PETUNJUK UMUM
1. Tulislah lebih dahulu dengan pensil 2B nomor peserta, tanggal lahir, nama peserta, tanggal
ujian dan tanda tangan, kemudian hitamkan bulatan kecilnya termasuk program studi, mata
pelajaran yang sesuai pada Lembar Jawaban Komputer (LJK) yang tersedia
2. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda menjawabnya.
3. Laporkan kepada Pengawas Ujian kalau terdapat tulisan yang kurang jelas, rusak, atau
jumlah soal kurang.
4. Jumlah soal sebanyak 40 butir pilihan ganda.
5. Dahulukan soal-soal yang anda anggap paling mudah.
6. Kerjakan pada lembar jawaban yang disediakan, dengan menggunakan pensil 2 B.
7. Untuk soal nomor 1 sampai 40 hitamkanlah pada salah satu huruf pada lembar jawaban yang
menurut Anda benar :
Contoh : Pilihan A : A B C D E
8. Apabila ada jawaban Anda yang salah dan Anda ingin memperbaikinya, hapuslah pada huruf
jawaban yang salah, kemudian hitamkan pada huruf yang menurut Anda benar.
9. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas ujian.
10. Tidak diperbolehkan menggunakan kalkulator, HP dan tabel matematika atau alat bantu
lainnya.
SELAMAT BEKERJA
Cermati kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2!
“Bangsat, siapa kau!”
Haji Basuni membentak dan ketika menajami mukaku dengan geramnya, ia hendak
mencengkeram aku. Setengah takut, aku mundur dan menjawab.
“Aku teman Umi dan Latifah.” Dan tiba-tiba, benciku timbul terhadap haji itu.
“Tapi, aku larang kau dekati mereka. Mengerti, anak lapar?”
Betapa tersinggungku mendengar kata-kata terakhir haji itu. Tapi, aku tak berani dan tak bisa
berbuat apa-apa selain kecut dan mendongkol.
Sesudah haji itu meninggalkan aku dan baru saja aku melangkah, dari rumah Umi, terdengar
suara gaduh diiringi tangis perempuan, dan itu suara Umi. Ia melolong-lolong dalam sela bentak
dan rotan, mungkin bersama kakaknya.
2. Pendeskripsian watak tokoh pada kutipan cerpen di atas dilakukan dengan cara ….
A. dialog antartokoh dan pikiran-pikiran tokoh
B. tanggapan tokoh lain dan dialog antar tokoh
C. tanggapan tokoh lain dan lingkungan tokoh
D. deskripsi ciri fisik dan tanggapan tokoh lain
E. deskripsi gerak-gerik dan lingkungan tokoh
3. Pembuktian watak tokoh aku, sayang kepada ibu terdapat pada kalimat nomor ….
A. ( 1 ), ( 2 ), dan ( 3 )
B. ( 1 ), ( 3 ), dan ( 6 )
C. ( 2 ), ( 4 ), dan ( 5 )
D. ( 3 ), ( 4 ), dan ( 6 )
E. ( 4 ), ( 5 ), dan ( 6 )
Aksan : Ibu, hari ini kita bisa makan enak!(Aksan berteriak kegirangan sambil menemui
ibunya)
Ibu Zahra: (Bu Zahra menghapiri anaknya) Ada apa,San jadi Ibu terkejut. Aksan, lihat Bu,
Aksan menemukan dompet di jalan uangnya banyak sekali,pokoknya hari ini
kita makan besar
Ibu Zahra: Aksan kita memang orang miskin,tapi uang itu kan bukan milik kita. Kamu harus
mengembalikannya. Orang yang kehilangan dompet itu pasti merasa sedih,coba lihat ada
KTP –nya tidak?
Aksan : (sedih) Ini Bu!”
Bu Zahra : (menatap Aksan tajam) Ya, Sekarang kembalikan uang itu ya!”
Aksan : (ragu-ragu dan enggan) Tapi, bu kita bisa makan enak dengan uang ini, kita kan tak
pernah akan enak.
Bu Zahra : Aksan, ini bukan uang kita. Kamu harus segera mengembalikan kepada pemiliknya.
Aksan : (dengan berat hati) Baiklah Bu.
Bu Zahra: ….
“Perusahaan itu tumpuan hidup kita. Kamu tidak perlu mencampuri urusanku di sana
karena kehancuran perusahaan berarti kehancuran hidup kita,” kataku pelan namun tajam.
“Ya, memang perusahaan itu yang membuat kita jaya dan kaya raya. Tetapi ingat Ma, itu
bukan hasil kerja Mama. Para buruh itulah tulang punggungnya. Dan selama ini Mama dengan
atas nama perusahaan telah memeras tenaga mereka tanpa imbalan yang sepadan,” teriak Neyna
lantang.
Aku meradang.”Kalau tak suka dengan cara kerjaku, jangan makan dari hasil kerjaku.
Pergi, carilah makan sendiri atau tetap tinggal di sini dan kunci mulutmu!”
Diluar dugaan, benar-benar di luar dugaan, Neyna menerima tantanganku. Dia memilih
keluar dari rumah. Meninggalkan kehidupan yang tak ada kurangnya ini dan menggantinya
dengan kehidupan liar. Kehidupan yang serba tak tentu. Tidur di mana pun dan makan dari siapa
pun. Entah seperti apa tepatnya, aku tak bisa membayangkan.
Mengapa Ibu Neyna marah kepada Neyna ketika Neyna ikut campur dalam urusan perusahaan?
6. Jawaban yang sesuai dengan isi kutipan cerita tersebut adalah ….
A. Si Ibu yang mendirikan perusahaan itu.
B. Perusahaan itu tumpuan hidup si Ibu.
C. Khawatir perusahaan mereka hancur.
D. Si Ibu khawatir Neyna merebutnya.
E. Neyna masih dianggap masih kecil.
Maka Hang Mahmud pun diserahkan anaknya mengaji kepada seorang lebai. Telah
berapa lama Hang Tuah mengaji Quran, maka pengajian itu pun tamatlah. Maka Hang Tuah
mengaji pula. Telah sudah tamat pula pengajiannya. Maka ia berkata kepada bapaknya,”Ayo
bapakku pada bicara hamba hendak mengajilah pada seorang lebai keliling.”
Hatta beberapa lamanya, maka tamatlah dengan bahasa Keling itu habislah diketahuinya.
Maka Hang Tuah pun berkata pada bapaknya hendak mengaji pada Lebai Siam supaya diketahui
bahasanya. Setelah diketahui akan bahasa Siam itu maka Hang Tuah pun mengaji pula pada
Lebai Cina.
9. Peristiwa yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dalam kutipan hikayat tersebut
adalah ….
A. Orang tua perlu memaksa anaknya belajar.
B. Anak selalu menuruti keinginan orang tua.
C. Menyerahkan anak kepada guru untuk belajar.
D. Untuk mencari nafkah kita perlu bahasa.
E. Kita harus menguasai banyak bahasa.
Sajak Ibunda
(W. S Rendra)
Dengan latar belakang gubuk-gubuk karton,
Akan terkenang akan wajahmu..
Di atas debu kemiskinan .
Aku berdiri menghadapmu.
Usaplah wajahku, Widuri.
Mimpi remajaku gugur
Di atas padang pengangguran.
Ciliwung keruh,
Wajah-wajah nelayan keruh,
Lalu muncullah rambutmu yng berkibaran
Kemiskinan dan kelaparan,
Membangkitkan keangkuhanku,
Wajah indah dan rambutmu,
Menjadi pelangi di cakrawalaku
Kemanakah jalan
Mencari lindungan
Ketika tubuh kuyup
Dan pintu pun…
14. Kata berima yang tepat untuk melengkapi larik dalam bait puisi tersebut adalah…
A. Tertutup
B. Cukup
C. Telungkup
D. Larut
E. Terbuka
Cermati puisi berikut!
PENANTIAN
18. Bentuk aksara Latin dari kata yang digarisbawahi pada kalimat tersebut adalah ….
A. sial
B. sila
C. sela
D. siul
E. sale
20. Larik bermajas yang tepat untuk melengkapi bagian rumpag pada puisi tersebut adalah ...
A. dengan tangan terbuka seluas samudera
B. padang ilalang merunggut di sepanjang desa
C. wajah-wajah polos tak punya prahara dan dosa
D. hamparan padi mengombak padang tebu mendesir
E. suara cengkerik dan gemericik di sela bebatuan
23. Larik-larik puisi yang tepat berdasarkan kata kunci tersebut adalah ….
A. Waktu itu senja hari
Kami bertemu di ujung jalan itu
Menyajikan senyuman mesra
Sambil mengetam bunga-bunga
B. Waktu itu senja hari
Kami berjumpa dengannya
Menghormati mesra sekali
Sambil mengetam bunga-bunga
C. Betapa sering di sore hari
Kami berjumpa di pojok jalan ini
Menyajikan senyuman mesra
Sambil mengetam bunga-bunga
D. Sering kami berjumpa
Di pojok jalan ini
Sambil menyajikan senyum
Ia mengetam bunga
E. Ketika sore hari
Kami menyapa di ujung jalan
Ia menghadirkan senyum
Sambil mengetam bunga-bunga
Cermati puisi berikut!
Sirna
Gelap sudah
Tempat yang kutuju tak tampak lagi
Tak bisa kugapai
Kini, kusebatang kara
Sandaran tiada
Sirna pergi bersama bunda tercinta
Kubelum mandiri
Entah ke mana kupergi
Oh, Tuhan bagaimana nasibku kini
Semoga kan ada yang peduli,
Amin!
Cermati penggalan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 23 dan 24!
. . . , kini aku sadar betapa berartinya bintang di lautan langit malam. Gelap nan memilukan.
Seperti kurasakan saat ini, tak ada derai tawamu atau desiran suaramu seperti manakala kau
mendebatku di SMA pada pelajaran ekonomi dua tahun silam soal apakah petani dirugikan atau
tidak bila negara ini impor beras. Aku berpendapat bahwa petani dirugikan karena harga beras
akan jatuh namun kau menyanggahnya.
26. Kalimat yang menggambarkan latar waktu untuk melengkapi penggalan cerpen tersebut
adalah ....
A. Malam begitu gelap
B. Sejak kau meninggalkanku
C. Ketika semuanya menjadi indah
D. Angin malam sepi berhembus
E. Beberapa tahun kemudian
28. Susunan rangkaian peristiwa yang tepat untuk penggalan cerpen adalah ....
A. (1), (4), (6), (5), (2), (3)
B. (2), (3), (1), (4), (6), (5)
C. (3), (1), (4), (6), (5), (2)
D. (4), (6), (5), (2), (3), (1)
E. (5), (2), (3), (1), (4), (6)
29. Kalimat yang sesuai untuk melengkapi dialog drama yang menggambarkan latar tempat
adalah ….
A. Tapi aku sangat berharap agar mereka segera meninggalkan rumah ini.
B. Juga tabib itu, ia sedang berkeliling melewati Kota Tengah malam ini.
C. Bung tahu, sebenarnya sudah seminggu yang lalu mereka datang.
D. Tidak lebih dari sehari mereka diam-diaman tanpa sepata kata pun.
E. Ketika hujan lebat mereka berteduh di toko seberang rumahku.
36. Nilai moral yang tersirat dalam puisi tersebut adalah ....
A. Perjuangan hidup seorang kepala keluarga.
B. Menjadi petani merupakan pilihan hidup.
C. Harapan dari sebuah perjalanan hidup.
D. Mencari nafkah adalah sebuah kewajiban.
E. Pengorbanan seseorang yang tak berujung.
37. Larik pertama dan kedua pada puisi tersebut mengadung citraan ….
A. pendengaran
B. penglihatan
C. penciuman
D. perasa
E. perabaan
Cermati kutipan puisi berikut!
Kepasrahan kepada Tuhan
Pada-Mulah semata kupasrahkan tanpa syarat
Segala yang pernah dan akan aku perbuat
Berikanlah kepadaku semauku apa yang Engkau suka
Tanganku telah siap menerima sorga atau neraka
Aku yakin pada ke illahian-Mu
Aku yakin pada kemanusiaanku.
2. (Puisi Lama)
Gembala
Perasaan siapa tidakkan nyala
Melihat anak berlagu dendang
Seorang sahaja di tengah padang
Tiada berbaju tiada berkepala
Beginilah nasib anak gembala
Berteduh di bawah kayu nan rindang
Semenjak pagi meninggalkan kandang
Pulang ke rumah di senja kala
Jauh sedikit, sesayup sampai
Terdengar olehku bunyi serunai
Melagukan’ alam, nan molek permai
39. Perbedaan kedua puisi tersebut dilihat dari bentukdan strukturnya adalah ….
A. Puisi kontemporer menggunakan kata-kata bentukan baru, sedangkan puisi lama
menggunakan kata-kata yang sudah lazim.
B. Puisi kontemporer tidak mengutamakan bentuk fisik, sedangkan puisi lama tidak terikat
oleh aturan baris dan bait.
C. Puisi kontemporer menggunakan bahasa yang indah, sedangkan puisi lama tidak
mengutamakan bahasa yang indah.
D. Puisi kontemporer tidak mengutamakan makna puisi, sedangkan puisi lama selalu
mengutamakan makna.
E. Puisi kontemporer disusun secara teratur dan sistematis, sedangkan puisi lama
disusun secara tidak teratur dan tidak sistematis.