Salju
Karya: Wing Kardjo
Ke manakah pergi
mencari matahari
ketika salju turun
pohon kehilangan daun
Ke manakah jalan
mencari perlindungan
ketika tubuh kuyup
dan pintu tertutup
Ke manakah lari
mencari api
ketika bara hati
padam tak berarti
Ke manakah pergi
selain mencuci diri
Makna lambang kata bara dalam larik kedua puisi tersebut adalah ….
A. petunjuk
B. kehidupan
C. keceriaan
D. semangat
E. keindahan
Keanekaragaman budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke merupakan aset yang tidak
ternilai harganya, sehingga harus tetap dipertahankan dan terus dilestarikan. Tetapi, sayangnya,
sebagai anak bangsa masih banyak yang tidak mengetahui ragam budaya daerah lain
di Indonesia, salah satunya budaya tato di Mentawai, Sumatra Barat, tindik sebagai tanda
kedewasaan dan masih banyak kebudayaan lain yang belum tereksplorasi.
A. Penulusuran
B. Pengalian
C. pengenalan
D. pencarian
E. penemuan
3. Cermati paragraf berikut!
Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang dalam paragraf deskripsi tersebut
adalah ...
A. mereka asyik bercengkrama dan yang lain bersenda gurau tetapi aku memilih diam.
B. Ruangan itu terang dan nyaman, dan buah jendela besar terbuka di sisi kiri kami.
C. Kursi empuk melingkar mengeilingi meja besar dan semua orang sibk dengan urusan
masing-masing.
D. Ruangan itu gelap gulita tak terdapat sebuah lampu yang menerangi ruangan itu , tetapi
semua diam saja.
E. Bau asap tembakau memenuhi ruangan itu, tapi tak seorang pun yang kelihatan peduli.
Manusia dalam kehidupannya tidak dapat melepaskan diri dari teknologi, baik yang
sederhana maupun yang mutakhir. Pada era modernisasi, teknologi memberikan sumbangan
yang begitu besar. Namun, banyak pula akibat buruk yang diperoleh dari dampak teknologi.
Oleh karena itu, perlu diciptakan teknologi yang manusiawi, yaitu teknologi yang mampu
mengembangkan harkat dan martabat manusia.
A. Tujuan penulisan
B. Landasan teori
C. Rumusan masalah
D. Pembatasan masalah
E. Latar belakang masalah
Mata pemuda itu memandang ke luar jendela. Lautan terhampar di depan mata. Ombak
seolah menari-nari riang. Sinar matahari memantul-mantul keperakan. Dari karcis yang ia
pegang, ia tahu bahwa feri yang ia tumpangi bernama Lintas Samudera. Tujuan feri yang
bertolak dari pelabuhan Batam itu adalah pelabuhan Johor Bahru. Ia memejamkan mata
seraya meneguhkan hatinya. Ia meyakinkan dirinya harus kuat. Ya, sebagai lelaki ia harus
kuat. Meskipun ia merasa kini tidak memiliki siapa- siapa lagi. Bagi seorang lelaki cukuplah
keteguhan hati menjadi teman dan penenteram jiwa. Ia kembali menegaskan niat, bahwa ia
sedang melakukan pengembaraan untuk mengubah takdir. Mengubah nasib. Seperti saran
Pak Hasan, ia harus berani berhijrah dari satu takdir Alah ke takdir Alah lain yang lebih
baik. Feri Lintas Samudera terus melaju ke depan. Singapura semakin dekat di depan, dan
Batam semakin jauh di belakang. Namun, Lintas Samudera tidak hendak menuju Singapura,
tapi menuju pelabuhan Johor Bahru, Malaysia.
Mahkota Cinta
Karya: Habiburrahman El Shirazy
Sejak lima tahun terakhir gaya hidup masyarakat Indonesia, khususnya di kota-kota
besar seperti Semarang, mengalami perubahan yang sangat memprihatinkan. Hal ini
disebabkan oleh pola pikir masyarakat kota besar yang menghendaki kehidupan yang
sebebas-bebasnya sehingga budaya-budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan kita
mudah masuk dan berkembang dengan cepat. Norma-norma kesusilaan dan kesopanan
sudah tidak menjadi tolok ukur kepribadian masing-masing.
Kalimat pertanyaan yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah ...
A. Mengapa gaya hidup masyarakat Indonesia mengalami perubahan?
B. Mengapa masyarakat kota besar menghendaki kehidupan yang bebas?
C. Mengapa kesopanan dan kesusilaan tidak lagi menjadi tolok ukur kepribadian?
D. Mengapa budaya asing mudah masuk ke Indonesia?
E. Mengapa budaya asing mudah masuk ke Indonesia cepat berkembang?
Lusi lagi asyik membolak-balik majalah. Tiba-tiba di luar terdengar suara mobil
memasuki halaman rumah. Lusi telah mengenali suara itu dan ia tahu siapa yang datang.
Karena itu, Lusi langsung bangkit dan melangkah keluar menjemput orang yang datang itu.
Ternyata orang itu adalah ayahnya yang baru saja pulang yang hampir seminggu ini di luar
kota mengurus bisnisnya. Tak lama kemudian Lusi dan ayahnya pun berjalan masuk ke
rumah sambil bercakap-cakap. Sesampainya di dalam, ibu Lusi kelihatannya berjalan
menuju ruang depan …. Memang seperti inilah keadaan keluarga Lusi. Ayah dan ibunya
tidak saling mempedulikan lagi.
Kesaksian Pantai, Rahmat Sikki
Kalimat yang tepat berupa peristiwa untuk melengkapi kutipan cerpen tersebut adalah ….
A. Kesibukan orang tuanya akan pekerjaannya masing-masing membuat Lusi kesepian.
B. Ibunya menangis lalu berlari menuju keluar rumah. Entah apa sebabnya Lusi tak tahu.
C. Sesaat terlihat ibunya menjalankan mobil meninggalkan halaman rumah lalu menghilang.
D. Ibunya bekerja di sebuah perusahaan yang cukup besar yang ada di kota ini.
E. Namun, setelah melihat yang datang adalah suaminya, ia langsung kembali ke dalam.
B. Malam datang
Cemara disapu angin
Awan kelabu bersanding luka
Terasa kelam menyusup kalbu
1) Lagi pula anak tunggalnya yang tinggal di Surabaya dan menurut kabar hidup
berkecukupan, tidak mau lagi berhubungan dengannya.
2) Buat seorang janda yang sudah terlalu tua untuk itu, apalah yang dikehendaki lagi
selain atap untuk berteduh dan makan serta pakaian yang cukup.
3) Tidak apa, hiburnya.
4) Tarikan dan pelukan istri dan anak-anaknya rupanya begitu erat melengket hingga
mampu melupakan ibunya sama sekali.
5) Di rumah keluarga Mulyono ini dia merasa mendapat semuanya.
6) Dia merasa menjadi buruh tumpangan gratis. Dan harga dirinya memberontak terhadap
keadaan itu. Diputuskannya untuk pulang saja ke desanya.
7) Tetapi waktu dia mulai merasa semakin renta, tidak sekuat sebelumnya, Mbok Jah
merasa dirinya menjadi beban keluarga itu.
”Mbok Jah”, Lebaran di Karet, di Karet ...,
Karya: Umar Kayam
Urutan cerita kutipan cerpen di atas agar tersusun secara runtut adalah…
A. 2, 3, 1, 4, 5, 6, 7
B. 2, 1, 4, 3, 5, 7, 6
C. 2, 3, 1, 5, 4, 7, 6
D. 3, 2, 1, 4, 5, 7, 6
E. 2, 1, 4, 3, 6, 5, 7
Wanita berbeda dengan laki-laki, ia diberi rahim oleh Allah sebagai tempat tumbuhnya (…),
dan di sanalah pertama kali cinta dan kasih ibu terpancar. Seorang bayi ( …) kenyamanan
dan cinta seorang ibu dalam dirinya. Oleh karena itulah mengapa seorang ibu memiliki
kekuatan cinta yang (…). Bahkan, syair lagu anak pun mengatakan, “kasih ibu sepanjang
masa”.
Hujan tidak menyurutkan niatnya untuk menjenguk neneknya yang sedang berbaring
sakit. Telah seminggu ini ia memendam keinginan dan kerinduan kepada neneknya yang
tinggal di kampung sebelah, nenek yang telah mengasuhnya sejak ayahandanya meninggal
sepuluh tahun silam.( ... ) melihat kerumunan orang di halaman rumah itu, firasat kurang
baik. Degup jantungnya bertambah cepat. Perasaannya cemas luar biasa.
Klausa yang tepat untuk mengisi bagian rumpang pada paragraf tersebut adalah....
Gelap. Hitam pekat. Tiada warna, tiada cahaya. Itulah pemandangan yang selalu
menemaniku di setiap hari. Memang tidak mudah terlahir sebagai tuna netra, terbiasa
dengan kegelapan yang mencekam, tanpa celah bagi cahaya untuk masuk. Aku benci
keadaanku ini. Aku benci terlahir seperti ini. Ada banyak hal yang ingin kulakukan, banyak
hal yang ingin kucoba, tetapi kekuranganku ini selalu menghambatku, selalu menghalangiku
dari mencapai apa yang ingin kucapai.
Sembari mengehela napas panjang, aku melanjutkan perjalananku menyusuri lorong. Aku
telah menghapal setiap belok dan likuk sekolahku itu, sehingga aku tidak lagi membutuhkan
siapapun untuk memanduku di dalam lingkungan sekolah.
A. Suka membenci
B. Suka bercerita
C. Sabar dan pendiam
D. Suka mengeluh
E. Pemberani
Maka, sahut perdana menteri, hai nakoda kapal! Apa gunanya tuan hamba membawa kain yang
baik-baik ini kepada hamba? Karena sebab berdakwa ini tuan hamba mengupah hamba.
Tiadalah hamba mau mengambil dia. Bawalah kembali dahulu. Maka, hendak pun kami, maka
ia menghukum atas seorang tiada dengan pembawaannya itu jadi menang dia berhukum;
melainkan apakah barang siapa yang benar itu kami benarkan dan kami serta dia. Jikalau anak
kami sesekalipun apabila salah, kami salahkan juga. Janganlah nakoda sangka lagi yang
demikian itu. Maka katanya kepada perempuan itu. “Tatkala dahulu istri siapa engkau ini.”
Maka, sahut perempuan itu, “Ya, Tuan Hakim! Bahwasanya hamba istri nakoda, hamba tiada
tahu bersuami tiga atau dijamah orang lain daripada nakoda ini.” Maka kata orang muda itu,
“Hai perempuan yang bid’ah celaka yang menduakan suami! Maka tatkala engkau peristri,
bukankah engkau sudah mati? Beberapa kali keluargamu untuk menanamkan tiada aku
izinkan. Aku pinta hanyutkan ke laut dan aku bersama-sama. Daripada kasihku akan engkau
maka setengah umurku bahagiakan akan dikau. Maka dengan kurnia Allah engkau
dikembalikan hidup dalam dunia.”
(Hikayat Bayan Budiman)
Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ....
A. bahwa, karena, sehingga
B. bahwa, maka, bagaimana
C. jika, maka, sebab,
D. karena, maka, sehingga
E. bila, karena, atau
Kutipan cerpen 1
Warina menjerit histeris ketika seonggok tubuh itu membalik ia melihat seekor serigala
berbulu cokelat kusam bertaring besar tajam menjulurkan lidah ke arahnya. "Guru, inilah gadis
yang akan menggantikan saya." Serigala itu menatap tajam Warina. Mulutnya bergerak-gerak
mempertontonkan runcing gigi. Ia merangkak-rangkak mendekati Warina. "Toloooong... tolong...
toolooongg! !!"
Menari dengan Serigala
Karya: Edi A.H. Iyu Benu
Kutipan cerpen 2
“Aku suka kau tidak merokok atau tidak minum, “ ujarnya.
“Tidak. Aku tidak menyukainya. Hanya sesekali aku minum bir.”
“Itu tidak bisa dikatakan jelek.”
“Yah, mungkin aku lupa menghentikannya. Aku berharap ia tidak memikirkan hal itu.
Kami membaca habis catatan satu sama lain.
“Kita banyak kesamaan. “katanya.
Sembilan tahun sudah kini, aku dan Alice menikah. Tiga anak telah kami miliki, dua laki-laki
dan seorang perempuan. Kami tinggal di pinggiran kota, dan banyak mendengarkan musik klasik
dan PH-nya Frankie Laine. Penghabisan kali kami mempertengkarkan, bahwa terlalu jauh untuk
mengingat-ingat. Kami sepakat hampir dalam setiap hari. Dia adalah seorang istri yang baik dan,
jika aku boleh mengatakannya juga, aku pun seorang suami yang baik. Perkawinan kami begitu
sempurna. Kami akan bercerai bulan depan. Aku tak kuasa menahannya.
Horison XXIV, judul asli The Perfect Match
Sumarsono
Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam dua kutipan di atas adalah….
A. Kutipan cerpen 1 mengunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu sedangkan kutipan
cerpen 2 menggunakan sudut pandang orang ketiga akuan.
B. Kutipan cerpen 1 mengunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu sedangkan kutipan
cerpen 2 menggunakan sudut pandang orang kesatu pelaku sampingan.
C. Kutipan cerpen 1 mengunakan sudut pandang orang kesatu pelaku utama sedangkan kutipan
cerpen 2 menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu.
D. Kutipan cerpen 1 mengunakan sudut pandang orang kesatu pelaku sampingan sedangkan
kutipan cerpen 2 menggunakan sudut pandang orang ketiga akuan.
E. Kutipan cerpen 1 mengunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu sedangkan kutipan
cerpen 2 menggunakan sudut pandang orang kesatu pelaku utama.
Kalimat yang memperkuat adanya setting tempat dalam penggalan prosa di atas adalah
nomor ... .
A. 1 dan 5
B. 2 dan 6
C. 1 dan 4
D. 3 dan 4
E. 5 dan 6
A. Magrib telah tiba. Bunyi beduk di musholah dekat rumah pak haji telah ditabuh. Wanita
tua itu membuka tutup saji makanan di ruang makan. Tidak ditemukan makanan yang
bisa digunakan untuk membatalkan puasanya. Hanya segelas air putih tergeletak di
samping moci berwarna lurik hijau namun wajahnya tetap tersenyum. Diminumnya air
putih itu dengan hati gembira.
B. Sudah dua hari ini mendung mengantung di langit. Beberapa nelayan urung menuju laut.
Ombak sangat besar, mereka tak berani menantang gelombang yang tinggi. Ingin
rasanya mereka melaut dan membawa ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
semakin sulit. Mereka hanya berpangku tangan sambil berdoa, semoga ombak segera
tenang.
C. Penduduk desa mulai bisa tersenyum, musim petik cabai mulai tiba. Cabai yang mereka
tanam sudah banyak yang siap dipanen. Apalagi harga cabai sedang naik. Tentu saja
mereka bisa bernafas lega. Kebutuhan dapur dan yang lainnya akan terpenuhi. Senyum
mengembang di wajah penduduk desa Suko Makmur yang mayoritas penduduknya
adalah petani cabai.
D. Gadis berkerudung putih itu tertunduk malu. Dia tidak menjawab pertanyaan ayahnya.
Apakah dia menerima pinangan pemuda tampan di desanya itu. Namun wajahnya telah
mewakili hatinya. Wajahnya terlihat bahagia dan senyumnya manis menghias bibirnya.
Ayahnya akhirnya menyetujui lamaran pemuda itu. Mereka akan menikah satu bulan
lagi.
E. Dua kali Haji Ahmad gagal panen. Sawahnya rusah terkena hama. Hal ini juga dialami
penduduk yang lainnya. Wajah sedih terlihat dengan jelas. Entahlah mengapa musibah
terus melanda desa kami. Kesabaran kami benar-benar sedang diuji oleh tuhan.
Dialah Paijo teman masa kanak- kanakku sekaligus tukang rongsok depan
rumahku yang menekuni profesinya sejak usaha jualan krupuknya gulung tikar lantaran
krupuk – krupuknya mlempem. Setiap hari Paijo melangkahkan kakinya pasrah
mengikuti kemana angin akan membaw langkahnya , berharap angin bersahabat dengan
buih keringatnya , menuju tempat harta karunnya mengisi penuh sak rongsoknya dan
membawanya ke pengepul untuk ditukar menjadi rupiah.
Begitulah nasib Paijo yang berkutat dengan dunia rongsoknya setiap hari keliling
desa – desa , kelurahan – kelurahan sampai kota – kota untuk mencari uang demi
menyekolahkan Marlena. Tak ingin nasib Marlena seperti bapaknya . Paijo banting
tulang agar anaknya kelak bergelar sarjana , bekerja di kantoran bak orang – orang kota
yang sering ia lihat , demikian cita – cita Paijo.
Cerpen “Temanku Paijo” karya Cobitha Azura Y
Bait puisi sebagai hasil telaah konversi kutipan cerpen di atas adalah ….
B. Sampah menggunung
Negeriku penuh rongsokan
Menjual negeri atas nama rakyat jelata
Negeri orang-orang bedebah
Film ini menceritakan seorang anak dari seorang pengusaha sukses, anak itu bernama Melati.
Bocah berusia 6 tahun yang mengalami kebutaan dan tuli sejak dia berusia 3 tahun. Selama 3
tahun ini dunia melati gelap. Dia tidak memiliki akses untuk bisa mengenal dunia dan
seisinya. Melati tidak pernah mendapatkan cara untuk mengenal apa yang ingin dikenalnya.
Rasa ingin tahu yang dipendam bertahun tahun itu akhirnya memuncak, menjadikan Melati
menjadi frustasi dan sulit dikendalikan. Melati hanya bisa mengucap Baa dan Maa. Orang
tuanya (keluarga HK) berusaha berbagai macam cara untuk menyembuhkan Melati. Bahkan
rela mengundang tim dokter ahli dari berbagai wilayah demi kesembuhan putri semata
wayangnya. Sampai suatu ketika Tuhan memberi petunjuk demi kesembuhan Melati melalui
seorang pemuda pemabuk. Kinasih dokter muda yang masih kerabat dengan keluarga HK
yang memberi saran untuk mengundang pemuda itu.
Kutipan sinopsis film “Semoga Bunda Disayang Allah” karya Tere Liye
Resensi dari kutipan sinopsis film tersebut yang menunjukkan keunggulan film adalah ….
A. Film “Semoga Bunda Disayang Allah” menceritakan perjuangan dokter Kinasih
membantu Melati mengatasi rasa frustasi dan sulit dikendalikan karena kebutaan dan
tuli.
B. Alur cerita film ini sangat runtut, hanya saja penonton tidak bisa membawa penonton
hanyut dalam cerita.
C. Selain menarik, kelebihan film ini adalah tata musik sangat mendukung cerita sehingga
mampu menarik perhatian penonton.
D. Sayangnya cerita ini terasa terlalu singkat sehingga ceritanya kurang lengkap.
E. Dialog yang digunakan dalam film ini cukup bisa dipahami hanya saja kurang
komunikatif.
Ini hikayat cerita orang dahulu kala. Sekali peristiwa Allah swt. menunjukkan
kekayaannya kepada hamba-Nya. Maka adalah seorang miskin laki-bini berjalan mencari
rezekinya sekeliling negeri Antah Berantah. Adapun nama raja di dalam negeri itu
Maharaja Indra Dewa namanya, terlalu amat besar kerajaannya baginda itu. Beberapa
raja-raja di tanah dewa itu takluk kepada baginda dan mengantar upeti kepada baginda
pada tiap-tiap tahun.
Hatta maka pada suatu hari baginda sedang ramai dihadap oleh segala raja-raja
menteri hulubalang rakyat sekalian ada di penghadapan. Maka si Miskin laki-bini dengan
rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya, maka orang banyak itupun ramailah, ia
tertawa seraya mengambil kayu dan batu. Maka dilemparnyalah akan si Miskin itu kena
tubuhnya habis bengkok-bengkok dan berdarah. Maka segala tubuhnya pun berlumur
dengan darah. Maka orangpun gemparlah. Maka titah baginda, apakah yang gempar di
luar itu? Sembah segala raja-raja. Itu ya Tuanku Syah Alam, orang melempar si Miskin
tuanku. Maka titah baginda, suruh usir jauh-jauh.
Hikayat Si Miskin
Perubahan bentuk hikayat di atas menjadi bentuk cerpen yang sesuai adalah ...
A. Seharian ini semua orang tidak ada lagi yang berani keluar rumah. Mereka takut ada
bencana susulan yang lebih menakutkan. Manusia srigala akan terus memberikan teror
pada penduduk kampung ini. Masih mereka ingat bagaimana sepuluh orang saudara
mereka mati dengan leher hampir putus. Bergidik mereka mengingat al itu.
B. Bagaimanapun baginda harus mampu mengambil sikap yang paling tepat dan adil.
Kerajaan ini harus dibagi menjadi dua bagian yang sama untuk kedua putra kesayangan
jika tidak ingin terjadi pertumpahan darah di anatara keluarga. Ya..harus kukorbankan
segala ambisi ini.
C. Maka semua orang beramai-ramai mengusir Sang Naga yang sudah melemah tiada daya
itu. Seluruh penduduk kampung menghujani Sang Naga dengan tombak dan anak panah.
Tiada daya Sang Naga. Hatta oada saat itu Hyang Batara Guru turun dan menyelamatkan
Sang Naga dari kebinasaan.
D. Selama kau bengkok-bengkok. Selama kau berdarah-darah. Selama kau masih mengais
tanah. Selama kau manjeritkan hati. Selama kau bertetesan dengan embun. Hari itu juga
semua orang akan memujimu dengan janji hidup mereka.
E. Sang juragan memang tidak berperi kemanusiaan. Ia lupa siapa dirinya sebenarnya.
Bagaimana ia mendapatkan semua kekayaan ini. Segala kemewahan ternyata telah
membutakan mata hatinya. Juragan Darso dengan memperalat anak buahnya untuk
mengusir Tarji dan istrinya dari tempat tinggalnya. Memang tragis nasib Tarji, fitnah
menimpa dirinya tanpa mampu ia berbuat apa pun.
Puisi di atas jika divariasi pola penyajiannya dalam bentuk penggalan cerpen adalah ….
A. Rara terdiam, kecantikannya masih terlihat jelas meskipun usianya sudah di atas 40
tahun.
“Kau masih ingat janjimu waktu itukan?” kata Sutomo lirih. Ingin disentuhnya
tangan Rara. Wanita yang pernah dicintainya dua puluh tahun yang lalu.
“Setelah pertempuran itu, aku mencarimu di markas satu, tapi tak kutemukan dirimu.”
kata Sutomo sambil memandang Rara yang masih tertunduk sedih.
B. “Kematian itu akan datang juga Bram, telah kusiapkan kafan untukku, kau jangan
bersedih” kata Lely pelan. Bram tidak menjawab kata-kata istrinya yang sedang
berbaring di bangsal rumah sakit.
“Istrilahatlah sayang, jangan banyak bicara, aku akan menemanimu dan akan selalu di
sisimu.” Kata Bramanto lembut. Dia tak kuasa melihat istrinya melawan kanker yang
bersarang ditubuhnya.
“Ajal itu terasa dekat Bram.”
“Ssssttt “ disentuhnya bibir Lely dengan ujung jarinya. Bramanto mencium kening
istrinya. Airmatanya tak bisa ditahannya lagi.
D. “Apa yang bisa kulakukan Jo, dari tadi belum narik, istriku pasti marah kalau aku
tak membawa uang.” Kang Surip terlihat susah. Aku bisa buat apa? Nasibku sama
dengannya. Sudah hamper duhur tapi tak satu penumpangpun dating. Beginilah nasib
tukang becak hanya bisa berdekap hati.
E. Bunga tujuh rupa, kain kafan, dan keris dan beberapa sesaji lainnya lengkap
sudah. Semua yang dipesan pak lurah untuk persiapan bersih desa telah aku siapkan
sejak siang.
“Apa yang kau siapkan itu? Kenapa harus ada kain kafan untuk orang mati?” tanya
Hendra heran. Aku maklum Hendra hidup di kota, dia pasti tidak paham dengan semua
sesaji desa ini.
“Sudah jangan banyak bertanya.” jawabku sambil tersenyum.
Dalam hatinya menyimpan bara api dendam yang belum juga padam.
(1) Setiap minggu pagi adalah hari yang dinantikan Bu Diana. (2) Hobi
bertaman bisa tersalurkan dengan sepuasnya. (3) Bu Diana menyukai berbagai bunga
yang indah. (4) Mawar merah, anggrek ungu, melati memenuhi halaman rumahnya.
(5) Pot-pot yang indah pun tampak berjajar rapi di sebelah teras.
Kalimat yang menggunakan kata umum dalam paragraf tersebut terdapat pada nomor….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
(1)Kelihatannya dia pemuda pendiam tetapi kata-katanya pedas, tidak nyaman untuk
didengarkan. (2) Dia tergolong tinggi hati. (3) Apalagi dengan pembantu, sikapnya
sangat kejam, tidak manusiawi. (4) Padahal mulai orok dia diasuh oleh orang yang
baik. (5) Kini dia dijauhi teman-temannya.
Kalimat yang menggunakan makna peyorasi pada kutipan narasi di atas terdapat pada nomor
….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 5
E. 1 dan 3
34. Bacalah kutipan cerpen di bawah ini dengan cermat!
“Apa yang menyebabkan bapakku lumpuh kakinya?” Aku bertanya setelah kami
diam sejenak. Sudah lama aku hendak menanyakan soal ini kepada Kopong.
“penyerbuan” Kopong menjawab pendek.
Aku menoleh, menunggu Kopong melanjutkan cerita.
“penyerbuan apa?” Aku bertanya tidak sabar. Kopong sepertinya tidak tertarik
membahasnya. Satu menit berlalu dia hanya asyik menatap kerlip lampu perahu nelayan.
SOAL URAIAN
1. Sebutkan relasi makna yang digunakan dalam kalimat berikut!
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkompilasi, masalah kesehatan reproduksi remaja
yang terjadi di seluruh dunia, yang dapat menjadi bahan pembanding untuk masalah yang
sama di Indonesia, atau asumsie kejadian di Indonesia bila belum tersedia datanya.
Berdasarkan paragraf di atas suntinglah kosa kata tidak baku bercetak miring tersebut
sehingga menjadi kosa kata baku dengan tepat!
Berdasarkan topik tersebut, buatlah dua rumusan masalah dan dua rumusan tujuan
dengan tepat!
Berdasarkan kutipan cerpen tersebut, tentukan dua amanat yang bisa dipetik dari kutipan
cerpen tersebut dengan tepat!