Anda di halaman 1dari 4

A. Analisis novel yang berjudul "semoga bunda disayang allah".

Judul buku : semoga bunda disayang allah

Penulis : Tere Liye

Penerbit : Republika

Terbit : 2006

1. Genre dalam novel ini adalah : Realisme

Realisme berasal dari kata realita yang berarti sesuai dengan kenyataan yang ada atau telah terjadi.

Mengapa saya memilih aliran realisme karena didalam novel ini mengandung kisah nyata yang didalam.
Novel ini menceritakan bahwa anak kecil yang buta dan tuli yang dulu tidak bisa menikmati keindahan
hidup. Akhirnya bisa mengalami itu melalu kerja keras dan usahanya ia bisa memahami bahasa
walaupun hanya bisa menggunakan bahasa isyarat. Ia sudah sangat bersyukur.

Bahasa merupakan unsur penting dalam sebuah karya sastra. Menurut Nurgiyantoro (2002:272) bahasa
dalam seni sastra itu dapat disamakan dengan cat warna. Keduanya merupakan unsur bahan, alat, dan
sarana yang mengandung nilai lebih untuk dijadikan sebuah karya sastra. Sebagai salah satu unsur
terpenting tersebut, maka bahasa berperan sebagai sarana pengungkapan dan penyampaian pesan
dalam sastra. Bahasa dalam karya sastra mengandung nilai keindahan. Terkait dengan pernyataan
tersebut maka membaca sebuah karyasastra atau buku yang memberikan informasi akan lebih menarik
jika bahasa yang digunakan adalah bahasa yang mengandung nilai estetik. Sebuah buku sastra yang
disajikan dengan bahasa yang estetik memang lebih menarik untuk dibaca apalagi jika penulisnya
menyajikannya dengan bahasa yang unik dan menarik.

Gaya bahasa dan penulisan merupakan satu di antara unsur yang menarik dalam sebuah bacaan. Setiap
penulis mempunyai gaya yang berbeda-beda dalam menuangkan setiap ide tulisannya. Setiap tulisan
yang dihasilkan nantinya mempunyai gaya penulisan yang dipengaruhi oleh penulisnya, sehingga dapat
dikatakan bahwa, watak seorang penulis sangat mempengaruhi sebuah karya yang ditulisnya.

Alasan saya, memilih novel Moga Bunda Disayang Allah sebagai objek penulisan adalah: pertama, novel
Moga Bunda Disayang Allah termasuk dalam jajaran novel best seller di Indonesia; kedua, terdapat
pesan moral dan agama; ketiga, novel Moga Bunda Disayang Allah menceritakan perjuangan seorang
anak dalam hidupnya; keempat,novel ini memiliki banyak gaya bahasa sehingga memerlukan
pemahaman khusus; kelima,digemari banyak orang dan memberikan inspirasi bagi masyarakat,
terutama penulis.

Alasan penulis meneliti gaya bahasa sebagai kajian dalam penelitian ini adalah: pertama, gaya bahasa
yang digunakan pengarang akan menentukan kualitas dari karya sastra yang diciptakaannya karena gaya
bahasa adalah unsur terpenting dalam karya sastra; kedua, gaya bahasa merupakan ciri khas seorang
pengarang yang membedakan dengan pengarang lainnya; ketiga, keberagaman pengarang dalam
menggunakan gaya bahasa mampu menimbulkan nilai estetika.

B. Menganalisis menggunakan kajian "stilistika"

Stilistika adalah ilmu yang mempelajari gaya bahasa suatu karya sastra. Hal ini sesuai dengan pendapat
Zhang (mengutip pendapat Lodge, 1966) bahwa untuk menjembatani apresiasi karya sastra dengan
bahasa, maka diperlukan telaah yang dikenal dengan telaah ilmu gaya bahasa (Zhang, 2010: 155).
Sementara itu, Endraswara (2003: 72) mengatakan penelitian stilistika berdasarkan asumsi bahwa
bahasa sastra mempunyai tugas mulia. Bahasa sastra memiliki pesan keindahan dan sekaligus membawa
makna. Tanpa keindahan bahasa, karya sastra menjadi hambar. Keindahan karya sastra, hampir
sebagian besar dipengaruhi oleh kemampuan pengarang dalam memainkan bahasa.

Yang dimana gaya bahasa sangat berpengaruh dalam membuat novel. Ada beberapa gaya bahasa yang
tercantum dalam novel yang berjudul "semoga bunda disayang allah" yaitu : sebagai berikut.

1.Heperbola.

Hiperbola adalah gaya bahasa yang dipakai jika seseorang hendak melukiskan peristiwa atau keadaan
dengan cara berlebihan dari pada seseungguhnya.

Data 1

 Matahari senja bersiap menghujam di balik perbukitan jingga menghias angkasa. Gumpalan
awan terlihat ikut memerah.( Hal.25)

 Beranjak duduk. Sebenarnya cahaya matahari pagi yang masih lembut menerpa, tapi untuk
"mahkluk batmen" sepertinya, lampu lima watt saja terasa silau. (Hal. 65)

 Tingkat sabarnya tiga tahun terakhir sungguh melesat berpuluh-puluh kali lebih tinggi
dibandingkan siapa pun. (Hal 15)

 Matanya menyapu seluruh ruangan sekali lagi. (Hal. 108)

2. METAFORA

Metafora adalah gaya bahasa perbandingan dengan memperbandingkan suatu benda dengan benda
yang lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.

Data 1

 Sebutir keringat sebesar jagung merekah di dahi. (Hal. 27)

 Lihatlah pagi ini ada yang benar-benar telah merobek kemarahannya. (Hal. 101)
 Salamah menarik lirikannya dari jendela demi mendengar intonasi kalimat bunda barusan.
(Hal. 37)

3. PERSONIFIKASI

Personifikasi adalah gaya bahasa perbandingan yang membandingkan benda mati atau tidak dapat
bergerak seolah - olah bernyawa dan dapat berperilaku seperti manusia.

Data 1

 Ombak pelan menggulung bibir pantai. (Hal. 01)

 Buih membasuh butiran pasir yang halus. (Hal. 01)

 Ketika matahari dengan penuh khidmat bersiap menghujam bumi dibalik pegununga. (Hal. 123)

4. SIMILE atau ASOSIASI

Simile atau asosisasi adalah majas yang membandingkan sesuatu hal dengan hal yang lainya, dengan
menggunakan kata penghubung atau kata pembanding, misal seperti, bagaikan, bak, layaknya, laksana,
dll.

Data 1

 Rumah-rumah berhimpitan seperti ratusan jamur merekah di musim penghuja. (Hal. 10)

 Setelah Melati yang lelah akhirnya mengalah sendiri, menggerung seperti lokomotif kereta
kehabisan solar di pojokan kamar birunya. (Hal. 37)

 Tapi hari demi hari berlalu hanya seperti kaset yang diputar berulang-ulang. (Hal. 67)

5. ALEGORI

Alegori adalah gaya bahasa yang memperlihatkan perbandingan utuh, perbandingan itu membentuk
kesatuan yang menyeluruh.

Data 1

 Pemuda itu menggigit bibir, menggeleng, mengusap wajahnya . (Hal. 30)

6. SINEKDOK

Sinekdok adalah gaya bahasa penegasan yang melukiskan sebagian untuk seluruhnya (pars prototo) atau
melukiskan untuk sebagian (totem proparte) selanjutnya tulisan 2 bahasa itu.

Data 1

 burung merpati melengking mengisi senyapnya udara pagi. (Hal. 01)

Anda mungkin juga menyukai