(1) Aku adalah seorang siswa SMK kelas XII. (2) Seorang Penggila ilmu
pengetahuan di perpustakaan. (3) Aku selalu tertarik dengan segalanya yang
berkaitan tentang fenomena dunia ini. (4) seperti untuk apa organisme heterotrof
bernama manusia diciptakan? (5) Mengapa hanya orgasme bernama latin homo
sapiens ini yang hidup dengan gelar menyandang kepunyaan akal bahkan
dikatakan paling sempurna?
(misteri,Elin Dwi Septiana)
Ungkapan yang sesuai dengan ungkapan penggila ilmu dalam kutipan cerpen tersebut adalah....
A. Bintang kelas
B. Bintang pelajar
C. Pecinta buku
D. Kolektor buku
E. Kutu buku
Sesungguhnya Banun tidak lupa pada orang yang pertama kali menjulukinya Banun Kikir
hingga nama buruk itu melekat pada dirinya. Orang itu tidak lain adalah palar, laki-laki
pewaris tunggal kekayaan ayah ibunya. Namun, karena tak terbiasa berkubang lumpur
sawah, palar tak sanggup menjalankan lelaku orang tani. Untuk sekebat sayur kangkung
pun, Zubaidah (istri Palar), harus berbelanja ke pasar. Pekarangan rumahnya gersang,
kolamnya kering, bahkan sebatang pohon singkong pun menjadi tumbuhan langka.
Selama masih tersedia di pasar, kenapa harus ditanam? Begitu kira-kira prinsip hidup
Palar.
Ken adalah murid yang bisa dibilang selalu bermasalah dengan sekolah. Kalau tidak menjahili
temannya, ia terlambat masuk sekolah bahkan tidak mengerjakan tugas. Kemarin ia denga sengaja
ia meletakkan sisa pemen karet dikursi temannya. Ketika diduduki, permen tersebut menempel
dicelana dan tidak bisa dihilangkan. Mengetahui hal ini kepala sekolah sampai harus turun tangan.
Kalimat komentar yang menyatakan keunggulan sesuai dengan kutipan tersebut adalah…
A. Cerpen tersebut menarik karena menggambarkan suasana malam yang menakutkan dan diperkuat
dengan lolongan anjing.
B. Bahasanya mudah dipahami, tetapi sayang pesan yang ingin disampaikan pengarang kurang
tergambar secara jelas.
C. Pengarang berhasil menghadirkan latar suasana pada malam hari yang menakutkan melalui
dialog dan perilaku tokoh.
D. Pengarang menggunakan kata-kata yang biasa dijumpai sehari-hari sehingga dapat
menghidupkan suasana cerita.
E. Latar suasana dan latar waktu saling mendukung untuk menghadirkan cerita yang lebih
menarik.
Hubungan latar tempat dengan penokohan dalam kutipan cerpen di atas adalah ...
A. Kakek, seorang penjaga surau lebih di kenal sebagai pengasah pisau.
B. Kakek yang tinggal di surau tidak pamrih kalau dimintai tolong warga.
C. Perempuan yang minta tolong mengasahkan pisau memberinya sambal.
D. Tiap enam bulan kakek mendapat seperempat hasil pemungutan ikan mas.
E. Yang paling sering diterima kakek ucapan terima kasih dan sedikit senyum.
Keterkaitan isi kutipan cerpen tersebut dengan kehidupan saat ini adalah …
A. Salah mengambil keputusan dalam kehidupan membuat masalah yang kecil menjadi
besar.
B. Janganlah berlarut-larut memikirkan masalah yang tidak ada gunanya, pikirkanlah
masa depan.
C. Tidak perlu membesar-besarkan masalah yang sebenarnya hanya persoalan sederhana,
lupakanlah.
D. Mintalah bantuan pada pihak yang terkait jika menghadapi masalah yang sulit
dipecahkan.
E. Jika menghadapi masalah, berpikir panjanglah sebelum mengambil keputusan agar
tidak menyesal.
Sebenarnya tidak ada keistimewaan khusus mengenai keahlian Darko dalam memijat. Standar
tukang pijat pada layaknya. Namun, keramahannya yang mengalir menambah daya pikat
tersendiri. Kami menemukan ketenangan di wajahnya yang membuat kami senantiasa merasa
dekat. Mungkin oleh sebab itu kami terus membicarakannya.
Entah darimana asalnya, tiada seorang warga pun yang tahu. Tiba-tiba saja datang ke kampung
kami dengan pakaian tampak lusuh. Kami sempat menganggap dia adalah pengemis yang diutus
kitab suci. Dia bertubuh jangkung tetapi terkesan membungkuk, barangkali karena usia. Peci
melingkar di kepala. Jenggot lebat mengitari wajah. Tanpa mengenakan kacamata, membuat
matanya yang hampa terlihat lebih suram, dia
menawarkan pijatan dari rumah ke rumah. Kami melihat mata yang bagai selalu ingin memejam,
hanya selapis putih yang terlihat.
Tukang Pijat Keliling, Sulung Pamangguh
Hang Jebat merupakan orang yang menjadi pengganti dari posisi Hang Tuah yang
menaruh dendam atas keputusan raja yang di berikan kepada sahabatnya tersebut.
Kesetian yang dimilikinya terhadap sahabatnya membuat Hang Jebat mengamuk di
area keraton. Dayang–dayang dan putri banyak diperlakukan kurang sopan sehingga
banyak orang yang menjadi mati karena keris yang dimilikinya dan hasil pemberian
dari Hang Tuah kepada dirinya. Tiada seorang pun di keraton yang berani
mendinginkan dirinya sehingga raja juga mengalami kesulitan dan ketakutan atas
perlakuan dirinya tersebut .
Dari cuplikan bacaan di atas, dapat disimpulkan bahwa watak yang dimiliki oleh Hang
Jebat yaitu .…
A. Baik hati
B. Lembut
C. Sombong
D. Kasar
E. Pemberani
Boleh jadi, itu sikap angkuhnya seorang yang sukses dan kaya menghadapi pemuda
kere macam aku. (2) Sebagai pimpinan sebuah bank papan atas di negeri ini,
mungkin dia tak rela hati anak gadisnya kupacari. (3) Jadi, amat wajar dia kelihatan
tidak suka terhadapku. (4) Apalagi tampangku tidak keren kayak aktor Nicholas
Saputra, sementara wajah Mawar memang cakep. (5) Kamu sendiri bilang, Mawar
mirip Dian Sastro dengan bodi semampai macam Luna Maya (padahal menurutku,
Mawar lebih mirip penyanyi kesukaanmu, Mulan Jamila).
Bukti bahwa watak tokoh ‘dia’ pada kutipan cepen tersebut sombong terletak pada kalimat
bernomor .… .
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)
E. (3) dan (1)
Bagian yang kutempuh dengan kereta api dari daerah new Mexico akhirnya
membosankan juga.Gurun-gurun dan tanah –tanah tandus belaka,sesekali rumah-rumah
yang jauh terpencil-pencil serba miskin.Hanya pohon-pohon kaktus yang menjulang di
atas tanah datar itu serta kincir-kincir angin yangberserak di sana –sini untuk memompa
air dari bawah tanah yang kering itu merupakan selingan jelita.
Kutipan Cerpen II
Seperti bunga kecepiring, muka dan kulitnya kemerah-merahan dan kalau ketawa
cekung pipinya.O,dia pernah jadi saingan kuat dengan Zainab yang egoistuis.Bedanya
dengan Zainab,mata Umi teduh seperti laut dan kalau memandang terasa sekali
merampas dada.Rambutnya hitam mengombak,sama hitamnya dengan rambut Fatimah
anak Haji Makruf itu.
Aku teringat pertama kali dia masuk. Mulai dengan pelajaran tentang sholat. Aku ingat
dialog antara kami dalam kelas.
"Apakah arti sholat? Siapa yang bisa menjawab?" Aku yang mengangkat tanganku
menjawab dengan penuh percaya diri, "Sholat adalah pertemuan puitis antara dua maha,
maha pendamba dan Maha Pencinta." "Jawaban apa itu?" Katanya
dengan marah." Ini pelajaran agama, jangan ngawur. Sholat adalah ibadah wajib yang
kalau kalian tidak laksanakan akan menyebabkan kalian berdosa dan akan dibakar di
neraka." …
Waktu berlalu, suatu saat Pak Guru ini meninggal dalam suatu kecelakaan lalulintas.
Jangan kalian berpikir bahwa aku pernah menyumpahinya agar cepat masuk tahap game
over. Bagi aku menyumpahi seseorang agar celaka itu adalah perbuatan yang tidak berseni.
Penggantinya adalah seorang bapak yang berpakaian necis. Pakaiannya sama dengan orang
Indonesia pada umumnya. Sebagai orang Gorontalo, pak guru agama yang ini sering
berbaju karawo, baju sulaman khas Gorontalo. Kadang-kadang dia berbaju batik. Yang
sangat berkesan bagiku dia kadang-kadang berbaju kaus oblong dan bercelana jeans ketika
aku ketemu dia di acara weekend di suatu tempat rekreasi. Dia memperkenalkan namanya.
"Nama saya Ahmad."
"Perintah pertama Alquran adalah membaca. Bukan menulis. Coba anakku jelaskan
jawaban itu." "Bapak. Untuk bisa membaca, harus ada yang dibaca terlebih dahulu. Itu
berarti secara tidak langsung perintah untuk menulis supaya ada yang akan dibaca."
Pak guruku ini tersenyum dengan jawabanku. "Benar anakku. Namun jangan lupa ada juga
pihak lain yang menunjang perintah itu. Sebelum bisa menulis kita harus mengenal huruf.
Jadi ayat itu juga berarti perintah untuk mengajarkan dan belajar huruf, itu, berarti harus
ada guru. Juga harus ada yang memfasilitasi penerbitan buku. Hanya pesan saya, kalau
menjadi penulis, jadilah penulis yang baik, yang menginspirasi kebaikan dan semangat
hidup, yang memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.. Yang menulis dengan
keindahan."
Siang itu, seusai sekolah, aku ulang pulang dengan suasana hati yang baru. Tak kurasakan
ancaman-ancaman neraka. Malah sebaliknya aku termotivasi untuk mencari keindahan
dalam ibadah. Agama itu mengajak kita menikmati keindahan, keindahan bertemu dengan
Tuhan.
Aku masih saja khawatir. Ramalan dukun-dukun itu mulai lagi mengganggu
pikiranku. Kau juga mulai diganggu ramalan mereka? Tidak. Kita tidak boleh
terpengaruh oleh ramalan-ramalan. Kita harus berdoa semoga ramalan itu tidak
akan menimpa Lasuddin.
Aku masih ingat, mereka menyebarkan ke seluruh kampung ramalan-ramalan itu.
Benarkah akan terjadi seperti yang mereka katakan, bahwa semua keturunan kita
akan musnah di ujung pisau sunat? Yakinkah kau akan itu? Kita berserah saja
kepada-Nya. Doakanlah Lasuddin.
“Puspo Ronggowilogo, bagaimana tanggung jawabmu sebagai benteng dan panglima perang
Kadipaten Sumengkar?” tanya Adipati Wironegoro.
“Ampun beribu ampun Gusti Adipati, hamba benar-benar tidak mau mati sia-sia di tangan Jin
penunggu hutan Nangka Doyong. Namun, hamba ada usul, Gusti. Biarlah Demang Wonopawiro
yang menjalankan tugas ini. Semua ini sebagai hukuman pada dia, Gusti!”
“Tutup mulutmu, Ronggowilogo! Jangan melemparkan tanggung jawabmu kepada orang lain!”
sahut Adipati murka.
“Baik, kalau tidak ada punggawa Kadipaten Sumengkar yang berani, aku sendiri yang akan
menunaikan tugas!” kata Wironegoro geram.
“Biarlah hamba yang melaksanakan tugas ini,” kata seorang yang baru masuk pendopa
kadipaten dan menyembah dengan hormat. Dia adalah Demang Wonopawiro.
“Demang, benarkah engkau berani membabat hutan Nangka Doyong?” seru Sang Adipati.
“Benar, Gusti, untuk negara hamba rela mengorbankan jiwa dan raga,” jawab Demang
Wonopawiro.
Segenap yang hadir hanya diam saja mendengar perintah itu. Jangankan membabat hutan
Nangka Doyong, baru mengusiknya saja risikonya mati.
“Ampun beribu ampun Gusti Adipati, hamba benar-benar tidak mau mati sia-sia di tangan
Jin penunggu hutan Nangka Doyong. Namun, hamba ada usul, Gusti. Biarlah Demang
Wonopawiro yang menjalankan tugas ini. Semua ini sebagai hukuman pada dia, Gusti!”
“Baik, kalau tidak ada punggawa Kadipaten Sumengkar yang berani, aku sendiri yang
akan menunaikan tugas!” kata Wironegoro geram.
“Biarlah hamba yang melaksanakan tugas ini,” kata seorang yang baru masuk pendapa
kadipaten dan menyembah dengan hormat. Dia adalah Demang Wonopawiro.
“Demang, benarkah engkau berani membabat hutan Nangka Doyong?” seru Sang Adipati.
“Benar, Gusti, untuk negara hamba rela mengorbankan jiwa dan raga,” jawab Demang
Wonopawiro.
Watak tokoh Puspo Ronggowilogo tersebut adalah ….
A. pendusta
B. penghianat
C. pengecut
D. pembangkang
E. penurut
26. Pihak yang tidak menaruh dukungan dan tidak condong terhadap terhadap salah satu pihak disebut...
A. Tim netral
B. Tim afirmasi
C. Moderator
D. Tim oposisi
E. Moderator dan tim oposisi
27. Tim Oposisi: Saya tidak setuju, bahasa Inggris seolah menjajah bahasa negara. Sebagai
bangsa Indonesia, kita harus menjunjung tinggi bahasa Indonesia agar tetap menjadi
bahasa pemersatu dan nomor satu di negara sendiri.
28. Satu di antara contoh isu debat yang berkaitan dengan lingkungan hidup adalah ...
A. Ketergantungan negara terhadap impor.
B. Kekurangan sarana dan prasarana olahraga menyebabkan rendahnya prestasi siswa di
bidang olahraga.
C. Fenomena kehadiran ojek online di lingkungan masyarakat.
D. Penambangan illegal dapat memengaruhi ekosistem kehidupan laut.
E. Krisis moral generasi milenial memperburuk citra pendididk.
29. Dalam kegiatan debat, kita diberi kesepakatan untuk menyampaikan pendapat atau
sanggahan yang ditujukan pada ...
A. Narasumber
B. Lawan debat
C. Moderator
D. Pembicara
E. Notulis
30. Saat debat, peserta perlu berdebat dengan memberi alasan, jika perlu ditambah dengan
informasi, bukti, dan data untuk menyampaikan pendapat masing-masing dengan tujuan
...
A. Untuk menanyakan pendapat.
B. Mempertahankan pendapat masing-masing.
C. Menunjukkan argumentasi.
D. Mendengarkan pendapat orang lain.
E. Agar terdengar hebat dan pintar.
31. Ragam bahasa yang digunakan dalam debat adalah ragam bahasa ilmiah. Ciri-ciri ragam bahasa
ilmiah, kecuali...
A. Kata yang dipilih memilikimakna konotatif
B. Sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah tata ejaan mauoun tata bahasa
C. Ide yang diungjapkan harus benar-benar dengan fakta dan dapat diterima akal sehat
D. Kata yang dipilih memiliki makna yang sebenarnya
E. Pernyataan umum suatu masalah
A. Tim afirmasi
B. Tim oposisi
C. Tim netral
D. Moderator
E. Moderator dan tim oposisi
Simpulan isi pernyataan pihak oposisi dalam teks debat di atas adalah ...
A. Pemerintah masih perlu mengkaji ulang pernyataan tersebut.
B. Pemerintah mempunyai rencana yang baik.
C. Pemerintah tidak bisa mengambil keputusan sebelah pihak.
D. Pemerintah tidak cermat dalam menentukan ketetapan.
E. Pemerintah sudah menetapkan keputusan yang tepat.
39. Bacalah pernyataan tim oposisi dalam debat berikut ini dengan cermat!
Saya tidak setuju jika kosakata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia
terjadi karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Kosakata bahasa
aasing masuk ke dalam bahasa Indonesia hanya digunakan sebagai persamaan kata yang bagi
sebagian orang lebih mudah dipahami. Namun, pada intinya dalam bahasa Indonesia itu sendiri,
telah ada kosakata yang berkaitan dnegan kosakata asing tersebut. Misalnya, kata snack yang lebih
serig kita dengar di kalangan masyarakat. Dalam bahasa Indonesia, snack berarti amakanan ringan.
Dengan demikian, masuknya kosakata asing hanya sebagai variasi kata bagi sebagian kalangan.
Bahasa Indonesia mampu untuk berinteraksi antarbahasa karena memiliki banyak variasi
kosakata. Kosakata bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti oleh kalangan tertentu saja.
Namun, bahasa Indonesia dimengerti dan digunakan di hampir semua kalangan. Itu artinya,
meskipun banyak kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia, eksistensi dari
bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kosakata bahasa asing yang telah dibakukan
maupun yang belum dibakukan ke dalam bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa lain tanpa bantuan dari kosakata bahasa
asing dan masuknya kosakata bahasa asing bukan disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa
Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Namun, hal ini terjadi karena masyarakat yang ingin selalu
merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat jika menggunakan kosakata bahasa asing.
Dengan demikian, saya tetap tidak setuju jika kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam
penggunaan bahasa asing menunjukkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi
antarbahasa.
Sumber: Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X, halaman 181 dengan penyesuaian
Simpulan isi pernyataan pihak oposisi dalam teks debat di atas adalah ...
A. Kosakata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia terjadi karena
ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa sehingga kosakata bahasa asing
nampak lebih eksis daripada bahasa Indonesia..
B. Dalam bahasa Indonesia sebenarnya telah ada kosakata yang berkaitan dengan kosakata asing yang
digunakan, namun menggunakan kosakata bahasa asing lebih tepat untuk mereka yang
berpendidikan dan terhormat di masyarakat.
C. Bahasa Indonesia sebenarnya mampu untuk berinteraksi antarbahasa karena memiliki banyak
variasi kosakata, hanya para pengguna bahasa Indonesia lebih tertarik menggunakan kosakata asing
karena dianggapnya lebih terhormat.
D. Kosakata bahasa asing yang digunakan oleh penutur bahasa Indonesia tidak menunjukkan
ketidakberdayaan bahasa Indonesia karena sejatinya, bahasa asing itu terus berkembang dan
memungkinkan pengguna bahasa Indonesia untuk memakainya.
E. Penggunaan kosakata asing oleh penutur bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa
Indonesia dalam interaksi antarbahasa sehingga masyarakat yang merasa lebih terhormat jika
menggunakan kosakata bahasa asing.