Anda di halaman 1dari 3

Literature Review From Every Book That I Downloaded

1). Psikologi Sastra – Anas Ahmadi


Pada dasarnya, sastra merupakan representasi kehidupan untuk memahami jiwa manusia
yang kemudian dikategorikan pada ilmu humaniora yang menyangkut beberapa studi, mulai dari
filsafat, sosiologi, antropologi, psikologi dan religi. Dengan demikian, psikologi yang menjadi
bagian dari studi sastra karena di dalamnya menkaji terkait psikologis/jiwa manusia secara
komprehensif untuk menganalisis dan mempelajari karakter (tokoh) yang terdapat pada karya
sastra. Secara historis, telah banyak ahli psikologi yang membuktikan bahwa sastra dapat
dipelajari menggunakan perspektif psikologi, baik itu dari jenis sastra tradisional seperti novel,
cerpen, drama, puisi atau sastra elektronik, salah satunya adalah film, yaitu sebuah sastra yang
dimunculkan ke dalam layar lebar. Seperti halnya dalam kajian psikologi, terdapat beberapa
istilah atau penamaan teori yang diadaptasi dari sastra klasik seperti; teori oedipus complex,
electra komplex, eros, thanatos. Istilah tersebut merupakan bagian dari sastra yang dikenal
dengan mitologi. Maka secara empiris sastra dan psikologi merupakan studi kajian yang
berkolerasi dan memberikan kontribusi dalam keilmuan.

Dalam konteksnya, sastra dan psikologi merupakan studi yang tidak dapat dipisahkan
karena keduanya membahas terkait kejiwaan seorang manusia, maka para ahli mencoba untuk
memberikan korelasi terkait kajian psikologi dalam sastra. Menurut Wallek & Warren (2014)
ada beberapa batasan dalam studi tersebut, yaitu studi terkait proses kreatif pengarang, studi
pengarang, studi tentang hukum psikologi dalam karya sastra, dan studi tentang pembaca sastra.
Pandangan tersebut telah banyak digunakan oleh para peneliti psikologi karena dianggap
menjadi representatif dalam kajian psikologi sastra.

Dalam memahami psikologi, seseorang memerlukan kemampuan dalam menginterpretasi


dan merekonstruksi seseorang dalam hal psikologis. Hal tersebut tidaklah mudah karena
seseorang harus memiliki pemahaman yang komprehensif untuk memahami psikologis. Akan
tetapi, kebanyakan peniliti tidak ingin mengkaji dunia psikologi dikarenakan mitos yang
tersebar. Sastra dan psikologi merupakan kajian dunia dalam, maka peneliti takut karena mitos
bahwa orang-orang yang mempelajari dunia dalam adalah orang-orang yang memiliki masalah
dengan dunia nyata.
2). Psikologi Sastra, Teori dan Aplikasinya – Wiyatmi
Sastra merupakan bentuk karya imaginer, yaitu sebuah karya yang diciptakan
berdasarkan fantasi atau imaginasi seorang pengarang yang karyanya menggunakan bahasa
sastra. Disini, korelasi antara psikologi dan sastra adalah hal yang sama karena keduanya
membahas terkait manusia. Akan tetapi, sastra mengungkap manusia yang diciptakan dari hasil
imajiner pengarang, sedangkan psikologi merupakan bahasan kebenaran manusia yang
diciptakan oleh Tuhan di dunia nyata. Hal yang menarik dari perbedaan tersebut adalah, karya
sastra yang berdasarkan dari hasil imaginer dalam menggambarkan manusia masih dapat
menjadi bahasan kajian psikologis ketika pengarang menggambarkan karakter dan jiwa tokoh
yang berdasarkan referensi yang didapatkan di dunia nyata. Selanjutnya, tokoh yang telah
disusun tersebut tidak hanya memiliki dimensi sosial dan fisik, tetapi dimensi psikologis.

3). The Relationship between Psychology and Literature – Dastmard F, Razmjoo T, Saleh V.
(Not Good)

4). Literature and Psychology in the Context of the Interaction of Social Science – Badegul Can
Emir
Sastra dan Psikologi merupakan dua bidang keilmuan yang sama-sama mempelajari
kejiwaan manusia. Psikologi pada dasarnya mempelajari karakter manusia dan segala sesuatu
yang mempengaruhinya sedangkan sastra bekerja sebagai penggambaran dari kehidupan
manusia melalui imajinasi. Kedua bidang tersebut sama-sama bermanfaat karena mempelajari
tingkah laku manusia dan dijembatani oleh sebuah karya sastra. Dalam bidang psikologi, untuk
menganalisis mental kehiduapan manusia, dibutuhkan manusia yang memiliki kondisi khusus
untuk dipelajari. Hal ini menjadi kendala karena untuk menemukan manusia dengna kriteria
tersebut sangat sulit, olehnya para psikologis kebanyakan mempelajari karakter manusia melalui
sebuah karya sastra. Sastra juga demikian, untuk membuat sebuah karya yang bagus, maka
dibutuhkan analisis pskologi untuk menggambarkan sebuah karakter menjadi lebih nyata. Karya
sastra menjadi studi dalam bidang psikologi karena memberikan aspek psikologi untuk
dianalisis, sebaliknya karya sastra membutuhkan studi psikologi untuk betul-betul membuat
sebuah karakter atau tokoh yang menarik dalam sebuah karya. Hal ini disebabkan karena
psikologi dan sastra menemukan titik korelasinya pada imajinasi, perasaan, dan jiwa manusia.

Anda mungkin juga menyukai