Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BAHASA INDONESIA

Resensi Kumpulan Cerpen

Nama Kelompok:

1. Andrias Atmaja P (02)

2. Bayu Ristanti S (07)

3. Dewi Saraswati (13)

4. Sekar Arum Widoretno (29)

Kelas : XII IPA 2


Ku Dekatkan dengan-Mu

Judul buku : Selaksa Rindu Dinda

Pengarang : Pemenang SMCI Gema Insani

Penerbit : Gema Insani

Tahun Terbit : 2004

Jumlah Halaman : 196

Cetakan Ke :1

Warna Sampul : Pink

Kumpulan cerita pendek Selaksa Rindu Dinda terdiri atas delapan cerita. Semua cerpen
yang ada dalam buku ini merupakan pemenang lomba SMCI Gema Insani. Cerpen tersebut
mengangkat cerita tentang kehidupan yang dibaurkan dengan nuansa islami. Cerita-cerita yang
terdapat dalam buku ini memberikan banyak pelajaran dan pesan moral tentang kehidupan. Para
pengarang juga mampu merangkai kata-demi kata untuk menjadi sebuah cerita yang menarik dan
mempunyai kesan yang mendalam.

Cerita pertama, berjudul Dance Macabre karangan Agustrijanto. Cerpen pemenang II


SMCI ini, mengisahkan tentang usaha seseorang untuk menjiwai Dance Macabre. Sekalipun
hanya untuk berlatih, tarian ini tidak boleh dilakukan tanpa mayat. Beruntung, sahabatnya telah
berhasil mendapat mayat. Ditengah malam dengan keberanian dan kegigihannya ia berhasil
menarikan Dance Macabre dengan penuh penjiwaan. Namun tanpa di duga, doa-doa yang ia
ucapkan begitu keras sehingga membangunkan rohaniawan yang ada disekitarnya. Pada masa
itu, Al-Quran dianggap seperti ilmu sihir, sehingga ia dan sahabatnya pun di tuduh sebagai
tukang sihir. Penggambaran dalam cerita ini semakin membuat pembaca ikut merinding, apalagi
saat si tokoh harus di potong lidah sebelum di buang ke jurang, sementara sahabatnya harus
diasingkan ke hutan yang penuh binatang liar.

Cerita kedua berjudul Empek-Empek Umak Eko. Cerpen ini menceritakan tentang
kehidupan anak keturunan Jawa-Sumatra yang masih duduk di bangku SMA. Seorang anak yang
terlahir dari keluarga kurang mampu dan harus ikut banting tulang dengan berjualan empek-
empek buatan ibunya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hidupnya yang tidak berkecukupan
selalu membuatnya jadi bahan ejekan teman-temannya yang bergaya sok elite. Ulah teman-
teman yang selalu mengejeknya membuat ia berpikiran untuk berhenti berjualan empek-empek,
namun mengetahui keadaan ibunya yang lemah ia terpaksa berjualan empek-empek.

Cerita ketiga berjudul Dawai Hati yang Hilang. Cerpen ini menceritakan tentang seorang
gadis yang bernama Titan yang merupakan seorang artis. Ia tidak menganggap ibunya sendiri,
karena ibunya tidak mau mengandungnya..

Cerita keempat berjudul Di Puncak carstenz Piramid. Cerpen ini menceritakan tentang
seorang laki-laki yang merasa tidak diperlakukan secara adil oleh keluarganya sendiri. Ia tak
percaya akan adanya tuhan. Namun akhirnya ia merasa sangat bersalah.

Cerita kelima berjudul Mimpi Akhwat Betawi. Cerpen ini menceritakan tentang
kehidupan seorang gadis muslim Betawi. Seorang gadis yang selalu berusaha untuk menjaga
menutupi auratnya dengan memakai jilbab, namun selalu mendapatkan kritik dan cemoohan dari
banyak orang karena sifatnya yang kasar. Gadis itu sebenarnya anak yang baik, namun
banyaknya orang yang mengejek keputusannya untuk berjilbab membuat dia emosi. Orang-
orang selalu berpikiran bahwa perilakunya tidak sebaik jilbabnya.

Cerita ke enam berjudul Namaku Leonardo da Vinci. Cerpen tersebut mengisahkan


tentang seorang intel. Setiap hari ia harus menyamar menjadi orang lain. Ia juga sering harus
berurusan dengan musuh-musuhnya. Sampai suatu hari ia tertembak oleh musuhnya. Namun
beruntung ia ditolong oleh seorang pemuda. Dari pemuda itulah ia menemukan kepercayaan dan
keyakinan baru yang membuat hidupnya lebih damai. Cerpen tersebut juga menceritakan tempat-
tempat baru di Eropa yang seakan-akan membuat pembaca sedang berada disana.
Cerita ke tujuh, berjudul Selaksa Rindu Dinda yang ditulis oleh Hanna al-Ithyah yang
berisi tentang perjuangan Dinda dalam berdakwah di kelasnya. Disekolah barunya, temannya
banyak yang mengidolakan artis-artis yang sering bermunculan di layar televisi. Padahal, Dinda
sendiri justru mengidolakan Nabi Muhammad SAW. Di kelasnya pun sampai diadakan sebuah
kompetisi untuk bertemu artis pujaannya. Di dalam cerita ini,tersimpan hal-hal yang tak terduga
serta dalam beberapa paragaraf diselipkan sebuah puisi sehingga membuatnya menarik untuk
dibaca. Ini terbukti, di bagian akhir cerita, ternyata dalam mimpinya Dinda telah bertemu dengan
idolanya. Hesti yang tahu akan hal itu, lalu mengumumkannya di depan kelas. Alhasil, karena
dianggap sebagai pemenang Dinda harus maju dan berbagi cerita. Baginya, hal ini adaah awal
dakwah dikelasnya.

Cerita ke delapan berjudul Sketsa Wening yang ditulis oleh Vani Diana Puspasari. Cerita
ini mengisahkan tentang pengorbanan dan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Di dalam
cerita dikisahkan tentang Ayah Wening yang selalu menyakiti istrinya. Akan tetapi, Ibu Wening
bersikeras untuk bercerai dengan suaminya walaupun sudah dipaksa oleh anaknya, Wening. Hal
itu disebabkan karena ia ingin menjaga perasaan anaknya.

Cerita-cerita tentang kehidupan yang dibaurkan dengan nuansa islami sangat menarik
untuk dibaca semua kalangan. Kalimat-kalimat dalam paragraph disusun secara runtut sehingga
mudah dipahami, walaupun ada beberapa pengarang yang menggunakan kosakata daerah. Hal
yang perlu kita petik dari buku kumpulan cerpen ini adalah bahwa dimanapun kita berada, kita
harus berpegang teguh pada agama.

Anda mungkin juga menyukai