RESENSI
DISUSUN OLEH
SYUKRILLAH BAMADHAY
NPM.201611033
1. IDENTITAS BUKU
Adalah seorang penulis dan penyanyi asal Indonesia. Dee pertama kali
dikenal masyarakat sebagai anggota trio vokal Rida Sita Dewi. Ia merupakan
alumni SMA Negeri 2 Bandung dan lulusan Universitas Parahyangan, jurusan
Hubungan Internasional. Sejak menerbitkan novel Supernova yang populer
pada tahun 2001, ia kemudian dikenal luas sebagai novelis.
Salah satu novel karya Dee yang sangat laris adalah Perahu Kertas. Perahu
Kertas merupakan novel keenam Dee. Setelah sukses memikat hati para
pembaca dengan buku tritologi Supernova-nya, Dee meluncurkan sebuah novel
berjudul Perahu Kertas, yang sempat mati suri selama sebelas tahun karena
dilupakan. Namun, akhirnya, novel ini berhasil diselesaikan dalam waktu 55
hari berkat kegigihan dan kenekatan seorang Dee.
Eksistensinya dalam menulis tidak perlu diragukan lagi. Terbukti pada Juli
2011 beberapa tahun yang lalu, penulis yang terkenal dengan lagunya “
Malaikat Juga Tahu ” kembali meluncurkan karyanya yaitu kumpulan cerita “
Madre ” yang terdiri atas 13 cerita karya fiksi.
Hal yang patut kita teladani dari Dewi Lestari adalah kita dapat menggapai
dua mimpi bahkan lebih, asalkan kita bersungguh – sungguh dalam
mewujudkan mimpi tersebut. Seperti Dewi Lestari yang tidak hanya berprofesi
sebagai penulis namun juga mampu berkiprah sebagai penyanyi. Menjalani
hidup jangan cuma menggapai satu mimpi saja. Selagi bisa, tidak ada salahnya
untuk mencoba mewujudkan mimpi – mimpi yang lain.
3. SINOPSIS
Dimulai dari kisah seorang remaja bernama Keenan, yang baru saja lulus
SMA, yang selama enam tahun tinggal bersama neneknya di Amsterdam. Namun
karena perjanjian dengan ayahnya, Keenan terpaksa pulang ke Indonesia dan
berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi. Sementara Keenan sendiri sangat
tidak menginginkannya dan lebih memilih untuk menjadi seorang pelukis
dibandingkan seorang businessman. Keenan memiliki bakat melukis yang kuat
dari ibunya dan dia tidak mempunyai cita-cita lain selain menjadi pelukis.
Sementara, di sisi lain, ada Kugy, seorang gadis unik yang cenderung banyak
kejutan di dalam kehidupannya. Kugy juga akan berkuliah di universitas yang
sama dengan Keenan.
Tak jauh berbeda dengan Keenan, Kugy pun mempunyai cita-citanya sendiri,
yaitu menjadi juru dongeng. Kugy sangat menggilai dongeng. Tak hanya
mengkoleksi buku-buku dongeng dan punya taman bacaan, Kugy juga sangat
senang menulis dongeng. Walaupun Kugy yakin menjadi seorang juru dongeng
bukanlah profesi yang meyakinkan yang akan diterima dengan mudah oleh
khalayak umum. Akan tetapi, Kugy tak ingin lepas begitu saja dari dunia tulis
menulis, Kugy lantas meneruskan pendidikannya di Fakultas Sastra. Kugy dan
Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko merupakan sepupu
Keenan. Sementara Noni merupakan teman Kugy sejak mereka berdua masih
kecil. Mereka berempat akhirnya bersahabat karib.
Lambat laun, Kugy dan Keenan saling mengagumi dan tanpa mereka sadari
mereka saling jatuh cinta, tanpa pernah ada kesempatan untuk saling
mengungkapkan, dikarenakan situasi yang tidak memungkinkan. Kugy sudah
mempunyai pacar bernama Ojos (panggilan yang semena-mena diciptakan oleh
Kugy). Sementara Keenan saat itu sedang dicomblangkan oleh Wanda, seorang
kurator muda, yang merupakan sepupu Noni. Persahabatan empat sekawan itu
mulai merenggang sejak adanya Wanda.
Kugy lantas menjalani kegiatannya yang baru dan sibuk dengan kegiatan itu,
yakni menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah
Kugy bertemu dengan Pilik, muridnya yang nakal namun kelihatan cerdas. Pilik
dan kawan-kawannya berhasil ditaklukan oleh Kugy dengan cara, ia membuatkan
mereka kisah petualangan dengan mereka sebagai tokohnya, yang diberi judul:
Jendral Pilik dan Pasukan Alit. Kugy menuliskan kisah petualangan murid-
muridnya itu di sebuah buku tulis, yang kelak diberikan kepada Keenan.
Hubungan Keenan dan Wanda yang semula mulus, akhirnya hancur dalam
semalam. Begitu juga dengan impian Keenan yang selama ini ia bangun dan
perjuangkan, kandas dengan cara yang mengejutkan bersamaan dengan hancurnya
hubungan ia dengan Wanda. Dengan hati hancur, Keenan meninggalkan
kehidupannya di Bandung dan keluarganya di Jakarta, lalu pergi ke Ubud dan
tinggal bersama Pak Wayan yang merupakan sahabat ibunya.
Namun sosok Remigius tidak melihat Kugy dari sisi itu. Remi menyukai
Kugy tidak hanya dari ide-idenya, tapi juga semangat dan sisi keunikan Kugy.
Dan akhirnya Remi pun harus mengakui bahwa ia jatuh hati kepada Kugy.
Sebaliknya, ketulusan Remi meluluhkan hati Kugy dan membuatnya memilih
Remi.
..... ” Sama seperti jodoh, Nan. Kalau punya masalah, tidak berarti harus
cari pacar baru, bukan? Tapi rasa cinta kamu yang harus diperbarui.
Cinta bisa tumbuh sendiri, tapi bukan jaminan bakal langgeng selamanya,
apalagi kalau tidak dipelihara “ ..... ( Pak Wayan - Perahu Kertas, 2009 :
Hal 230)
..... “ aku gak mau sepuluh, dua puluh tahun dari hari ini, aku masih terus
– terusan memikirkan orang yang sama. Bingung di antara penyesalan
dan penerimaan “ ..... ( Remi - Perahu Kertas, 2009 : hal 315)
B. Amanat
Amanat adalah pesan atau kesan yang disampaikan oleh pengarang
kepada pembaca atau pendengar melalui karyanya yang berupa nasehat,
harapan, kritik dan sebagainya yang dapat memberikan tambahan
pengetahuan, pendidikan, dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang
memberikan penghiburan, kepuasaan dan kekayaan batin kita terhadap
hidup, seperti dalam kutipan di bawah ini :
..... “ Poyan percaya hidup ini sudah diatur. Kita tinggal melangkah.
Sebingung dan sesakit apa pun, semua sudah disiapkan bagi kita. Kamu
tinggal merasakan saja “..... ( Pak Wayan - Perahu Kertas, 2009 : hal
391 )
..... “ Pada akhirnya, tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji atau
kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap
bersamamu, hatinya tidak bisa dipaksa oleh apapun, oleh siapapun “.....
( Pak Wayan - Perahu Kertas, 2009 : hal 391)
..... “ Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau
memberikan segala-galanya “..... ( Remi - Perahu Kertas , 2009 : hal
427 )
..... “ Hati tidak pernah memilih. Hati dipilih. Karena hati tidak perlu
memilih. Ia selalu tahu ke mana harus berlabuh “ ..... ( Luhde - Perahu
Kertas, 2009 hal 430 )
..... “ Nasi bisa dibeli, tapi rasa percaya? Seluruh uang di dunia ini tidak
cukup membelinya “.....( Perahu Kertas , 2009 : hal 181 )
C. Plot / Alur
Plot / Alur adalah jalan cerita atau rangkaian peristiwa dari awal
sampai akhir yang membentuk sebuah cerita.
Jika dilihat dari jalan cerita novel ini, termasuk menggunakan alur
cerita maju yang artinya dalam cerita terjadi flashback ke masa lalu dan
kejadian di masa depan atau yang akan datang.
..... “ Lu yakin dia pakai kereta jam lima? Kok nggak munculmuncul?”
tanya Kugy pada Eko yang celingak-celinguk tiada henti. “Gua yakin dia
pakai kereta yang ini. Masalahnya, gua nggak tahu mukanya.” “HAH?”
teriak Kugy dan Noni hampir berbarengan. “Kok kamu nggak bawa tulisan
atau apa, kek?” cecar Noni. Eko nyengir masam. “He-he, ketinggalan,
Non.””Ampun deh! kalau bilang dari tadi kan aku bisa cari kertas sama
pulpen!” omel Noni. “Tenang ... muka sepupuku tuh unik, kok ...
pokoknya gimana, ya ... hmm ....”
D. Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh
dalam cerita sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para tokoh itu.
Penokohan dapat digambarkan melalui dialog antartokoh, tanggapan tokoh
lain terhadap tokoh utama, atau pikiran-pikiran tokoh. Melalui penokohan,
dapat diketahui bahwa karakter tokoh adalah seorang yang baik, jahat, atau
bertanggung jawab.
Ditinjau dari peranan dan keterlibatan dalam cerita penokohan
dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
Protagonis adalah tokoh yang wataknya disukai pembacanya. Biasanya,
watak tokoh semacam ini adalah watak yang baik dan positif, seperti
dermawan, jujur, rendah hati, pembela, cerdik, pandai, mandiri, dan
setia kawan.
..... “ Saya ingin melepas Keenan pergi. Sebelum kita berdua berontak,
dan jadi saling benci. Atau bersama-sama cuma karena menghargai
“ ..... ( Luhde - Perahu Kertas, 2009 : hal 429 )
..... “ Hati tidak pernah memilih. Hati dipilih. Karena hati tidak perlu
memilih. Ia selalu tahu ke mana harus berlabuh “ ..... ( Luhde -
Perahu Kertas, 2009 : hal 430 )
..... “ Aku udah ngomong jauh-jauh hari kalau aku mau ngajakin kamu
ke Bali dan aku sudah beli tiketnya, masak kamu mau batalin gitu aja
cuma gara-gara perlombaan di kecamatan itu? Yang jelas besok pagi
kamu harus ke rumahku tapi kalau kamu gak datang berarti tidak ada
yang perlu di omongin lagi “ ..... ( Joshua – Perahu Kertas, 2009 : hal
243 )
E. Perwatakan
Watak adalah suatu karakter atau sifat yang dimiliki seseorang
yang berbeda dalam suatu cerita. Berikut ini watak dari pemain perahu
kertas.
..... “ jalan kita mungkin berputar, tapi suatu saat entah kapan, kita
pasti punya kesempatan jadi diri kita sendiri “ ..... ( keenan – Perahu
Kertas, 2009 : hal 140 )
..... “ Kamu bebas percaya apapun yang kamu mau. Saya nggak bisa
mengubah anggapan kamu. Hanya kamu sendiri yang bisa “ ..... (
Keenan - Perahu Kertas, 2009 : hal 152 )
..... “ Kamu bisa beli lukisan-lukisan ini, Wanda, tapi kamu nggak
akan pernah bisa membeli saya ”..... ( Keenan - Perahu Kertas ,
2009: hal 178 )
2. Kugy, salah satu pemeran utama di novel ini adalah sosok yang
menarik perhatian seorang keenan teman lamanya. Kugy adalah sosok
yang periang, unik dan sangat suka berimajinasi tinggi. Seperti dalam
kutipan di bawah ini :
..... “ Keenan, dengan ini dan atas nama kerajaan neptunus saya
lantik kamu jadi agen rahasia “ ..... ( Kugy – Perahu Kertas , 2009 :
hal 231 )
3. Noni, merupakan salah satu pengantar cerita dalam novel ini. Noni
adalah teman Kugy sejak mereka berdua masih kecil yang bersahabat
karib dengan eko sepupu keenan, yang mempertemukan keenan
dengan kugy . Sebagai teman kugy noni sangatlah cerewet dan sangat
perfeksionis terhadap segala sesuatunya seperti pada kutipan di bawah
ini :
..... “ Non, lu tuh lebih cerewet dari tiga nyokap gua dijadiin satu,
serius” ujar Kugy. “Minggu depan, pokoknya gak mau tahu, lu harus
udah sampai di Bandung. Mobil Eko udah gua suruh masuk bengkel
dulu biar gak mogok pas jemput lu ke stasiun. Habis itu kita keliling
buat belanja kebutuhan lu. Kamar lu udah gua sapu-sapu dari
kemarin. Pokoknya lu tau bersih deh” jawab Noni “ ..... ( Kugy –
Perahu Kertas, 2009 : hal 277 )
..... “ Cepetan dong jemputnya, kalau Kugy sudah siap aku nggak
mau tau yang jelas kamu harus sudah ada disini ”..... ( Noni –
Perahu Kertas, 2009 : hal 350 )
4. Eko, salah satu pemeran yang terdapat di novel perahu kertas ini. Eko
adalah orang yang penyayang, suka bercanda, baik hati dan selalu
memberi nasehat kepada keenan. Eko merupakan sepupu dari keenan
yang sering di jadikan keenan sebagai tempat curahan hatinya
mengenai cintanya yang rumit. Seperti pada kutipan di bawah ini :
.... “ yang jelas, kalo lu ternyata ngaak punya feeling sama dia, jangan
juga lu ngegantungin, apalagi ngasih harapan. Ngaak fair buat
Wanda ” ..... ( Eko - Perahu Kertas, 2009 : Hal 128 )
.....” Gy! Lu kayak gembel baru gila! Keren!” Teriak eko sembari
merogoh-rogoh ransel mencari kamera. “Siap .... satu, dua, tiga,
pose!” dengan cepat Kugy membengkungkan kedua lengannya seperti
atlet binaraga. “aSip. Gua cetak 5R, nanti gua pajang di mading
kampus” Eko tersenyum puas “ ..... ( Eko – Perahu Kertas, 2009 : hal
269 )
5. Wanda, satu dari sekian banyak pemain perahu kertas. Wanda adalah
seorang perayu dan memiliki sifat yang agresif. Seperti pada kutipan di
bawah ini :
Tempat
Bandung.
Ubud
..... “ Meski terletak di Desa Lodtunduh yang agak jauh dari pusat
kota, semua orang di Ubud tahu keberadaan kompleks keluarga.’satu
itu “ ..... ( Perahu Kertas, 2009 : hal 472 )
Waktu
Malam hari.
..... “ Satu malam pada musim dingin pertamanya di rumah ini,
pemanas mereka rusak. Oma mendekapnya dan membungkusnya dalam
selimut tebal “ ..... ( Perahu Kertas, 2009 : hal 399 )
Siang hari.
..... “ Siang itu, akhirnya Keenan pergi makan ditemani sepupunya.
Mereka tak lagi membahas masalah tadi. Namun, sepulangnya Eko,
barulah Keenan termenung di kamarnya. Akibat pembicaraan itu, ia
jadi terpicu untuk merenungkan lebih dalam perihal hubungannya
dengan Wanda “ ..... ( Perahu Kertas, 2009 : hal 257 )
Suasana
..... “ Inilah yang membuat saya nggak pernah setuju dia pergi ke
Amsterdam! Ini!” ayah Keenan berkata lantang,”Lena lihat anak
kamu, dia pikir dia siapa? Berani-berani minta berhenti kuliah hanya
gara-gara lukisannya laku segelintir. Dia nggak mikir bahwa saya,
bapaknya, sudah setengah mati banting tulang buat bayar seluruh
biaya sekolahnya dari dia kecil sampai sekarang,” ayahnya lalu
menoleh pada Keenan,”bawa sini kalkulator! Kita hitung-hitungan
siapa yang keluar biaya paling besar. Bisa nggak kamu bayar Papa
untuk menggantikan uang sekolah kamu dari cek yang kamu terima
dari Warsita? Ayo! Kita hitung! “ ..... ( Perahu Kertas, 2009 : hal
374 )
G. Sudut pandang
Sudut pandang adalah cara atau pandangan pengarang sebagai
sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa
yang membentuk cerita. Bermacam-macam sudut pandang yaitu sudut
pandang orang pertama yaitu seolah-olah penulis atau pembaca menjadi
tokoh utama sedangkan sudut pandang orang ketiga ialah seolah-olah
penulis atau pembaca menjadi orang yang sedang menceritakan tokoh
utama dalam tulisan atau cerita, Dalam novel perahu kertas ini, pengarang
memakai sudut pandang orang ketiga tunggal karena dalam penceritaan
penulis menggunakan kata dia.
..... “ Pada akhirnya, tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji atau
kesetiaan tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap
bersamamu, hatinya tidak bisa dipaksa oleh siapapun “ ..... ( Pak Wayan
– Perahu Kertas, 2009 : hal 391 )
H. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah bahasa yang di pergunakan pengarang dalam
penulisan novelnya, yang terdapat pada novel ini sudah menggunakan
bahasa yang modern sehingga sangat mudah di mengerti oleh para
pembaca. Apalagi, Kata-kata yang ditulis ringan dan gaya
bahasanya sangat menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat
modern. Selain itu, bahasa yang digunakan juga memiliki makna dan
berisi.
..... “ Saya ingin melepas Keenan pergi. Sebelum kita berdua berontak
dan jadi saling benci, atau bersama – sama cuma karena menghargai
“ ..... ( Luhde – Perahu Kertas, 2009 : hal 429 )
5. ISI RESENSI
A. Keunggulan / Kelebihan Novel
1. Novel ini dikemas dalam sebuah cerita yang sangat menarik bagi
pembaca terutama para remaja, karena menggunakan bahasa pergaulan
sehari-hari juga bercerita tentang cinta dan persahabatan serta cita-cita.
2. Memuat berbagai pengalaman dan motivasi hidup tentang perjuangan,
semangat menggapai cita-cita dan kesetia kawanan.
3. Novel ini diwarnai oleh pergelutan idealisme, tawa, tangis, dan cinta.
Semua dikemas rapi oleh Dee sehingga meninggalkan bekas yang
mendalam setelah membaca novel ini.
4. Novel ini membuat pembacanya terbangkitkan semangatnya dalam
menjalani hidup dan meraih cita-citanya.
5. Pendalaman tokoh yang hadir sangat unik dan menarik. Dan itu
merupakan salah satu kekuatan novel ini tak bisa di bantah.
Novel ke enam karya Dewi Lestari atau yang sering dikenal “dee” ini
menurut saya sangat menarik. Dimana novel ini mengulas tema
persahabatan yang serat akan konflik yang menghanyutkan untuk para
pembacanya. Dikemas dengan gaya bahasa yang lugas dan ringan serta
sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang menjaikan novel ini dapat
mudah dimengerti dan diniikmati oleh pembaca pada berbagai lapisan
usia.
Novel ini begitu edukatif dikarenakan kita bisa banyak belajar dari
novel ini. Mulai dari bagaimana kita harus tetap semangat dalam meraih
mimpi-mimpi kita. Selain itu, novel ini juga penuh akan nilai-nilai positif
serta makna kehidupan yang tidak hanya bercerita tentang remaja pada
umumnya, tetapi bercerita tentang dinamika kehidupan empat orang
remaja serta korelasinya dengan lingkungan internal. Dengan pelukisan
latar waktu dan tempat yang sangat mendetail tetapi tidak berlebihan,
menambah daya tarik dari novel in dan membuat seolah pembaca ikut
terlibat di dalamnya.
Sekilas novel Perahu Kertas tampak standar dan biasa-biasa saja
karena bertemakan tentang cinta. Tetapi tidak hanya bererita tentang cinta
namun banyak unsur lain yang mendukung dan kuat dalam novel ini yang
membuat novel ini begitu inspiratif dan edukatif, seperti tentang mimpi,
persahabatan, dan kekeluargaan.
Penggambaran tokoh, latar, dan alur yang begitu kreatif dan jelas
membuat para pembaca novel Perahu Kertas tidak segan-segan untuk
bermain dengan dunia imajinasinya dan membayangkan secara nyata apa
yang terjadi dalam ceritanya.
Kesimpulan yang bisa didapatkan oleh para pembaca dari novel Perahu
Kertas sendiri tak lebih dan tak bukan adalah pujian-pujian yang mampu
membangkitkan semangat untuk membaca novel ini sendiri. Novel ini bermanfaat
dan layak dibaca bagi para mahasiswa dan kalangan umum karena novel ini
mengajarkan bahwa kita harus yakin dengan apa yang kita lakukan. Hobi adalah
pekerjaan paling menyenangkan. Menjadi diri sendiri, bebas dan berkarya apapun
hasilnya, namun kepuasan batin dan menyenangkan orang banyak dengan hasil
karya pribadi yang mencerminkan diri sendiri adalah makna kehidupan dan hasil
yang berharga dan tak ternilai dengan materi. Novel ini juga mengajarkan arti
persahabatan. Bahwa sesungguhnya sahabat walaupun dalam masa sulit
sekalipun, tak akan bisa melihat sahabatnya terluka.
Kisah yang diceritakan dalam novel ini penuh dengan konflik batin, sulit
untuk melepaskan perasaan yang sudah tertanam begitu dalam di hati seseorang.
Rumit, dan banyak kejadian yang seharusnya mudah untuk diselesaikan namun
karena ego masing-masing pihak.
Penulis “Dee” mampu menceritakan detail setiap tokoh dalam novel ini,
sehingga dapat membuat pembaca terjun dalam kehidupan masing-masing tokoh.
Membawa pembaca untuk bisa menikmati setiap jalan cerita, dan membawa
pembaca untuk membaca setiap halamannya, setiap lembarnya dengan begitu
antusias. Dia juga mampu mentransformasikan pendewasaan dalam setiap tokoh
di novel ini. Pendewasaan yang sudah sewajarnya timbul dari seorang remaja
menjadi pribadi yang lebih dewasa dan menghargai arti kehidupan, persahabatan,
dan cinta
Novel ini begitu edukatif dikarenakan kita bisa banyak belajar dari novel ini.
Mulai dari bagaimana kita harus tetap semangat dalam meraih mimpi-mimpi kita.
Dan ada satu kutipan kata yang begitu mengena dalam novel ini, “ Kita harus
menjadi sesuatu yang bukan diri kita, untuk akhirnya menjadi sesuatu yang
merupakan diri kita sendiri ”. Terkadang tidak semua mimpi kita bisa kita raih
begitu saja. Banyak pengorbanan yang harus dilakukan dan salah satunya adalah
menjadi apa yang bukan diri kita inginkan, seperti halnya Kugy. Untuk menjadi
seorang juru dongeng tidak semudah membalikan telapak tangan. Kugy berpikir,
dia harus mempunyai profesi yang layak dan menghasilkan gaji yang cukup untuk
memenuhi kehidupannya. Baru setelah itu, dia mempunyai profesi sampingan
berupa juru dongeng.
Dari novel ini kita juga belajar arti dari sebuah perjuangan dalam meraih cita-
cita dan impian yang kita damba-dambakan. Jadi, untuk seseorang yang sedang
putus asa dan kehilangan semangatnya, novel ini layak dikonsumsi untuk
membangkitkan semangat dan menambah inspirasi. Dibumbui kisah cinta yang
begitu membuat emosi melonjak-lonjak, novel Perahu Kertas sangat membantu
kita untuk belajar lebih lanjut apa arti dari cinta itu sendiri. Seperti perahu kertas
yang dihanyutkan di parit, di empang, di kali, di sungai, tapi selalu bermuara di
tempat yang sama. Meski pahit, sakit, dan meragu, tapi hati sesungguhnya selalu
tahu.