Anda di halaman 1dari 24

NAMA : RISKA WAHYUNI

KELAS : XI IPA 2

RESENSI BUNGA CANTIK DI BALIK SALJU

A. Identitas Buku
Judul : Bunga Cantik di Balik Salju
Penulis : Titik Andarwati
Penerbit : Diva Press
Dimensi : 14 cm x 20 cm
Tebal : 458 halaman

B. Sinopsis
Cerita bermula saat sang tokoh utama, Lana mengambil keputusan yang besar dalam
hidupnya untu mengasuh anak dari sahabatnya yaitu Deniz. Pada usia Lana menginjak umur
19 tahun, dia memutuskan untuk merawat anak dari sahabatnya, karena ayah dari sang anak
tidak mau merawatnya. Namun keputusan Lana untuk mengasuh dan merawat Deniz tidak
serta merta memiliki jalan yang mulus. Banyak pertentangan dan perdebatan dari keluarga
Lana, namun lama kelamaan mereka pun menerima Denniz dan membantu merawatnya. Saat
usia Lana menginjak 25 tahun Lana memutuskan untu tinggal berdua dengan Deniz. Dia
membiayai kebutuhan sehari-hari dengan bekerja staf pengajar di lembaga pendidikan asing.
Lana menjadi perempuan kebal ketika orang-orang melihatnya kagum, iba, sinis, ataupun
jijik saat seorang anak Denniz memanggilnya mama. Lana mencintai Denniz dan dia anggap
sebagai anaknya sendiri, namun kebutuhan memiliki seorang pasangan harus ia pikirkan.
Pada suatu hari hadirlah Dhimas, laki-laki pujaan banyak wanita. Seorang Dhimas hanya
mengetahui Lana seorang Ibu dengan satu anak, tapi dia menyukai Lana walaupun seburuk
apapun masa lalu Lana tanpa ia tahu keadaan sebenarnya. Pada akhirnya mereka akan segera
menikah, di suatu hari Dhimas mengajak Lana bertemu keluarga besarnya disitulah terbuka
rahasia Lana bahwa ia belum pernah melahirkan anak. Bagaimana kisah selanjutnya?
Langsung saja baca novelnya ya kawan.

C. Unsur Intrinstik Novel


a) Tema
Perjuangan hidup seorang wanita yang mandiri dan seorang wanita yang kuat dan tegar
baik hatinya maupun fisiknya
b) Tokoh dan  Penokohan
- Maulana Anadara Restu : Sosok perempuan yang kuat dan tegar, keinginannya untuk
mandiri sejak muda, dan sangat menyayangi Emi sahabatnya yang telah meninggal,
juga sangat menyayangi anak angkatnya yaitu Denniz.
- Denniz : Anak kecil yang lucu, pintar, cuek dan manja.
- Dhimas Mahesa : Sosok laki-laki tampan, cuek dan mapan. Ia sangat menyayangi
Denniz dan Lana.
- Tokoh Pembantu : Megan, Fany, Dhyas, Yudha, Rindra, Pak Sinclair, Ruben, Yudha,
Brian
- Tokoh Piguran : Pak Rudi, Bu Rina, Hendra, Diki, Anggra, H. Bakrie, Emi
c) Alur
Alur maju mundur, dimana novel menceritakan keadaan Lana saat itu kemudian harus
kembali kepada masa lalu untuk menjelaskan alasan mengapa Lana akhirnya
membesarkan Denniz sebagai seorang Ibu. Dan akhirnya kembali maju dengan
menceritakan Lana dan Dhimas akhirnya menikah.
d) Sudut Pandang
Sudut pandang orang pertama
e) Amanat :
- Tidak ada anak yang dilahirkan dengan keadaan haram. Perbuatan orang tuannya lah
yang haram dan tidak terpuji.
- Jadilah seorang wanita yang kuat dan tegar, tidak terpengaruh oleh omangan atau
cacian disekitar.
- Jadilah diri sendiri dan selalu bersyukur tentang apa yang sudah Tuhan berikan.
D. Keunggulan Novel
- Novel ini mengajarkan kita akan apa arti tegar, kuat, mandiri dan cantik sebenarnya.
Tidak hanya itu novel ini merupakan sebuah bacaan menarik yang sangat inspiratif
terutama bagi kaum hawa. Kata-kata dan bahasa didalam novel itu sendiri juga mudah
dipahami. Pewatakan tokoh mudah dipahami dan digambarkan secara jelas. Alur cerita
mudah dipahami meski alur maju mundur, dan alur tersebutlah yang membuat kita
menjadi semakin penasaran.

E. Kelemahan Novel
Halaman novel cukup tebal jadi membuat kita menghabiskan waktu yang lama. Kemudian
ada beberapa sesi cerita yang cukup panjang dan sedikit membosankan karena intinya sama
saja.

F. Kesimpulan
Novel ini pantas dibaca untuk siapa saja, terutama untuk wanita. Sesuai konsep nya yang
inspirasional, novel ini memberikan kita banyak inspirasi, pesan dan kesan yang dapat
mengalir hingga ke lubuk hati dan pikiran. Sebuah novel yang mudah dipahami karena
menggunakan bahasa yang sederhana.
NAMA : RIMA LIANA
KELAS : XI IPA 2

RESENSI NOVEL SKUT (SURAT KECIL UNTUK TUHAN)

A. IDENTITAS BUKU
Judul Buku /Novel : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penterjemah     :       –
Penerbit         : Inandra Published
Tahun Terbit        : 2008
Cetakan          : Jakarta,September 2011
Edisi                  : Ke – 8
Tebal Buku            : vii+232
Harga Buku             : Rp.38.800,-
Pengarang                 : Agnes Danovar

B. SINOPSIS
Novel ini menceritakan tentang perjuangan gadis remaja dalam melawan kanker ganas,
Rabdomiosarkoma (kanker Jaringan Lunak). Dialah Gita Sessa Wanda Cantika, kita
mengenalnya sebagai mantan artis cilik era 1998. gadis kecil inilah tokoh utama dalam novel
Surat Kecil Untuk Tuhan yang divonis menderita kanker ganas dan diprediksi hidupnya
hanya tinggal 5 hari lagi. Kanker jaringan lunak itu menggerogoti bagian wajahnya sehingga
terlihat buruk menjadi seperti monster. Walau dalam keadaan sulit, Keke terus berjuang
untuk tetap hidup dan tetap bersekolah layaknya gadis normal lainnya.
Orang tuanya berat mengambil keputusan, bagaimanapun juga sebagai orang tuanya, mereka
tidak tega melihat separuh wajah putrinya harus hilang karena operasi. Maka, ayah berserta
keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke, panggilan gadis remaja aktif dengan sejuta
prestasi model dan tarik suara.
Namun akhirnya Keke tau bahwa ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah pada
siapapun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya. Ia memberikan senyum kepada
siapapun dan menunjukkan perjuangannya bahwa dengan kanker diwajahnya ia masih
mampu berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah. Tuhan menunjukkan kebesaran hati
dengan memberikan nafas panjang padanya untuk lepas dari kanker itu sesaat
Sang Ayah, Joddy Tri Aprianto tidak menyerah. Ia terus berjuang agar sang putri
kesayangannya itu dapat terlepas dari vonis kematiannya. Perjuangan sang ayah dalam
menyelamatkan putrinya tersebut begitu mengharukan. Ayahnya berusaha untuk mencari
pengobatan alternatif dan berkeliling ke seluruh Indonesia, tapi hasilnya nihil. Mau tak mau
ayahnya kembali ke ilmu medis dan menurut dokter, ada satu cara lain yang bisa membunuh
kanker itu, kemoterapi.
Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil. Dengan segala upaya orang tuanya,
Gita mendapatkan kesempatan untuk sembuh setelah bertahan selama 6 bulan melalui
kemotrapi untuk membunuh sel-sel kanker yang menggerogoti tubuhnya. Sekali Kemotrapi,
mampu merontokkan semua rambut yang ada di tubuhnya, dan tubuh kecil Gita harus
menjalaninya hingga 25 kali untuk bisa sembuh.
Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai
lebih lama. Kasus kanker ganas yang diidap oleh Gita menjadi kasus pertama yang terjadi di
Indonesia dan menjadi sebuah perdebatan di kalangan kedokteran karena kanker tersebut
biasa hanya terjadi pada orang tua. Keberhasilan Dokter Indonesia menyembuhkan kasus
kanker tersebut menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua Dokter di
Dunia bertanya-tanya.
Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat, Keke sadar nafasnya di
dunia ini semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia bersyukur mendapatkan sebuah
kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis 5 hari bertahan hingga 3 tahun lamanya.
Kanker itu datang lagi, namun kali ini dengan lokasi berbeda, di pelipis mata sebelah kanan.
Kali ini, ayahnya mencoba cara yang pertama, berharap bisa membunuh kanker nakal itu.
Kemoterapi pun dilakukan lagi, seluruh rambut Keke rontok tak bersisa. Tapi sepertinya
kanker itu mulai kebal dengan bahan kimia. kanker itu tetap duduk manis di pelipis kanan
Keke.
Akhirnya ayahnya mencoba pengobatan ke Singapura, disana dokterpun menyarankan untuk
operasi. karena desperdo, mereka pun kembali ke Indonesia dengan kondisi Keke yang
semakin parah, Kenker itu mulai menyebar ke seluruh tubuh, ke paru-paru, Jantung dan
organ-organ lain. satu hal yang membuat aku terharu, dengan kondisi yang begitu parah,
semangat belajar Keke sangat tinggi, dia tetap keukeuh untuk sekolah. bahkan disaat tangan
dan kakinya sudah tak mampu lagi digerakkan.
Waktupun berlalu dan kondisi Keke tak juga membaik hingga akhirnya dia harus rawat inap
lagi di RSCM dan mengalami koma selama tiga hari. Dalam massa opname itu ada berita
yang begitu membanggakan baik untuk Keke dan keluarganya bahwa Allah memang
memberikan cobaan sesuai kemampuan hambaNya. Keke membuktikan semua itu.”Keke
menjadi juara tiga di kelasnya dalam ujian akhir sekolah.”
Lalu, dokter menyerah terhadap kankernya, di nafasnya terakhir ia menuliskan sebuah surat
kecil kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap
tidak ada air mata lagi di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun.
Nafasnya telah berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan
idul fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi abadi.

C. KELEBIHAN BUKU
- Kelebihan dari novel ini adalah dapat membuat pembaca terhanyut dalam kisah yang
diceritakan didalam novel ini.
- Kelebihan lainnya adalah ini adalah kisah yang diangkat dari       kehidupan nyata dan
sangat menyentuh.
- Novel ini juga melampirkan beberapa foto perjuangan Keke  dalam melawan kanker
ganas hingga foto sahabat-sahabat Keke di pemakaman saat Keke menghadap Sang
Pencipta.
- Mengajarkan kita agar ikhlas dan tabah menerima cobaan dari Allah dan yakin setiap
cobaan pasti ada jalan keluarnya

D. KEKURANGAN BUKU
Novel ini hampir tidak mempunyai kekurangan, Namun setiap karya manusia pasti memiliki
kekurangan. Kekurangan dari novel ini adalah masih ada penulisan yang salah dan juga ada
penulisan yang kurang menarik dan sulit dimengerti.
E. KELEMAHAN
Kelemahan yang dimiliki novel ini, di antaranya kata-kata penulis yang kadang membuat
pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-kata kiasan penulis.

F. KRITIK DAN SARAN


Kisah yang mengajarkan kita tentang arti kehidupan yang sebenarnya. 2 pribadi yang amat
sangat berbeda. Salut banget sama ceritanya, tapi sayang penulisannya masih ada yang
kurang menarik. Pokoknya yang belum baca novel ini harus baca karena sangat bagus dan
mengharukan. Mungkin itu saja yang dapat saya katakana. Jangan lupa baca novelnya.
NAMA : RIKA PERMATA SARI
KELAS : XI IPA 2

RESENSI NOVEL “SANG PEMIMPI”

A. IDENTITAS BUKU
Judul : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Halaman : x + 292 Halaman
Cetakan : ke-14, januari 2008
ISBN : 979-3062-92-4

B.  SINOPSIS
Novel Sang Pemimpi menceritakan tentang sebuah kehidupan tiga orang
anak Melayu Belitong yaitu Ikal, Arai, dan Jimbron yang penuh dengan
tantangan, pengorbanan dan lika-liku kehidupan yang memesona sehingga
kita akan percaya akan adanya tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi
dan kekuasaan Allah. Ikal, Arai, dan Jimbron berjuang demi menuntut ilmu
di SMA Negeri Bukan Main yang jauh dari kampungnya. Mereka tinggal di
salah satu los di pasar kumuh Magai Pulau Belitong bekerja sebagai kuli
ngambat untuk tetap hidup sambil belajar.
Ada Pak Balia yang baik dan bijaksana, beliau seorang Kepala Sekolah
sekaligus mengajar kesusastraan di SMA Negeri Bukan Main, dalam novel
ini juga ada Pak Mustar yang sangat antagonis dan ditakuti siswa, beliau
berubah menjadi galak karena anak lelaki kesayangannya tidak diterima di
SMA yang dirintisnya ini. Sebab NEM anaknya ini kurang 0,25 dari batas
minimal. Bayangkan 0,25 syaratnya 42, NEM anaknya hanya 41,75.
Ikal, Arai, dan Jimbron pernah dihukum oleh Pak Mustar karena telah
menonton film di bioskop dan peraturan ini larangan bagi siswa SMA Negeri
Bukan Main. Pada apel Senin pagi mereka barisnya dipisahkan, dan
mendapat hukuman berakting di lapangan sekolah serta membersihkan
WC.
Ikal dan Arai bertalian darah. Nenek Arai adalah adik kandung kakek Ikal
dari pihak ibu,ketika kelas 1 SD ibu Arai wafat dan ayahmya juga wafat
ketika Arai kelas 3 sehingga di kampung Melayu disebut Simpai Keramat.
Sedangkan Jimbron bicaranya gagap karena dulu bersama ayahnya.

C. UNSUR INTRINSIK
 Tema
Tema yang tersirat dalam novel Sang Pemimpi ini tak lain adalah “persahabatan dan
perjuangan dalam mengarungi kehidupan serta kepercayaan terhadap kekuatan sebuah
mimpi atau pengharapan”. Hal itu dapat dibuktikan dari penceritaan perkalimatnya dimana
penulis berusaha menggambarkan begitu besarnya kekuatan mimpi sehingga dapat
membawa seseorang menerjang kerasnya kehidupan dan batas kemustahilan.

 Latar
Dalam novel ini disebutkan latarmya yaitu di Pulau Magai Balitong, los pasar dan
dermaga pelabuhan, di gedung bioskop, di sekolah SMA Negeri Bukan Main, terminal
Bogor, dan Pulau Kalimantan. Waktu yang digunakan pagi, siang, sore, dan
malam. Latar nuansanya lebih berbau melayu dan gejolak remaja yang diselimuti impian-
impian.
 Penokohan dan Perwatakan
Ikal : baik hati, optimistis, pantang menyerah, penyuka Bang Rhoma
Arai : pintar, penuh inspirasi/ide baru, gigih, rajin, pantang menyerah
Jimbron : polos, gagap bicara, baik, sangat antusias padakuda
Pak Balia : baik, bijaksana, pintar
Pak Mustar : galak, pemarah, berjiwa keras
Ibu Ikal: baik, penuh kasih sayang
Ayah Ikal : pendiam, sabar, penuh kasih sayang, bijaksana Dan tokoh lain Mahader, A Kiun,
Pak Cik Basman, Taikong
Hanim, Capo, Bang Zaitun, Pendeta Geovanny, Mak cik dan
Laksmi adalah tokoh pendukung dalam novel ini.

 Alur
Dalam novel ini menggunakan alur gabungan (alur maju dan mundur). Alur maju ketika
pengarang menceritakan dari mulai kecil sampai dewasa dan alur mundur ketika
menceritakan peristiwa waktu kecil pada saat sekarang/dewasa.

 Gaya Penulisan
Gaya penceritaan novel ini sangat sempurna. Yaitu kecerdasan kata-kata dan kelembutan
bahasa puitis berpadu tanpa ada unsur repetitif yang membosankan. Setiap katanya
mengandung kekayaan bahasa sekaligus makna apik dibalik tiap-tiap katanya. Selain itu,
Novel ini ditulis dengan gaya realis bertabur metafora, penyampaian cerita yang cerdas dan
menyentuh, penuh inspirasi dan imajinasi. Komikal dan banyak mengandung letupan
intelegensi yang kuat sehingga pembaca tanpa disadari masuk dalam kisah dan karakter-
karakter yang ada dalam novel Sang Pemimpi.

 Amanat
Amanat yang disampaikan dalam Sang Pemimpi ini adalah jangan berhenti bermimpi. Hal itu
sangat jelas pada tiap-tiap subbabnya. Yang pada prinsipnya manusia tidak akan pernah
bisa untuk lepas dari sebuah mimpi dan keinginan besar dalam hidupnya. Hal itu secara jelas
digambarkan penulis dalam novel ini dengan maksud memberikan titik terang kepada
manusia yang mempunyai mimpi besar namun terganjal oleh segala keterbatasan.
 Sudut Pandang
Sudut pandang novel ini yaitu “orang pertama” (akuan). Dimana penulis memposisikan
dirinya sebagai tokoh Ikal dalam cerita.

D. UNSUR EKSTRINSIK
 Nilai Moral
Nilai moral pada novel ini sangat kental. Sifat-sifat yang tergambar menunjukkan rasa
humanis yang terang dalam diri seorang remaja tanggung dalam menyikapi kerasnya
kehidupan. Di sini, tokoh utama digambarkan sebagai sosok remaja yang mempunyai
perangai yang baik dan rasa setia kawan yang tinggi.

 Nilai Sosial
Ditinjau dari nilai sosialnya, novel ini begitu kaya akan nilai sosial. Hal itu dibuktikan rasa
setia kawan yang begitu tinggi antara tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron. Masing-masing saling
mendukung dan membantu antara satu dengan yang lain dalam mewujudkan impian-impian
mereka sekalipun hampir mencapai batas kemustahilan. Dengan didasari rasa gotong royong
yang tinggi sebagai orang Belitong, dalam keadaan kekurangan pun masih dapat saling
membantu satu sama lain.

 Nilai Adat istiadat


Nilai adat di sini juga begitu kental terasa. Adat kebiasaan pada sekolah tradisional yang
masih mengharuskan siswanya mencium tangan kepada gurunya, ataupun mata pencaharian
warga yang sangat keras dan kasar yaitu sebagai kuli tambang timah tergambar jelas di novel
ini. Sehingga menambah khazanah budaya yang lebih Indonesia.

 Nilai Agama
Nilai agama pada novel ini juga secara jelas tergambar. Terutama pada bagian-bagian dimana
ketiga tokoh ini belajar dalam sebuah pondok pesantren. Banyak aturan-aturan islam dan
petuah-petuah Taikong (kyai) yang begitu hormat mereka patuhi. Hal itu juga yang membuat
novel ini begitu kaya.

E. KELEBIHAN BUKU
Banyak kelebihan-kelebihan yang didapatkan dalam novel ini. Mulai dari segi kekayaan
bahasa hingga kekuatan alur yang mengajak pembaca masuk dalam cerita hingga merasakan
tiap latar yang terdeskripsikan secara sempurna. Hal ini tak lepas dari kecerdasan
penulis memainkan imajinasi berfikir yang dituangkan dengan bahasa-bahasa intelektual
yang berkelas. Penulis juga menjelaskan tiap detail latar yang mem-background-i adegan
demi adegan, sehingga pembaca selalu menantikan dan menerka-nerka setiap hal yang akan
terjadi. Selain itu, kelebihan lain daripada novel ini yaitu kepandaian Andrea dalam
mengeksplorasi karakter-karakter sehingga kesuksesan pembawaan yang melekat dalam
karakter tersebut begitu kuat.

F. KELEMAHAN BUKU
Pada dasarnya novel ini hampir tiada kelemahan. Hal itu disebabkan karena penulis dengan
cerdas dan apik menggambarkan keruntutan alur, deskripsi setting, dan eksplorasi kekuatan
karakter. Baik ditinjau dari segi kebahasaan hingga sensasi yang dirasakan pembaca
sepanjang cerita, novel ini dinilai cukup untuk mengobati keinginan pembaca yang haus akan
novel yang bermutu.
NAMA : SARMILAH
KELAS : XI IPA 2

RESENSI NOVEL “RINDU” karya TERE LIYE

A. Identitas Buku
Judul Buku               : Rindu
Penerbit                      : Republika
Penulis                       : Tere Liye
Editor                    : Andriyati 
Cover                          : EMTE
Lay out                        : Alfian
ISBN                           : 978-602-8997-90-4
Jumlah Halaman     : 544 halaman
Tahun Terbit           : 2014
Cetakan Pertama       : Oktober 2014
Harga                        : Rp 63.000 ,- harga asli / Rp 50.000 ,- harga bazar

B. Sinopsis
Hari itu, 1 Desember 1938 merupakan hari yang istimewa untuk Kota Makassar.
Pertama kalinya dalam sejarah kota itu disinggahi oleh sebuah kapal yang sangat besar pada
zamannya. Ya, Blitar Holland demikian tertulis di lambung kapalnya. Dengan panjang 136
meter dan lebar 16 meter, tidak ada bangunan lain di Makassar yang bisa menandingi tinggi
menara uapnya kala itu.
Tapi hari itu bersejarah bukan satu-satunya disebabkan karena besarnya kapal
tersebut, bukan juga karena banyaknya muatan kargo yang akan dibawa, namun karena
pelayaran kali ini merupakan perjalanan yang sangat istimewa. Sebuah perjalanan yang
menuntut pengorbanan moril dan materil. Sebuah perjalanan yag panjang, bermula dari Kota
Makassar, menyeberangi  selat sulawesi menuju Surabaya, singgah di Semarang dan Batavia,
melintasi selat sunda menuju Lampung, menjelajahi Samudera Indonesia, mengarungi lautan
Pasifik hingga sampai di Jeddah. Sebuah perjalanan yang amat sangat dinanti dan dirindukan
oleh para penumpangnya setelah sekian lama menunggu.
Adalah Daeng Andipati, seorang pengusaha muda dari Kota Makassar. 
Berpendidikan. Pernah mengenyam pendidikan di Rotterdam School of Commerce. Daeng
Andipati berencana memulai sebuah perjalanan panjang bersama istri dan dua anak gadisnya,
Elsa dan Anna. Keluarganya begitu berbahagia (kelihatannya) tapi dalam perjalanan panjang
ini terkuak pertanyaan-pertanyaan termasuk Daeng Andipati.
Hari itu bukan hanya Daeng Andipati tapi juga ada Gurutta yang juga bergairah untuk
menyambut perjalanan panjangnya. Dia mencukur rambutnya di sebuah salon yg tidak jauh
dari pelabuhan makassar. Ahmad Karaeng namanya, namun penduduk Makassar dan
sekitarnya lebih mengenalnya sebagaiGurutta. Masih terbilang keturunan Raja gowa dan
Sultan Hasanuddin. Beliau merupakan seorang ulama masyur dan menjadi Imam Masjid
Katangka.
Namun, tidak seperti keluarga Daeng Andipati dan Gurutta, yang menyambut gembira
perjalanannya. Ambo Uleng, mantan pelaut yang melamar menjadi kelasi di Kapal Blitar
Holland, terlihat diam dan tak banyak bicara. Ambo Uleng memang membutuhkan perjalanan
ini tapi bukan untuk mengantarnya ke suatu tujuan, namun untuk pergi lenyap menghilang
dari kota asalnya, meninggalkan masa lalu yang menyesakkan.
“Hanya ada dua hal yang bisa membuat seorang pelaut tangguh berhenti bekerja di
tempat yang dia sukai…..Satu karena kebencian yang sangat dalam, satu lagi karena rasa
cinta yang sangat dalam.” (hal 33) Demikian tutur Kapten Phillips, si Kapten Kapal ketika
mewawancarainya.
Di awal-awal cerita, terlihat jalinan kisah cenderung sederhana. Menceritakan tentang
awal kapal Blitar Holland berlayar dari Makassar ke Surabaya. Karena perjalanan ini juga
melibatkan anak-anak, sehingga Gurutta memberikan ide agar selama perjalanan anak-anak
tetap bisa bersekolah dan mengaji. Maka datanglah tokoh Bonda Upe yang bersedia untuk
mengajari anak-anak mengaji tiap sore harinya. Kemudian dari perjalanan Surabaya –
Semarang, hadirlah tokoh Bapak Mangoenkoesoemo dan Bapak Soeryaningrat, dua tokoh
pendidikan di Surabaya. Mereka yang akan bergantian mengajari anak-anak di sekolah kapal.
Tokoh Mbah Kakung Slamet dan Mbah Putri Slamet hadir saat pelayaran rute Semarang –
Batavia. Kedua tokoh ini yang meramaikan suasana perjalanan di kapal dengan dijadikan
bahan olokan dan becanda oleh Elsa dan Anna, kedua putri Daeng Andipati.
Perjalanan penumpang kapal  Blitar Holland merupakan perjalanan yang tak biasa,
perjalanan panjang menuju suatu tempat suci, perjalanan lima tokoh dalam novel ini yang
merindukan untuk mendapatkan suatu kedamaian di dalam hati masing-masing. Masing-
masing dari mereka membawa beban berat karena pertanyaan-pertanyaan di masa lalu yang
belum terjawab. Padahal jalan menuju tempat suci Mekkah sudah mulai dilalui. Akankah
pertanyaan-pertanyaan mereka akan terjawab?
“Setiap perjalanan selalu disertai oleh pertanyaan-pertanyaan” (hal.222)
Ternyata Bonda Upe, guru mengaji anak-anak, yang lebih dahulu melontarkan
pertanyaannya. Dan melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut, perjalanan Makassae-Surabaya-
Batavia, Lampung, Bengkulu, Padang, Banda Aceh, Colombo, Jeddah menjadi sebuah
perjalanan yang membuka kisah masa lalu dari para tokoh cerita novel ini. Empat tokoh
lainnya menunggu waktu, kapan tepatnya pertanyaan dari mereka akan terjawab.
Walaupun sudah enggan ketika menerima ajakan Gurutta untuk makan soto di sebuah
kedai makan dekat Stad Huis, kantor Balai Kota Batavia, akhirnya Bonda Upe luluh juga
setelah mendengar suara Anna datang menjemput. Keengganan Bonda Upe bukan hanya
keengganan berkumpul dengan orang banyak seperti biasa, kali ini merupakan keengganan
untuk menjejakkan kaki di tanah Batavia. Kota yang telah merenggut kegadisannya, telah
merenggut kemerdekaannya dengan menjadikan dirinya seorang Cabo selama lima belas
tahun.  Cukup dengan satu panggilan singkat “Ling Ling?” dari seorang perempuan yang ada
di kedai tersebut, masa lalu Bonda Upe pun menyeruak mencari jalannya untuk diungkapkan
kembali.
Pertanyaan kedua datang dari Daeng Andipati , keluarganya memang begitu bahagia
sepertinya tapi siapa sangka masa lalu nya begitu memilukan. Ini terkuak ketika Gori
Penjagal mantan pesuruh ayahnya berusaha membunuh Daeng Andipati lantaran dendam
masa  lalunya kepada ayah Daeng Andipati. “Bagaimana mungkin aku pergi naik haji
membawa kebencian sebesar ini? Apakah tanah suci akan terbuka bagi seorang anak yang
membenci ayahnya sendiri? Bagaimana caranya agar semua ingatan itu enyah pergi?”( hal
372 ).
Pertanyaan ketiga muncul dari sosok sepuh yang begitu mencintai istrinya yakni
Mbah Kakung. Pasangan yang begitu romantic semasa hidupnya , dan kini Mbah Putri telah
kembali kepada yang kuasa dan dimakamkan dengan cara ditenggelamkan di Samudra
Hindia , ya pemakaman ala pelaut. “Gurutta ? Kenapa saat kami sudah sedikit lagi dari
Tanah Suci. Kenapa harus ada diatas laut ini. Tidak bisakah ditunda barang satu dua
bulan ? atau ,…….” (hal 469).
Pertanyaan keempat datang dari sang pelaut tangguh Ambo Uleng. Seorang kelasi
dapur kapal yang lebih banyak diam , didera perasaan menyesal yang teramat dalam akan
masa lalunya. Lantaran kekasihnya hendak dijodohkan dengan pemuda yang lebih pantas. “
Apakah itu cinta sejati ? Apakah kau besok lusa akan berjodoh dengan gadis itu ? apakah
kau masih memiliki kesempatan ?,…” ( hal 491 )
Pertanyaan terakhir pun akhirnya keluar bukan dari penumpang biasa , melainkan dari
ulama masyur Gurutta Ahmad Karaeng , “Bagaimana jika saat gelap gulita peluru atau
golok perompak itu akan melukai anak-anak ,Ambo ? Bagaimana jika melukai orang tua ?
… (hal 530) Orang yang pandai menjawab begitu banyak pertanyaan sekarang bahkan tidak
berani menjawab pertanyaan diri sendiri. Aku selalu lari dari kenyataan ,…. ( hal 532 )
Terakhir ini adalah kisah tentang masa lalu yang memilukan. Tentang kebencian
kepada seseorang yang seharusnya disayangi. Tentang kehilangan kekasih hati. Tentang cinta
sejati. Tentang kemunafikan. Lima kisah dalam sebuah perjalanan panjang kerinduan.

C. Kelebihan dan Kekurangan Novel “Rindu” Tere Liye


1. Kelebihan Novel “Rindu” Tere Liye
a. Kisah yang dituturkan dengan menggunakan gaya bahasa kekinian, membuat novel yang
berlatar jaman penjajahan ini tidak kaku. “ Selalu menyakitkan saat kita membenci
sesuatu. Apalagi jika itu ternyata membenci orang yang seharusnya kita sayangi……
(hal 372)”
b. Pembaca dibuat terhanyut sampai lupa kalau ini kisah sebelum perang dunia kedua.
Seperti penggalan kisah saat Mbah Kakung hendak melamar Mbah Putri , “ Bapak aku
punya cinta yang besar , hanya itu yang bisa kujanjikan. Dengan cinta aku memastikan
putri Bapak bahagia selama-lamaya.” ( halaman 207 ). Ditengah kemelut peperangan
yang sedang terjadi masih terselip kisah cinta klasik yang sangat menghanyutkan
pembaca.
c. Berbagai macam ilmu pengetahuan yang disampaikan didalam novel, membuat pembaca
terkagum - kagum atas kepintaran penulisnya. “ Bapak Soerjaningrat sedang mengajari
anak-anak pelajaran berhitung ,” Bibi sedang mabuk laut. Ia bingung sekali , bisa
berhitung dengan baik. Ia baru saja membeli 1/3 kg beras ,,,,,,,,,,” (hal 280) contoh yang
digunakan pun berasal dari keseharian anak-anak selama perjalanan di kapal ini sehingga
anak-anak dengan mudah bisa menangkap. Begitu luar biasanya penulis mampu
menceritakan kisahnya dengan penuh dedikasi dalam berbagai ilmu.
d. Walau alur ceritanya mundur, sang penulis tetap pandai mengemas dialog dan membawa
pembaca ke rasa penasaran yang luar biasa. Pembaca sengaja dipermainkan emosinya
agar tetap penasaran, dan terus bersabar menunggu pertanyaan - pertanyaan itu
tiba. “Kemana Ambo Uleng setelah 36 jam menghilang …………(hal 245)
2. Kelemahan Novel “Rindu” Tere Liye
a. Halaman 170 dan 171 penjelasan dengan bentuk tanda baca dalam kurung  terhadap
keterangan bangunan Outstadt dan Nederlandsch Indishe Spoorweg Maatschappij pada
masa kini, sesungguhnya tidaklah perlu. Cukup dibuatkan dalam bentuk catatan kaki
saja. Karena ini akan mengganggu setting cerita.
b. Terlalu berlebihan menggambarkan imajinasi seorang anak kecil berumur sembilan
tahun.  Seperti terdapat pada hal 76 “Anna bahkan sempat berpikir , jangan-jangan
cuaca buruk ini juga karena ada penumpang yang berbuat kesalahan. Dan terlalu
berlebihan menggambarkan kisah cinta kakek-nenek yang membuat pembaca bertanya
'Apa benar ada kisah cinta seromantis itu di jaman itu ?'.  “ Sejak aku menikah , hidupku
tak memiliki pertanyaan lagi Gurutta. Aku sudah memiliki semua jawaban buat apa
bertanya lagi? Aku menghabiskan waktu dengan pasti. Aku bersyukur atas setiap takdir
yang ku terima.” ( halaman 468 ) Bagaimana bisa manusia hidup tanpa memiliki
pertanyaan dan keinginan , dalam kenyataannya itulah hakikat manusia itu sendiri.
c. Kemudian untuk tulisan masih ada beberapa typo disana - sini, penulisan huruf ganda,
atau bahkan salah nulis tahun. Mungkin editornya terlalu lelah. Di cetakan pertama pada
halaman 322 tertulis 12 Oktober 2013, Tanggal 12 Desember 2013 , pukul dua siang.
Kapal Blitar Holland melanjutkan perjalanan …… ( hal 322). Seharusnya bukan 2013
karena kisah ini merupakan kisah dari zaman penjajahan.

D. Kesimpulan
Disamping kaya akan muatan sejarah,  berupa kuatnya deskripsi situasi dan keadaan
kota-kota pelabuhan yang disinggahi kapal, novel Rindu ini juga banyak memunculkan
peristiwa seru yang tidak terduga yang menghubungkannya dengan pertanyaan lain dari para
tokohnya. Peristiwa mesin kapal rusak hingga mati, kejadian Mbah Putri meninggal
mendadak hingga kejadian perompakan kapal oleh bajak laut Somalia, semuanya terangkum
untuk membuat pembaca tak berhenti membaca dari awal hingga akhir. Bagi anda yang
belum membaca, jangan sungkan untuk menyisihkan Rp 63.000 dari uang anda untuk
membeli novel ini. Saya sangat merekomendasikan anda untuk membaca novel ini. Karena
novel ini menyuguhkan  pembelajaran tentang kehidupan, menyuguhkan pembelajaran
tentang masa lalu yang memilukan, tentang kebencian kepada sesorang yang seharusnya
disayangi, tentang kehilangan dan cinta sejati, tentang kemunafikan. Karena hal-hal itu sangat
dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.
Novel ini sangat layak untuk menjadi teman santai , baik kalangan dewasa ataupun
remaja. Novel ini juga bersifat mendidik , dibuktikan dengan banyaknya variasi ilmu
pengetahuan , serta dedikasi seorang guru yang tidak kenal tempat dimanapun dan kapanpun
dia akan tetap menjadi seorang guru. Saya sebagai calon pendidik sangat mengapresiasi akan
peran Bapak Mangoenkusumo dan Bapak Soerjaningrat yang diceritakan oleh penulis dengan
sangat apik dan penuh dedikasi.
NAMA : HERLINA MEYLANI
KELAS : XI IPA 2

RESENSI NOVEL
ASSALAMUALAIKUM BEIJING

A. IDENTITAS BUKU
– Judul Buku : Assalamualaikum Beijing
– Penerbit : Nourabooks
– Tahun Terbit : Oktober 2013
– Penulis : Asma Nadia
– Genre : Fiksi Islami
– Nomer Edisi : ISBN 9786021606155

B. SINOPSIS
Resensi Novel Assalamualaikum Beijing – Novel Assalamualaikum Beijing ini menjelaskan
mengenai kisah sepasang kekasih Dewa dan Ra. Kisah cinta mereka sudah dimulai semenjak
mereka masih duduk dibangku kuliah. Bahkan Dewa dan Ra memutuskan untuk
melanjutkannya ke jenjang yang lebih serius lagi yaitu mahligai rumah tangga. Namun siapa
kira seiring berjalannya waktu ternyata harapan itu tidak dapat diwujudkan karena Dewa
telah mengkhianati Ra di belakangnya dengan berselingkuh bersama Anita, sehingga
pernikahan yang sudah didambakan sejak lama pupus begitu saja karena pengkhianatan yang
diberikan oleh Dewa.
Akhirnya Dewa dengan sesal menikahi Anita karena dia harus mempertanggung jawabkan
perbuatannya yang telah memghamili Anita, Dewa merasa sangat menyesal atas apa yang
telah ia lakukan kepada Ra. Ra sosok gadis yang dikhianati oleh Dewa akhirnya memutuskan
untuk pergi ke Beijing untuk merajut impiannya kembali. Di saat perjalanannya di Beijing Ra
bertemu dengan seorang lelaki tampan yang ramah dan mengenalkan kepada Ra kisah cinta
Ratu Ashima yang merupakan Ratu dari Yunani.
Ia bernama Zhongwen dan lelaki ini memanggil Ra dengan sebutan Ashima karena
menurutnya sosok Ra memiliki wajah dan kepribadian yang sama. Ra pun menceritakan
perjalanannya saat bersama Zhongwen kepada Sekar sahabatnya. Dan Sekar memberikan
nasihat kepada Ra agar sedikit demi sedikit harus mulai membuka hatinya untuk orang lain.
Panjang kisah Zhongwen mulai mencintai Ra dan mencari sosok Ra, akhirnya mereka
dipertemukan kembali dan Ra mengajarkan kepada Zhongwen mengenai Agama Islam.
Akhirnya Zhongwen memeluk agama Islam, walaupun keluarganya menentang keputusan
Zhongwen. Namun seiring berjalannya waktu Ra pergi ke Indonesia karena penyakit yang ia
alami APS yang menyebabkan kondisinya melemah, setelah Zhongwen mengetahui tentang
keadaan Ra maka ia memutuskan untuk terbang menuju Indonesia.
Kisah cinta Ra dan Zhongwen berakhir dengan penuh cinta dan bahagia karena mereka
memutuskan untuk saling menikah, sedangkan Dewa dan Anita membangun keluarga kecil
yang sudah memiliki anak, namun tetap saja cinta Dewa hanya untuk Ra, karena menikahnya
Dewa dengan Anita akibat jebakan yang dibuat Anita untuk merebut Dewa dari Ra

C. KELEBIHAN
Resensi Novel Assalamualaikum Beijing – Kelebihan yang dapat diambil dari novel
Assalamualaikum Beijing ini tentunya sangat beragam, penulis Asma Nadia menuliskan
kisah novel ini secara mengalir dan membuat para pembaca tidak kebingungan saat menyerap
kisah dari Assalamualaikum Beijing. Penulis juga menggambarkan berbagai keberagaman
suku, ras dan agama yang khas dengan gaya tulisnya. Melalui novel Assalamualaikum
Beijing penulis seolah memberitahu bagaimana jalannya cinta seharusnya, bagaimana arti
cinta seharusnya. Melalui novel Assalamualaikum Beijing pula penulis menjelaskan
mengenai penyakit APS yang dikemas secara normatif dan tidak membosankan para
pembaca.
D. KEKURANGAN
Resensi Novel Assalamualaikum Beijing – Kekurangan yang terdapat dalam novel
Assalamualaikum Beijing ini sebenarnya tidak terlalu rumit dan mencolok, pasalnya hanya
beberapa saja kekurangan yang didapati dalam novel Assalamualaikum Beijing ini, ada
beberapa bab yang ditemukan mengenai pengulangan bahasa yang membuat pembaca seolah
dibuat bingung dengan pengulangan tersebut, namun seperti yang telah dijelaskan diawal
bahwa karya pasti memiliki kekurangan dan kelebihan hal itu tergantung dari bagaimana
daya pandang seseorang.
NAMA : WULANDARI
KELAS : XI IPA 2

RESENSI NOVEL “SENIOR”

A. Identitas Buku
Judul                : Senior
Jenis                 : Novel Fiksi Indonesia
Penulis              : Eko Ivano Winata
Penerbit            : Pastel Book - PT.Mizan Pustaka
Tahun terbit      : 2018
ISBN                : 978-602-6716-22-4
Tebal halaman  : 320 halaman

B. Tentang Pengarang
Eko Ivano Winata lahir di Bekasi pada 28 Juni 1996,  Eko Ivano Winata merupakan penulis
muda dengan talenta yang cukup luar biasa, sudah banyak novel hasil karyanya dan terjual
dengan reting yang cukup bagus, beberapa hasil karyanya diantaranya adalah Gustira, Athlas,
Insetabel dan Senior.
Eko Ivabo Winata sendiri mempopulerkan buku-bukunya dengan cirikhas tersendiri, salah
satunya adalah penyematan istilah “kata Kokoh”, istilah Kata Kokoh sendiri merupakan salah
satu akun Wattpad milik Eko Ivano Winata, dan salah satu hasil karya Eko Ivano Winata
yang terlebih dahulu tenar di Watt-pad adalah novel yang berjudul “Senior”.

C. Tujuan Penulisan
Novel Senior ini dibuat oleh penulis pada bulan puasa, penulis menulis kisah ini disela-sela
menunggu waktu berbuka puasa dan saat setelah sahur, dan seri awalnya sebelum berjudul
Senior’s adalah “Brothership.”
Novel Senior ini merupakan pengembangan dan revisi pada novel yang berjudul Brothership
yang sama-sama dipublikasikan oleh penulis pertama kali melalui watt-pad, novel senior
merupakan revisi atas novel terdahulunya yang berjudul brothersip, perbuhannya meliputi
perubahan alur cerita dan temanya, dan Serial Senior’s di Wattpad telah dibaca lebih dari 17
juta kali dalam waktu singkat, dan beragam tanggapan positif yang memuji atas novel ini
cukup banyak dan beberapa bahkan ditampilkan pada cover belakang novel, dan kesuksesan
novel “Senior’s” di watt-pad dibuktikan dengan masuknya novel “Senio’s” ke dalam Top
Rank Teen Fiction di Wattpad, Selain di Watt-pad novel “Senior’s” pun sukses pada
penjualan buku cetak, dan di watt-pad trilogy buku karya Eko Ivano Winata di watt-pad buku
kedua berjudul Inestable (telah dibaca 8 juta kali) dan buku ketiga berjudul Athlas (telah
dibaca 13 juta kali)

D. Isi Resensi
SMA Sevit adalah sebuah SMA di kota Bandung, masuk ke SMA SEVIT menjadi impian
dari banyak siswa di Bandung, dalam benak banyak orang sekolah di SMA SEVIT sangatlah
menyenangkan, namun tidak demikian dengan Aluna, dalan diri ALuna sekolah di SEVIT
merupakan suatu penderiataan tersendiri, bagaimana tidak di hari pertama masuk sekolah
pada ,asa Orientasi senior yang merupakan kakak-kakak kelas di SMA SEVIT sudah
menunjukan taringnya.

Dihari pertama Aluna sudah mendapatkan hukuman dari Senior sekolah SEVIT karena Aluna
bertabrakan dengan ketua OSIS saat aluna tergesa-gesa karena terlambat, dan mau tidak mau
Alunapun harus menerima hukuman 6 kali keliling lapangan, dan disinilah awalmula
munculnya kebencian Aluna terhadap Senior SEVIT, terlebih ketua OSIS nya yang bernama
Nakula, Nakula sendiri merupakan seorang siswa senior di SMA SEVIT dan kebetulan
nakula menjadi ketua OSIS, Nakula merupakan seorang siswa yang cerdas namun pendiam,
dengan wajah yang lumayan serta kecerdasannya Nakula banyak disukai oleh siswi-siswi
sekolah SMA SEVIT.

Dan Seiring waktu Aluna semakin mengenal Nakula, bahkan aluna satu-satunya orang yang
mengetahui sisi gelap dari Nakula, yang membuat aluna berfikir apakah dia harus membantu
Nakula atau memaklumi atas kekurangan dari Nakula tersebut.

Dan dari hari kehari antara Aluna dan Nakula semkin terjalin hubungan yang akrab,
komunikasi selalu terjalin dan banyak kisah indah yang mereka laluai bersama, Aluna sendiri
berperan pada perbaikan hubungan antara Nakula dan ayahnya yang sempat terputus akibat
dari kesalah fahaman, Aluna telah berperan banyak dalam perubahan hidup dan sifat Nakula,
dan pada akhir kisah Aluna dan Nakula menjalin hubungan, namun hubungan cinta meraka
terpaksa dilakukan berjauhan atau LDR (Long Distance Relationship) karena Nakula harus
menjada Ayah dan adiknya yang sakit.

E. Kelebihan
Kelebihan novel ini diantaranya adalah:
1.      Novel ini dikemas dengan bahasa yang ringan dan keninian, cocok dengan bahasa
keseharian anak-anak remaja jaman sekarang.
2.      Novel ini sangat menarik untuk dibaca dan bahkan sulit untuk menghentikan membaca
novel ini di tengah-tengah cerita, setiap alurnya nyaris bersatu dengan halus sehingga
perpindahan cerita tidak terlalu terasa berjauhan yang mengakibatkan novel ini menjadi
nyaman dibaca karena seperti tidak ada jeda.

F. Kekurangan
Kekurangan dari novel ini adalah di akhir ceritanya yang terasa masih menggantung, di akhir
cerita hanya diceritakan antara Aluna dan Nakula akhirnya berpacaran , namun terasa masih
sedikit janggal dan kurang mengena di hati, dan pada akhir cerita nakula mengingat surat
yang merupakan surat cinta yang menjadi tugas peserta MOS kepada senior OSIS.

G. Penutup
Novel ini layak dibaca terlebih lagi jumlah pembaca novel ini telah sangat banyak, novel
yang mengangkat tema remaja ini cukup menghibur dan dapat menjadikan warna baru bagi
para penikmat novel di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai