ALUR CERITA
Rinda diam sejenak, lalau memandangku tajam. Tetapi tak berapa lama, kulihat ekspresi Rinda seperti
tengah menahan tawa.
Tanpa pikir panjang Pak Widi segera bergegas menuju tempat duduk mereka bedua. “Coba keluarkan
ponselmu, tegur Pak Widi kepada Rio dengan nada tinggi. “B... baik ini, Pak,” sahut Rio sambil
mengeluarkan ponsel dan memberikan kepada Pak Widi. “Pasti ponsel ini yang membuat kamu tidak
memperhatikan Bapak tadi, benar bukan?” tanya Pak Widi. “Iya Pak,” jawabnya dengan lesu dan
menahan malu.
“Mulai hari ini Bapak akan memegang sementara ponsel ini kalau kamu ingin ponsel ini kembali, temui
Bapak bersama orang tua kamu besok di ruang guru,” kata Pak Widi. Pak Widi pun langsung melanjutkan
pelajaran hingga bel istirahat berbunyi.
“Ah, kan cuma sehari! Papamu tentu tidak akan keberatan,” kata Linda. “Sehari juga tidak akan
diizinkan,” kata Vera. “Aku jadi ragu, nih,” kata Mita. “Papamu benar punya telepon genggam?
Janganjangan itu hanya karanganmu saja.” “Tentu saja Papa punya! Memangnya aku pembohong?” kata
Vera melotot. “Yah, siapa tahu. Kita kan belum lihat buktinya. Betul, kan teman-teman?” Mita
memandang yang lainnya. Dikerdipkannya sebelah matanya. “He-eh,” angguk Eko. “Jangan cuma omong
saja. Buktinya mana?” Dipanas-panasi begitu, Vera menjadi tersinggung juga. “Baik, baik. Akan aku
buktikan. Lihat saja nanti!” katanya. “Begitu dong!” senyum Mia. Dia senang sekali siasatnya berhasil.
Amanat cerita anak tersebut adalah ...
A. Jangan berani meminjam milik orang tua!
B. Jangan mudah terpancing siasat orang lain!
C. Perlu mempengaruhi teman yang sombong!
D. Kekayaan harus ditunjukkan kepada orang lain!
9. Bacalah kutipan Cerpen berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal nomor 1 dan 2!
(1) Sejurus lamanya timbul pikiran dan berkata ia dalam hati ”Baiklah kemalangan ini kuserahkan saja
pada-Nya.” (2) Budi menyapu air mata adiknya sambil berkata, ”Diamlah Gus, jangan menangis. Ini aku
bawakan nasi sebungkus.” (3) Agus menerima bungkusan lalu makanlah ia dalam gelap gulita itu. (4)
Budi pun termenung dalam kegelapan malam.
Bukti nilai agama terdapat pada kalimat bernomor ....
A. (4) C. (2)
B. (3) D. (1)
Kutipan I
Bapak berwajah orang penting tadi berusaha tersenyum ramah.
”Ini anak saya, Flo,” katanya pelan-pelan. ”Dia sudah tidak ingin lagi sekolah di sekolah PN dan sudah
membolos dua minggu. Dia bersikeras hanya ingin sekolah di sini.”
Kutipan II
”Aku sedang belajar, Bu. Doakan aku besok bisa, ya Bu!”
Aku gugup menghadapi ujian pertamaku. Aku tidak ingin mengecewakan ibuku. Sudah saatnya aku
belajar dengan kesadaran sendiri tanpa disuruh-suruh ibuku.
Perbedaan karakteristik kedua kutipan novel tersebut adalah....
Kutipan I Kutipan II
A Tokoh yang terlihat banyak Tokoh yang terlihat dua
B Sudut pandang diaan Sudut pandang akuan
C. Latar tidak jelas Latar jelas
D Amanat jelas Amanat tidak jelas
12. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal nomor 4 dan 5!
Kak Mimi : (Sebelum pelajaran dimulai, Ketua OSIS masuk ke kelas VII)
Adik-adik, besok ada acara tukar makanan. Jadi, kalian semua harus bawa makanan sendiri-sendiri.
Nantinya akan saling tukar.
Siswa : Hore….
Kak Mimi : Oh, ya. Harus nasi lengkap dengan lauk dan sayuran.
14. Pengumuman itu mewujudkan keinginan Daffa yang tertunda sejak dua tahun yang lalu. Sabtu, 2
Januari 2011, namanya dimuat di salah satu majalah terkenal di kotanya sebagai juara I lomba
mendongeng.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, kalimat yang tepat untuk ditulis dalam buku harian adalah ...
A. Sabtu, 2 Januari 2011. Berdasarkan hasil keputusan dewan juri, maka untuk juara I lomba mendongeng
diraih oleh Daffa. Daffa sangat bangga dan bersyukur atas prestasinya.
B. Sabtu, 2 Januari 2011. Aku dipanggil oleh panitia. Hari itu kegiatan lomba mendongeng. Aku harus
segera menyiapkan diri karena setelah ini, aku harus mendongeng di depan juri.
C. Sabtu, 2 Januari 2011. Dewan juri memutuskan bahwa juara I lomba mendongeng diraih oleh Daffa.
Juara II dan III diraih Fajar dan Yona. Keduanya siswa luar biasa.
D. Sabtu, 2 Januari 2011. Hari yang tak akan kulupakan. Sudah dua tahun aku menunggu saat seperti ini.
Namaku tercantum sebagai juara I lomba mendongeng. Alhamdulillah.
15.
Juara Nilai Nama
I 888 Ahmad
II 875 Zazkia
III 830 Aminah
A. Hasil lomba menulis cerpen, SMP Idaman tahun 2011 adalah sebagai berikut. Juara I nilai 888
diraih oleh Ahmad, juara II nilai 875 diraih oleh Zazkia dan juara III dengan dilai 830 diraih oleh
Aminah.
B. Secara berturut-turut hasil lomba menulis cerpen kelas SMP Idaman tahun 2011 yaitu Ahmad
mendapat juara pertama, juara kedua Aminah, dan juara ketiga Zazkia. Dengan jumlah perolehan
nilai 888, 830, dan 875.
C. Selama lomba menulis cerpen kelas SMP Idaman tahun 2011 dapat dilaporkan sebagai berikut.
Aminah mendapat juara pertama, Zazkia juara kedua, dan Ahmad juara ketiga. Urutan nilainya
adalah 888, 875, dan 830.
D. Hasil lomba menulis cerpen kelas SMP Idaman tahun 2011 adalah sebagai berikut. Ahmad
mendapat juara pertama dengan nilai 888, juara kedua Aminah dengan nilai 875, dan juara ketiga
Zazkia dengan nilai 830.
SOAL :
Untuk mengawali tahun pelajaran, SMP Tunas membuat slogan. Slogan tersebut terutama ditujukan
kepada peserta didik agar disiplin dalam melaksanakan kegatan di sekolah.
18. Penangkapan ikan secara illegal mengancam stok perikanan nasional. Jika hal itu dibiarkan, akan
merugikan nelayan tradisional. Akibatnya, berdampak pada kemorosotan hasil tangkapan.
Pemerintah harus mengoptimalkan sumber daya perikanan. Jika hal itu dapat dilaksanakan, kerugian
Negara 30 triliun dapat ditekan. Dengan demikian, pendapatan negara bisa dioptimalkan dan harga BBM
bagi nelayan tidak perlu naik.
Rangkuman bacaan tersebut yang tepat adalah ...
A. Kerugian nelayan tradisional terjadi akibat penangkapan ilegal. Akibatnya berdampak pada
kemorosotan hasil tangkapan.
B. BBM tidak perlu dinaikkan. Itu sebabnya pemerintah mengoptimalkan sumber daya perikanan
dan sarana prasarananya.
C. Penangkapan ikan ilegal dapat mengancam stok perikanan. Oleh karena itu, pemerintah harus
mengoptimalkan sumber daya perikanan.
D. Kerugian nelayan tradisional berdampak pada kemerosotan hasil tangkapan. Oleh karena itu,
harga BBM tidak perlu naik.
19. Indikator : Menulis/melengkapi petunjuk melakukan sesuatu
: Disajikan petunjuk melakukan sesuatu yang beberapa kalimatnya dirumpangkan, siswa dapat
melengkapinya dengan tepat
SOAL :
Petunjuk Membuat Puding Srtowberi Segar
(1) Sediakan 1 bungkus agar-agar rasa strowberi!
(2) Agar-agar dicampur dengan air, kemudian dimasak sampai mendidih.
(3) […]
(4) Masukkan agar-agar yang telah mendidik sedikit demi sedikit ke dalam kocokan putih telur yang telah
kaku sampai habis sambil diaduk rata.
(5) Ambil cetakan ukuran garis tengah 24cm tebal 3cm.
(6) […]
(7) Setelah dingin dikeluarkan dari cetakan, hiasi dengan strowberi segar dan siap dihidangkan.
A. Akhir kalam, marilah kita sambut HUT Kemerdekaan kita yang ke-64 tahun ini dengan penuh
kegembiraan dan dengan semangat yang tetap menyala.
B. Demikian sambutan dari saya, semoga uraian saya bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf lahir
dan batin, sekian terima kasih.
C. Sebagai penutup, marilah kita panjatkan doa bersama-sama, mudah-mudahan Allah melimpahkan
karunia bagi kita semua.
D. Sekian pidato yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan HUT Kemerdekaan kita dapat kita
peringati setiap saat.
21. Indikator : Menentukan unsur karya ilmiah (perumusan permasalahan karya ilmiah, saran karya
ilmiah, daftar pustaka)
: Disajikan tema karya ilmiah, siswa dapat menentukan rumusan masalah karya ilmiah yang tepat
berdasarkan tema
SOAL :
Tema: Upaya mempertahankan nilai Bahasa Indonesia
22. Indikator : Menentukan unsur karya ilmiah (perumusan permasalahan karya ilmiah, saran karya
ilmiah, daftar pustaka)
: Disajikan 2 data buku, siswa dapat menentukan penulisan daftar pustaka karya ilmiah tentang buku
tersebut
SOAL :
Data buku:
1. Salah satu buku acuan dalam menulis karya ilmiah adalah bu berjudul Sengsara Membawa Nikmat
karya oleh Tulis Sutan Sati. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pustaka di Jakarta sampai beberapa kali terbit.
Terbitan terakhir pada tahun 2004.
2. Buku lain yang juga menjadi sumber penulisan karya ilmiah adalah Apresiasi Kesusastraan karya Jacob
Sumardjo. Buku ini diterbitkan pada tahun 1994 oleh penerbit Gramedia di Jakarta
Soal :
Angin yang nakal
[…]
Dari arah laut
Butiran pasir berhamburan
Bak kabut di udara
24. Kuingin kau berbohong padaku. Seperti yang kau utarakan kemarin, dan yang kemarin dulu itu. Ketika
mentari meredup berpendar di pucuk daun sebelah barat rumah dan ketika kerumunan itu tak lagi
bersamamu, kau mulai dengan kisah kebohonganmu yang pertama kepadaku.
Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar waktu sore adalah.…
A. Mentari meredup
B. Mentari di sebelah barat
C. Ketika kerumunan tidak bersama
D. Kebohongan yang disampaikan tokoh kamu
25. (1)"Apakah peranku bagimu, silumankah aku?" tak ada jawabmu, hanya angin berdesir di sekeliling kita.
(2)Bulan pucat tak bisa menyembunyikan senyumanmu demi melihat kerutan di dahiku. (3)Biarlah
menjadi rahasia alam akan apa yang kita rasakan ini. (4)Jangan lagi memaknainya, menanyakannya atau
mengharapkannya esok hari.
Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar malam hari terdapat pada nomor ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
26. Indikator Soal : Disajikan kutipan cerpen, siswa dapat menentukan bukti latar tempat pada
kutipan cerpen tersebut
Dengan memberanikan diri, aku pun bertanya, "Apa Ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang
dulu tinggal di sana itu?" Ia menjawab, "Silakan masuk, Nyonya! Kalau Anda ibunya Eric, sungguh Anda
tak punya hati!”. Ia membuka pintu tempat tinggalnya. (1)
"Tolong katakan, di mana ia sekarang? Saya janji menyayanginya dan tidak akan meninggalkannya lagi!”
(2)
Aku berlari memeluk tubuhnya yang bergetar keras. "Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum
nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di kolong jembatan,” jawabnya dengan
suara terbata-bata. (3)
”Eric... maafkan Ibu, Nak!” Aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric, dulu kutinggalkan. (4)
Bukti latar tempat pada kutipan cerita tersebut ditandai nomor ...
A. (1) C. (3)
B. (2) D. (4)
27. Indikator Soal : Disajikan sebuah kutipan cerpen, siswa dapat menentukan bukti latar waktu
dalam cerpen tersebut
Soal :
Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal nomor 18 s.d. 20!
Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Andi ingin sekali memberi hadiah untuk Tommy, tetapi ia
tidak enak hati meminta uang pada ibunya. Apalagi, ibu hanya diam ketika ia menyodorkan undangan
pesta ulang tahun Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk di beranda sambil memandangi
matahari yang mulai tenggelam. Diamnya ibu, pertanda ibu belum punya uang untuk membeli hadiah.
Andi sadar, sejak ayahnya meninggal tiga tahun yang lalu, ia dan ibunya memang harus hidup hemat.
”Ah masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy temanku?” gumam Andi seraya bangkit dari
tempat tidur pembaringan. Ia beranjak menuju meja belajarnya. Dimatikannya lampu tidurnya dan
digantinya dengan lampu belajar. Ia mengambil secarik kertas, pensil, dan spidol warna-warni.
Tangannya mulai mencorat-coret. Kini, ada senyum menghiasi bibirnya, “Besok pagi, aku sudah punya
hadiah untuk Tommy.”
Bukti bahwa peristiwa tersebut terjadi pada malam hari adalah ....
A. kalimat pertama pada paragraf pertama
B. Kalimat kedua pada paragraph pertama
C. Kalimat ketiga pada paragraf kedua.
D. Kalimat keempat pada paragraf kedua
28. Indikator Soal : menentukan amanat yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut
SOAL :
Amanat yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Kita harus menyesuaikan diri di mana pun berada.
B. Pikir dulu sebelum bertindak, sesal kemudian tidak berguna.
C. Tidak ada kata terlambat untuk memaafkan.
D. Kita harus menghormati ibu yang telah melahirkan.
29. Indikator Soal : Disajikan sebuah kutipan cerpen, siswa dapat menentukan amanat kutipan
cerpen tersebut
Soal :
Amanat yang terdapat pada cerpen tersebut adalah ...
A. Jangan menyusahkan orang tua hanya karena ingin memberi hadiah teman!
B. Usahakan selalu memberi hadiah kepada teman orang tua!
C. Temanilah ibumu saat duduk-duduk di beranda!
D. Matikan lampu jika sudah tidak diperlukan!
30. Indikator Soal : Disajikan kutipan cerpen, siswa dapat menentukan bukti perwatakan tokoh
cerpen tersebut
SOAL :
(1) Boleh jadi, itu sikap angkuhnya seorang yang sukses dan kaya menghadapi pemuda kere macam aku.
(2) Sebagai pimpinan sebuah bank papan atas di negeri ini, mungkin dia tak rela hati anak gadisnya
kupacari. (3) Jadi, amat wajar dia kelihatan tidak suka terhadapku. (4) Apalagi tampangku tidak keren
kayak aktor Nicholas Saputra, sementara wajah Mawar memang cakep. (5) Kamu sendiri bilang, Mawar
mirip Dian Sastro dengan bodi semampai macam Luna Maya (padahal menurutku, Mawar lebih mirip
penyanyi kesukaanmu, Mulan Jamila).
Bukti bahwa watak tokoh ‘dia’ pada kutipan cepen tersebut sombong terletak pada kalimat bernomor .…
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)
31. Indikator Soal : Disajikan sebuah kutipan cerpen, siswa dapat menentukan bukti watak tokoh
cerpen tersebut
Soal :
Ku tak mungkin jatuh cinta kan? Tidak sekarang, tidak denganmu. Pesonamu menjeratku tapi aku tak kan
membiarkan diriku jatuh cinta kepadamu. Tak kan pernah kupercaya segala tuturmu kepadaku, dan ku
akan selalu menganggap bohong apa pun yang kau ucapkan kepadaku sejak itu, termasuk yang itu ... yang
dua kali kau sampaikan padaku. Sampai kapan pun kau merayuku, aku tak akan pernah lagi percaya
padamu. Kebohongan-kebohonganmu telah merusak cintaku.
Bukti bahwa watak tokoh kamu pembohong dapat diketahui melalui ….
A. Tingkah laku tokoh kamu
B. Tingkah laku tokoh aku
C. Dialog tokoh kamu
D. Dialog tokoh aku
Bacalah dengan saksama!
Di Kantor Pos
Oleh: Muhammad Ali
“Tadi agaknya telah terjadi suatu kekeliruan ketika Nona membayarkan uang pos wesel kepada saya,
sebab ….”
“Mana bias keliru?” si pegawai menyela dengan cepat.
“Seharusnya saya terima tiga ratus rupiah, bukan? Kalau tak salah, sekian itulah angka yang tertulis
dalam pos wesel saya.”
“Coba saya liat dulu, Saya masih ingat nomor pos wesel Saudara.” Si pegawai lalu memeriksa salah satu
lajur dalam daftar yang terkembang di hadapannya, kemudian katanya,”Nah ini, wesel nomor satu empat
tujuh dengan tanda C. Jumlah uang:tiga ratus rupiah. Apa yang keliru? Bukankah tadi Saudara terima dari
saya tiga ratus rupiah?”
“Tidak,”jawab laki-laki itu.” Nona tadi memberikan kepada saya bukan tiga lembar kertas ratusan, tapi
empat lembar. Jadi, empat ratus rupiah yang saya terima tadi.”
“Oh,, kalau begitu saya keliru. Benar-benar keliru,” kata si pegawai akhirnya dengan kemalu-
maluan.”Maklum banyak kerja. Lagi pula lembaran-lembaran uang itu masih baru hingga mudah saja
terlengket karenanya. Jadi, Saudara mau kembalikan uang yang seratus rupiah kepada saya, sekarang?”
“Betul, Saya akan mengembalikannya kepada Nyonya ….”
“Nona!” sela si pegawai cepat.
33. Sudut pandang yang digunakan pengarang pada kutipan cerpen tersebut adalah …
a. Orang ketiga sebagai pengamat
b. Orang pertama tokoh utama
c. Orang campuran
d. Orang ketiga manatahu
34. Parjimin adalah tukang batu, tetangga Kurdi. Lumayan bagi mereka, mendapat proyek baru. Rupanya,
proyek rumah gedong itulah yang selalu diperbincangkan Kurdi disetiap kesempatan. Di tempat
perhelatan nikah, supitan, di tempat kerja bakti, sarasehan kampung, sampai ronda malam. Dia senantiasa
tidak lupa menceritakan rencananya membangun rumah gedungnya itu.
Berdasarkan kutipan cerpen tersebut, Kurdi bersifat …
a. pemberani
b. baik
c. egois
d. sombong
Indikator Soal : Disajikan puisi yang lariknya dirumpangkan, siswa dapat melengkapi puisi
pilihan kata yang tepat
Soal :
Kapal laut
Lihatlah sebuah titik
Di tengah laut nan jauh
Titik itu terus menggelinding
Kuat tiada ....
Walau diterjang ombak diterpa angin
Kata yang tepat untuk melengkapi kutipan puisi tersebut agar berima sama dengan baris
sebelumnya adalah ....
A. gentar
B. berkelit
C. menjauh
D. bergeming
Indikator Soal : Disajikan naskah drama rumpang, siswa dapat melengkapinya dengan dialog
yang tepat
Soal :
(1) Herman : (jadi geli dan ketawa senang) ... Bagaimana sih, kau ini? Jalan sudah cukup
peringatanmu, yang aku maksud dengan perkataanku tadi ialah di mana aku dapat membantumu, di
sekolahmu, atau di perpustakaan kota ...
(2) Wiji : Di rumahku saja tidak usah jauh-jauh.
(3) Herman : [...] (rasa takut) di rumahmu, aku takut.
(4) Wiji : Takut? Mengapa takut? Oh,... ya rumahku jelek, tak ada TV-nya, minumnya
air sumur banyak kutunya lagi... ya sudah (berlalu)
(5) Herman : Hee, tunggu dulu, kau ini bagaimana sih, kok mudah ngambek ... aku
maksudkan di sekolah atau di perpustakaan kota karena aku takut ayahmu.
(6) Wiji : (ketawa riang) ... Hiiih, Herman, kau ini pemuda apa sih, bertamu ke rumah
orang kok takut?
Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog nomor 3 tersebut adalah ....
A. Wah, saya setuju
B. Ja,...ja,.. .jangan
SUMBER :
http://ithasuwegz.blogspot.com/2012/10/soal-cerpen-beserta-jawaban.html
http://basindon.blogspot.com/2017/02/contoh-soal-menentukan-amanat-dalam-kutipan-cerita.html
http://soalpembahasan.blogspot.com/2013/06/menentukan-pesanamanat-cerpen.html