Anda di halaman 1dari 8

Faizal Rizali

XII TATABOGA 2

1. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama!


Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Andi ingin sekali memberi
hadiah untuk Tommy, tetapi ia tidak enak hati meminta uang pada
ibunya. Apalagi, ibu hanya diam ketika ia menyodorkan undangan pesta
ulang tahun Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk di
beranda sambil memandangi matahari yang mulai tenggelam. Diamnya
ibu, pertanda ibu belum punya uang untuk membeli hadiah. Andi sadar,
sejak ayahnya meninggal tiga tahun yang lalu, ia dan ibunya memang
harus hidup hemat.
”Ah masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy temanku?”
gumam Andi seraya bangkit dari tempat tidur pembaringan. Ia beranjak
menuju meja belajarnya. Dimatikannya lampu tidurnya dan digantinya
dengan lampu belajar. Ia mengambil secarik kertas, pensil, dan spidol
warna-warni. Tangannya mulai mencorat-coret. Kini, ada senyum
menghiasi bibirnya, “Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk
Tommy.”

Komentar mengenai amanat yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut


adalah ...
A. Kita harus pikir dulu sebelum bertindak, sesal kemudian tidak
berguna.
B. Kita harus menyesuaikan diri di mana pun kita berada.
C. Kita haus sadar bahwa tidak ada kata terlambat untuk memaafkan.
D. Kita harus menghormati ibu yang telah melahirkan kita.
E. Kita harus menghargai seorang ibu
JAWABAN : A
PEMBAHASAN :
Kalimat yang dirujuk menggambarkan Seorang ibu menyesal telah
menelantarkan anaknya, tetapi yang telah terjadi, tak dapat terulang
kembali.

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 2 dan 3!


Di sebuah kolam tinggallah beberapa ekor berudu. Kepalanya besar dan
berekor panjang. Tubuhnya berwarna hitam. Mereka berenang ke sana ke
mari.
Suatu hari, berudu-berudu itu melihat ibu ikan gurame sedang memberi
makan anak-anaknya. Para berudu mendekat dan berkata, "Tolong beritahu
kami, bagaimana cara menemukan ibu kami?"
Ibu ikan gurame berkata, "Ibu kalian memiliki mulut yang lebar dan
sepasang mata yang besar.
Carilah yang seperti itu."
Para berudu berterima kasih lalu berenang pergi untuk mencari ibunya. Di
tengah perjalanan mereka bertemu ikan mas dengan mulut lebar dan mata
bundar. Mereka berteriak, "Ibu!Ibu!"
Ikan mas tersenyum dan berkata, "Kalian salah. Ibu kalian mempunyai perut
berwarna putih."
(Didik Djunaedi: Berudu Mencari Ibu)

2. Komentar terhadap isi teks cerita tersebut yang tepat adalah ...
A Perbuatan induk ikan mas sangat bijaksana.
B. Anak gurame tidak dapat mencari makan sendirii
C. Induk berudu binatang yang tidak bertanggung jawab.
D. Berudu mencari induknya karena iri kepada anak gurame.
E. Induk Gurame tidak menjaga anaknya
Jawaban: A
Pembahasan:
Cerita tersebut berisi pencarian induk (ibu berudu) oleh anak-anak berudu.
Induk ikan mas begitu bijaksana memberitahu ciri-ciri induk berudu (pilihan A).
Pilihan B, teks tersebut tidak menjelaskan maksud anak ikan gurame tidak dapat
mencari makan, tetapi konsekuensi binatang masih anak. Pilihan C dan D, tidak
diterangkan induk berudu tidak bertanggung jawab.

3. Tindakan terpuji tokoh pada teks tersebut adalah ....


A. menjelaskan sesuatu
B. memberikan pertolongan
C. memberi makan anak-anak
D. membiarkan anak-anak bermain
E. Membiarkan anak-anak berteman

Jawaban: B
Pembahasan:
Tindakan terpuji tokoh pada teks tersebut yaitu memberi pertolongan berupa
penjelasan kepada anak berudu mengenai ciri-ciri induk berudu. Pilihan A,
menjelaskan sesuatu tindakan terpuji, tetapi tidak jelas. Pilihan C, memberi
makan anak-anak terlalu standar dalam hal tindakan terpuji, begitu pun pada
pilihan D.
4. Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Andi ingin sekali memberi
hadiah untuk Tommy, tetapi ia tidak enak hati meminta uang pada ibunya.
Apalagi, ibu hanya diam ketika ia menyodorkan undangan pesta ulang tahun
Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk di beranda sambil
memandangi matahari yang mulai tenggelam. Diamnya ibu, pertanda ibu belum
punya uang untuk membeli hadiah. Andi sadar, sejak ayahnya meninggal tiga
tahun yang lalu, ia dan ibunya memang harus hidup hemat.
”Ah masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy temanku?” gumam
Andi seraya bangkit dari tempat pembaringan. Ia beranjak menuju meja
belajarnya. Dimatikannya lampu tidurnya dan digantinya dengan lampu belajar.
Ia mengambil secarik kertas, pensil, dan spidol warna-warni. Tangannya mulai
mencorat-coret. Kini, ada senyum menghiasi bibirnya, “Besok pagi, aku sudah
punya hadiah untuk Tommy.”

Komentar mengenai amanat yang terdapat pada cerpen tersebut adalah ...
A. Cerita tersebut mengajarkan kita agar berusaha selalu memberi hadiah
kepada teman orang tua!
B. Cerita tersebut mengajarkan kita agar jangan menyusahkan orang tua hanya
karena ingin memberi hadiah teman!
C. Cerita tersebut mengajarkan kita agar menemani ibu kita saat duduk-duduk
di beranda!
D. Cerita tersebut mengajarkan kita agar mematikan lampu jika sudah tidak
diperlukan!
E. Cerita tersebut mengajarkan kita pentingnya berbakti pada orang tua
Jawaban : B
Pembahasan :
Amanat sama maknanya dengan pesan, yakni ajaran yang hendak disampaikan
pengarang kepada pembaca melalui karyanya. Keberadaan amanat pada
umumnya tersirat, tetapi ada juga tersurat.
Amanat yang terdapat pada cerpen tersebut adalah jangan menyusahkan orang
tua hanya karena ingin memberi hadiah teman.

5. Bacalah teks berikut!


Namun, sebagai akibat sikap santunnya terhadap Karman, Kapten Somad
pernah ditegur oleh Mayor Darius.
"Maaf, Mayor, saya merasa wajib mengembalikan kesehatan tahanan itu. Dia
mengalami tekanan jiwa yang berat. Tugas saya adalah pengembalikan
kesehatan dia. Saya percaya pengobatan secara medis tidaklah cukup. Karena
itu, saya melakukan pendekatan moral dan sama sekali bukan pendekatan
pribadi. Saya sekali-kali tidak melupakan setiap peraturan yang berlaku di pulau
ini," Kapten Somad menerangkan.
Komentar yang sesuai dengan cuplikan cerita tersebut adalah ....
A. Kapten Somad terlalu mendominasi percakapan sehingga tokoh lain tidak
tampak
B. Latar tempat jelas tergambar dalam dalam dialog tokoh
C. Penokohan sudah baik tetapi dengan penggambaran melalui dialog tokoh
D. Alur cerita terlihat runtut dan jelas
E. Latar waktu tidak ditampilkan

Jawaban : A
Pembahasan:
Unsur intrinsik yang tampak dalam cuplikan cerita tersebut adalah penokohan.
Ada tiga tokoh yang ada pada cerita tersebut, yaitu Karman, Kapten Somad, dan
Mayor Darius. Namun, yang mendominasi percakapan dalam teks hanyalah
Kapten Somad.

6. Bacalah teks berikut!


Ketika tengah asyik mengobrol dengan Burung Kenari, Buaya menguap lebar.
Burung Kenari yang sedang bertengger di hidung Buaya pun terpeleset masuk
ke mulut Buaya.
Karena rasa kantuk dan lelah Buaya tidak menyadari hal itu.
"Burung Kenari, aku pulang dulu, ya," gumam Buaya sambil menahan kantuk.
Namun, mata Buaya terbelalak mendengar suaranya yang begitu merdu.
Mengapa suaraku merdu sekali? Demikian Buaya bertanya pada dirinya sendiri.
Namun, ia juga tersadar bahwa teman mengobrolnya, sang Burung Kenari yang
sedari tadi cerewet, tiba-tiba menghilang.
"Haaahhh ....," Buaya kembali menguap. Pada saat itulah Burung Kenari keluar
dan bertenger lagi di hidung si Buaya.
"Kau sangat tidak punya hati, Buaya. Kau memakanku. Kau biarkan aku masuk
ke mulutmu."
"Aku sama sekali tidak tahu kalau kau masuk ke mulutku. Sungguh ..." jelas
Buaya. Jadi, suara yang indah itu bukan suaraku? Tanyanya kemudian di dalam
hati.
Tanggapan yang tepat unsur intrinsik dalam cerita tersebut adalah ....
A. alur cerita campuran sehingga pembaca sulit memahami
B. watak tokoh Buaya yang pemurah kurang dieksploitasi
C. latar cerita tergambar dengan jelas
D. konflik cerita dikembangkan dari sebuah kesalahpahaman
E.Alurnya tidak beruntut dan jelas

jawaban : D
Pembahasan:
Tanggapan yang tepat unsur intrinsik dalam cerita tersebut adalah konflik cerita
dikembangkan dari sebuah kesalahpahaman. Jadi, pilihan jawaban yang tepat
soal di atas adalah D.

7. Bacalah teks berikut!


Menurut Glatik, ayahnya memang penggila burung. Lelaki itu bahkan tega
membiarkan anak-istrinya tidak makan, demi burung! Koleksi burungnya
banyak sekali. Setiap hari kerjanya cuma mengurus burung atau keliling di
pasar burung untuk mencari koleksi burung baru. Dia bisa seharian nongkrong
di sana.
Rumah Glatik sangat tidak sehat. Kecil, penuh burung sampai ke ruang-ruang
dalamnya. Bahkan, kamar Glatik pun tak luput dijadikan kandang burung.
Seluruh rumah itu berbau anyir dan aneh.
Komentar yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. penggunaan majas hiperbol kurang tampak
B. tokoh Glatik seharusnya diceritakan walau hanya sedikit
C. latar waktu tidak dideskripsikan dengan jelas
D. kurang ada amanat karena didominasi dengan deskripsi tokoh
E . Tidak ada alur

Jawaban : B
Pembahasan:
Komentar yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut adalah tokoh Glatik
seharusnya diceritakan walau hanya sedikit. Jadi, pilihan jawaban yang tepat
adalah B.
8. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Pak Pos kemudian pergi untuk mengantarkan kiriman ke alamat-alamat yang
dituju. ketika hendak mengantarkan amplop berisi Kartu Indonesia Sehat di
desa sebalah, rumah si penerima dalam keadaan tertutup. Rumah itu cukup
besar berlantai 2 berpagar tembok setinggi tiga meter. Pintu pagarnya
digembok.
Pak Pos bertanya-tanya, bagaimana mungkin rakyat yang punya rumah sebesar
itu juga berhak menerima Kartu Indonesia Sehat? Pak Pos kemudian tiba-tiba
teringat cerita rekan-rekannya bahwa memang ada rakyat yang sebetulnya
sudah cukup kaya tapi mengaku miskin.
"Kayaknya ini salah alamat, biar nanti dikembalikan ke pengirimnya saja," kata
Pak Pos. Lalu Pak Pos mencoba bertanya sambil memperlihatkan amplop lain
kepada tetangga sebelah rumah itu. "Kalau nama ini alamatnya mana, ya?"
"Di desa ini, hanya ada satu nama ini. Tapi ini nama Pak Kades."
Pak Pos tersentak sambil memperhatikan nama yang tertera di amplop itu, yang
sudah tidak asing lagi baginya. Sebab, nama itu memang nama Pak Kades yang
sudah lama dikenalnya. Jelas sangat aneh. "Bagaimana mungkin Pak Kades
juga mendapat Kartu Indonesia Sehat?" tanyanya sambil mengeleng-gelengkan
kepala.
"Mungkin dulu didata belum  jadi Kepala Desa dan mengaku sebagai rakyat
miskin.
"Ya, bisa jadi," tukas Pak Pos sambil menahan rasa geli.
Komentar sesuai isi kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. Sikap tokoh Pak Pos yang berbuat adil kepada siapa pun patut ditiru
B. Sikap tokoh Pak Pos yang menjalankan tugasnya patut ditiru
C. Sikap tokoh Pak Kades yang mengaku rakyat miskin tidak patut ditiru
D. Sikap tokoh Pak Kades yang memalsukan alamatnya tidak tatut ditiru
E. Sikap tokoh Pak Kades terlalu sombong

jawaban : C
Pembahasan:
Kutipan cerpen tersebut menceritakan tokoh Pak Pos yang bertugas
mengantarkan Kartu Indonesia Sehat. Kartu tersebut diperuntukkan rakyat
miskin. Akan tetapi, tokoh Pak Pos merasa heran karena terdapat nama tokoh
Pak Kades di dalam daftar nama penerima Kartu Indonesia Sehat. Komentar
atau tanggapan yang sesuai dengan isi cerpen tersebut terdapat pada pilihan
jawaban C. Sikap tokoh Pak Kades yang mengaku rakyat miskin tidak patut
ditiru.
9. Bacalah kutipan fabel berikut!
Suatu hari bunga sepatu terlihat layu. Serbuk sarinya pun menjadi hambar di
mulutnya. Karena tidak kuat menahan lapar, Kupu-Kupu Kuning segera
mencari bunga yang lain. Setelah terbang kesana kemari akhirnya terlihat juga
bunga yang sedang mekar. Namun, ada kupu-kupu lain yang hinggap terlebih
dahulu. Kupu-Kupu Kuning pun kembali tidak mendapatkan makanan.
Perutku lapar, bolehkah aku ikut menikmati sari bunga itu?" tanya Kupu-Kupu
memelas.
"Maaf, bunga ini menjadi persediaan makananku setiap hari," jawab si Kupu-
Kupu Orange.
"Tolonglah aku, dari pagi aku belum makan," rengek si Kupu-Kupu Kuning.
Merasa kasihan, Kupu-Kupu Orange akhirnya mempersilakan tamunya untuk
makan.
"Memang persediaan makananmu yang dulu di mana?" tanya Kupu-Kupu
Orange.
"Di depan rumah ujung sana," Jawab Kupu-Kupu Kuning sambil tangannya
menunjuk ke barat.
Kupu-Kupu Kuning melanjutkan, "Tapi beberapa hari ini terlihat layu dan tidak
segar lagi, padahal tanah dalam pot masih terlihat basah.
Kupu-Kupu Orange menjelaskan bahwa tanah yang hanya disiram belum tentu
subur. Tanah yang subur itu harus ada cacingnya sebagai pengembur tanah.
"Di dalam pot ini juga ada cacingnya," lanjut Kupu-Kupu Orange
Setelah mendengarkan penjelasan itu, Kupu-Kupu Kuning menjadi sadar. Ia
menyesali perbuatannya karena pernah mengusir Cacing cokelat dari potnya.
Walaupun wajah Cacing Cokelat buruk rupa, ternyata sangat berguna untuk
pertumbuhan bunga sepatu miliknya.
Komentar sesuai pola pengembangan cerita kutipan fabel tersebut adalah ....
A. Tokoh-tokoh dalam kutipan fabel tersebut tidak perlu diceritakan secara
detail
B. Konflik yang terjadi antartokoh dalam kutipan fabel tersebut kurang
dijelaskan secara detail
C. Unsur-unsur intrinsik seperti latar dan tema tidak terlalu tampak jelas dalam
kutipan fabel tersebut
D. Amanat dalam kutipan fabel tersebut tidak dituliskan secara langsung
sehingga membuat pembaca kebingungan.
E. Alur tidak runtut dan jelas
Jawaban : B
Pembahasan:
Kutipan fabel tersebut menceritakan tokoh Kupu-Kupu Kuning yang kesulitan
mencari makan karena pernah mengusir tokoh Cacing Cokelat dari Potnya.
Cacing Cokelat dapat menyuburkan tanah tempat hidup bunga. sumber
makanan tokoh Kupu-Kupu Kuning. Akan tetapi, konflik yang terjadi antara
tokoh Kupu-Kupu Kuning dengan Cacing Cokelat tidak ditampilkan dalam
kutipan fabel tersebut.
10. " Jadi pionir berat, karena mereka menghela sejarah ke depan." Kalimat itu
berulang-ulang terngiang di telinga Yusuf, sebuah pendapat yang keluar dari
mulut perempuan Tionghoa. Yusuf amat terkagum pada Liam Min, berani
mengajukan pendapat seperti itu, padahal Yusuf yakin bahwa kaum Tionghoa
perantauan tidak pernah setuju terjadinya asimilasi antara masyarakat minoritas
itu terhadap masyarakat Indonesia.
Konflik yang terjadi pada penggalan novel tersebut adalah ....
A. Fisik
B. Batin
C. Lahir
D. Ide
E. Agama

Jawaban : D
Pembahasan :
Konflik merupakan bagian dari alur atau plot. Konflik yang terjadi pada kutipan
novel tersebut adalah konflik ide. Yakni, pendapat Yusuf mengenai orang
Tionghoa dengan kenyataan yang didapatnya pada Liam Min ( seorang
keturunan Tionghoa).

Anda mungkin juga menyukai