastra adalah seni bahasa. Kedua, sastra adalah
ungkapan yang spontan dari perasaan yang mendalam. Ketiga, sastra adalah
ekspresi pikiran, semua kegiatan mental manusia dalam bahasa. Keempat, sastra
sastra adalah semua buku yang memuat perasaan kemanusiaan mendalam dan
pemikiran, semangat, dan keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang
Sastra dapat berfungsi sebagai karya seni yang bisa digunakan sebagai
sarana menghibur diri pembaca. Hal ini sesuai dengan pendapat Warren (dalam
fiksi berarti menikmati cerita dan menghibur diri untuk memperoleh kepuasan
batin.
kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan
dalam bentuk tulisan. Jakob Sumardjo (1986) dalam bukunya yang berjudul
merekam isi jiwa sastrawannya. Rekaman ini menggunakan alat bahasa. Sastra
adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang akan di sampaikan kepada orang lain.
Pada dasarnya karya sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan, karena karya sastra
kegembiraan dan kepuasan batin. Hiburan ini adalah jenis hiburan intelektual dan
spiritual. Karya sastra juga dapat dijadikan sebagai pengalaman untuk berkarya
karena siapapun bisa menuangkan isi hati dan pikiran dalam sebuah tulisan yang
bernilai seni.
Dari sudut pandang Seni, Waluyo (2002:36) menyatakan bahwa novel adalah
pengarangnya. Susunan yang digambarkan novel adalah suatu yang realistis dan
masuk akal. Kehidupan yang dilukiskan bukan hanya kehebatan dan kelebihan
tokoh (untuk tokoh yang dikagumi), tetapi juga cacat dan kekurangannya. Novel
bukan alat hiburan, tetapi juga sebagai bentuk seni yang mempelajari dan melihat
kepada pembaca tentang budi pekerti yang baik dan budi yang luhur Waluyo
(2002:37).
Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi, sedangkan
karakter merujuk pada istilah watak yang berarti kondisi jiwa atau sifat dari tokoh
tersebut. Jadi tokoh adalah pelaku yang berada dalam karya fiksi, sedangkan
karakter atau watak adalah perilaku yang mengisi diri tokoh tersebut.
Novel karya Andrea Hirata dengan judul Sirkus Pohon mengkaji tokoh
usaha atau upaya yang dilakukan seseorang atau kelompok orang untuk mencapai
sesuatu yang di inginkan melalui proses dan rintangan yang dihadapi yang ada
di tingkat lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi. Teori hierarki kebutuhan
Maslow dalam Motivation and Personality (2010) yang terdiri dari beberapa aspek
kebutuhan fisiologi. Hal ini menjadi alasan penulis untuk memilih novel Sirkus
Pohon karya Andrea Hirata sebagai bahan proposal skripsi dengan teori Hirarki
di tingkat lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi teori hierarki kebutuhan, dan
terdiri dari aspek-aspek aktualisasi diri, penghargaan, kasih sayang, rasa aman,
menjadi hal yang memotivasi teori hierarki kebutuhan, dan terdiri dari aspek-
aspek aktualisasi diri, penghargaan, kasih sayang, rasa aman, dan kebutuhan
fisiologi. Karena tori ini sangat cocok dikaji dengan pendekat psikologi sastra dan
sangat pas jika digunakan untuk meneliti novel Sirkus Pohon karya Andrea
Hirata.
seseorang manusia yang hidup dialam nyata sehingga bisa dikatakan bahwa dalam
kehidupan seseorang haruslah berjuang. Secara sederhana novel sirkus pohon ini
sebelumnya. Ditemukan dua penelitian yang sejenis. Yaitu yang pertama yang
dilakukan oleh Siti Sudusiah (2015) Analisis Wacana Makna Perjuangan Hidup
dalam Film Tampan Tailor Karya Guntur Soerjanto. Penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh kognisi sosial yang melatarbelakangi penulis scenario dalam
membuat naska film Tampan Tailor, dan mengetahui tentang wacana seputar
perjuangan hidup yang ditampilkan dalam film Tampan Tailor karya Guntur
Soejanto.
Perjuangan Hidup dan Kemandirian Tokoh Utama dalam Novel Padang Bulan
yang diteliti. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada
Hidup Tokoh dalam Novel Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata. Pemilihan novel
ini sebagai objek pnelitian ini didasarkan atas suatu pemikiran bahwa novel ini
diangkat dari seorang yang bernama Sobrinudin tentang Kisah pohon delima
yang ternyata didalamnya ada filosofi. Pohon delima tersebut terkadang musuh,
bersaudara. Tokoh utamanya bernama Sobrinudin. Dia adalah anak ke-4 dari 5
tetap, dan adiknya adalah perempuan yang lulus secara cemerlang tingkat SMA.
SMP, itu semua berawal dari pertemanannya dengan Taripol, sahabat kecilnya.
Ternyata Taripol adalah ketua geng atau mafia. Ia buronan para polisi. Namanya
telah ternodai setelah terlibat kasus dengan sahabatnya, Subrinudin pun harus
namun tidak ada yang mau menerimanya karena namanya telah tercemar sebagai
komplotan pencuri.
kajian guna mengungkapkan perjuangan hidup tokoh dalam novel Sirkus Pohon
1) Bagaimanakah wujud kerja keras dan kegigihan tokoh dalam Novel Sirkus
mempunyai arah dan sasaran yang tepat. Terdapat tiga tujuan dalam penelitian
ini.
1) Mendeskripsikan wujud kerja keras dan kegigihan tokoh dalam Novel Sirkus
Penelitian ini diharapkan dapat berhasil dengan baik, yaitu dapat mencapai
bermanfaat secara umum. Ada dua manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
Tokoh.
Indonesia terhadap aspek perjuangan dalam sebuah novel. Hasil penelitian ini
dapat menambah referensi penelitian karya sastra di Indonesia dan dapat dijadikan
Harapan peneliti dalam meneliti novel Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata
dengan judul perjuangan hidup tokoh dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
1) Bagi peneliti
Diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti dalam
dalam penelitian ini, maka peneliti perlu memberikan definisi atau pengertian
2) Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi yang mengalami
3) Perjuangan hidup adalah usaha atau upaya yang dilakukan seseorang atau
kelompok orang untuk mencapai sesuatu yang di inginkan melalui proses dan
dalam novel Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata dan mengkaji kebutuhan
fisiologi, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih
sayang, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan akan aktualisasi diri, dalam
1.1 Novel
dan sifat setiap pelaku. Novel merupakan bentuk sastra yang populer di dunia.
Dari sudut pandang Seni, Waluyo (2002: 36) menyatakan bahwa novel adalah
pengarangnya. Susunan yang digambarkan novel adalah suatu yang realistis dan
masuk akal. Kehidupan yang dilukiskan bukan hanya kehebatan dan kelebihan
tokoh (untuk tokoh yang dikagumi), tetapi juga cacat dan kekurangannya. Novel
bukan alat hiburan, tetapi juga sebagai bentuk seni yang mempelajari dan melihat
kepada pembaca tentang pekerti yang baik dan budi yang luhur Waluyo
(2002:37).
Novel karya Andrea Hirata dengan judul Sirkus Pohon mengkaji tokoh
sesuatu yang diinginkan melalui proses dan rintangan yang dihadapi yang ada
di tingkat lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi teori hierarki kebutuhan
kebutuhan yaitu aktualisasi diri, penghargaan, kasih sayang, rasa aman, dan
kebutuhan fisiologi. Hal ini menjadi alasan penulis untuk memilih novel Sirkus
Pohon karya Andrea Hirata sebagai bahan penelitian dalam bentuk skripsi dengan
rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi dahulu sebelum
Perjuangan hidup adalah sebuah usaha atau upaya yang dilakukan seseorang
atau keompok orang untuk mencapai sesuatu yang di inginkan melalui proses dan
seseorang manusia yang hidup di alam nyata sehingga bisa dikatakan haruslah
berjuang atau berusaha untuk mencapai keinginan atau cita-cita yang ingin di
Hidup adalah sebuah perjuangan, artinya bahwa dalam hidup ini harus ada
sebuah usaha dari kita untuk bisa maju. Ketika seseorang sudah tidak memiliki
semangat untuk maju maka bisa dipastikan orang itu akan menjadi pecundang
seumur hidupnya. Orang tersebut hanya bisa menyalahkan keadaan, diri sendiri,
dan orang lain. Untuk itu siapapun kita, jika kita ingin sukses maka haruslah ada
Melihat pengertian di atas jika kita kaji lebih dalam alangkah lebih baiknya
yang ingin kita raih sering juga kita dengar kata-kata seperti berjuanglah sampai
pada titik penghabisan, maksud dari kata-kata seperti itu kita harus berjuang
semaksimal mungkin dalam hidup sehingga kita dapat memetik buah keberhasilan
memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam hidupnya. Semua itu tergantung pada
apa yang ingin ia raih dalam hidupnya, yang jelas motivasi ini akan
motivasi hidup adalah dorongan atau semangat untuk hidup. Dengan adanya
berbeda-beda pada setiap orang. Seperti apa motivasi hidup ini akan tergantung
dimanapun itu bisa saja akan membuat mereka jatuh dari keterpurukan. Masalah,
dalam hidup sangat penting karena akan memberi dorongan atau semangat untuk
Dengan memiliki motivasi dalam diri seseorang maka dapat dipastikan itu
adalah satu kekuatan dalam hidupnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan
berjalan maju kedepan. Motivasi dalam hidup akan sangat berpengaruh pada apa
yang akan dihasilkan nanti, bagaimana keinginan, impian, dan bagaimana bisa
orang tersebut memiliki alasan yang tepat mengapa ia menjalani hidup selama ini
diri dengan benar maka hasil yang ia dapatkan akan menjadi maksimal. Karena
motivasi yang tepat akan menuntun manusia menuju jalan yang benar dan
motivasi yang salah akan membawa manusia tersebut kejalan yang salah. Jadi,
setiap orang sangat perlu memiliki motivasi hidup tetapi tidak hanya sekedar
harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum
Konsep hirarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow melakukan observasi
yang lain. Contohnya jika individu merasa haus maka individu trsebut akan
makanan selama berminggu-minggu. Tetapi tanpa air individu hanya dapat hidup
selama beberapa hari saja karena kebutuhan akan air jauh lebih kuat daripada
kebutuhan dasar yang digambarkan sebagai sebuah hirarki atau tangga yang
(1) kebutuhan fisiologis, (2) kebutuhan akan rasa aman, (3) kebutuhan akan rasa
memiliki dan kasih sayang, (4) kebutuhan akan penghargaan, (5) kebutuhan akan
kebutuhan pada tingkat paling bawah, individu akan memuaskan kebutuhan pada
tingkat berikutnya. Jika pada tingkat tertinggi tetapi kebutuhan dasar tidak
terpuaskan, maka individu akan memuaskan pada tingkan yang berikutnya. Jika
pada tingkat tertinggi tetapi kebutuhan dasar tidak terpuaskan, maka individu
setiap manusia. Menurut Maslow Teori hirarki kebutuhan terbagi atas lima bagian
yaitu.
Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis yakni
itu seperti kebutuhan akan makanan, minuman, tempat berteduh, tidur dan
paling dasar dan besar bagi semua pemenuhan kebutuhan diatasnya. Manusia
yang lapar akan selalu termotivasi untuk makan, bukan untuk mencari teman atau
dihargai. Manusia akan mengabaikan atau menekan dulu semua kebutuhan lain
kebutuhan untuk memuaskan rasa lapar adalah sebuah gaya hidup. Mereka
biasanya sudah memiliki cukup makanan, tetapi ketika mereka berkata lapar maka
yang mereka pikirkan adalah citarasa maanan yang hendak dipilih, bukan rasa
cukup dalam aktifitas makan sehingga pada titik ini, daya penggerak untuk makan
akan hilang. Bagi seseorang yang baru saja menyelesaikan sebuah santapan besar,
membuatnya mual. Kedua, yang khas dalam kebutuhan fisiologis adalah hakikat
lagi dan akan terus-menerus mencari makanan dan air lagi. Sementara kebutuhan
seseorang yang minimal terpenuhi sebagian kebutuhan untuk dicintai dan dihargai
Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman fisik,
kerusuhan dan bencana alam. Serta kebutuhan secara psikis yang mengancam
kondisi kejiwaan seperti tidak di ejek, tidak direndahkan, tidak stres, dan lain
sebagainya. Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari kebutuhan fisiologis karena
kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi secara total. Manusia tidak pernah dapat
selalu dalam keadaan terancam besar. Seseorang yang tidak aman memiliki
kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas secara berlebihan serta akan berusaha
keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak diharapkannya.
1.4.3 Kebutuhan akan Rasa Ingin Memiliki dan Kasih Sayang (Social Needs)
Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah terpenuhi,
maka muncullah kebutuhan akan cinta, kasih saying dan rasa memiliki-dimiliki.
kanak tidak akan merasa panik saat menolak cinta. Ia akan memiliki keyakinan
besar bahwa dirinya akan diterima oleh orang-orang yang memang penting bagi
dirinya. Ketika ada orang lain menolak dirinya, ia tidak akan merasa hancur. Bagi
Maslow, cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara
dua orang, termasuk sikap saling percaya. Seringkali cinta menjadi rusak jika
cinta yang memberi dan cinta menerima. Kita harus memahami cinta, harus
bebas untuk mengejar kebutuhan egonya atas keinginan untuk berprestasi dan
memiliki prestise. Maslow mengemukakan bahwa setiap orang yang memiliki dua
dan lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati
Kebutuhan yang tinggi adalah kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan,
manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah siap untuk
Maslow.
Tingkatan akhir dari kebutuhan dasar Maslow adalah aktualisasi diri, yaitu
kebutuhan untuk membuktikan dan menunjukkan dirinya kepada orang lain. Pada
potensi.
rendah seperti reputasi dan harga diri, tetapi mereka belum juga bisa mencapai
aktualisasi diri.
1.5.1 Tokoh
Tokoh cerita adalah pelaku dalam sebuah cerita novel Sirkus Pohon Karya
Andrea Hirata, baik fiksi maupun nonfiksi yang dapat dibedakan atas beberapa
jenis penamaan berdasarkan dari sudut mana penamaan itu dilakukan yakni tokoh
utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel Sirkus Pohon
Karya Andrea Hirata yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak
Tokoh protogonis merupakan tokoh yang mewakili yang baik atau terpuji
sehingga biasanya menarik simpati pembaca dalam novel Sirkus Pohon Karya
Andrea Hirata. Sebaliknya tokoh antagonis adalah tokoh yang mengimbangi atau
memiliki sifat yang jahat sehingga dibenci oleh pembaca novel Sirkus Pohon
kehidupannya dan jati dirinya, Sedangkan tokoh sederhana adalah tokoh yang
Tokoh statis memiliki sikap dan watak yang relatif tidak berkembang, sejak
awal maupun akhir cerita berbeda dengan tokoh berkembang, sedangkan tokoh
perkembangan adalah tokoh cerita yang mengalami perubahan dan perkembangan
orang, atau kelompok orang yang terikat dalam sebuah lembaga atau seorang
individu bagian dari suatu lembaga. Tokoh netral adalah tokoh yang hanya hidup
1.5.2 Penokohan
Penokohan adalah sifat atau ciri khas pelaku yang diceritakan. Masalah
penokohan atau perwatakan merupakan salah satu diantara beberapa unsur dalam
demikian karena tidak akan mungkin ada cerita tanpa adanya tokoh yang
diceritakan dan tanpa adanya tokoh yang bergerak dan akhirnya membentuk alur
menampilkan tokoh-tokoh tersebut tampil berarti ada dua hal penting, yang
dengan watak kepribadian tokoh yang ditampilkan. Kedua hal tersebut memiliki
Penokohan sebagai salah satu unsur pembangun lainnya. Jika fiksi yang
atau menjalin suatu cerita disebut dengan tokoh sedangkan cara pengarang
Andrea Hirata.
Karya prosa adalah karangan yang bersifat menerang jelaskan secara terurai
mengenai suatu masalah atau hal peristiwa dan lain-lain. Dengan demikian,
karangan bentuk ini jelas tidak bisa disingkat dan pendek karena harus
Karya Sastra
pohon karya Andrea Hirata mengangkat topik sirkus pohon tentang kehidupan
Sobrinuddin ini adalah anak ke-4 dari lima bersaudara yang hanya memiliki ijazah
memiliki pekerjaan tetap karena mereka rata-rata lulusan SMA yang cemerlang.
Sobrinuddin ini berhenti menempuh pendidikan pada saat duduk di bangku kelas
VIII SMP. Semua berawal dari pertemanannya dengan Taripol sahabat kecilnya
yang tidak lain adalah ketua geng granat atau mafia, ia buronan para polisi dan
akhirnya nama Sobrinuddin pun ternodai setelah terlibat kasus dengan sahabat
masa kecilnya, disinilah Sobrinuddin mulai berjuang dan harus mencari makan
dan tempat tinggal sendiri. Ia membutuhkan sebuah pekerjaan tetap sama seperti
kakak-kakak dan adiknya Azizah namun tidak ada yang mau menerimanya karena
Cerita dalam novel ini semakin menarik untuk dibaca karena pengarang
manusia, hewan, tumbuhan, yang melibatkan percintaan dan politik yang tidak
lepas dari setiap cerita memiliki konflik sehingga membuat rasa penasaran
pembaca untuk terus menerus membaca isi dari novel sirkus pohon karya Andrea
Hirata.
Tokoh utama dalam novel sirkus pohon karya Andrea Hirata adalah
Sobrinuddin adalah tokoh yang berjuang untuk mendapatakan apa yang menjadi
kebutuhan hidupnya agar terpenuhi dan ia harus berusaha dan bekerja keras untuk
yang meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan
rasa ingin memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan
terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-
meliputi:
(1) kehormatan
(2) martabat
METODE PENELITIAN
Penerapan metode kualitatif ini bersifat deskriptif yang berarti data yang
bahwa data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.
analisis data cenderung induktif, dan makna merupakan hal yang esensial Semi,
antar bagian-bagian yang sedang diteliti jauh lebih jelas apabila diamati dalam
cermat apa saja yang menjadi fokus penelitian sehingga pemberian interpretasi
masalah yang dikaji Subroto (dalam Al-Ma’ruf, 2009:11). Data penelitian sastra
adalah unsur-unsur sastra yang terdapat dalam teks sastra yang berkaitan langsung
kalimat yang terdapat dalam novel Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata.
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh
Arikunto, (2002:107). Sumber data dalam penelitian ini berupa teks novel Sirkus
Pohon Karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh penerbit Tiga Kelana tahun
2017. Sumber acuan yang erat kaitannya dengan permasalahan yang peneliti
instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kertas pencatat, dan alat
tulis. Kertas pencatat digunakan untuk mencatat seluruh data yang berupa
yang akan dicari dari obyek penelitian belum jelas dan pasti baik dari
pilihan lain selain menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian yang utama.
Alasannya ialah bahwa, segala sesuatu belum mempunyai bentuk yang pasti.
digunakan, bahkan hasil yag diharapkan. Itu semua tidak dapat ditentukan secara
pasti dan jelas. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian.
Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas, tidak ada pilihan lain dan
hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.
hidup yaitu berupa buku-buku yang berkenaan dengan yang diteliti, dengan
menggunakan alat berupa tabel yang berisi kolom pertama, variabel, kolom
membaca novel Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata secara cermat, terarah, dan
teliti. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data mengacu pada penlitian
kualitatif bahwa dalam pengumpulan data ada beberapa teknik pengumpulan data
yang dapat digunakan yaitu: (1) membaca novel Sirkus Pohon Karya Andrea
Hirata, (2) mencatat data-data tentang Perjuangan Hidup Tokoh yang ditemukan
dalam novel Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata, (3) penggunaan dokumen
Maslow (2010). Data-data yang berkaitan dengan wujud kerja keras, wujud
ketabahan, dan wujud usaha yang ditemukan dalam novel tersebut sebagai berikut
1) Sobrinuddin pun harus mencari makan dan tempat tinggal setelah namanya
menerimanya.
kebahagiaan berada di balik kaki langit dan harus kuarungi tujuh samudera
untuk menggapainya.
yang bernama Azizah “ Lelaki itu harus bekerja tetap! Harus punya pekerjaan tetap
yang berwibawa! Lelaki itu harus bekeja di kantor desa, di pemda, di toko, di rumah sakit, di
restoran, di pabrik, di kapal, di PN Timah, di kantor syahbandar. Ada jam kerjanya, ada tas
kerjanya, ada seragamnya, ada pulpen di sakunya!” dan iya mendapatkan pekerjaan
tersebut.
Sutopo, (2002:87).
mencatat dokumen.
transformasi data kasar yang ada dalam lapangan langsung dan diteruskan
7. Menyimpulkan.
masing variabel.
menafsirkan data yang berupa unit-unit kata, kalimat, maupun wacana sesuai
dengan konteks yaitu yang berkaitan dengan perjuangan hidup tokoh dalam
novel sirkus pohon karya Andrea Hirata. Secara reliabilitas intrarater yaitu
keahlian dalam bidang tersebut yaitu dosen pembing I dan dosen pembing II
untuk memperoleh pemahaman yang lebih akurat dengan penelitian yang akan
dan waktu. Hal ini digunakan untuk mengecek apakah data tersebut sudah
beberapa peneliti.
dengan judul perjuangan hidup tokoh dalam novel sirkus pohon karya Andrea
dapat dianalisis dan ditarik kasimpulan yang lebih utuh dan menyeluruh.
Tahap-tahap dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap diantaranya sebagai
berikut.
1) Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini peneliti akan menemukan masalah-masalah yang
berkenaan dengan perjuangan hidup tokoh dalam novel sirkus pohon karya
Andrea Hirata setelah itu akan merujukan kepada tujuan penelitian dan mencari
tersebut.
2) Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini akan melalui beberapa tahap di antara tahap pengumpulan
data, yaitu mengumpulkan seluruh data yang berkenaan dengan perjuangan hidup
tokoh dalam novel sirkus pohon karya Andrea Hirata dilanjutkan tahap analisis
Maslow (2010).
3) Tahap penyelesaian
Pada tahap terakhir ini peneliti akan menyusun dalam bentuk laporan,
dilanjutkan dengan penulisan dalam bentuk skripsi sebagai karya ilmiah akhir dan
disusun dengan sistematis penulisan karya ilmiah yang telah di tentukan oleh
Al-Ma’ruf, Ali Imron. 2009. Metode Penelitian Sastra: Sebuah Pengantar. Hand
Out Kuliah. Surakarta: FKIP – UMS.
Nugraheni, Eko Wardani. 2009. Makna Totalitas dalam Karya Sastra. Surakarta:
LPP UNS dan UNS Press.
Sumardjo, Jacob dan Saini K.M. 1991. Apresiasi Kesusastraan Jakarta: Gramedia.