Anda di halaman 1dari 12

e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha

Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017

PERBANDINGAN NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA


HIRATA DENGAN NOVEL DUA BELAS PASANG MATA KARYA
SAKAE TSUBOI, SERTA KONTRIBUSINYA BAGI PEMBELAJARAN
SASTRA DI SMA

Pt. Agus Artayasa1, Gd. Artawan2, IB. Sutresna3


1,2,3JurusanPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

email:putuagusartayasa92@gmail.com1,gartawan@yahoo.com2,
sutresna@undiksha.a.id3

ABSTRAK

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk (1) membandingkan unsur intrinsik yang terdapat pada novel
Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dengan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi, (2)
membandingkan unsur ekstrinsik yang terdapat pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
dengan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi, dan (3) kontribusi kedua novel sebagai
bahan pembelajaran sastra di kelas XII SMA. Subjek penelitian ini adalah novel Laskar Pelangi dan
novel Dua Belas Pasang Mata. Data penelitian ini berupa unsur intrinsik, unsur ekstrinsik, dan
kontribusi sebagai bahan pembelajaran. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode studi
pustaka. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan langkah-langkah: (1) penentuan subjek
dan objek penelitian, (2) langkah kerja penelitian (pengumpulan data, pengolahan data, instrument
penelitian, penyajian hasil data), dan (3) penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
(1) unsur intrinsik novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan novel Dua Belas Pasang Mata karya
Sakae Tsuboi memiliki tiga persamaan, yaitu tema, alur, dan latar suasana. Dari segi tokoh, latar
tempat, latar waktu, amanat, dan sudut pandang dari kedua novel ini memiliki perbedaan; (2) unsur
ekstrinsik novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae
Tsuboi memiliki perbedaan yaitu tempat tinggal penulis yang dijadikan latar cerita, agama yang
diangkat, latar belakang ekonomi masyarakat, latar belakang pendidikan, dan latar belakang penulis.
Persamaan kedua penulis dari segi latar belakang sosial dan budaya; dan (3) kedua novel dapat di
jadikan bahan pembelajaran sastra di kelas XII SMA sesuai dengan tingkat keterbacaan dan tingkat
kesesuaian.
Kata Kunci: Laskar Pelangi, Dua Belas Pasang Mata, sastra bandingan

Abstract
This research descriptive aims to (1) compare the intrinsic elements contained in novel Laskar
Pelangi created by Andrea Hirata with novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi, (2)
compare the extrinsic elements contained in novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata with
novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi, and (3) the contribution of the novel as a
literary learning material in class XII High School. Subjects of this study is novel Laskar Pelangi and
novel Dua Belas Pasang Mata. The data of this research is in the form of an element intrinsic,
extrinsic elements and contributions as learning materials. The data collection method used in this
research is literature study. Researchers used a qualitative approach with the following steps: (1)
determination of subject and object of research, (2) step research work (data collection, data
processing, research instrument, presentation of the data), and (3) conclusion. The results of this
study indicate that (1) the intrinsic elements of novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata and
novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi have three equations, namely the theme,
plot, and background situation. In terms of figures, a background, the background of the time, the
mandate, and the viewpoints of both the novel has the distinction; (2) the intrinsic elements of novel
Laskar Pelangi created by Andrea Hirata and novel Dua Belas Pasang Mata Sakae Tsuboi have
e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha
Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017

different work that is dwelling writer who made the background story, raised religious, community
economic background, educational background, and the background of the author. The second
equation writer in terms of social and cultural backgrounds; and (3) can be made both novel literature
learning materials in class XII based on the high school reading level and the level of conformity.
Keywords: Laskar Pelangi, Dua Belas Pasang Mata, comparative literature

PENDAHULUAN dihadapkan pada dunia rekaan yang


Pendidikan adalah pembelajaran memesona, tokoh-tokoh yang
pengetahuan, keterampilan, dan menakjubkan, peristiwa yang
kebiasaan sekelompok orang yang menegangkan atau kata-kata yang puitis
diturunkan dari satu generasi ke generasi yang indah dan sarat akan makna.
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, Sebagai salah satu produk karya
atau penelitian. Pendidikan menurut John sastra, novel memegang peranan penting
Dewey (dalam Masnur, 2011:61) adalah dalam memberikan berbagai
tahap pembentukan kecakapan kemungkinan dalam menyikapi
fundamental secara intelektual dan kehidupan. Sejalan dengan itu, Soemardjo
emosional ke arah alam dan sesama (1999:196-197) menyatakan bahwa novel
manusia. Apabila hal ini dapat diterapkan merupakan cerminan masyarakat,
dalam kehidupan siswa, maka pendidikan terutama pada unsur ekstrinsiknya dan
itu dianggap telah berhasil. satrawan merupakan bagian dari
Sastra sebagai media masyarakat. Novel adalah sutau karya
pembelajaran dapat dimanfaatkan fiktif dalam panjang tertentu yang
secara reseptif (bersifat menerima) dan melukiskan para tokoh, gerak, dan
ekspresif (kemampuan mengungkapkan) adegan kehidupan nyata yang represntatif
dalam pendidikan karakter. Pemanfaatan dalam suatu alur atau suatu rangkaian
secara reseptif karya sastra sebagai peristiwa.
media pendidikan karakter dilakukan Novel memuat masalah yang terjadi
dengan (1) pemilihan bahan ajar dan (2) di lingkungan pengarang. Lubis
pengelolaan proses pembelajaran. (1994:161) menekankan “Novel adalah
Sastra merupakan perwujudan dari hasil kesusastraan yang berbentuk prosa
realitas kehidupan manusia dari suatu yang menceritakan suatu kejadian yang
zaman. Sastra menceritakan persoalan- luar biasa dan dari kejadian itu lahirlah
persoalan kehidupan seperti moral, suatu konflik, suatu pertikaian yang
pendidikan, dan sebagainya. Ini mengubah nasib para tokoh pada novel
menandakan bahwa sastra memuat itu”. Jadi dapat dikatakan dengan
penikmat sastra lebih memahami membaca novel, segala masalah yang
lingkungan kehidupan dan jiwanya (Alwi terjadi dalam lingkungan pengarang dapat
dan Sugono, 2002:233). diketahui karena di dalam novel jelas
Sutresna (2006:61) mengatakan tergambar konflik-konflik yang terjadi di
karya sastra sebagai suatu cerita rekaan masyarakat.
pada hakikatnya adalah suatu struktur Novel yang memaparkan masalah
yang terefleksi dalam suatu teks sastra. kehidupan manusia dengan salah satu
Stuktur tersebut dibina oleh unsur-unsur tujuan arifnya, yaitu untuk memanusiakan
karya sastra. Unsur-unsur yang manusia diharapkan dapat menjadi salah
membangun karya sastra dari dalam satu media yang dapat menjadi pembaca
disebut dengan unsur instrinsik, atas persoalan yang ada dan menjadi
sedangkan unsur-unsur dari luar yang sarana penanaman pendidikan karakter
melatarbelakangi penciptaan karya sastra bangsa secara tidak langsung. Penulis
disebut dengan unsur ekstrinsik. memilih novel sebagai objek penelitian
Dalam hal ini, Mahayana (2006:58) karena novel merupakan jenis sastra fiksi
menjelaskan pendapatnya bahwa unsur yang menarik dengan sifat menghibur dan
hiburan dalam karya sastra menyangkut imajinatif, membuat pembaca seolah-olah
faktor keindahan estetika. Pembaca menjadi bagian dalam cerita sehingga
e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha
Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017

pesan yang terkandung di dalam novel Komparatif Struktur Cerita dan Latar
dapat tersampaikan tanpa pembaca Budaya)”. Dalam penelitian ini, Yuliani
merasa digurui oleh penulis. Selain itu, hanya memaparkan tentang struktur dan
novel dapat dijadikan salah satu media aspek budaya. Penelitian kedua berjudul,
atau bahan ajar yang tepat dalam “Perbandingan Alur Novel Cerita Getaran
mentransfer sejumlah nilai-nilai kepada The Da Vinci Code Karya Dan Brown dan
siswa. Hal tersebut berkaitan pula dengan The Jacatra Secret Karya Rizki
pembelajaran sastra Indonesia di sekolah Ridyasmara oleh Akmal Nurdwiyan
khususnya dalam kegiatan mengapresiasi Sasangka (2014)”. Dalam penelitian ini,
novel. lebih menonjolkan pada perbandingan
Darma (2007:53), mengatakan aspek alur dari kedua novel tersebut.
bahwa sastra bandingan lahir dari Kedua penelitian diatas memang
kesadaran bahwa sastra tidak tunggal, sejenis dengan penelitian yang peneliti
namun sastra itu plural, serta semua lakukan yaitu sama-sama menggunakan
sastra ada kesamaan-kesamaan dan sastra bandingan sebagai dasar
perbedaan-perbedaannya. Kesamaan penelitian. Namun, penelitian-penelitian
dapat terjadi karena masalah manusia, tersebut memiliki nuansa yang berbeda
sebagaimana yang terekam dalam terutama dari segi objek penelitian, yang
sastra, pada hakikatnya universal, dan mana peneliti fokus melakukan penelitian
perbedaan-perbedaan terjadi karena terhadap dua buah novel dan
mau tidak mau sastra didominasi oleh relevansinya terhadap bahan
situasi dan kondisi tempatan. pembelajaran sastra dalam pendidikan.
Ismawati (2013:5) mengatakan Berdasarkan penelitian di atas
bahwa sastra sebagai sesuatu yang penulis tertarik untuk mengkaji mengenai
dipelajari atau sebagai pengalaman “Perbandingan Novel Laskar Pelangi
kemanusaiaan dapat berfungsi sebagai Karya Andrea Hirata dengan Novel Dua
bahan renungan dan refleksi kehidupan Belas Pasang Mata Karya Sakae Tsuboi,
karena sastra bersifat koekstensif. serta Kontribusinya bagi Pembelajaran
Pembahasan karya sastra yang terkait Sastra di SMA”. Dalam penelitian ini
dengan kehidupan diarahkan pada penulis akan membandingkan kedua
pemebelajaran sastra dan penggunaan novel dari segi unsur intrinsik dan unsur
media yang berupa novel, cerpen, dan ekstrinsik dengan menggunakan metode
drama ini, untuk mengungkap nilai sastra bandingan.
kehudupan sesuai dengan tema-tema Sehubungan dengan pemaparan
dalam karya sasta tersebut sehingga pada bagian latar belakang di atas,
fungsi pengajaran sastra dapat dikatakan masalah yang dibahas dalam penelitian ini
sebagai wahana untuk belajar adalah (1) perbandingan unsur intrinsik
mengapresiasi sebuah karya sastra di yang terdapat pada novel Laskar pelangi
tingkat pendidikan. karya Andrea Hirata dengan novel Dua
Pada penelitian ini, peneliti memilih Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi?
novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata (2) perbandingan unsur ekstrinsik yang
yang dibandingkan dengan Novel Nijushi terdapat pada novel Laskar pelangi karya
No Hitomi (Dua Belas Pasang Mata) karya Andrea Hirata dengan novel Dua Belas
Sakae Tsuboi karena keduanya bercerita Pasang Mata karya Sakae Tsuboi? dan
tentang pendidikan di sebuah tempat (3) kontribusi kedua novel sebagai bahan
terpencil dan permasalahanya. Novel pembelajaran sastra di kelas XII SMA?
Nijushi No Hitomi telah diterjemahkan ke Sesuai dengan rumusan masalah
dalam bahasa Indonesia oleh Akira Miura. yang sudah dikemukakan, tujuan
Penelitian mengenai sastra penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan
bandingan sudah ada, antara lain: Yuliani perbandingan unsur intrinsik terdapat
Rahmah (2007), yang berjudul “Dongeng pada novel Laskar pelangi karya Andrea
Timun Emas (Indonesia) dan Dongeng Hirata dengan novel Dua Belas Pasang
Sanmai No Ofuda (Jepang) (Studi Mata karya Sakae Tsuboi, (2)
e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha
Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017

mendeskripsikan perbandingan unsur dengan menggunakan metode studi


ekstrinsik yang terdapat pada novel pustaka. Untuk menemukan ciri khas dari
Laskar Pelangi karya Andrea Hirata novel Laskar Pelangi dan Dua Belas
dengan novel Dua Belas Pasang Mata Pasang Mata, maka data-data yang
karya Sakae Tsuboi, dan (3) diperoleh kemudian diolah dengan
mendeskripsikan kontribusi kedua novel menggunakan metode deskriptif
sebagai bahan pembelajaran sastra di komparatif. Instrument dalam penelitian ini
kelas XII SMA. adalah kartu data. Saat melakukan
Penelitian memberikan dua manfaat, pengumpulan data, hasilnya akan dicatat
yaitu berupa manfaat teoritis dan praktis. dalam kartu tersebut.
Manfaat teoritis berupa memberikan Dalam penyajian data ini, data yang
sumbangan terhadap perkembangan ilmu didapat akan dihubungkan dengan teori-
sastra dan memperkaya penggunaan teori teori yang relevan yang nantinya akan
sastra bandingan. Manfaat praktisnya, menjawab permasalahan yang ingin
antara lain (1) untuk guru, dapat dipecahkan. Penyimpulan harus dapat
menjadikan novel sebagai bahan ajar menjawab semua masalah yang diangkat
dukung pada kegiatan pembelajaran di dalam penelitian tersebut.
kelas XII semester genap, pada materi
pokok Perbandingan Teks Novel, (2) HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk siswa, dapat menjadikan novel Berdasarkan penelitian yang telah
sebagai bahan belajar dan inspirasi dalam dilakukan, diperoleh beberapa temuan
belajar menulis sebuah karya sastra, dan bermakna. Temuan petama tentang
siswa diharapkan mampu berfikir kritis perbandingan unsur intrinsik novel Laskar
terhadap suatu karya sastra seperti novel, Pelangi karya Andrea Hirata dengan novel
(3) untuk penulis, dapat menambah Dua Belas Pasang Mata karya Sakae
khasanah penelitian sastra bandingan, Tsuboi. Dalam kedua novel ditemukan
dan (4) dapat memberikan inspirasi unsur intrinsik seperti tema, tokoh, alur,
maupun bahan pijakan peneliti lain untuk latar, dan amanat. Hal ini akan dibahas
melakukan penelitian yang lebih satu persatu.
mendalam. 1.Tema
Secara garis besar tema yang
METODE PENELITIAN diangkat dari kedua novel ini memiliki
Penelitian ini menggunakan persamaan yaitu tentang dunia pendidikan
rancangan penelitian deskriptif. Subjek yang berlangsung dalam sebuah daerah
dari penelitian ini adalah novel Laskar pelosok, yang jauh dari pengaruh
pelangi karya Andrea Hirata dan novel modernisasi.
Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Masalah pendidikan dalam novel
Tsuboi. Penentuan subjek penelitian Laskar Pelangi dapat dilihat pada hampir
sejalan dengan pandangan yang keseluruhan cerita, yaitu mengenai
menyatakan “Subjek penelitian adalah perjuangan sepuluh siswa sekolah
benda, hal, atau orang tempat variabel Muhammadiyah yang dijuluki Laskar
melekat, dan yang dipermasalahkan Pelangi dalam menggapai cita-citanya.
dalam penelitian” (Suandi, 2008:31). Begitu pula terjadi pada novel Dua
Objek dalam penelitian ini adalah unsur Belas Pasang Mata, masalah pendidikan
intrinsik dan ekstrinsik novel dalam kajian di tengah keterbatasan juga menjadi tema
sastra bandingan serta kontribusi novel cerita, yakni perjuangan seorang guru
sebagai bahan pembelajaran. bernama Ibu Guru Oishi bersama 12
Penelitian ini menggunakan orang muridnya di sebuah desa nelayan
langkah-langkah kerja yaitu pengumpulan yang miskin di pesisir Jepang
data, pengolahan data, instrument 2.Tokoh
penelitian, penyajian hasil analisis data, Tokoh utama ini adalah tokoh yang
dan penarikan kesimpulan. Metode paling banyak diceritakan, sedangkan
pengumpulan data penulis lakukan sembilan temannya menjadi tokoh
e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha
Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017

sampingan. Ikal atau yang di dalam novel 3.Alur


ini berperan sebagai “aku” merupakan Alur yang digunakan dalam
tokoh utama. Ikal adalah salah seorang menyusun cerita dalam novel Laskar
anggota Laskar Pelangi. Ikal termasuk Pelangi sama dengan alur yang
orang yang tidak mudah putus asa, selalu digunakan dalam novel Dua Belas Pasang
bersemangat melakukan hal yang ia sukai Mata. Pada novel Laskar Pelangi, alur
dan tegar. yang digunakan adalah alur maju karena
Berbeda dengan novel Dua Belas penulis menceritakan kejadian dari awal
Pasang Mata, tokoh utamanya adalah hingga akhir, sehingga membuat
seorang ibu guru yang bernama Miss pembaca penasaran akan peristiwa yang
Oishi. Jika dalam Laskar Pelangi yang terjadi selanjutnya. Alur Laskar Pelangi
menjadi tokoh sentralnya adalah seorang bisa dikatakan tersusun sangat rapi dan
siswa, namun pada novel ini tokoh maju ke depan, dalam arti peristiwa-
utamanya adalah seorang guru yang peristiwa disusun secara kronologis
bernama Miss Oishi. Miss Oishi adalah berdasarkan waktu kejadiannya, akan
seorang guru muda yang ditugaskan tetapi tidak jarang ada terjadi
mengajar di sekolah yang ada di sebuah pengulangan kembali (flashback) untuk
desa nelayan di Teluk Seto. memperjelas permasalahan pokoknya.
Tokoh utama adalah tokoh yang Alur cerita pada novel Dua Belas
diceritakan terus menerus dan paling Pasang Mata juga menggunakan alur
sering muncul dalam cerita. Hal ini sejalan maju karena penulis menceritakan
dengan perdapat Burhan Nurgiyantoro kejadian dari awal hingga akhir. Alur Dua
(2005:176) yang menyatakan tokoh utama Belas Pasang Mata bisa dapat dikatakan
yaitu tokoh yang ditampilkan secara terus superlambat dengan banyak deskripsi.
menerus atau paling sering diceritakan Alur dalam kisah ini melompat-lompat dan
dalam sebuah novel. Selain tokoh utama, tidak jarang ada terjadi pengulangan
terdapat pula tokoh tambahan kedua kembali (flashback) untuk memperjelas
novel ini, yaitu tokoh yang sesekali permasalahan pokoknya.
muncul tanpa pembahasan yang 4.Latar
mendetail dalam penggambaran Sekolah ini menempati posisi
wataknya. terpenting dalam latar tempat yang
Tokoh sampingan dalam novel berfungsi sebagai pendukung utama, yaitu
Laskar Pelangi yaitu Taprani, Sahara, A pendidikan yang ada dalam kedua novel
Kiong, Harun, Borek, Syahdan, Kucai, ini. Dalam kedua novel ini
Lintang, Mahar, Bu Muslimah, Pak Harfan, menggambarkan latar tempat di sekolah.
A Ling, dan Flo. Dalam novel Dua Belas Berikut kutipan dalam novel Laskar
Pasang Mata terdapat pula tokoh Pelangi: “Seluruh hadirin terperanjat
tambahan yaitu keduabelas siswanya karena Trapani berteriak sambil menujuk
yaitu Isokichi Okada (Sonki), Takeichi ke pinggir lapangan rumput luas halaman
Takeshita, Kichiji Tokuda, Nita Aizawa, sekolah itu.” (LP: 6). Selain sekolah, Pulau
Tadashi Morioka (Tanko), Matsue Belitong adalah salah satu setting secara
Kawamoto (Matchan), Misako Nishiguchi umum yang melatar belakangi peristiwa
(Miisan), Masuno Kagawa (Mahchan), yang terjadi tepatnya di desa terpencil.
Fujiko Kinoshita, Sanae Yamaishi, Namun, ada pula yang latar tempatnya
Kotsuru Kabe, dan Kotoe Katagari. Selain adalah di rumah, pohon Filicium, gua, tepi
itu Bapak Guru, ibu dari Miss Oishi, pantai Pangkalan Punai, pasar, rawa,
kepala sekolah, dan Miss Kobayashi sungai, toko kelontang, Pulau Lanum dan
(mantan guru di sekolah cabang) lain-lain tapi masih di kawasan Belitong.
merupakan tokoh sampingan. Tokoh Kutipan dalam novel Dua Belas
sampingan dalam novel ini tidak terlalu Pasang Mata yang berlatar tempat di
mendominasi dalam cerita. Mereka hanya sekolah: “Dua bulan setelah pemilu, pada
muncul beberapa kali untuk mendukung tanggal 4 April 1928, seorang perempuan
cerita dan perwatakan tokoh utama. muda datang untuk mengajar di sebuah
e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha
Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017

sekolah desa yang sederhana di Laut Dia meminta tukang foto di dekat
Seto, di tengah masyarakat petani dan rumahnya, dan mengajak anak-anak itu
nelayan.” (DBPM: 13) Selain sekolah, ke Pohon Pinus.”(DBPM: 79)
desa nelayan di Teluk Seto, Shōdoshima, 5.Amanat
Jepang adalah salah satu setting secara Amanat dari novel Laskar pelangi
umum yang melatarbelakangi peristiwa. yang disajikan pengarang ini
Namun, ada pula yang latar tempatnya menggunakan cara penyampaian amanat
adalah di desa Pohon Pinus, sekolah secara eksplinsit dan implinsit, tetapi
cabang, sekolah utama, Pantai, Kompira, dalam hal ini yang lebih dominan adalah
dan halte bus kota. cara penyampaian secara eksplisit.
Latar waktu menggunakan pagi hari, Adapun amanat yang dapat
sore hari, dan dan malam hari ataupun kumpulkan dalam novel Laskar Pelangi
tanggal. Hal ini sesuai dengan pendapat karya Andrea Hirata yang pertama adalah
Burhan Nurgiyantoro (2005:227) yang untuk memberikan inspirasi dan semangat
menyatakan bahwa penekanan waktu kepada para guru dan pelajar yang
lebih pada keadaan hari, misalnya pagi berada di dalam pendidikan. Amanat yang
hari, siang dan malam. kedua adalah sebagai penerus generasi
Berikut salah satu kutipan dalam penerus bangsa setiap individu harus
novel Laksar Pelangi pada pagi hari dan mempunyai dedikasi tinggi terhadap
sore hari: “Pagi itu, waktu aku masih kecil. pendidikan. Kemudian amanat yang
Aku duduk di bangku panjang sebuah ketiga yaitu dalam menggapai cita-cita,
kelas…itu adalah hari pertama aku masuk hendaknya tidak mudah menyerah atau
sekolah.” (LP:1), sedangkan latar waktu putus asa, walau cita-cita itu tidak mudah
pada novel Dua Belas Pasang Mata yang diraih dan diwujudkan sesuai keinginan.
disampaikan sangat jelas yaitu terjadi dua Hal ini berbeda dengan amanat
bulan setelah pemilu, pada tanggal 4 April yang disampaikan pengarang novel Dua
1928 dan kemudian dikisahkan dampak Belas Pasang Mata yaitu meskirpun
perang yang terjadi pada tanggal 4 April kemiskinan menghinggapi kondisi
1946. Kutipan novel: “Nah, sekarang kita keluarga anak-anak tersebut tidak
kembali ke tanggal 4 April 1928. Pagi itu, menyebabkan mereka enggan untuk
murid-murid kelas lima ke atas, dari desa belajar. Pengaruh modernisasi yang
di tanjung tersebut, sedang berjalan kaki tergambar dari pakaian secara tidak
dengan gembira, menempuh jarak lima disadari, hal itu menyebabkan jarak antara
kilometer ke sekolah utama.” (DBPM: 15) orang kota dan orang di desa. Namun, hal
Latar suasana yang ada dalam itu dapat dibantahkan dengan sikap manis
kedua novel ini beragam dikarenakan Miss Oishi terhadap anak-anak tersebut.
konflik-konfik yang muncul juga beragam. Terdapat pula pelajaaran bahwa
Ada kalanya senang, sedih, hingga propaganda militer dengan dalih
cemas. Salah satu penggalan cerita yang menanamkan rasa cinta tanah air dengan
menggambarkan suasana sedih dalam menerapkan wajib militer dapat
novel Laskar Pelangi: “Aku tak sanggup memengaruhi pikiran ke-12 siswa. Untuk
menatap wajahnya yang pilu dan apa anak dibesarkan, dirawat, dibekali
kesedihanku yang mengharu biru telah pendidikan tapi pada akhirnya harus matu
mencurahkan habis air mataku, tak dapat kena peluru? Novel ini menyadarkan
aku tahan tahan sekuat apapun aku bahwa nyawa itu sangat berharga dan
berusaha.” (LP: 433) perlu dilindungi.
Salah satu penggalan cerita yang 6.Sudut pandang
menggambarkan suasana senang dalam Wiyatmi (2006) mengatakan bahwa
novel Dua Belas Pasang Mata: “Mereka sudut pandang dibedakan menjadi sudut
makan bakmi dengan tahu goreng, pandang orang pertama dan orang ketiga.
beberapa malah ada yang minta tambah. Sudut pandang pada novel Laskar Pelangi
Ibu Guru senang sekali dan mengusulkan jauh berbeda dengan sudut pandang yang
mereka berfoto untuk kenang-kenangan.
e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha
Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017

digunakan pada novel Dua Belas Pasang Kedua novel ini pula mengandung
Mata. unsur sosial dan budaya yang sama.
Sudut pandang yang digunakan Pada novel Lakar Pelangi dikisahkan
dalam novel Laskar Pelangi adalah sudut adanya perbedaan status antara
pandang orang pertama pelaku utama komunitas buruh tambang dan komunitas
karena dalam penceritaan novel penulis pengusaha yang dibatasi oleh tembok
menggunakan kata ‘aku’. Tokoh ‘aku’ tinggi merupakan latar belakang sosial.
dalam novel ini diceritakan paling dominan Kemudian pada novel Dua Belas Pasang
sehingga si tokoh ‘aku’ dapat dikatakan Mata memiliki latar sosial dan budaya
sebagai tokoh atau pelaku utama. tentang perbedaan status antara
Sudut pandang yang digunakan komunitas orang modern. Dengan melihat
pengarang dalam novel Dua Belas pakaian dan sepeda Miss Oishi saja
Pasang Mata yaitu sudut pandang orang menimbulkan kesalahpahaman. Secara
ketiga serba tahu. Sudut pandang ini tidak disadari, hal itu menyebabkan jarak
menggunakan kata ganti orang ketiga antara orang kota dan orang di desa.
seperti kata dia, ia, dan nama orang yang Bapak guru dan para orangtua
dijadikan sebagai titik berat cerita. Sudut menganggap Miss Oishi adalah orang
bercerita dari satu tokoh dengan yang sombong dan tidak setara dengan
menyebut namanya. mereka.
Temuan yang kedua adalah 3.Latar Belakang Religi (agama)
mengenai unsur ekstrinsik. Unsur Latar Belakang Regigi yang
ekstrinsik yang ada dalam novel tidak terkandung dalam novel Laskar Pelangi
lepas dari latar belakang kehidupan dan Dua Belas Pasang Mata memiliki
pengarang entah itu dari segi budaya perbedaan. Perbedaan itu terlihat dari
yang dipegang, kepercayaan, lingkungan jenis agama dan kuantitas diceritakan di
tempat tinggal dan lain sebagainya. dalam novel. Latar belakang religi atau
1.Latar Belakang Tempat Tinggal agama si pengarang sangat terlihat
Lingkungan tempat tinggal seperti pantulan cermin dalam novel
pengarang mempengaruhi psikologi Laskar Pelangi ini. Nuansa keislamannya
penulisan novel, begitu pula yang terdapat begitu kental. Dalam beberapa penggalan
pada novel Laskar Pelangi dan novel Dua cerita, pengarang sering kali menyelipkan
Belas Pasang Mata. Apalagi novel Laskar pelajaran-pelajaran mengenai keislaman.
Pelangi merupakan adaptasi dari cerita Sebaliknya dalam novel Dua belas
nyata yang dialami oleh pengarang Pasang Mata tidak begitu banyak
langsung. Letak tempat tinggal pengarang menyingung masalah agama. Hanya
yang jauh berada di Desa Gantung, sekali saja dibahas bahwa keadaan desa
Kabupaten Gantung, Belitong Timur, mereka memperihantinkan sampai-
Sumatera Selatan dijadikannya latar sampai mereka tidak mempunyai kuil
tempat bagi penulisan novelnya. tersendiri yang berfungsi untuk
Sebaliknya pada novel Dua Belas Pasang menghormati kaisar seperti kebanyakan
Mata, letak tempat tinggal pengarang sekolah di Jepang, sehingga salah
tidak sama dengan yang ada di dalam seorang murid yang bernama Nita
cerita meskipun pengarang juga berasal mengatakan bahwa ia meletakkan Kaisar
dari Jepang tetapi jelas ada perbedaan di lemari.
dengan cerita Laskar Pelangi. Meskipun 4.Latar Belakang Ekonomi
cerita perang itu memang benar adanya. Latar belakang ekonomi yang
Jika dilihat dari latar belakang waktu, terdapat dalam novel Laskar Pelangi dan
sudah bisa dipastikan perang yang novel Dua Belas Pasang Mata memiliki
dimaksud adalah perang dunia ke II perbedaan yang signifikan. Dalam novel
dimana Jepang mengalami kekalahan Laskar Pelangi, sebagian masyarakat
telak. Belitong mengabdikan dirinya pada
2.Latar Belakang Sosial dan Budaya perusahaan-perusahaan timah. Belitong
adalah pulau yang kaya akan sumber
e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha
Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017

daya alam. Berbeda dengan novel Dua ekonomi dari Universitas Indonesia. Ia
Belas Pasang Mata, di dalam cerita tidak mendapat beasiswa dari Uni Eropa untuk
diceritakan kondisi sumber daya alamnya. studi Master of Science di Universitas de
Pengarang hanya mengisahkan bahwa Paris, Sorbonne, Prancis, dan Sheffield
penduduknya kebanyakan menjadi Hallam University, United Kingdom. Tesis
nelayan. Selain menjadi nelaya, penduduk Andra di bidang Ekonomi telekomunikasi
di sana hanya bekerja sebagai buruh mendapat penghargaan dari kedua
kasar. universitas tersebut dan ia lulus cum
5.Latar Belakang Pendidikan laude. Penulis novel Dua Belas Pasang
Latar belakang pendidikan yang Mata adalah Sakae Tsuboi lahir pada
terdapat dalam novel Laskar Pelangi dan tanggal 5 Agustus 1899 di Desa Sakate,
Dua Belas Pasang Mata memiliki Shōdosima, Prefektur Kagawa, Jepang. Ia
persamaan namun memiliki perbedaan adalah anak dari seorang pembuat kecap
pula. Dalam kedua novel, latar belakang Tokichi Iwai. Pada tahun 1925, tepat saat
pengarang memang berpengaruh besar ia berusia 26 tahun, Tsuboi menikah
terhadap isi novel. Namun, hal yang dengan Shigeji Tsuboi, sastrawan dan
membedakan dari jenis ilmu yang penyair terkenal Jepang. Sakae Tsuboi
terkandung. Dalam novel Laskar Pelangi memulai debutnya sebagai pengarang
pengarang menyajikan berbagai ilmu melalui karyanya yang berjudul Daikon no
pengetahuan yang diselipkan di antara Ha (Radish Leaves) yang dipublikasikan
ceritanya, antara lain sains (fisika, kimia, pada tahun 1938. Setelah itu, Sakae
biologi, astronomi). Kemudian dalam Tsuboi banyak menghasilkan karya-karya
novel Dua Belas Pasang Mata terkadung lain seperti Aki no Ki no. Tsuboi meraih
nilai edukasi yang disampaikan kesuksesan besar pada tahun 1952,
pengarang. Pengarang menyajikan ketika karyanya Nijushi no Hitomi
keterampilan yang diselipkan dalam (Twenty-four Eyes [Inggris], Dua Belas
ceritanya seperti keterampilan menyanyi Pasang Mata [Indonesia]) menjadi best
dan memainkan alat musik, keterampilan seller di Jepang bahkan difilmkan pada
menulis, dan ilmu sain. Hal ini menjadi tahun 1954 dengan judul yang sama dan
penanda bahwa pengarangnya pun dibintangi oleh Hideko Takamine. Ia
mencintai ketrampilan-ketrampilan meraih banyak penghargaan antara lain
tersebut. dinobatkan sebagai warga kehormatan di
6.Latar Belakang Penulis kota Uchinomi, Kagawa, Hadiah Seni dari
Latar belakang penulis jelas sangat Kementerian Pendidikan Jepang dan
berbeda dari kedua novel. Novel Laskar sederet penghargaan lainnya atas karya-
Pelangi ditulis oleh orang asli Indonesia, karyanya. Sakae Tsuboi wafat pada
tetapi novel Dua Belas Pasang Mata tanggal 23 Juni 1967 di usia 67 tahun.
adalah novel terjemahan yang pasti Temuan ketiga mengenai kontribusi
penulisnya muka masyarakat asli kedua novel sebagai bahan pembelajaran
Indonesia. Meskipun berbeda, tetapi sastra di kelas XII SMA. Penyusunan
masing-masing memiliki keunggulan. materi pelajaran Bahasa Indonesia di
Berikut diuraikan latar belakang penulis. SMA disesuaikan dengan kurikulum.
Penulis novel Laskar Pelangi adalah Kurikulum adalah rambu-rambu yang
Andrea Hirata. Andrea Hirata lahir di menjadi pedoman guru untuk menentukan
Belitong. Meskipun studi mayornya pokok-pokok yang akan diajarkan kepada
ekonomi, ia amat menggemari sains siswa. Dalam kurikulum ini menyertakan
(fisika, kimia, biologi, astronomi) dan tentu membaca dan mengapresiasi karya sastra
saja sastra. Edensor adalah novel sebagai kegiatan yang harus dilakukan
ketiganya setelah novel-novel best seller siswa. Pemerintah pusat memberi rambu-
Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi. rambu untuk menyusun materi pelajaran,
Andrea lebih mengidentikkan dirinya sedangkan guru menentukan silabus
sebagai seorang akademis dan disesuaikan dengan tujuan dan karakter
backpaper. Andrea berpendidikan sekolah masing-masing.
e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha
Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017

Pembelajaran sastra yakni novel Materi pembelajaran hendaknya


sebagai genre serta mempunyai fungsi sesuai atau relevan dengan pencapaian
yang dapat menumbuhkan rasa standar kompetensi dan pencapaian
kepedulian terhadap karya-karya yang kompetensi dasar. Dalam hal ini, salah
dihasilkan oleh para pengarang. Dalam satu kompetensi dasar yang harus
pembelajaran SMA terdapat materi pokok dikuasai peserta didik kelas XII yaitu
Perbandingan Teks Novel, dengan membandingkan teks novel, baik melalui
Kompetensi Dasar (KD): Membandingkan lisan maupun tulisan. Dengan demikian,
Teks Novel Baik Melalui Lisan Maupun novel Laskar Pelangi dan Dua Belas
Tulisan di kelas XII semester genap. Pasang Mata dapat dijadikan materi dan
Hakikat dalam pembelajaran sastra tentunya sudah sesuai untuk dijadikan
di sekolah adalah apresiasi dengan materi dalam mencapai kompetensi dasar
membandingkan karya sastra itu sendiri tersebut.
dengan karya sastra lain. Bentuk apresiasi 3.Kriteria Tujuan Instruksional
sastra itu sendiri siswa dapat bertemu Suatu materi pelajaran yang terpilih
langsung dengan karya sastra. Siswa dimaksudkan untuk mencapai tujuan
melakukan aktivitas membaca, menikmati, instruksional khusus atau tujuan-tujuan
menghayati, memahami, merespon, dan tingkah laku. Dengan menganalisi novel
membandingkan karya-karya sastra di Laskar Pelangi dan novel Dua Belas
hadapan khalayak. Untuk mencapai Pasang Mata, siswa dapat mencontoh
tujuan pembelajaran, diperlukan sebuah Miis Oishi yang selalu sabar dan penuh
karya sastra yang berkualitas dalam kasih sayang menghadapi murid-
proses pembelajaran. Kedua novel ini, muridnya. Tokoh Ikal juga perlu dicontoh
Laskar Pelangi dan Dua Belas Pasang karena tidak pernah putus asa, selalu
Mata adalah suatu karya yang bermutu bersemangat melakukan hal yang ia sukai
dan sangat baik digunakan sebagai bahan dan tegar.
ajar dalam proses pembelajaran sastra itu 4.Materi Pelajaran Supaya Terjabar
sendiri. Berikut ini dijelaskan bahwa kedua Perincian materi pelajaran
novel memenuhi kriteria pemilihan materi. berdasarkan pada tuntutan yang isinya
1.Keterbacaan setiap tujuan intruksional khusus telah
Keterbacaan berkaitan dengan dirumuskan secara spesifik, dapat
keadaan tulisan atau cetakan yang jelas, diamati, dan terukur. Dalam hal ini guru
mudah, menarik, dan menyenangkan memberikan contoh dua novel yang
untuk dibaca sehingga pesan yang berbeda yaitu novel asli Indonesia yaitu
disampaikan penulis benar-benar sampai Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
secara tepat kepada pembaca. Kedua dengan novel terjemahan yaitu Dua Belas
novel memiliki alur cerita yang sangat, Pasang Mata karya Skae Tsubol. Setelah
menarik, semua kalangan dapat membaca dan membandingkan dua novel
membaca novel ini, mulai dari kalangan tersebut, siswa mendapatkan banyak
anak-anak, remaja ataupun dewasa pelajaran dan dapat mengubah sikap
karena memiliki cerita cerminan siswa. Dua novel ini banyak mengandung
hidup yang sesungguhnya. Bahasa makna-makna dan nilai-nilai kehidupan
yang digunakan dalam kedua novel ini yang penting bagi siswa.
adalah bahasa yang mengikuti 5.Relevan dengan Kebutuhan Siswa
perkembangan zaman sekarang (modern) Kebutuhan siswa yang pokok adalah
atau sesuai dengan kondisi masyarakat mereka ingin berkembang sesuai dengan
sehingga novelnya mudah dimengerti. potensi yang dimilikinya. Oleh karena itu,
Kedua novel ini memungkinkan siswa setiap materi pelajaran yang akan
dengan kemampuan membacanya hanyut disajikan hendaknya sesuai dengan usaha
dalam keasyikan. Dengan demikian, untuk mengembangkan pribadi siswa
kedua novel ini dapat dijadikan materi ajar secara bulat dan utuh. Tokoh Lintang
pada siswa di kelas XII. dalam novel Laskar Pelangi merupakan
2.Kesesuaian anak yang paling jenius dan gigih di
e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha
Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017

antara teman-temannya. Meski pun jarak dan persamaan tema, tokoh dan watak,
rumahnya dari sekolah sangat jauh (80 latar, amanat, dan alur dari dua novel ini.
km), ia tetap semangat untuk pergi ke Setelah membandingkan dua novel ini
sekolah dan menjadi anak yang paling siswa juga diharapkan mengambil nilai-
pagi datang. Hal tersebut mengajarkan nilai positif baik dari penokohan, watak,
agar siswa mandiri, tidak bergantung pada dan amanat yang ada dalam dua novel
orang lain, terutama orangtua. tersebut.
6.Kesesuaian dengan Kondisi Masyarakat 9. Materi Pelajaran Bersumber dari Buku
Dalam hal ini, materi pelajaran yang Sumber yang Baku, Pribadi Guru yang
dipilih hendaknya turut membantu mereka Ahli, dan Masyarakat
memberikan pengalaman edukatif yang Ketiga faktor ini perlu diperhatikan
bermakna bagi perkembangan mereka dalam memilih materi perlajaran. Dari
menjadi manusia yang mudah segi pengarang, sudah tidak bisa
menyesuaikan diri. Dalam dua novel ini diragukan lagi. Laskar Pelangi menjadi
melalui tokoh Lintang dalam Laskar novel best-seller di Indonesia bahkan
Pelangi, sedangkan tokoh Matsue difilmkan. Dua Belas Pasang Mata
Kawamoto pada novel Dua Belas Pasang [Indonesia]) menjadi best-seller di Jepang
Mata. Kedua tokoh ini harus putus bahkan difilmkan pada tahun 1954
sekolah karena menanggung beban dengan judul yang sama dan dibintangi
keluarga untuk mengurus rumah dan oleh Hideko Takamine. Dengan
saudara mereka. Kedua tokoh ini membandingkan dua novel ini siswa
mengajarkan untuk dapat berlapang dada secara tidak langsung merasakan sistem
menerima kondisi atau kenyataan hidup. pembelajaran yang ada di daerah
Jika nanti siswa menghadapi kondisi yang terpencil yang jauh dari perkotaan. Selain
sama, mereka dapat meniru sikap yang itu juga menemukan perbedaan watak,
diambil untuk mengambil keputusan. sifat tokoh yang ada di dalam kedua novel
7.Materi Pelajaran Mengandung Segi-Segi tersebut dan dapat mengaplikasikan
Etik watak-watak positif dari tokoh-tokoh
Pengetahuan dan keterampilan yang kedua novel tersebut.
bakal mereka peroleh dari materi
pelajaran yang telah mereka terima PENUTUP
diarahkan untuk mengembangkan dirinya Ada beberapa hal yang menjadi
sebagai manusia yang etik sesuai dengan simpulan dalam penelitian ini. Pertama,
system nilai dan norma-norma yang unsur intrinsik novel Laskar Pelangi karya
berlaku di masyarakat. Tokoh Lintang Andrea Hirata dan novel Dua Belas
merupakan tokoh yang paling pantang Pasang Mata karya Sakae Tsuboi
menyerah. Sifat ini sangat penting dimiliki memiliki tiga persamaan, yaitu temanya
oleh siswa. Jika tidak siswa cenderung pendidikan di sebuah desa terpencil yang
jenuh dan malas. Kemudian tokoh Miss jauh dari pengaruh modernisasi,
Oishi dalam hal ini adalah seorang guru menggunakan alur maju, dan
yang memahami siswanya dengan menggunakan latar suasana marah,
pendekatan menggunakan kasih sayang sedih, gembira, dan cemas atau khawatir.
bisa dicontoh pula, baik itu bagi guru Dari segi tokoh, latar tempat, latar waktu,
maupun siswa sekali pun. amanat, dan sudut pandang dari kedua
8.Materi Pelajaran Tersusun dalam Ruang novel ini memiliki perbedaan.
Lingkup dan Urutan yang Sistematik dan Kedua, dari segi unsur ekstrinsik,
Logis kedua novel memiliki perbedaan dan
Meteri disusun secara berurutan persamaan. Perbedaanya yaitu pada
dengan mempertimbangkan faktor novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata
perkembangan psikologis siswa. Dengan berasal dari Belitung yang dijadikan latar
materi perbandingan unsur intrinsik dan cerita, agama yang diangkat adalah
unsur ekstrinsik dua novel ini, siswa agama Islam, masyarakat kebanyakan
diharapkan dapat menemukan perbedaan bekerja di perusahaan timah, latar
e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha
Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017

pendidikan penulis di bidang sains Darma, Budi. 2003. “Kuliah Kesusastraan


tergambar pada cerita, dan penulis Bandingan Mastera 2003: Anatomi
merupakan masyarakat asli Indonesia. Sastra Bandingan”. Disampaikan
Sebaliknya, pada novel Dua Belas tanggal 6 Oktober 2003. Kuala
Pasang Mata, Sakae Tsuboi merupakan Lumpur: Dewan Seminar, Menara
orang asing yang tidak berasal dari latar
Dewan Bahasa dan Pustaka.
tempat di dalam novelnya, hanya sedikit
menyingung bahwa dearah itu tidak Ismawati, Esti. 2013. Pengajaran Sastra.
memiliki kuil, masyarakat sebagian besar Yogyakarta: Penerbit Ombak.
bekerja sebagai nelayan, dan penulis Lubis, A. Hamid Hasan. 1994. Glossarium
tampaknya sangat menyukai bidang seni. Bahasa Dan Sastra. Bandung:
Persamaan kedua penulis dari segi latar Angkasa Bandung.
belakang sosial dan budaya. Mahayana, Maman S. 1995. Kesusastraan
Ketiga, kedua novel dapat dijadikan Malaysia Modern. Jakarta: PT
bahan pembelajaran sastra di SMA Dunia Pustaka Jaya.
terutama pada materi pokok Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan
Perbandingan Teks Novel, dengan Karakter Menjawab Tantangan
Kompetensi Dasar (KD) : Membandingkan
Krisis Multidimensional. Jakarta: PT
Teks Novel Baik Melalui Lisan Maupun
Tulisan di kelas XII semester genap. Dua Bumi Aksara.
novel ini memenuhi semua kriteria Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori
pemilihan materi pembelajaran sesuai Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah
dengan pendidikan. Mada University Press.
Berdasarkan temuan-temuan dalam Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori
penelitian ini, peneliti dapat Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah
menyampaikan beberapa saran, yaitu (1) Mada University Press.
bagi guru bahasa Indonesia dapat Rahmah, Yuliani .2007. Dongeng Timun
menggunakan novel Laskar Pelangi karya Emas (Indonesia) Dan Dongeng
Andrea Hirata dengan novel Dua Belas Sanmai No Ofuda (Jepang) (Studi
Pasang Mata karya Sakae Tsuboi sebagai
Komparatif Struktur Cerita Dan
bahan pembelajaran sastra di sekolah
mengingat dua novel ini sangat inspiratif;
Latar Budaya).Tesis (tidak
(2) siswa, disarankan agar membaca dan diterbitkan). Semarang: Universitas
memahami novel Laskar Pelangi karya Diponegoro.
Andrea Hirata dengan novel Dua Belas Sasangka, Akmal Nurdwiyan. 2014.
Pasang Mata karya Sakae Tsuboi karena Perbandingan Alur Novel Cerita
sangat inspiratif, penuh motivasi, dan Getaran The Da Vinci Code Karya
nilai-nilai yang dapat diaplikasikan dan Dan Brown Dan The Jacatra Secret
sangat berguna bagi masa depannya Karya Rizki Ridyasmara. Skripsi
ketika berada di masyarakat umum; (3) (tidak diterbitkan). Malang:
masyarakat umum, dihimbau untuk Universitas Negeri Malang.
membaca novel Laskar Pelangi karya
Soemardjo, Jakob. 1984. Memahami
Andrea Hirata dengan novel Dua Belas
Pasang Mata karya Sakae Tsuboi karena
Kesusatraan. Bandung: Penerbit
dapat mengubah cara pandang mengenai Alumni.
pondok pesantren atau asrama yang Suandi, I Nengah. 2008. Buku Ajar
selama ini dibicarakan dari mulut ke Penelitian Bahasa dan Sastra
mulut. Indonesia. Singaraja: Undiksha.
Sutresna, Ida Bagus. 2006. Prosa Fiksi.
DAFTAR PUSTAKA Singaraja: Universitas Pendidikan
Alwi, Hasan dan Dendy Sugono. 2002. Ganesha.
Telaah Bahasa Dan Sastra. Jakarta: Wiyatmi. 2006. Pengantar Kajian Sastra.
Yasyasan Adikarya IKAPI DKI. Yogyakarta:Pustaka
e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha
Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017

Anda mungkin juga menyukai