email:putuagusartayasa92@gmail.com1,gartawan@yahoo.com2,
sutresna@undiksha.a.id3
ABSTRAK
Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk (1) membandingkan unsur intrinsik yang terdapat pada novel
Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dengan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi, (2)
membandingkan unsur ekstrinsik yang terdapat pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
dengan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi, dan (3) kontribusi kedua novel sebagai
bahan pembelajaran sastra di kelas XII SMA. Subjek penelitian ini adalah novel Laskar Pelangi dan
novel Dua Belas Pasang Mata. Data penelitian ini berupa unsur intrinsik, unsur ekstrinsik, dan
kontribusi sebagai bahan pembelajaran. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode studi
pustaka. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan langkah-langkah: (1) penentuan subjek
dan objek penelitian, (2) langkah kerja penelitian (pengumpulan data, pengolahan data, instrument
penelitian, penyajian hasil data), dan (3) penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
(1) unsur intrinsik novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan novel Dua Belas Pasang Mata karya
Sakae Tsuboi memiliki tiga persamaan, yaitu tema, alur, dan latar suasana. Dari segi tokoh, latar
tempat, latar waktu, amanat, dan sudut pandang dari kedua novel ini memiliki perbedaan; (2) unsur
ekstrinsik novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae
Tsuboi memiliki perbedaan yaitu tempat tinggal penulis yang dijadikan latar cerita, agama yang
diangkat, latar belakang ekonomi masyarakat, latar belakang pendidikan, dan latar belakang penulis.
Persamaan kedua penulis dari segi latar belakang sosial dan budaya; dan (3) kedua novel dapat di
jadikan bahan pembelajaran sastra di kelas XII SMA sesuai dengan tingkat keterbacaan dan tingkat
kesesuaian.
Kata Kunci: Laskar Pelangi, Dua Belas Pasang Mata, sastra bandingan
Abstract
This research descriptive aims to (1) compare the intrinsic elements contained in novel Laskar
Pelangi created by Andrea Hirata with novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi, (2)
compare the extrinsic elements contained in novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata with
novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi, and (3) the contribution of the novel as a
literary learning material in class XII High School. Subjects of this study is novel Laskar Pelangi and
novel Dua Belas Pasang Mata. The data of this research is in the form of an element intrinsic,
extrinsic elements and contributions as learning materials. The data collection method used in this
research is literature study. Researchers used a qualitative approach with the following steps: (1)
determination of subject and object of research, (2) step research work (data collection, data
processing, research instrument, presentation of the data), and (3) conclusion. The results of this
study indicate that (1) the intrinsic elements of novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata and
novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi have three equations, namely the theme,
plot, and background situation. In terms of figures, a background, the background of the time, the
mandate, and the viewpoints of both the novel has the distinction; (2) the intrinsic elements of novel
Laskar Pelangi created by Andrea Hirata and novel Dua Belas Pasang Mata Sakae Tsuboi have
e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha
Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017
different work that is dwelling writer who made the background story, raised religious, community
economic background, educational background, and the background of the author. The second
equation writer in terms of social and cultural backgrounds; and (3) can be made both novel literature
learning materials in class XII based on the high school reading level and the level of conformity.
Keywords: Laskar Pelangi, Dua Belas Pasang Mata, comparative literature
pesan yang terkandung di dalam novel Komparatif Struktur Cerita dan Latar
dapat tersampaikan tanpa pembaca Budaya)”. Dalam penelitian ini, Yuliani
merasa digurui oleh penulis. Selain itu, hanya memaparkan tentang struktur dan
novel dapat dijadikan salah satu media aspek budaya. Penelitian kedua berjudul,
atau bahan ajar yang tepat dalam “Perbandingan Alur Novel Cerita Getaran
mentransfer sejumlah nilai-nilai kepada The Da Vinci Code Karya Dan Brown dan
siswa. Hal tersebut berkaitan pula dengan The Jacatra Secret Karya Rizki
pembelajaran sastra Indonesia di sekolah Ridyasmara oleh Akmal Nurdwiyan
khususnya dalam kegiatan mengapresiasi Sasangka (2014)”. Dalam penelitian ini,
novel. lebih menonjolkan pada perbandingan
Darma (2007:53), mengatakan aspek alur dari kedua novel tersebut.
bahwa sastra bandingan lahir dari Kedua penelitian diatas memang
kesadaran bahwa sastra tidak tunggal, sejenis dengan penelitian yang peneliti
namun sastra itu plural, serta semua lakukan yaitu sama-sama menggunakan
sastra ada kesamaan-kesamaan dan sastra bandingan sebagai dasar
perbedaan-perbedaannya. Kesamaan penelitian. Namun, penelitian-penelitian
dapat terjadi karena masalah manusia, tersebut memiliki nuansa yang berbeda
sebagaimana yang terekam dalam terutama dari segi objek penelitian, yang
sastra, pada hakikatnya universal, dan mana peneliti fokus melakukan penelitian
perbedaan-perbedaan terjadi karena terhadap dua buah novel dan
mau tidak mau sastra didominasi oleh relevansinya terhadap bahan
situasi dan kondisi tempatan. pembelajaran sastra dalam pendidikan.
Ismawati (2013:5) mengatakan Berdasarkan penelitian di atas
bahwa sastra sebagai sesuatu yang penulis tertarik untuk mengkaji mengenai
dipelajari atau sebagai pengalaman “Perbandingan Novel Laskar Pelangi
kemanusaiaan dapat berfungsi sebagai Karya Andrea Hirata dengan Novel Dua
bahan renungan dan refleksi kehidupan Belas Pasang Mata Karya Sakae Tsuboi,
karena sastra bersifat koekstensif. serta Kontribusinya bagi Pembelajaran
Pembahasan karya sastra yang terkait Sastra di SMA”. Dalam penelitian ini
dengan kehidupan diarahkan pada penulis akan membandingkan kedua
pemebelajaran sastra dan penggunaan novel dari segi unsur intrinsik dan unsur
media yang berupa novel, cerpen, dan ekstrinsik dengan menggunakan metode
drama ini, untuk mengungkap nilai sastra bandingan.
kehudupan sesuai dengan tema-tema Sehubungan dengan pemaparan
dalam karya sasta tersebut sehingga pada bagian latar belakang di atas,
fungsi pengajaran sastra dapat dikatakan masalah yang dibahas dalam penelitian ini
sebagai wahana untuk belajar adalah (1) perbandingan unsur intrinsik
mengapresiasi sebuah karya sastra di yang terdapat pada novel Laskar pelangi
tingkat pendidikan. karya Andrea Hirata dengan novel Dua
Pada penelitian ini, peneliti memilih Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi?
novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata (2) perbandingan unsur ekstrinsik yang
yang dibandingkan dengan Novel Nijushi terdapat pada novel Laskar pelangi karya
No Hitomi (Dua Belas Pasang Mata) karya Andrea Hirata dengan novel Dua Belas
Sakae Tsuboi karena keduanya bercerita Pasang Mata karya Sakae Tsuboi? dan
tentang pendidikan di sebuah tempat (3) kontribusi kedua novel sebagai bahan
terpencil dan permasalahanya. Novel pembelajaran sastra di kelas XII SMA?
Nijushi No Hitomi telah diterjemahkan ke Sesuai dengan rumusan masalah
dalam bahasa Indonesia oleh Akira Miura. yang sudah dikemukakan, tujuan
Penelitian mengenai sastra penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan
bandingan sudah ada, antara lain: Yuliani perbandingan unsur intrinsik terdapat
Rahmah (2007), yang berjudul “Dongeng pada novel Laskar pelangi karya Andrea
Timun Emas (Indonesia) dan Dongeng Hirata dengan novel Dua Belas Pasang
Sanmai No Ofuda (Jepang) (Studi Mata karya Sakae Tsuboi, (2)
e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha
Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017
sekolah desa yang sederhana di Laut Dia meminta tukang foto di dekat
Seto, di tengah masyarakat petani dan rumahnya, dan mengajak anak-anak itu
nelayan.” (DBPM: 13) Selain sekolah, ke Pohon Pinus.”(DBPM: 79)
desa nelayan di Teluk Seto, Shōdoshima, 5.Amanat
Jepang adalah salah satu setting secara Amanat dari novel Laskar pelangi
umum yang melatarbelakangi peristiwa. yang disajikan pengarang ini
Namun, ada pula yang latar tempatnya menggunakan cara penyampaian amanat
adalah di desa Pohon Pinus, sekolah secara eksplinsit dan implinsit, tetapi
cabang, sekolah utama, Pantai, Kompira, dalam hal ini yang lebih dominan adalah
dan halte bus kota. cara penyampaian secara eksplisit.
Latar waktu menggunakan pagi hari, Adapun amanat yang dapat
sore hari, dan dan malam hari ataupun kumpulkan dalam novel Laskar Pelangi
tanggal. Hal ini sesuai dengan pendapat karya Andrea Hirata yang pertama adalah
Burhan Nurgiyantoro (2005:227) yang untuk memberikan inspirasi dan semangat
menyatakan bahwa penekanan waktu kepada para guru dan pelajar yang
lebih pada keadaan hari, misalnya pagi berada di dalam pendidikan. Amanat yang
hari, siang dan malam. kedua adalah sebagai penerus generasi
Berikut salah satu kutipan dalam penerus bangsa setiap individu harus
novel Laksar Pelangi pada pagi hari dan mempunyai dedikasi tinggi terhadap
sore hari: “Pagi itu, waktu aku masih kecil. pendidikan. Kemudian amanat yang
Aku duduk di bangku panjang sebuah ketiga yaitu dalam menggapai cita-cita,
kelas…itu adalah hari pertama aku masuk hendaknya tidak mudah menyerah atau
sekolah.” (LP:1), sedangkan latar waktu putus asa, walau cita-cita itu tidak mudah
pada novel Dua Belas Pasang Mata yang diraih dan diwujudkan sesuai keinginan.
disampaikan sangat jelas yaitu terjadi dua Hal ini berbeda dengan amanat
bulan setelah pemilu, pada tanggal 4 April yang disampaikan pengarang novel Dua
1928 dan kemudian dikisahkan dampak Belas Pasang Mata yaitu meskirpun
perang yang terjadi pada tanggal 4 April kemiskinan menghinggapi kondisi
1946. Kutipan novel: “Nah, sekarang kita keluarga anak-anak tersebut tidak
kembali ke tanggal 4 April 1928. Pagi itu, menyebabkan mereka enggan untuk
murid-murid kelas lima ke atas, dari desa belajar. Pengaruh modernisasi yang
di tanjung tersebut, sedang berjalan kaki tergambar dari pakaian secara tidak
dengan gembira, menempuh jarak lima disadari, hal itu menyebabkan jarak antara
kilometer ke sekolah utama.” (DBPM: 15) orang kota dan orang di desa. Namun, hal
Latar suasana yang ada dalam itu dapat dibantahkan dengan sikap manis
kedua novel ini beragam dikarenakan Miss Oishi terhadap anak-anak tersebut.
konflik-konfik yang muncul juga beragam. Terdapat pula pelajaaran bahwa
Ada kalanya senang, sedih, hingga propaganda militer dengan dalih
cemas. Salah satu penggalan cerita yang menanamkan rasa cinta tanah air dengan
menggambarkan suasana sedih dalam menerapkan wajib militer dapat
novel Laskar Pelangi: “Aku tak sanggup memengaruhi pikiran ke-12 siswa. Untuk
menatap wajahnya yang pilu dan apa anak dibesarkan, dirawat, dibekali
kesedihanku yang mengharu biru telah pendidikan tapi pada akhirnya harus matu
mencurahkan habis air mataku, tak dapat kena peluru? Novel ini menyadarkan
aku tahan tahan sekuat apapun aku bahwa nyawa itu sangat berharga dan
berusaha.” (LP: 433) perlu dilindungi.
Salah satu penggalan cerita yang 6.Sudut pandang
menggambarkan suasana senang dalam Wiyatmi (2006) mengatakan bahwa
novel Dua Belas Pasang Mata: “Mereka sudut pandang dibedakan menjadi sudut
makan bakmi dengan tahu goreng, pandang orang pertama dan orang ketiga.
beberapa malah ada yang minta tambah. Sudut pandang pada novel Laskar Pelangi
Ibu Guru senang sekali dan mengusulkan jauh berbeda dengan sudut pandang yang
mereka berfoto untuk kenang-kenangan.
e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha
Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017
digunakan pada novel Dua Belas Pasang Kedua novel ini pula mengandung
Mata. unsur sosial dan budaya yang sama.
Sudut pandang yang digunakan Pada novel Lakar Pelangi dikisahkan
dalam novel Laskar Pelangi adalah sudut adanya perbedaan status antara
pandang orang pertama pelaku utama komunitas buruh tambang dan komunitas
karena dalam penceritaan novel penulis pengusaha yang dibatasi oleh tembok
menggunakan kata ‘aku’. Tokoh ‘aku’ tinggi merupakan latar belakang sosial.
dalam novel ini diceritakan paling dominan Kemudian pada novel Dua Belas Pasang
sehingga si tokoh ‘aku’ dapat dikatakan Mata memiliki latar sosial dan budaya
sebagai tokoh atau pelaku utama. tentang perbedaan status antara
Sudut pandang yang digunakan komunitas orang modern. Dengan melihat
pengarang dalam novel Dua Belas pakaian dan sepeda Miss Oishi saja
Pasang Mata yaitu sudut pandang orang menimbulkan kesalahpahaman. Secara
ketiga serba tahu. Sudut pandang ini tidak disadari, hal itu menyebabkan jarak
menggunakan kata ganti orang ketiga antara orang kota dan orang di desa.
seperti kata dia, ia, dan nama orang yang Bapak guru dan para orangtua
dijadikan sebagai titik berat cerita. Sudut menganggap Miss Oishi adalah orang
bercerita dari satu tokoh dengan yang sombong dan tidak setara dengan
menyebut namanya. mereka.
Temuan yang kedua adalah 3.Latar Belakang Religi (agama)
mengenai unsur ekstrinsik. Unsur Latar Belakang Regigi yang
ekstrinsik yang ada dalam novel tidak terkandung dalam novel Laskar Pelangi
lepas dari latar belakang kehidupan dan Dua Belas Pasang Mata memiliki
pengarang entah itu dari segi budaya perbedaan. Perbedaan itu terlihat dari
yang dipegang, kepercayaan, lingkungan jenis agama dan kuantitas diceritakan di
tempat tinggal dan lain sebagainya. dalam novel. Latar belakang religi atau
1.Latar Belakang Tempat Tinggal agama si pengarang sangat terlihat
Lingkungan tempat tinggal seperti pantulan cermin dalam novel
pengarang mempengaruhi psikologi Laskar Pelangi ini. Nuansa keislamannya
penulisan novel, begitu pula yang terdapat begitu kental. Dalam beberapa penggalan
pada novel Laskar Pelangi dan novel Dua cerita, pengarang sering kali menyelipkan
Belas Pasang Mata. Apalagi novel Laskar pelajaran-pelajaran mengenai keislaman.
Pelangi merupakan adaptasi dari cerita Sebaliknya dalam novel Dua belas
nyata yang dialami oleh pengarang Pasang Mata tidak begitu banyak
langsung. Letak tempat tinggal pengarang menyingung masalah agama. Hanya
yang jauh berada di Desa Gantung, sekali saja dibahas bahwa keadaan desa
Kabupaten Gantung, Belitong Timur, mereka memperihantinkan sampai-
Sumatera Selatan dijadikannya latar sampai mereka tidak mempunyai kuil
tempat bagi penulisan novelnya. tersendiri yang berfungsi untuk
Sebaliknya pada novel Dua Belas Pasang menghormati kaisar seperti kebanyakan
Mata, letak tempat tinggal pengarang sekolah di Jepang, sehingga salah
tidak sama dengan yang ada di dalam seorang murid yang bernama Nita
cerita meskipun pengarang juga berasal mengatakan bahwa ia meletakkan Kaisar
dari Jepang tetapi jelas ada perbedaan di lemari.
dengan cerita Laskar Pelangi. Meskipun 4.Latar Belakang Ekonomi
cerita perang itu memang benar adanya. Latar belakang ekonomi yang
Jika dilihat dari latar belakang waktu, terdapat dalam novel Laskar Pelangi dan
sudah bisa dipastikan perang yang novel Dua Belas Pasang Mata memiliki
dimaksud adalah perang dunia ke II perbedaan yang signifikan. Dalam novel
dimana Jepang mengalami kekalahan Laskar Pelangi, sebagian masyarakat
telak. Belitong mengabdikan dirinya pada
2.Latar Belakang Sosial dan Budaya perusahaan-perusahaan timah. Belitong
adalah pulau yang kaya akan sumber
e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha
Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017
daya alam. Berbeda dengan novel Dua ekonomi dari Universitas Indonesia. Ia
Belas Pasang Mata, di dalam cerita tidak mendapat beasiswa dari Uni Eropa untuk
diceritakan kondisi sumber daya alamnya. studi Master of Science di Universitas de
Pengarang hanya mengisahkan bahwa Paris, Sorbonne, Prancis, dan Sheffield
penduduknya kebanyakan menjadi Hallam University, United Kingdom. Tesis
nelayan. Selain menjadi nelaya, penduduk Andra di bidang Ekonomi telekomunikasi
di sana hanya bekerja sebagai buruh mendapat penghargaan dari kedua
kasar. universitas tersebut dan ia lulus cum
5.Latar Belakang Pendidikan laude. Penulis novel Dua Belas Pasang
Latar belakang pendidikan yang Mata adalah Sakae Tsuboi lahir pada
terdapat dalam novel Laskar Pelangi dan tanggal 5 Agustus 1899 di Desa Sakate,
Dua Belas Pasang Mata memiliki Shōdosima, Prefektur Kagawa, Jepang. Ia
persamaan namun memiliki perbedaan adalah anak dari seorang pembuat kecap
pula. Dalam kedua novel, latar belakang Tokichi Iwai. Pada tahun 1925, tepat saat
pengarang memang berpengaruh besar ia berusia 26 tahun, Tsuboi menikah
terhadap isi novel. Namun, hal yang dengan Shigeji Tsuboi, sastrawan dan
membedakan dari jenis ilmu yang penyair terkenal Jepang. Sakae Tsuboi
terkandung. Dalam novel Laskar Pelangi memulai debutnya sebagai pengarang
pengarang menyajikan berbagai ilmu melalui karyanya yang berjudul Daikon no
pengetahuan yang diselipkan di antara Ha (Radish Leaves) yang dipublikasikan
ceritanya, antara lain sains (fisika, kimia, pada tahun 1938. Setelah itu, Sakae
biologi, astronomi). Kemudian dalam Tsuboi banyak menghasilkan karya-karya
novel Dua Belas Pasang Mata terkadung lain seperti Aki no Ki no. Tsuboi meraih
nilai edukasi yang disampaikan kesuksesan besar pada tahun 1952,
pengarang. Pengarang menyajikan ketika karyanya Nijushi no Hitomi
keterampilan yang diselipkan dalam (Twenty-four Eyes [Inggris], Dua Belas
ceritanya seperti keterampilan menyanyi Pasang Mata [Indonesia]) menjadi best
dan memainkan alat musik, keterampilan seller di Jepang bahkan difilmkan pada
menulis, dan ilmu sain. Hal ini menjadi tahun 1954 dengan judul yang sama dan
penanda bahwa pengarangnya pun dibintangi oleh Hideko Takamine. Ia
mencintai ketrampilan-ketrampilan meraih banyak penghargaan antara lain
tersebut. dinobatkan sebagai warga kehormatan di
6.Latar Belakang Penulis kota Uchinomi, Kagawa, Hadiah Seni dari
Latar belakang penulis jelas sangat Kementerian Pendidikan Jepang dan
berbeda dari kedua novel. Novel Laskar sederet penghargaan lainnya atas karya-
Pelangi ditulis oleh orang asli Indonesia, karyanya. Sakae Tsuboi wafat pada
tetapi novel Dua Belas Pasang Mata tanggal 23 Juni 1967 di usia 67 tahun.
adalah novel terjemahan yang pasti Temuan ketiga mengenai kontribusi
penulisnya muka masyarakat asli kedua novel sebagai bahan pembelajaran
Indonesia. Meskipun berbeda, tetapi sastra di kelas XII SMA. Penyusunan
masing-masing memiliki keunggulan. materi pelajaran Bahasa Indonesia di
Berikut diuraikan latar belakang penulis. SMA disesuaikan dengan kurikulum.
Penulis novel Laskar Pelangi adalah Kurikulum adalah rambu-rambu yang
Andrea Hirata. Andrea Hirata lahir di menjadi pedoman guru untuk menentukan
Belitong. Meskipun studi mayornya pokok-pokok yang akan diajarkan kepada
ekonomi, ia amat menggemari sains siswa. Dalam kurikulum ini menyertakan
(fisika, kimia, biologi, astronomi) dan tentu membaca dan mengapresiasi karya sastra
saja sastra. Edensor adalah novel sebagai kegiatan yang harus dilakukan
ketiganya setelah novel-novel best seller siswa. Pemerintah pusat memberi rambu-
Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi. rambu untuk menyusun materi pelajaran,
Andrea lebih mengidentikkan dirinya sedangkan guru menentukan silabus
sebagai seorang akademis dan disesuaikan dengan tujuan dan karakter
backpaper. Andrea berpendidikan sekolah masing-masing.
e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha
Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017
antara teman-temannya. Meski pun jarak dan persamaan tema, tokoh dan watak,
rumahnya dari sekolah sangat jauh (80 latar, amanat, dan alur dari dua novel ini.
km), ia tetap semangat untuk pergi ke Setelah membandingkan dua novel ini
sekolah dan menjadi anak yang paling siswa juga diharapkan mengambil nilai-
pagi datang. Hal tersebut mengajarkan nilai positif baik dari penokohan, watak,
agar siswa mandiri, tidak bergantung pada dan amanat yang ada dalam dua novel
orang lain, terutama orangtua. tersebut.
6.Kesesuaian dengan Kondisi Masyarakat 9. Materi Pelajaran Bersumber dari Buku
Dalam hal ini, materi pelajaran yang Sumber yang Baku, Pribadi Guru yang
dipilih hendaknya turut membantu mereka Ahli, dan Masyarakat
memberikan pengalaman edukatif yang Ketiga faktor ini perlu diperhatikan
bermakna bagi perkembangan mereka dalam memilih materi perlajaran. Dari
menjadi manusia yang mudah segi pengarang, sudah tidak bisa
menyesuaikan diri. Dalam dua novel ini diragukan lagi. Laskar Pelangi menjadi
melalui tokoh Lintang dalam Laskar novel best-seller di Indonesia bahkan
Pelangi, sedangkan tokoh Matsue difilmkan. Dua Belas Pasang Mata
Kawamoto pada novel Dua Belas Pasang [Indonesia]) menjadi best-seller di Jepang
Mata. Kedua tokoh ini harus putus bahkan difilmkan pada tahun 1954
sekolah karena menanggung beban dengan judul yang sama dan dibintangi
keluarga untuk mengurus rumah dan oleh Hideko Takamine. Dengan
saudara mereka. Kedua tokoh ini membandingkan dua novel ini siswa
mengajarkan untuk dapat berlapang dada secara tidak langsung merasakan sistem
menerima kondisi atau kenyataan hidup. pembelajaran yang ada di daerah
Jika nanti siswa menghadapi kondisi yang terpencil yang jauh dari perkotaan. Selain
sama, mereka dapat meniru sikap yang itu juga menemukan perbedaan watak,
diambil untuk mengambil keputusan. sifat tokoh yang ada di dalam kedua novel
7.Materi Pelajaran Mengandung Segi-Segi tersebut dan dapat mengaplikasikan
Etik watak-watak positif dari tokoh-tokoh
Pengetahuan dan keterampilan yang kedua novel tersebut.
bakal mereka peroleh dari materi
pelajaran yang telah mereka terima PENUTUP
diarahkan untuk mengembangkan dirinya Ada beberapa hal yang menjadi
sebagai manusia yang etik sesuai dengan simpulan dalam penelitian ini. Pertama,
system nilai dan norma-norma yang unsur intrinsik novel Laskar Pelangi karya
berlaku di masyarakat. Tokoh Lintang Andrea Hirata dan novel Dua Belas
merupakan tokoh yang paling pantang Pasang Mata karya Sakae Tsuboi
menyerah. Sifat ini sangat penting dimiliki memiliki tiga persamaan, yaitu temanya
oleh siswa. Jika tidak siswa cenderung pendidikan di sebuah desa terpencil yang
jenuh dan malas. Kemudian tokoh Miss jauh dari pengaruh modernisasi,
Oishi dalam hal ini adalah seorang guru menggunakan alur maju, dan
yang memahami siswanya dengan menggunakan latar suasana marah,
pendekatan menggunakan kasih sayang sedih, gembira, dan cemas atau khawatir.
bisa dicontoh pula, baik itu bagi guru Dari segi tokoh, latar tempat, latar waktu,
maupun siswa sekali pun. amanat, dan sudut pandang dari kedua
8.Materi Pelajaran Tersusun dalam Ruang novel ini memiliki perbedaan.
Lingkup dan Urutan yang Sistematik dan Kedua, dari segi unsur ekstrinsik,
Logis kedua novel memiliki perbedaan dan
Meteri disusun secara berurutan persamaan. Perbedaanya yaitu pada
dengan mempertimbangkan faktor novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata
perkembangan psikologis siswa. Dengan berasal dari Belitung yang dijadikan latar
materi perbandingan unsur intrinsik dan cerita, agama yang diangkat adalah
unsur ekstrinsik dua novel ini, siswa agama Islam, masyarakat kebanyakan
diharapkan dapat menemukan perbedaan bekerja di perusahaan timah, latar
e-Journal JPBSI, Universitas Pendidikan Ganesha
Volume : Vol: 6 No: 1 Tahun:2017