Anda di halaman 1dari 13

CERITA RAKYAT JAWA TENGAH TUJUH BIDADARI DARI KAYANGAN

DENGAN THE SWAN MAIDENS DARI LONDON


(Analisis Unsur Intrinsik Sastra Bandingan)

1Ummu Haniva, 2Yenni Hayati


Universitas Negeri Padang
Ummuhaniva12@gmail.com
Yennihayati69@gmail.com

Abstrak

Cerita rakyat merupakan salah satu topik yang menarik untuk diteliti, cerita rakyat
berkaitan dengan budaya yang terkandung dalam sekelompok orang yang merupakan
kisah yang kehadirannya dapat dirasakan sampai sekarang. Karya sastra terkadang
memiliki kesamaan antara karya yang satu dengan yang lain, bahkan persamaannya
terjadi pada dua negara yang berbeda, seperti cerita rakyat Jawa Tengah tujuh bidadari
dari kayangan dan cerita rakyat The Swan Maidens dari London. Penelitian perlu
dilakukan guna melihat persamaan dan perbedaan unsur intrinsik yang terdapat dalam
kedua cerita rakyat tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah sastra bandingan
dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh dari kedua cerita
rakyat tersebut adalah terdapat kesamaan dari segi tema dan sudut pandang. Selain itu
juga terdapat perbedaan yang terdapat cerita rakyat dari segi tohog dan penokohan,
alur dan amanat.

Kata kunci: Cerita Rakyat, sastra bandingan, unsur intrinsik.

Abstract

Folklore is one of the interesting topics to study, folklore is related to the culture contained
in a group of people which is a story whose presence can be felt until now. Literary works
sometimes have similarities between one work and another, even the similarities occur in
two different countries, such as the folklore of Central Java, seven angels from heaven and
folklore The Swan Maidens from London. Research needs to be done to see the similarities
and differences in intrinsic elements contained in the two folklore. the approach used is
comparative literature with descriptive qualitative research methods. The results obtained
from the two folklore are there are similarities in terms of themes and points of view. In
addition, there are also differences in folklore in terms of tohogs and characterizations,
plot and commission.

Keywords: Folklore, comparative literature, intrinsic element.

81
A. PENDAHULUAN terdapat pada bagian tema, latar, alur,
Karya sastra merupakan sebuah penokohan, amanat, sudut pandang.
ungkapan pikiran dan perasaan seorang Menurut Nurgiyantoro ( 2010: 23)
pengarang dalam usahanya untuk unsur intrinsik merupakan unsur-unsur
menghayati kejadian-kejadian yang ada di yang membangun sebuah karya sastra itu
sekitarnya pernyataan tersebut didukung sendiri. Unsur intrinsik terbagi menjadi
oleh teori menurut Rokmansyah (2014: tema, alur, tokoh, latar, penokohan, sudut
2), bahwasanya melalui sebuah karya pandang, gaya bahasa. Menurut
sastra seorang pengarang bisa Rokmansyah (2014: 33) tema merupakan
menggambarkan kepribadian, perasaan ide sebuah cerita, pengarang dalam
menganai kehidupan yang ada di menulis ceritanya bukan sekedar mau
lingkungan sekitarnya. Lebih lanjut ia bercerita tetapi mengatakan sesuatu
mengatakan banyak nilai-nilai yang bisa kepada pembacanya. Sesuatu yang mau
diambil dan tercermin dalam sebuah dikatakannya itu bisa sesuatu masalah
karya sastra itu sendiri, karena karya kehidupan, pandangan hidupnya tentang
sastra pada hakikatnya merupakan suatu kehidupan atau komentar suatu
pengolahan jiwa yang dikemas dalam kehidupan. Sejalan dengan hal itu,
bentuk imajinasi. menurut Nurgiyantoro (2007: 142) alur
Salah satu karya sastra yang merupakan sebuah cerita yang bersifat
memiliki topik menarik untuk diteliti padu. Antara peristiwa satu dengan yang
adalah cerita rakyat. Cerita rakyat lain saling berkaitan dan kaitan antar
berkaitan dengan budaya yang terdapat peristiwa tersebut harus logis, jelas. Selain
dalam sekelompok masyarakat yang itu, Atmazaki (2007 : 99) mengatakan
menjadi sebuah cerita yang kehadirannya bahwa plot atau alur merupakan bagian
dapat dirasakan sampai sekarang ini. Hal demi bagian peristiwa yang terjadi dalam
itu berkaiatan dengan pendapat Alwi dkk, bentuk sebab akibat.
2003:210 mengatakan, sebuah sastra atau Selain itu, Rokhmansyah (2014 :
cerita yang ada dari zaman dahulu yang 34) berpendapat tokoh merupakan pelaku
diwariskan secara lisan dan atau orang yang memiliki peranan penting
keberadaannya masih hidup dan dan menjadi pusat permasalahan dalam
berkembang di dalam masyarakat sampai sebuah karya sastra. Kemudian lebih
sekarang ini. lanjut juga dijelaskan bahwa penokohan
Dalam sebuah karya sastra yang menurut Rokmansyah (2014: 34)
berupa cerita rakyat tanpa disadari penokohan dapat diwujudkan secara
terdapat beberapa kemiripan di antara langsung pengarang mengungkap watak
karya sastra yang satu dengan karya tokoh dalam ceritanya, sedangkan secara
sastra yang lainnya. Kemiripan di antara tidak langsung, pengarang hanya
kedua karya sastra yang berupa cerita menampilkan pikiran-pikiran, ide-ide dan
rakyat ini bahkan sampai kepada ucapan-ucapan dalam sebuah cerita.
perbedaan negara. Seperti pada cerita Sejalan dengan hal itu, Atmazaki (2007:
rakyat Indonesia Tujuh Bidadari dari 104-105) mengatakan latar merupakan
Kayangan dan cerita rakyat Eropa yang tindakan atau peristiwa yang selalu
berjudul The Swan Maidens. Kemiripan berada dalam referensi waktu dan tempat.
pada kedua karya sastra biasanya Latar merupakan faktor utama dalam
menggambarkan persoalan dan
82
berpengaruh langsung dalam bandingan berlandaskan azas bandingan
pengungkapan tema. dam membandingkan.
Sehubungan dengan hal itu, sudut Penelitian tentang analisis unsur
pandang menurut Atmazaki (2007 : 105) intriksi sebelumnya sudah pernah
merupakan tempat berada narrator dalam dilakuan sebelumnya, ada beberapa
menceritakan kisahnya. Setiap kalimat di penelitian yang terkait dengan alur dan
dalam karya sastra naratif merupakan cerita rakyat, salah satu di antaranya
perkataan yang diucapkan oleh seseorang. enelitian oleh Diessy Hermawati
Selain itu, menurut Rokmansyah (2014: Bravianingrum pada tahun 2011 pada
41) amanat merupakan segala sesuatu penelitian ini ditemukan bahwa legenda
yang ingin disampaikan pengerang, yang (Ko-sodate Yuurei) dan legenda Kuntilanak
ditanakannya secara tidak langsung ke mempunyai persamaan dari segi jenis
dalam benak para penikmat sastra.Jadi, mitosnya. Kemudian legenda ini juga
dapat disimpulkan bahwa amanat memili perbedaan jika dilihat dari
merupakan pesan atau nilai yang dapat perbedaan pandangan masyarakat
kita ambil dan yang disampaikan oleh tentang legenda (Ko-sodate Yuurei) dan
pengarang dalam karyanya. Setelah legenda kuntilanak mempunyai
peneliti membaca cerita rakyat Tujuh perbedaan dari segi pandangan
Bidadari dari Kayangan dan The Swan masyarakat asal kedua legenda tersebut.
Maidens, peneliti tertarik untuk Selain itu lebih lanjut penelitian yang juga
membandingkan unsur intrinsik tema, berkaitan dengan itu penelitia.
tokoh dan penokohan, latar, alur dan Agus Yulianto terdapat persamaan
amanat yang terdapat dari kedua cerita kedua cerita rakyat tersebut terdapat
rakyat tersebut. Oleh sebab itu perlu pada tema. Amanat, sedangkan perbedaan
dilakukan kajian ilmiah untuk membedah terdapat pada tokoh dan penokohan, alur,
dan menemukan persamaan dan dan latar, sedangkan penelitian lainnya
perbedaan unsur intrinsik dari kedua yang sejalan dengan penelitian
cerita rakyat tersebut. sebelumnya adalah penelitian Fauzi
Terkait dengan persamaan dan Rahman tahun 2017, hasil penelitian
perbedaan unsur intrinsik yang terdapat terdapat perbedaan unsur intrinsik dari
dalam cerita rakyat Tujuh Bidadari dari kedua novel tenggelamnya kapal van der
Kayangan dan The Swan Maidens, maka wijck dan magdalena. Sejalan dengan
perlu adanya pendekatan sastra penelitian sebelumnya, penelitian oleh
bandingan dari kedua karya sastra Fauzi Rahman tahun 2018 hasil
tersebut, sehubungan dengan hal iitu penelitiannya terdapat perbedaan
menurut Damono (2005: 16), sastra kebudayaan yang melatarbelakanginya
bandingan merupakan studi kesusastraan kedua cerita ini. Penelitian oleh Uah
melewati batas-batas linguistik, maka Maspuroh tahun 2015 hasil penelitiannya
seharusnya dikaitkan dengan sejarah terdapat perbedaan dari segi afirmasi dan
pemikiran. Lebih lanjut ia mengatakan restorasi yang terdapat dari kedua novel
bahwa perbandingan sebenarnya setelah dilakukan perbandingan.
merupakan salah satu metode yang juga Selain itu, ada lima penelitian yang
selalu dilaksanakan dalam penelitian relevan dengan penelitian yang terkait
seperti halnya memberikan dan unsur intrinsik, cerita rakyat dan sastra
menguraikan, dengan demikian uraian bandingan. Penelitian yang terkait yang
yang dilaksanakan dalam sastra dilakukan Didis Ariesandi 2017 hasil

82
penelitiannya bahwa unsur penokohan penelitian pada dua cerita rakyat tersebut
dan pesan moral yang baik dalam novel karena kedua cerita rakyat tersebut
sang pemimpi, sejalan dengan hal itu memiliki perbedaan bahasa dan Negara
penelitian yang dilakukan oleh Ima Siti sementara itu kedua cerita rakyat ini
Rahmawati 2018 hasil penelitian belum pernah diteliti sebelumnya. Cerita
mendeskripsikan tentang kearifan lokal rakyat Tujuh Bidadari dari Kayangan
cerita rakyat nyi rambut kasih. Selain itu, berasal dari Jawa Tengah yang dibukukan
penelitian yang terkait juga dilakukan oleh oleh tim optima picture dan masuk dalam
Risma Khairun Nisya dan Iis Nurazizah jenis cerita rakyat (Folklore). Sedangkan
tahun 2019, hasil penelitiannya The Swan Maidens adalah folkor berasal
ditemukan unsur unsur pendidikan yang dari London yang diterbitkan oleh Abella
digambarkan penulis dalam karakter Publishing dan penelitian ini juga belum
tokoh-tokoh dalam novel Into The Magic pernah dilakukan sebelumnya. Oleh
Shop. Sejalan dengan penelitian yang karena itu peneliti tertarik untuk melihat
sebelumnya, penelitian yang dilakukan perbandingan unsur intrinsik dari cerita
oleh Ery Agus Kurnianto 2016 bahwa hasil rakyat Tujuh Bidadari dari Kayangan dan
penelitian persamaan cerita rakyat Dampu The Swan Maidens.
awang dan Malin Kundang terletak pada
unsur tokoh dan penokohan, latar, dan B. METODE PENELITIAN
rangkaian peristtiwa yang membangun Penelitian ini merupakan penelitian
alur, sedangkan perbedaan kedua cerita kualitatif dengan metode yang digunakan
rakyat tersebut terletak pada alur, adalah metode deskriptif. Penelitian ini
penokohan semasa mereka masih kanak- bertujuan untuk mendapatkan data yang
kanak, dan setting pada bagian terjadinya bersifat deskriptif atau memberikan
kutukan. Penelitian selanjutnya adalah gambaran mengenai perbandingan dari
penelitian yang dilakukan oleh Tio kedua cerita rakyat tersebut. Menurut
Krisnawati Novega 2017, hasil penelitian Moleong (2010:6) mengatakan bahwa
ditemukannya persamaan pada tema penelitian kualitatif adalah penelitian
minor, jumlah tokoh utama dan yang bermaksud untuk memahami
penokohan, alur,latar waktu dan latar fenomena tentang apa yang dialami oleh
tempat. Kemudian perbedaannya adanya subjek penelitian misalnya perilaku,
unsur tema mayor, jumlah tokoh persepsi, motivasi, tindakan. Secara
tambahan, jumlah konflik dan latar sosial holistic dan dengan cara deskripsi dalam
pada cerita rakyat Jepang Ama No bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
Hagoromo dan Cerita rakyat Indonesia konteks khusus yang alamiah dan dengan
Jaka Tarub. memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Dilihat dari penelitian yang relevan Lebih jelasnya lagi menurut Moleong
dengan penelitian yang akan penulis teliti (2010: 11) metode deskriptif merupakan
terdapat perbedaan dari segi objek yang data yang dikumpulkan berupa kata-kata,
akan dikaji. Perbedaan dari penelitian gambar dan bukan angka-angka. Dengan
sebelumnya terletak pada sumber, peneliti demikian, laporan penelitian akan berisi
akan mengkaji mengenai cerita rakyat kutipan-kutipan data untuk memberikan
Tujuh Bidadari dari Kayangan yang gambaran penyajian laporan.
berasal dari Indonesia dengan The Swan Teknik dalam pengumpulan data
Maidens yang berasal dari Eropa. Peneliti pada penelitian ini dilakukan dengan cara:
merasa tertarik untuk melakukan pertama, membaca secara keseluruhan

83
sumber data berupa cerita rakyat Tujuh Melihat para bidadari yang sangat cantik
Bidadari dari Kayangan dan The Swan itu, Jaka Tarub berkeinginan untuk
Maidens, kedua melihat unsur-unsur memperistri salah seorang di antara
intrinsik yang terdapat dari kedua sumber mereka.
tersebut, ketiga melihat perbedaan serta Cerita rakyat The Swan Maidens
membandingkan kedua cerita rakyat When the hunter saw them fly away, he
tersebut berdasarkan unsur intrinsiknya. came forward with the feather robe in his
Selain itu, teknik analisis yang dilakukan hand, he gave her his cloak but would not
untuk menganalisis data tersebut yaitu : give her robe and he made her promise to
pertama, membaca secara keseluruhan marry him.
kedua cerita rakyat yang akan ( ketika pemburu meilihat mereka pergi
diteliti,kedua mencari unsur intrinsik dari dan dia maju dengan jubah bulu di
kedua cerita rakyat yang akan tangannya, dia tidak mau memberikan
dibandingkan, ketiga mencari perbedaan jubahnya dan dia berjanji padanya untuk
serta kesamaan unsur intrinsik yang menikah dengannya).
terdapat dari kedua cerita rakyat tersebut,
keempat menganalisis data yang telah
didapatkan sesuai dengan teori yang Analisis data 1 tema
digunakan. Jika dilihat pada kutipan tersebut,
Sumber dalam penelitian ini adalah terlihat bahwa kedua cerita rakyat itu
teks cerita rakyat Tujuh Bidadari dari memiliki tema yang sama, yaitu seorang
Kayangan dan The Swan Maidens, pemuda yang sama sama jatuh cinta dan
sedangkan objek penelitiannya adalah menikahi seorang bidadari dari kayangan.
melihat perbandingan unsur intrinsik dari Namun, ada perbedaan yang terdapat
kedua cerita rakyat Tujuh Bidadari dari dalam kedua cerita rakyat tersebut, cerita
Kayangan dan The Swan Maidens. Pada rakyat Tujuh Bidadari dari Kayangan
penelitian ini, peneliti mencoba melihat sosok bidadari pada cerita ini memang
perbandingan cerita rakyat tujuh bidadari seorang manusia, sedangkan pada cerita
dari kayangan dan The Swan Maidens guna The Swan Maidens sosok bidadari di sini
mendapatkan sebuah informasi mengenai merupakan seekor angsa yang menjelma
perbedaan dan persamaan dari kedua menjadi seorang bidadari .
cerita rakyat yang berbeda negara Data 2 Perbandingan Alur
tersebut. Cerita rakyat Tujuh Bidadari dari
Kayangan
C. PEMBAHASAN Suatu hari Jaka Tarub pergi
Cerita rakyat Tujuh Bidadari dari menyumpitburung di bukit terlarang
Kayangan merupakan cerita rakyat yang bernamaBukit Biru. Tidak lama kemudian
berasal dari Jawa Tengah yang sudah suatu pemandangan aneh tiba-tiba terjadi.
dibukukan oleh optima picture dan cerita Kilatan cahaya muncul, ternyata cahaya
rakyat The Swan Maidens dari London tersebut berubah wujud menjadi tujuh
yang dipublikasikan oleh Abella Publishing bidadari yang sedang mandi. Jaka Tarub
yang memiliki unsur intrinsik dan akan mengambil salah satu selendang tersebut
dipaparkan pada bagian pembahasan ini: dan akhirnya menikahi salah satu bidadari
Data 1 Perbandingan Tema tersebut, mereka hidup bahagia dengan
Cerita rakyat Tujuh Bidadari dari dikaruniai seorang anak yang cantik.
Kayangan Namun, Nawang Wulan kecewa karena

84
Jaka Tarub selama ini sudah menguntit rusa atau memasang
membohonginya dengan pura-pura tidak perangkap untuk permainan. Suatu malam
mengambil selendang Nawang Wulan, dia menonton di rumpun dekat danau
akhirnya sang bidadari kembali ke untuk mencari bebek liar yang ingin dia
kayangan dan Jaka Tarub hanya bisa jebak. Tiba-tiba dia mendengar, di udara,
menyesali perbuatannya itu. deru sayap dan mengira bebek itu datang
Cerita rakyat The Swan Maidens dan dia menggantung busurnya dan
There was once a hunter who used often menyiapkan panahnya. Bukannya bebek
tospend the whole night stalking the deer di sana muncul tujuh gadis semua
or setting traps for game. Now it happened mengenakan jubah yang terbuat dari bulu,
one night that he was watching in a clump dan mereka turun di tepi danau, dan
of bushes near the lake for some wild ducks melepas jubah mereka terjun ke perairan
that he wished to trap. Suddenly he heard, dan mandi dan olahraga di danau. Ketika
high up in the air, a whirring of wings and pemburu melihat mereka pergi, dia maju
thought the ducks were coming, and he dengan jubah bulu di tangannya, dan
strung his bow and got ready his angsa gadis itu memohon agar dia
arrows.But instead of ducks, there mengembalikan jubahnya. Dia tidak mau
appeared seven maidens all clad in robes memberinya jubahnya, merasa bahwa dia
made of feathers, and they alighted on the akan terbang. Dan dia berjanji padanya
banks of the lake and, taking off their robes, untuk menikah dengannya, dan
plunged into the watersand bathed membawanya pulang, dan
He gave her his cloak but would not give menyembunyikan jubah bulunya di mana
her her robe, feeling that she would fly dia tidak bisa menemukannya. Sekarang
away. And he made her promise to marry ketika dia sampai di sana, dia melepaskan
him, and took her home, and hid her feather topinya yang tak kasat mata dan sepatu
robe where she could not find it.Then the kecepatan dan bertanya siapa yang
hunter knew that he had come to the Land memerintah atas tanah dan dia diberitahu
of his wife. And he went boldly to the King bahwa ada seorang raja yang memiliki
and said: "Hail O King, I have come to seek tujuh anak perempuan yang mengenakan
my wife." bulu angsa dan terbang ke mana pun
So the hunter said: "If I may take each of mereka inginkan.Kemudian pemburu tahu
them by the hand I will surely know my bahwa dia telah datang ke tanah istrinya.
wife," for when she had dwelt with him she Dan dia pergi dengan berani kepada raja
had sewn the little shifts and dresses of her dan berkata:
children, and the forefinger of her right "Salam raja, aku datang untuk
hand had the marks of the needle. mencari istriku."jika saya dapat
And when he had taken the hand of each of memegang masing-masing tangan
the swan maidens, he soon found which was mereka,saya pasti akan mengenal istri
his wife and claimed her for his own. Then saya, karena ketika dia tinggal dengan
the King gave them great gifts and sent saya dia telah menjahit shift dan gaun
them by a sure way down the Crystal anak-anaknya, dan jari telunjuk tangan
Mountain.And, after a while, they reached kanannya memiliki bekas jarum.Dan
home and lived happily together ever ketika dia mengambil tangan masing-
afterwards. masing angsa, dia segera menemukan
(Dahulu kala ada seorang pemburu yang yang mana adalah istrinya dan
sering menghabiskan sepanjang malam mengklaimnya untuk dirinya sendiri.

85
Kemudian raja memberi mereka hadiah- Pada suatu hari Jaka Tarub pergi
hadiah besar dan mengirim mereka menyumpit burung di bukit terlarang
dengan cara yang pasti menuruni gunung bernama Bukit Biru. Suatu pemandangan
kristal.Dan setelah beberapa saat mereka aneh tiba-tiba terjadi, beberapa kilatan
sampai di rumah, dan hidup bahagia muncul dari balik awan, ternyata bidadari
bersama sesudahnya. dan mereka sangat cantik, karena
Analisis data 2 kecantikan mereka Jaka Tarub mengambil
Jika dilihat pada kutipan tersebut, selendang salah satu dari bidadari
alur dari kedua cerita itu sama-sama tersebut. Kemudian Jaka Tarub
bergerak dari pengenalan, klimaks dan menyembunyikannya tanpa sepengetahuan
penyelesaian. Alur dari kedua cerita Nawang Wulan.
rakyat tersebut sama-sama maju. Nawang Wulan
Namun,terdapat perbedaan antara kedua Suatu ketika Nawang Wulan menemukan
cerita tersebut, cerita Tujuh Bidadari dari pakaian dan selendangnya kembali. Betapa
Kayangan akhir ceritanya sangat sedih, kesalnya Nawang Wulan pada Jaka Tarub
karena Jaka Tarub ditinggalkan oleh yang tega membohonginya. Ia memutuskan
istrinya yaitu Nawang Wulan ke kayangan untuk kembali ke kayangan
hal tersebut disebabkan karena Nawang Penokohan pada cerita rakyat The Swan
Wulan merasa kecewa kepada Jaka Tarub Maidens
yang sudah membohonginya selama ini The hunter (pemburu)
dengan menyembunyikan selendang milik When the hunter saw them fly away, he
Nawang Wulan, kemudian Nawang Wulan came forward with the feather robe in his
perk eke kayangan dan meninggalkan Jaka hand, and the swan maiden begged and
Tarub bersama anaknya. Jika dilihat dari begged that he would give her back her
sisi cerita rakyat The Swan Maidens, cerita robe. He gave her his cloak but would not
tersebut memiliki akhir cerita yang give her her robe, feeling that she would fly
bahagia, karena si pemburu dan bidadari away. And he made her promise to marry
yang sudah menikah dan memiliki dua him, and took her home, and hid her feather
anak yaitu perempuan dan laki-laki. robe where she could not find it. So they
Namun, di pertengan jalan dari cerita were married and lived happily together
tersebut, bidadari kembali ke kayangan and had two fine children, a boy and a girl,
karena jubah bulu yang disembunyikan who grew up strong and beautiful, and
pemburu selama ini akhirnya ketemu, their mother loved them with all her heart.
namun ketika pemburu mengetahui hal (Ketika pemburu melihat mereka pergi,
itu, si pemburu tidak menyerah untuk dia maju dengan jubah bulu di tangannya,
bertemu dengan istrinya. Akhirnya, si dan angsa gadis itu memohon agar dia
Pemburu menemui istrinya di sebuah mengembalikan jubahnya. Dia tidak mau
tempat yang namanya gunung Kristal dan memberinya jubahnya, merasa bahwa dia
pada akhirnya mereka hidup bahagia akan terbang. Dan dia berjanji padanya
dengan anak-anak mereka. untuk menikah dengannya, dan
Data 3 Perbandingan Tokoh dan membawanya pulang, dan
Penokohan menyembunyikan jubah bulunya di mana
Penokohan pada cerita rakyat Tujuh dia tidak bisa menemukannya. Jadi
Bidadari dari Kayangan mereka menikah dan hidup bahagia
Jaka Tarub bersama dan memiliki dua anak yang baik,
laki-laki dan perempuan, yang tumbuh

86
kuat dan cantik, dan ibu mereka mencintai mengatakan kepadanya apa yang dia
mereka dengan sepenuh hati.) inginkan. Dan Raja Ikan pergi ke pantai
Swan Maiden laut dan memanggil semua ikan di
“Tell father that if he wishes to see me laut. Dan ketika mereka datang di
again, he must find me in the Land East o' sekelilingnya, dia berseru, "Siapa di antara
the Sun and West o' the Moon," and with kamu yang tahu di mana Tanah Timur
that she flew away. (Katakan pada ayah Matahari dan Barat Bulan?"
bahwa jika dia ingin melihat saya lagi, dia Analisis data 3
harus menemukan saya di Tanah Timur) Jika dilihat dari data yang telah
King of Fish and Dolphin disajikan, terlihat bahwa perbandingan
And after a time he found the King of the tokoh sekaligus penokohan dari
Birds and told him what he wanted. So the keduacerita rakyat tersebut memiliki
King of the Birds whistled loud and shrill, perbedaan. Pada cerita rakyat Tujuh
and soon the sky was darkened with all the Bidadari dari Kayangan hanya terdapat
birds of the air, who came around him. dua tokoh yang ada dalam cerita rakyat
Then he asked: "Which of you knows where tersebut. Tokoh Jaka Tarub pada cerita
is the Land East o' the Sun and West o' the rakyat Tujuh Bidadari dari Kayangan
Moon?"And none answered, and the King of merupakan sosok lelaki yang tangguh,
the Birds said: "Then you must consult my tetapi pembohong dibuktikan dengan
brother, the King of the Fishes," and he told kebohongan Jaka Tarub kepada Nawang
him how to find him.And the hunter went Wulan yang menyembunyikan
on, and he went on, and he went on, till he selendangnya selama ini. Selain itu, sifat
came to the King of the Fishes, and he told Nawang Wulan sangat baik dankarena
him what he wanted. And the King of the Jaka Tarub berbohong, maka membuat
Fishes went to the shore of the sea and Nawang Wulan kecewa dengan suaminya,
summoned all the fishes of the sea. And hal tersebut terlihat bagaimana Nawang
when they came around him he called out: Wulan yang sedih dan kecewa dengan
"Which of you knows where is the Land kebohongan yang dibuat oleh suaminya.
East o' the Sun and West o' the Moon?" Pada cerita rakyat The Swan
(Dan setelah beberapa waktu dia Maidens sosok si Pemburu memiliki sifat
menemukan Raja Burung dan mengatakan yang tangguh, baik dan mau
kepadanya apa yang dia inginkan. Jadi memperjuangkan sesuatu yang dia cintai.
Raja Burung bersiul nyaring dan Terlihat ketika sang bidadari kembali ke
melengking, dan segera langit menjadi kayangan, namun si Pemburu tidak
gelap dengan semua burung di udara, menyerah untuk melepaskan begitu saja,
yang datang mengelilinginya. Lalu dia Ia berjuang untuk bias bertemu dengan
bertanya: "Siapa di antara kamu yang tahu bidadari tersebut. Selain itu, sifat bidadari
di mana Tanah Timur Matahari dan Barat pada cerita rakyat The Swan Maidens
Bulan?" Dan tidak ada yang menjawab, sangat baik hati dan setia kepada
dan Raja Burung berkata, "Kalau begitu suaminya. Hal itu terlihat dari cintanya
kamu harus berkonsultasi dengan bidadari itu kepada si Pemburu dan buah
saudaraku, Raja Ikan," dan dia hati mereka serta ketika si Pemburu
memberitahunya bagaimana datang menenui sang raja untuk bertemu
menemukannya. Dan pemburu itu dengan sang bidadari, sang bidadari mau
melanjutkan, dan dia melanjutkan,sampai ikut dan hidup bersama dengan si
dia datang ke Raja Ikan, dan dia pemburu.

87
Namun, ada perbedaan tokoh yang (Sekarang ketika dia sampai di sana, dia
terdapat dalam cerita rakyat tersebut. melepaskan topinya yang tak kasat mata
Perbedaan terlihat pada tokoh cerita dan sepatu kecepatan dan bertanya siapa
rakyat The Swan Maidens yaitu dengan yang memerintah atas tanah dan dia
penambahan tokoh raja burung dan ikan diberitahu bahwa ada seorang raja yang
yang menolong si pemburu untuk memiliki tujuh anak perempuan yang
menemui bidadari di kayangan. Sifat mengenakan bulu angsa dan terbang ke
mereka jika dilihat dari penggalan cerita mana pun mereka inginkan)
tersebut sangat baik dan suka menolong Analisis Data 4
terutama menolong si pemburu. Jika dilihat dari kedua cerita rakyat
Data 4 Perbandingan latar tersebut, terdapat perbedaan latar dari
Cerita rakyat Tujuh Bidadari dari masing-masing cerita rakyatnya. Latar
Kayangan yang terdapat dalam cerita rakyat Tujuh
Pada suatu hari Jaka Tarub pergi Bidadari dari Kayangan latar yang
menyumpit burung di bukit terlarang tergambar di sana adalah bukit terlarang
bernama Bukit Biru. Di sana terdapat tempat dimana Jaka Tarub berburu atau
telaga biru yang indah. menyumpit burung. Namun, cerita rakyat
Saat tiba-tiba muncul awan tipis di atas The Swan Maidens latarnya di sebuah
telaga menutup cahaya mentari. hutan yang tidak terlarang. Selain itu,
Sampai suatu ketika Nawang wulan tempat mandi para bidadari jika dilihat
menemukan pakaian dan selendangnya pada cerita Tujuh Bidadari dari Langit,
kembali. Betapa kesalnya ia pada Jaka bidadari tersebut mandi di sebuah telaga,
Tarubkarena tega membohonginya. sedangkan pada cerita rakyat The Swan
Cerita rakyat The Swan Maidens Maidens mereka mandi di sebuah danau di
There was once a hunter who used often to hutan. Selain itu pada Tujuh Bidadari dari
spend the whole night stalking the deer or Kayangan suasana yang terdapat dalam
setting traps for game. Now it happened cerita rakyat tersebut yaitu sedih, karena
one night that he was watching in a clump Nawang Wulan merasa kecewa dengan
of bushes near the lake for some wild ducks Jaka Tarub yang membohongi dia dengan
that he wished to trap. menyembunyikan selendangnya selama
(Dahulu kala ada seorang pemburu yang ini, karena kekecewaannya akhirnya
sering menghabiskan sepanjang malam Nawang Wulan pergi ke kayangan dan
menguntit rusa atau memasang perangkap meninggalkan Jaka Tarub beserta
untuk permainan. Suatu malam dia anaknya. Namun, jika dilihat dari cerita
menonton di rumpun dekat danau untuk rakyat The Swan Maidens suasana yang
mencari bebek liar yang ingin dia jebak) tergambar dari cerita tersebut memiliki
So the hunter thanked the King of the akhir yang bahagia, karena si Pemburu
Fishes and went to the Wild Forest. yang tidak putus asa mengejar cinta
(Jadi pemburu berterima kasih kepada sejatinya akan melakukan apapun untuk
Raja Ikan dan pergi ke Hutan Liar bertemu dengan istrinya dan pada
Now when he got there, he took off his akhirnya mereka hidup bahagia.
invisible cap and shoes of swiftness and Data 5 perbandingan Sudut Pandang
asked who ruled over the Land, and he was Cerita rakyat Tujuh Bidadari dari
told that there was a King who had seven Kayangan
daughters who dressed in swans' feathers Pada suatu hari, Jaka Tarub pergi
and flew wherever they wished. menyumpit burung di bukit terlarang

88
bernama bukit biru. Hari berganti kesalnya Nawang Wulan pada Jaka Tarub
mendung tak lama kemudian Jaka Tarub yang membohonginya. Ia pun memutuskan
segera berteduh, dilihatnya seberkas untuk kembali ke kayangan.
cahaya dan ternyata itu adalah bidadari, Cerita rakyat The Swan Maidens
lalu Jaka Tarub mendekati bidadari Then the King said: "If you can tell her from
tersebutdan Jaka Tarub berkeinginan her sisters, then I know that what you say is
untuk memperistri salah seorang dari true." And he summoned his seven
bidadari tersebut. daughters to him, and there they all were,
Cerita rakyat The Swan Meindes dressed in their robes of feathers and
There was once a hunter who used often to looking each like all the rest.
spend the whole night stalking the deer or So the hunter said: "If I may take each of
setting traps for game. Now it happened them by the hand I will surely know my
one night that he was watching in a clump wife," for when she had dwelt with him she
of bushes near the lake for some wild ducks had sewn the little shifts and dresses of her
that he wished to trap. Suddenly he heard, children, and the forefinger of her right
high up in the air, a whirring of wings and hand had the marks of the needle.
thought the ducks were coming, and he And when he had taken the hand of each of
strung his bow and got ready his arrows. the swan maidens, he soon found which was
(Dahulu kala ada seorang pemburu yang his wife and claimed her for his own. Then
sering menghabiskan sepanjang malam the King gave them great gifts and sent
menguntit rusa atau memasang them by a sure way down the Crystal
perangkap untuk permainan. Suatu malam Mountain.And, after a while, they reached
dia menonton di rumpun dekat danau home and lived happily together ever
untuk mencari bebek liar yang ingin dia afterwards.
jebak. Tiba-tiba dia mendengar, di udara, (Dan raja berkata, siapa dia? Dan pemburu
deru sayap dan mengira bebek itu datang itu berkata, putri bungsu Anda bahwa ia
dan dia menggantung busurnya dan telah menikahinya.Lalu raja berkata jika
menyiapkan panahnya. kamu bisa memberitahunya dari saudara
Analisis data 5 perempuannya maka aku tahu bahwa apa
Dilihat dari kedua cerita rakyat yang kamu katakan itu benar ”Dan dia
tersebut, sudut pandang yang digunakan memanggil tujuh putrinya untuk
sama-sama sudut pandang orang ketiga menghadap kepadanya, dan di sanalah
serba tau. Karena dari kedua cerita rakyat mereka semua, mengenakan jubah bulu
tersebut, penulis menceritakan sebuah mereka dan masing-masing tampak
tokoh dengan menggunakan kata ganti ia, seperti yang lainnya. Maka pemburu itu
ataupun nama tokoh tersebut, sementara berkata: jika saya dapat memegang
itu orang ketiga serba tau karena masing-masing tangan mereka,saya pasti
pengarang menggambarkan sosok tokoh akan mengenal istri saya, karena ketika
memiliki peranan penting atau dia tinggal dengan saya dia telah menjahit
mengetahui semua peristiwa dan jalan shift dan gaun anak-anaknya, dan jari
cerita dari kedua cerita rakyat tersebut. telunjuk tangan kanannya memiliki bekas
Data 6 Perbandingan amanat jarum.Dan ketika dia mengambil tangan
Cerita rakyat Tujuh Bidadari dari Kayanga. masing-masing angsa, dia segera
Setelah menikah dengan Jaka Tarub, suatu menemukan yang mana adalah istrinya
ketika Nawang Wulan menemukan dan mengklaimnya untuk dirinya sendiri.
pakaian dan selendangnya kembali. Betapa Kemudian raja memberi mereka hadiah-

89
hadiah besar dan mengirim mereka yang baik hati, namun karena Ia merasa
dengan cara yang pasti menuruni gunung dibohongi oleh Jaka Tarub maka timbulah
kristal.Dan setelah beberapa saat mereka kekecewaan pada dirinya. Selain itu, jika
sampai di rumah, dan hidup bahagia dilihat dari cerita rakyatThe Swan Maidens
bersama sesudahnya) tokoh yang terdapat pada cerita tersebut
adalah si Pemburu, bidadari, raja ikan dan
Analisis Data 6 seekor burung. Sifat atau penokohan dari
Jika dilihat dari data di atas, masing-masing tokoh tersebut, si
amanat yang bisa diambil pada cerita pemburu yang tangguh dan pria yang
rakyat Tujuh Bidadari dari Kayangan yaitu tidak putus asa dalam mencari isterinya.
janganlah berbohong dengan apa yang Sementara itu, sang bidadari memiliki
sedang dijalankan dalam kehidupan, sifat yang baik hati dan setia kepada
karena hal itu akan berdampak pada suaminya, sedangkan raja Ikan dan
kehidupan kamu. Pada cerita tersebut burung mereka baik hati dan suka
terlihat Jaka Tarub yang membohongi menolong.
isterinya karena selendang yang selama Perbedaan yang juga terdapat
ini dicari oleh isterinya disembunyikan dalam penelitian ini terdapat pada latar
oleh Jaka Tarub hal itu membuat istrinya tempat yang ada dalam cerita
merasa kecewa dan marah kepada Jaka tersebut.Latar tempat yang terdapat
Tarub.Jika dilihat dari The Swan Maidens dalam cerita Tujuh Bidadari dari
ada perbedaan dari segi pesan atau Kayangan yaitu di sebuah bukit terlarang
amanat yang disampaikan penulis pada dan tempat pemandian dari bidadari
cerita tersebut. Karena, pada cerita ini, adalah sebuah telaga. Selain itu, latar
pemburu memang memberitahukan dari suasana yang tergambar dari cerita
awal kepada bidadari tentang bulu yang Ia tersebut suasana kecewa dan sedih,
ambil, tetapi si Pemburu tidak mau karena Jaka Tarub yag sudah berbohong
memberikan kepada sang Bidadari dengan kepada Nawang Wulan membuat Ia harus
alasan Ia harus menkahi si Pemburu ditingalkan oleh isterinya bersama
tersebut. Singkat cerita setelah anaknya anaknya. Selain itu, latar tempat dari
menemukan jubah bulu tersebut, akhirnya cerita The Swan Maidens si pemburu yang
bidadari kembali ke kayangan, namun si melakukan pemburuan di hutan dan
Pemburu tidak putus asa untuk bertemu menemukan bidadari atau angsa yang
dengan isterinya dan is berusaaha untuk sedang mandi di sebuah danau di hutan,
menemukan isterinya kembali. sementara itu ketika si Pemburu menemui
D. KESIMPULAN isterinya di gunung kristal, sedangkan
Dilihat dari pembahasan dan hasil suasana yang tergambar dalam cerita The
penelitian maka dapat disimpulkan Swan Maidens ini memiliki akhir yang
terdapat perbedaan tokoh dan penokohan bahagia, karena jiwa sekangat dan tidak
dalam kedua cerita rakyat tersebut. Cerita putus asaan seorang pemburu dalam
rakyat Tujuh Bidadari dari Kayangan mencari isterinya berbuah hasil, Ia
memiliki tokoh yang bernama Jaka Tarub menemukan isterinya dan hidup bahagia
dan Nawang Wulan, sifat Jaka Tarub pada bersama anak-anaknya.
cerita ini meskipun dia sosok laki-laki Amanat yang terdapat dalam kedua
yang perkasa, namun Ia memiliki sifat cerita tersebut juga memiliki perbedaan.
yang suka berbohong kapada isterinya Jika dilihat pada cerita rakyat Tujuh
Nawang Wulan, sedangkan Nawang Wulan Bidadari dari Kayangan amanat yang bisa

90
diambil dari cerita tersebut yaitu Departemen Pendidikan Nasional:
janganlah berbohong kepada siapapun Jakarta.
dan tentang apapun, karena akan Kurnianto, E.A. (2016). Dua Cerita Rakyat
mendapatkan ganjarannya. Selain itu, dalam Perbandingan. Volume 12,
amanat yang ada dalam cerita The Swan Nomor 2, Desember 2016.
Maidens yaitu janganlah putus asa dengan Semarang. Mlangun Jurnal Ilmiah
apa yang terjadi dalam kehidupan kamu Kebahasaan & Kesastraan.
dan pada cerita rakyat ini juga bisa Moleong, L. J. (2010). Metodologi
diambil kesetiaan seorang isteri kepada Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.
suami. Remaja Rosdakarya.
Perbedaan juga terdapat pada alur, Maspuroh, U. (2015). Kajian Bandingan
pada cerita rakyat Tujuh Bidadari dari Struktur dan Nilai Budaya Novel
Kayangan terdapat akhir yang sedih Amba dan Novel Perjalanan Sunyi
karena Jaka Tarub ditinggalkan oleh Bisma Dewabrata. Volume 1, Nomor
Nawang Wulan bersama anaknya. Jaka 2, November 2015. Bandung : Riksa
Tarub berbohong kepada Nawang Wulan Bahasa.
tentang selendang yang ternyata Novega,T. K. (2017). Perbandingan Cerita
disembunyikan selama ini, sedangkan Rakyat Jepang Ama No Hagoromo
akhir dari cerita rakyat The Swan Maidens dan Cerita Rakyat Indoneisa Jaka
pemburu, bidadari dan kedua anaknya Tarub. Skripsi. Semarang :
hidup bahagia selamanya. Universitas Diponegoro.
Nurgiyantoro, B. (2010). Teori Pengkajian
Fiksi.Yogyakarta: Gadjah Mada
DAFTAR PUSTAKA University Press.
Nisya, R.K., dan Nurazizah, I. (2019).
Atmazaki. (2007). Ilmu Sastra Teori dan Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan
Terapan. UNP Press: Padang. dalam Novel Into The Magic Shop
Ariesandi, D. (2017). Analisis Unsur Karya James R.Doty. Vol.3, No. 1,
Penokohan dan Pesan Moral dalam Februari 2019. Majalengka. Diglosia-
Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan
Hirata Sebagai Upaya Pemilihan Kesusastraan Indonesia.
Bahan akar Apresiasi Sastra di SMA. Rahman, F. (2017). Clasic Polemical
Vol. 1, No. 1, Februari 2017. Between The Novel Of
Majalengka : Diglosia- Jurnal Tenggelamnya Kapal Van Der wijck
Pendidikan, Kebahasaan, dan dan Magdalena. Volume 1 Number 2
Kesusstraan Indonesia. (2017), 108-115. Jakarta Timur :
Bravianingrum, D.H. (2011).Perbandingan Hortatori- Jurnal Pendidikan Bahasa
Mitos Yang Terdapat Pada Legenda dan Sastra Indonesia.
(Ko-Sodate Yuurei) (Jepang) Dan Rahman, F. (2018). Perbandingan Legenda
Legenda Kuntilanak (Indonesia) Ciuang Wanara dengan Cindelaras
(Kajian Sastra Bandingan).Vol 3, No Serta Kajian Budaya Lokal. Vol. 11,
1 (2011). Jombang: Universitas No. 1, Juni 2018. Jakarta Selatan :
Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum. Metasastra.
Damono,S. D. (2005). Pegangan Penelitian Rahmawati, I.S. (2018). Cerita Rakyat Nyi
Sastra Bandingan. Pusat Bahasa Rambut Kasih Sebagai Wujud
Kearifan Lokal Terhadap Pendidikan

91
Sastra di Majalengka. Vol. 2, No. 1
Februari 2018. Majalengka. Diglosia:
Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan
Kesusastraan Indonesia.
Rokhmansyah, A. (2013). Studi dan
Pengkajian Sastra. Semarang: Graha
Ilmu.
Yulianto, A. (2016). Legenda Telaga
Bidadari dan Legenda Jaka Tarub
Sebuah Kajian Struktural Sastra
Bandingan. Undas. Vol 12. , Nomor 2
, Desember 2016, 79—90.
Kalimantan Selatan Balai Bahasa
Kalimantan Selatan.

92

Anda mungkin juga menyukai