Anda di halaman 1dari 8

Vol. 2 No.

1 Mei 2017 Rahmadi Ali_Efektifitas Metode Qiroati Dalam Meningkatkan


Kemampuan Membaca Alquran Siswa SDIT Bunayya Medan

EFEKTIFITAS METODE QIROATI DALAM MENINGKATKAN


KEMAMPUAN MEMBACA ALQURAN SISWA SDIT
BUNAYYA MEDAN
Rahmadi Ali

Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah


Pendidikan Anak Usia Dini
Email: rahmadi.ali2121@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas metode qiroati dalam meningkatkan
kemampuan membaca Alquran siswa SDIT Bunayya Medan. penelitian ini menggunakan
metode kualitatif yaitu suatu proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati dan dilakukan pada
Sekolah Dasar Islam Terpadu Bunayya Medan. Hasil penelitian ini adalah: (1) Langkah-
langkah pembelajaran Alquran dengan menggunakan metode qiroati yang dilaksanakan oleh
para guru SDIT Bunayya Medan. Langkah-langkah yang dilaksanakan oleh guru-guru SDIT
dalam mengajarkan Alquran dengan menggunakan metode qiroati sudah sangat efektif, hal ini
terlihat dari kemajuan para siswanya dalam peningkatan bacaan Alquran. (2) Hambatan-
hambatan yang dialami oleh guru-guru SDIT Bunayya dalam melaksanakan metode qiroati,
diantaranya adalah a) Latar belakang guru yang terbiasa dengan metode lama, seperti metode
iqro’. b) Minimnya pengetahuan guru terhadap Metode Qiraati. c) Minimnya kemampuan guru
dalam menguasai kelas. d) Tidak seimbangnya jumlah siswa dengan guru. e) Minimnya
pemahaman orang tua terhadap metode qiroati. Namun hambatan tersebut harus dicari
solusinya sehingga hambatan tersebut bukan penghalang untuk meningkatkan kualitas bacaan
Alquran. (3) Prestasi yang sudah diraih oleh para siswa dalam bidang kemampuan bacaan
Alquran adalah berupa prestasi kejuaraan ditingkat sekolah dan Kotamadya, kemudian prestasi
tersebut juga berupa tercapainya target pembelajaran.

Kata Kunci : Efektifitas Metode Qiroati, Kemampuan Membaca Alquran.

Abstract

The purpose of this research is to know the effectiveness of the methods ofqiroati in improving
the reading skills of students Koran SDIT Bunayya terrain. This study uses qualitative methods
is a process of research that generates descriptive data in the form of the written word or spoken
of people and behavior that can be observed and carried out on an integrated Islamic primary
school Bunayya Of Medan.The result of this research is: ( 1 ) steps learning an uses the method
qiroati conducted by teachers SDIT Bunayya Medan. Steps that is carried out by teachers SDIT
of teaching us an uses the method qiroati is very effective, this can be seen from progress
students in increasing quran reading. (2) the barriers experienced by teachers in carrying
out SDIT Bunayya method qiroati, which is a) background of the teachers are familiar with
the old methods, such as method iqro '. b) Lack the knowledge of teachers against
Qiraati Method. c) lack of ability of teachers in the master class. d) is not the share of the
number of students by teachers. e) lack of understanding of the parents against the
method qiroati. But the barriers to look for the solution so that these obstacles are not a barrier
to improving the quality of reading the Quran. (3) the achievements already won by the
students in the field of Qur'anic reading ability is a feat as the
present Championships and the accomplishments of the municipality, then also be the
achievement of the learning targets.

179 Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora


Keywords: Effectiveness Of The Method Qiroati, The Ability To Read The Quran.

1. PENDAHULUAN Herman H. Horne, pendidikan


1.1. Latar Belakang Masalah harus dipandang sebagai suatu proses
Pendidikan sangatlah penting penyesuaian diri manusia seperti timbal
dalam kehidupan, tanpa adanya balik dengan alam sekitar, dengan
pendidikan seorang anak tidak bisa sesama manusia, dengan tabiat tertinggi
berkembang. Pendidikan adalah bagian dari kosmos.
dari upaya untuk membantu manusia William Mc Gucken, SJ, pendidikan
memperoleh kehidupan yang bermakna adalah perkembangan dari kelengkapan
hingga diperoleh suatu kebahagian kemampuan manusia, baik moral,
hidup, baik secara individu maupun intelektual dan jasmaniah yang
kelompok. Undang-Undang No. 20 diorganisasikan dengan atau untuk
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan kepentingan individual atau sosial
Nasional mendefinisikan pendidikan diarahkan kepada kegiatan-kegiatan
sebagai “usaha sadar dan terencana yang bersatu dengan penciptanya
untuk mewujudkan suasana belajar dan sebagai tujuan akhirnya.
proses pembelajaran agar peserta didik Al-Abrasyi (2010:100)
secara aktif mengembangkan potensi memberikan pengertian bahwa
dirinya untuk memiliki muatan spiritual pendidikan Islam adalah
keagamaan, pengendalian diri, mempersiapkan manusia supaya hidup
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dengan sempurna dan bahagia,
serta keterampilan yang diperlukan mencintai tanah air, tegap jasmaninya,
dirinya, masyarakat, bangsa dan sempurna budi pekertinya, teratur
negara”. pikirannya, halus perasaannya, mahir
Hal ini berarti bahwa dalam pekerjaannya, manis tutur
pendidikan merupakan suatu proses katanya baik dengan lisan atau tulisan.
atau upaya sadar untuk menjadikan Dari definisi tersebut Pendidikan
manusia ke arah yang lebih baik. Semua adalah faktor yang utama dalam
tujuan pendidikan, baik pendidikan pembentukan pribadi manusia.
umum maupun pendidikan agama selalu Pendidikan merupakan investasi masa
mengidealkan terciptanya sikap anak depan, karena menyangkut kualitas
didik yang dewasa, baik intelektualnya, suatu bangsa. Menyadari akan hal
emosionalnya, maupun spiritualnya. tersebut, pemerintah sangat serius
Menurut Muzayyin (2010:13) menangani bidang pendidikan, sebab
dalam bukunya Filsafat Pendidikan dengan sistem pendidikan yang baik
Islam. Pengertian pendidikan menurut diharapkan muncul generasi penerus
ahli pendidikan di Barat antara lain: bangsa yang berkualitas, yang mampu
Mortimer J Adler, pendidikan adalah menyesuaikan diri untuk hidup
proses dengan mana semua kemampuan bermasyarakat, berbangsa dan
manusia (bakat dan kemampuan yang bernegara. Pendidikan juga berarti
diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh menyiapkan kader-kader bangsa siap
pembiasaan, disempurnakan dengan pakai yang sanggup meneruskan cita-
kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui cita bangsa yang berdasarkan pancasila
sarana yang secara artistis dibuat dan dan Undang-Undang Dasar 1945.
dipakai oleh siapapun. Untuk membantu Pendidikan harus mampu
orang lain atau dirinya sendiri mencapai mengarahkan kemampuan dari dalam
tujuan yang ditetapkan. diri manusia menjadi suatu kegiatan

180 Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora


hidup yang berhubungan dengan tuhan memilih, menetapkan, dan
(penciptanya), baik kegiatan itu bersifat mengembangkan cara-cara metode dan
pribadi maupun kegiatan bersifat sosial. strategi pembelajaran yang tepat untuk
Proses kependidikan itu mengandung mencapai tujuan pembelajaran yang
“pengarahan “ kearah tujuan tertentu. ditetapkan sesuai dengan kondisi yang
Perbuatan pendidik diarahkan ada agar kurikulum dapat
pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu, diaktualisasikan dalam proses
yaitu tujuan pendidikan. Tujuan-tujuan pembelajaran. (Ismail, 2008:10)
pendidikan ini bisa menyangkut Dalam proses pembelajaran
kepentingan peserta didik sendiri, membaca, peserta didik tidak hanya
kepentingan masyarakat dan tuntutan harus bisa membaca tetapi harus
lapangan pekerjaan atau ketiga-tiganya menyukai sesuatu yang dibaca. Dengan
peserta didik, masyarakat dan pekerjaan begitu guru harus mempunyai metode
sekaligus. Proses pendidikan terarah pembelajaran yang khas dan metode
pada peningkatan penguasaan tersebut dapat meningkatkan motivasi
pengetahuan, kemampuan, rasa ingin tau dan mengembangkan
keterampilan, pengembangan sikap dan daya ingat.
nilai-nilai dalam rangka pembentukan Sasaran dan perbuatan
dan pengembangan diri peserta didik. pendidikan selalu normatif, selalu
Pengembangan diri ini dibutukan untuk terarah kepada yang baik. Perbuatan
menghadapi tugas-tugas dalam pendidikan selalu diarahkan kepada
kehidupannya sebagai pribadi, sebagai kemaslahatan dan kesejateraan peserta
siswa, karyawan, rofesional, maupun didik dan masyarakat. Karena tujuannya
sebagai warga masyarakat. (Nana positif, konstuktif dan normatif. Tujuan
Syaodih, 2005:4) normatif tidak mungkin dapat dicapai
Pembelajaran pada hakikatnya dengan perbuatan yang tidak normatif
adalah interaksi antara peserta didik pula. Oleh karena itu kepada guru
dengan lingkunganya sehingga terjadi sebagai pendidik untuk selalu berbuat,
perubahan perilaku kearah yang lebih berprilaku, berpenampilan sesuai
baik. Dengan adanya pembelajaran dengan norma-norma.
tersebut banyak faktor yang Seorang guru memiliki peran
mempengaruhinya, baik faktor internal dan tanggung jawab dalam pendidikan
yang datang dari lingkungan individu di sekolah. Guru adalah seorang
tersebut. pendidik yang profesional, karena
Pembelajaran terkait dengan secara implisit ia telah merelakan
bagaimana membelajarkan siswa atau dirinya menerima dan memikul
bagaimana membuat siswa dapat sebagian tanggung jawab pendidikan di
belajar dengan mudah dan dorongan pundak orang tua. Karena sering
oleh kemaunnya sendiri, untuk terdengar ungkapan bahwa guru adalah
mempelajari apa yang teraktualisasikan orang tua disekolah. Penggunaan
dalam kurikulum sebagai kebutuhan metode dalam pembelajaran merupakan
peserta didik. Oleh karena itu, hal yang utama dari seorang guru untuk
pembelajaran berupaya menjabarkan mencapai tujuan-tujuan yang telah
nilai-nilai yang terkandung dalam dirumuskan oleh sekolah.
kurikulum dengan menganalisis tujuan Metode merupakan salah satu
pembelajaran karakteristik isi bidang bagian dari strategi kegiatan dan cara
studi pendidikan agama yang yang dalam bekerjanya sebagai alat
terkandung dalam kurikulum. untuk mencapai tujuan kegiatan. Suatu
Selanjutnya dilakukan kegiatan untuk metode sangat penting dalam proses

181 Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora


pembelajaran, karena metode juga Alquran. Namun beberapa kelebihan
menentukan berhasil atau tidaknya dari metode ini adalah para siswa
suatu proses kegiatan pembelajaran. mengenal huruf asli tanpa diberi baris.
(Moeslichatoen, 2004: 15). Upaya Setelah metode Alif Ba Ta hilang maka
strategis pembelajaran Alquran tersebut muncullah metode Iqro’. Jilid pertama
meliputi proses pemilihan pendekatan, dalam metode iqro’ siswa langsung
metode, teknik pembelajaran dan mengenal huruf yang sudah diberi baris
prosedur pembelajaran menghasilkan tanpa terlebih dahulu dikenalkan huruf
hasil yang berkualitas. aslinya. Sehingga siswa tidak mengenal
Karenanya diperlukan sebuah huruf asli, namun metode ini lebih
upaya strategis untuk melaksanakan ditekankan pada baris-baris dalam
sebuah proses pendidikan agama bacaan. Pada metode iqro’ siswa harus
utamanya pembelajaran Alquran, agar menyelesaikan sampai jilid VI sehingga
fungsi Alquran sebagai hudan perlu waktu yang lama untuk
(petunjuk) dapat berjalan sebagaimana menyelesaikannya
mestinya. (Rusydan, 1992: 75) Melihat dua metode di atas
Melihat banyaknya fenomena terdapat kelebihan dan kekurangan
yang terjadi yang berkaitan dengan sehingga dari segi keefektifan sangat
bacaan Alquran. Banyak orang yang lama untuk dapat masuk kepada tahap
membaca Alquran tanpa Alquran. Untuk alasan inilah peneliti
memperhatikan kaidah bacaan (tajwid), beralih kepada metode qiroati yang
sehingga dalam membacanya banyak dipandang sebagai metode yang efektif .
yang salah sehingga merubah arti dari Sekolah Dasar Islam Terpadu
yang sebenarnya. Seperti contoh bacaan Bunayya adalah sekolah yang memiliki
imam dalam sholat, imam dituntut banyak program dalam bidang
untuk membaca Alquran dengan fasih keagamaan. Karena selain kurikulum
menggunakan kaidah bacaan (tajwid) Diknas yang menjadi tujuan utama dari
karena hal itu merupakan syarat untuk sekolah tersebut SDIT Bunayya juga
menjadi seorang imam. Melihat dari memiliki kurikulum lokal yang
fenomena inilah perlu diadakan berkaitan dengan pemahaman dan
pembelajaran Alquran sejak dini. penguasaan Alquran. Pemahaman dan
Dalam membaca Alquran kita penguasaan Alquran bisa melalui
sebagai umat Islam dituntut untuk menghafal dan tahsin Alquran.
membaca dengan benar (fasih) sesuai Untuk meningkatkan
dengan kaidah tajwid yang berlaku. kemampuan bacaan Alquran siswa
Dari tuntutan inilah bermunculan SDIT Bunayya menggunakan beberapa
metode-metode baca Alquran, metode dalam membantu
diantaranya adalah Metode Klasik Alif menyelesaikan masalah yang berkaitan
Ba Ta, Metode Iqro, Metode Al Hira’, dengan peningkatan kemampuan
Metode Al-Barqi, Metode BaQmi dan bacaan. Salah satunya adalah metode
Metode Qiroati. Qiroati. Metode Qiroati dipandang
Metode Alif Ba Ta adalah sebagai metode yang efektif dalam
metode klasik yang bertahan lama. meningkatkan kemampuan membaca
Hampir semua madrasah menerapkan Alquran siswa.
metode Alif Ba Ta untuk mengajarkan Untuk itu SDIT Bunayya
Alquran. Metode ini lebih menekankan menguji metode qiroati sejauh mana
pada ejaan. Sehingga membutuhkan metode ini lebih efektif dalam
waktu yang lama untuk meningkatkan kemampuan membaca
menyelesaikannya hingga mencapai Alquran siswa.

182 Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora


Secara garis besar metode Alquran. Secara rinci dapat
qiroati adalah suatu metode membaca dikemukakan beberapa tujuan penelitian
Alquran yang langsung memasukkan ini menjadi beberapa sub tujuan yaitu
dan mempraktekkan bacaan tartil sesuai sebagai berikut:
dengan kaidah ilmu tajwid. Diawal 1) Untuk mengetahui langkah-
penyusunan metode qiroati ini terdiri langkah pembelajaran Alquran
dari 6 jilid, dengan ditambah satu jilid dengan metode qiroati yang
untuk persiapan (pra-TK), dan dua buku dilaksanakan oleh para guru
pelengkap dan sebagai kelanjutan dari SDIT Bunayya Medan.
pelajaran yang sudah diselesaikan, yaitu 2) Untuk mengetahui apa saja
juz 27 serta ghorib Musykilat (kata-kata hambatan yang dialami oleh
sulit). Berasal dari metode qiroati inilah para guru dalam melaksanakan
kemudian banyak sekali bermunculan metode qiroati di SDIT Bunayya
metode membaca Alquran seperti Medan.
metode Iqro', metode An-Nadliyah, 3) Untuk mengetahui apa saja
metode Tilawaty, metode Al-Barqy dan prestasi yang sudah diperoleh
lain sebagainya. peserta didik SDIT Bunayya
Berdasarkan uraian latar dalam bidang kualitas bacaan
belakang di atas maka penulis Alquran.
bermaksud meneliti sejauh mana
metode Qiroati lebih efektif dapat 2. METODE
membantu meningkatkan kemampuan Penelitian ini dilakukan dengan
membaca Alquran, untuk itu peneliti menggunakan metode kualitatif, yaitu
mengambil judul penelitian efektifitas metode yang diarahkan pada latar dan
metode qiroati dalam meningkatkan individu secara holistik (utuh).
kemampuan membaca alquran siswa Sehingga dalam hal ini tidak boleh
SDIT bunayya Medan. mengisolasikan individu atau organisasi
Berdasarkan identifikasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi
masalah yang telah diuraikan, maka memandangnya sebagai bagian dari
dapat dirumuskan masalah sebagai suatu keutuhan. Untuk mendukung
berikut: proses analisis tersebut, maka data yang
1) Bagaimana langkah-langkah diperoleh harus lengkap dan
pembelajaran Alquran dengan menyeluruh dalam latar lingkungan.
metode qiroati yang dilaksanakan Oleh karena itu, apabila kesimpulan
oleh para guru di SDIT Bunayya dirasakan kurang mantap atas dasar
Medan? pengamatan pertama (terdahulu),
2) Apa saja hambatan yang dialami peneliti kembali mengumpulkan data
oleh para guru dalam melaksanakan untuk menyempurnakan hasil berdasar
metode qiroati di SDIT Bunayya temuan yang lebih mantap lagi. Adapun
Medan? pendekatan yang digunakan dalam
3) Apa saja prestasi yang sudah penelitian ini adalah pendekatan
diperoleh peserta didik SDIT deskriptif kualitatif. Penelitian
Bunayya Medan dalam bidang deskriptif merupakan penelitian
bacaan Alquran? terhadap fenomena atau populasi
1.2. Tujuan tertentu untuk menjelaskan aspek-aspek
Secara umum tujuan penelitian yang relevan dengan fenomena yang
ini adalah untuk mengetahui diamati, menjelaskan karakteristik
penggunaan metode qiroati dalam fenomena atau masalah yang ada. Pada
meningkatkan kemampuan membaca umumnya, penelitian deskriptif tidak

183 Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora


menggunakan hipotesis (non hipotesis) Temuan pertama, Langkah-
sehingga dalam peneliti tidak perlu langkah pembelajaran Alquran dengan
merumuskan hipotesis. (Hasan metode qiroati di Sekolah Dasar Islam
Langgulung, 2003: 305). terpadu Bunayya Medan berlangsung
Bogdan dan Taylor yang dikutip secara produktif, aktif, kreatif, efektif
oleh Lexy J. Moleong menyatakan dan menyenangkan. Sebab guru
bahwa pendekatan kualitatif adalah Alquran di sekolah tersebut dapat
”suatu proses penelitian yang mengemasnya secara menyenangkan
menghasilkan data deskriptif berupa dan tidak menjenuhkan. Untuk itu
kata-kata tertulis atau lisan dari orang- strategi yang digunakan harus sesuai
orang dan perilaku yang dapat dengan kemampuan mereka.
diamati.”(Lexy J. Moleong, 2005:4). Kemudian guru Alquran tersebut
Dengan kata lain pendekatan kualitatif menggunakan media pembelajaran
merupakan pendekatan yang dalam menyampaikan pelajarannya.
menggambarkan realitas pada sebuah Namun diakui bahwa media yang
peristiwa secara terperinci, mendalam, digunakannya belumlah maksimal,
dan menyeluruh. Selain itu pendekatan meskipun begitu guru-guru berusaha
kualitatif juga mencocokkan antara menggunakan media pembelajaran
fenomena nyata dengan teori dan setiap kali melakukan pembelajaran.
undang-undang atau norma positif yang Terkait dengan pelaksanaan
berlaku dengan menggunakan metode pembelajaran dalam kelas selama ini
deskriptif. Ada beberapa pertimbangan mengacu kepada tiga kegiatan
peneliti sehingga menggunakan metode pembelajaran, yaitu kegiatan pembuka
kualitatif dalam penelitian ini, yaitu atau pendahuluan, kegiatan pokok atau
mengacu pada pendapat yang inti dan kegiatan akhir atau penutup..
dikemukakan oleh Moleong berikut ini: dalam kegiatan pembuka, biasanya saya
Pertama, menyesuaikan penelitian membukanya dengan sama-sama
kualitatif lebih mudah apabila membaca doa belajar dan surah
berhadapan dengan kenyataan ganda; alfatihah, kemudian memberikan
kedua, metode ini menyajikan secara apersepsi kepada siswa tentang pokok
langsung hakikat hubungan antara bahasan yang akan disampaikan lalu
peneliti dan responden; dan ketiga, dikaitkan dengan pokok bahasan yang
metode ini lebih peka dan lebih dapat telah dibahas pada waktu sebelumnya
menyesuaikan diri dengan banyak dan mengaitkannya dengan pengalaman
penajaman pengaruh bersama dan dengan pendekatan terjemah dan
terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. tafsirnya. Kemudian dalam kegiatan inti
Proses penelitian ini dilaksanakan atau pokok, kegiatan pembelajaran yang
dengan cara mengumpulkan data saya lakukan adalah mengajak siswa
berulang-ulang ke lokasi peneliti untuk mengekplorasi betapa pentingnya
melalui kegiatan membuat catatan data memperbaiki bacaan Alquran dan
dan informasi yang dilihat, didengar menafsirkan setiap ayat-ayat yang
serta selanjutnya dianalisis. dihafal kemudian dihubungkan dengan
kehidupan sehari-hari. Terakhir
3. HASIL DAN PEMBAHASAN kegiatan penutup yang dilakukan
Berdasarkan uraian analisis sebagai akhir dari proses pembelajaran
deskripsi penelitian di atas ditemukan adalah memberikaan umpan balik dan
beberapa hal yang berhubungan dengan penguatan positif terhadap keberhasilan
focus penelitian, yaitu: siswa dengan cara mengapresiasi setiap
siswa yang mampu melewati dari target

184 Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora


pembelajaran. Kemudian menutup menggunakan metode lama, guru yang
pelajaran dengan membacakan doa tidak bisa menguasai kelas dan
setelah belajar sebagainya.
Terkait dengan temuan pertama
bahwa langkah-langkah atau Terkait dengan temuan kedua,
pelaksanaan pembelajaran Alquran di bahwa jikalau hambatan tersebut
Sekolah Dasar Islam terpadu Bunayya terletak pada guru-guru, maka
Medan sudah sangat efektif. setidaknya sekolah lebih banyak
Dikarenakan guru tersebut sudah bisa membuat pelatihan-pelatihan metode
mengemas materi pelajaran dengan qiroati. Pelatihan ini harus di jadwalkan
metode yang sangat menyenangkan. perbulan atau persemester. Hal ini
Namun begitu tidak boleh terlalu puas untuk membekali guru-guru yang masih
dengan hasil yang ada. kurang paham terhadap metode
Menurut hemat penulis banyak qiroati.Kemudian guru-guru juga harus
upaya-upaya yang harus dilakukan oleh dibekali dengan kemampuan cara
kepala sekolah untuk meningkatkan mengelola kelas. Hal ini diperuntukan
kualitas bacaan Alquran, yaitu: bagi guru yang sulit untuk menguasai
1) Memiliki kemampuan untuk kelas, apalagi karakter masing-masing
berkolaborasi dengan guru dan siswa berbeda-beda.
masyarakat di sekitar sekolah yang Temuan ketiga, prestasi yang
memiliki kemampuan bacaan sudah diperoleh peserta didik SDIT
Alquran baik dari segi tajwid Bunayya Medan dalam bidang bacaan
maupun tilawahnya. Alquran. Berdasarkan pengamatan
2) Memiliki pemahaman dan wawasan peneliti bahwa prestasi yang dihasilkan
yang luas tentang metode-metode dari adanya metode qiroati rata-rata
baca Alquran. bertambahnya kualitas bacaan sehingga
3) Memiliki kemampuan dan target pencapaian dari bacaan Alquran
keterampilan untuk menganalisa melewati target pembelajaran.
situasi sekarang untuk Terkait dengan temuan ketiga
memperkirakan kejadian di masa ini, setidaknya prestasi tersebut tidak
depan sebagai input penyusunan hanya sebatas pencapaian target
program sekolah. pembelajaran saja, lebih dari itu prestasi
4) Memiliki kemampuan dan kemauan harus dipupuk dan dibina ke jenjang
dalam mengidentifkasi masalah yang lebih tinggi. Perlu juga diadakan
dan kebutuhan yang berkaitan perlombaan antar kelas yang berkaitan
dengan efektifitas pendidikan di dengan tilawah Alquran. Agar semangat
sekolah. ini tidak hanya sebatas target
pencapaian namun semangat
Temuan kedua, hambatan yang berkompetisi.
dialami oleh para guru dalam Kemudian ada baiknya juga
melaksanakan metode qiroati di SDIT siswa/I diikutkan perlombaan antar
Bunayya Medan. Bahwa selama sekolah, agar kualitas bacaan Alquran
berjalannya proses belajar-mengajar siswa/I SDIT Bunayya dapat diukur
Alquran ditemukan hambatan-hambatan dengan sekolah lain. Hal ini untuk
yang di temukan oleh setiap kelas. memacu semangat kompetisi siswa/I
Namun setelah diamati bahwa hambatan agar kualitas bacaan Alquran semakin
ini kebanyakan terletak pada guru, ada baik.
guru yang tidak menguasai metode
qiroati, guru yang masih bertahan

185 Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora


4. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil analisis data Moleong, Lexy J., Metodologi
penelitian yang telah dibahas pada bab Penelitian Kualitatif, Cet I.
sebelumnya, dapat disusun simpulan Bandung: Remaja Rosdakarya,
hasil penelitian sebagai berikut: 2000 .
1) Langkah-langkah pembelajaran Moeslichatoen, Metode Pembelajaran
Alquran dengan metode qiroati di Taman Kanak-kanak.
yang dilaksanakan oleh para guru Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
di SDIT Bunayya Medan sudah Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan
sangat efektif dikarenakan guru- Islam, Cet. 5 ( Jakarta: PT.
guru tersebut sudah bisa mengemas Bumi Aksara, 2010).
materi pelajaran dengan metode Muhammad Athiyah al-Abrasyi, al-
yang sangat menyenangkan. Tarbiyah al-Islamiyah, cet.3
2) Hambatan yang diidentifikasi oleh (Dar al-Fikr al-Arabi, tt).
para guru dalam melaksanakan Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan
metode qiroati di SDIT Bunayya Psikologi Proses Pendidikan,
Medan. Dalam melaksanakan Cet. 3 (Bandung: Remaja
pembelajaran Alquran dengan Rosdakarya, 2005.
menggunakan metode qiroati Ismail, Strategi Pembelajaran Agama
ditemukan hambatan-hambatan, Islam Berbasis PAIKEM
sehing 4ga hambatan tersebut (Semarang: Rasail Media
menjadi sebuah permasalahan yang Group, 2008).
dicarikan solusinya. Hambatan Rusyan, A. Tabrani, Pendekatan Dalam
tersebut adalah: Proses Belajar Mengajar
a) Latar belakang guru yang (Bandung: Remaja Rosda
terbiasa dengan metode lama, Karya, 1992).
seperti metode iqro’.
b) Minimnya pengetahuan guru
terhadap Metode Qiraati.
c) Minimnya kemampuan guru
dalam menguasai kelas.
d) Tidak seimbangnya jumlah
siswa dengan guru.
e) Minimnya pemahaman orang
tua terhadap metode qiroati
3) Prestasi yang sudah diperoleh peserta
didik SDIT Bunayya Medan dalam
bidang bacaan Alquran. Prestasi
tersebut berupa terlampauinya target
pembelajaran , perlombaan antar
kelas dan perlombaan tingkat kota
Medan. Ada 6 orang siswa yang
juara dalam perlombaan tartil dan 6
orang yang juara dalam perlombaan
tilawah. Untuk prestasi di tingkat
kota madya ada 2 orang yang
menjadi juara 2 dan harapan 1.

186 Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora

Anda mungkin juga menyukai