Anda di halaman 1dari 2

(.

JUDUL RESENSI)

Judul

Rembulan Sepasi

Penulis

Pipiet Senja

Penerbit

Gema Insani Press

Tahun Terbit

2002

Cetakan

Cetakan ke - 1

Tebal Buku

17, 5 cm

Halaman

128 halaman

Buku kumpulan cerpen Rembulan Sepasi adalah sebuah karya dari


seorang penulis yang bernama Pipit Senja. Pipit Senja adalah nama pena dari Etty
Hadiwati Arief . Beliau lahir di Sumedang, 16 Mei 1957 dari pasangan Hj. Siti Hadijah
dengan (alm) S.M.Arief, seorang pejuang 1945 .
Putri sulung dari tujuh bersaudara ini mulai menulis cerpen dan novel sejak
remaja (sekitar tahun 1978) . Novel perdananya Biru Yang Biru, 1978. novel-novel
lainnya: Sepotong Hati di Sudut Kamar, 1980, Nyanyian Pagi Lautan, 1981,
Serenada Cinta, 1981, Mawar Elok Rimba Tampomas, 1982, Mencoba Untuk
Bertahan, 1983, Masih Ada Esok Pagi, 1983, Payung Tak Terkembang, 1983,
Mentari Esok Hari, 1983, Orang-orang Terhempas,1985, Adzimatti-nur,1985.
Cerita anak-anaknya ada 25 buah buku, tersebar di perpustakaan SD di pelosok
Indonesia. Wanita Sunda ini pasien klinik Haematologi karena kelainan darah bawaan,
thallassemia. Walau begitu, dia justru bersyukur. "Mungkin kalau tidak ada thallasemia,
saya takkan pernah menjadi seorang penulis." ujarnya tegar.
Diantara judul yang terdapat pada buku kumpulan cerpen "Rembulan
Sepasi" kami memilih cerita yang berjudul Rembulan Sepasi, karena menurut kami judul
tersebut menarik, unik dan membuat kami sebagai pembaca merasa penasaran dengan isi
cerita tersebut. Isi dari cerpen tersebut menceritakan tentang seorang gadis bernama
Adisti yang tidak pernah tahu keberadaan neneknya dan dia sangat ingin bertemu
neneknya. Perempuan yang seharusnya dipanggil Nini itu tidak pernah dilihatnya. Bila
papa atau mamanya ditanya perihal sang nenek, mereka tak pernah menggubrisnya.
Berdasarkan cerita dari Nurmala, ternyata Nenek Adisti telah menjadi orang tua jompo
yang gila akibat tidak kuat menahan sesal karena pernah mengusir anaknya, yakni orang
tua Adisti . Neneknya mengusir mereka karena tidak merestui pernikahan kedua orang tua
Adisti akibat perbedaan suku .
Tak beberapa lama setelah itu, Nenek Adisti kehilangan suaminya yang
selingkuh dengan wanita lain dan membawa seluruh simpanan emas berlian Nenek Adisti
. Pada suatu kesempatan, Adisti berhasil menemui neneknya di sebuah kampung. Adisti
sangat terkejut dengan keadaaan neneknya yang bertingkah aneh dan membuat
kehebohan di kawasan Pondok Kasepuhan. Bagaimanakah kisah selanjutnya ? Akankah
Adisti dan orang tuanya menjemput kemuliaan ?
Masih ada cerpen cerpen selain cerpen diatas diantaranya adalah cerpen
Emak Alit menceritakan tentang pengorbanan seorang ibu yang menjaga, merawat,
serta melindungi kedua anaknya yang cacat . Cerpen Ada Bisik di Jayagiri
menceritakan tentang seorang gadis bernama Asih yang sangat membenci ayahnya karena
perbuatan sang ayah yang tidak terpuji . Cerpen Langit Kian Kelabu menceritakan
tentang. Cerpen Si Denok menceritakan tentang sebuah mesin ketik milik kakak Arnie
dari ayahnya. Mesin ketik itu mengantarkannya menjadi seorang penulis yang hebat.
Cerpen Suara-Suara Itu menceritakan tentang seorang anak bernama Indra . Dia sangat
tertekan karena keadaan keluarganya yang berantakan hingga dia bertingkah aneh dan
berhalusinasi serta berbicara sendiri tidak jelas seperti orang gila . Cerpen Kilau Mata

Bunda menceritakan tentang kekuatan doa seorang anak untuk bundanya yang
terjerumus narkoba hingga sang bunda bisa kembali sehat seperti semula dan menyayangi
anaknya kembali . Cerpen Kurengkuh Cinta-Mu menceritakan tentang Dinda dan Ihsan
yang ingin menunaikan sunah Rasul sebelum ajal menjemput mereka.
Banyak persamaan antara cerita satu dengan lainnya yaitu mengenai pengorbanan,
tetapi cerita yang ditampilkan beragam mulai dari kisah percintaan , karir hingga
permasalahan keluarga yang berantakan (broken home) . Cerpen cerpen dalam buku ini
bisa dijadikan motivasi agar kita selalu senantiasa bersyukur atas segala nikmat dan
cobaan yang diberikan oleh Allah, mengingat bahwa Ibu adalah segalanya untuk kita,
belajar menjadi seseorang yang sabar dalam segala hal . Namun, cerpen ini mempunyai
kekurangan dalam segi isi yaitu akhir cerita yang menggantung .
Seharusnya, penulis menyelesaikan konflik dengan tuntas pada bagian ending /
penutup, agar akhir ceritanya tidak terkesan menggantung sehingga pembaca juga tidak
merasa kecewa dengan apa yang telah dibacanya .
Buku kumpulan cerpen ini cocok dibaca untuk kalangan remaja dan dewasa
karena apabila dibaca untuk anak-anak kurang cocok dan kurang tepat .

Anda mungkin juga menyukai