Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN PRABACA

Judul buku : Pulang


Pengarang : Tere Liye
Penerbit, tahun terbit : Republika Penerbit, 2015
Jenis buku : Fiksi (novel)
Tebal buku : 400 halaman
No Pertanyaan Sebelum Membaca
1 Cerita apa yang akan disajikan dengan judul sesedarhana ini?
2 Apa hubungan gambar langit senja (cover) dengan ceritanya?
3 Mengambil latar belakang apa cerita ini?

LAPORAN HARIAN KEGIATAN MEMBACA


Judul buku : Pulang
Pengarang : Tere Liye
Penerbit, tahun terbit : Republika Penerbit, 2015
Jenis buku : Fiksi (novel)
Tebal buku : 400 halaman
Halaman /
Hari,
No. Bab yang Informasi Penting Pertanyaan / Tanggapan
tanggal
Dibaca
1. Jumat, 31 Bab 1 - 2   Perkenalan antara Tauke   Takjub dengan tokoh
JULI 2020 Besar dan Bujang yang Bujang yang sejak kecil tak
membawa Bujang ke kota mengenal rasa takut.
2. Sabtu, 1 Bab 3 - 7   Awal kisah Bujang menjadi   Apa yang dimaksud
AGUSTUS bagian Keluarga Tong shadow economy dan
2020 Amok?
3. Minggu, 2 Bab 8 - 13   Sepak terjang Bujang di  Takjub dengan kepintaran
AGUSTUS dunia shadow economy Bujang dalam menghadapi
2020 musuhnya.
4. Rabu, 5 Bab 14 - 15   Bapak dan mamak Bujang   Hidup Bujang sangat
AGUSTUS meninggal kasihan, di saat ia senang,
2020 kesedihan yang teramat
sangat mendatanginya.
5. Kamis, 6 Bab 16 – 17   Terjadi pengkhianatan di   Kadang teman yang sangat
AGUSTUS Kelurga Tong dekat bisa menjadi musuh
2020 terbesar kita sendiri
6. Jumat, 7 Bab 18 - 21   Semua misteri dalam   Hidup itu penuh dengan
AGUSTUS kehidupan Bujang terungkap misteri seperti perjalanan
2020 hidup Bujang
7. Sabtu , 8 Bab 22 - 25   Bujang telah melakukan   Definisi pulang yang lebih
AGUSTUS perjalanan pulang dari biasanya. Pulang ke
2020 kehidupan sebagaimana
mestinya.
LAPORAN HARIAN KEGIATAN MEMBACA
Judul buku : Pulang
Pengarang : Tere Liye
Penerbit, tahun terbit : Republika Penerbit, 2015
Jenis buku : Fiksi (novel)
Tebal buku : 400 halaman
No. Bab Informasi Penting
1. Bab 1  Perkenalan antara Tauke Besar dan Bujang.
(flashback  Kejadian yang membuat Bujang tak memiliki rasa takut seumur hidup.
)
2. Bab 2  Keberangkatan Bujang menuju kota dan janji Bujang kepadanya
(flashback mamaknya.
)
3. Bab 3  Bujang menjalankan shadow economy.
4. Bab 4  Perkenalan Bujang dengan Basyir.
(flashback  Bujang direkrut menjadi anggota Keluarga Tong.
)
5. Bab 5  Bujang menolak bersekolah dan ingin menjadi tukang pukul Keluarga
(flashback Tong, namun Tauke Besar menolaknya.
)
6. Bab 6  Bujang menjalani Amok untuk menjadi tukang pukul keluarga Tong.
(flashback
)
7. Bab 7  Akhirnya Bujang menjadi tukang pukul dilatih secara khusus oleh Kopong
(flashback karena paginya Bujang harus sekolah.
)  Bujang tumbuh menjadi jagal nomor satu Keluarga Tong. Bujang
merupakan kaki tangan langsung Tauke Besar untuk menangani masalah
tingkat tinggi.
8. Bab 8  Bujang menyiapkan tim terbaik untuk melawan Keluarga Lin terdiri dari
Yuki, Kiko, dan White.
9. Bab 9  Pertempuran Bujang dan timnya melawan Keluarga Lin yang telah
mengambil barang berharga Keluarga Tong.
10. Bab 10  Secara resmi Bujang menjadi tukang pukul Keluarga Tong dan
(flashback menjalankan tugas pertamanya melawan kelompok Arab.
)  Bujang mendapat julukan “si babi hutan” karena keahliannya dalam
bertarung.
 Kelurga Tong pindah markas menuju ibu kota negara karena seluruh
provinsi sudah dikuasai.
 Bujang kuliah di universitas terbaik ibu kota.
11. Bab 11  Bujang belajar menembak, dilatih secara khusus oleh Salonga.
(flashback
)
12. Bab 12  Mamak Bujang meninggal dunia disaat Bujang bersenang – senang atas
(flashback kelulusannya kuliah.
)
13. Bab 13  Ada hal ganjil yang terjadi di pusat kantor Keluarga Tong.
 Bujang menitipkan barang berharga keluarga Tong yang baru saja direbut
kembali dari Keluarga Lin ke Salonga di Tondo.
14. Bab 14  Untuk menghibur Bujang yang sedih karena kematian mamaknya, Tauke
(flashback Besar mengirim Bujang ke Jepang untuk belajar teknik ninja dari Guru
) Bush selama 6 bulan.
 Setelah ke Jepang, Bujang melanjutkan program studi Master Ekonomi di
kampus Massachusetts.
15. Bab 15  Bapak Bujang meninggal dunia disaat Bujang bersenang – senang atas
(flashback keberhasilannya lulus dengan 2 gelar master.
)
16. Bab 16  Terjadi pengkhiantan di Keluarga Tong. Pelakunya adalah teman dekat
Bujang yaitu Basyir.
17. Bab 17  Untuk menghibur Bujang yang sedih atas kematiannya bapaknya, Kopong
(flashback ,menceritakan cerita masa lalu bapak Bujang yang ternyata pernah menjadi
) tukang pukul keluarga Tong yang jasanya sangat besar bagi keluarga ini.
Kopong memberi nasehat-nasehat kepada Bujang
 Tauke Besar juga menghibur Bujang bertemu dengan Master Dragon,
penguasa shadow economy di China.
18. Bab 18  Basyir melakukan pengkhianatan karena menyimpan dendam kepada
Tauke Besar yang telah membuatnya menjadi yatim piatu atas ambisinya
mengusai seluruh kota provinsi.
 Bujang, Tauke Besar, Johnny, dan Parwez melawan Basyir namun mereka
mengalami kekalahan karena kekurangan anggota.
 Di saat kekuatan terakhir Bujang, Tauke Besar membawa Bujang dan
Parwez ke lorong tersembunyi yang merupakan jalan darurat menuju ke
tempat persembunyian yang aman.
19. Bab 19  Di saat terakhir hidup Kopong, ia bercerita kepada Bujang tentang kisah
(flashback cinta bapak dan mamak Bujang yang tragis. Bapak Bujang ditolak mentah-
) mentah oleh keluarga mamak karena tidak menyukai latar belakang bapak
yang perewa (tukang pukul) dikarenakan keluarga mamak merupakan
keluarga yang agamis. Namun Tuanku Imam, kakak dari mamak yang
merupakan pemimpin desa tersebut menyetujui pernikahan tersebut.
Walaupun sudah menikah, mereka dimaki-maki dan diludahi oleh
penduduk di sana. Akhirnya bapak dan mamak pindah menuju desa lain
yang jauh, membangun kembali mulai dari nol. Kejadian itu yang
menyebabkan bapak sangat membenci hal-hal yang berkaitan dengan
agama.
20. Bab 20  Nyawa Tauke Besar tak bisa tertolong.
 Ternyata lorong tersembunyi itu membawa mereka menuju rumah
peristirahatan Tuanku Imam. Mereka kemudian di bawa ke pondok
Tuanku Imam yang jauh dari kota, terletak di pinggiran pantai.
 Berada di sana, Bujang mengetahui semua kejadian yang tak ia ketahui
sebelumnya. Ternyata Kopong selama ini mengirim surat tentang keadaan
Bujang kepada mamak dan bapak. Tuanku Imam juga berteman dekat
dengan Kopong dan Tauke Besar karena ia harus menjalankan wasiat
adiknya untuk menjaga anak semata wayangnya. Walaupun tak pernah
bertemu, Tuanku Imam sangat mengenali Bujang yang bernama asli
Agam.
 Tuanku Imam mengetahui bahwa Bujang membenci adzan subuh, karena
semua kejadian yang meyakitkan terjadi saat adzan subuh berkumandang.
Mulai dari kematian mamak , bapak , dan Tauke Besar.
 Peristiwa besar ini membuat rasa takut Bujang muncul kembali.
21. Bab 21  Untuk mengatasi rasa takut dan rasa benci Bujang, Tuanku Imam
memberinya nasehat “pulanglah kepada Tuhanmu” yang mampu
membuka pintu hati Bujang yang selama ini tertutup awan hitam.
22. Bab 22  Mendengar nasehat Tuanku Imam, rasa takut Bujang hilang. Semangat
untuk kembali merebut Keluarga Tong muncul. Ia mempersiapkan rencana
untuk membalas kelakuan Basyir. Ia mengajak Parwez, Yuki, Kiko, Togar,
White beserta marinirnya, dan Salonga beserta murid – muridnya untuk
menjalankan rencananya.
23. Bab 23  Rencana Bujang ternyata gagal total dikarenakan ia kekurangan pasukan.
24. Bab 24  Disaat keadaanya terdesak, Bujang mencerna kembali nasehat – nasehat
Tuanku Imam, memeluk semua kenangan yang membuat kau berdamai
dengan semuanya. Ia juga mengingat nasehat Guru Bushi, di titik ketika
kau seolah bisa keluar dari tubuh sendiri, berdiri menatap refleksi dirimu
seperti sedang menatap cermin. Kau seperti bisa menyentuhnya,
tersenyum takzim, menyaksikan betapa jernihnya kehidupan. Saat itu
terjadi, kau telah pulang, Bujang. Pulang pada hakikat kehidupan.
Pulang, memeluk erat semua kesedihan dan kegembiraan.
 Bujang tersadar, jawaban atas semua pertanyaan ini. Diri Bujang sendiri.
Termasuk yang akan menolong Bujang mengalahkan Basyir. Berkat
pemahamannya, Bujang dapat melakukan jurus tingkat tinggi samurai
yaitu berpindah tempat secara cepat. Dengan ini, Bujang dapat
mengalahkan Basyir.
 Bujang berhasil merebut kembali Keluarga Tong.
25. Bab 25  Setelah 20 tahun lamanya tak pulang, Bujang kembali ke tanah
kelahirannya. Berkata di pusara mamaknya, bahwa Bujang pulang hari
ini. Tidak hanya pulang bersimpuh di pusaramu, tapi pulang kepada
panggilan Tuhan. Sungguh sejauh apa pun kehidupan menyesatkan,
segelap apa pun hitamnya jalan yang kutempuh, Tuhan selalu memanggil
kami untuk pulang. Anakmu telah pulang.
Komentar Isi dari novel ini sangat berkualitas. Cerita ini penuh akan makna dan
terhadap isi nasehat-nasehat untuk kehidupan dan instropeksi diri. Walaupun
buku judul yang diambil sangat sederhana namun isi novel ini mengejutkan
dikarenakan kisah yang tidak diduga – duga.

Anda mungkin juga menyukai