Anda di halaman 1dari 4

Tepat pada tanggal 28 Agustus 2020 kami dilantik oleh Dewan Syura sebagai panitia

pelaksana Mubes Himab KMFIB-UH, kepanitiaan ini terdiri dari 20 orang, kemudian tersusun
dari 3 divisi yaitu, Divisi Acara, Divisi Perlengkapan, dan Divisi Publikasi dan Dokumentasi.
Kami diberi kesempatan untuk menjalankan amanah sebagai koordinator dan anggota di masing-
masing divisi dari kepanitiaan ini. Adapun rapat bersama SC kami adakan 2 kali dan rapat
bersama seluruh panitia diadakan 1 kali.

Pada awalnya pelaksanaan Mubes direncanakan secara tatap muka. Akan tetapi, kami
dihadapkan dengan kondisi yang membuat acara Mubes ditadaklah efektif jika dilakukan secara
luring atau tatap muka. Covid-19 atau Virus Corona telah menjadi sebuah wadah penyakit yang
tersebat diseluruh dunia yang membuat kita sebagai panitia pelaksana mengambil kebijakan
bahwa Mubes kali ini akan dilaksanakan secara daring melalui salah satu software yang tersedia
didunia internet, yaitu aplikasi Zoom.

Pandemi Covid-19 juga memberikan permasalahan atau kendala bagi pelaksanaan


Mubes, diantaranya yaitu:

a. Rencana yang Kurang Efektif

Pembentukan panitia yang sangat dekat dengan hari pembukaan Mubes, membuat kita
sulit untuk menyusun struktur panitia dan juga rencana pelaksanaan Mubes itu sendiri. Akan
tetapi, dengan kerja kolektif dari tim panitia pelaksana, membuat kegiatan atau acara ini
setidaknya berjalan sesuai rencana.

b. Kurangnya SDM

Covid-19 membuat kita tidak bisa berada pada satu tempat dan harus memulai kegiatan
dari rumah, hal ini juga koheren dengan kebijakan pemerintah yakni Work from Home. Kondisi
tersebut membuat kebanyakan panitia berada pada lokasi yang berbeda dan hal tersebutlah yang
membuat kita sulit untuk saling menghubungi. Alhasil, SDM dalam pelaksanaan Mubes kali ini
sedikit kurang efektif. Akibat dari hal tersebut timbullah beberapa permaslahan konstruktif,
yakni:

1. Pemilihan Presidium Sidang


Melihat kondisi Mubes pada tahun sebelumnya, yang menjadi presidium sidang
biasanya dari Maba atau Mahasiswa Baru, hal ini dilakukan guna membuat mereka untuk
berkontribusi dan menunjukkan diri potensi sebagai penerus yang luar biasa. Akan tetapi,
dengan mengingat kondisi pada saat itu, yang dapat menjadi presidium sidang harus
berada pada satu tempat (Makassar) agar memudahkan proses Mubes ini. Pada saat itu,
yang berada dilokasi hanyalah 2 orang, salah satunya adalah Ketua Panitia dari Mubes
ini. Maka dari itu, untuk menyukupkan presidium sidang yang dipilih dari Mahasiswa
Baru, diarahkanlah Ketua Panitia dari Mubes untuk menjadi salah satu dari presidium
sidang dan satunya lagi dari lokasi yang berbeda.
2. Pergantian Presidium Sidang
Seiring dengan point pertama, terjadi beberapa kendala yang tidak terduga pada
saat proses Mubes dilakukan. Menjelang pekan terakhir dari Mubes, salah satu dari
presidium sidang sedang sakit sehingga harus digantikan. Mengingat SDM pada kondisi
saat itu, maka salah satu SC (Steering Committe) akan menggantikan posisi presidium
sidang yang sedang berhalangan.

c. Managemen Waktu

Salah satu kekurangan kami dalam mengontrol Mubes ini adalah managemen waktu.
Kurangnya pertimbangan terhadap kondisi realitas peserta Mubes membuat partisipan sering
mengalami kenaikan dan penurunan. Terkadang pada saat Mubes dilaksanakan, terjadi
kontradiksi antara waktu pelaksanaan dan kondisi partisipan yang membuat Mubes sering
melakukan Pending. Setelah beberapa hari, musyawarah mufakatpun dilakukan bersama peserta
yang menghasilkan kegiatan Mubes dilakukan pada malam hari, sekitar jam 20.00 WITA.
Karena hal tersebut, pelaksanaan Mubes kali ini terbilang cukup lama, yakni sekitar 3 Minggu.

d. Sarana dan Prasarana

Pelaksanaan Mubes dilakukan melalui perangkat lunak yang bernama Zoom, hal ini tentu
merupakan teknologi yang memudahkan kita dalam pelaksanaan kegiatan mengingat kondisi
pandemi saat ini. Akan tetapi, dalam pengakomodasian tersebut terjadi beberapa masalah yang
sulit kita tangani. Jaringan internet yang tidak memadai menjadi salah satu alasan kenapa
partisipan pada Mubes sering mengalami kemunduran, sebagai panitia pelaksana hal ini menjadi
permasalahan yang sulit untuk ditangani.
e. Masalah Teknis

Setelah proses kegiatan Mubes dilakukan, pada akhir sesi kita dihadapkan oleh
permasalahn yang tidak terprediksi. Pada saat pelaksanaan pemilihan ketua umum KMFIB-UH
yang dilaksanakan secara voting denga perhitungan yang telah dijelaskan pada Tatib Pasal 7
point 4 “Bagi peserta penuh Mubes Himab KMFIB-UH yang tidak mengisi daftar hadir (google
form) lebih dari tiga kali tanpa alasan yang jelas maka hak suaranya dinyatakan gugur”.
Melihat dari kondisi realitas, banyak diantara peserta Mubes yanng tidak memenuhi persyaratan
tersebut yang mengakibatkan dilakukannya PK (Peninjauan kembali) yang dilakukan oleh
peserta Mubes bersama presidium sidang. Kebijakan tersebut menghasilkan sebuah persetujuan
baru yakni memberikan kesempatan kepada peserta yang menghadiri minimal 3 kali agenda
sidang, untuk mendapatkan hak suara dalam pemilihan ketua tersebut.

Demikianlah laporan dan beberapa kendala yang kita hadapi sebagai panitia pelaksana.
Adapun aplikasi yang digunakan untuk pelaksanaan Mubes adalah Meeting Zoom ID 404 532
8902 yang dilaksanakan kurang lebih selama 3 minggu pada tanggal 13 September 2020 dan
berakhir pada tanggal 11 Oktober 2020.
Melihat dari kondisi tersebut, sebagai panitia yang ditunjuk untuk mengemban amanat ini
kami sadar akan kekurangan kami dikarenakan terbatanya kemampuan dalam hal
mengembangkan paradigma dan kerja kolektif sesama tim. Maka dari itu, kami masih butuh
untuk dibina kembali.

Anda mungkin juga menyukai