Ilusi : 20,5 cm
ISBN : 978-602-7870-99-4
Novel Dia adalah Dilanku Tahun 1991 yaitu novel karangan kedua Pidi
Bait setelah Dia adalah Dilanku Tahun 1990 yang mencerikatan sebuah kisah
asmara antara Dilan dan Milea pada masa SMA tahun 1990an. Kisah asmara yang
berbeda memang tak akan terlupakan meski sudah bertahun-tahun lamanya kini
Milea Adnan Husain, kembali menceritakan kesah asmaranya dengan Dilan di
tahun 1991.
PROKLAMASI
Hari ini di Bandung, tanggal 22 Desember 1990. Dilan dan Milea dengan penuh
perasaan telah resmi berpacaran. Hal-hal mengenai penyempurnaan dan
kemesraan akan di selenggarakan dalam tempo yang selama-lamanya. (Dilan)
Milea dengan sifat pendiam dan jailnya sering sekali menyuruh Dilan
untuk mengerjakan tugasnya dan Dilan pun tidak merasa keberatan untuk
mengerjakan tugas itu sedangkan Mileanya pergi bersama temannya.”kerjain, ya!
Ya, ya, ya. Aku mau pergi dulu” (Milea halaman 29). Dilan hanya ingin membuat
Milea tersenyum dan tertawa setiap hari oleh sebab itu Dilan rela melakukan
apapun untuk Milea, sampai dikeluarin dari sekolah demi membela Milea yang
ditampar oleh Anhar. Dilan memang selalu punya alasan untuk membuat Milea
tersenyum dan tertawa setiap hari, sampai Dilan setiap hari membuat puisi demi
sang kekasinya tersenyum.
KALAU
“Kalau limun menyegarkan, kamu lebih. Kalau coklat diisi kacang mente
katanya enak, tapi kamu lebih. Atau ada roti diisi ikan tuna berbumbu daun
kemangi, kamu lebih. Lebih segar dari pagi. Jadi, kamu harus mengerti, ya, aku
menyukaimu sampai 700 tahun ditambah 500 tahun lagi”. (Dilan 1991 halaman
30)
Atau
“Kalau aku jadi presiden yang harus mencntai seluruh rakyatnya, duh
maaf, aku pasti tidah bisa karena aku cuma suka Milea”. (Dilan 1991 halaman 30)
Atau
“PR-ku adalah merindukanmu lebih kuat dari matematika. Lebih luas dari
fisika, lebih kerasa dari biologi”. (Dilan 1991 halaman 31)
Atau
“Aku ingin sekolah yang memberi tau lebih banyak tentang mu melalui
pendekatan fisika dan biologi”. (Dilan 1991 halaman 31)
Novel ini sangat bagus sekali bahasa yang digunakan mudah dipahami,
semua isi ceritanya 75% itu nyata bukunya pun menarik sekali untuk dibaca dan
kita bisa mengetahui kisah asmara remaja tahun 1990an, kertas yang dipilihanya
pun sangat nyaman ketika membaca tidak membuat kepala pusing. Ketika
membaca novel ini kita seperti bisa merasakan kehidupan Dilan dan Milea dimasa
remajanya. Namun seberapa bagusnya novel ini tetap saja ada kekuranganya
seperti bukunya mudah kusut dan lembarannya mudah terlepas