Anda di halaman 1dari 5

Keadaan Sosial Masyarakat dalam Novel Laskar Pelangi

Kajian Sosiologi Sastra

BRAMASTA (190211614865)
SARI DWIANDI PRATIWI (190211614849)

Abstrak

Penelitian ini berjudul “Keadaan Sosial Masyarakat dalam Novel Laskar Pelangi
Kajian Sosiologi Sastra”. Permasalahan yang kami teliti adalah kondisi social
masyarakat yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kepustakaan menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan pendekatan utama sosiologi sastra dibantu pendekatan
hegemoni. Data dalam penelitian ini berupa data tertulis dalam bentuk kata-kata
atau kalimat yang bersumber dari jurnal-jurnal online dan novel Laskar Pelangi
karya Andrea Hirata.
Kata kunci: kajian sosiologi sastra, hegemoni, novel laskar pelangi

Pendahuluan
Sastra merupakan bentuk kegiatan kreatif dan produktif dalam
menghasilkan sebuah karya yang memiliki nilai rasa estetis serta mencerminkan
realitas sosial kemasyarakatan. Istilah sastra dipakai untuk menyebut gejala
budaya yang dapat dijumpai pada semua masyarakat meskipun secara sosial,
ekonomi, dan keagamaan keberadaanya tidak merupakan gejala yang universal
(Chamamah dalam Jabrohim, 2003: 9).
Karya sastra lahir karena adanya keinginan pengarang untuk
mengungkapkan eksistensinya sebagai manusia yang berisi ide, gagasan, dan
pesan tertentu yang diilhami oleh imajinasi dan realitas sosial budaya pengarang
serta menggunakan media bahasa sebagai penyampaiannya.
Menurut Pradopo (2001: 61) karya sastra lahir di tengah-tengah
masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-
gejala sosial yang ada di sekitarnya. Akan tetapi karya sastra tidak hadir dalam
kekosongan budaya. Herder (dalam Atmazaki, 1990: 44) menjelaskan bahwa
karya sastra dipengaruhi oleh lingkungannya maka karya sastra merupakan
ekspresi zamannya sendiri sehingga ada hubungan sebab akibat antara karya satra
dengan situasi sosial tempat dilahirkannya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa karya sastra lahir karena keinginan
manusia untuk membuktikan eksistensi hidupnya yang diungkapkan dalam bahasa
yang menarik, indah, dan penuh makna. Karya sastra merupkan bentuk
representasi kehidupan yang dijalani pengarang yang didasarkan pada realitas
sosial dan pengalaman pengarang. Karena penciptaan karya sastra dipengaruhi
oleh lingkungan pengarang maka, karya sastra merupakan ekspresi zamannya
sendiri. Sehingga, terdapat hubungan sebab akibat antara karya sastra dengan
situasi sosial tempat dilahirkannya.
Karya sastra hadir bukan hanya untuk dinikmati namun juga untuk
dimengerti. Oleh karena itu diperlukan penelitian dan analisis mendalam
mengenai karya sastra. Chamamah (dalam Jabrohim, 2003: 9) mengemukakan
bahwa penelitian sastra merupakan kegiatan yang diperlukan untuk
menghidupkan, mengembangkan, dan mempertajam suatu ilmu. Kegiatan yang
berkaitan dengan pengembangan ilmu memerlukan metode yang memadai seperti
metode ilmiah. Keilmiahan karya sastra ditentukan oleh karakteristik
kesastraannya.
Diperlukannya pemahaman mengenai masyarakat dalam karya sastra yang
diciptakan pengarang maka kami menggunakan metode sosiologi sastra dalam
penelitian ini. Sosiologi Sastra adalah pemahaman terhadap karya sastra dengan
mempertimbangkan aspek kemasayaratannya (Ratna, 2003: 3). Sosiologi Sastra
diterapkan dalam penelitian ini karena tujuan dari sosiologi sastra adalah
meningkatkan pemahaman terhadap sastra dalam kaitannya dengan masyarakat,
menjelaskan bahwa rekaan tidak berlawanan dengan kenyataan dalam hal ini
karya sastra dikonstruksikan secara imajinatif, tetapi kerangka imajinatifnya tidak
bisa dipahami di luar kerangka empirisnya dan karya sastra bukan semata-mata
merupakan gejala individual tetapi gejala sosial (Ratna, 2003: 11). Hegemoni
adalah dominasi suatu ide atau ideologi yang terjadi dalam satu tempat. Menurut
Faruk (2013:142) mendefinisikan hegemoni sebagai sesuatu yang kompleks, yang
sekaligus bersifat ekonomik dan etis-politis.
Novel adalah salah satu genre prosa yang memiliki unsur-unsur paling
lengkap dan menyajikan masalah yang rumit dan kompleks. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Novel merupakan karangan prosa yang panjang
mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang yang
disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Diantara
beberapa genre karya sastra, prosa adalah genre yang paling banyak membahas
masalah sosial, khususnya novel yang dianggap paling dominan mengemukkan
unsur-unsur sosial. Oleh karena itulah, dikatakan bahwa novel merupakan genre
yang paling sosiologis dan responsif sebab sangat peka terhadap fluktuasi
sosiohistoris (Ratna, 2006: 335-336).
Laskar Pelangi adalah novel karya Andrea Hirata yang diterbitkan
oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10
anak dari keluarga miskin yang bersekolah di sekolah Muhamadiyah
(SD dan SMP) Belitung yang penuh dengan ketebatasan. Keterbatasan tersebut
bukan lah alasan untuk membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka
terpacu untuk dapat melakukan sesuatu dengan lebih baik. Laskar Pelangi
merupakan buku pertama dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku berikutnya
adalah Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov. Buku ini tercatat sebagai
buku sastra terlaris sepanjang sejarah.
Novel ini merupakan kisah nyata penulis dalam menghadapi masa anak-
anak dan remajanya di Pulau Belitung. Di dalam novel dibahas mengenai
kesenjangan sosial antara warga biasa dengan pegawai PN Timah. Hal tersebut
terlihat jelas dengan adanya sekolah khusus yang dibentengi dengan tembok
tinggi bagi karyawan PN Timah yang menyediakan sarana prasarana pendidikan
memadai, fasilitas yang lengkap, dan kehidupan yang layak sedangkan SD
Muhammadiyah tidak mempunyai semua fasilitas yang dimiliki oleh sekolah PN
Timah. Namun dengan semua kesenjangan tersebut tidak membuat siswa SD
Muhammadiyah berkecil hati. Mereka malah lebih semangat belajar dalam
keadaan yang serba kekurangan.
Keadaaa sosial masyarakat Belitung yang tertulis dalam novel Laskar
Pelangi karya Andrea Hirata berupa kesenjangan social yang dapat dilihat dari
perbedaan kondisi serta fasilitas yang dimiliki SD Muhammadiyah dengan SD …
merupakan salah satu bentuk kesenjangan social yang dialami oleh masyarakat
Belitung dalam novel Laskar Pelangi karya Andre Hirata . Kondisi social
masyarakat yang beragam menarik minat kami untuk mengeathui lebih dalam
mengenai kondisi social masyarakat dan kesenjangan yang terjadi dalam novel
Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ini.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana kondisi sosial masyarakat yang terdapat dalam
novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata? (2) Apa pengaruh PN Timah terhadap
perekonomian masyarakat yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi karya
Andrea Hirata? (3) Bagaimana kondisi sosial tokoh utama novel Laskar Pelangi
karya Andrea Hirata?

Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Artinya data yang di analisis dan hasil penelitian berbentuk deskripsi
dan bukan angka-angka. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
tertulis berbentuk kata-kata atau kalimat yang terdapat dalam novel yang
berhubungan dengan kondisi sosial masyarakatnya. Sumber data dalam penelitian
ini adalah data tertulis dalam Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang
diterbitkan Bentang Pustaka.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu, teknik baca yang
digunakan penulis untuk memhami isi novel dan untuk mendapatkan gambaran
permasalahan yang menjadi objek penelitian. Selain teknik baca, kami juga
menggunakan teknik catat dan analisis untuk mempermudah dalam pengumpulan
data. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui langkah-langkah berikut: (1)
Membaca novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, (2) Mencari rujukan melalui
jurnal-jurnal, (3) Mengalisis rujukan yang terkait dengan pokok pembahasan
kami.
Pembahasan
Sosiologi sastra adalah kajian yang mengalisis karya sastra yang ada
kaitannya dengan aspek sosial yang ada dimasyarakat. Menurut Faruk (2004:77)
memberikan definisi bahwa sosiologi sastra merupakan disiplin yang tanpa
bentuk, tidak terdefinisikan dengan baik, terdiri dari studi, studi empiris dan
berbagai percobaan pada teori yang agak lebih general, yang masing-masingnya
hanya mempunyai kesamaan dalam hal bahwa semuanya berurusan dengan
hubungan sastra dengan masyarakat.

Menurut Faruk (2013:142) mendefinisikan hegemoni sebagai sesuatu yang


kompleks, yang sekaligus bersifat ekonomik dan etis-politis.

Anda mungkin juga menyukai