Anda di halaman 1dari 20

SOAL USBN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PEMINATAN)

KELAS XII IBB


KURIKULUM 2013
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

1. Cermati puisi berikut!

Salju
Karya: Wing Kardjo

Ke manakah pergi
mencari matahari
ketika salju turun
pohon kehilangan daun

Ke manakah jalan
mencari perlindungan
ketika tubuh kuyup
dan pintu tertutup

Ke manakah lari
mencari api
ketika bara hati
padam tak berarti

Ke manakah pergi
selain mencuci diri

Makna lambang kata bara dalam larik kedua puisi tersebut adalah ….
A. petunjuk
B. kehidupan
C. keceriaan
D. semangat
E. keindahan

2. Cermati kalimat berikut!

Keanekaragaman budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke merupakan aset yang tidak
ternilai harganya, sehingga harus tetap dipertahankan dan terus dilestarikan. Tetapi, sayangnya,
sebagai anak bangsa masih banyak yang tidak mengetahui ragam budaya daerah lain
di Indonesia, salah satunya budaya tato di Mentawai, Sumatra Barat, tindik sebagai tanda
kedewasaan dan masih banyak kebudayaan lain yang belum tereksplorasi.

Makna kata eksplorasi pada kutipan di atas adalah ….

A. Penulusuran
B. Pengalian
C. pengenalan
D. pencarian
E. penemuan
3. Cermati paragraf berikut!

Aku tidak lagi berada di kamarku, tetapi di suatu ruangan bersama-sama


dengan sekelompok orang yang sama sekali belum pernah kulihat sebelumnya. Ruangan
terasa pengap. (…). Kami semua duduk di kursi yang diatur membentuk sebuah lingkaran,
mirip dengan ruangan diskusi. Semua tampak duduk tenang, semua kelihatan sedang
menulis, dan tidak seorang pun yang kelihatan peduli pada orang lain di ruangan itu.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang dalam paragraf deskripsi tersebut
adalah ...

A. mereka asyik bercengkrama dan yang lain bersenda gurau tetapi aku memilih diam.
B. Ruangan itu terang dan nyaman, dan buah jendela besar terbuka di sisi kiri kami.
C. Kursi empuk melingkar mengeilingi meja besar dan semua orang sibk dengan urusan
masing-masing.
D. Ruangan itu gelap gulita tak terdapat sebuah lampu yang menerangi ruangan itu , tetapi
semua diam saja.
E. Bau asap tembakau memenuhi ruangan itu, tapi tak seorang pun yang kelihatan peduli.

4. Perhatikan ilustrasi karya tulis berikut!

Manusia dalam kehidupannya tidak dapat melepaskan diri dari teknologi, baik yang
sederhana maupun yang mutakhir. Pada era modernisasi, teknologi memberikan sumbangan
yang begitu besar. Namun, banyak pula akibat buruk yang diperoleh dari dampak teknologi.
Oleh karena itu, perlu diciptakan teknologi yang manusiawi, yaitu teknologi yang mampu
mengembangkan harkat dan martabat manusia.

Dalam karya tulis ilmiah, uraian di atas merupakan bagian …

A. Tujuan penulisan
B. Landasan teori
C. Rumusan masalah
D. Pembatasan masalah
E. Latar belakang masalah

5. Perhatikan kalimat di bawah ini dengan cermat!


1) Matanya sakit kemasukan sesuatu ketika mengendari sepeda motor
Aku sangat sedih melihat mata kaki anak kecil itu bengkak

2) Pemuda itu terjatuh ketika hendak naik sepeda motor.


Pemuda itu jatuh hati pada gadis manis putri kepala desa

3) Ayah harus segera apel pagi ini.


Apel banyak khasiatnya untuk kesehatan.

4) Wajahnya memerah terkena sinar matahari.


Petani itu memerah susu sapi untuk dijual di KUD
.
5) Ayah menyukai aroma kopi medan.
Kopi surat itu sebaiknya rangkap dua.

Pasangan kalimat di atas yang bermakna polisemi adalah…


A. 1 dan 2
B. 3 dan 4
C. 1 dan 5
D. 2 dan 3
E. 4 dan 5

6. Cermatilah kalimat-kalimat di bawah in!

1) Anak kecil itu membantu orang tuanya di kantin sekolah.


2) Dia bekerja keras dan tidak mengenal lelah.
3) Bapak sangat memperhatikan keluarga.
4) Awan sangat indah, aku sangat terpukau.
5) Paman menjemput adik setelah membeli buku.

Kalimat di atas yang menggunakan frase nomina adalah nomor….


A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

7. Cermatilah kalimat di bawah ini!


(1) Wanita tua itu membawa sekeranjang sayuran ketika aku melewati jalan yang sunyi
itu.
(2) Dari atas bukit, pemandangan itu sangat indah dan menawan.
(3) Dia menyaksikan kejadian itu dengan airmata berlinang.
(4) Adiknya yang cantik, sekelas dengan adik saya.
(5) Andik harus belajar dengan rajin sebab ujian sudah dekat.

Kalimat di atas yang memiliki klausa berpredikat verba adalah nomor….


A. 1 dan 2
B. 3 dan 4
C. 1 dan 5
D. 2 dan 4
E. 3 dan 5

8. Cermatilah kalimat di bawah ini!

Lena menangis karena boneka kesayangannya rusak.

Klausa atasan kalimat di atas adalah …


A. Lena menangis.
B. Karena bonekanya rusak.
C. Boneka kesayangannya rusak.
D. Lena menangis karena bonekanya rusak.
E. Lena menangis karena kesayangnnya rusak.

9. Cermatilah penggalan novel di bawah ini!

Mata pemuda itu memandang ke luar jendela. Lautan terhampar di depan mata. Ombak
seolah menari-nari riang. Sinar matahari memantul-mantul keperakan. Dari karcis yang ia
pegang, ia tahu bahwa feri yang ia tumpangi bernama Lintas Samudera. Tujuan feri yang
bertolak dari pelabuhan Batam itu adalah pelabuhan Johor Bahru. Ia memejamkan mata
seraya meneguhkan hatinya. Ia meyakinkan dirinya harus kuat. Ya, sebagai lelaki ia harus
kuat. Meskipun ia merasa kini tidak memiliki siapa- siapa lagi. Bagi seorang lelaki cukuplah
keteguhan hati menjadi teman dan penenteram jiwa. Ia kembali menegaskan niat, bahwa ia
sedang melakukan pengembaraan untuk mengubah takdir. Mengubah nasib. Seperti saran
Pak Hasan, ia harus berani berhijrah dari satu takdir Alah ke takdir Alah lain yang lebih
baik. Feri Lintas Samudera terus melaju ke depan. Singapura semakin dekat di depan, dan
Batam semakin jauh di belakang. Namun, Lintas Samudera tidak hendak menuju Singapura,
tapi menuju pelabuhan Johor Bahru, Malaysia.
Mahkota Cinta
Karya: Habiburrahman El Shirazy

Berdasarkan tahapan pembabakan alur, kutipan cerpen tersebut merupakan tahapan ….


A. Perkenalan
B. Komplikasi
C. Konflik
D. Klimaks
E. Penyelesaian

10. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!

Sejak lima tahun terakhir gaya hidup masyarakat Indonesia, khususnya di kota-kota
besar seperti Semarang, mengalami perubahan yang sangat memprihatinkan. Hal ini
disebabkan oleh pola pikir masyarakat kota besar yang menghendaki kehidupan yang
sebebas-bebasnya sehingga budaya-budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan kita
mudah masuk dan berkembang dengan cepat. Norma-norma kesusilaan dan kesopanan
sudah tidak menjadi tolok ukur kepribadian masing-masing.

Kalimat pertanyaan yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah ...
A. Mengapa gaya hidup masyarakat Indonesia mengalami perubahan?
B. Mengapa masyarakat kota besar menghendaki kehidupan yang bebas?
C. Mengapa kesopanan dan kesusilaan tidak lagi menjadi tolok ukur kepribadian?
D. Mengapa budaya asing mudah masuk ke Indonesia?
E. Mengapa budaya asing mudah masuk ke Indonesia cepat berkembang?

11. Bacalah kutipan cerita rayat berikut dengan saksama!

Kembang Ander Nyawe


...
Berangkatlah Raden Wirentake bersama beberapa pengiringnya, melalui gawah
Simbelie. Dengan susah payah, Raden Wirentake dapat mencapai tebing yang curam itu.
Dilihatnya sekuntum bunga yang mekar di sana. Dalam hati ia bertanya,”Inikah bunga yang
dimaksud?” Karena tidak ada bunga lain selain bunga itu dan kabut telah merayap
dihadapannya. Raden Wirentake cepat-cepat memotong bunga itu dengan pisau yang telah
disiapkan. Lalu, ia melompat kebelakang menghindari seekor ulah belae (jenis ular piton
yang sangat berbisa), yang sejak tadi siap untuk mematuk. Secepat kilat, Wirentake
menghunus keris pusaka Pejanggik yang bernama Nangke Berek (nangka busuk), lalu
diacungkan ke arah ular itu. Walaupun tidak menyentuh tubuh ular itu, karena kesaktiannya,
akhirnya ular itu terkulai lemas dan mati.
“Terima kasih ya tuhan,Engkau telah menyelamatkan nyawaku dari ular yang sangat
berbahaya. Seandainya aku dipatuk ular yang sangat berbahaya itu, aku tak mungkin segera
kembali ke pejanggik. Padahal di sana, orang tuaku sedang terbaring lesu menungguku,”
demikian suara hati nurani seorang anak yang ingin berbakti kepada orang tuanya.

Amanat yang terkandung dalam kutipan cerita rakyat di atas adalah . . .


A. Sebaiknya seorang ibu harus mau berkorban demi anaknya.
B. Sebagai seorang anak kita harus berbakti dan berkorban demi orang tua.
C. Kita harus selalu berterimakasih kepada tuhan.
D. Mengorbankan nyawa demi wanita yang dicintai.
E. Jika ada ular berbahaya segera dibunuh.

12. Perhatikan ilustrasi di bawah ini!


Mereka selalu saja bermusuhan tidak pernah rukun. Setiap bertemu selalu bertengkar.
Sekarang mereka harus menanggung segala akibat dari perbuatannya.

Gurindam yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah….

A. Kurang pikir kurang siasat, tentu kelak dirimu tersesat.


B. Siapa menggemari silang-sengketa, kelaknya pasti berdukacita.
C. Membuat perkara amatlah mudah, jika terjadi timbullah gundah.
D. Pikir dahulu sebelum berkata, supaya terelak silang-sengketa.
E. Kalau diri kena perkara, turut susah sanak saudara.

13. Cermati kutipan cerpen berikut!

Lusi lagi asyik membolak-balik majalah. Tiba-tiba di luar terdengar suara mobil
memasuki halaman rumah. Lusi telah mengenali suara itu dan ia tahu siapa yang datang.
Karena itu, Lusi langsung bangkit dan melangkah keluar menjemput orang yang datang itu.
Ternyata orang itu adalah ayahnya yang baru saja pulang yang hampir seminggu ini di luar
kota mengurus bisnisnya. Tak lama kemudian Lusi dan ayahnya pun berjalan masuk ke
rumah sambil bercakap-cakap. Sesampainya di dalam, ibu Lusi kelihatannya berjalan
menuju ruang depan …. Memang seperti inilah keadaan keluarga Lusi. Ayah dan ibunya
tidak saling mempedulikan lagi.
Kesaksian Pantai, Rahmat Sikki

Kalimat yang tepat berupa peristiwa untuk melengkapi kutipan cerpen tersebut adalah ….
A. Kesibukan orang tuanya akan pekerjaannya masing-masing membuat Lusi kesepian.
B. Ibunya menangis lalu berlari menuju keluar rumah. Entah apa sebabnya Lusi tak tahu.
C. Sesaat terlihat ibunya menjalankan mobil meninggalkan halaman rumah lalu menghilang.
D. Ibunya bekerja di sebuah perusahaan yang cukup besar yang ada di kota ini.
E. Namun, setelah melihat yang datang adalah suaminya, ia langsung kembali ke dalam.

14. Cermatilah pantun berikut!

Pergi berlibur ke pantai


Pulangnya naik odong-odong
Jadilah anak yang pandai
….

Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah …


A. Jangan selalu tolong-menolong.
B. Perangai baik dan tidak sombong.
C. Punya teman suka menolong.
D. Jangan bicara omong kosong.
E. Punya otak janganlah bolong.

15. Cermati urutan kata berikut!


Cemara – angin – awan – kelabu – luka - kalbu

Diksi tersebut dapat tersusun menjadi puisi dengan tepat adalah…


A. Pagi datang padaku
Cemara menyapa merdu
Awan biru berarak mesra
Hilang luka di kalbu

B. Malam datang
Cemara disapu angin
Awan kelabu bersanding luka
Terasa kelam menyusup kalbu

C. Cemara di tepian desa


Berjajar di bawah awan biru
Hilangkan warna kelabu di hati
Luka pun hilang dalam kalbu

D. Sepoi angin memeluk cemara


Awan malu-malu mengintip di balik dedaun
Bersenandung lirih berbisik-bisik
Ada rindu mengendap di lubuk kalbu.

E. Di bawah pohon cemara


Gadis manis berdiri sendu
Angin menyentuh rambutnya
Luka di kalbu masih saja setia

16. Bacalah dengan cermat kutipan berikut!

1) Lagi pula anak tunggalnya yang tinggal di Surabaya dan menurut kabar hidup
berkecukupan, tidak mau lagi berhubungan dengannya.
2) Buat seorang janda yang sudah terlalu tua untuk itu, apalah yang dikehendaki lagi
selain atap untuk berteduh dan makan serta pakaian yang cukup.
3) Tidak apa, hiburnya.
4) Tarikan dan pelukan istri dan anak-anaknya rupanya begitu erat melengket hingga
mampu melupakan ibunya sama sekali.
5) Di rumah keluarga Mulyono ini dia merasa mendapat semuanya.
6) Dia merasa menjadi buruh tumpangan gratis. Dan harga dirinya memberontak terhadap
keadaan itu. Diputuskannya untuk pulang saja ke desanya.
7) Tetapi waktu dia mulai merasa semakin renta, tidak sekuat sebelumnya, Mbok Jah
merasa dirinya menjadi beban keluarga itu.
”Mbok Jah”, Lebaran di Karet, di Karet ...,
Karya: Umar Kayam

Urutan cerita kutipan cerpen di atas agar tersusun secara runtut adalah…
A. 2, 3, 1, 4, 5, 6, 7
B. 2, 1, 4, 3, 5, 7, 6
C. 2, 3, 1, 5, 4, 7, 6
D. 3, 2, 1, 4, 5, 7, 6
E. 2, 1, 4, 3, 6, 5, 7

17. Cermati topik berikut!

Topik: Mengatasi penyusutan areal pertanian

Kalimat rumusan masalah yang sesuai dengan topik tersebut adalah ….


A. Mengapa areal pertanian banyak dijadikan kawasan industri?
B. Bagaimana cara mengantisipasi penyusutan areal pertanian?
C. Siapa yang menyebabkan susutnya areal pertanian di desa-desa?
D. Berapa banyakkah areal pertanian yang susut tahun ini?
E. Mengapa areal pertanian di kota besar dijadikan lahan pemukiman?

18. Bacalah paragraf rumpang di bawah ini dengan cermat!

Wanita berbeda dengan laki-laki, ia diberi rahim oleh Allah sebagai tempat tumbuhnya (…),
dan di sanalah pertama kali cinta dan kasih ibu terpancar. Seorang bayi ( …) kenyamanan
dan cinta seorang ibu dalam dirinya. Oleh karena itulah mengapa seorang ibu memiliki
kekuatan cinta yang (…). Bahkan, syair lagu anak pun mengatakan, “kasih ibu sepanjang
masa”.

Frasa yang tepat untuk melengkapi paragraf rumpang tersebut adalah ….


A. Buah cinta, bisa melihat, teramat megah
B. Buah kasih, bisa mengerti, sangat besar
C. Buah hati, bisa merasakan, sangat besar
D. Anak-anak, bisa memandang, sangat menawan.
E. Buah kasih, bisa menikmati, sangat megah

19. Bacalah paragraf narasi berikut!

Hujan tidak menyurutkan niatnya untuk menjenguk neneknya yang sedang berbaring
sakit. Telah seminggu ini ia memendam keinginan dan kerinduan kepada neneknya yang
tinggal di kampung sebelah, nenek yang telah mengasuhnya sejak ayahandanya meninggal
sepuluh tahun silam.( ... ) melihat kerumunan orang di halaman rumah itu, firasat kurang
baik. Degup jantungnya bertambah cepat. Perasaannya cemas luar biasa.

Klausa yang tepat untuk mengisi bagian rumpang pada paragraf tersebut adalah....

A. Seakan lepas jantungnya


B. Menjadi merah mukanya
C. Menjadi merah telinganya
D. Langsung diangkat tangannya
E. Dia terpaksa turun tangan
20. Bacalah dengan saksama!

Gelap. Hitam pekat. Tiada warna, tiada cahaya. Itulah pemandangan yang selalu
menemaniku di setiap hari. Memang tidak mudah terlahir sebagai tuna netra, terbiasa
dengan kegelapan yang mencekam, tanpa celah bagi cahaya untuk masuk. Aku benci
keadaanku ini. Aku benci terlahir seperti ini. Ada banyak hal yang ingin kulakukan, banyak
hal yang ingin kucoba, tetapi kekuranganku ini selalu menghambatku, selalu menghalangiku
dari mencapai apa yang ingin kucapai.

Sembari mengehela napas panjang, aku melanjutkan perjalananku menyusuri lorong. Aku
telah menghapal setiap belok dan likuk sekolahku itu, sehingga aku tidak lagi membutuhkan
siapapun untuk memanduku di dalam lingkungan sekolah.

Cerpen “Di Antara Nada Nada dan Spektrum Warna”


Karya Tiara Amanda

Watak tokoh “Aku” dalam penggalan cerpen tersebut adalah ….

A. Suka membenci
B. Suka bercerita
C. Sabar dan pendiam
D. Suka mengeluh
E. Pemberani

21. Cermati kutipan hikayat berikut!

Maka, sahut perdana menteri, hai nakoda kapal! Apa gunanya tuan hamba membawa kain yang
baik-baik ini kepada hamba? Karena sebab berdakwa ini tuan hamba mengupah hamba.
Tiadalah hamba mau mengambil dia. Bawalah kembali dahulu. Maka, hendak pun kami, maka
ia menghukum atas seorang tiada dengan pembawaannya itu jadi menang dia berhukum;
melainkan apakah barang siapa yang benar itu kami benarkan dan kami serta dia. Jikalau anak
kami sesekalipun apabila salah, kami salahkan juga. Janganlah nakoda sangka lagi yang
demikian itu. Maka katanya kepada perempuan itu. “Tatkala dahulu istri siapa engkau ini.”
Maka, sahut perempuan itu, “Ya, Tuan Hakim! Bahwasanya hamba istri nakoda, hamba tiada
tahu bersuami tiga atau dijamah orang lain daripada nakoda ini.” Maka kata orang muda itu,
“Hai perempuan yang bid’ah celaka yang menduakan suami! Maka tatkala engkau peristri,
bukankah engkau sudah mati? Beberapa kali keluargamu untuk menanamkan tiada aku
izinkan. Aku pinta hanyutkan ke laut dan aku bersama-sama. Daripada kasihku akan engkau
maka setengah umurku bahagiakan akan dikau. Maka dengan kurnia Allah engkau
dikembalikan hidup dalam dunia.”
(Hikayat Bayan Budiman)

Karakteristik hikayat yang terdapat pada kutipan tersebut adalah ....


A. istanasentris, dewa-dewa
B. istanasentris, kesaktian
C. kesaktian, kemustahilan
D. kemustahilan, struktur bahasa
E. kemustahilan, dewa-dewi

22. Bacalah paragraf rumpang di bawah ini dengan cermat!


Orang mengatakan ... gua di Indonesia banyak yang sudah rusak ... kurangnya
pengawasan dan perhatian ... gua-gua itu tidak dapat dilestarikan. Gua-gua tersebut bisa
menjadi tempat wisata yang menjanjikan jika dirawat dengan benar.

Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ....
A. bahwa, karena, sehingga
B. bahwa, maka, bagaimana
C. jika, maka, sebab,
D. karena, maka, sehingga
E. bila, karena, atau

23. Bacalah penggalan dua cerpen berikut!

Kutipan cerpen 1
Warina menjerit histeris ketika seonggok tubuh itu membalik ia melihat seekor serigala
berbulu cokelat kusam bertaring besar tajam menjulurkan lidah ke arahnya. "Guru, inilah gadis
yang akan menggantikan saya." Serigala itu menatap tajam Warina. Mulutnya bergerak-gerak
mempertontonkan runcing gigi. Ia merangkak-rangkak mendekati Warina. "Toloooong... tolong...
toolooongg! !!"
Menari dengan Serigala
Karya: Edi A.H. Iyu Benu
Kutipan cerpen 2
“Aku suka kau tidak merokok atau tidak minum, “ ujarnya.
“Tidak. Aku tidak menyukainya. Hanya sesekali aku minum bir.”
“Itu tidak bisa dikatakan jelek.”
“Yah, mungkin aku lupa menghentikannya. Aku berharap ia tidak memikirkan hal itu.
Kami membaca habis catatan satu sama lain.
“Kita banyak kesamaan. “katanya.
Sembilan tahun sudah kini, aku dan Alice menikah. Tiga anak telah kami miliki, dua laki-laki
dan seorang perempuan. Kami tinggal di pinggiran kota, dan banyak mendengarkan musik klasik
dan PH-nya Frankie Laine. Penghabisan kali kami mempertengkarkan, bahwa terlalu jauh untuk
mengingat-ingat. Kami sepakat hampir dalam setiap hari. Dia adalah seorang istri yang baik dan,
jika aku boleh mengatakannya juga, aku pun seorang suami yang baik. Perkawinan kami begitu
sempurna. Kami akan bercerai bulan depan. Aku tak kuasa menahannya.
Horison XXIV, judul asli The Perfect Match
Sumarsono

Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam dua kutipan di atas adalah….
A. Kutipan cerpen 1 mengunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu sedangkan kutipan
cerpen 2 menggunakan sudut pandang orang ketiga akuan.
B. Kutipan cerpen 1 mengunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu sedangkan kutipan
cerpen 2 menggunakan sudut pandang orang kesatu pelaku sampingan.
C. Kutipan cerpen 1 mengunakan sudut pandang orang kesatu pelaku utama sedangkan kutipan
cerpen 2 menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu.
D. Kutipan cerpen 1 mengunakan sudut pandang orang kesatu pelaku sampingan sedangkan
kutipan cerpen 2 menggunakan sudut pandang orang ketiga akuan.
E. Kutipan cerpen 1 mengunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu sedangkan kutipan
cerpen 2 menggunakan sudut pandang orang kesatu pelaku utama.

24. Bacalah penggalan prosa di bawah ini!

Waktu itu aku sedang memperhatikan motor di bengkel langgananku (1).


Tiada lama kemudian, datang seorang pemuda seusia anakku yang duduk di semester 8
(2). Ia bercerita tentang pengalaman pahit yang baru saja dialaminya (3). Ketika ia
membeli bensin di pompa bensin yang tidak jauh dari bengkel langgananku, ia
dihampiri seseorang yang bermaksud minta tukar uang dengan alasan untuk membayar
rokok di seberang jalan (4). Tanpa curiga sedikit pun, ia penuhi permintaan orang itu
yang setelah menerima uang tersebut ia hilang dari perhatiannya dan entah ke mana (5).
Betapa terkejut dan menyesal ia ketika uang yang baru diterima itu ternyata uang palsu
(6). Petugas di pompa bensin mengenali uang palsu itu dan menolak dibayar dengan
uang tersebut (7).

Kalimat yang memperkuat adanya setting tempat dalam penggalan prosa di atas adalah
nomor ... .
A. 1 dan 5
B. 2 dan 6
C. 1 dan 4
D. 3 dan 4
E. 5 dan 6

25. Bacalah tema cerpen berikut!

Tema : Musim Panen Telah Tiba

Paragraf cerita yang sesuai dengan tema tersebut adalah…

A. Magrib telah tiba. Bunyi beduk di musholah dekat rumah pak haji telah ditabuh. Wanita
tua itu membuka tutup saji makanan di ruang makan. Tidak ditemukan makanan yang
bisa digunakan untuk membatalkan puasanya. Hanya segelas air putih tergeletak di
samping moci berwarna lurik hijau namun wajahnya tetap tersenyum. Diminumnya air
putih itu dengan hati gembira.

B. Sudah dua hari ini mendung mengantung di langit. Beberapa nelayan urung menuju laut.
Ombak sangat besar, mereka tak berani menantang gelombang yang tinggi. Ingin
rasanya mereka melaut dan membawa ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
semakin sulit. Mereka hanya berpangku tangan sambil berdoa, semoga ombak segera
tenang.

C. Penduduk desa mulai bisa tersenyum, musim petik cabai mulai tiba. Cabai yang mereka
tanam sudah banyak yang siap dipanen. Apalagi harga cabai sedang naik. Tentu saja
mereka bisa bernafas lega. Kebutuhan dapur dan yang lainnya akan terpenuhi. Senyum
mengembang di wajah penduduk desa Suko Makmur yang mayoritas penduduknya
adalah petani cabai.

D. Gadis berkerudung putih itu tertunduk malu. Dia tidak menjawab pertanyaan ayahnya.
Apakah dia menerima pinangan pemuda tampan di desanya itu. Namun wajahnya telah
mewakili hatinya. Wajahnya terlihat bahagia dan senyumnya manis menghias bibirnya.
Ayahnya akhirnya menyetujui lamaran pemuda itu. Mereka akan menikah satu bulan
lagi.

E. Dua kali Haji Ahmad gagal panen. Sawahnya rusah terkena hama. Hal ini juga dialami
penduduk yang lainnya. Wajah sedih terlihat dengan jelas. Entahlah mengapa musibah
terus melanda desa kami. Kesabaran kami benar-benar sedang diuji oleh tuhan.

26. Bacalah kutipan cerpen di bawah ini dengan cermat!

Dialah Paijo teman masa kanak- kanakku sekaligus tukang rongsok depan
rumahku yang menekuni profesinya sejak usaha jualan krupuknya gulung tikar lantaran
krupuk – krupuknya mlempem. Setiap hari Paijo melangkahkan kakinya pasrah
mengikuti kemana angin akan membaw langkahnya , berharap angin bersahabat dengan
buih keringatnya , menuju tempat harta karunnya mengisi penuh sak rongsoknya dan
membawanya ke pengepul untuk ditukar menjadi rupiah.
Begitulah nasib Paijo yang berkutat dengan dunia rongsoknya setiap hari keliling
desa – desa , kelurahan – kelurahan sampai kota – kota untuk mencari uang demi
menyekolahkan Marlena. Tak ingin nasib Marlena seperti bapaknya . Paijo banting
tulang agar anaknya kelak bergelar sarjana , bekerja di kantoran bak orang – orang kota
yang sering ia lihat , demikian cita – cita Paijo.
Cerpen “Temanku Paijo” karya Cobitha Azura Y

Bait puisi sebagai hasil telaah konversi kutipan cerpen di atas adalah ….

A. Lelaki tua memandang langit


Desah napasnya bergemuruh
Amarah memenuhi otaknya
Dendamnya tak juga berujung

B. Sampah menggunung
Negeriku penuh rongsokan
Menjual negeri atas nama rakyat jelata
Negeri orang-orang bedebah

C. Senja runtuh di pojok gang


Lelaki tangguh memikul rongsokan
Letihnya hilang sudah
Wajah anaknya lembut terbayang

D. Hendak kemanakah kucari


Cinta semusim dalam rongsokan
Wajahmu terlalu cantik
Bak sampah berbalut rembulan

E. Juwita bertudung senja


Jangan menangis
Ini hidup meratap hati
Tak usah dipikir, lalui saja

27. Bacalah dengan cermat kutipan sinopsis film di bawa ini!

Film ini menceritakan seorang anak dari seorang pengusaha sukses, anak itu bernama Melati.
Bocah berusia 6 tahun yang mengalami kebutaan dan tuli sejak dia berusia 3 tahun. Selama 3
tahun ini dunia melati gelap. Dia tidak memiliki akses untuk bisa mengenal dunia dan
seisinya. Melati tidak pernah mendapatkan cara untuk mengenal apa yang ingin dikenalnya.
Rasa ingin tahu yang dipendam bertahun tahun itu akhirnya memuncak, menjadikan Melati
menjadi frustasi dan sulit dikendalikan. Melati hanya bisa mengucap Baa dan Maa. Orang
tuanya (keluarga HK) berusaha berbagai macam cara untuk menyembuhkan Melati. Bahkan
rela mengundang tim dokter ahli dari berbagai wilayah demi kesembuhan putri semata
wayangnya. Sampai suatu ketika Tuhan memberi petunjuk demi kesembuhan Melati melalui
seorang pemuda pemabuk. Kinasih dokter muda yang masih kerabat dengan keluarga HK
yang memberi saran untuk mengundang pemuda itu.
Kutipan sinopsis film “Semoga Bunda Disayang Allah” karya Tere Liye

Resensi dari kutipan sinopsis film tersebut yang menunjukkan keunggulan film adalah ….
A. Film “Semoga Bunda Disayang Allah” menceritakan perjuangan dokter Kinasih
membantu Melati mengatasi rasa frustasi dan sulit dikendalikan karena kebutaan dan
tuli.
B. Alur cerita film ini sangat runtut, hanya saja penonton tidak bisa membawa penonton
hanyut dalam cerita.
C. Selain menarik, kelebihan film ini adalah tata musik sangat mendukung cerita sehingga
mampu menarik perhatian penonton.
D. Sayangnya cerita ini terasa terlalu singkat sehingga ceritanya kurang lengkap.
E. Dialog yang digunakan dalam film ini cukup bisa dipahami hanya saja kurang
komunikatif.

28. Bacalah kutipan hikayat berikut dengan saksama!

Ini hikayat cerita orang dahulu kala. Sekali peristiwa Allah swt. menunjukkan
kekayaannya kepada hamba-Nya. Maka adalah seorang miskin laki-bini berjalan mencari
rezekinya sekeliling negeri Antah Berantah. Adapun nama raja di dalam negeri itu
Maharaja Indra Dewa namanya, terlalu amat besar kerajaannya baginda itu. Beberapa
raja-raja di tanah dewa itu takluk kepada baginda dan mengantar upeti kepada baginda
pada tiap-tiap tahun.
Hatta maka pada suatu hari baginda sedang ramai dihadap oleh segala raja-raja
menteri hulubalang rakyat sekalian ada di penghadapan. Maka si Miskin laki-bini dengan
rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya, maka orang banyak itupun ramailah, ia
tertawa seraya mengambil kayu dan batu. Maka dilemparnyalah akan si Miskin itu kena
tubuhnya habis bengkok-bengkok dan berdarah. Maka segala tubuhnya pun berlumur
dengan darah. Maka orangpun gemparlah. Maka titah baginda, apakah yang gempar di
luar itu? Sembah segala raja-raja. Itu ya Tuanku Syah Alam, orang melempar si Miskin
tuanku. Maka titah baginda, suruh usir jauh-jauh.
Hikayat Si Miskin
Perubahan bentuk hikayat di atas menjadi bentuk cerpen yang sesuai adalah ...
A. Seharian ini semua orang tidak ada lagi yang berani keluar rumah. Mereka takut ada
bencana susulan yang lebih menakutkan. Manusia srigala akan terus memberikan teror
pada penduduk kampung ini. Masih mereka ingat bagaimana sepuluh orang saudara
mereka mati dengan leher hampir putus. Bergidik mereka mengingat al itu.

B. Bagaimanapun baginda harus mampu mengambil sikap yang paling tepat dan adil.
Kerajaan ini harus dibagi menjadi dua bagian yang sama untuk kedua putra kesayangan
jika tidak ingin terjadi pertumpahan darah di anatara keluarga. Ya..harus kukorbankan
segala ambisi ini.

C. Maka semua orang beramai-ramai mengusir Sang Naga yang sudah melemah tiada daya
itu. Seluruh penduduk kampung menghujani Sang Naga dengan tombak dan anak panah.
Tiada daya Sang Naga. Hatta oada saat itu Hyang Batara Guru turun dan menyelamatkan
Sang Naga dari kebinasaan.

D. Selama kau bengkok-bengkok. Selama kau berdarah-darah. Selama kau masih mengais
tanah. Selama kau manjeritkan hati. Selama kau bertetesan dengan embun. Hari itu juga
semua orang akan memujimu dengan janji hidup mereka.

E. Sang juragan memang tidak berperi kemanusiaan. Ia lupa siapa dirinya sebenarnya.
Bagaimana ia mendapatkan semua kekayaan ini. Segala kemewahan ternyata telah
membutakan mata hatinya. Juragan Darso dengan memperalat anak buahnya untuk
mengusir Tarji dan istrinya dari tempat tinggalnya. Memang tragis nasib Tarji, fitnah
menimpa dirinya tanpa mampu ia berbuat apa pun.

29. Bacalah penggalan puisi di bawah ini!

SAJAK UNTUK SVETLANA B


....
“Langit warna ganih,”
katamu, dan kulihat kain kafan
terentang tak teraih
pada kemah-kemah awan
Lalu kita duduk di kafe itu
Lalu kutunjukkan negeriku
“Di sini,” kataku. Kuraba parasmu
Dan kau menciumku: “Seperti kematian itu,” katamu
….
Karya Goenawan Mohamad

Puisi di atas jika divariasi pola penyajiannya dalam bentuk penggalan cerpen adalah ….
A. Rara terdiam, kecantikannya masih terlihat jelas meskipun usianya sudah di atas 40
tahun.
“Kau masih ingat janjimu waktu itukan?” kata Sutomo lirih. Ingin disentuhnya
tangan Rara. Wanita yang pernah dicintainya dua puluh tahun yang lalu.
“Setelah pertempuran itu, aku mencarimu di markas satu, tapi tak kutemukan dirimu.”
kata Sutomo sambil memandang Rara yang masih tertunduk sedih.

B. “Kematian itu akan datang juga Bram, telah kusiapkan kafan untukku, kau jangan
bersedih” kata Lely pelan. Bram tidak menjawab kata-kata istrinya yang sedang
berbaring di bangsal rumah sakit.
“Istrilahatlah sayang, jangan banyak bicara, aku akan menemanimu dan akan selalu di
sisimu.” Kata Bramanto lembut. Dia tak kuasa melihat istrinya melawan kanker yang
bersarang ditubuhnya.
“Ajal itu terasa dekat Bram.”
“Ssssttt “ disentuhnya bibir Lely dengan ujung jarinya. Bramanto mencium kening
istrinya. Airmatanya tak bisa ditahannya lagi.

C. Bocah-bocah kecil itu tertawa riang memainkan layang-layangnya di lapangan


sebelah pemakanman Ki Sukoco, pepunden Desa Manggar. Tak ada ketakutan sama
sekali di raut wajah mereka. Bahkan sesekali mereka mencuri sesaji yang ditaruh di
cungkup makam Ki Sukoco. Aku teringat masa kecilku dulu, Si Mbok melarangku
bermain di sekitar makam itu.
“Jangan sekali-kali bermain di makam itu, kamu bisa sakit!” kata Si Mbok waktu
itu dan aku menuruti kata-kata Si Mbok.

D. “Apa yang bisa kulakukan Jo, dari tadi belum narik, istriku pasti marah kalau aku
tak membawa uang.” Kang Surip terlihat susah. Aku bisa buat apa? Nasibku sama
dengannya. Sudah hamper duhur tapi tak satu penumpangpun dating. Beginilah nasib
tukang becak hanya bisa berdekap hati.

E. Bunga tujuh rupa, kain kafan, dan keris dan beberapa sesaji lainnya lengkap
sudah. Semua yang dipesan pak lurah untuk persiapan bersih desa telah aku siapkan
sejak siang.
“Apa yang kau siapkan itu? Kenapa harus ada kain kafan untuk orang mati?” tanya
Hendra heran. Aku maklum Hendra hidup di kota, dia pasti tidak paham dengan semua
sesaji desa ini.
“Sudah jangan banyak bertanya.” jawabku sambil tersenyum.

30. Cermati kutipan dialog drama di bawah ini!

Shinta : Mengapa kamu tidak masuk sekolah Chin?


Ochin : Aku malas Shin?
Shinta : Apa malas? Apa kamu nggak takut ketinggalan pelajaran?
Ochin : Aku tidak suka dengan pelajan hari ini.
Shinta : Jangan begitu, ayo kita berangkat ke sekolah!

Perbaikan kalimat yang dicetak miring adalah….


A. Apa malas? Apa kamu ndak takut ketinggalan pelajaran?
B. Apa malas? Kenapa kamu tidak takut ketinggalan pelajaran?
C. Apa malas? Apakah kamu enggak takut ketinggalan pelajaran?
D. Mengapa malas? Apakah kamu tidak takut ketinggalan pelajaran?
E. Kenapa malas? Apa kamu tidak takut ketinggalan pelajaran?

31. Cermatilah kalimat di bawah ini!

Dalam hatinya menyimpan bara api dendam yang belum juga padam.

Penulisan kalimat tersebut salah karena ….


A. Kata padam seharusnya diganti kata mati.
B. Penggunaan kata dalam seharusnya dihilangkan.
C. Penggunaan kata dalam diganti pada.
D. Kata menyimpan seharusnya memendam.
E. Kalimat tersebut seharusnya diawali dengan kata bahwa.

32. Cermati paragraf berikut!

(1) Setiap minggu pagi adalah hari yang dinantikan Bu Diana. (2) Hobi
bertaman bisa tersalurkan dengan sepuasnya. (3) Bu Diana menyukai berbagai bunga
yang indah. (4) Mawar merah, anggrek ungu, melati memenuhi halaman rumahnya.
(5) Pot-pot yang indah pun tampak berjajar rapi di sebelah teras.

Kalimat yang menggunakan kata umum dalam paragraf tersebut terdapat pada nomor….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

33. Bacalah paragraf di bawah ini dengan cemat!

(1)Kelihatannya dia pemuda pendiam tetapi kata-katanya pedas, tidak nyaman untuk
didengarkan. (2) Dia tergolong tinggi hati. (3) Apalagi dengan pembantu, sikapnya
sangat kejam, tidak manusiawi. (4) Padahal mulai orok dia diasuh oleh orang yang
baik. (5) Kini dia dijauhi teman-temannya.

Kalimat yang menggunakan makna peyorasi pada kutipan narasi di atas terdapat pada nomor
….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 5
E. 1 dan 3
34. Bacalah kutipan cerpen di bawah ini dengan cermat!

Salju berterbangan dan melayang turun berlahan. Pohon-pohon di hutan-hutan kecil di


pinggir bandara Sheremetyevo menggigil kedinginan. Suhu minus empat belas derajat
celcius. Orang-orang menutupi tubuhnya dengan pakaian tebal serapat-rapatnya. Rumah-
rumah dan gedung-gedung menutup pintu dan jendelanya rapat-rapat. Tak boleh sedikit
pun angin dingin yang masuk. Sebab membiarkan angin dingin leluasa memasuki rumah
dan gedung, kadangkala bisa mengundang aroma jahat kematian. Alat-alat pemanas
ruangan dinyalakan sepanjang siang dan malam, demi menghangatkan badan.
Kutipan cerpen “Bumi Cinta” karya Habiburrahman El Shirazy

Majas yang digunakan dalam kalimat bercetak miring di atas adalah ….


A. Hiperbola
B. Metafora
C. Personifikasi
D. Simbolik
E. Alegori

35. Bacalah kutipan cerpen di bawah ini dengan cermat!

“Apa yang menyebabkan bapakku lumpuh kakinya?” Aku bertanya setelah kami
diam sejenak. Sudah lama aku hendak menanyakan soal ini kepada Kopong.
“penyerbuan” Kopong menjawab pendek.
Aku menoleh, menunggu Kopong melanjutkan cerita.
“penyerbuan apa?” Aku bertanya tidak sabar. Kopong sepertinya tidak tertarik
membahasnya. Satu menit berlalu dia hanya asyik menatap kerlip lampu perahu nelayan.

Kutipan cerpen “Pulang” karya Tere Liye

Dialog yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut adalah ….


A. Aku : Apa yang menyebabkan bapakku lumpu kakinya?
Kopang : Penyerbuan
Aku : (berbalik arah membelakangi Kopang) penyerbuan apa?
Kopang : (tersenyum sambil asyik menatap kerlip lampu perahu nelayan)

B. Aku : Apa yang menyebabkan bapakku lumpu kakinya?


Kopang : Penyerbuan
Aku : (Memandang Kopang) penyerbuan apa?
Kopang : (diam sambil asyik menatap kerlip lampu perahu nelayan)

C. Aku : Apa yang menyebabkan bapakku lumpu kakinya?


Kopang : Penyerbuan
Aku : (berteriak keras dan melihat Kopang dengan menangis) penyerbuan apa?
Kopang : (tersenyum sambil asyik menatap kerlip lampu perahu nelayan)

D. Aku : Apa yang menyebabkan bapakku lumpu kakinya?


Kopang : Penyerbuan
Aku : (berbalik arah membelakangi Kopang) penyerbuan apa?
Kopang : (tertawa keras sambil asyik menatap kerlip lampu perahu nelayan)

E. Aku : Apa yang menyebabkan bapakku lumpu kakinya?


Kopang : Penyerbuan
Aku : (berbalik arah membelakangi Kopang) penyerbuan apa?
Kopang : (bersiul sambil asyik menatap kerlip lampu perahu nelayan)

SOAL URAIAN
1. Sebutkan relasi makna yang digunakan dalam kalimat berikut!

a. Perwira itu berlayar mengelilingi Benua Asia sebulan penuh.


b. Bisikannya manis, siapapun akan terpikat rayuan mautnya.
c. Sebagai seorang pramusiwi, dia harus selalu bersabar menghadapi
bosnya.
d. Penjahat itu akhirnya mampus dihajar massa.
e. Kini dia telah memperoleh gelar sarjana.

2. Buatlah satu bait pantun nasihat dengan memperhatikan ciri-ciri pantun!

3. Bacalah paragraf di bawah ini dengan cermat!


Pada dasarnya, kerentanan perempuan, bukan hanya karena faktor biologisnya, namun juga
secara sosial dan cultural kurang berdaya untuk menyuarakan kepentingan/haknya pada
pasangan seksualnya demi keamanan, kenyamanan, dan kesehatan dirinya. Kepasifan dan
ketergantungan sebagai kharacter feminin yang dilekatkan pada perempuan juga melatari
kerentanan tersebut. Faktor ekonomi juga mengkondisikan kerentanan perempuan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkompilasi, masalah kesehatan reproduksi remaja
yang terjadi di seluruh dunia, yang dapat menjadi bahan pembanding untuk masalah yang
sama di Indonesia, atau asumsie kejadian di Indonesia bila belum tersedia datanya.

Indicator-indicator untuk masalah kesehatan reproduksi dipersentasikan pada bagian ini.


Informasi mengenai masalah kesehatan reproduksi, selain penting diketahui oleh para
pemberi pelayanan kesehatan, pembuat keputusan, juga penting untuk para pendidikan dan
penyelenggara program bagi remaja, agar dapat membantu menurunkan masalah kesehatan
reproduksi remaja.

Berdasarkan paragraf di atas suntinglah kosa kata tidak baku bercetak miring tersebut
sehingga menjadi kosa kata baku dengan tepat!

4. Perhatikan topik di bawah ini!


Topik : pengaruh dan dampak globalisasi terhadap kehidupan masyarakat

Berdasarkan topik tersebut, buatlah dua rumusan masalah dan dua rumusan tujuan
dengan tepat!

5. Bacalah kutipan cerpen di bawah ini dengan cermat!

Setelah ia menghidupkan api cangklongnya ,orang tua itu meneruskan bicaranya,


“Dengarlah nasihatku lagi. Nasihat orang tua yang banyak pengalaman ini. Kawini gadis
itu lekas, jangan tunggu lama! Jangan biarkan angin jahat masuk seperti yang kau alami
dulu.”
“ Memang demikian rencanaku, Pak. “kata anak muda itu.
“ Bagus,bagus. Tapi nasihatku dalam hal ini, jangan kau yang meminang dia ke orang
tuanya.Biarkan orang tuanya yang datang menyampaikan pinangan padamu.”
“ Keluarganya memang sudah datang kepadaku, Pak,” kata anak muda itu pula. Orang
tua itu bergetar bagai tersengat listrik. Wajahnya merah padam Ia merasa seolah-olah
dilampaui begitu saja. Tak percaya ia, kalau Hasibuan akan memutuskan sendiri
perkawinan itu,tanpa berunding dengan dia ,tanpa minta nasihatnya. Ia mencoba
menguasai diri ,lalu berkata,“ Tapi aku percaya kau cukup bijaksana bukan ?”
“ Ya, Perkawinan akan dilaksanakan minggu depan.“Hasibuan berkata tanpa melihat
wajah orang tua itu yang pucat pasi ,dan badannya gemetar . “Apa nasihat Bapak dalam
hal ini?”Wajah orang tua berubah jadi biru. Ia banting pintu kamarnya dari dalam.

Nasihat- Nasihat , Ali Akbar Navis

Berdasarkan kutipan cerpen tersebut, tentukan dua amanat yang bisa dipetik dari kutipan
cerpen tersebut dengan tepat!

Anda mungkin juga menyukai