Anda di halaman 1dari 3

Laporan Kegiatan Membaca

Judul Drama : Kota Tak Henti Bernyanyi


Pengarang : Ramatyan Sarjono
Penerbit : Demak, Maret 2004

No. Bagian Informasi Penting

Bagian ini berisi tentang pengantar dalam sebuah kisah. Kisah ini terjadi
di sebuah alun-alun di mana banyak ditemukan orang-orang dengan latar
belakang yang berbeda. Mereka mempunyai alasan yang berbeda untuk
datang ke tempat ini. Adegan dimulai dengan seorang pemain yang
menyanyikan sebuah tembang kemudian satu persatu pemain menyanyikan
1. Prolog
tembang yang sama secara bergantian. Tembang tersebut berisi tentang
tanah air. Setelah selesai, di tempat itu hanya bersisa 2 orang wanita yaitu
penjual jagung bakar dan seorang perempuan lacur yang bersiap menyambut
pelanggan. Tidak hanya itu, ada seorang bocah yang sedang membangun
rumah-rumahan dari bonggol jagung.

Bagian ini berisi tentang penjual jagung bernama Subiah dan perempuan
lacur bernama Sriwit. Penjual jagung ini mencoba untuk meminta
perempuan lacur itu mencari pekerjaan lain karena harkat dan martabat
wanita tak akan pernah terangkat jika masih ada orang yang bekerja sebagai
Adegan
2. pemuas nafsu laki-laki. Akan tetapi Sriwit pesimis untuk mencari pekerjaan
1
lain. Subiah memberi pesan bahwa kita harus bisa memaknai realita, menata
hidup dan diri kita agar tidak ada orang lain yang mencemooh dan mencibir
kita serta setidaknya kita bisa hidup lurus dengan hasil yang enak. Subiah
meminta Sriwit untuk merenungkannya.

Bagian ini berisi tentang seorang anak dan ibunya yang berpakaian kumal
melintasi Subiah, seorang pedangang dan Sriwit, perempuan lacur. Seorang
anak ini melepaskan pandangannya ke langit yang mendung dan bingung
Adegan ingin tidur di mana karena sepertinya malam ini akan hujan. Anak ini
3.
2 berusaha meyakinkan ibunya bahwa malam ini akan hujan dengan membaca
tanda-tanda alam yang terjadi. Ibunya bergegas untuk mencari tempat tidur
dan menganggap bahwa anaknya itu meramal dengan mengetahui apa yang
akan terjadi sebelum hal itu benar-benar terjadi padahal tidak seperti itu.

Bagian ini berisi tentang seorang lelaki mendekati perempuan lacur itu.
Adegan Beberapa waktu kemudian, mereka pergi bergandengan dan menjauh dari
4.
3 keramaian. Berbagai ekspresi orang lain muncul, seperti senang, benci,
muak, penasaran, dan sebagainya.

Salma Dwi Setyowati/27/XI IPA 2


Bagian ini berisi tentang seorang anak kecil yang telah selesai membuat
rumah-rumahan ini bernama Kenang. Pada malam itu, ia berdiri dengan
selembar kertas berisi puisi. Kenang membaca puisi itu dengan ekspresif
Adegan
5. disertai musik lembut yang mengalun. Puisi itu berjudul “ Kota Tak Henti
4
Benyanyi”. Inti dari puisi ini mengisahkan sebuah kota tanah kelahiran
dengan kisah baru setiap harinya. Kisah-kisah dari masyarakat miskin di
kota ini.

Bagian ini berisi tentang perempuan yang mana adalah seorang istri dari
Adegan laki-laki, pelanggan Sriwit. Perempuan ini sangat marah, menangis, putus
6.
5 asa, dan membenci Sriwit dengan memberikan kalimat yang mengancam.
Akhirnya, laki-laki itu berlari ketakutan karena amarah istrinya.

Bagian ini berisi tentang Subiah yang masih sibuk dengan dagangannya.
Semua dagangan Subiah diminta oleh pimpinan untuk pindah dari tempat
itu karena akan digunakan untuk kepentingan umum. Subiah tetap tidak mau
Adegan
7 untuk pindah akibatnya anak buah dari pimpinan menangkap Subiah.
6
Barang dagangan diacak-acak atas perintah pimpinan kepada anak buahnya.
Kemudian, papan besar dipasang di tempat bekas dagangan Subiah yang
bertuliskan “Partai”.

Bagian ini berisi akhir dari kisah ini. Kisah yang membuat kaum-kaum
8 Epilog miskin semakin tertindas dan hanya menyejahterakan kelompok orang-
orang kaya.

Salma Dwi Setyowati/27/XI IPA 2


Setelah membaca naskah drama ini saya menjadi mengetahui keadaan yang
sedang terjadi di negeri ini. Naskah ini terjadi karena kemisikin masyarakat
Komentar
bawah yang belum teratasi di negeri ini, dari tahun ketahun tetap sama saja
terhadap isi
tanpa adanya perubahan. Dari yang miskin, ekonomi selalu mengalah
buku
sedang pimpinan yang semena-mena dalam mengambil keputusan. Sungguh
sangat eronis negeri ini yang miskin tertindas dan yang kaya tertawa.

Yogyakarta, 8 Mei 2018

Mengetahui

Orang Tua Wali Guru Bahasa Indonesia

Eko Budhi Prasetyo,S.E. Dra. Siti Mulyani

Salma Dwi Setyowati/27/XI IPA 2

Anda mungkin juga menyukai