Pendidikan Asma Nadia diketahui bersekolah di SMA Budi Utomo, setelah lulus kemudian ia
melanjutkan pendidikan ke Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Akan
tetapi, kondisi yang kurang menguntungkan pendidikan perguruan tinggi Asma Nadia harus
terhenti. Sakit yang dideritanya kala itu tidak memungkinkannya melanjutkan kuliah.
Berhenti di bangku kuliah tidak membuat Asma Nadia putus asa, ia terus menekuni hobi
menulisnya. Ia terus menulis meskipun kondisinya tidak sehat namun dukungan keluarga
membuatnya terus semangat alam menjalani harinya yang berat.
Asma rajin mengirimkan tulisannya ke berbagai redaksi majalah. Karya Asma bukan hanya
cerpen saja, ia juga menulis puisi dan lirik lagu. Karya awal Asma yang terkenal yaitu album
Besatari yang terdiri atas 3 seri, cerpen berjudul Koran Gondrong dan Imut mampu
mengantarkannya menjuarai Lomba Menulis Cerita Pendek Islami (LMCPI) pada 1994 dan
1995 yang diselenggarakan majalah Anninda.
Pada tahun 1995, Asma Nadia menikah dengan Isa Alamsyah yang juga seorang penulis.
Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua orang anak yaitu Eva Maria Putri
Salsabila dan Adam Putra Firdaus, keduanya kini juga menekuni karier sebagai penulis.
Selain itu, Asma Nadia juga aktif melakukan perjalanan di dalam maupun luar negeri sebagai
pembicara di berbagai acara. Kemampuannya sudah sangat diakui membuatnya menjadi
salah satu tokoh yang dapat memberikan inspirasi dan ilmu terutama di bidang sastra. Pada
tahun 2009, Asma Nadia bahkan melakukan perjalanan keliling Eropa sebagai pengisi
seminar di beberapa kota seperti Jenewa, Berlin, Roma, Manchester dan Newcastle.
Ada beberapa karyanya yang bernuansa islami yang diangkat ke layar lebar. Film dari buku
Asma diantaranya adalahAssalamualaikum Beijing, Emak Ingin Naik Haji, Rumah
Tanpa Jendela danSurga yang tak dirindukan.
Karya Asma Nadia
Buku
Assalamualaikum, Beijing!
Surga yang tak dirindukan
Salon Kepribadian
Derai Sunyi, novel yang mendapat penghargaan Majelis Sastra Asia Tenggara
(Mastera)
Preh (A Waiting), naskah drama dua bahasa yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian
Jakarta
Cinta Tak Pernah Menari, kumpulan cerpen yang meraih Pena Award
Rembulan di Mata Ibu (2001), novel yang memenangkan penghargaan Adikarya
IKAPI sebagai buku remaja terbaik nasional
Dialog Dua Layar, novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI, 2002
101 Dating: Jo dan Kas, novel yang meraih penghargaan Adikarya IKAPI, 2005
Jangan Jadi Muslimah Nyebelin!, nonfiksi, best seller.
Emak Ingin Naik Haji: Cinta Hingga Tanah Suci yang diadaptasi menjadi film Emak
Ingin Naik Haji dan sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekah
Jilbab Traveler
Muhasabah Cinta Seorang Istri
Catatan Hati Bunda
Jendela Rara telah diadaptasi menjadi film yang berjudul Rumah Tanpa Jendela
Catatan Hati Seorang Istri, karya nonfiksi yang diadaptasi menjadi sinetron Catatan
Hati Seorang Istri yang ditayangkan RCTI
Serial Aisyah Putri yang diadaptasi menjadi sinetron Aisyah Putri The Series: Jilbab
In Love
Kerja keras
Pantang Menyerah
Tidak mudah putus asa
Optimis
Berteguh pada pendirian dan masa depan